Anda di halaman 1dari 17

MODUL PERKULIAHAN

Testing dan
Implementasi SI
Pokok Bahasan :

Metode Pengujian Usability

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

05
Fasilkom Sistem Informasi W181700015 Nurullah Husufa ST, MMSI

Abstract Kompetensi
Prinsip dan jenis metode pengujian Mengetahui prinsip dan jenis metode pengujian usability
usability sistem informasi. sistem informasi
Pembahasan
Metode Pengujian Usability

Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) :

- S-8 yaitu Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik.

- P-1 yaitu Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan Sistem Informasi secara
umum dan konsep teoritis pada bidang EBusiness atau Aplikasi Multiplatform secara
mendalam.

- P-2 yaitu Memiliki pengetahuan terkait metode, teknologi, basis data, pemrograman
dan algoritma untuk mendukung pengembangan aplikasi.

- U-9 yaitu Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang
berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara
mandiri.

- U11 yaitu Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan


menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.

Subbab yang akan dibahas pada Metode Pengujian Usability :

1. Prinsip Pengujian Usability

Usability testing serupa dengan interface semantics testing yaitu mengevaluasi


tingkat dimana user dapat berinteraksi efektif dengan WebApp dan tingkat dimana
WebApp mengarahkan aksi pengguna, memberikan balikan, dan pendekatan interaksi
yang konsisten. Usability adalah review dan pengujian yang dirancang untuk
menentukan tingkat dimana WebApp interface membuat kehidupan pengguna lebih
mudah.
Penguji selalu berkontribusi pada perancangan usability tests, tetapi tests nya sendiri
dilakukan oleh pengguna akhir. Usability testing dapat terjadi pada berbagai tingkat
berbeda :
(1) Kegunaan mekanisme antarmuka tertentu (contoh, form) dapat diakses,
(2) Kegunaan Web page lengkap (meliputi mekanisme antarmuka, objek data, dan
fungsi terkait)dapat di evaluasi, atau
(3) Kegunaan dari WebApp lengkap dapat ditinjau.

2012 Testing dan Implementasi SI


2 Nurullah Husufa ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Jenis Metode Pengujian Usability

Langkah awal pada usability testing adalah untuk mengidentifikasi sekumpulan


kategori usability dan membangun tujuan pengujian dari setiap ketagori. Berikut
kategori test dan tujuan (ditulis dalam bentuk pertanyaan) yang mengilustrasikan
pendekatan ini :
Interactivity — Apakah mekanisme interaksi (contoh, menu pull-down, buttons, pointers)
mudah dipahami dan digunakan?
Layout — Apakah mekanisme navigasi, isi, dan peletakan fungsi memungkinkan
pengguna untuk mencari nya dengan cepat?

Gambar 1. Penilaian kualitatif dari usability

Readability —Apakah teks ditulis dengan benar dan dimengerti?Apakah representasi


grafik mudah dipahami?
Aesthetics — Apakah tata letak, warna, jenis huruf, dan karakteristik yang berkaitan
mudah digunakan? Apakah pengguna merasa nyaman dengan tampilan dan suasana
WebApp?
Display characteristics — Apakah WebApp optimal dalam menggunakan ukuran layar
dan resolusi?
Time sensitivity — Dapatkan fitur penting, fungsi dan isi digunakan atau diperoleh tepat
waktu?
Personalization — Apakah WebApp menyesuaikan terhadap kebutuhan tertentu dari
kategori pengguna berbeda atau pengguna individu?

2012 Testing dan Implementasi SI


3 Nurullah Husufa ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Accessibility —Apakah WebApp bisa diakses oleh individu yang memiliki kekurangan
fisik?

Serangkaian tests dirancang untuk setiap kategori. Pada beberapa kasus, “test”
mungkin berupa visual review dari Web page. Pada kasus lain interface semantics tests
mungkin akan dijalankan lagi,
Sebagai contoh, penilaian usability untuk interaksi dan mekanisme interface.
Constantine and Lockwood menyarankan daftar berikut dari fitur interface yang harus di
review dan diuji untuk usability: animation, buttons, color, control, dialogue, fields,
forms, frames, graphics, labels, links, menus, messages, navigation, pages, selectors,
text, and tool bars. Penilaian setiap fitur,dengan memberikan nilai pada skala kualitatif
oleh pengguna yang melakukan testing. Gambar 1, menggambarkan kemungkinan
kumpulan penilaian ‘nilai’ yang bisa dipilih oleh pengguna. Nilai ini diterapkan pada
setiap fitur secara sendiri-sendiri, pada Web page yang lengkap atau keseluruhan
WebApp.

