Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Definisi
a. Definisi konseptual
1. Epilepsi
Kelainan otak yang ditandai dengan kecenderungan untuk menimbulkan
bangkitan epileptik yang terus menerus, dengan konsekuensi neurobiologis,
kognitif, psikologis, dan sosial. Definisi ini mensyaratkan terjadinya minimal 1
kali bangkitan epileptik.
2. Bangkitan Epileptik
Terjadinya tanda/gejala yang bersifat sesaat akibat aktivitas neuronal yang
abnormal dan berlebihan di otak
b. Definisi operasional/definisi praktis
Epilepsi adalah suatu penyakit otak yang ditandai dengan kondisi/gejala
berikut :
1. Minimal terdapat 2 bangkitan tanpa provokasi atau 2 bangkitan refleks
dengan jarak waktu antarbangkitan pertama dan kedua lebih dari 24 jam.
2. Satu bangkitan tanpa provokasi atau 1 bangkitan refleks dengan
kemungkinan terjadinya bangkitan berulang dalam 10 tahun kedepan sama
dengan minimal 60% bila terdapat 2 bangkitan tanpa profokasi/bangkitan
refleks misalkan bangkitan pertama yang terjadi 1 bulan setelah kejadian
stroke, bangkitan pertama pada anak yang disertai lesi struktural dan
epileptiform discharges).
3. Sudah ditegakkan diagnosis sindrom epilepsi.
Bangkitan refleks adalah bangkitan yang muncul akibat induksi oleh faktor
pencetus spesifik, seperti stimulasi visual, auditorik, somatosensitif, dan
somatomotor.
KLASIFIKASI
Klasifikasi yang ditetapkan oleh International leugue against epilepsy (ILAE)
terdiri atau dua jenis klasifikasi, yaitu klasifikasi untuk jenis bangkitan epilepsi
dan klasifikasi untuk sindrom epilepsi.
Klasifikasi ILAE 1981 untuk tipe bangkitan epilepsi
1. Bangkitan parsial/fokal
1.1 bangkitan parsial sederhana
1.1.1 Dengan gejala motorik
1.1.2 Dengan gejala somato sensorik
1.1.3 Dengan gejala otonom
1.1.4 Dengan gejala psikis
1.2 bangkitan parsial kompleks
1.2.1 Bangkitan parsial sederhana yang diikuti dengan gangguan
kesadaran
1.2.2 Bangkitan parsial yang disertai gangguan kesadaran sejak awal
bangkitan
1.3 bangkitan parsial yang menjadi umum sekunder
1.3.1 Parsial sederhana yang menjad umum
1.3.2 Parsial kompleks yang menjadi umum
1.3.3 Parsial sederhana menjadi parsial kompleks, lalu menjadi
umum.
2. Bangkitan umum
2.1 Lena (absence)
2.1.1 Tipikal Lena
2.1.2 Atipikal Lena
2.2 Mioklinik
2.3 Klonik
2.4 Tonik
2.5 Tonik-klonik
2.6 Atonik-astatik
3. Bangkitan tak tergolongkan
Klasifikasi ILAE 1989 untuk epilepsi dan sindrom epilepsi
1. Fokal/partial (localized related)
1.1 Idiopatik (berhubungan dengan usia awitan)
1.1.1 Epilepsi benigna dengan gelombang paku di daerah
sentrotemporal (childhood epilepsy with centrotemporal spikes)
1.1.2 Epilepsi benigna dengan gelombang paroksismal pada daerah
oksipital
1.1.3 Epilepsi primer saat membaca (primary reading epilepsy)
1.2 Simtomatis
1.2.1 Epilepsi parsial kontinua yang kronis progresif pada anak –
anak (Kojernikow’s Syndrome)
1.2.2 Sindrom dengan bangkitan yang dipresipitasi oleh suatu
ransangan (kurang tidur, alkohol, obat-obatan, hiperventilasi,
reflek epilepsi, stimulasi fungsi kortikal tinggi, membaca)
1.2.3 Epilepsi lobus temporal
1.2.4 Epilepsi lobis frontal
1.2.5 Epilepsi lobis parietal
1.2.6 Epilepsi lobus oksipital
1.3 Kriptogenik
2. Epilepsi Umum
2.1 Idiopatik (sindrom epilepsi berurutan sesuai dengan usia awitan)
2.1.1 Kejang neonatus familial benigna
2.1.2 Kejang neonatus benigna
2.1.3 Kejang epilepsi mioklonik pada bayi
2.1.4 Epilepsi lena pada anak
2.1.5 Epilepsi lena pada remaja
2.1.6 Epilepsi mioklonik pada remaja
2.1.7 Epilepsi dengan bangkitan umum tanik-klonik pada saat terjaga
2.1.8 Epilepsi umum idiopatik lain yang tidak termasuk salah satu di
atas
2.1.9 Epilepsi tonik klonik yang dipresipitasi dengan aktivasi yang
spesifik
2.2 Kriptogenik atau simtomatis (berurutan sesuai dengan peningkatan
usia)
2.2.1 Sindrom West (spasme infantil dan spesme salam)
2.2.2 Sindrom Lennox-Gastaut
2.2.3 Epilepsi mioklonik astatik
2.2.4 Epilepsi mioklonik lena
2.3 Simtomatis
2.3.1 Etiologi nonspesifik
Ensefalopati mioklonik dini
Ensefalopati pada infantil dini dengan burst supression
Epilepsi simtomatis umum lainnya yang tidak termasuk di atas
2.3.2 Sindrom spesifik
2.3.3 Bangkitan epilepsi sebagai komplikasi penyakit lain.
3. Epilepsi dan sindrom yang tak dapat ditentukan fokal atau umum
3.1 Bangkitan umum dan fokal
3.1.1 Bangkitan neonatal
3.1.2 Epilepsi mioklonik berat pada bayi
3.1.3 Epilepsi dengan gelombang paku selama tidur dalam
3.1.4 Epilepsi afasia yang didapat (Sindrom Landau-Kleffner)
3.1.5 Epilepsi yang tidak termasuk dalam klasifikasi di atas.
3.2 Tanpa gambaran tegas fokal atau umum
4. Sindrom khusus
4.1 Bangkitan yang berkaitan dengan situsasi tertentu
4.1.1 Kejang demam
4.1.2 Bangkitan kejang/status epileptikus yang timhul hanya sekali
isolated
4.1.3 Bangkitan yang hanya terjadi bila terdapat kejadian metabolik
akut, atau toksis, alkohol, obat-obaan, eklamsia, hiperglikemi
nonketotik
4.1.4 Bangkitan berkaitan dengan pencetus spesifik (epilepsi
reflektorik)
ETIOLOGI EPILEPSI
Etiologi epilepsi dapat dibagi ke dalam tiga kategori, sebagai berikut.
1. Idiopatik: tidak terdapat lesi struktural di otak atau defisit neurologis.
Diperkirakan mempunyai predisposisigenetik dan umumnya berhubungan
dengan usia.
2. Kriptogenik: dianggap simtomatis tetapi penyebabnya belum diketahui.
Termasuk disini adalah Sindrom West, Sindrom Lennox-Gastaut dan
epilepsi mioklonik. Gambaran klinis sesuai dengan ensefalopati difus.
3. Simtomatis: bangkikat epilepsi disebabkan oleh kelainan/lesi struktural
pada otak, misalnya; cedera kepala, infeksi SSP, kelainan kongenital, lesi
desak ruang, gangguan peredaran darah otak, toksik (alkohol, obat),
metabolik, kelainan neurodegeneratif.