Anda di halaman 1dari 5

Ekologia : Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup Volume 19, Nomor 1, April 2019, Hal.

34-38
https://journal.unpak.ac.id/index.php/ekologia e-ISSN: - ; p-ISSN: 1411-9447

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN FLAVONOID EKSTRAK BIJI KURMA

Siti Warnasih1*, Diana Widiastuti1, Uswatun Hasanah1,


Laksmi Ambarsari2, Purwantiningsih Sugita3
1
Program Studi Kimia FMIPA Universitas Pakuan, Bogor
2
Departemen Biokimia FMIPA Institut Pertanian Bogor
3
Departemen Kimia FMIPA Institut Pertanian Bogor
*
e-mail: siti.warnasih@unpak.ac.id

diterima: 20 Januari 2019; direvisi: 13 Februari 2019; disetujui: 02 Maret 2019

ABSTRAK
Biji kurma merupakan limbah dari pengolahan buah kurma yang belum dimanfatkan
secara optimal. Biji kurma mengandung senyawa flavonoid yang diketahui dapat berperan
sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan dan
flavonoid ekstrak metanol yang dilakukan secara soxhletasi dan hasil fraksinasinya. Biji kurma
dibuat menjadi simplisia, diekstrak dengan soxhlet dengan pelarut metanol, kemudian ekstrak
metanol difraksinasi bertingkat secara partisi cair-cair dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan
n-butanol. Setiap fraksi dan ekstrak ditentukan aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH
dan flavonoidnya ditentukan secara spektrofotometri. Fraksi etil asetat mempunyai aktivitas
antioksidan terkuat dengan nilai IC50 paling rendah yaitu sebesar 5,74±0,05μg/mL, diikuti
ekstrak metanol sebesar 9,55±0,53 μg/mL, fraksi n-butanol 19,73±0,58 μg/mL, dan fraksi n-
heksan sebesar 289,59±10,52 μg/mL, sedangkan nilai IC50 untuk vitamin C sebagai kontrol
positif adalah sebesar 4,29±0,74 μg/mL. Flavonoid tertinggi dihasilkan dari fraksi etil asetat
yaitu sebesar 1484,33±161,47 mg Quersetin Equivalent (QE)/100 g, diikuti secara bertutut-turut
oleh ekstrak metanol sebesar 282,84±13,72 mg QE/100 g, fraksi n-butanol sebesar 199,25±7,39
mg QE/100 g, dan fraksi n-heksan sebesar 64,92±3,17 mg QE/100 g.

Kata Kunci: antioksidan, biji kurma, DPPH, flavonoid

ANTIOXIDANT ACTIVITIES AND FLAVONOID EXTRACT OF CURMA


SEEDS
ABSTRACT
Date seeds are waste from palm fruit processing that has not been utilized optimally.
Date seeds contain flavonoids which are known to act as antioxidants. The aim of this study was
to determine the antioxidant activity and flavonoid of methanol extract which was carried out by
soxhletation and its fractionation results. Date seeds are made into simplicia, soxhlet extraction
with methanol, then the methanol extract is fractionated in stages by liquid-liquid partition with
n-hexane, ethyl acetate, and n-butanol. Each fraction and extract was determined by its
antioxidant activity with the DPPH method and its flavonoid was determined by
spectrophotometry. Ethyl acetate fraction has the strongest antioxidant activity with the lowest
IC50 value, that is equal to 5.74 ± 0.05μg/mL, followed by methanol extract of 9.55±0.53
μg/mL, n-butanol fraction 19.73±0,58 μg/mL, and n-hexane fraction of 289.59±10.52 μg/mL,
while the IC50 value for vitamin C as a positive control was 4.29±0.74 μg/mL. The highest
flavonoids were produced from ethyl acetate fractions which amounted to 1484.33 ± 161.47 mg
Quercetin Equivalent (QE) / 100 g, followed respectively by methanol extract of 282.84±13.72
mg QE/100 g.