3. WebApps

Pada awal World Wide Web (sekitar 1990 sampai 1995), websites terdiri dari
sekumpulan file linked hypertext yang menampilkan informasi menggunakan teks dan
grafik. Dengan waktu berlalu, augmentasi HTML dengan mengembangkan tools
(contoh, XML, Java) memungkinkan Web engineers untuk memberikan kemampuan
komputasi yang memberi isi yang informatif. Aplikasi dan sistem Web-based
(WebApps) hadir.
Saat ini, WebApps telah berkembang menjadi tools komputasi canggih yang tidak
hanya memberikan fungsi stand-alone ke pengguna, tetapi juga telah diintegrasikan
dengan database perusahaan dan aplikasi bisnis.
Dimasa lalu, WebApps “berkembang dengan percampuran antara cetak penerbitan
dan pengembangan software, antara pemasaran dan komputasi, antara komunikasi
internal dan hubungan eksternal, dan antara seni dan teknologi.” Tetapi saat ini, Mereka
memberikan komputasi penuh di banyak kategori aplikasi.
Selama dekade terakhir, teknologi Semantic Web (Web 3.0) telah berkembang
menjadi aplikasi konsumen dan perusahaan yang canggih meliputi “ database semantic
yang memberikan fungsi baru yang membutuhkan Web linking, representasi data yang
fleksibel, dan eksternal akses APIs.” Struktural data relasional yang canggih akan
mengarah ke WebApps keseluruhan yang mengijinkan akses untuk membedakan
informasi menggunakan cara yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

2012 Testing dan Implementasi SI


4 Nurullah Husufa ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 2. Rancangan pyramid Webapps

WEBAPP DESIGN QUALITY

Kenyataannya, semua karakteristik teknikal dari rancangan kualitas dan atribut


kualitas secara umum diterapkan pada WebApps. Namun, yang paling relevan dari
atribut umum ini — usability, functionality, reliability, efficiency, dan maintainability—
memberikan dasar yang berguna untuk menilai kualitas sistem Web-based.
Olsina and his colleagues telah menyediakan sebuah “quality requirement tree” yang
mengidentifikasi sekumpulan atribut teknikal — usability, functionality, reliability, effi
ciency, and maintainability— yang mengarah ke kualitas tinggi WebApps. Kriteria yang
ada pada gambar adalah hal yang menarik jika rancang, bangun dan maintain
WebApps dalam jangka panjang. Offutt memperluas lima atribut kualitas dengan
menambahkan atribut berikut :
Security. WebApps telah terintegrasi dengan database corporate and
government. Aplikasi E-commerce mengekstrak dan menyimpan informasi
pelanggan yang penting.

2012 Testing dan Implementasi SI


5 Nurullah Husufa ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 3. quality requirement tree

Untuk ini dan alasan lain, WebApp security adalah penting di banyak situasi.. Ukuran
kunci dari security adalah kemampuan WebApp dan lingkungan server untuk
menolak akses yang tidak dikenal dan/atau menggagalkan serangan.
Availability. Bahkan WebApp terbaik tidak akan memenuhi kebutuhan pengguna
jika tidak tersedia. Availability adalah ukuran persen waktu sebuah WebApp tersedia
untuk digunakan. Tetapi Offutt menyarankan “menggunakan fitur tersedia hanya satu
browser atau satu platform” membuat WebApp tidak tersedia untuk mereka dengan
konfigurasi browser/platform berbeda.
Scalability. Dapatkah WebApp dan lingkungan server di skala untuk menangani
100, 1,000, 10,000, atau 100,000 pengguna? Bisakah WebApp dan sistem
menangani variasi signifikan di volume atau apakah responsive jatuh dramatis
(berhenti bersama)? Sangat penting untuk merancang WebApp yang dapat
mengakomodasi beban sukses (contoh,lebih banyak pengguna) dan menjadi bahkan
lebih sukses.
Time-to-Market. Walaupun time-to-market bukan atribut kualitas yang sebenarnya,
ini mengukur kualitas dari pandangan bisnis. WebApp pertama menunjuk ke segmen
pasar tertentu sering menangkap jumlah pengguna yang tidak proporsional.

