Klipping Kerjasama Internasional
Klipping Kerjasama Internasional
Disusun Oleh :
Kelas : XI IIS 3
MAN 2 BANTUL
2017
KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL
Gambar di atas merupakan salah satu sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia yang
berupa kilang minyak. Minyak merupakan komoditas ekspor andalan Indonesia. Akan tetapi
Indonesia membutuhkan barang industri dari negara lain sehingga terjadi kerja sama
ekonomi. Tahukah kamu bentuk-bentuk kerja sama yang di jalin Indonesia dengan negara
lain? Dengan adanya kerja sama ekonomi ini membawa dampak bagi negara Indonesia. Tiap
negara mempunyai keterbatasan jenis dan banyaknya sumber daya alam maupun sumber
daya manusia. Saudi Arabia mempunyai banyak minyak bumi tetapi miskin hasil rotan,
bahan makanan, dan hasil industri; Jepang tidak mempunyai tambang minyak tetapi mampu
menghasilkan barang-barang industri dengan teknologi tinggi; Indonesia mempunyai
tambang minyak dan sumber daya alam lainnya tetapi belum memiliki teknologi tinggi untuk
mengolahnya. Pada bab ini kalian akan mempelajari tentang kerja sama ekonomi
internasional. Uraiannya meliputi hal-hal berikut.
1. Bentuk-bentuk kerja sama ekonomi regional dan internasional.
2. Dampak kerja sama ekonomi regional dan internasional.
Untuk memenuhi semua kebutuhannya, suatu negara perlu bekerja sama dengan negara lain
atau perlu kerja sama ekonomi internasional. Suatu negara di dunia, walaupun sudah modern,
wilayahnya luas, dan sumber daya alamnya melimpah, tidak akan pernah mampu hidup
mandiri tanpa berhubungan dengan negara lain. Dewasa ini dengan semakin modern
kebudayaan umat manusia di suatu negara, justru semakin tinggi tingkat kebergantungannya
terhadap negara lain. Apakah kerja sama ekonomi internasional itu? Kerja sama ekonomi
internasional adalah suatu kerja sama dalam bidang ekonomi yang dilakukan oleh suatu
negara dengan negara lain. Kerja sama tersebut dapat terjadi hanya melibatkan dua negara
saja maupun lebih.
2. Tujuan Kerja Sama Ekonomi Internasional
Kerja sama ekonomi internasional dapat berjalan dengan harmonis apabila tiap negara yang
terlibat dapat menikmati keuntungannya. Selain itu, kerja sama tersebut juga harus didasari
rasa ingin membantu negara lain. Mereka yang terlibat dalam kerja sama ekonomi
internasional harus memahami tujuan diadakannya kerja sama tersebut.
Tidak ada negara yang memiliki semua barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan warga
negaranya. Bagi negara yang memiliki kelebihan suatu produk tertentu dapat menjual ke
negara lain sehingga semua negara dapat memperoleh barang yang dibutuhkan.
Dengan melakukan kerja sama ekonomi dengan negara lain, suatu negara bisa memperoleh
bahan produksi yang belum dimiliki. Sumber-sumber produksi yang tidak terdapat di dalam
negeri bisa diimpor dari luar negeri. Dengan demikian, produksi di dalam negeri menjadi
lebih lancar sehingga produktivitasnya meningkat.
Ekspor dilakukan apabila harga di luar negeri lebih tinggi daripada di dalam negeri. Oleh
karena itu, ekspor dapat meningkatkan pendapatan karena perolehan penjualan meningkat.
e. Memperkuat Rasa Persahabatan
Banyak negara yang melakukan kerja sama ekonomi internasional karena menyadari bahwa
kerja sama ekonomi internasional memberikan manfaat. Kerja sama ini dapat dilakukan
antara negara maju dengan negara berkembang, atau antara sesama negara maju. Kerja sama
antara negara maju dengan negara berkembang diwujudkan dalam bentuk tukar-menukar
barang mentah dengan barang jadi, atau pertukaran barang mentah dengan modal dan tenaga
ahli. Sedangkan kerja sama antara sesama negara maju diwujudkan dalam bentuk pertukaran
tenaga ahli serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dilihat dari letak geografisnya, kerja sama
ekonomi internasional dapat dibedakan menjadi tiga sebagai berikut:
a. Kerja sama ekonomi internasional, yaitu kerja sama di bidang ekonomi yang dilakukan
oleh banyak negara di dunia.
b. Kerja sama ekonomi regional, yaitu kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh negara-
negara yang berada dalam suatu kawasan tertentu.
c. Kerja sama ekonomi antarregional, yaitu kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh negara-
negara yang berada dalam satu kawasan dengan negara-negara yang berada di kawasan yang
lain.
Berdasarkan banyaknya negara peserta, kerja sama ekonomi internasional dapat dibedakan
menjadi dua sebagai berikut.
a. Kerja sama ekonomi bilateral, yaitu kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh dua negara.
b. Kerja sama ekonomi multilateral, yaitu kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh lebih dari
dua negara.
Di bawah ini kalian pelajari beberapa contoh organisasi kerja sama ekonomi regional yang
terkenal.
a. Association of South East Asian Nation (ASEAN)
ASEAN dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, dengan Deklarasi
Bangkok. Pendiriannya diprakarsai oleh lima negara yaitu Adam Malik dari Indonesia, Tun
Abdul Razak dari Malaysia, Thanat Khoman dari Thailand, Narsico Ramos dari Filipina, dan
S. Rajaratnam dari Singapura. Saat ini anggota ASEAN sebanyak 10 negara di kawasan Asia
Tenggara, yaitu: Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Brunai Darussalam,
Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.
Tujuan ASEAN adalah mewujudkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, dan
pendidikan pada negara anggotanya, di antaranya sebagai berikut:
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial budaya di kawasan Asia
Tenggara.
2. Menciptakan keamanan dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
3. Membantu memecahkan permasalahan yang terjadi di kawasan Asia Tenggara.
4. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi di kawasan Asia Tenggara.
EEC lebih dikenal dengan istilah (Masyarakat Ekonomi Eropa), disingkat MEE. MEE
merupakan organisasi negara-negara Eropa yang didirikan pada tanggal 1 Januari 1958
berdasarkan Perjanjian Roma, Italia. Adapun negara-negara yang menjadi anggota MEE
adalah:
1. Belanda 6. Jerman
2. Belgia 7. Luxemburg
3. Denmark 8. Prancis
4. Inggris 9. Yunani
5. Irlandia 10. Italia
Tujuan EEC atau MEE adalah menyusun politik perdagangan bersama dan mendirikan
daerah perdagangan bebas antarnegara anggota Eropa Barat. MEE juga menjalin kerja sama
di bidang perdagangan dengan negara-negara ASEAN.
APEC dibentuk di Canbera, Australia pada tahun 1989. APEC merupakan kerja sama
ekonomi negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Saat ini jumlah anggota APEC sudah
mencapai 21 negara yang di antaranya sebagai berikut.
1. Dari Benua Amerika adalah: Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, dan Chili.
2. Dari Benua Asia adalah: China, Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, dan Rusia.
3. Dari Benua Australia adalah: Australia, Selandia Baru, dan Papua Nugini.
4. Dari ASEAN adalah: Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Brunei
Darussalam, dan Vietnam.
Tujuan APEC adalah membentuk kerja sama perdagangan, investasi, pariwisata, dan
peningkatan sumber daya manusia yang saling menguntungkan. APEC ingin membentuk
perdagangan bebas di kawasan Asia Pasifik.
e. Organization Petrolium Exporting Countries (OPEC)
OPEC didirikan di Caracas, Venezuela oleh lima negara pengekspor minyak yaitu Saudi
Arabia, Kuwait, Iran, Irak, dan Venezuela tahun 1960. Saat ini OPEC beranggotakan 13
negara, yaitu 5 negara pendiri dan lainnya adalah: Libya, Indonesia, Nigeria, Aljazair, Gabon,
Uni Emirat Arab, Qatar, dan Ecuador. OPEC mempunyai tujuan sebagai berikut.
1. Memenuhi kebutuhan minyak dunia dengan saling menguntungkan.
2. Mengatur pemasaran minyak sehingga tidak terjadi perang harga di antara sesama negara
penghasil minyak.
3. Menentukan jumlah produksi minyak dunia.
Selain organisasi kerja sama ekonomi regional juga terdapat organisasi kerja sama ekonomi
yang bersifat internasional. Kerja sama ekonomi internasional merupakan kerja sama
ekonomi antarnegara dalam suatu lembaga, baik lembaga internasional di bawah PBB
maupun lembaga internasional di luar PBB. Organisasi kerja sama ekonomi internasional ini
adalah menyelesaikan masalah-masalah internasional, khususnya di bidang ekonomi, dan
menentukan langkah yang saling menguntungkan. Contohnya, penetapan tarif bea masuk,
harga, dan jumlah produksi. Berikut ini beberapa contoh kerja sama ekonomi internasional di
bawah naungan PBB.
Indonesia mempunyai banyak peran dalam kerja sama ekonomi internasional. Indonesia
berperan sebagai anggota organisasi kerja sama ekonomi internasional bahkan ada juga yang
perannya sebagai pendiri. Berikut beberapa contoh organisasi kerja sama ekonomi
internasional yang di dalamnya terdapat Indonesia.
Indonesia ikut mendirikan Association of South East Asian Nations (ASEAN). ASEAN
adalah organisasi regional negara-negara Asia Tenggara yang didirikan di Bangkok pada
tanggal 8 Agustus 1967. Pada tanggal 7 Januari 1984, Brunei Darussalam bergabung masuk
menjadi anggota ASEAN. Pada tahun 1995 Vietnam masuk sebagai anggota yang ke-7. Pada
tahun 1997 ada dua negara yang bergabung menjadi anggota ASEAN, yaitu Laos dan
Myanmar. Pada tahun 1999 Kamboja masuk menjadi anggota ASEAN yang ke-10. Dalam
organisasi ASEAN ini Indonesia berperan sebagai pendiri bersama-sama dengan Filipina,
Malaysia, Muangthai dan Singapura.
FAO merupakan organisasi pangan dan pertanian seluruh dunia. FAO bertujuan
meningkatkan jumlah persediaan bahan pangan dan produksi pertanian serta meningkatkan
mutunya.
WTO mengatur arus perdagangan dan menghindari adanya negara-negara yang merasa
dirugikan dari perdagangan tersebut.
CGI adalah lembaga pengganti dari IGGI (Inter Govermental Group on Indonesia). CGI
merupakan kelompok negara yang memberikan bantuan kepada Indonesia. Bantuan tersebut
diberikan kepada pemerintah maupun swasta untuk memantapkan dan memajukan ekonomi
Indonesia. Jadi, CGI Indonesia berperan sebagai penerima bantuan.
ADB bertujuan untuk memberikan pinjaman dana dan memberikan bantuan teknik kepada
negara-negara yang sedang membangun termasuk Indonesia. Anggota Bank Pembangunan
Asia adalah negara-negara di kawasan Asia Timur Jauh termasuk Pasifik Selatan.
IMF berdiri pada bulan Juli 1944 di Amerika Serikat. IMF bertujuan sebagai berikut.
1) Sebagai pusat pertemuan-pertemuan dan perundingan untuk mencapai kerja sama
internasional.
2) Memperluas perdagangan internasional.
3) Menjaga stabilitas nilai tukar mata uang asing.
4) Memberi kepercayaan kepada negara anggota dan.
5) Membantu negara-negara anggota yang mengalami kesulitan keuangan.
Indonesia menerima bantuan dana dari IMF karena terjadi krisis ekonomi tahun 1997.
C Globalisasi Ekonomi
Dewasa ini tidak ada satu negara pun yang tidak melakukan hubungan ekonomi dengan
negara lain. Hubungan ekonomi tersebut dapat berupa hubungan dagang maupun kerja sama
ekonomi lainnya. Hubungan ekonomi antarbangsa semakin meluas ke segala penjuru dunia,
dan ini disebut globalisasi ekonomi. Globalisasi ekonomi dapat diartikan sebagai proses
menyatunya kegiatan ekonomi antarnegara yang terjadi di dunia. Globalisasi ekonomi terjadi
pada era perdagangan bebas, yaitu suatu perdagangan yang dilakukan antara suatu negara
dengan negara yang lain tanpa ada hambatan. Hambatan yang berupa bea masuk, bea impor,
kuota, larangan impor, dan subsidi terhadap industri dalam negeri dihilangkan. Usaha untuk
memperlancar perdagangan secara bebas dilakukan antara lain oleh organisasi-organisasi
seperti Asian Free Trade Area (AFTA), Asia pasific Economy Cooperation (APEC),
European Free Trade Area (EFTA), dan North American Free Trade Area (NAFTA).
Globalisasi ekonomi terjadi karena adanya kemajuan yang sangat pesat di bidang
telekomunikasi, teknologi informasi, dan transportasi. Adanya globalisasi ekonomi tersebut,
batas-batas negara menjadi kurang berarti jika dilihat dari segi ekonomi. Kegiatan-kegiatan
perekonomian tidak mengenal lagi batas-batas kenegaraan, bukan lagi sekedar internasional
bahkan transnasional. Mengapa dewasa ini tiap negara ikut dalam arus globalisasi? Alasan
yang utama adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonominya. Adanya globalisasi
ekonomi, kegiatan perekonomian antarnegara dengan cepat merambah ke negara-negara lain.
Para investor dengan bebas dapat menentukan negara tempat tujuan investasinya. Para
produsen juga dengan mudah menentukan negara yang dijadikan pasar sasarannya. Bahkan,
negara-negara yang sedang berkembang juga dengan mudah mendapatkan negara yang
menjadi donor dana pembangunannya. Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya
globalisasi ekonomi dunia.
Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut. 1. Adanya perkembangan politik dunia
yang semakin menyadari pentingnya melakukan hubungan ekonomi dengan negara lain untuk
meningkatkan kesejahteraan bersama.
2. Adanya kemajuan teknologi informasi dan transportasi yang menyebabkan cepatnya proses
keluar masuk uang dan barang dari suatu negara ke negara lain.
3. Adanya perusahaan raksasa atau Perusahaan multi Nasional (Multi National Corporation)
yang wilayah usahanya merambah di seluruh dunia.
4. Adanya kemajuan ilmu dan pengetahuan sehingga menyadarkan manusia untuk bekerja
sama dengan orang lain secara luas.