Anda di halaman 1dari 17

MODUL PERKULIAHAN

Akuntansi
Keuangan
Menengah II
Liabilitas Jangka Pendek
(Current Liabilities)

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Ekonomi dan Bisnis S1 Akuntansi W321700008 Mariyam Chairunisa, SE, M.Ak

Abstract Kompetensi
Liabilitas adalah kewajiban kini entitas Mampu menjelaskan karakteristik dan
yang timbul dari peristiwa masa lalu penilaian liabilitas jangka pendek dan
yang penyelesaiannya diperkirakan mampu menyajikan liabilitas jangka
mengakibatkan pengeluaran sumber pendek sesuai PSAK.
daya entitas.

Jenis – Jenis Liabilitas Jangka Pendek


adalah sebagai berikut:
1. Utang Usaha (Accounts
payable)
2. Wesel Bayar (Notes payable)
3. Liabilitas jangka panjang yang
akan jatuh tempo (Current
maturities of long-term debt)
4. Liabilitas jangka pendek yang
didanai kembali (Short-term
obligations expected to be
refinanced)
5. Utang dividen (Dividends
payable)
6. Uang Muka Pelanggan
(Customer advances and
deposits)
7. Pendapatan Diterima Dimuka
(Unearned revenues)
8. Utang PPN/PPnBM (Sales and
value-added taxes payable)
9. Utang Pajak Penghasilan
(Income taxes payable)
10. Utang Gaji (Employee-related
liabilities)

Provisi adalah liabilitas yang waktu dan


jumlahnya belum pasti

2015 Akuntansi Keuangan Menengah II Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Mariyam Chairunisa, SE, M. Ak http://www.mercubuana.ac.id
Pembahasan

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas.

Klasifikasi liabilitas lancar, jika:

 mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normalnya;


 memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan;
 liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah
periode pelaporan; atau
 tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama
sekurangkurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.

Entitas mengklasifikasi liabilitas yang tidak termasuk kategori tersebut sebagai liabilitas
jangka panjang.

Siklus operasi adalah jangka waktu antara perolehan aset untuk pemrosesan dan realisasinya
dalam bentuk kas atau setara kas.

Jenis – Jenis Liabilitas Jangka Pendek adalah sebagai berikut:

11. Utang Usaha (Accounts payable)


12. Wesel Bayar (Notes payable)
13. Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo (Current maturities of long-term
debt)
14. Liabilitas jangka pendek yang didanai kembali (Short-term obligations expected to be
refinanced)
15. Utang dividen (Dividends payable)
16. Uang Muka Pelanggan (Customer advances and deposits)
17. Pendapatan Diterima Dimuka (Unearned revenues)
18. Utang PPN/PPnBM (Sales and value-added taxes payable)
19. Utang Pajak Penghasilan (Income taxes payable)
20. Utang Gaji (Employee-related liabilities)

2015 Akuntansi Keuangan Menengah II Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Mariyam Chairunisa, SE, M. Ak http://www.mercubuana.ac.id
Utang Usaha (Accounts payable)

 Jumlah yang belum dibayarkan atas barang atau jasa yang telah diserahkan atau
diselesaikan dari suplier
 Pengakuan pada tanggal penyerahan barang / penyelesaian jasa
 Persyaratan penjualan (mis., 2/10, n / 30 atau 1/10, E.O.M.) biasanya merupakan
periode pemberian kredit, biasanya 30 sampai 60 hari
 Dasar pencatatan ----> faktur pembelian

Ilustrasi Utang Dagang

PT. Dealova tanggal 1 Maret 2X17 membeli persediaan secara kredit sebesar Rp
200.000.000. Syarat pembelian 2/10, n/30

Maret 2X17

Persediaan 200.000.000

Utang Dagang 200.000.000

Jika dilunasi 10 Maret 2X17

Utang Dagang 200.000.000

Kas 196.000.000

Potongan pembelian 4.000.000

Jika dilunasi 15 Maret 2X17

Utang Dagang 200.000.000

Kas 200.000.000

Wesel Bayar - Notes Payable

 Janji untuk membayar sejumlah tertentu pada waktu yang telah ditentukan
 Diterbitkan untuk melunasi utang atau membayar pembelian
 Dapat bersifat jangka pendek atau panjang
 Seringkali berbunga atau dapat tidak berbunga
 Jika tidak berbunga diterbitkan dengan diskon

2015 Akuntansi Keuangan Menengah II Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Mariyam Chairunisa, SE, M. Ak http://www.mercubuana.ac.id
Interest-Bearing Note Issued

Illustration: Castle National Bank agrees to lend €100,000 on March 1, 2015, to Landscape
Co. if Landscape signs a €100,000, 6 percent, four-month note. Landscape records the cash
received on March 1 as follows:

Cash 100,000

Notes Payable 100,000

If Landscape prepares financial statements semiannually, it makes the following adjusting


entry to recognize interest expense and interest payable at June 30, 2015:

Interest calculation = (€100,000 x 6% x 4/12) = €2,000

Interest Expense 2,000

Interest Payable 2,000

At maturity (July 1, 2016), Landscape records payment of the note and accrued interest as
follows.

