Anda di halaman 1dari 14

MODEL KOMUNIKASI POLITIK ANGGOTA DPRD DALAM UPAYA

PENGUASAAN CIVIC SKILLS MASYARAKAT

Sukron Mazid, Kuswan Hadji


Universitas Tidar
Jalan Kapten Suparman 39, Potrobangsan, Magelang
E-mail: sukronmazid@untidar.ac.id, kuswan.hadji@yahoo.co.id

Abstract: The House of Representatives Peoples (DPRD) council is a legislative


body which is at the district level have a job develop skills of citizenship in the
community. To arm of political parties have, but also has a big job as
representatives of the people who convey the aspirations of the people. This study
attempts: (1) describe political communication models conducted by a member of
the city council magelang with in an effort mastery citizenship skills (civic skills)
communities in magelang with. (2) decipher the stages in political communication
skills as a parliament member mastery of citizenship (civic skills) communities in
magelang with. This research used a qualitative approach through the kind of
research descriptive.

Keywords: model, political communication the civic skills.

Abstrak: Dewan Perwakilan Rakya Daerah (DPRD) adalah lembaga legislatif yang
ada di tingkat daerah yang memiliki tugas mengembangkan keterampilan
kewarganegaraan dimasyarakat. Tidak hanya menjadi kepanjangan tangan dari
partai politik saja, tapi juga memiliki tugas besar sebagai wakil masyarakat yang
menyampaikan aspirasi rakyat. Penelitian ini bertujuan: (1)Mendeskripsikan Model
komunikasi politik yang dilakukan oleh anggota DPRD Kabupaten Magelang dalam
upaya penguasaan keterampilan kewarganegaraan (civic skills) masyarakat di
Kabupaten Magelang. (2)Menguraikan tahapan komunikasi politik anggota DPRD
sebagai upaya penguasaan keterampilan kewarganegaraan (civic skills)
masyarakat di Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.

Kata kunci: model komunikasi politik, civic skills.

1
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME 3, NOMOR 1, April 2019: 1-14

Pendahuluan sebanyak 53,6 persen responden menilai


Kasus pelanggaran tindak pidana anggota DPR periode 2009-2014 tidak
korupsi akhir-akhir ini semakain memperjuangkan anggaran kepentingan
meningkat baik dalam arus infrastruktur rakyat. Kemudian sebanyak 51, 9 persen
politik maupun suprastruktur politik. responden menilai anggota DPR belum
Badan legislatif baik pusat maupun daerah melakukan pengawasan ternhadap
yang termasuk di dalam ranah pemerintah dengan baik (Cirus Surveyors
suprastruktur politik seharusnya tidak Group, 30 Desember 2013).
melakukan tindak pidana korupsi Ketidakpercayaan masyarakat disebabkan
walaupun pada kenyataannya justru oleh banyak faktor, diantaranya adalah
semakin meningkat. Anggota Dewan karena hubungan antara peran DPRD dan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang keterampilan warganegara (civic skills)
melakukan tindak pidana korupsi yang masyarakat dalam kehidupan berbangsa
tidak mencerminkan dirinya sebagai wakil dan yang belum menunjukkan partisipasi
rakyat baik pada tingkat lokal maupun yang tinggi dalam kehidupan berbangsa
pusat. dan bernegara.
Penilaian masyarakat yang kurang Kesenjangan hubungan antara
baik pada anggota legislatif tidak hanya masyarakat dan para pejabat legislatif yang
dikarenakan kasus korupsi yang banyak seharusnya tidak terjadi karena dalam
dilakukan oleh pejabat daerah, namun juga demokrasi perwakilan anggota badan
dikarenakan menurunnya kinerja DPRD. legislatif merupakan kepanjangan tangan
Menurunnya kinerja DPRD dalam dari rakyat. Membangun kesadaran warga
mengunakan hak-hak yang dimiliki oleh negara yang aktif membutuhkan banyak
anggota DPRD jelas terlihat dari produk elemen pendukung yang saling bersinergi.
hukum yang terealisasi dilapangan. Produk Pembentukan karakteristik keterampilan
hukum yang dikeluarkan sangat minim dan kewarganegaraan (civic skills) menjadi
kurang pro rakyat sehingga masyarakat salah satu hal penting sesuai dengan
menjadi kurang percaya pada wakil rakyat. relevansi Pancasila sebagai cita-cita
Hal ini di buktikan dari fakta hasil survei bangsa.
yang dilakukan Cirus Surveyors Group Relevansi Pancasila dalam hal ini
yang dilakukan pada 20 November – 30 adalah sebagai basis pengembangan
Desember 2013 yang menyebutkan bahwa keterampilan kewarganegaraan yang
Hasil survei Cirus memperlihatkan partisipan adalah dengan melihat Pancasila