Key words: antioxidants, date seeds, DPPH, flavonoids


EKOLOGIA is licencedunder:
Ekologia : Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup Volume 19, Nomor 1, April 2019, Hal.34-38

PENDAHULUAN Mulia Sejahtera, Bogor, Jawa Barat,


Kurma (Phoenix dactylifera) Indonesia.
merupakan sumber makanan yang penting
di negara-negara Timur Tengah dan Afrika Preparasi sampel
Utara. Kurma mengandung karbohidrat Biji kurma dibersihkan dan dicuci,
yang tinggi sekitar 77,34-84,45%, dikeringkan pada oven 50 0C semalaman,
tergantung varietas (Al-Farsi et al., 2007), dihancurkan menjadi serbuk berukuran 40
dan beberapa mineral penting seperti besi, mesh dengan menggunakan mesin mill.
kalium, kalsium, magnesium, mangan, Dimasukan ke dalam plastik polietilen, dan
natrium, tembaga, dan seng (Chaira et al., disimpan pada suhu 4 0C sampai dianalisis.
2007). Buah kurma kaya dengan zat
antioksidan yang dapat membantu dalam Ekstraksi-Fraksinasi
menurunkan resiko kanker dan Serbuk biji kurma sebanyak 10 gram
meningkatkan sistem kekebalan tubuh diekstrak dengan Soxhlet menggunakan
(Yasin et al., 2015). metanol (1:10) selama ± 6 jam. Filtrat
Biji kurma mengandung antioksidan disaring dan dipekatkan dengan vaccum
yang dapat menurunkan kadar radikal bebas. evaporator pada suhu 40 0C. Ekstrak kasar
Kandungan antioksidan biji kurma lebih metanol kemudian dilakukan fraksinasi
tinggi dibanding daging buahnya (Ardekani bertingkat metode partisi cair-cair, sebanyak
et al., 2010). Adapun kandungan total 5 gram ekstrak kasar metanol dilarutkan
fenoliknya berjumlah 3102-4430 Gallic dengan 50 mL air, dan ditambahkan 50 mL
Acid Equivallent/100g sedangkan dalam n-heksan, lalu diekstrak dengan corong
daging buah hanya berjumlah 186-246 pemisah sehingga terbentuk dua fraksi,
Gallic Acid Equivallent /100g. Dalam fraksi bawah sebagai fraksi air dan fraksi
penelitian Al-Farsi dan Lee (2008), atas sebagai fraksi n-heksan, fraksi n-heksan
kandungan total fenol dalam biji kurma dipisahkan dan ditampung pada vial I. Pada
ditemukan sebesar 48,64 mg/100g. Asam fraksi air ditambahkan dengan 50 mL etil
fenolat yang terdeteksi berupa asam galat, asetat, lalu diekstrak dengan corong pemisah
asam p-hidroksibenzoat, asam ferulat, asam sehingga terbentuk dua fraksi, fraksi bawah
m-koumarat, dan asam o-koumarat (Afiq et sebagai fraksi air dan fraksi atas sebagai
al., 2013). fraksi etil asetat, fraksi etil asetat dipisahkan
Pada penelitian sebelumnya yang telah dan ditampung pada vial II. Pada fraksi air
dilakukan Warnasih et al. (2019), fraksi etil ditambahkan dengan 50 mL n-butanol, lalu
asetat dari hasil ekstraksi dengan metanol diekstrak dengan corong pemisah sehingga
metode maserasi didapatkan nilai IC50 terbentuk dua fraksi, fraksi bawah sebagai
sebesar 3,72±0,44μg/mL dengan kategori fraksi air dan fraksi atas sebagai fraksi n-
antioksidan sangat aktif. Oleh karena itu, butanol, fraksi n-butanol dipisahkan dan
pada penelitian ini metode yang dipakai ditampung pada vial III, sedangkan fraksi
pada proses ekstraksi yaitu metode air ditampung pada vial IV. Semua fraksi
Soxhletasi atau ekstraksi dengan dipekatkan dengan vaccum evaporator pada
menggunakan panas. suhu 40 0C.
Tujuan penelitian ini untuk
menentukan aktivitas antioksidan dan Penentuan aktivitas antioksidan
flavonoid ekstrak metanol yang dilakukan Penentuan aktivitas antioksidan
secara soxhletasi dan hasil fraksinasinya. menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-
pikrilhidrazil) secara spektrofotometri UV-
BAHAN DAN METODE Vis. Prinsip metode ini adalah melakukan
Bahan yang digunakan pengukuran penangkapan radikal DPPH
Biji kurma varietas Siwa (Mesir) oleh suatu senyawa yang mempunyai
diambil dari pabrik sari kurma, CV. Amal aktivitas antioksidan dengan menggunakan
35 EKOLOGIA is licencedunder:
Siti Warnasih, dkk: Aktivitas Antioksidan Dan Flavonoid Ekstrak Biji Kurma (Phoenix Dactylifera) .....