Notes Payable 100,000

Interest Payable 2,000

Cash 102,000

Zero-Interest-Bearing Note Issued

Illustration: On March 1, Landscape issues a €102,000, four-month, zero-interest-bearing


note to Castle National Bank. The present value of the note is €100,000. Landscape records
this transaction as follows.

Cash 100,000

Notes Payable 100,000

If Landscape prepares financial statements semiannually, it makes the following adjusting


entry to recognize interest expense and the increase in the note payable of €2,000 at June 30.

Interest Expense 2,000

Notes Payable 2,000

2015 Akuntansi Keuangan Menengah II Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Mariyam Chairunisa, SE, M. Ak http://www.mercubuana.ac.id
At maturity (July 1), Landscape must pay the note, as follows.

Notes Payable 102,000

Cash 102,000

Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo (Current maturities of long-term
debt)

Liabilitas jangka panjang yang akan dilunasi periode berikutnya diklasifikasikan menjadi
liabilitas jangka pendek kecuali:

 Dilunasi dengan akumulasi dana yang tidak diklasifikasikan sebagai aset


lancar

 Dibiayai kembali atau dilunasi dengan penerbitan liabilitas jangka panjang


yang baru.

 Dikonversi menjadi saham

Liabilitas jangka panjang walaupun akan jatuh tempo tetap diklasifikasikan sebagai liabilitas
jangka pendek

Entitas harus menunjukkan kemampuan untuk melengkapi proses pembiayaan ulang

 Hutang tersebut dibiayai ulang sebelum laporan keuangan diluncurkan, atau


 Entitas menandatangani perjanjian pembiayaan ulang

Liabilitas jangka pendek yang didanai kembali (Short-term obligations expected to be


refinanced)

Liabilitas keuangan yang dibiayai kembali yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan setelah
periode pelaporan diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek, jika entitas tidak
memiliki hak tanpa syarat untuk membiayai kembali.

Pelanggaran perjanjian utang yang mengakibatkan kreditur meminta percepatan pembayaran,


maka liabilitas tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka pendek, meskipun kreditur
mengijinkan penundaan pembayaran selama 12 bulan setelah tanggal pelaporan tetapi
persetujuan tersebut diperoleh setelah tanggal pelaporan

2015 Akuntansi Keuangan Menengah II Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Mariyam Chairunisa, SE, M. Ak http://www.mercubuana.ac.id
Utang dividen (Dividends payable)

Jumlah yang terutang oleh perusahaan kepada pemegang sahamnya sebagai hasil otorisasi
dewan direksi

 Utang dividen diakui pada saat pengumuman dividen dalam Rapat Umum Pemegang
Saham

 Utang dividen yang diakui hanyalah dividen tunai atau dividen yang diberikan dalam
bentuk aset

 Dividen saham tidak dicatat oleh penerima dan tidak ada pengakuan utang. Dividen
saham akan dicatat dengan mereklasifikasikan saldo laba ke modal /agio saham

Uang Muka Pelanggan (Customer advances and deposits)

 Setoran tunai yang dapat diterima dari pelanggan dan karyawan


 Dapat diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek atau bukan kewajiban jangka
pendek

Pendapatan Diterima Dimuka (Unearned revenues)

Pembayaran diterima sebelum memberikan barang atau memberikan jasa.

BE13-6: Sports Pro Magazine sold 12,000 annual subscriptions on August 1, 2015, for €18
each. Prepare Sports Pro’s August 1, 2015, journal entry and the December 31, 2015, annual
adjusting entry.

Aug. 1 Cash 216,000

Unearned Revenue 216,000

(12,000 x €18)

Dec. 31 Unearned Revenue 90,000

Subscription Revenue 90,000

(€216,000 x 5/12 = €90,000)

2015 Akuntansi Keuangan Menengah II Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Mariyam Chairunisa, SE, M. Ak http://www.mercubuana.ac.id
Utang PPN/PPnBM (Sales and value-added taxes payable)

Pajak konsumsi, baik

 pajak penjualan atau

 pajak pertambahan nilai (PPN).