2
Sukron Mazid dan Kuswan Hadji, Model Komunikasi Politik Anggota DPRD ...

sebagai dasar Negara yang mengarahkan terutama dalam hubungannya antara


bangsa kita untuk mencapai tujuan. proses komunikasi dan proses politik
Menurut Dan Nimmo (2005: 2-23) (Cangara, 2014: 12).
komponen komunikasi politik meliputi: Anwar Arifin megemukakan
Source (sumber); Encoding (proses (2011: 1) komunikasi politik dapat juga
penyandian); Message (pesan); Channel merupakan seni mendesain apa yang
(saluran); Noise (hambatan); Receiver mungkin (art of possible) dan bahkan
(penerima); Decoding (Proses dapat merupakan seni mendesain yang
penerimaan); Receiver response tidak mungkin menjadi mungkin (art of
(perangkat reaksi); umpan balik; situasi impossible) Mengkomunikasikan politik
komunikasi. Dedi Mulyana (2016:145- tanpa aksi politik yang kongkret
172) mengatakan model model sebenarnya telah dilakukan oleh siapa saja:
komunikasi sebagai berikut. Sedangkan mahasiswa, dosen, tukang ojek, penjaga
Jhon R. Werenburg et al. (1974:10) warung, dan seterusnya. Tak heran jika
mengatakan model komunikasi paling ada yang menjuluki Komunikasi Politik
klasik, yang sering disebut model retoris sebagai neologisme, yakni ilmu yang
(rhetorical model). sebenarnya tak lebih dari istilah belaka.
Pandangan Anwar Arifin (2011: Selanjutnya Anwar Arifin (2011:
11) bahwa komunikasi politik bertujuan 8) komunikasi dan politik menyatu
membentuk dan membina pendapat umum menjadi komunikasi politik yang
(fenomena komunikasi politik yang sudah sesungguhnya telah dipraktekkan sejak
lama dikaji oleh politikus) serta manusia berkomunikasi dan berpolitik.
mendorong partisipasi politik yang Komunikasi politik pada hakikatnya
dimaksudkan agar individu-individu berpadu dan bertemu pada dua titik yaitu:
berperan serta dalam kegiatan politik (1) pembicaraan dan (2) pengaruh atau
dalam hal ini sangat penting yaitu mempengaruhi. Tujuan komunikasi politik
khalayak memberikan suaranya kepada menurut Anwar Arifin (2011: 177)
politikus dan partai politik dalam komunikasi politik bertujuan membentuk
pemilihan umum maupun pemilihan dan membina citra dan opini publik,
umum kepala daerah. mendorong partisipasi politik, memenangi
Komunikasi politik adalah sebuah pemilihan, dan memengaruhi kebijakan
studi yang interdisiplinari yang dibangun politik negara atau kebijakan publik.
atas berbagai macam disiplin ilmu,

3
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME 3, NOMOR 1, April 2019: 1-14

Dalam rangka mencapai tujuan kewarganegaraan harus dilengkapi dengan


tentunya membutuhkan saluran ataupun pengembangan keterampilan warga negara
media. Terdapat beberapa bentuk dan disposisi warga negara yang
komunikasi politik yang di lakukan oleh memungkinkan dan mendorong
komunikator infrastruktur politik untuk partisipasi. (Vontz, Metcalf, & Patrick,
mencapai tujuan politiknya (Anwar Arifin, 2000: 49).
2011: 65-98), adalah sebagai berikut: Konsep pendidikan politik menurut
1. Retorika 2. Agitasi Politik 3. Crick (2004: 6) diawali dari persepsi
Propaganda 4. Public Relations Politik 5. sederhana politik adalah tentang hubungan
Kampanye Politik 6. Lobi Politik. Jika kita penguasa atau pemerintah dan rakyatnya
melihat penjelasan lain dari Ardial (2010: atau negara dan warganya. Untuk
13). memahami konsep dasar dari pendidikan
John J. Patrick (2001:34) politik tersebut maka Crick menjelaskan
mengelompokkan komponen pendidikan tentang model hubungan antara
kewarganegaraan menjadi empat yaitu pemerintah dengan masyarakat. Dari
pengetahuan kewarganegaraan, hubungan tersebut menciptakan beberapa
keterampilan intelektual, keterampilan konsep-konsep dasar yang wajib dipahami
partisipasi dan kebajikan dan watak oleh warganegara agar dapat melek politik.
kewarganegaraan. Keterampilan warga Miriam Budiarjo (2000: 183) Partisipasi
negara perlu dikembangkan agar politik adalah kegiatan seseorang atau
pengetahuan yang diperoleh masyarakat kelompok orang untuk ikut serta secara
menjadi sesuatu yang lebih bermakna. aktif dalam kehidupan politik, yakni
Menurut Bronson, S Margaret (1999: 15- dengan cara memilih pimpinan Negara
16) civic skills mencakup kecakapan dan, secara langsung atau tidak langsung,
intelektual skills dan partisipatory skills, mempengaruhi kebijakan pemerintah
kecakapan-kecakapan tersebut dapat (public policy).
dikategorikan sebagai interacting, Tujuan negara merupakan cita-cita
monitoring, and influencing. negara yang berimplikasi pada
Semua komponen diatas pembentukan keterampilan
merupakan komponen keterampilan kewarganegaraan (civic skills). Menurut
kewarganegaraan yang penting dalam alam pemikiran Pancasila, nilai-nilai
kehidupan berbangsa dan bernegara. kemanusiaan universal yang bersumber
Selain itu komponen pengetahuan dari hukum Tuhan, hukum alam, dan sifat-