spektrofotometri UV-Vis sehingga akan dilakukan pengujian dikarenakan adanya


diketahui nilai aktivitas peredaman radikal jamur.
bebas yang dinyatakan dengan nilai IC50
(Inhibitory Concentration). Semakin rendah Aktivitas Antioksidan
nilai IC50 menunjukan aktivitas antioksidan Aktivitas antioksidan ekstrak kasar
semakin baik. Digunakan standar vitamin C metanol dan fraksi hasil partisinya disajikan
sebagai kontrol positif. pada Tabel 1. Parameter yang digunakan
untuk menentukan besarnya kemampuan
Penentuan flavonoid senyawa sebagai antioksidan yaitu IC50.
Sebanyak 0,5 mL ekstrak masing- Nilai IC50 merupakan konsentrasi senyawa
masing dimasukkan kedalam tabung reaksi. antioksidan yang dapat menurunkan radikal
Ditambahkan dengan 0,1 mL aluminium DPPH sebesar 50%. Semakin kecil nilai
klorida 10% lalu ditambahkan 1,5 mL IC50 maka semakin aktif ekstrak sebagai
ethanol, dan 0,1 mL CH3COOK 1M 5% lalu senyawa antioksidan. Nilai IC50 untuk
2,8 mL akuades, kocok hingga homogen. ekstrak kasar metanol, fraksi n-heksan, etil
Diinkubasi pada suhu ruang pada waktu asetat, dan n-butanol berturut-turut adalah
inkubasi optimum. Diukur serapan pada 9,55±0,53 μg/mL, 289,59±10,52 μg/mL,
waktu optimum dan panjang gelombang 5,74±0,05 μg/mL, dan 19,73±0,58 μg/mL,
maksimum dengan standar kuersetin sedangkan nilai IC50 untuk vitamin C
menggunakan spektrofotometri UV-Vis. sebagai kontrol positif adalah sebesar
Dilakukan 2 kali pengulangan. 4,29±0,74 μg/mL. Berdasarkan hasil
tersebut maka ekstrak kasar metanol, fraksi
HASIL DAN PEMBAHASAN etil asetat, dan n-butanol dikategorikan
Biji kurma yang digunakan dalam sangat kuat sama seperti vitamin C, dan
penelitian dibuat simplisia kering. Kadar air fraksi n-heksan dikategorikan sangat lemah.
yang didapatkan yaitu sebesar 9,10±0,47% Hal ini sesuai dengan penggolongan yang
(Warnasih et al., 2019). Berdasarkan hasil dikemukan oleh (Molyneux, 2004) yang
ekstraksi dengan metode Soxhlet yang disajikan ada Tabel 2. Hasil ini juga sesuai
dilakukan selama 3 x ulangan dari 30 gram dengan hasil pengolahan data dengan
simplisia kering didapatkan sebanyak 10 metode analisis sidik ragam (ANOVA)
gram ekstrak kental metanol (33,33%). menggunakan SPSS bahwa ekstrak
Hasil ini lebih banyak dibandingkan metanol, fraksi etil asetat, fraksi n-butanol,
penelitian sebelumnya yang menggunakan dan vitamin C tidak berbeda nyata
metode maserasi yaitu hanya sekitar 15,7%. (p>0,05), sedangkan fraksi n-heksan
Hal ini dikarenakan pada ekstraksi dengan terdapat perbedaan yang nyata(p<0,05),
metode Soxhlet tidak ada proses sehingga dengan uji lanjut Duncan
penyaringan yang mengakibatkan didapatkan bahwa nilai IC50 ekstrak
banyaknya kehilangan sampel, selain itu metanol, fraksi etil asetat, fraksi n-butanol,
juga metode Soxhlet relatif lebih cepat dan vitamin C berada dalam satu kelompok
karena hanya dilakukan selama 6 jam, yaitu golongan sangat kuat, sedangkan
sedangkan pada metode maserasi diperlukan fraksi n-heksan termasuk golongan
waktu lebih lama yaitu sampai 3x24 jam. antioksidan sangat lemah. Hal ini juga
Selanjutnya ekstrak kental metanol sejalan dengan penelitian yang telah
difraksinasi dengan metode partisi cair-cair dilakukan sebelumnya, yang menyatakan
menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, bahwa ekstrak metanol, fraksi etil asetat,
n-butanol, dan air, sehingga dihasilkan 5 fraksi n-butanol menghasilkan IC50 di
sampel untuk analisis selanjutnya yaitu bawah 50 μg/mL atau termasuk golongan
ekstrak metanol, fraksi n-heksan, fraksi etil sangat kuat, sedangkan fraksi n-heksan
asetat, fraksi n-butanol, dan fraksi air. menghasilkan IC50 di atas 200 μg/mL atau
Tetapi pada perjalanannya fraksi air tidak termasuk golongan antioksidan sangat

