Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini menggunakan
pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik dipandang sesuai dengan pola
kerja otak karena membahas satu tema dari berbagai konsep dan aspek
perkembangan. Usia dini merupakan masa perkembangan yang sangat pesat,
masa ini merupakan periode kondusif untuk menumbuhkembangkan
berbagai kecerdasan, kemampuan fisiologis, kognitif, bahasa,
sosial  emosional dan spiritual. Untuk itu perlu dukungan belajar yang
kondusif bagi perkembangan potensi anak dan berbagai media pembelajaran
yang dirancang secara sengaja (intentionally)  dengan maksud agar
meningkatknya beberapa kemampuan tertentu berdasarkan pengalaman
belajar.  Guru dan orang tua harus mengetahui perkembangan
anak  untuk  mengidentifikasi ketepatan cara dan metode, aktivitas
dan  materi yang diperlukan untuk merancang strategi  dan lingkungan
pembelajaran yang sesuai  supaya pengetahuan yang disampaikan dapat
mendorong anak  sampai pada tujuan yang diharapkan.
Secara ilmiah perkembangan anak berbeda-beda baik dalam bakat,
minat, kreativitas, kematangan emosi, kepribadian, keadaan jasmani, dan
sosialnya. Selain itu, setiap anak memiliki kemampuan tak terbatas dalam
belajar yang telah ada dalam dirinya untuk dapat berfikir kreatif dan
produktif. Anak akan beraktifitas sesuai dengan minat dan potensi yang
dimiliki dirinya, pengembangan kreatifitas anak harus diberikan stimulasi dari
mulai usia dini, sehingga anak akan terasa untuk berfikir kreatif, dan
memungkinkan menjadi manusia berkualitas dalam hidupnya. 
Kreatifitas mengacu pada kemampuan yang merupakan
ciri/karakteristik dari orang-orang kreatif. Jadi secara personal, kreatifitas
merupakan ungkapan unik dari seluruh pribadi sebagai hasil interaksi
individu, perasaan, sikap, dan perilakunya.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, anak harus dibekali
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills).  Salah satu
model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan anak dituntut untuk
aktif melakukan pencarian pengalaman belajar menggunakan analisis dan
pemecahan masalah yang dihadapinya dengan menemukan dan menyelidiki
sendiri. 
Salah satu pendekatan yang dilakukan pada anak usia dini untuk
merangsang dan mengembangkan kreatifitas anak adalah dengan kegiatan
bermain yang dilakukan di lingkungannya dengan menggunakan sarana, alat
permainan yang edukatif dan memanfaatkan berbagai sumber belajar dengan
menggunakan media pembelajaran looseparts yaitu  bahan yang dapat
dipindahkan, dibawa, digabungkan, dirancang ulang, dipisahkan dan disatukan
kembali dengan berbagai cara dan menciptakan kemungkinan kreasi tanpa
batas dalam aktifitas pembelajaran dan mengundang kreativitas anak.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis, ada 2 faktor yang
mempengaruhi kurangnya kreativitas anak, yaitu faktor internal diantaranya
adalah kurangnya media pembelajaran, sarana, alat dan bahan untuk
mengajar, dan faktor eksternal yaitu tuntutan dari orang tua yang
menginginkan anaknya lulus dari Taman Kanak Kanak harus bisa membaca,
menulis dan berhitung.
Setelah melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran
looseparts, penulis menemukan bahwa kreativitas anak menjadi lebih
meningkat, lebih baik dari sebelumnya, terjadi pengalaman belajar yang
asyik, dan menyebangkan, serta anak menjadi lupa dengan segudang buku-
buku pelajarannya, pun enam aspek pengembangan semuanya tercover
dengan model pembelajaran ini. Dengan kata lain, penerapan model
pembelajaran looseparts berhasil, sehingga penulis mengambilnya sebagai
sebuah best practice.
B. Permasalahan
Dari latar belakang masalah yang sudah diuraikan di atas, ada
beberapa permasalahan yang perlu digali pemecahannya, antara lain sebagai
berikut :
1. Bagaimana penerapan media pembelajaran Looseparts dalam upaya
meningkatkan kreatifitas anak TK An-Nashr?
2. Bagaimana hasil dan dampak yang diperoleh dengan penerapan media
pembelajaran Looseparts di TK An-Nashr?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya laporan best practice ini adalah :
1. Untuk mengetahui sejauh mana penerapan media pembelajaran
Looseparts di TK An-Nashr.
2. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dan dampak yang
diperoleh dari penerapan media pembelajaran Looseparts di TK An-Nashr.

D. Manfaat
1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan kompetensi anak dalam pembelajaran tematik
integratif yang berorientasi HOTS.
b. Menciptakan suasana kelas yang kondusif dan dinamis pada proses
pembelajaran berlangsung.
c. Anak akan lebih bergairah dan kreatif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran
2. Bagi Guru
a. Memperluas wawasan
b. Meningkatkan profesional kerja
c. Meningkatkan peran guru sebagai Fasilisator
d. Memberikan motivasi untuk guru-guru yang lainnya
e. Memperbaiki kinerja guru dalarn proses pembelajaran
3. Bagi Sekolah
a. Menerapkan model pembelajaran variatif yang dilaksanakan terhadap
pelajaran yang lain.
b. Memanfaatkan model pembelajaran dengan semaksimal mungkin.

Anda mungkin juga menyukai