4
Sukron Mazid dan Kuswan Hadji, Model Komunikasi Politik Anggota DPRD ...

sifat sosial manusia (yang bersifat Perwakilan Rakya Daerah (DPRD) adalah
horisontal) dianggap penting sebagai lembaga legislatif yang ada di tingkat
fundamen etika politik kehidupan daerah yang memiliki tugas
bernegara dalam pergaulan dunia (Yudi mengembangkan keterampilan
Latif, 2012: 43). Civic skills atau kewarganegaraan di masyarakat. Tidak
keterampilan kewarganegaraan yang ada hanya menjadi kepanjangan tangan dari
di daerah perlu dikembangkan mengingat partai politik saja, tapi juga memiliki tugas
demokrasi di Indonesia yang tidak stabil. besar sebagai wakil masyarakat yang
Demokrasi yang stabil akan menciptakan menyampaikan aspirasi rakyat. Hal ini
masyarakat yang tidak rawan konflik. menjadi ironis ketika apa yang diberitakan
Masyarakat yang kritis, damai, sejahtera media justru menunjukkan bahwa
tentu menjadi dambaan setiap daerah pencitraan anggota DPR atau DPRD
dalam negara kesatuan republik Indonesia. sangat kurang baik apalagi banyak sekali
Belum maksimalnya pengembangan tayangan-tayangan televisi yang
keterampilan kewarganegaraan (civic menunjukkan sikap dan arogansi anggota
skills) yang dilakukan oleh para anggota DPR yang di ekspos ke layar televise
DPRD yang notabene adalah wakil rakyat ketika rapat.
dan merupakan kader dari partai politik Berdasarkan hasil prasurvey pada
membuat para wakil rakyat ini ingin hari Senin, 11 September 2017 di DPRD
mengembangkan civic skills melalui Kabupaten Magelang sedang berupaya
pendidikan politik yang dikukan dengan mengembangkan civic skills di Magelang
memperbaiki komunikasi politik antara melalui strategi komunikasi politik.
warga dan anggota dewan. Pentingnya Komunikasi politik dalam sistem politik di
pengembangan keterampilan negara demokrasi dianggap sebagai
kewarganegaraan menjadi salah satu elemen penting. Menurut Budi Winarno
wacana dan upaya agar masyarakat (2007: 14) “komunikasi politik mengalir
memiliki budaya kewarganegaan yang tidak hanya dari penguasa politik atau
baik. pemerintah ke masyarakat atau warga
Salah satu lembaga strategis yang negara, tetapi juga sebaliknya”.
dapat mengembangkan keterampilan Komunikasi politik yang terjalin baik dari
kewarganegaraan selain sekolah, partai pemberi pesan dan penerima pesan dapat
politik, LSM dan organisasi masyarakat menjadi harmonisasi politik yang baik pula
lainnya adalah lembaga legislatif. Dewan

5
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME 3, NOMOR 1, April 2019: 1-14

bagi pembangunan keterampilan adalah di DPRD Kabupaten Magelang.


