Anda di halaman 1dari 25

LAMPIRAN A

PERHITUNGAN KEBUTUHAN TYPHA LATIFOLIA

A.1 Kebutuhan Typha Latifolia

Dimensi reaktor : P= 50 cm

L= 36 cm

H= 31 cm

Luas reaktor = PxL

= 50 cm x 36 cm= 1800 cm2

Kerapatan tanaman dalam penelitian : 1,5 g/cm2

Tanaman yang dibutuhkan dalam reaktor :

Berat tanaman dalam 1 reaktor = Kerapatan Tanaman x Luas Reaktor

= 1,5 g/cm2 x 1800 cm2

= 2,7 kg / reaktor

49
50

LAMPIRAN B

PROSEDUR ANALISIS TIMBAL (Pb)

B.1 Analisa Pb (Timbal)

B.1.1 Alat

 AAS (Atomic Absorption Spectrophometer)

 Labu ukur 1000 ml 6 buah

 Labu ukur 100 ml 6 buah

 Labu ukur 50 ml 6 buah

 Pipet tetes 6 buah

B.1.2 Bahan

 Larutan PbNO3 anhidrat

 Sampel larutan artifisial Pb

 Aquadest

B.1.3 Prosedur

a. Pembuatan larutan induk 1000 mg/L dalam PbNO

 Pembuatan larutan induk Pb 1000 mg/L

(diencerkan dalam labu ukur 1 liter untuk 1000 mg/L)

 Pembuatan larutan Pb 100 mg/L

V1N1 = V2N2

V1.1000 mg/L = 100 mL x 100 mg/L


51

V1 = 10 mL = Larutan 100 mg/L PbNO3

b. Larutan Standar

 Tentukan larutan standar yang akan digunakan dari larutan induk.

Buat latrutan standar (1,5,10,15 dan 20 mg/L) dengan menggunakan rumus


(V1N1 = V2N2)

 Encerkan dalam labu ukur 50 ml dengan aquadest sampai tanda batas.

Contoh : Pada larutan standar 20 mg/L

V1N1 = V2N2

V1.100 mg/L = 50 mL x 20 mg/L

= 10 mL dilarutkan dalam 50 mL

c. Larutan sampel

 Siapkan sampel larutan Pb 50 mL dalam labu ukur

d. Pengukuran Absorbansi dengan AAS

 Hidupkan alat

 Catat absorbansi larutan standar 1-60 mg/L yang tertera pada alat AAS,
sehingga didapatkan nilai absorbansi larutan standar.

 Buatlah kurva absorbansi semua larutan standar vs semua konsentrasi


larutan standar.
52

 Tentukan persamaan linear : Y = mx + c

 Selanjutnya catat absorbansi limbah dari alat AAS, sehingga didapatkan


nilai absorbansinya.

 Hitung konsentrasi Pb dengan menggunakan persamaan linear dari larutan


standar diatas : Y = mx + c.
53

LAMPIRAN C

PROSEDUR DESTRUKSI SAMPEL

C.1 Prepasrasi Sampel

1. sampel (contoh : daun kangkung) dibersihkan dengan aquades dan di


homogenkan dengan blender sehingga diperoleh sampel dalam bentuk bubuk.

2. sampel ditimbang sesuai kebutuhan analisis kadar logam yang diinginkan.

C.2 Langkah Kerja

1. Sampel dimasukkan ke dalam labu kjehdal dan ditambah 20 ml pelarut


campuran HNO3 dan H2SO4 (3:1).

2. labu ditutup dan dibiarkan 24 jam dan dipanaskan secara perlahan pada suhu
100 oC selama 10 menit.

3. Larutan sampel yang telah mendidih didinginkan selama 10 menit, kemudian


ditambah 2 mL H2O2 (30%) tetes demi tetes.

4. sampel dipanaskan lagi secara perlahan pada suhu 200 oC. jika larutan
pendestruksi campuran telah kering maka ditambah lagi sebanyak 20 mL larutan
pendestruksi HNO3 dan H2SO4 dan dipanaskan pada suhu 200 oC.

5. Langkah ini diulang beberapa kali hingga diperoleh larutan berwarna kuning
jernih.

6. larutan disaring, filtrat ditempatkan dalam labu takar 100 ml dan diencerkan
dengan larutan HNO3 0,01 M hingga tanda batas.

7. Larutan hasil destruksi yang telah dibuat, diamati serapannya denggan AAS
untuk menentukan kadar logam yang terkandung.
54

LAMPIRAN D

PROSEDUR PEMBUATAN LARUTAN ARTIFISIAL TIMBAL (Pb)

D.1 Persiapan Larutan Induk

1. Buat larutan Pb 1000 mg/L dengan menimbang x gram Pb(NO3)2

2. Tambahkan aquadest

3. Masukan larutan secara analistis kedalam labu ukur 1 L dan tambahkan


aquadest sampai tanda batas

4. kocok larutan hingga rata

D.2 Perhitungan Pembuatan Larutan Induk untuk 20 L

L (Pb(NO3)2 yang dibutuhkan dalam 1 L)

D.3 Perhitungan Pembuatan Larutan Pb 10 mg/L, 30 mg/L dan 60 mg/L


dalam 20 Liter

1. Larutan Pb 10 mg/L

V1.N1 = V2.N2

X. 1000 mg/L = 15 L . 10 mg/L

= 150 mg /L 1000 mg/L

= 0,15 L = 150 ml
55

2. Larutan Pb 30 mg/L

V1.N1 = V2.N2

X. 1000 mg/L = 15 L . 30 mg/L

= 450 mg / 1000 mg/L

= 0,45 L = 450 ml

3. Larutan Pb 60 mg/L

V1.N1 = V2.N2

X. 1000 mg/L = 15 L . 60 mg/L

= 900 mg / 1000 mg/L

= 0,9 L = 900 ml
56

LAMPIRAN E

PERHITUNGAN DATA PENELITIAN

E1. Perhitungan Data Penurunan Konsentrasi Pb

Tabel E.1 Penyisihan Pb Pada Konsentrasi Pb 10 mg/L


Pengujian ke- Rata-
Waktu pengujian Konsentrasi Pb Hari Efisiensi
1 2 Rata
1 7,81 7,83 7,82 21,80%
2 6,53 6,5 6,515 34,85%
13-Nov-15 10 mg/L 3 4,34 4,35 4,345 56,55%
4 2,78 2,8 2,79 72,21%
5 1,27 1,25 1,26 87,40%

Tabel E.2 Penyisihan Pb Pada Konsentrasi Pb 30 mg/L


Pengujian ke- Rata-
Waktu pengujian Konsentrasi Pb Hari Efisiensi
1 2 Rata
1 20,8 20,82 20,81 30,63%
2 17,46 17,44 17,45 41,83%
13-Nov-15 30 mg/L 3 11,69 11,7 11,69 61,02%
4 10,55 10,53 10,54 64,86%
5 8,28 8,25 8,26 72,45%

Tabel E.3 Penyisihan Pb Pada Konsentrasi Pb 60 mg/L


Pengujian ke- Rata-
Waktu pengujian Konsentrasi Pb Hari Efisiensi
1 2 Rata
1 36,53 36,51 36,52 39,13%
2 35,71 35,72 35,715 40,47%
13-Nov-15 60 mg/L 3 29,37 29,39 29,38 51,03%
4 28,67 28,66 28,665 52,22%
5 27,31 27,33 27,32 54,46%
57

Tabel E.4 Penyisihan Pb Pada Perlakuan Kontrol


Pengujian ke- Rata-
Waktu pengujian Konsentrasi Pb Hari Efisiensi
1 2 Rata
1 58,11 58,14 58,125 3,12%
2 57,81 57,81 57,81 3,65%
13-Nov-15 Kontrol 60 mg/L 3 57,54 57,56 57,55 4,08%
4 55,33 55,32 55,325 7,79%
5 54,92 54,95 54,935 8,44%

E.2 Contoh Perhitungan Pb Rata-Rata dan Efisiensi Penyisihan

E.2.1 Perhitungan Pb Rata- Rata

Lihat Tabel E.1 untuk konsentrasi Pb 10 mg/L pada hari 1 :

………………………………………… E.1

 Diketahui : Konsentrasi Pb 1 = 7,81 mg/L


Konsentrasi Pb 2 (Duplo) = 7,83 mg/L

Perhitungan konsentrasi Pb rata-rata untuk seluruh perlakuan dapat dihitung


dengan rumus E.1.

E.2.2 Perhitungan Efisiensi Penyisihan

Lihat Tabel E.1 untuk konsentrasi Pb 10 mg/L pada hari 1:

………………………………E.2

Dimana :
Cin : Konsentrasi awal (mg/L)
Cef : Konsentrasi akhir (mg/L)
58

 Diketahui : Influen : 10 mg/L


Efluen : 7,82 mg/L

= 21,80 %

Perhitungan efisiensi penyisihan Pb rata-rata untuk seluruh perlakuan dapat


dihitung dengan rumus E.2.
59

E.3 Hasil SPSS 16


Uji Distribusi Normal

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Konsentarsi Pb
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Kontrol .304 5 .149 .824 5 .125

60 mg/L .292 5 .190 .837 5 .158

30 mg/L .254 5 .200* .926 5 .567

10 mg/L .170 5 .200* .970 5 .874

a. Lilliefors Significance Correction

E.4 Uji ANOVA

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:mg/L

Type III Sum


Source df Mean Square F Sig.
of Squares
Corrected
8102.255a 7 1157.465 349.437 .000
Model
Intercept 14195.124 1 14195.124 4.285E3 .000
KonsentarsiPb 7923.316 3 2641.105 797.346 .000
Waktu 178.938 4 44.735 13.505 .000
Error 39.748 12 3.312
Total 22337.127 20
Corrected Total 8142.003 19
a. R Squared = .995 (Adjusted R Squared = .992)
60

E.5 Uji Lanjutan Menggunakan LSD

Multiple Comparisons

99% Confidence Interval


(I) (J)
Konsentarsi Konsentarsi Mean Std. Lower Upper
Pb Pb Difference (I-J) Error Sig. Bound Bound

Kontrol 60 mg/L 25.2290* 1.15106 .000 21.7130 28.7450

30 mg/L 42.9990* 1.15106 .000 39.4830 46.5150

10 mg/L 52.2030* 1.15106 .000 48.6870 55.7190

60 mg/L Kontrol -25.2290* 1.15106 .000 -28.7450 -21.7130

30 mg/L 17.7700* 1.15106 .000 14.2540 21.2860

10 mg/L 26.9740* 1.15106 .000 23.4580 30.4900

30 mg/L Kontrol -42.9990* 1.15106 .000 -46.5150 -39.4830

60 mg/L -17.7700* 1.15106 .000 -21.2860 -14.2540

10 mg/L 9.2040* 1.15106 .000 5.6880 12.7200

10 mg/L Kontrol -52.2030* 1.15106 .000 -55.7190 -48.6870

60 mg/L -26.9740* 1.15106 .000 -30.4900 -23.4580

30 mg/L -9.2040* 1.15106 .000 -12.7200 -5.6880

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 3.312.

*. The mean difference is significant at the .01 level.


61

99% Confidence Interval


(I) (J) Mean
Std. Error Sig. Lower
waktu waktu Difference (I-J) Upper Bound
Bound
1 hari 2 hari 1.4463 1.28693 .283 -2.4847 5.3772
3 hari 5.0775* 1.28693 .002 1.1465 9.0085
4 hari 6.4888* 1.28693 .000 2.5578 10.4197
5 hari 7.8750* 1.28693 .000 3.9440 11.8060
2 hari 1 hari -1.4463 1.28693 .283 -5.3772 2.4847
3 hari 3.6313 1.28693 .015 -.2997 7.5622
4 hari 5.0425* 1.28693 .002 1.1115 8.9735
5 hari 6.4287* 1.28693 .000 2.4978 10.3597
3 hari 1 hari -5.0775* 1.28693 .002 -9.0085 -1.1465
2 hari -3.6313 1.28693 .015 -7.5622 .2997
4 hari 1.4112 1.28693 .294 -2.5197 5.3422
5 hari 2.7975 1.28693 .050 -1.1335 6.7285
4 hari 1 hari -6.4888* 1.28693 .000 -10.4197 -2.5578
2 hari -5.0425* 1.28693 .002 -8.9735 -1.1115
3 hari -1.4112 1.28693 .294 -5.3422 2.5197
5 hari 1.3863 1.28693 .303 -2.5447 5.3172
5 hari 1 hari -7.8750* 1.28693 .000 -11.8060 -3.9440
2 hari -6.4287* 1.28693 .000 -10.3597 -2.4978
3 hari -2.7975 1.28693 .050 -6.7285 1.1335
4 hari -1.3863 1.28693 .303 -5.3172 2.5447
62

LAMPIRAN F

DOKUMENTASI PENELITIAN

(a) (b)
Gambar F.1 Saringan Pasir dan Kerikil

Gambar F.2 Lapisan Media Kerikil


63

Gambar F.3 Lapisan Media Pasir

Gambar F.4 Lapisan Media Tanah


64

Gambar F.5 Penimbangan Typha Latifolia

(a) (b)
Gambar F.6 Pembuatan Larutan Pb Artifisial
65

Gambar F.7 Reaktor Constructed Wetland

(a)
66

(b)
Gambar F.8 Pengujian Pb dengan AAS

Gambar F.9 Pembacaan Konsentrasi Pb pada AAS

Gambar F.10 Typha Latifolia


67

Gambar F.11 Akar Typha Latifolia

Tabel F.1 Perubahan Morfologi Typha Latifolia


Waktu Detensi Konsentrasi Pb (mg/L)
(Hari) 10 mg/L 30 mg/L 60 mg/L

     

     

     
68

     

     

LAMPIRAN F
F-TABEL ANOVA SIG 0,01
69
70
71
72
73

Anda mungkin juga menyukai