Dimensi reaktor : P= 50 cm
L= 36 cm
H= 31 cm
= 2,7 kg / reaktor
49
50
LAMPIRAN B
B.1.1 Alat
B.1.2 Bahan
Aquadest
B.1.3 Prosedur
V1N1 = V2N2
b. Larutan Standar
V1N1 = V2N2
= 10 mL dilarutkan dalam 50 mL
c. Larutan sampel
Hidupkan alat
Catat absorbansi larutan standar 1-60 mg/L yang tertera pada alat AAS,
sehingga didapatkan nilai absorbansi larutan standar.
LAMPIRAN C
2. labu ditutup dan dibiarkan 24 jam dan dipanaskan secara perlahan pada suhu
100 oC selama 10 menit.
4. sampel dipanaskan lagi secara perlahan pada suhu 200 oC. jika larutan
pendestruksi campuran telah kering maka ditambah lagi sebanyak 20 mL larutan
pendestruksi HNO3 dan H2SO4 dan dipanaskan pada suhu 200 oC.
5. Langkah ini diulang beberapa kali hingga diperoleh larutan berwarna kuning
jernih.
6. larutan disaring, filtrat ditempatkan dalam labu takar 100 ml dan diencerkan
dengan larutan HNO3 0,01 M hingga tanda batas.
7. Larutan hasil destruksi yang telah dibuat, diamati serapannya denggan AAS
untuk menentukan kadar logam yang terkandung.
54
LAMPIRAN D
2. Tambahkan aquadest
1. Larutan Pb 10 mg/L
V1.N1 = V2.N2
= 0,15 L = 150 ml
55
2. Larutan Pb 30 mg/L
V1.N1 = V2.N2
= 0,45 L = 450 ml
3. Larutan Pb 60 mg/L
V1.N1 = V2.N2
= 0,9 L = 900 ml
56
LAMPIRAN E
………………………………………… E.1
………………………………E.2
Dimana :
Cin : Konsentrasi awal (mg/L)
Cef : Konsentrasi akhir (mg/L)
58
= 21,80 %
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Konsentarsi Pb
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Kontrol .304 5 .149 .824 5 .125
Dependent Variable:mg/L
Multiple Comparisons
LAMPIRAN F
DOKUMENTASI PENELITIAN
(a) (b)
Gambar F.1 Saringan Pasir dan Kerikil
(a) (b)
Gambar F.6 Pembuatan Larutan Pb Artifisial
65
(a)
66
(b)
Gambar F.8 Pengujian Pb dengan AAS
68
LAMPIRAN F
F-TABEL ANOVA SIG 0,01
69
70
71
72
73