kewarganegaraan. Sumber Data Informan atau narasumber
Dengan demikian keterampilan anggota DPRD Kabupaten Magelang,
kewarganegaraan benar-benar dapat sedangkan teknik dan instrumen
terwujud. Masalah-masalah yang diteliti pengumpulan data adalah wawancara,
dapat dirumuskan sebagai berikut Pertama observasi dan dokumentasi. Analisis data
Bagaimana model komunikasi politik yang menggunakan tringulasi yaitu reduksi data,
dilakukan oleh anggota DPRD Kabupaten penyajian data dan penarikan
Magelang sebagai upaya penguasaan kesimpulan/verifikasi.
keterampilan kewarganegaraan (civic
skills) masyarakat di Kabupaten Magelang. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Kedua Bagaimana tahapan komunikasi Model Komunikasi Politik Anggota
politik anggota DPRD berlangsung DPRD dalam Upaya Penguasaan Civic
sebagai upaya penguasaan keterampilan Skills Masyarakat di Kabupaten
kewarganegaraan (civic skills) masyarakat Magelang
di Kabupaten Magelang. Tujuan Penelitian Setelah kita melihat hasil penelitian
bertujuan untuk mengetahui bagaimana yang diperoleh dari wawancara, observasi
model komunikasi politik serta tahapan dan dokumentasi, model komunikasi
yang dilakukan oleh anggota DPRD politik yang dilakukan oleh anggota DPRD
Kabupaten Magelang sebagai upaya Kabupaten Magelang periode 2014-2019
penguasaan keterampilan dalam upaya penguasaan civic skills
kewarganegaraan (civic skills) masyarakat masyarakat di Kabupaten Magelang adalah
di Kabupaten Magelang. model komunikasi Laswell yaitu
menggambarkan proses komunikasi dan
Metode Penelitian fungsi-fungsi yang diembannya dalam
Metode penelitian yang digunakan masyarakat dengan intensif yang
dalam penelitian ini adalah jenis penelitian dilakukan baik secara langsung maupun
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. tidak langsung. Secara langsung dilakukan
Metode deskriptif adalah salah satu jenis langsung berdialog dengan masyarakat
metode penelitian yang berusaha saat melaksanakan tugas-tugas dan segala
menggambarkan dan menginterpretasi sesuatu yang telah diprogramkan dan juga
objek sesuai dengan apa adanya direncanakan, sedangkan secara tidak
(Sugiyono, 2014) Tempat penelitian ini langsung dilakukan melalui media masa

6
Sukron Mazid dan Kuswan Hadji, Model Komunikasi Politik Anggota DPRD ...

yaitu melalui majalah, koran lokal yang Pesan yang akan disampailkan bisa
diterbitkan oleh Sekwan Kabupaten bermacam-macam diantaranya adalah
Magelang dan juga melalui media sosial pesan tentang pencitraan publik, pesan
dan radio. yang berupa pendidikan politik dan lain
Berdasarkan temuan tersebut sebagainya.
apabila kita menganalisis dari unsur-unsur Hal tersebut sesuai yang dilakukan
yang membentuk proses komunikasi oleh anggota DPRD Kabupaten Magelang
politik seperti teori yang dikemukakan yang dalam temuan penelitian ini juga
oleh Cangara bahwa unsur yang melakukan hal tersebut. Mereka juga
membentuk komunikasi politik terdiri dari memelihara citra diri pada publik yang
sumber, pesan, media, penerima, efek dan nantinya tentu akan memelihara ketokohan
umpan balik. Menurut saya dilihat dari mereka. Seperti tujuan dari penelitian ini
unsure tersebut anggota DPRD Kabupaten yaitu melihat upaya penguasaan civic skills
Magelang dalam melakukan komunikasi yang dilakukan oleh DPRD Magelang dan
politik telah sesuai dengan unsur tersebut. dari sisi tujuan komunikasi politik mereka
Bedanya adalah saat melakukan melakukanya terutama yang berupa
komunikasi politik langsung media yang pendidikan politik dalam upanya
digunakan adalah suara langsung, mengembangkan keterampilan
sedangkan saat melakukan komunikasi kewarganegaraan atau civic skills.
politik tidak langsung menggunakan media Kemudian jika kita melihat dari sisi
cetak dan media sosial serta melalui fungsi komunikasi politik jelas yang
saluran radio. dilakukakan oleh DPRD Magelang periode
Para anggota DPRD Kabupaten 2014-2019 sesuai dengan teori yang
Magelang melakukan upaya penguasaan dikemukakan oleh Muhamad Rosit bahwa
civic skills melalui pendidikan politik dan fungsi dari komunikasi politik diantaranya
partisipasi politik. Hal ini tentu sesuai adalah:
dengan tujuan dan fungsi dari komunikasi a. Memberikan informasi kepada
politik itu sendiri. Seperti yang masyarakat tentang usaha-usaha yang
dikemukakan oleh beberapa ahli seperti dilakukan oleh lembaga-lembaga
Arifin Anwar, Ardial dan Cangara bahwa politik maupun dalam hubungannya
benang merah dari tujuan komunikasi dengan pemerintah dan masyarakat
politik adalah tersampaikannya pesan
politik kepada penerima pesan politik.