2012 Testing dan Implementasi SI


6 Nurullah Husufa ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
TEST STRATEGIES FOR WEBAPPS

Strategi untuk WebApp testing mengadopsi prinsip dasar untuk semua software
testing dan menerapkan sebuah strategi dan taktik yang digunakan sistem berbasis
objek. Berikut langkah pendekatan yang dilakukan :
1. Isi WebApp di review untuk menemukan errors.
2. Interface di review untuk memastikan bahwa semua use cases dapat di
akomodasi.
3. Rancangan di WebApp review untuk menemukan navigasi errors.
4. User interface diuji untuk menemukan errors di presentasi dan/atau mekanisme
navigasi.
5. Setiap fungsi komponen di uji unit.
6. Navigasi untuk seluruh arsitektur di uji.
7. WebApp diterapkan di berbagai konfigurasi lingkungan berbeda dan diuji untuk
kompatibiltas setiap konfigurasi.
8. Security tests dilakukan untuk mencoba kerentanan WebApp atau dengan
lingkungannya.
9. Performance tests dilakukan.
10.WebApp diuji dengan mengkontrol dan monitoring populasi pengguna. Hasil dari
interaksi dengan sistem di evaluasi untuk errors.

Karena banyak WebApps berkembang terus, proses testing adalah aktivitas terus
menerus, Dilakukan oleh support staff yang menggunakan regression tests diperoleh
dari tests developed ketika WebApp pertama dibuat.

Proses Testing WebApps

Proses WebApp testing dimulai dengen tests yang menguji isi danfungsi interface
yang terlihat oleh pengguna. Dengan berjalannya testing, aspek dari rancangan
arsitektur dan navigasi diuji. Pada akhirnya, fokus berganti untuk tests kemampuan
teknologi yang tidak selalu terlihat pengguna — infrastruktur WebApp dan isu
instalasi/implementasi.
Gambar 4 memperlihatkan proses WebApp testing dengan rancangan piramida
untuk WebApps. Catat selama proses alur testing dari kiri ke kanan dan atas ke
bawah,elemen user-visible rancangan WebApp (elemen atas dari piramida) diuji
pertama, diikuti elemen rancangan infrastruktur.

2012 Testing dan Implementasi SI


7 Nurullah Husufa ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 4. Proses Testing

4. Mekanisme Testing Interface

Ketika pengguna berinteraksi dengan WebApp, interaksi terjadi melalui satu atau
lebih mekanisme interface. Pengujian untuk setiap mekanisme interface disajikan di
paragraph berikut.

Links. Setiap navigasi link di uji untuk memastikan bahwa isi objek benar atau fungsi
tercapai. Pengujian termasuk links yang berkaitan dengan tata letak interface (contoh,
menu bars, index items, links dengan setiap objek isi, dan links ke eksternal WebApps).

Forms. tests dilakukan untuk memastikan (1) label benar mengidentifikasi field di form
dan mandatory field diidentifikasi untuk pengguna, (2) server menerima semua
informasi yang ada di form dan tidak ada data yang hilang saat perpindahan antara
client dan server, (3) default yang sesuai digunakan ketika pengguna tidak memilih dari
menu pull-down atau kumpulan buttons, (4) Fungsi browser (contoh, “back” arrow) tidak

2012 Testing dan Implementasi SI


8 Nurullah Husufa ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
merusak data yang ada di form, dan (5) script yang melakukan pengecekan error pada
data bekerja dengan benar dan memberikan pesan error yang dimengerti.
Tingkat yang lebih dalam, tests harus memastikan bahwa (1) form fields memiliki
lebar dan tipe data yang benar, (2) form membangun perlindungan yang tepat untuk
menghindari pengguna dari menginput teks lebih panjang dari maksimum yang
ditetapkan, (3) semua opsi sesuai untuk menu pull-down ditentukan dan diurutkan
dengan cara yang berguna bagi pengguna, (4) fitur browser “auto-fill” tidak mengarah
pada input data errors, dan (5) tab key (atau key lain) mengawali perpindahan yang
benar antara form fields.

Client-side scripting. Black-box tests dilakukan untuk menemukan errors di proses


saat script dijalankan. Tests sering berbarengan dengan forms testing, karena input
script diperoleh dari data yang diberikan yang merupakan bagian dari forms.

Dynamic HTML. Setiap Web page yang mengandung dynamic HTML dijalankan
untuk memastikan bahwa tampilan dinamis benar. Sebagai tambahan, compatibility test
harus dilakukan untuk memastikan bahwa dynamic HTML bekerja dengan benar di
konfigurasi lingkungan yang mendukung WebApp.

Pop-up windows. Serangkaian tests memastikan bahwa (1)ukuran dan posisi pop-up
benar, (2) pop-up tidak menutup original WebApp window, (3) Rancangan estetika pop-
up konsisten dengan rancangan estetika interface, dan (4) scroll bars dan mekanisme
control lain ditambahkan pada pop-up diletakan dengan benar dan fungsi sesuai yang
dibutuhkan.

CGI scripts. Black-box tests dilakukan dengan titik berat pada data integritas (seperti
data yang melewati CGI script) dan proses script (ketika divalidasi data telah diterima).
Sebagi tambahan, performance testing dapat dilakukan untuk memastikan bahwa
konfigurasi server-side dapat mengakomodasi proses yang meminta permintaan banyak
dari CGI scripts.

Streaming content. Tests harus mendemonstrasikan bahwa data streaming up-


todate, ditampilkan dengan benar, dan dapat ditangguhkan tanpa error dan restart
tanpa kesulitan.

Cookies. server-side dan client-side testing dibutuhkan. Pada server side, tests harus
memastikan bahwa cookie dibangun dengan benar (mengandung data benar) dan

2012 Testing dan Implementasi SI


9 Nurullah Husufa ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ditransmisikan dengan benar ke client side ketika isi tertentu atau fungsi diminta.
Sebagai tambahan, ketahanan cookie diuji untuk memastikan bahwa expiration date
benar. Pada client side, tests menentukan apakah WebApp benar membawa cookies
yang ada untuk permintaan tertentu. (kirim ke server).

Application-specific interface mechanisms. Tests menyesuaikan dengan ceklist


fungsi dan fitur yang telah ditetapkan oleh mekanisme interface. Contoh, Splaine and
Jaskiel menyarankan ceklist berikut untuk fungsi shopping cart yang ditetapkan untuk
aplikasi e-commerce:
 Batasan test, jumlah minimum dan maksimum items yang bisa ditempatkan pada
shopping cart.
 Test permintaan “check out” untuk shopping cart kosong.
 Test penghapusan yang benar untuk item dari shopping cart.
 Test untuk menentukan apakah pembelian mengkosongkan isi cart.
 Test untuk menentukan kekonstanan isi shopping cart (ini harus ditentukan sebagai
bagian kebutuhan pelanggan).
 Test untuk menentukan apakah WebApp dapat membatalkan isi shopping cart
(asumsi tidak ada pembelian dibuat).

5. Testing Interface Semantics

Setelah setiap mekanisme interface telah diuji “unit”, fokus pengujian interface
berubah ke interface semantics. Interface semantics testing “mengevaluasi seberapa
baik rancangan bagi pengguna, memberikan arah yang jelas, memberikan feedback,
dan menjaga konsistensi bahasa dan pendeketan”.
Review menyeluruh dari model rancangan interface dapat memberikan jawaban
sebagian untuk pertanyaan paragraf sebelumnya. Setiap skenario use-case (untuk
setiap kategori pengguna) harus di uji setelah WebApp diterapkan. Use case menjadi
input untuk rancangan urutan pengujian. Tujuan urutan pengujian untuk menemukan
errors yang akan menghalangi pengguna mencapai target yang berkaitan dengan use
case.

2012 Testing dan Implementasi SI


10 Nurullah Husufa ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
6. Contoh Kasus Usability Testing

Tim usability testing melakukan analisis dengan tiga dari enam partisipan, dengan
melihat kategori seperti layout, navigation, dan translation. Ketika ditemukan tidak ada
kategori yang sesuai, maka akan dikelompokkan kedalam kategori “other” untuk di
analisa dikemudian hari.

Gambar 5(a) Kasus Usability Testing

2012 Testing dan Implementasi SI


11 Nurullah Husufa ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5(b) Kasus Usability Testing

2012 Testing dan Implementasi SI


12 Nurullah Husufa ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5(c) Kasus Usability Testing

2012 Testing dan Implementasi SI


13 Nurullah Husufa ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5(d) Kasus Usability Testing

2012 Testing dan Implementasi SI


14 Nurullah Husufa ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5(e) Kasus Usability Testing

2012 Testing dan Implementasi SI


15 Nurullah Husufa ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5(f) Kasus Usability Testing

2012 Testing dan Implementasi SI


16 Nurullah Husufa ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Homès, Bernard. 2012. Fundamentals of Software Testing. Hoboken: John Wiley & Sons,
Inc.
Pressman, Roger; Maxim, Bruce. 2016. Software Engineering: A Practitioner’s Approach,
8th Edition.
Kendal & Kendal. 2014. Systems Analysis and Design (9th Ed). Pearson Education.
Barnum, Carol M. 2011. Usability Testing Essentials. Elsevier Inc.

2012 Testing dan Implementasi SI


17 Nurullah Husufa ST, MMSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai