Anda di halaman 1dari 9

A.

Perilaku Konsumtif
Perilaku konsumen merupakan perilaku
keseharian setiap individu atau rumah tangga
dalam menggunakan barang dan jasa sa guna
memenuhi kebutuhan diri atau keluarga.
Konsumsi dapat dirangkum menjadi komponen
berikut ini :
1. Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan
rumah tangga
2. Perilaku konsumen menyangkut suatu proses
keputusan sebelum pembelian serta tindakan dalam
memperoleh, memakai dan menghabiskan produk.
3. Perilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat
diamati seperti jumlah yang dibeli, kapan, dengan
siapa dan oleh siapa serta bagaimana barang yang
sudah dikonsumsi
Yusuf Qardawi menguraikan beberapa prinsip perilaku
konsumen dalam Islam:

• Dasar pemikiran pola konsumsi dalam Islam adalah


hendak mengurangi kelebihan keinginan biologis.

• Perilaku konsumsi dituntun oleh prinsip keadilan,


kebersihan, kesederhanaan, kemurahan hati dan
prinsip moralitas
• Kebutuhan manusia digolongkan kedalam tiga hal yaitu:
barang-barang keperluan pokok, barang-barang keperluan
kesenangan, dan barang-barang keperluan kemewahan.

• Kunci untuk memenuhi perilaku konsumen dalam


Islam tidak cukup dengan hanya mengetahui hal-hal
terlarang, tetapi sekaligus harus dengan menyadari
konsep dinamik tentang sikap moderat dalam
konsumsi.
B. Etika Konsumsi Dalam Islam

Dari hal-hal yang diuraikan diatas dapat dijelaskan bahwa


prinsip perilaku konsumsi yang dapat memberikan kepuasan
kepada konsumen menurut Islam adalah barang-barang yang
dikonsumsi haruslah halal dan suci menurut syariat. Dalam hal
perilaku atau gaya harus pula dalam batas wajar dalam arti
tidak berlebih-lebihan atau boros meskipun seorang
konsumen tergolong hidup kaya atau mampu.
Perilaku konsumsi seringkali dipandang sebagai
homogenisasi atau heterogenisasi budaya global sehingga
perubahan perilaku konsumsi seringkali dipandang sebagai hal
negatif menjadi kambing hitam dalam beberapa hal termasuk
terdegradasinya budaya lokal, budaya bangsa maupun budaya
Islam.
Kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan yang
ingin dicapai dalam proses pembangunan hal ini menunjukkan
bahwa keberhasilan pembangunan haruslah dicapai tidak saja
dalam aspek material tetapi juga dalam aspek spiritual.
Sebagaimana dalam ilmu ekonomi konvensional demikian juga
dalam ilmu Islam terdapat apa yang disebut motif internal dan
eksternal dalam konsumsi:

1. Motif internal Merupakan motif yang tumbuh dalam


diri seorang muslim dalam bentuk ingin selalu hidup
sehat dan kuat.
2. Motif eksternal yang dimaksud adalah sebuah motif
dari luar diri manusia dalam bentuk ingin memenuhi
kebutuhan kenyamanan dari pelakunya dan secara
sosiologis ingin mendapatkan penilaian positif dari
orang lain atau publik.
Dalam ekonomi konvensional perilaku konsumsi
hanya ingin memenuhi kebutuhan jasmaniah lahiriyah
sedangkan di dalam pandangan Islam tujuan konsumsi
yaitu memenuhi kebutuhan jasmaniah lahiriyah juga
memenuhi kebutuhan rohiniah bathiniah.

Islam memaknai kesejahteraan dengan istilah falah


yang berarti kesejahteraan holistik dan keseimbangan
dimensi material dan spiritual, individual sosial dan
kesejahteraan di kehidupan dunia dan akhirat.
sejahtera di dunia artinya memberikan kenikmatan
hidup indrawi, baik fisik, intelektual, biologis maupun
material. Sedangkan kesejahteraan akhirat diartikan
sebagai kenikmatan yang akan diperoleh setelah
kematian manusia.
Falah merupakan kehidupan yang mulia dan
sejahtera didunia dan akhirat dapat terwujud apabila
terpenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup manusia secara
seimbang. Tercukupunya kebutuhan masyarakat akan
memberikan dampak yang disebut dengan mashlahah.
Mashlahah secara etimologi berarti sesuatu yang baik,
dirasakan lezat, oleh karenanya menimbulkan
kesenangan dan kepuasan serta diterima oleh akal yang
sehat. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
mengartikan maslahat dengan sesuatu yang
mendatangkan kebaikan (keselamatan).
Untuk mencapai falah, manusia harus menyadari
hakikat keberadaannya didunia, mengapa kita tercipta
didunia ini, tidak lain manusia tercipta kecuali kehendak
yang menciptakan, yaitu Allah sehingga manusia bisa
mencapai kesuksesan hidupnya jika ia mengikuti
petunjuk pencipta.

Anda mungkin juga menyukai