Oleh
2021
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan persaingan yang semakin ketat pada era globalisasi saat ini
maka yang tidak lepas dari sorotan adalah pendidikan, dimana pendidikan
menjadi dasar awal manusia untuk menjadi lebih baik dan lebih
yang dikerjakan, mana yang harus diberikan dan mana yang harus
kehidupannya.
lingkungan sekolah Sonhadji & Huda (2015). Saat ini diperlukan adanya
berbagai pihak.
2
Peserta didik perlu dibangun mentalitasnya sehingga mampu berpikir
bersaing didunia kerja dan bisa bekerja secara professional dan berdedikasi
3
menerus menjaga standar mutunya dan tentu adanya kerjasama antara
pihak internal dan eksternal sekolah yang dilakukan secara baik serta
terencana.
meningkatkan mutu sumber daya manusia serta daya saing pada tingkat
bermutu.
Melihat hal tersebut, mutu produk, jasa dan layanan pendidikan juga
4
proses yang bermutu pula. Sedangkan proses yang bermutu sangat
dimasa yang akan datang. Mutu dari hasil pendidikan berupa lulusan tidak
manusia yang baik dan handal, dengan begitu harus selalu berusaha usaha
input dan output saja, namun yang lebih penting adalah aspek proses.
tercapailah pendidikan yang lebih baik dan lebih maju yang mampu
5
sanggup menyelesaikan setiap permasalah nasional (internal) dan
pandangan kedepan, serta memiliki kepercayaan diri dan harga diri yang
tinggi.
6
nasional yang telah disepakati. Peserta didik dapat dinyatakan lulus dalam
ditetapkan.
istan, mudag dab bisa terjadi begitu saja, tetapi hal tersebut merupakan
proses yang harus dicapai melalui pihak yang kompeten terutama upaya
dimana seorang kepala sekolah harus memahami tugas dan fungsi mereka
stakeholder atau orang tua tentunya juga memiliki peran penting dalam
7
Kesempatan yang diberikan oleh kepala sekolah kepada para guru
sangat penting agar guru paham apa yang perlu mereka lakukan pada saat
dengan kurikulum yang berlaku saat ini adar proses pembelajaran dapat
model atau contoh bagi sekolah setara lainnya sehingga peneliti tertarik
untuk meneliti lebih jauh mengenai manajemen mutu lulusan yaitu SMPN
8
Wakasek Kurikulum SMP N 8 Yogyakarta sangat professional sehingga
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) pada tahun 2015 dan sekolah
literasi, sekolah ramah anak dan lingkungan. Hal ini didukung oleh hasil
OSN Matematika dan sebagian prestasi non akademik para siswa SMPN 8
kemudian juara 1 FLSSN Tari Tradisonal pada tingkat kota dan provinsi.
9
Demangan Baru, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. SMP
juara 3 tapak suci tingkat kabupaten. Selain itu, sekolah juga memupuk
baik terhadap masyarakat ketika mereka sudah lulus dari sekolah tersebut
10
atas maka dapat disimpulkan bahwa SMPN 8 Yogyakarta dan SMP
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut:
kerja.
mutu layanan, mutu pengajaran di sekolah, oleh akrena itu mutu lulusan
semakin menurun.
11
masyarakat tidak memiliki tanggung jawab atas setiap kegiatan di
sekolah.
lulusan selanjutnya.
C. Fokus Penelitian
D. Rumusan Masalah
Yogyakarta?
12
3. Bagaimana kebijakan dan startegi yang dilakukan dalam pelaksanaan
E. Tujuan Penelitian
untuk mengetahui:
Depok Yogyakarta?
F. Manfaat Penelitian
13
b. Diharapkan pula penelitian ini dapat memberikan konstribusi
14
BAB II
KAJIAN TEORI
berbeda, namun tetap pada tujuan dan makna yang sama. Sallis (2015: 30)
sebuah hal yang berhubungan dengan gairah dan harga diri. Mutu
dengan standar yang telah ditentukan atau belum. Secara luas mutu dapat
terorganisir dengan baik, maka akan tercapai kualitas yang baik pula.
Komponen tersebut adalah input, proses, dan output. Menurut Sallis (2007)
bahwa sekolah dengan mutu yang ideal adalah sekolah dengan ciri-ciri
berikut: (1) nilai moral dan karakter positif yang tinggi, (2) prestasi unggul
dan sesuai harapan, (3) dukungan dari berbagai stakeholders, (4) sumber
15
kepemimpinan yang visioner, (7) rasa kepedulian terhadap peserta didik,
semakin kuat dan sangat kompetitif, maka standar mutu sangat diperlukan.
harus dibangun dalam setiap diri kualitas adalah pemahaman bahwa: (1)
sepenuhnya untuk dapat berhasil, (3) perbaikan kualitas adalah kerja keras.
Tidak ada jalan pintas atau perbaikan cepat. Menuntut perbaikan budaya
secara aktif.
16
Konsep kualitas dalam pengelolaan lembaga pendidikan seharusnya
masyarakat.
kepuasan pada pelanggan melalui jaminan mutu juga supaya tidak terjadi
peserta didik, sekolah adalah sarana untuk belajar dan di dalamnya terdapat
sistem yang terdiri dari input, proses dan output. Dengan begitu agar siswa
dengan terencana, terarah, intensif, efisien, dan efektif, Zazin (2017: 74).
17
komponen pendidikan, diantaranya siswa, guru, kepala sekolah, dan tenaga
globalisasi.
Selain itu, mutu yang baik menggambarkan kesuksesan dalam belajar serta
masyarakat dan bangsa atau Negara. Secara spesifik ada yang melihat mutu
pendidikan dari segi tinggi dan luasnya pengetahuan yang ingin dicapai
18
Kurangnya pendidikan adalah penyebab utama kemiskinan. Pendidikan
integral dari manajemen yang berperan untuk mencapai sasaran mutu, yang
berasal dari mutu yang mapan. Kebijakan dan rencana, dan dilakukan
memberi kejelasan bahwa apa yang harus dilakukan pada situasi tertentu
(Gulick, 1960). Seorang pimpinan harus mampu membaca masa depan, apa
19
mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan
lainnya, karena tugas pendidik agar siswa memiliki berbagai nilai yang
layanan jasa atau perdagangan mudah untuk dihitung berapa modal, berapa
barang terjual, dan berapa keuntungan yang diperoleh akan tetapi berbeda
sekali dalam pendidikan yang mana tidak dapat diukur seperti halnya
Namun hal tersebut bisa saja diperoleh oleh siswa secara otodidak
sekolah. Ketiga, peserta didik di satu pihak sebagai pelanggan yang harus
Keempat, kepala sekolah dan guru memiliki profesi yang sama yaitu latar
20
(SISDIKNAS) sebagai substansi dari Undang-undang SISDIKNAS
kurun waktu tertentu yang dapat berupa tes kemampuan akademi, seperti
pengacu pada:
a. Mutu masukan dapat dilihat dari kondisi baik atau tidaknya masukan
sumber daya manusia, seperti kepala sekolah, guru, laboran, staf, dan
21
Memenuhi atau tidaknya perangkat lunak pendidikan, seperti peraturan,
b. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
22
harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
c. Standar proses adalah SNP yang terkait langsung atau tidak langsung
jabatan.
e. Standar sarana dan prasarana adalah SNP yang terkait langsung atau
tahun.
23
h. Standar penilaian pendidikan adalah SNP yang terkait langsung atau
pendidikan tidak hanya berada pada unsur masukan (input), tetapi juga
input, proses, dan output yang ada dalam pendidikan memiliki hubungan
kebutuhan masyarakat.
24
masa kini dan masa depan. Manajemen mutu pendidikan dapat membentuk
24).
adalah siswa, guru dan staf tata usaha, sedangkan pelanggan ekternal
sekolah.
b. Respek terhadap semua orang: Jadi semua orang yang ada di sekolah
c. Kepemimpinan (Leadership).
25
d. Perbaikan terus-menerus, agar sukses sekolah atau madrasah harus
misi baru.
26
bagaimana cara para siswa atau alumni mengaplikasikan ilmu yang telah
bahwa pendidikan yang para siswa atau alumni tersebut dapatkan, memang
bagaimana sekolah itu dikelola sampai pada batas kualitas yang ditentukan.
yang terbatas (seperti: tenaga, biaya dll) dapat dimanfaatkan secara efektif,
27
B. Mutu Sekolah
pada jenjang berikutnya atau para pemakai lulusan (Mohammad Ali, 2007:
346). Konsep ini menunjukkan bahwa mutu sekolah ditentukan dari sejauh
mana para pelanggan baik internal maupun eksternal itu merasa puas
terhadap layanan yang diberikan oleh sekolah tersebut. Hal ini berarti
28
sebuah dimensi masukan atau input. Semua dimensi tersebut akan menjadi
360).
29
lingkungan/kultur sekolah. Dalam konteks penilaian mutu, sifat-sifat dari
masyarakat.
2007: 362).
sekolah adalah tujuan yang akan dicapai melalui peroses secara sistematis
menjadi target sekolah dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien.
30
D. Manajemen Mutu Lulusan
gambaran dan karakteristik secara menyeluruh dari barang atau jasa untuk
merupakan sesuatu yang penting dimana segala hal harus tersedia karena
Maka dari itu, tinggi rendahnya mutu input dapat diukur dari seberapa
input, maka akan semakin tinggi pula mutu input tersebut. Oleh sebab
kebutuhan pelanggan. Defenisi ini disebut juga dengan istilah mutu sesuai
keputusan bahwa suatu mutu memiliki nilai baik atau tidak ada pada para
pelanggan.
31
sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilaku nya. Teori tersebut
berarti sebuah input dan respons yang berarti sebuah output. Kemudian
dapat disimpulkan bahwa belajar adalah sebagai bentuk dari sebuah usaha
sadar yang dilakukan oleh setiap individu untuk perubahan tingkah laku
tujuan tertentu.
siswa, kurikulum dan lainnya memiliki peran yang harus seimbang dan
bermutu tinggi. Namun pada akhirnya sesuatu yang bermutu tinggi dalam
mencari nafkah dengan bekerja kepada orang lain atau mandiri, tidak
sedikit pula dari mereka yang berhasil hidup layak, dapat bersosialisasi dan
32
Dalam artian institusi, pendidikan dapat dikatakan berkualitas, jika
oleh pemakai lulusan itu, sebagai sisi lain dari upaya melihat kualitas
kebangsaan, cinta tanah air dan seterusnya, yang pada akhirnya dapat
pelajaran. Disamping itu di dalam SKL juga terdapat indikator mutu yang
33
2. Konsep Mutu Lulusan
buruk suatu benda; kadar; taraf atau derajat (kepandaian, kecerdasan, dan
bertentangan. Hal ini disebabkan karena tidak ada ukuran yang baku
tentang mutu itu sendiri. Mutu adalah konsep yang kompleks yang telah
berkualitas baik, gedung yang baik, dan lain sebagainya. Pendidikan yang
Prestasi yang telah dicapai atau hasil pencapaian siswa dapat berupa
nasional. Tetapi bisa juga dinilai melalui prestasi di bidang lain seperti
prestasi pada cabang olah raga, seni atau keterampilan tambahan tertentu
seperti komputer, beragam jenis teknik dan jasa. Di suatu sisi mutu dapat
dipahami sebagai konsep absolut dan pada sisi lain dapat di pahami sebagai
34
a. Konsep Absolut
b. Konsep Relatif
pada kondisi sekarang belum tentu menjadi ukuran mutu di masa yang
depan dengan visi dan misi sekolah yang menantang. Untuk itu sekolah
35
moral yang tinggi, hasil ujian yang memuaskan, spesialisasi atau kejuruan,
dorongan orang tua, bisnis dan komunikasi lokal, sumber daya yang
tinggi. Tentu saja kriteria kelulusan ini dengan angka yang sudah
dapat dilihat dari segi proses dan produknya. Pertama, suatu pendididkan
disebut bermutu dilihat dari segi proses, juga sangat dipengaruhi ole
disebut berkualitas dari segi produk, jika peserta didik menunjukkan ciri-
36
pendidikannya sesuai atau relevan dengan tuntutan lingkungan, khususnya
dunia kerja.
keberhasilan pendidikan.
input tersebut harus dapat berinteraksi dengan raw input (siswa) dalam
proses pendidikan.
pendidikan.
37
3. Proses Manajemen Mutu Lulusan
membuat aturan dan target yang akan mereka capai pada setiap tahunnya
secara jelas. Berbagai input dan proses harus selalu mengacu pada mutu
hasil (output) yang ingin dicapai. Engkoswara & Komariah (2010: 75)
Input Proses
Output
38
kompetensi personal dan sosial, yang secara menyeluruh disebut kecakapan
Instrumental Input
Kurikulum, Guru, Staf, Media, Sumber Belajar
ENVIRONMENTAL OUTPUT
Lingkungan Fisik Sekolah, Iklim Sosial, Budaya Religi, Lingkungan
Masyarakat
berikut:
39
PROSES PENDIDIKAN
1. Tujuan dan prioritas
2. siswa/Peserta didik
3. Manajemen
4. Struktur dan jadwal
5. Isi
MASUKAN 6. Guru/Pendidik HASIL
SUMBER 7. Alat bantu belajar PENDIDIKA
8. Fasilitas N
9. Teknologi
10. Pengawasan mutu
11. Penelitian
12. Biaya
a. Kepala Sekolah
40
b. Guru
1) Kompetensi Pedagogik
dimilikinya.
41
2) Kompetensi Kepribadian (Personal)
teladan yang baik bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Memiliki
jujur, adil dan penuh dedikasi, sehingga mampu menjadi contoh bagi
3) Kompetensi Sosial
masyarakat.
42
4) Kompetensi Profesional
43
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, Lampiran Tentang Standar
kompetensi lulusan.
pembelajaran.
d. Perencanaan Pembelajaran
pembelajran;
sistem;
44
3) Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang
belajar;
secara perorangan;
pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan
pembelajaran;
ditetapkan.
45
1) Silabus
memuat:
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/PaketC/PaketC Kejuruan);
harus dipelajari pesera didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan
mata pelajaran;
pelajaran;
46
i) Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur
j) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
c) Kelas/semeste;
d) Materi Pokok;
47
e) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
akan dicapai;
k) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
48
e. Kurikulum
tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman
tertentu.
faktor, antara lain input peserta didik, kurikulum, pendidik dan tenaga
yang saling terkait satu sama lain, yang merupakan subsistem dalam
pengawas, orang tua, dan peserta didik sesuai dengan peran dan
tugasnya masing-masing.
49
3. Standar Mutu Lulusan
contect input, proses, output dan outcome. Untuk itu, mutu lulusan yang
yang lebih tinggi dan siap untuk bekerja. Mutu lulusan menurut Immegart
50
Setelah kurikulum disusun dan direncanakan, langkah selanjutnya
standar lulusan per mata pelajaran dan lulusan keseluruhan atau disebut
indikator belajar. Jika indikator itu mencerminkan mutu, mutu itu harus
pendidikan.
pelajaran.
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
jawab.