7
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME 3, NOMOR 1, April 2019: 1-14

b. Melakukan sosialisasi tentang Dari hasil temuan yang ada di


kebijakan, program dan kebijakan lapangan anggota DPRD Kabupaten
politik Magelang melakukan fungsi komunikasi
c. Memberi motivasi kepada politisi, politik di atas melalui program-program
fungsionaris maupun pendukung partai yang mereka buat, mereka laksanakan dan
d. Menjadi platform yang bisa mereka evaluasi. Baik saat melakukan
menampung ide-ide masyarakat tugas dan wewenang sebagai wakil rakyat
sehingga bisa menjadi pembicaraan ataupun saat mereka berperan sebagai
dalam bentuk opini publik kader partai politik yang membesarkan
e. Mendidik masyarakat dengan nama mereka masing-masing. Jika kita
pemberian informasi, sosialisasi, menganalisis lebih lanjut tentang
tentang cara pemilihan umum dan bagaimana model yang dilakukan kita
penggunaan hak mereka sebagai dapat mengkaji dari teori yang
pemberi suara dikemukakan oleh beberapa ahli seperti
f. Menjadi hiburan masyarakat dalam Laswell, Cangara dan Schoroder bahwa
pesta demokrasi sebagai dengan model komunikasi politik yang baik dan
menampilkan artis, juru kampanye, matang tentunya selain dirancang oleh
para komentator ataupun pengamat orang yang kompeten dan berpengaruh
politik dibidangnya namun juga memiliki
g. Memupuk integrasi dengan managemen strategi yang baik. Dalam
mempertinggi rasa kebangsaan guna managemen model terdapat bagian-bagian
menghindari konflik dan ancaman dasar yang penting untuk diketahui karena
sparatisme yang mengancam persatuan merupakan modal dasar dalam
nasional penyusunan, pengembangan dan
h. Menciptakan iklim perubahan dengan pengimplementasian sebuah strategi.
mengubah struktur kekuasaan melalui Beberapa teknik dan pendekatan
informasi untuk mencari dukungan analisa model dapat dipergunakan dalam
masyarakat luas terhadap gerakan perencanaan, penyusunan dan
reformasi dan demokratisasi pengembangan strategi saat mengatasi
i. Meningkatkan aktivitas politik perubahan lingkungan suatu organisasi
masyarakat melalui siaran berita, maupun dalam proses managemen strategi.
agenda setting, dan komentar- Semua hal tersebut juga telah dilakukan
komentar politik. oleh anggota DPRD Kabupaten Magelang

8
Sukron Mazid dan Kuswan Hadji, Model Komunikasi Politik Anggota DPRD ...

periode 2014-2019 karena mereka selalu d. Menganalisis (analyzing)


melibatkan orang-orang yang berkompeten e. Menilai (evaluating)/ mengevaluasi
dibidangnya saat menyusun sebuah pendapat atau posisi
program kerja atau perda. Mereka juga f. Mengambil dan mempertahankan
melakukan analisis SWOT dan posisi atas suatu isu (taking and
memperhatikan keadaan sosial dan defending positions on public issue)
lingkungan masyarakat ketika membuat Para wakil rakyat di DPRD
program atau pun perda dengan Kabupaten Magelang memiliki kecakapan
memaksimalkan penjaringan aspirasi dan intelektual tersebut seperti yang
langsung turun kelapangan. Setiap disampaikan oleh Bronson. Mereka juga
program yang telah dilaksanakan juga mengupayakan agar masyarakat Magelang
dilakukan evaluasi seperti saat kunjungan memiliki kecakapan intelektual seperti
kerja. mampu menidentifikasi, menggambarkan
Melihat upaya yang dilakukan dan menilai suatu pendapat publik. Hal ini
anggota DPRD Kabupaten Magelang dilakukan dengan memberikan pendidikan
periode 2014-2016 dalam penguasaan politik melalui pelatihan, Bimtek,
civic skills masyarakat mereka jelas sarasehan maupun dialog-dialog langsung
mengupayakannya yaitu melalui saat berada ditengah masyarakat dengan
pendidikan politik dan partisipasi politik. memberikan pesan-pesan persuatif pada
Sebagai konstituen atau wakil rakyat masyarakat. Mereka juga memberi contoh
mereka melakukan praktik partisipasi pada mereka melalui kegiatan-kegiatan
politik dengan maksud agar masyarakat kemasyarakatan yang diikuti diwilayah
juga terdorong untuk melakukan hal yang dapil masing-masing.
sama sehingga masyarakat menjadi lebih Pendidikan politik yang dilakukan
aktif. Bila kita mengacu pada pendapat anggota DPRD Kabupaten Magelang
Bronso, bahwa kecakapan intelektual periode 2014-2019 juga melalui media
meliputi : cetak dan elektronik sehingga dapat
a. Mengidentifikasi menjangkau masyarakat yang lebih luas,
(identifying)/menandai menunjukkan ketika turun ke lapangan juga mereka
b. Menggambarkan (describing)/ melakukaan pendidikan politik pada dapil
memberikan ilustrasi atau uraian mereka dan kader-kader partai yang ada
c. Menjelaskan (explaining)/ dalam partai politik yang mengusung nama
mengklarifikasi atau menafsirkan mereka. Sedangkan dalam mengupayakan

