Anda di halaman 1dari 7

NAMA : MUHIMMATUL BADRIYAH

NIM : 041707762

MATKUL : TEKNIK DAN ANALISIS EKONOMI

PRODI : EKONOMI SYARIAH

FAKTOR PENYEBAB PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH


(BPRS) KHOIRUL UMMAH

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perbankan memiliki tugas mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang
memiliki kelebihan dana. Melalui kegiatan pinjaman, bank berusaha memenuhi kebutuhan
masyarakat bagi kelancaran usahanya. Selain itu, bank berusaha menawarkan kepada masyarakat
akan keamanan dananya dengan jasa lain yang akan diperoleh. (Julius, 1999:1).

Bank syariah atau kerap disebut Islamic Bank di negara lain, berbeda dengan bank
konvensional pada umumnya.Perbedaan utamanya terletak pada landasan operasi yang digunakan.
Kalau bank konvensional beroperasi berlandaskan bunga, bank syariah beroperasi berlandaskan bagi
hasil, di tambah dengan jual beli dan sewa. Hal ini tak lain didasarkan pada keyakinan bahwa bunga
mengandung unsur riba yang dilarang oleh agama Islam. (Novi F.A, 2020 :3).

Seperti halnya bank konvensional, bank syariah berfungsi juga sebagai lembaga intermediasi
(intermediary institution), yaitu berfungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan
kembali dana-dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk pembiayaan.
(Muhammad, 2005:17).

Dalam penyaluran dana dalam perbankan, yaitu dengan adanya pembiayaan-pembiayaan yang
dilakukan oleh bank kepada para nasabahnya yang dalam bank konvensional pemberian pembiayaan
itu dengan menggunakan agunan atau dengan prosentasi bunga,sedangkan pemberian pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah dilakukan dengan lost and profit sharing (bagi hasil). Dalam pemberian
pembiayaan, terdapat masalah-masalah dalam pemberian pembiayaan tersebut, seperti adanya
kredit macet atau bisa disebut dengan (pembiayaan bermasalah), yang dalam hal ini banyak faktor-
faktor yang menyebabkan pembiayaan tersebut.

Analisis pembiayaan memiliki tujuan untuk memperoleh informasi yang real dari nasabah,
terkait kondisinya, sehingga ketika bank telah mengetahui informasi dari nasabah maka akan
menyetujui pembiayaan yang telah diajukan. Analisis pembiayaan ini dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu kuantitatif dan kualitatif, kuatitantif yaitu menggunakan data keuangan nasabah,
sedangkan data kualitatif menggunakan data non keuangan dari nasabah.
Pada nasabah yang melakukan pembiayaan dengan jumlah yang kecil maka akan menggunakan
analisis kualitatif karena data keuangan nasabah pembiayaan dengan jumlah kecil biasanya data
keuangannya tidak akurat dan tidak lengkap. Sedangkan pada nasabah yang melakukan pembiayaan
dalam jumlah besar akan menggunakan analisis kuantitatif, karena laporan keuangannya sudah jelas,
dan tersusun. (Roif K, 2019: 12)

Bank Syariah sendiri dalam memberikan pembiayaan kepada nasabahnya harus


memperhatikan kaidah-kaidah 5C yaitu Character, Capacity, Capital, Condition, dan Collateral, agar
pihak Bank mengetahui dengan pasti sifat-sifat nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan, dengan
tujuan untuk meminimalisir risiko terjadinya pembiayaan bermasalah, untuk kedepannya bank bisa
mengetahui penyebab apabila terjadi pembiayaan macet, dan segera menyelesaikan dan menangani
pembiayaan macet tersebut.

Mengingat sedemikian pentingnya analisis pembiayaan bagi keberhasilan usaha bank, maka
penulis terdorong untuk mengangkat judul untuk Tugas Akhir yaitu: “Analisis Pembiayaan
Bermasalah di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Khoirul Ummah”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas,
yaitu :

1. Apa penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah di BPR Syariah “ Khoirul Ummah” ?


2. Bagaimana strategi pencegahan dan penyelesaian pembiayaan bermasalah di BPR Syariah “
Khoirul Ummah” ?

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN

Tujuan merupakan hal-hal yang akan dicapai sebagai upaya pemecahan masalah. Tujuan dari
penulisan karya ilmiah ini adalah :

1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah di BPR Syariah Khoirul Ummah.

2. Untuk mencegah dan menyelesaiakan pembiayaan bermasalah di BPR Syariah Khoirul Ummah.

Kegunaan dari penulisan karya ilmiah ini adalah :

Bagi Mahasiswa UT

Dapat menambah informasi dan reverensi bagi siswa program studi S1 Ekonomi Syariah pada
khususnya, dan sebagai bahan bacaan ilmiah di perpustakaan pada umumnya.

Bagi Masyarakat

Merupakan suatu sumber informasi tentang produk-produk di BPR Syariah “Khoirul


Ummah”,sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memilih salah satu produk
yang ada di BPR Syariah “Khoirul Ummah”.
DESAIN PENELITIAN

Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis akan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif menurut David William (1995) dalam buku Moleong (2006: 5) mendefinisikan penelitian
kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah,dengan menggunakan metode
alamiah, dan di lakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Penelitian kualitatif
dari sisi lainnya dikemukakan bahwa hal itu merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara
terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku individu atau
sekelompok orang.

1. Jenis Data yang digunakan :

a. Primer

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh berisi tentang nasabah
yang menggunakan jasa pembiayaan di PT. BPR Syariah “Khoirul Ummah”.

b. Sekunder

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
dari semua kegiatan yang ada di lingkungan PT. BPR Syariah “Khoirul Ummah”.
METODE PENELITIAN

A. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang dipakai sebagai berikut :

a. Metode Observasi

Observasi yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada
obyek yang akan diteliti. Dalam metode observasi penulis melakukan pengamatan langsung di
lapangan yaitu PT. BPR Syariah Khoirul Ummah. Bentuk pengamatan yang dimaksud dalam hal ini
adalah penulis mengamati kinerja Account Oficer dalam melayani nasabah pembiayaan.

b. Metode Studi Pustaka

Metode pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku yang bersangkutan dengan judul, baik
sumber pustaka maupun dari lembaga yang diteliti.

c. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua orang yaitu
pewawancara dan yang diwawancarai yang akan memberikan jawaban dari pertanyaanpertanyaan
(Moloeng, 1998: 135).

Adapun objek wawancara dalam penelitian ini adalah Account Officer yang bertugas mencari,
menyiapkan berkas, dan memantau nasabah pembiayaan.

B. Instrumen Penelitian

Alat pengumpulan data

Guna melengkapi penelitian ini, maka ada beberapa hal yang harus disiapkan peneliti untuk
melakukan penelitian agar hasil yang didapatkan akurat. Adapun alat-alat yang dibutuhkan dalam
penelitian ini adalah:

• Alat tulis

• Perekam suara

• Kamera

• Handphone Realme C2
C. Metode Sampling

Teknik sampling adalah teknik yang dilakukan untuk menentukan sampel. Jadi, sebuah penelitian
yang baik haruslah memperhatikan dan menggunakan sebuah teknik dalam menetapkan sampel
yang akan diambil sebagai subjek penelitian. Saya akan melakukan penelitian tentang Jumlah data
dan faktor penyebab pembiayaan bermasalah di BPR Syariah " Khoirul Ummah"

Jumlah data nasabah pembiayaan bermasalah per 2 tahun terakhir

Sumber : BPR Syariah Khoirul Ummah

Pembiayaan Tahun 2019

Lancar = 356

Kurang Lancar = 7

Diragukan = 4

Macet = 17

Pembiayaan Tahun 2020

Lancar = 387

Kurang Lancar = 9

Diragukan = 7

Macet = 13

Faktor yang menyebabkan pembiayaan bermasalah di BPR Syariah Khoirul Ummah

Dalam dunia perbankan istilah pembiayaan bermasalah bukanlah hal yang baru didengar. Seperti
sudah dijelaskan sebelumnya, pemberian fasilitas pembiayaan mengandung suatu risiko kemacetan.
Sedetail apapun analisis pembiayaan dalam menganalisis setiap permohonan pembiayaan,
kemungkinan pembiayaan macet tersebut pasti akan tetap ada.

Dari data nasabah pembiayaan bermasalah diatas yang menjelaskan tentang nasabah pembiayaan
bermasalah di BPR Syariah Khoirul Ummah per dua tahun terakhir menjelaskan pada tahun 2019
nasabah pembiayaan lancar sebanyak 356 nasabah, kurang lancar 7 nasabah, diragukan 4 nasabah,
dan macet 17 nasabah. Pada tahun 2020 nasabah pembiayaan yang lancar sebanyak 387 nasabah,
kurang lancar 9 nasabah, diragukan 7 nasabah, dan macet 13 nasabah. Dari data tersebut bisa dilihat
bahwa nasabah pembiayaan bermasalah di BPR Syariah Khoirul Ummah per dua tahun terakhir
nasabah pembiayaan lancar dan kurang lancar mengalami kenaikan, sedangkan nasabah
pembiayaan yang diragukan tidak stabil, dan nasabah pembiayaan macet mengalami penurunan.

Dalam dunia perbankan pembiayaan bermasalah merupakan hal yang sering terjadi, berbagai cara
dan strategi pasti akan dilakukan oleh Bank agar pembiayaan bermasalah tidak terjadi, sebisa
mungkin harus diminimalisir agar tidak menggangu kinerja Bank.

Berdasarkan penjelasan yang sudah dipaparkan, terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya
pembiayaan bermasalah, yaitu :
1. Faktor Internal

Risiko pembiayaan bermasalah di setiap bank pasti tidak akan bisa dihindari, meskipun bank sudah
menggunakan cara secanggih apapun. Faktor internal yang dimaksud disini adalah faktor dari pihak
bank sendiri yang menyebabkan pembiayaan bermasalah

bisa terjadi. Disebabkan karena berbagai hal, seperti :

a. Analisa yang tidak akurat

Dalam hal ini pihak Marketing tidak teliti dalam menganalisa data nasabah yang mengajukan
pembiayaan, bisa disebabkan karena analis terlalu percaya dengan data yang disajikan oleh nasabah,
sehingga apa yang seharusnya terjadi, tidak diprediksi sebelumnya, atau salah dalam melakukan
perhitungan. Seperti salah tafsir jaminan, dan pembuatan neraca yanng tidak akurat.

b. Kemampuan Account Officer yang kurang pandai dalam menganalisa

Dalam hal ini pihak Account Officer/Marketing belum sepenuhnya menguasai dalam hal menganalisa
calon nasabah pembiayaan, sehingga apa yang seharusnya tidak terjadi di kemudian hari bisa
menjadikan pembiayaan macet. Hal ini dapat disebabkan beberapa faktor :

1) Faktor pendidikan

2) Jam terbang atau pengalaman yang kurang memadai

c. Jangka waktu kredit terlalu lama

Hal ini sebenarnya bermaksud sebagai tindakan untuk meringankan kewajiban nasabah,namun
seringkali dapat membuat nasabah lalai dan suka melupakan kewajibannya.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang menyebabkan pembiayaan bermasalah adalah dari pihak nasabah sendiri.
Disini terdapat dua unsur penyebab pembiayaan bermasalah, yaitu :

a. Unsur Kesengajaan

Dalam hal ini dari pihak nasabah memang tidak bermaksud untuk membayarkan kembali
pembiayaan yanng sudah dibiayai oleh bank, meskipun sebenarnya nasabah mampu untuk
membayarkan kewajibannya kepada bank. Hal ini dapat terjadi disebabkan karena beberapa hal,
seperti nasabah memang dari awal tidak beritikad baik untuk mengembalikan pembiayaan yang
telah dibiayai oleh bank atau terjadi karena nasabah melakukan penyimpangan penggunaan dana
yang dibiayai tersebut, sehingga nasabah dengan sengaja membiarkan pembiayaan tersebut menjadi
macet.

b. Unsur Ketidaksengajaan

Dalam hal ini sebenarnya nasabah bermaksud membayarkan pembiayaan yang diberikan oleh bank,
namun nasabah tidak mampu dikarenakan pembiayaan yang telah dibiayai mengalami barbagai hal,
seperti mengalami musibah kebakaran, kebanjiran atau mengalami musibah penipuan. Sehingga
kemampuan nasabah untuk mengembalikan dananya tidak ada.

Anda mungkin juga menyukai