51
Profil mutu lulusan di sekolah/madrasah merupakan komponen
utama yang menunjang mutu lembaga pendidikan. Jadi, prinsip utama agar
adanya target yang terstruktur dengan jelas. Definisi mutu lulusan dapat
mutu lulusan dijabarkan dari standar nasional yang dipadukan dengan cita-
52
Peserta didik dinyatakan lulus jika memenuhi standar mutu lulusan
2016. Oleh sebab itu mutu atau kualitas yang baik akan terwujud dan
tercipta dimana sekolah atau lembaga tersebut dilihat dari berbagai aspek
yang mempunyai mutu dan kualitas yang baik pula makan akan terwujud
dan menciptakan mutu lulusan yang baik dari mutu atau kualitasnya.
dengan cita-cita sekolah Tenaga pendidik, lokasi sekolah, SPP dan uang
dapat oleh sekolah atas perlombaan dan olimpiade yang di dapat, dan
D. Manajemen Mutu
Kata mutu adalah kualitas. Kata kualitas diadopsi dari bahasa Inggris
yakni Quality. Hal ini dapat kita baca antara lain dalam kalimat Quality
Istilah utama yang terkait dengan kajian Total Quality Management (TQM)
ialah continues improvement (perbaikan terus-menerus) dan quality
improvement (perbaikan mutu). Sebagai upaya untuk mengelola perubahan
dalam organisasi, ada beberapa slogan yang diungkapkan, kepuasan
53
pelanggan terpadu, kegagalan nol, proses pengendalian secara statistik,
diagram Ishikawa dan tim perbaikan mutu.
berbeda yang digunakan oleh berbagai organisasi bisnis, industri dan jasa dalam
upaya pengembangan kultur mutu. Oleh karena itu, manajemen mutu terpadu
1. Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan
terencana dalam suatu program penjaminan mutu yang memiliki target dan
untuk menentukan kelayakan program atau satuan pendidikan. Apa yang menjadi
secara objektif, adil, transparan dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang
1. Komponen Mutu
54
Komponen-komponen mutu merupakan bagian-bagian yang harus ada
D. Penelitian Relevan
55
salah satu upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu lulusan. Tujuan
dihadapi sekolah, sehingga hal tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam
bersama dari semua warga sekolah agar tercapainya mutu lulusan secara
bahwa kajian ini bertujuan untuk menganalisa mutu lulusan SMK (Sekolah
56
Menengah Kejuruan) didunia kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah deskriptif dengan menganalisa data lulusan SMK. SMK adalah
yang produktif, adipatif, dan kreatif. Dalam mendukung lulusan SMK yang
untuk membangun jiwa wirausaha para siswa SMK dan membantu para siswa
SMK untuk mampu berwirausaha dan tidak lagi tergantung pada perusahaan
setelah mereka bekerja beberapa tahun ditemapt usaha. Dari hasil analisis ini
memasarkan usahanya dengan baik di masyarakat. Selain itu, peran guru juga
57
Maulana, dkk (2019) dalam penelitian yang berjudul strategi
mana tujuan dari penelitian ini yakni 1) menganalisis faktor apa yang menjadi
dan observasi. Hasil Penelitian ini yakni 1) Faktor penyebab rendahnya mutu
variatif dan sesuai kebutuhan siswa, pengadaan pelatihan pada jam luang yang
dipandu oleh guru yang sudah menguasai teknologi informasi, dan pengadaan
D. Kerangka Pikir
58
berpengaruh terhadap mutu lulusan. Sumber daya sekolah yang dimaksud
tidak harus berupa barang, tetapi dapat juga berupa perangkat dan harapan-
Mutu lulusan yang baik bergantung dari input dan proses sehingga
menghasilkan ouput yang baik, demikian juga input pada SMP Negeri 8
kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana dan sumber
diharapkan.
sebagai input dan sesuatu yang dihasilkan berupa output. Proses yang
masyarakat dan sekolah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan
berikut:
59
E. Pertanyaan Penelitian
60
Yogyakarta dan SMP Muhammadiyah 3 Depok Yogyakarta telah disusun
Yogyakarta?