9
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME 3, NOMOR 1, April 2019: 1-14

penguasaan civic skills pada aspek secara menyeluruh. Indikator penguasaan


partisipatory skills seperti yang civic skills yang dimiliki masyarakat bisa
dikemukakan Bronson seperti dibawah ini kita nilai dan analisis menggunakan
: pertanyaan Apakah masyarakat bisa
a. Berinteraksi (interacting) termasuk berorganisasi dengan baik ataukah
berkomunikasi terhadap obyek yang berkomunikasi dan ikut serta dalam
berkaitan dengan masalah-masalah pembuatan kebijakan serta berfikir kritis
publik dalam kehidupan kewarganegaraan bisa
b. Memantau (monitoring) masalah kita telusuri dengan teori-teori yang telah
politik dan pemerintah terutama dalam dipaparkan sebelumnya. Menjadi hal
penangan persoala-persoalan publik penting dalam kehidupan bernegara untuk
c. Memengaruhi (influencing) proses mengetahui apakah masyarakat kita
politik pemerintah baik secara formal tergolong memiliki keterampilan
maupun informal. kewarganegaraan yang baik, ataukah justru
Mereka mengupayakan hal tersebut masyarakat kita tidak menguasai
pada masyarakat Magelang dengan keterampilan kewarganegaraan yang baik,
mengajak langsung berinteraksi, karena memang para wakil mereka tidak
memantau dan memengaruhi proses politik mengupayakannya ataukah karena
dengan cara berdialog, pelatihan dan masyarakat yang ada saat ini semakin
memberitahu kepada masyarakat ketika acuh.
akan memberikan akan saran, kritik Ada banyak cara dalam rangka
ataupun keluhan tentang kinerja meningkatkan pengetahuan dasar
pemerintah maupun kinerja wakil rakyat masyarakat untuk meningkatkan
mereka. Anggota DPRD Kabupaten penguasaan keterampilan
Magelang juga menghimbau agar tidak kewarganegaraan masyarakat. Agar
enggan memberikan saran terhadap masyarakat menjadi lebih paham dan peka
pelayanan publik saat menjaring aspirasi serta mau berpartisipasi dalam pembuatan
masyarakat. kebijakan, ataukah dapat memilih para
Mengkaji temuan yang saya pemimpin mereka dengan pilihan yang
dapatkan saat penelitian, jika kita rasional dan sesuai dengan hati nurani
menganalisis meggunakan pendapat Mary masyarakat. Tentunya masyarakat harus
Kirlin yang menyatakan bahwa bagaimana mendapatkan pendidikan politik sehingga
kategori dan cakupan dati civic skills

10
Sukron Mazid dan Kuswan Hadji, Model Komunikasi Politik Anggota DPRD ...

dapat berpartisipasi politik dengan baik


yang rasional tanpa dimobilisasi. Tahapan Komunikasi Politik DPRD
Kata kunci yang disampaikan oleh Kabupaten Magelang
Mary Kirlin sebagai indikator penguasaan Setelah kita melihat hasil temuan di
civic skills masyarakat adalah mampu lapangan tentang tahapan komunikasi
berfikir kritis. Logikanya, orang yang politik yang dilakukan oleh anggota DPRD
mampu berfikir kritis akan memiliki Kabupaten Magelang periode 2014-2019
kecakapan intelektual dan partisipasi yang dalam upaya penguasaan civic skills
rasional. Ketika mengikuti pemilu yang masyarakat tentunya dapat kita analisis
dipilih adalah calon yang benar-benar baik menggunakan teori yang dikemukakan
dan mampu memberi teladan bagi oleh Cangara. Cangara menyatakan bahwa
masyarakat, bukan malah memilih calon langkah-langkah penetapan strategi
karena dibayar dengan sejumlah uang atau komunikasi politik diantaranya adalah
pun dengan alasan yang pragmatis yang sebagai berikut: penemuan dan penetapan
menunjukkan bahwa partisipasi mereka masalah; penetapan tujuan kemudian
dimobilisasi. Untuk membentuk stategi yang terdiri dari: penetapan
masyarakat yang mampu berfikir ktitis komunikator; penetapan target sasaran dan
bertindak dengan bijak tentu harus melalui analisa kebutuhan khalayak; penyusunan
proses yang panjang, diantaranya melalui pesan-pesan; pemilihan media dan saluran
pendidikan politik. komunikasi; evaluasi. Sedangkan model
Hal ini sudah dilakukan oleh strategi bisa menggunakan model analisis
anggota DPRD Kabupaten Magelang SWOT.
periode 2014-2019 walaupun perubahan Model analisis SWOT yaitu model
sikap dan perilaku masyarakat kearah yang melihat dari empat aspek yaitu:
mampu berfikir kritis belum terlihat secara kekuatan, kelemahan, peluang dan
signifikan namun telah menunjukkan ancaman. Untuk menetapkan strategi dapat
kearah perubahan yang lebih baik. Hal ini digunakan model SWOT sebagai peralatan
dibuktikan bahwa peningkatan partisipasi untuk menganalisis.
saat pemilu di Kabupaten Magelang cukup Dari tampilan di atas kita dapat
tinggi, tingkat kejahatan juga cukup menganalisis menggunakan teori yang
rendah, peningkatan pendapatan perkapita dikemukakan oleh Wheelen dan J. David
dan panen raya tembakau dan kopi yang Hunger yang menjelaskan model dasar
kualitasnya semakin mendunia.

11
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME 3, NOMOR 1, April 2019: 1-14

dari managemen strategi terdiri dari empat oleh DPRD Kabupaten Magelang. Mereka
elemen dasar yaitu: juga sangat memperhatikan faktor-faktor
a. Mengamati lingkungan, yaitu dengan yang mempengaruhi pesan dari
mengawasi, mengevaluasi dan komunikator sampai dengan baik dan
menyebarkan informasi baik dari dipahami dengan baik oleh penerima pesan
lingkungan eksternal maupun internal atau tidak. Setiap menentukan strategi
untuk keserasian dan keselarasan yang melalui tahapan yang dilakukan para wakil
akan menentukan masa depan rakyat di Kabupaten Magelang
organisasi, dengan bahasa lain adalah memperhatikan hal-hal berikut ini:
mengidentifikasi faktor eksternal dan a. Kondisi sosial masyarakat yang
internal untuk masa depan suatu menerima pesan persuatif
organisasi. b. Tingkat pendidikan masyarakat
b. Formulasi strategi, yaitu dengan c. Perkiraan hambatan yang dihadapi
mengembangkan rencana jangka seperti penolakan dan sikap apatis
panjang guna mengatasi peluang, masyarakat
ancaman, kekuatan dan kelemahan d. Dan kesesuaian program dengan
suatu organisasi. kebutuhan masyarakat.
c. Implementasi strategi, yaitu suatu Dengan kata lain DPRD Kabupaten
proses dimana strategi dan kebijakan Magelang menggunakan analisis SWOT
diletakkan dalam pelaksanaan melalui dalam penentuan strategi dan melakukan
pengembangan program, alokasi tahapan komunikasi politik kepada
maupun prosedur. masyarakat Magelang.
d. Evaluasi dan pengawasan, merupakan
suatu proses untuk menilai hasil Simpulan
pelaksanaan dan dibandingkan dengan Berdasarkan hasil penelitian yang
target pencapaian yang akan dicapai dijabarkan, maka dapat ditarik simpulan
oleh suatu organisasi (Wheelen dan J. pertama, model komunikasi politik yang
David Hunger. 2006: 10-18). dilakukan oleh anggota DPRD Kabupaten
Tahapan komunikasi politik yang Magelang sebagai upaya penguasaan
dilakukan oleh anggota DPRD Kabupaten keterampilan kewarganegaraan (civic
Magelang telah sesuai dengan teori yang skills) masyarakat di Kabupaten Magelang
dikemukakan oleh Wheelen dan J. David adalah melalui komunikasi langsung dan
Hunger. Semua elemen dasar dilakukan tidak langsung. Komunikasi langsung