36 EKOLOGIA is licencedunder:
Ekologia : Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup Volume 19, Nomor 1, April 2019, Hal.34-38

lemah (Warnasih et al., 2019). Berdasarkan ekstrak metanol dan fraksi-fraksi yang
hal tersebut maka mtode ekstraksi biji lainnya. Pada penelitian sebelumnya total
kurma tidak berpengaruh terhadap aktivitas flavonoid pada ekstrak metanol biji kurma
antioksidsan ekstrak dan fraksi biji kurma, diperoleh berbeda-beda tergantung
walaupun jika dibandingkan aktivitas varietasnya, 1211±81 mg QE/g varietas
antioksidan ekstrak biji kurma dengan Deglet Nour, 1210±63 mg QE/g pada
metode Soxhletasi lebih tinggi daripada varietas Ruchdi, 1270±112 mg QE/g pada
yang dihasilkan dari proses ekstraksi secara varietas Ftimi, dan 1450±153 mg QE/g pada
maserasi. Hal ini dapat disebabkan karena varietas Kentichi (Allouche et al., 2016).
ekstraksi menggunakan Soxhletasi
merupakan ekstraksi secara panas sehingga Tabel 3. Flavonoid ekstrak biji kurma
kemungkinan ada senyawa volatile yang Sampel Flavonoid (mg QE/100
bisa menguap. g)
Ekstrak metanol 282,84a±13,72
Tabel 1. Aktivitas antioksidan ekstrak biji Fraksi n-heksan 64,92a±3,17
kurma Fraksi etil asetat 1484,33b±161,47
IC50 (μg/mL) Fraksi n-butanol 199,25a±7,39
Metode Metode *
Nilai yang diikuti huruf yang berbeda menunjukkan
Sampel Soxhletasi maserasi
perlakuan berbeda nyata pada uji Duncan (α = 0,05)
(Warnasih
et al., 2019)
Ekstrak 9,55a±0,53 5,02a±0,98 Berdasarkan hasil pengolahan data
methanol dengan metode analisis sidik ragam
Fraksi n- 289,59c±10,52 248,42c±12,68 (ANOVA) menggunakan SPSS bahwa
heksan ekstrak metanol, fraksi n-butanol, dan n-
Fraksi etil 5,74a±0,05 3,72a±0,44
asetat heksan terdapat perbedaan yang nyata
Fraksi n- 19,73b±0,58 6,60a±0,07 (p<0,05), sehingga dengan uji lanjut Duncan
butanol didapatkan bahwa flavonoid pada fraksi etil
Vitamin C 4,29a±0,74 4,25a±0,87 asetat berada pada kelompok yang berbeda,
*Nilai yang diikuti huruf yang berbeda menunjukkan sedangkan flavonoid ekstrak metanol, fraksi
perlakuan berbeda nyata pada uji Duncan (α = 0,05)
n-butanol, dan n-heksan berada pada satu
Tabel 2. Penggolongan antioksidan kelompok yang sama.
(Molyneux, 2004)
Konsentrasi IC50 Penggolongan KESIMPULAN
IC50 ≤ 50 µg/mL Sangat kuat
Pada hasil penelitian ini, fraksi etil
50 µg/mL< IC50 ≤ 100 µg/mL Kuat
asetat mempunyai aktivitas antioksidan dan
kandungan flavonoid tertinggi dibandingkan
100 µg/mL< IC50 ≤ 150 µg/mL Sedang
ekstrak metanol, fraksi n-butanol, dan n-
150 µg/mL< IC50 ≤ 200 µg/mL Lemah
heksan. Metode ekstraksi Soxhletasi yang
IC50>200 µg/mL Sangat lemah
dipakai pada penelitian ini tidak
mempengaruhi hasil aktivitas antioksidan
Flavonoid dari ekstrak yang dihasilkan. Penelitian
Penentuan flavonoid dalam ekstrak lebih lanjut masih perlu dilakukan untuk
biji kurma menggunakan pereaksi menentukan adanya korelasi antara senyawa
Alumunium (III) Klorida 10% dengan flavonoid, total fenol, dengan aktivitas
kuersetin sebagai standar. Hasil penentuan antioksidan dari biji kurma.
flavonoid disajikan pada Tabel 3.
Berdasarkan Tabel 3 fraksi etil asetat
mempunyai kandungan flavonoid yang UCAPAN TERIMA KASIH
paling tinggi sebesar 1484,33±161,47 mg Terima kasih kepada Kementerian
QE/100 gram fraksi dibandingkan dengan Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi
37 EKOLOGIA is licencedunder:
Siti Warnasih, dkk: Aktivitas Antioksidan Dan Flavonoid Ekstrak Biji Kurma (Phoenix Dactylifera) .....

Republik Indonesia atas pembiayaan and total phenol contents of some


penelitian ini melalui hibah Penelitian date seed varieties from Iran. Iranian
Kerjasama Antar Perguruan Tinggi (PKPT) Journal of Pharmaceutical
Tahun 2018. Research, 9(2), 141–146.
Chaira, N., Ferchichi, A., Mrabet, A., &
DAFTAR PUSTAKA Sghairoun, M. (2007). Chemical
Afiq, Abdul, M.J., Abdul Rahman, R., Che composition of the flesh and the pit
Man, Y.B., Al Kahtani, H.A. & of date palm fruit and radical
Mansor, T.S.T. (2013). Date seed scavenging activity of their extracts.
and date seed oil. International Food Pakistan Journal of Biological
Research Journal 20(5): 2036-2037. Sciences, 10(13), 2202–2207.
Al-Farsi, M. A., & Lee, C. Y. (2008). https://doi.org/10.3923/pjbs.2007.22
Optimization of phenolics and 02.2207
dietary fibre extraction from date Molyneux, P. (2004). The Use of the Stable
seeds. Food Chemistry, 108(3), 977– Free Radical Diphenylpicryl-
985. hydrazyl (DPPH) for Estimating
https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2 Antioxidant Activity.
007.12.009 Songklanakarin Journal of Science
Al-Farsi, M., Alasalvar, C., Al-Abid, M., and Technology, 26(December
Al-Shoaily, K., Al-Amry, M., & Al- 2003), 211–219.
Rawahy, F. (2007). Compositional https://doi.org/10.1287/isre.6.2.144.
and functional characteristics of Warnasih, S., Widiastuti, D., Hasanah, U.,
dates, syrups, and their by-products. Ambarsari, L., & Sugita, P. (2019).
Food Chemistry, 104(3), 943–947. Phytochemical screening and
https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2 antioxidant activity of date (Phoenix
006.12.051 dactylifera) seed extracts.
Allouche, F.M., Touati, S., Mnafgui, K., International Journal of Engineering
Gharsallah, N., El Feki, A., & Technology (in review).
Allouche, N. (2016). Phytochemical Yasin, B. R., El-Fawal, H. A. N., & Mousa,
profile, antioxidant, antibacterial, S. A. (2015). Date (Phoenix
antidiabetic and anti-obesity dactylifera) polyphenolics and other
activities of fruits and pits from date bioactive compounds: A traditional
palm (Phoenix dactylifera L.) grown islamic remedy’s potential in
in south of Tunisia. Journal of prevention of cell damage, cancer
Pharmacognosy and Phytochemistry, therapeutics and beyond.
5(3): 15-22. International Journal of Molecular
Ardekani, M. R. S., Khanavi, M., Sciences, 16(12), 30075–30090.
Hajimahmoodi, M., Jahangiri, M., & https://doi.org/10.3390/ijms1612262
Hadjiakhoondi, A. (2010). 10
Comparison of antioxidant activity

38 EKOLOGIA is licencedunder:

Anda mungkin juga menyukai