61
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Kualitatif merupakan
fenomena atau gejala yang bersifat alami. Sifatnya alami serta tidak bisa
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati”. Metode ini menggambarkan kondisi
dan situasi obyek penelitian sesuai dengan keadaan lapangan. Peneliti hanya
penelitian ini karena bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya dan faktor
tertentu secara rinci dan mendalam dalam suatu bentuk narasi secara alami,
62
penelitian naturalistik karena penelitian dilakukan pada kondisi yang alami.
khusus sehingga data yang diperoleh tetap berada pada kondisi alami. Oleh
karna itu, penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Jadi jenis penelitian
atau konsep serta fenomena kegiatan manajeme mutu lulusan di SMP Negeri
kurikulu, wakil kepala sekolah bidang sarpras dan guru dalam melaksnakan
B. Setting Penelitian
akan dilakukan oleh internal sekolah dalam kegiatan manajemen mutu lulusan
baik di tingkat SMP berdasarkan prestasi lulusan yang diperoleh dari kedua
63
sekolah tersebut. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada saat semester
ganjil tahun ajaran 2021/2022 tepatnya pada bulan Februari sampai Mei 2021.
C. Fokus Penelitian
dari jurnal dan media masa yang dilihat dari berbagai prestasi yang diraih
D. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini yaitu para pengelola sekolah yang
satu kepala sekolah, satu wakil kurikulum, satu wakil sarana prasarana dan
tiga orang guru pada sekolah SMP Negeri 8 Yogyakarta dan SMP
64
sebagai pemegang kendali terkait kebijakan mengenai manajemen mutu
lulusan di sekolah.
dengan visi dan misi sekolah yang berfokus kepada mutu lulusan.
belajar mengajar.
Depok Yogyakarta sebagai objek dan jejak sekolah sebagai bukti bahwa
Subjek penelitian ini bisa dilaksanakan dengan cara snow ball sampling
yaitu cara menggali sumber data atau informan lain, membandingkan dan
menggunakan sumber lain atau informan yang berbeda. Informan kunci akan
orang lain bila keterangan yang diberikan kurang memadai, begitu seterusnya,
65
dan proses ini akan berhenti jika data yang akan digali diantara informan yang
satu dengan yang lainnya ada kesamaan, sehingga data dianggap cukup dan
tidak ada data yang baru. Data yang diperoleh dalam penelitian ini, melalui
berbagai sumber dan teknik. Data yang berupa dokumen, akan digunakan
data yang pokok dalam penelitian kualitatif adalah dengan ikut berperan serta
berikut:
1. Observasi
66
Penggunaan metode observasi dalam penelitian yang dilakukan ini
dan mencatat terhadap sesuatu yang muncul pada objek penelitian baik
penelitian ini, peneliti menggunakan alat bantu catatan, perekam suara dan
kamera. Buku catatan dan alat perekam suara digunakan untuk mencatat
dan merekam hal- hal penting yang ditemui selama melakukan pengamatan
67
dengan memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata atau
menggunakan seluruh panca indra atau secara garis besar dapat diartikan
sebagai interaksi sosial, dimana akan memakan waktu yang cukup lama
antara peneliti dengan lingkungan subyek dan selama itu data dalam bentuk
Data dari observasi ini digunakan peneliti sebagai bahan analisis untuk
2. Wawancara
kepala sekolah, wakil kurikulum, wakil sarana prasarana, serta guru SMPN
3. Dokumentasi
untuk mencari data mengenai hal-hal yang diperlukan terkait hasil dan
68
dokumen ini diperlukan untuk mendukung hasil data dari metode
diperoleh baik dari hasil program yang berlangsung dan data dari kepala
peristiwa yang sudah dilalui dengan bentuk tulisan atau gambar atau karya-
transkip, buku, surat kabar, manajalah dan sebagainya. Hasil penelitian dari
pelengkap dari data hasil observasi dan wawancara (Sugiyono, 2015: 329).
merupakan sebuah alat atau bisa dikatakan fasilitas yang digunakan dalam
hasil yang lebih baik. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah
F. Keabsahan Data
69
yang sedang dilakukan benar-benar ilmiah dan hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan. Maka dari itu data yang diperoleh pada saat proses
data, adapun uji keabsahan data yang digunakan pada penelian ini adalah Uji
kredibilitas atau uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian yang disajikan
oleh peneliti agar hasil penelitian tidak diragukan sebagai sebuah karya
penelitian.
sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
triangulasi, yaitu:
70
Pertama Negeri di Kabupaten Sumenep yang diperoleh melalui metode
yang sama.
para ahli yang sesuai dan sepadan melalui penjelasan banding (rival
dengan data yang telah ditemukan, bila tidak ada lagi data yang berbeda
dapat dipercaya.
peneliti, misalnya data hasil wawancara perlu didukung oleh data dari
rekaman.
71
diberikan oleh pemberi data dan apabila data yang diperoleh disepakati
atau dibenarkan oleh informan maka data tersebut dapat dikatakan data
wawancara.
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, catatan, dan
tentang kasus yang diteliti (Sugiyono, 2008: 335). Tehnik analisis data secara
“Analisis data kualitatif meruapakan salah satu upaya yang dilakukan dengan
72
milah menjadi satuan agar mudah dan dapat dikelola, mensintesiskannya
mencari dan menemukan pola, menentukan apa yang penting dan apa yang
Teknik analisis ini pada dasarnya menggunakan tiga komponen yaitu reduksi
data, penyajian data serta penarikan kesimpulan, berikut penjelasa tentang tiga
komponen tersebut:
berfokus pada masalah yang sedang diteliti, dari data yang telah terkumpul
yang penting sesuai dengan yang dibutuhkan pada penelitian. Data yang
terkumpul masih tercampur aduk dan butuh direduksi, dimana reduksi data
adalah sebuah aktifitas memilih data. Data-data yang perlu di reduksi yaitu
Yogyakarta
2. Penyajian data merupakan proses analisis dari berbagai data yang di miliki
ini adalah analisis kualitatif. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk
73
hubungan. Kegiatan penyajian data ini bertujuan untuk memudahkan dan
apa yang telah di pahami. Penyajian data pada penelitian ini memiliki
menjadi sebuah narasi agar mudah dipahami. Apabila ternyata data yang
kualitatif adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada, temuan
yang di maksud dapat berupa deskripsi atau gamabaran suatu obyek yang
sebelumnya masih belum jelas, sehingga setelah diteliti menjadi lebih jelas
dan dapat berupa hipotesis ataupun teori. Setelah melakukan reduksi dan
display data atau penyajian data maka tahap ahir dari analisis data yaitu
kebenaran kesimpulan data yang dimiliki maka diuji kembali dengan uji
triangulasi. Setelah data selesai diuji untuk melihat kebenaran ilmiah yang
penelitian. Kesimpulan ahir baru dapat diperoleh pada waktu data telah
74
penelitian ini mungkin dapat menjawab ruusan masalah yang dirumuskan
sejak awal, akan tetapi mungkin juga tidak, karena seperti yang telah
adalah berupa temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan
dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih
75
DAFTAR PUSTAKA
Coombs, P. (1968). The world educational crisis. New York: Oxford University
Press Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang no. 20
tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Jakarta: Depdikbud
76
Fathurrohman, M & Sulistiyorini. (2012). Implementasi Manajemen
Peningkatan Mutu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Teras
George R. Terry & Leslie W. Rue. (2000). Dasar-Dasar Manajemen, terj. G.A
Ticoalu. Cet. Ketujuh, Jakarta: Bumi Aksara
77
Nurdin, D. Sibaweh, I. (2015). Pengelolaan Pendidikan Dari Teori Menuju
Implementasi. Jakarta: Rajawali Press
78
UU RI, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Jakarta: Dharma Bhakti, tt), 24
79