12
Sukron Mazid dan Kuswan Hadji, Model Komunikasi Politik Anggota DPRD ...

dilakukan dengan berdialog langsung, kebutuhan khalayak; penyusunan pesan-


bersilaturahmi dengan masyarakat. pesan; pemilihan media dan saluran
Komunikasi tidak langsung komunikasi. Sedangkan tahap pelaksanaan
dilakukan melalui media cetak, media dengan melakukan komunikasi politik
sosial dan media elektronik. Dalam sesuai dengan target dan rencana yang
mengupayakan penguasaan civic skills telah disepakati. Pelaksanaannya
masyarakat strategi yang dilakukan oleh dilakukan baik bersama dalam kelompok
anggota DPRD Kabupaten Magelang maupun individu sebagai tokoh
periode 2014-2019 adalah dengan masyarakat. Selanjutnya tahap evaluasi
melakukan pendidikan politik dan praktik dengan melakukan rapat koordinasi setiap
partisipasi politik. Pendidikan politik program yang telah dilaksanakan dengan
diintegrasikan kedalam program-program komunikasi politik yang baik. Dengan
kerja DPRD, sedangkan partisipasi politik menghasilkan refleksi dan saran untuk
dilakukan dalam rangka memberi program kedepan yang hampir serupa.
keteladanan agar masyarakat mau ikut
serta berpartisipasi politik dan mau ikut Daftar Pustaka
serta dalam kegiatan partisipasi yang lain. Anwar Arifin. (2011). Komunikasi politik.
Upaya penguasaan civic skills masyarakat Jakarta: Graha Ilmu.
dilakukan melalui Pelatihan, Bimtek, Budi Winarno. (2007). Sistem politik
Dialog langsung, Sarasehan dan Indonesia Era reformasi.
keteladanan. Yogyakarta: Med Pres.
Kedua, Tahapan komunikasi Cangara. (2007). Komunikasi Politik.
politik anggota DPRD berlangsung Jakarta: Raja Grafindo Persada.
sebagai upaya penguasaan keterampilan Cirus Surveyors Group, 30 Desember.
kewarganegaraan (civic skills) masyarakat Hasil Survey 2013.
di Kabupaten Magelang dilakukan melalui Cogan, J.J.& derricott, Ray. (1998).
tapan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Citizenship education for 21 st
Tahap persiapan dilakukan dengan cara century: setting the contex.
merencanakan komunikasi dengan cara London: Kogan page.
penemuan dan penetapan masalah; Crick, B. (2004). Basic Concept for
penetapan tujuan kemudian stategi yang Political Education . Essays on
terdiri dari: penetapan komunikator; Citizenship. London: Continuum.
penetapan target sasaran dan analisa

13
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME 3, NOMOR 1, April 2019: 1-14

Dan Nimmo. (2005). Komunikasi politi: Patrick, John J. Metcalf, Kim K. 7 Vontz,
komunikator, pesan dan media. Thomas S. (2000). Project citizen
Bandung: Remaja Rosdakarya and the civic development
Mardiyatmo, dkk. (2005). Pendidikan adoslescent students in indiana,
politik unttuk masyarakat. lutviana and Lithuania. Eric.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rapika. (2013). Strategi Kampanye Politik
Mulyana, Dedi. 2016. Ilmu Komunikasi Koalisis Partai Pengusung Afi-
Suatu Pengantar. Bandung: PT mukmin Dalam Pemilu Gubernur
Remaja Rosdakarya. Tahun 2013. Jurnal Ilmu
Patrick, John J. and Thomas S. Vontz. Komunikasi. 2013 Hal. 220-134
(2001). Compenents of education UnMul.
for democratic citizenship in the Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
preparation of social studies Pendidikan Pendekatan
teacher’’. Dalam John J. Patrick Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
dan Robert S. Leming (eds). Bandung: Alfabeta.
Principles and practices of Vardiansyah, Dani. (2008). Filsafat Ilmu
democracy in the education of Komunikasi: Suatu Pengantar.
social studies teacher, Jakarta: PT Indeks.
Bloomington, IN: Eric Yudi Latif. (2012). Negara Paripurna
Clearinghouse for Social Historis, Rasionalitas dan
Studies/Social science Education Aktualitas Pancasila. Jakarta: PT
ERIC Clearinghouse for Gramedia.
International Civic Education,
and Civitas, pp. 39-64.

14

Anda mungkin juga menyukai