Tujuannya adalah untuk menghasilkan pemasukan bagi pemerintah.

Kedua sistem menggunakan metode yang berbeda untuk mencapai tujuan ini.

Sales Taxes Payable

Illustration: Halo Supermarket sells loaves of bread to consumers on a given day for €2,400.
Assuming a sales tax rate of 10 percent, Halo Supermarket makes the following entry to
record the sale.

Cash 2,640

Sales Revenue 2,400

Sales Taxes Payable 240

Value-Added Taxes Payable

Illustration: The VAT is collected every time a business purchases products from another
business in the product’s supply chain. To illustrate,

1. Hill Farms Wheat Company grows wheat and sells it to Sunshine Baking for €1,000.
Hill Farms Wheat makes the following entry to record the sale, assuming the VAT is
10 percent.

Cash 1,100

Sales Revenue 1,000

Value-Added Taxes Payable 100

2. Sunshine Baking makes loaves of bread from this wheat and sells it to Halo
Supermarket for €2,000. Sunshine Baking makes the following entry to record the
sale, assuming the VAT is 10 percent.

Cash 2,200

Sales Revenue 2,000

Value-Added Taxes Payable 200

2015 Akuntansi Keuangan Menengah II Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Mariyam Chairunisa, SE, M. Ak http://www.mercubuana.ac.id
Sunshine Baking then remits €100 to the government, not €200. The reason: Sunshine
Baking has already paid €100 to Hill Farms Wheat

3. Halo Supermarket sells the loaves of bread to consumers for €2,400. Halo
Supermarket makes the following entry to record the sale, assuming the VAT is 10
percent.

Cash 2,640

Sales Revenue 2,400

Value-Added Taxes Payable 240

Halo Supermarket then sends only €40 to the tax authority as it deducts the €200 VAT
already paid to Sunshine Baking.

Utang Pajak Penghasilan (Income taxes payable)

Entitas harus menyiapkan SPT dan menghitung pajak penghasilan yang harus dibayar.
Hutang pajak merupakan kewajiban lancar. Korporasi harus melakukan pembayaran pajak
berkala. Perbedaan antara penghasilan kena pajak dan pendapatan akuntansi terkadang
terjadi.

PROVISI (PROVISIONS)

• PSAK 57 (IAS 37) ini bertujuan untuk mengatur

– pengakuan dan pengukuran provisi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi


serta

– untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam CaLK

• Agar para pengguna dapat memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan
informasi tersebut.

Provisi adalah liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti

Pengakuan Provisi

Provisi diakui jika:

(a) entitas memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif)
sebagai akibat peristiwa masa lalu;

2015 Akuntansi Keuangan Menengah II Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Mariyam Chairunisa, SE, M. Ak http://www.mercubuana.ac.id
(b) kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar
sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi; dan

(c) estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Jika kondisi di atas tidak terpenuhi, maka provisi tidak diakui.

• Dalam kasus kewajiban kini tidak dapat ditentukan secara jelas:

– setelah mempertimbangkan semua bukti tersedia,

– terdapat kemungkinan lebih besar terjadi daripada tidak terjadi bahwa

• kewajiban kini telah ada,

• pada akhir periode pelaporan.

Pertimbangan bukti-bukti yang tersedia:

(a) besar kemungkinannya bahwa kewajiban kini telah ada pada akhir periode
pelaporan, entitas mengakui provisi (jika kriteria pengakuan terpenuhi); dan

(b) jika besar kemungkinan bahwa kewajiban kini belum ada pada akhir periode
pelaporan, entitas mengungkapkan kewajiban kontinjensi.

(c) Pengungkapan tidak diperlukan jika kemungkinan arus keluar sumber daya kecil.

Past events Present obligation

Kewajiban hukum timbul dari:


(a) suatu kontrak (secara Obligating events
eksplisit atau implisit);
(b) peraturan perundang-
undangan; atau Legal Constructive
(c) pelaksanaan produk hukum Obligation Obligation
lainnya.
Kewajiban konstruktif :
(a) berdasarkan praktik baku masa
lalu, dan
(b) menimbulkan ekspektasi kuat
bahwa entitas akan melaksanakan
tanggung jawab tersebut.

2015 Akuntansi Keuangan Menengah II Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Mariyam Chairunisa, SE, M. Ak http://www.mercubuana.ac.id
Provisi diakui hanya bagi kewajiban yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang terpisah dari
tindakan entitas pada masa datang (yaitu penyelenggaraan entitas pada masa datang).

 “Independent of future actions”

Contoh:

denda atau biaya pemulihan pencemaran lingkungan, yang mengakibatkan arus keluar
sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban itu tanpa memandang tindakan entitas pada
masa datang.

biaya kegiatan purna-operasi (decommissioning) instalasi minyak atau instalasi nuklir sebatas
jumlah yang harus ditanggung entitas untuk memperbaiki kerusakan yang telah ditimbulkan.

Contoh ...

ketika terjadi kerusakan lingkungan, entitas tidak terikat untuk menanggulanginya. Akan
tetapi, perbuatan yang mengakibatkan kerusakan tersebut akan menjadi peristiwa yang
mengikat pada saat terbit peraturan perundang-undangan baru yang mengharuskan
kerusakan itu untuk ditanggulangi atau pada saat entitas mengumumkan secara terbuka untuk
menanggulangi kerusakan tersebut sehingga menimbulkan kewajiban konstruktif.

Jika terdapat sejumlah kewajiban serupa (misalnya garansi atau jaminan produk, atau
kontrak-kontrak serupa),

kemungkinan arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban tersebut ditentukan
dengan mempertimbangkan keseluruhannya sebagai suatu kelompok kewajiban.

2015 Akuntansi Keuangan Menengah II Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Mariyam Chairunisa, SE, M. Ak http://www.mercubuana.ac.id
Liabilitas Kontijensi

 Liabilitas kontijensi liabilitas potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau
lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas atau

 Liabilitas kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui
karena tidak terdapat kemungkinan besar entitas mengeluarkan sumber daya atau
jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.

 Liabilitas kontijensi tidak diakui dalam laporan keuangan dan hanya diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan

 Keberadaan liablitas kontijensi harus dievaluasi apakah berubah :

 menjadi provisi karena menjadi probable dan dapat diukur dengan andal; atau

 Menjadi kemungkinan kecil sehingga tidak perlu diungkapkan

Aset Kontijensi

Entitas tidak diperkenankan mengakui aset kontinjensi. (PSAK 57 par 31)

 No Recognition  Disclosed

Aset kontinjensi adalah aset potensial yang timbul dari peristiwa

masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa
atau lebih pada masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas.

Pengukuran

1. Estimasi terbaik

– Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran
yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode
pelaporan. (par 36)

2. Risiko dan Ketidakpastian

– Dalam menentukan estimasi terbaik suatu provisi, entitas mempertimbangkan


berbagai risiko dan ketidakpastian yang selalu mempengaruhi berbagai
peristiwa dan keadaan. (par 42)

2015 Akuntansi Keuangan Menengah II Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Mariyam Chairunisa, SE, M. Ak http://www.mercubuana.ac.id
3. Nilai Kini

– Jika dampak nilai waktu uang cukup material, maka jumlah provisi adalah
nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan
kewajiban. (par 45)

4. Peristiwa Masa Depan

– Peristiwa masa depan yang dapat mempengaruhi jumlah yang diperlukan


untuk menyelesaikan suatu kewajiban harus tercermin dalam jumlah provisi
jika ada bukti obyektif bahwa peristiwa itu akan terjadi. (PSAK 57 par 48)

5. Rencana Pelepasan Aset

– Keuntungan sehubungan dengan rencana pelepasan aset tidak boleh


dipertimbangkan dalam menghitung suatu provisi (PSAK 57 par 51)

Penggantian

• Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh
pihak ketiga,

– penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian
pasti diterima pada saat entitas menyelesaikan kewajibannya.

– Penggantian tersebut diakui sebagai aset yang terpisah.

– Jumlah yang diakui sebagai penggantian tidak boleh melebihi nilai provisi.

– Dalam laporan laba rugi komprehensif, beban yang berkaitan dengan provisi
dapat disajikan secara neto setelah dikurangi jumlah yang diakui sebagai
penggantiannya.

Perubahan dan Penggunaan Provisi

• Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan  estimasi terbaik yang paling
kini. Jika arus keluar sumber daya kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi
tersebut dibatalkan. (PSAK 57 par 59)

• Jika kewajiban diestimasi didiskonto, maka nilai tercatatnya akan meningkat pada
setiap periode untuk mencerminkan berlalunya waktu. Peningkatan ini diakui sebagai
biaya pinjaman (PSAK 57 par 60)  unwinding of the discount

• Provisi hanya dapat digunakan untuk pengeluaran yang berhubungan langsung


dengan tujuan pembentukan provisi tersebut. (PSAK 57 par 61)

2015 Akuntansi Keuangan Menengah II Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Mariyam Chairunisa, SE, M. Ak http://www.mercubuana.ac.id
Kontrak memberatkan

• Jika entitas terikat dalam suatu kontrak memberatkan, maka kewajiban kini menurut
kontrak tersebut diukur dan diakui sebagai provisi. (PSAK 57 par 66)

• Kontrak memberatkan adalah kontrak yang biaya tidak terhindarkan untuk


memenuhi kewajiban kontraknya melebihi manfaat ekonomis yang akan diterima
dari kontrak tersebut.

Restrukturisasi

Restrukturisasi adalah program yang direncanakan dan dikendalikan oleh manajemen


dan secara material mengubah:

(a) lingkup kegiatan usaha suatu entitas; atau

(b) cara mengelola usaha tersebut.

Contoh:

(a) penjualan atau penghentian suatu lini usaha;

(b) penutupan lokasi usaha dalam suatu negara atau kawasan ke negara atau kawasan
lain;

(c) perubahan dalam struktur manajemen, misalnya menghilangkan satu lapis


manajemen; dan

(d) reorganisasi mendasar yang memiliki dampak signifi kan pada karakteristik dan fokus
operasi entitas.

• Kewajiban konstruktif untuk melakukan restrukturisasi muncul hanya jika entitas


memiliki rencana formal yang rinci dan menciptakan ekpektasi yang valid pada
pihak-pihak yang terkena dampak restrukturisasi (rinci, lihat PSAK 57 par 72)

• Provisi restrukturisasi hanya mencakup pengeluaran langsung yang timbul dari


restrukturisasi, yaitu yang memenuhi kedua persyaratan berikut ini:

(a) benar-benar harus dikeluarkan dalam rangka restrukturisasi; dan

tidak terkait dengan aktivitas yang masih berlangsung pada entitas

2015 Akuntansi Keuangan Menengah II Pusat Bahan Ajar dan eLearning


14 Mariyam Chairunisa, SE, M. Ak http://www.mercubuana.ac.id
Pengungkapan

Untuk setiap jenis provisi, entitas harus mengungkapkan:

(a) nilai tercatat pada awal dan akhir periode;

(b) provisi tambahan yang dibuat dalam periode bersangkutan, termasuk peningkatan
jumlah pada provisi yang ada;

(c) jumlah yang digunakan, yaitu jumlah yang terjadi dan dibebankan pada provisi
selama periode bersangkutan;

(d) jumlah yang belum digunakan yang dibatalkan selama periode bersangkutan; dan

(e) peningkatan, selama periode yang bersangkutan, dalam nilai kini yang timbul karena
berlalunya waktu dan dampak dari setiap perubahan tingkat diskonto.

Entitas juga harus mengungkapkan pula:

(a) uraian singkat mengenai karakteristik kewajiban dan perkiraan saat arus keluar
sumber daya terjadi;

(b) indikasi mengenai ketidakpastian saat atau jumlah arus keluar tersebut jika diperlukan
dalam rangka menyediakan informasi yang memadai, entitas harus mengungkap kan
asumsi utama yang mendasari prakiraan peristiwa masa depan

(c) jumlah estimasi penggantian yang akan diterima dengan menyebutkan jumlah aset
yang telah diakui untuk estimasi penggantian tersebut.

Analisis Laporan Keuangan

Current Ratio = Current Asset


-----------------------
CurrentLiabilities

Quick Ratio = Liquid Asset


-----------------------
Current Liabilities

2015 Akuntansi Keuangan Menengah II Pusat Bahan Ajar dan eLearning


15 Mariyam Chairunisa, SE, M. Ak http://www.mercubuana.ac.id
Cash Ratio = Cash
-----------------------
Current Liabilities

Liquid Asset = Current Asset – Inventory – prepaid expense

2015 Akuntansi Keuangan Menengah II Pusat Bahan Ajar dan eLearning


16 Mariyam Chairunisa, SE, M. Ak http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

Kieso, Donald E, Weygrandt, and Wiley, Terry D, 2014, Intermediate Accounting, IFRS
Edition, Second Edition, John Wiley and Sons.

Martini, Dwi, dkk, 2015, Akuntansi Keuangan Menegah Berbasis PSAK, Buku 2, Salemba
Empat.

2015 Akuntansi Keuangan Menengah II Pusat Bahan Ajar dan eLearning


17 Mariyam Chairunisa, SE, M. Ak http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai