Anda di halaman 1dari 61

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester (SKS) pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah di Indonesia saat ini merupakan suatu upaya inovatif untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Gambaran umum Sistem Kredit Semester adalah
sebuah sistem yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memilih
sendiri kebutuhan belajar peserta didik. Batasan waktu belajar yang digunakan dalam
hal ini adalah semester yang berguna memungkinkan siswa belajar lebih efektif
dalam menyelesaikan kompetensi dasar dengan waktu yang lebih pendek. Sistem
pendidikan di Indonesia masih menggunakan sistem paket, dimana semua peserta
didik mendapatkan porsi yang sama dalam pembelajaran. Hal ini dianggap kurang
sesuai karena setiap peserta didik memiliki kemampuan,bakat, dan niat yang berbeda.
Peserta didik yang memiliki kemampuan yang lebih akan terhambat dalam
menyelesaikan studinya karena kemampuan lebih yang mereka miliki belum
tersalurkan dengan baik. Sehingga sistem kredit semester dapat menjadi wadah untuk
mereka dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki. Sistem kredit semester
ini berbeda dengan sistem akselerasi. Dalam sistem akselerasi angkatan yang baru
masuk diuji terlebih dahulu dan akan dibedakan kelasnya dengan peserta didik yang
lain. Sedangkan dalam sistem kredit semester, peserta yang memiliki kemampuan
lebih bisa mengikuti ujian berbasis UKPB dimana ujian ini siswa akan mengikuti
ujian terlebih dahulu dalam setiap kompetesi dasar dibandingkan dengan siswa
pembelajar normal. Ujian tersebut dapat dilakukan disetiap jam pelajaran sebagai
comtoh siswa yang ingin menyelesaikan kompetensi dasar pertama lebih awal mata
pelajaran fisika, dapat mengikuti ujian pada jam mata pelajaran tersebut dikelasnya.
Setelah itu, siswa ditargetkan harus mencapai minimal seratus kompetensi dasar

1
untuk menjadi syarat mutlak untuk mengikuti sistem kredit semester ini. Barulah
ketika siswa telah mencapai seratus kompetensi dasar pada semester pertama maka ia
berhak untuk mengikuti sistem kredit semester yang telah disusun perangkat sekolah
dengan didampingi guru yang memiliki kemampuan yang lebih baik dan siswa
diharapkan dapat mengembangkan potensi yang lebih maksimal.
Sistem kredit semester ini telah diterapkan di SMA Negeri 2 Cirebon yang belum
berlaku disetiap SMA yang berada di wilayah Cirebon. Sistem kredit semester yang
telah diterapkan di SMA Negeri 2 menarik siswa yang memiliki kemampuan lebih
dalam bidang akademik. Pada awal sistem SKS terdapat beberapa siswa yang telah
mengikuti sistem ini. Beberapa siswa tersebut telah dididik oleh guru-guru SMA
Negeri 2 yang terbaik, sehingga dapat memberikan prestasi akademik di bidang
Matematika, Fisika, Kimia, dan mata pelajaran pokok yang lain. Siswa yang
mengikuti SKS tidak akan ada yang tinggal kelas. Karena, mereka dapat mengulang
mata pelajaran yang mendapat nilai jelek, dan juga dimungkinkan dilakukan di
semester pendek. Siswa juga dapat kesempatan untuk belajar lebih dalam, atau
mendapat nilai yang lebih baik dengan cara mengulang, kesempatan belajar tidak ada
habisnya, bahkan disisi lain siswa SMA Negeri 2 Cirebon yang istimewa dapat lulus
dalam waktu 4 semester. Sebagai contoh salah satu siswa SMA Negeri 2 Cirebon
dapat meraih prestasi dibidang akademik dengan menjuarai olimpiade fisika tingkat
provinsi yang diadakan di Bandung. Banyak juga kelebihan yang dapat diperoleh jika
kita menjadi siswa-siswi SKS SMA Negeri 2 Cirebon, Kita dengan mudah akan
mendapatkan jalur undangan atau biasa disebut SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri). Ditambah lagi dengan mengikuti sistem kredit semester
siswa-siswi SMA Negeri 2 Cirebon dapat memasuki Perguruan Tinggi Negeri lebh
cepat dibandingkan teman seangkatannya. Prestasi yang diraih oleh siswa sistem
kredit semester memberikan dampak yang positif pada dirinya sendiri,sekolah, serta
dapat memotivasi teman-temannya yang lain.

2
Untuk itu, sehubungan dengan hal yang telah disajikan, dalam mengetahui
peningkatan prestasi akademis siswa sitem kredit semester maka perlu kajian tehadap
proposal penelitian yang dibuat siswa SMA Negeri 2 Cirebon. Untuk itu, penelitian
dengan judul “Pengaruh Penerapan Metode Sistem Kredit Semester 2 Tahun Dalam
Peningkatan Prestasi Akademis Siswa SKS 2 Tahun Kelas 10 dan 11 Angkatan 2018
dan 2019” sangatlah penting untuk dilakukan agar dapat mengetahui pengaruh
prestasi dengan metode sistem kredit semester. Hasil dari penelitian ini diharapkan
dapat membantu baik pendidik dalam peningkatan prestasi dan potensi
pengembangan akademik siswa SMA Negeri 2 Cirebon.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah pengaruh penerapan metode Sistem Kredit Semester 2 tahun


terhadap peningkatan prestasi akademis siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11 ?

2. Faktor apa yang sajakah yang menyebabkan penerapan metode Sistem Kredit
Semester 2 tahun dapat mempengaruhi atau tidak dapat mempengaruhi
peningkatan prestasi akademis siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11 ?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode Sistem Kredit Semester 2 tahun


terhadap peningkatan prestasi akademis siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11.

2. Untuk mengetahui faktor - faktor apa saja yang menyebabkan penerapan metode
Sistem Kredit Semester dapat mempengaruhi atau tidak dapat mempengaruhi
peningkatan prestasi akademis siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11.

3
D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Mendapatkan informasi dan wawasan tentang kurikulum yang berjalan di SMA


Negeri 2 Cirebon serta pemahaman tentang metode penerapan Sistem Kredit
Semester 2 tahun.

2. Manfaat Praktis

Bagi Siswa, siswa dapat menerapkan metode Sistem Kredit Semester 2 tahun
dalam cara belajar sehari-hari.

Bagi Guru, guru dapat menerapkan metode Sistem Kredit Semester 2 tahun
dalam pemberian materi pembelajaran dan pemberian tugas sesuai kebutuhan
siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11.

E. HIPOTESIS

Berdasarkan teori-teori dan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka
dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.

Terdapat pengaruh penerapan metode sistem kredit semester 2 tahun terhadap


peningkatan prestasi akademis siswa SKS 2 tahun SMAN 2 Cirebon kelas 10 dan
11. Penerapan metode sistem kredit semester 2 tahun memberikan dampak positif
dalam segi keefektifan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran karena beban
jam pelajaran disesuaikan dengan kemampuan individu siswa dalam menerima
materi baru, dalam hal ini siswa yang mengikuti sistem kredit semester 2 tahun
pastinya memiliki kemauan dan kemampuan yang lebih untuk dapat menerima
lebih banyak materi pelajaran dalam kurun waktu yang lebih singkat dengan siswa
yang tidak mengikuti sistem tersebut. Sehingga waktu yang diperlukan untuk

4
dapat menyelesaikan jenjang pendidikan SMA juga lebih cepat yaitu hanya 4
semester atau dua tahun. Berdasarkan hal tersebut siswa SKS terbiasa untuk
disiplin dan konsisten untuk menyelesaikan semua kompetensi dasar sesuai
dengan batas waktu yang ditentukan agar dapat lulus dalam waktu 2 tahun. Hal itu
memberikan keuntungan bagi siswa SKS 2 tahun ketika menghadapi perlombaan-
perlombaan akademis yang mengharuskan siswa untuk menguasai materi pelajaran
di atas tingkatan kelasnya. Sehingga peluang siswa SKS 2 tahun untuk dapat
meraih prestasi akademis jauh lebih besar. Jadi, penerapan metode sistem kredit
semester 2 tahun berpengaruh terhadap peningkatan prestasi akademis siswa SKS
2 tahun SMAN 2 Cirebon kelas 10 dan 11.

5
BAB II

KAJIAN TEORI

1. Pengertian Sistem Kredit Semester (SKS)

Lampiran IV Permendikbud No 81A menjelaskan bahwa Sistem Kredit Semester


(SKS) adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya
menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap
semester pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada
SKS dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban belajar satu sks
meliputi satu jam pembelajaran tatap muka, satu jam penugasan terstruktur, dan
satu jam kegiatan mandiri. Beban belajar merupakan ukuran yang menunjukkan
kuantitas yang harus dilakukan oleh siswa mengikuti tugas-tugas pembelajaran
dalam bentuk kegiatan tatap muka, kegiatan tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur dalam rangka mencapai kompetensi yang dituntut oleh mata
pelajaran. Beban belajar menuntut konsekuensi siswa meluangkan waktu dan tenaga
untuk melakukan kegiatan yang telah didesain dalam silabus mata pelajaran yang
waktunya telah ditentukan. Beban belajar dengan kredit lebih besar menuntut
pengorbanan lebih banyak untuk melakukan tugas pembelajaran. Beban belajar
mata pelajaran dihitung untuk kegiatan tiap semester dan dinyatakan dalam satuan
kredit semeter (sks).

2. Pengertian Prestasi Akademik

Prestasi Akademik adalah kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa


waktu dan tidak disebabkan oleh proses pertumbuhan, tetapi dikarenakan adanya
perubahan situasi belajar. Perwujudan bentuk hasil proses belajar tersebut dapat
berupa pemecahan lisan maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan masalah
langsung dapat diukur atau dinilai dengan menggunakan tes yang berstandar (Sobur,

6
2006) ; Prestasi Akademik adalah istilah untuk menunjukkan suatu pencapaian
tingkat keberhadilan tentang suatu tujuan karrna suatu usaha belajar telah dilakukan
oleh seseorang secara optimal (Setiawan, 2006). Contoh prestasi akademik seperti
niali IP Cumlaude, rangking 1 di kelas, menguasai teori mata pelajaran dan lainnya.

3. Pengertian Akselerasi

1. proses mempercepat ; 2. Peningkatan kecepatan ; Percepatan ; 3. Laju perubahan


kecepatan. Kelas akselerasi berfungsi sebagai kelas percepatan pembelajaran yang
disajikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan lebih atau istimewa
dengan materi atau kurikulum yang padat sehingga dalam waktu lebih pendek
mereka dapat menyelesaikan pendidikannya (KBBI, 2001, 43)

4. Pengertian Kurikulum

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan
oleh suatu badan penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang
akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan
kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut
serta kebutuhan lapangan kerja. Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya
disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan.
Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan
tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
Kurikulum memiliki fungsi bagi sekolah yang bersangkutan, antara lain:

1. Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan

2. Sebagai pedoman yang mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah


tersebut, fungsi ini meliputi :

 Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan

7
 Cara menyelenggarakan setiap jenis program pendidikan
 Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan program pendidikan

Jenis kurikulum di Indonesia yaitu:

 Kurikulum 1968
 Kurikulum 1975
 Kurikulum 1984
 Kurikulum 1994
 Kurikulum 2004 (KBK)
 Kurikulum 2006 (KTSP)
 Kurikulum 2013

Kurikulum(n) : 1. Perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga


pendidikan; 2. Perangkat mata kuliah mengenai keahlian khusus
(KBBI,2011,813)

5. Pengertian Efektif

Efektif adalah cara mencapai suatu tujuan dengan pemilihan cara yang benar dari
beberapa alternatif, kemudian mengimplimentasikan pekerjaan dengan tepat
dengan waktu yang cepat.

6. Pengertian Kompetensi Dasar (KD)

Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi inti yang


harus diperoleh oleh peserta didik melalui pembelajaran. Kompetensi dasar adalah
konten atau kompetisi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang
bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi
tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari satu mata pelajaran.

8
7. Pengertian Kemampuan

Kemampuan merupakan hal telah ada dalam diri kita sejak lahir. Kemampuan
yang ada pada diri manusia juga bisa disebut dengan potensi. Potensi yang ada
pada manusia pada dasarnya bisa diasah.

8. Pengertian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi(SNMPTN)

SNMPTN adalah salah satu bentuk jalur Seleksi penerimaan mahasiswa untuk
memasuki Perguruan Tinggi Negeri yang dilaksanakan secara serentak di seluruh
Indonesia selain seleksi mandiri (melalui ujian mandiri) serta Seleksi Bersama
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). SNMPTN diselenggarakan pertama
kali Ditjen Dikti tahun 2008 atas jawaban terhadap kisruh yang terjadi di forum
rektor PTN se-Indonesia terkait penyelenggaraan SPMB oleh perhimpunan SPMB
Nusantara yang dianggap tidak sesuai dengan pola keuangan PTN non-BHMN.
SNMPTN hanya dilaksanakan melalui jalur penjaringan prestasi akademis,
berdasarkan informasi yang tertera di website, jalur penjaringan prestasi akademis
dikenal dengan jalur undangan.

9. Pengertian Belajar Mengajar

Belajar mengajar adalah mengetahui sesuatu; berusaha memperoleh ilmu


pengetahuan(kepandaian, ketrampilan); 1. Memberikan serta menjelaskan kepada
orang tentang suatu ilmu; memberi pelajaran. Secara garis besar ada tiga rumpun
besar tentang teori belajar mengajar, yaitu:

 Teori disiplin mental


 Teori behaviorisme
 Teori cognitive gestalt-field

9
9. Pengertian Bakat
Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif
pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik. Bakat
merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir.

10. Pengertian Olimpiade

Olimpiade adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan


pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Olimpiade memiliki arti dalam
kelas nomina atau kata benda sehingga olimpiade dapat menyatakan nama dari
seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.

11. Pengertian Ujian


Ujian (atau ujian untuk pendek) adalah tes yang bertujuan untuk menentukan
kemampuan seorang mahasiswa atau calon dokter. Biasanya ujian tes tertulis,
walaupun beberapa mungkin praktis atau komponen praktis, dan sangat bervariasi
dalam struktur, isi dan kesulitan tergantung pada subjek, kelompok usia orang
yang diuji dan profesi. Seseorang yang melewati ujian menerima ijazah, sebuah
surat izin mengemudi atau profesional, tergantung pada tujuan pemeriksaan.
Pemeriksaan kompetitif adalah ujian di mana pelamar bersaing untuk sejumlah
posisi, sebagai lawan hanya harus mencapai tingkat tertentu untuk lulus.

12. Pengertian Inovatif

 Inovatif /ino·va·tif/ a bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru; ber-sifat


pembaruan (kreasi baru): kita mencoba memecahkan masalah pendidikan yang
kronis dengan cara-cara –
 Inovasi adalah Proses menemukan atau mengimplementasikan sesuatu yang
baru ke dalam situasi yang baru. Konsep kebaruan ini berbeda bagi kebanyakan
orang karena sifatnya relative, Maksudnya adalah apa yang dianggap baru

10
merupakan lama bagi orang lain dalam konteks lain. Inovasi merupakan
memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru untuk menambahkan nilai-nilai
manfaat dari suatu barang atau produk

13. Pengertian Prestasi

 prestasi/pres·ta·si/ /préstasi/ n hasil yang telah dicapai (dari yang telah


dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya): ia merasa kecewa terhadap -- yang
telah dicapai anak asuhnya; -- nya itu telah menumbangkan rekor
sebelumnya;
 akademis hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah atau
perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui
pengukuran dan penilaian;
belajar penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan
melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai
yang diberikan oleh guru;
kerja hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan
tugas yang dibebankan kepadanya; kinerjaberprestasi/ber·pres·ta·si/ v
mempunyai prestasi dalam suatu hal (dari yang telah dilakukan, dikerjakan,
dan sebagainya): kotamadya itu ~ baik dalam bidang pembangunan

14. Pengertian Peserta Didik

Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi


diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan informal,
pendidikan formalmaupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan
jenis pendidikantertentu.

11
Siswa

Siswa/siswi adalah istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan menengah
pertama dan menengah atas. Siswa adalah komponen masukan dalam sistem
pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi
manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu
komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain:
pendekatan sosial, pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatif/pedagogis.

Mahasiswa

Mahasiswa/mahasiswi adalah istilah umum bagi peserta didik pada jenjang


pendidikan tinggi yaitu perguruan tinggi ataupun sekolah tinggi.

Taruna

Banyak digunakan Sekolah Militer atau yang menganut sistem militer, menurut
KBBI berarti “pelajar (siswa) sekolah calon perwira”, beberapa Perguruan Tinggi
Kedinasan juga menggunakan kata Taruna untuk menyebut Peserta Didik,
diantaranya STPN Yogyakarta, STIP Jakarta.

Warga belajar

Warga belajar adalah istilah bagi peserta didik yang mengikuti jalur pendidikan
nonformal. Misalnya seperti warga belajar pendidikan keaksaraan fungsional

Pelajar

Pelajar adalah istilah lain yang digunakan bagi peserta didik yang mengikuti
pendidikan formal tingkat dasar maupun pendidikan formal tingkat menengah.

Murid

12
Murid adalah istilah lain peserta didik tingkat taman kanak-kanak dan sekolah
dasar.

Santri

Santri adalah istilah bagi peserta didik suatu pesantren atau sekolah-sekolah
salafiyah yang sangat mempunyai potensi.

15. Pengertian Penelitian

penelitian adalah suatu proses penyelidikan yang dilakukan secara aktif, tekun, dan
sistematis, dimana tujuannya untuk menemukan, menginterpretasikan, dan
merevisi fakta-fakta.

Pendapat lain mengatakan bahwa definisi penelitian adalah suatu proses


investigasi secara sistematis dengan cara mempelajari berbagai bahan dan sumber
untuk membangun fakta-fakta dan mencapai kesimpulan baru.

Tujuan dari penelitian adalah untuk menemukan atau mendapatkan suatu data
untuk keperluan dan tujuan tertentu. Oleh karena itu, penelitian atau riset harus
dilakukan secara ilmiah berdasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu:

 Rasional; maksudnya adalah penelitian harus dilakukan dengan cara-cara


yang masuk akal atau rasional sehingga dapat dijangkau oleh nalar manusia.
 Empiris; maksudnya adalah penelitian harus berdasarkan sumber pengetahuan
yang diperoleh dari hasil pengamatan indera manusia. Dengan begitu, metode
tersebut juga dapat diamati oleh orang lain.
 Sistematis; maksudnya adalah penelitian harus dilakukan melalui langkah-
langkah tertentu yang sifatnya logis dan teratur sesuai dengan sistem yang telah
diatur sehingga dapat menjelaskan rangkaian sebab-akibat suatu objek penelitian.

13
16. Pengertian Potensi

Pengertian potensi adalah sebuah kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang
sangat mungkin untuk dikembangkan, sehingga pada intinya potensi sendiri berarti
suatu kemampuan yang masih bisa dikembangkan menjadi lebih baik lagi. Pada
manusia sendiri sangat penting untuk memahami potensi diri sendiri, sehingga
anda dapat mengembangkan kemampuan yang tepat dan mendapatkan hasil yang
lebih maksimal. Dengan mengembangkan potensi diri anda akan menjadi lebih
bermanfaat dan akan merasa lebih hidup apabila anda benar-benar memahami
potensi diri dan mengembangkannya.

!7. Pengertian Sekolah Dasar

Sekolah dasar (disingkat SD; bahasa Inggris: Elementary School atau Primary
School) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Sekolah
dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Saat ini
murid kelas 6 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (Ebtanas) yang mempengaruhi
kelulusan siswa. Lulusan sekolah dasar dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat
SLTP.

Pelajar sekolah dasar umumnya berusia 6-12 tahun. Di Indonesia, setiap warga
negara berusia 6-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni sekolah dasar
(atau sederajat) 6 tahun dan sekolah menengah pertama (atau sederajat) 3 tahun.

Sekolah dasar diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak


diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan sekolah dasar
negeri (SDN) di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Departemen
Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah
daerahkabupaten/kota. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya
berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara

14
struktural, sekolah dasar negeri merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan
kabupaten/kota.

18. Pengertian Semester

Semester adalah istilah penanggalan dalam bahasa Latin yang terdiri atas sex atau
six (enam) dan menstrues atau mensis (bulan) yang memiliki makna enam bulan
berturut-turut. Istilah ini sering digunakan dalam periode paruh tahun ajaran
pendidikan.

Dalam penanggalan Gregorian, Semester dapat dihitung pada periode pertama:


sejak bulan Januari hingga Juni (182 hari) dan periode kedua: Juli hingga
Desember (184 hari).

19. Pengertian Wilayah

Wilayah adalah sebuah daerah yang dikuasai atau menjadi teritorial dari sebuah
kedaulatan. Pada masa lampau, seringkali sebuah wilayah dikelilingi oleh batas-
batas kondisi fisik alam, misalnya sungai, gunung, atau laut. Sedangkan setelah
masa kolonialisme, batas-batas tersebut dibuat oleh negara yang menduduki
daerah tersebut, dan berikutnya dengan adanya negara bangsa, istilah yang lebih
umum digunakan adalah batas nasional.

20. Pengertian Waktu

waktu/wak·tu/ 1n seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan


berada atau berlangsung: tidak seorang pun tahu apa yang akan terjadi pada --
yang akan datang;2n lamanya (saat yang tertentu): pekerjaan itu harus selesai
dalam -- lima hari;3n saat yang tertentu untuk melakukan sesuatu: -- makan;4n
kesempatan; tempo; peluang: sayang sekali -- yang baik untuk mencetak gol tidak
dipergunakannya;5p ketika, saat: -- engkau datang, saya sedang mandi;6n hari

15
(keadaan hari): -- terang bulan;7n saat yang ditentukan berdasarkan pembagian
bola dunia: -- Indonesia Barat;
-- duga berangkat perkiraan waktu berangkat kapal dari suatu tempat;
-- duga tiba perkiraan waktu tiba kapal dari suatu tempat;
-- garapan jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan produk tertentu
yang dihitung sejak proses produksi dimulai sampai proses produksi berakhir;
-- mintakatLay waktu menengah di suatu tempat dari zona waktu yang merupakan
waktu menengah setempat dari derajat tengahnya;
-- luncurOlr masa badan perenang meluncur di air akibat tarikan lengan atau
tendangan kaki;
-- siarKom waktu yang digunakan oleh sebuah siaran komersial atau nonkomersial
di radio atau televisi;

21. Pengertian Guru

Arti umum

Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah
atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru
seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang
lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap
seorang guru.

Arti khusus

Dalam agama Hindu, guru merupakan simbol bagi suatu tempat suci yang berisi
ilmu (vidya) dan juga pembagi ilmu. Seorang guru adalah pemandu spiritual atau
kejiwaan murid-muridnya.

16
Dalam agama Buddha, guru adalah orang yang memandu muridnya dalam jalan
menuju kebenaran. Murid seorang guru memandang gurunya sebagai jelmaan
Buddha atau Bodhisattva.

Dalam agama Sikh, guru mempunyai makna yang mirip dengan agama Hindu dan
Buddha, namun posisinya lebih penting lagi dikarenakan salah satu inti ajaran
agama Sikh adalah kepercayaan terhadap ajaran sepuluh guru Sikh. Hanya ada
sepuluh guru dalam agama Sikh. Guru pertama, Guru Nanak Dev adalah pendiri
agama ini.

Orang India, Cina, Mesir, dan Israel menerima pengajaran dari guru yang
merupakan seorang imam atau nabi. Oleh sebab itu, seorang guru sangat dihormati
dan terkenal di masyarakat serta menganggap guru sebagai pembimbing untuk
mendapat keselamatan dan dihormati bahkan lebih dari orang tua mereka.

Guru di Indonesia

Secara formal, guru adalah seorang pengajar di sekolah negeri ataupun swasta
yang memiliki kemampuan berdasarkan latar belakang pendidikan formal minimal
berstatus sarjana, dan telah memiliki ketetapan hukum yang sah sebagai guru
berdasarkan undang-undang guru dan dosen yang berlaku di Indonesia.

Guru tetap

Guru yang telah memiliki status minimal sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, dan
telah ditugaskan di sekolah tertentu sebagai instansi induknya. Selaku guru di
sekolah swasta, guru tersebut dinyatakan guru tetap jika telah memiliki
kewewenangan khusus yang tetap untuk mengajar di suatu yayasan tertentu yang
telah diakreditasi oleh pihak yang berwenang di kepemerintahan Indonesia.

17
Guru honorer

Guru tidak tetap yang belum berstatus minimal sebagai Calon Pegawai Negeri
Sipil, dan digaji per jam pelajaran. Seringkali mereka digaji secara sukarela, dan
bahkan di bawah gaji minimum yang telah ditetapkan secara resmi. Secara kasat
mata, mereka sering tampak tidak jauh berbeda dengan guru tetap, bahkan
mengenakan seragamPegawai Negeri Sipil layaknya seorang guru tetap. Hal
tersebut sebenarnya sangat menyalahi aturan yang telah ditetapkan pemerintah.
Secara fakta, mereka berstatus pengangguran terselubung. Pada umumnya, mereka
menjadi tenaga sukarela demi diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil
melalui jalur honorer, ataupun sebagai penunggu peluang untuk lulus tes Calon
Pegawai Negeri Sipil formasi umum.

Di Indonesia, sering terjadi honorer siluman. Mereka dianggap siluman karena


diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil dengan prosedur yang menyalahi
ketentuan hukum yang berlaku. Hal ini disebabkan adanya rekayasa masa kerja
selaku honorer, dan bidang pekerjaan mereka selaku honorer yang tidak sesuai
dengan latar belakang pendidikan yang mereka miliki. Bahkan, ada yang
mengandalkan surat keputusan dari orang yang tidak memiliki kewenangan yang
benar dan tepat berdasarkan undang-undang yang berlaku di Indonesia

22. Pengertian Motivasi

Pengertian Motivasi adalah suatu dorongan atau alasan yang menjadi dasar
semangat seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Arti
motivasi juga dapat didefinisikan sebagai semua hal yang menimbulkan dorongan
atau semangat di dalam diri seseorang untuk mengerjakan sesuatu.

Secara etimologi kata motivasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu “motivation”,
yang artinya “daya batin” atau “dorongan”. Sehingga pengertian motivasi adalah

18
segala sesuatu yang mendorong atau menggerakkan seseorang untuk bertindak
melakukan sesuatu dengan tujuan tertentu.

Motivasi bisa datang dari dalam diri sendiri ataupun dari orang lain. Dengan
adanya motivasi maka seseorang dapat mengerjakan sesuatu dengan antusias.

Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apaarti motivasi, maka kita dapat merujuk pada pendapat
beberapa ahli. Berikut ini adalah pengertian motivasi menurut para ahli:

1. Weiner

Menurut Weiner (dikutip Elliot et al.) pengertian motivasi adalah kondisi internal
yang membangkitkan seseorang untuk bertindak, mendorong individu mencapai
tujuan tertentu, dan membuat individu tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.

2. Uno

Menurut Uno, arti motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam diri
seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan minat; dorongan dan
kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan.

3. Henry Simamora

Menurut Henry Simamora pengertian motivasi adalah sebuah fungsi dari


pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan menghasilkan tingkat kinerja
yang pada gilirannya akan membuahkan imbalan atau hasil yang dikehendaki.

19
4. A. Anwar Prabu Mangkunegara

Menurut A. Anwar Prabu Mangkunegara definisi motivasi adalah suatu kondisi


yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang
berubungan dengan lingkungan kerja.

5. G. R. Terry

Menurut G. R. Terry pengertian motivasi adalah sebuah keinginan yang ada pada
diri seseorang yang merangsangnya untuk melakukan berbagai tindakan.

23. Pengertian Perguruan

Perguruan memiliki 2 arti. Perguruan berasal dari kata dasar guru. Perguruan
adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang
sama tetapi maknanya berbeda. Perguruan memiliki arti dalam kelas nomina atau
kata benda sehingga perguruan dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat,
atau semua benda dan segala yang dibendakan.

24. Pengertian Sekolah

sekolah/se·ko·lah/ n1 bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta


tempat menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya, ada) -- dasar, --
lanjutan, -- tinggi; (menurut jurusannya, ada) -- dagang, -- guru, -- teknik, --
pertanian, dan sebagainya: keluar -- , sudah tidak belajar di sekolah lagi; pernah
duduk di bangku -- , pernah belajar di sekolah; tidak makan -- , cak tidak mendapat
pendidikan di sekolah; tidak terpelajar; 2 waktu atau pertemuan ketika murid
diberi pelajaran: -- mulai pukul setengah delapan pagi;3 usaha menuntut
kepandaian (ilmu pengetahuan); pelajaran; pengajaran: ia hendak melanjutkan --
nya ke Jakarta; -- nya tinggi, sudah banyak mendapat pelajaran; sudah masak --

20
nya,sudah pandai benar; 4cak belajar di sekolah; pergi ke sekolah; bersekolah:
mengapa engkau tidak -- hari ini?;

-- agama sekolah yang memberi pendidikan dalam hal keagamaan;


-- ambah sekolah pertukangan pada zaman Hindia Belanda;
-- dagang sekolah tempat orang belajar dan mengajarkan ilmu dagang (niaga);
-- dasar sekolah tempat memperoleh pendidikan sebagai dasar pengetahuan untuk
melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi;
-- dasar kecil lembaga pendidikan dasar yang didirikan di daerah terpencil dan
berpenduduk sedikit, jumlah murid sedikit (minimal tiga orang);
-- kejuruan sekolah tempat belajar bidang tertentu, seperti ekonomi, pertanian, dan
teknik;
-- kesenian sekolah yang memberi pendidikan dalam suatu cabang kesenian
-- laboratorium sekolah (dasar dan menengah) yang langsung di bawah
pengawasan suatu lembaga pendidikan guru untuk mengadakan latihan praktik,
peragaan, dan sebagainya;
-- lanjutan sekolah selepas sekolah dasar, sebelum perguruan tinggi;
-- lanjutan tingkat atas sekolah menengah tingkat atas;
-- lanjutan tingkat pertama sekolah menengah tingkat pertama;
-- menengah sekolah lanjutan;
-- menengah atas sekolah umum selepas sekolah menengah pertama sebelum
perguruan tinggi;
-- menengah kejuruan sekolah menengah setingkat sekolah menengah umum;
-- menengah pertama sekolah umum selepas sekolah dasar, sebelum sekolah
menengah umum;
-- menengah tingkat atas sekolah umum atau kejuruan selepas sekolah menengah
tingkat pertama, sebelum perguruan tinggi;
-- menengah tingkat pertama sekolah umum atau kejuruan selepas sekolah dasar
sebelum sekolah menengah tingkat atas;

21
-- menengah umum sekolah umum selepas sekolah menengah tingkat pertama
sebelum perguruan tinggi;
-- penerbangan sekolah tempat belajar seluk-beluk ilmu penerbangan (tentang hal
terbang, pesawat terbang);
-- pertukangan sekolah tempat belajar berbagai kepandaian bertukang;
-- rajaark sekolah guru;
-- tinggi perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan ilmiah dan/atau
pendidikan profesional dalam satu disiplin ilmu tertentu;

22
BAB III

METODE PENELITIAN

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11 angkatan
2018 dan 2019 yang berjumlah 21 orang. Siswa SKS 2 tahun dipilih sebagai
subjek penelitian karena ditemukan suatu kondisi yang cukup menarik perhatian
untuk diteliti seperti yang telah dipaparkan sebelumnya pada bagian latar
belakang.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 11-15 Maret 2019 dan bertempat di SMAN
2 Cirebon.

3. Teknik Pengambilan Data

Data yang diambil untuk penelitian ini berasal dari pengisian angket oleh siswa
SKS 2 tahun kelas 10 dan 11 angkatan 2018 dan 2019 yang berisi beberapa
pertanyaan mengenai metode SKS 2 tahun yang akan dicari tahu pengaruhnya
terhadap peningkatan prestasi siswa.

4. Teknik Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul akan dikelompokkan berdasarkan kesamaan jawaban


yang diberikan. Kemudian, dari keseluruhan pengelompokkan jawaban tersebut
akan ditarik kesimpulan yang akan menjawab rumusan masalah di atas. Apakah
penerapan metode sistem kredit semester 2 tahun berpengaruh terhadap
peningkatan prestasi akademis siswa atau tidak

23
BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. HASIL PENELITIAN

Dalam hasil penelitian ini, peneliti berusaha untuk menjawab dua pertanyaan riset
yang telah diteliti yaitu sebagai berikut.

1. Bagaimanakah pengaruh penerapan metode Sistem Kredit Semester 2 tahun


terhadap peningkatan prestasi akademis siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11?
2. Faktor apa sajakah yang menyebabkan penerapan metode Sistem Kredit
Semester 2 tahun dapat mempengaruhi atau tidak dapat mempengaruhi peningkatan
prestasi akademis siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11?

Pertanyaan – pertanyaan di atas dijawab dengan hasil kuesioner yang telah dibagikan
kepada setiap siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11. Pertanyaan yang diajukan
berjumlah 22 pertanyaan. Sampel yang mengisi kuesioner berjumlah 21 orang.

1. Pengaruh penerapan metode Sistem Kredit Semester 2 tahun terhadap


peningkatan prestasi akademis siswa SKS 2 tahun SMAN 2 Cirebon kelas 10 dan 11

24
a.) Data siswa yang merasa tertarik dengan metode pembelajaran SKS

Grafik 1.a

5%

IYA
TIDAK

95%

Berdasarkan kuesioner yang peneliti bagikan, pada pertanyaan apakah sampel tertarik
dengan metode pembelajaran SKS didapatkan hasil 95% sampel menjawab iya dan
5% sampel menjawab tidak. Berdasarkan data tersebut, jumlah sampel yang
menjawab iya jumlahnya lebih banyak dibandingkan sampel yang menjawab tidak.
Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11
merasa tertarik dengan metode pembelajaran SKS.

25
b.) Data siswa yang mengetahui apa itu metode SKS

Grafik 1.b

IYA
TIDAK

100%

Berdasarkan kuesioner yang peneliti bagikan, pada pertanyaan apakah sampel


mengetahui apa itu metode SKS didapatkan hasil 100% sampel menjawab iya dan 0%
sampel menjawab tidak. Berdasarkan data tersebut, semua sampel menjawab iya. Hal
ini menunjukkan bahwa semua siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11 sudah mengetahui
apa itu metode SKS.

26
c.) 1.) Data siswa yang mengikuti kelas SKS 2 tahun berdasarkan keinginan
sendiri

Grafik 1.c

10%

IYA
TIDAK

90%

Berdasarkan kuesioner yang peneliti bagikan, pada pertanyaan apakah sampel


mengikuti kelas SKS 2 tahun berdasarkan keinginan sendiri didapatkan hasil 90%
sampel menjawab iya dan 10% sampel menjawab tidak. Berdasarkan data tersebut,
jumlah sampel yang menjawab iya jumlahnya lebih banyak dibandingkan sampel
yang menjawab tidak. Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua siswa SKS 2 tahun
kelas 10 dan 11 mengikuti kelas SKS 2 tahun berdasarkan keinginan sendiri.

2.) Data alasan siswa mengikuti kelas SKS 2 tahun berdasarkan keinginan
sendiri

Tabel 1.1

No. Iya tidak


1. Merasa mampu, agar cepat Disuruh orang tua
menikah dan mencari lingkungan

27
pertemanan yang baik.
2. Sudah memiliki rencana ke depan
3. Menjadikan masa muda lebih
produktif
4. Mempunyai target ketika dapat
KTP sudah lulus SMA
5. Mempercepat waktu belajar
6. Membantu kedua orang tua
7. Fokus pada pelajaran

d.) Data siswa yang menyatakan metode SKS dapat meningkatkan prestasi
akademis

Grafik 1.d

IYA
TIDAK

100%

Berdasarkan kuesioner yang peneliti bagikan, pada pertanyaan apakah metode


pembelajaran SKS meningkatkan prestasi akademis sampel didapatkan hasil 100%
sampel menjawab iya dan 0% sampel menjawab tidak. Berdasarkan data tersebut,
semua sampel menjawab iya. Hal ini menunjukkan bahwa semua siswa SKS 2 tahun
kelas 10 dan 11 merasa bahwa diterapkannya metode pembelajaran SKS dapat
meningkatkan prestasi akademis mereka.

28
e.) 1) Data siswa yang pernah mendapatkan prestasi akademis

Grafik 1.e

IYA
38% TIDAK

62%

Berdasarkan kuesioner yang peneliti bagikan, pada pertanyaan apakah sampel pernah
mendapatkan prestasi akademis didapatkan hasil 62% sampel menjawab iya dan 38%
sampel menjawab tidak. Berdasarkan data tersebut, jumlah sampel yang menjawab
iya jumlahnya lebih banyak dibandingkan sampel yang menjawab tidak. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11 pernah
mendapatkan prestasi akademis.

2) Data alasan siswa yang pernah mendapatkan prestasi akademis

Tabel 1.2

No. iya tidak


1. Cerdas cermat MTK dan Fisika, Tidak pernah mengikuti perlombaan
OSK dan OSP computer
2. OSK ekonomi Belum pernah mengikuti perlombaan
3. Peringkat di kelas

29
f.) 1) Data siswa yang merasa terbebani dengan metode pembelajaran SKS

Grafik 1.f

10%

IYA
TIDAK

90%

Berdasarkan kuesioner yang peneliti bagikan, pada pertanyaan apakah sampel merasa
terbebani dengan metode pembelajaran SKS didapatkan hasil 10% sampel menjawab
iya dan 90% sampel menjawab tidak. Berdasarkan data tersebut, jumlah sampel yang
menjawab tidak jumlahnya lebih banyak dibandingkan sampel yang menjawab iya.
Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11
mengikuti kelas SKS 2 tahun tidak merasa terbebani dengan metode pembelajaran
SKS.

2) Data alasan siswa yang merasa terbebani dengan metode pembelajaran


SKS

Tabel 1.3

No. iya tidak


1. Harus ‘ngebut’ belajar untuk Tugasnya lebih sedikit

30
mencapai target
2. Menyadari manfaat SKS untuk
pengembangan diri
3. Menyenangkan karena berjuang
bersama-sama
4. Menjalankan sepenuh hati
5. Sama seperti di kelas regular

g.) Data siswa yang menyatakan metode SKS dapat membantu untuk
mendapatkan prestasi akademis yang lebih baik

Grafik 1.g

5%

IYA
TIDAK

95%

Berdasarkan kuesioner yang peneliti bagikan, pada pertanyaan apakah metode SKS
membantu sampel untuk mendapatkan prestasi akademis yang lebih baik didapatkan
hasil 95% sampel menjawab iya dan 5% sampel menjawab tidak. Berdasarkan data
tersebut, jumlah sampel yang menjawab iya jumlahnya lebih banyak dibandingkan
sampel yang menjawab tidak. Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua siswa SKS
2 tahun kelas 10 dan 11 merasa tertarik dengan metode pembelajaran SKS.

31
h.) Data siswa yang selalu berpartisipasi apabila ada olimpiade atau perlombaan
bidang akademis

Grafik 1.h

19%
IYA
TIDAK

81%

Berdasarkan kuesioner yang peneliti bagikan, pada pertanyaan apakah sampel selalu
berpartisipasi apabila ada olimpiade atau perlombaan bidang akademis didapatkan
hasil 19% sampel menjawab iya dan 81% sampel menjawab tidak. Berdasarkan data
tersebut, jumlah sampel yang menjawab tidak jumlahnya lebih banyak dibandingkan
sampel yang menjawab iya. Hal ini menunjukkan bahwa sedikit siswa SKS 2 tahun
kelas 10 dan 11 yang selalu berpartisipasi apabila ada olimpiade atau perlombaan
bidang akademis.

32
i.) 1) Data siswa yang mencaritahu sendiri mengenai perlombaan atau olimpiade
yang akan dilaksanakan

Grafik 1.i

33% IYA
TIDAK

67%

Berdasarkan kuesioner yang peneliti bagikan, pada pertanyaan apakah sampel


mencaritahu sendiri mengenai perlombaan atau olimpiade yang akan dilaksanakan
didapatkan hasil 67% sampel menjawab iya dan 33% sampel menjawab tidak.
Berdasarkan data tersebut, jumlah sampel yang menjawab iya jumlahnya lebih
banyak dibandingkan sampel yang menjawab tidak. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11 mencaritahu sendiri mengenail
perlombaan atau olimpiade yang akan dilaksanakan.

2) Data alasan siswa mencaritahu sendiri mengenai perlombaan atau


olimpiade yang akan dilaksanakan

Tabel 1.4

No. Iya Tidak


1. Menambah wawasan dan Sibuk belajar
pengalaman di masa SMA

33
2. Nilai tambah di akademik dan Tunggu informasi dari guru
membantu ketika daftar di
perguruan tinggi
3. Menguji kemampuan diri malas

j.) 1) Data siswa yang sanggup mengejar ketertinggalan pelajaran di kelas


apabila mengikuti perlombaan atau olimpiade

Grafik 1.j

14%

IYA
TIDAK

86%

Berdasarkan kuesioner yang peneliti bagikan, pada pertanyaan apakah sampel


sanggup mengejar ketertinggalan pelajaran di kelas apabila mengikuti perlombaan
atau olimpiade didapatkan hasil 86% sampel menjawab iya dan 14% sampel
menjawab tidak. Berdasarkan data tersebut, jumlah sampel yang menjawab iya
jumlahnya lebih banyak dibandingkan sampel yang menjawab tidak. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11 sanggup
untuk mengejar ketertinggalan pelajaran apabila mereka mengikuti perlombaan atau
olimpiade.

34
2) Data alasan siswa sanggup mengejar ketertinggalan pelajaran apabila
mengikuti perlombaan atau olimpiade

Tabel 1.5

No. Iya Tidak


1. Banyak teman di kelas yang dapat sistem belajarnya mandiri sehingga
membantu mengejar materi sulit untuk mengejar materi jika
tertinggal
2. Gurunya profesional menangani
jika ada yang tertinggal pelajaran
3. Sudah berprinsip untuk mengejar
ketertinggalan materi
4. Menambah nilai dan target
5. Olimpiade juga mempelajari
pelajaran di kelas

k.) Data siswa yang menyatakan sering tertinggal pelajaran karena mengikuti
perlombaan atau olimpiade

Grafik 1.k

29% IYA
TIDAK

71%

35
Berdasarkan kuesioner yang peneliti bagikan, pada pertanyaan apakah sampel
menjadi sering tertinggal pelajaran karena mengikuti perlombaan atau olimpiade
didapatkan hasil 29% sampel menjawab iya dan 71% sampel menjawab tidak.
Berdasarkan data tersebut, jumlah sampel yang menjawab tidak jumlahnya lebih
banyak dibandingkan sampel yang menjawab iya. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11 tidak merasa sering tertinggal
pelajaran karena mengikuti perlombaan atau olimpiade.

l.) Data siswa yang kedepannya akan fokus ke pelajaran dalam kelas

36
Grafik 1.l

IYA
TIDAK

100%

Berdasarkan kuesioner yang peneliti bagikan pada pertanyaan apakah kedepannya


sampel akan fokus ke pelajaran dalam kelas didapatkan hasil 100% sampel menjawab
iya dan 0% sampel menjawab tidak. Berdasarkan data tersebut, semua sampel
menjawab iya. Hal ini menunjukkan bahwa semua siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11
kedepannya akan fokus ke pelajaran dalam kelas.

m.) Data siswa yang kedepannya akan fokus untuk mengejar prestasi akademis

Grafik 1.m

29% IYA
TIDAK

71%

Berdasarkan kuesioner yang peneliti bagikan, pada pertanyaan apakah kedepannya


sampel akan fokus untuk mengejar prestasi akademis didapatkan hasil 71% sampel

37
menjawab iya dan 29% sampel menjawab tidak. Berdasarkan data tersebut, jumlah
sampel yang menjawab iya jumlahnya lebih banyak dibandingkan sampel yang
menjawab tidak. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SKS 2 tahun kelas
10 dan 11 kedepannya akan fokus untuk mengejar prestasi akademis.

n.) Data siswa yang pernah mengajak temannya untuk mengikuti program SKS 2
tahun

Grafik 1.n

14%

IYA
TIDAK

86%

Berdasarkan kuesioner yang peneliti bagikan, pada pertanyaan apakah sampel pernah
mengajak temannya untuk mengikuti program SKS 2 tahun didapatkan hasil 86%
sampel menjawab iya dan 14% sampel menjawab tidak. Berdasarkan data tersebut,
jumlah sampel yang menjawab iya jumlahnya lebih banyak dibandingkan sampel
yang menjawab tidak. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SKS 2 tahun
kelas 10 dan 11 pernah mengajak temannya untuk mengikuti program SKS.

2. Faktor yang menyebabkan penerapan metode Sistem Kredit Semester 2 tahun


dapat mempengaruhi atau tidak dapat mempengaruhi peningkatan prestasi
akademis siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11

38
a.) 1) Data siswa yang menyukai cara belajar di kelas SKS

Grafik 2.a

IYA
TIDAK

100%

Berdasarkan kuesioner yang peneliti bagikan pada pertanyaan apakah sampel


menyukai cara belajar di kelas SKS didapatkan hasil 100% sampel menjawab iya dan
0% sampel menjawab tidak. Berdasarkan data tersebut, semua sampel menjawab iya.
Hal ini menunjukkan bahwa semua siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11 menyukai
cara belajar di kelas SKS.

2) Data alasan siswa menyukai cara belajar di kelas SKS

Tabel 2.1

No. Iya Tidak


1. Cepat dan jelas
2. Pressure lebih mendorong agar
tidak buang waktu
3. Lebih fokus dan tidak bertele-tele
4. Tidak sering diberi tugas kelompok
yang menyita waktu
5. Sama dengan di kelas regular,

39
hanya frekuensi belajarnya saja
yang bertambah
6. Dituntut mencaritahu sendiri materi
yang diajarkan
7. Materi pembelajaran disampaikan
dengan cara yang menarik

b.) 1) Data siswa yang menerapkan cara belajar sistem SKS dengan tepat

Grafik 2.b

10%

IYA
TIDAK

90%

Berdasarkan kuesioner yang peneliti bagikan, pada pertanyaan apakah sampel


menerapkan cara belajar sistem SKS dengan tepat didapatkan hasil 90% sampel
menjawab iya dan 10% sampel menjawab tidak. Berdasarkan data tersebut, jumlah
sampel yang menjawab iya jumlahnya lebih banyak dibandingkan sampel yang
menjawab tidak. Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua siswa SKS 2 tahun kelas
10 dan 11 sudah menerapkan cara belajar metode SKS dengan tepat.

2) Data alasan siswa menerapkan cara belajar metode SKS dengan tepat

Tabel 2.2

40
No. Iya Tidak
1. Belajar terus Malas belajar
2. Mau tidak mau haru menerapkan
dengan tepat
3. Agar bisa mengikuti dengan baik
dan tidak terseret-seret
4. Waktu menjadi lebih produktif
5. Mengikuti program SKS dengan
sepenuh hati
6. Ada motivasi
7. Untuk mencapai tujuan

c.) 1) Data siswa yang menyatakan metode SKS membuat siswa menjadi lebih
rajin belajar

Grafik 2.c

5%

IYA
TIDAK

95%

Berdasarkan kuesioner yang peneliti bagikan, pada pertanyaan apakah metode SKS
membuat sampel menjadi lebih rajin belajar didapatkan hasil 95% sampel menjawab
iya dan 5% sampel menjawab tidak. Berdasarkan data tersebut, jumlah sampel yang
menjawab iya jumlahnya lebih banyak dibandingkan sampel yang menjawab tidak.

41
Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11
menyatakan bahwa metode SKS membuat mereka menjadi lebih rajin belajar.

2) Data alasan metode SKS membuat siswa menjadi lebih rajin belajar

Tabel 2.3

No. iya Tidak


1. Pressure positif yang didapat Kemalasan saya mutlak dan tidak
untuk memanfaatkan masa muda dapat dilawan
sebaik baiknya
2. Metodenya cepat, mengharuskan
untuk lebih banyak mengulas
materi
3. Jika tidak rajin, tidak nyambung
saat pelajaran
4. Terpacu oleh lingkungan
5. Dituntut lebih mandiri demi
meraih prestasi
6. Ada tanggung jawab yang harus
dipenuhi
7. Tidak hanya menunggu materi
dari guru, tapi juga harus mencari
sendiri

d.) 1) Data siswa yang merasa mendapatkan lebih banyak kemudahan dengan
mengikuti metode pembelajaran SKS

42
Grafik 2.d

19%
IYA
TIDAK

81%

Berdasarkan kuesioner yang peneliti bagikan, pada pertanyaan apakah sampel merasa
mendapatkan lebih banyak kemudahan dengan mengikuti metode pembelajaran SKS
didapatkan hasil 81% sampel menjawab iya dan 19% sampel menjawab tidak.
Berdasarkan data tersebut, jumlah sampel yang menjawab iya jumlahnya lebih
banyak dibandingkan sampel yang menjawab tidak. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11 merasa mendapatkan lebih banyak
kemudahan dengan mengikuti metode pembelajaran SKS.

2) Data alasan siswa merasa mendapat lebih banyak kemudahan dengan


mengikuti metode SKS

Tabel 2.4

No. iya tidak


1. Mudah mengerti karena mau tidak Selain waktu, tidak difalisitasi
mau harus mengerti lebih dari kelas reguler
2. Guru menerangkan dengan sangat
jelas
3. Materi lebih meluas
4. Lebih terfokus pada pelajaran dan

43
tidak dibebani tugas non-eksak
5. Guru dengan kualitas terbaik

e.) Data siswa yang menjadi lebih sering tidur larut malam karena harus mengejar
materi dan tugas yang lebih banyak

Grafik 2.e

33% IYA
TIDAK

67%

Berdasarkan kuesioner yang peneliti bagikan, pada pertanyaan apakah sampel


menjadi lebih sering tidur larut malam karena harus mengejar materi dan tugas yang
lebih banyak didapatkan hasil 67% sampel menjawab iya dan 33% sampel menjawab
tidak. Berdasarkan data tersebut, jumlah sampel yang menjawab iya jumlahnya lebih
banyak dibandingkan sampel yang menjawab tidak. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11 menjadi lebih sering tidur larut
malam karena harus mengejar materi dan tugas yang lebih banyak agar dapat
mencapai target.
f.) Data siswa yang merasa metode pembelajaran SKS dapat menghambat untuk
mengikuti perlombaan atau olimpiade

44
Grafik 2.f

19%
IYA
TIDAK

81%

Berdasarkan kuesioner yang peneliti bagikan, pada pertanyaan apakah sampel merasa
terhambat untuk mengikuti perlombaan atau olimpiade karena metode pembelajaran
SKS didapatkan hasil 19% sampel menjawab iya dan 81% sampel menjawab tidak.
Berdasarkan data tersebut, jumlah sampel yang menjawab tidak jumlahnya lebih
banyak dibandingkan sampel yang menjawab iya. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11 tidak merasa bahwa metode
pembelajaran SKS dapat menghambat mereka untuk mengikuti perlombaan atau
olimpiade.
B. PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode Sistem


Kredit Semester 2 tahun terhadap peningkatan prestasi akademis siswa SKS 2
tahun SMAN 2 Cirebon kelas 10 dan 11. Pembahasan penelitian ini bertujuan
untuk memberikan gambaran dan hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Setelah
melalui perhitungan dan pendeskripsian data, maka hipotesis yang telah
dirumuskan sebelumnya dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa penerapan
metode Sistem Kredit Semester 2 tahun dapat meningkatkan prestasi akademis
siswa SKS 2 tahun SMAN 2 Cirebon kelas 10 dan 11 dapat teruji kebenarannya.

45
1. Pengaruh penerapan metode Sistem Kredit Semester 2 tahun terhadap peningkatan
prestasi akademis siswa SKS 2 tahun SMAN 2 Cirebon kelas 10 dan 11

Berdasarkan hasil penelitian melalui pembagian kuesioner kepada seluruh


siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11 SMAN 2 Cirebon dapat diambil beberapa poin
penting terkait pengaruh penerapan metode SKS 2 tahun terhadap peningkatan
prestasi akademis siswa SKS 2 tahun SMAN 2 Cirebon kelas 10 dan 11. Metode
pembelajaran SKS 2 tahun cukup menarik minat siswa SMAN 2 Cirebon terbukti
dengan banyaknya siswa yang sudah mengetahui apa itu metode SKS, mengajak
teman temannya untuk mengikuti program SKS 2 tahun dan mengikuti program
SKS 2 tahun berdasarkan keinginan sendiri. Mereka menyadari bahwa dengan
mengikuti kelas SKS 2 tahun, mereka dapat lebih fokus pada pelajaran untuk
mempercepat waktu belajar sehingga masa muda mereka dapat jauh lebih
produktif.
Selain itu, banyak siswa yang sudah merasakan bahwa dengan mengikuti
metode SKS 2 tahun, prestasi akademis mereka tidak terhambat justru meningkat
menjadi lebih baik. Beberapa dari mereka bahkan sudah memenangkan berbagai
olimpiade dan perlombaan baik di tingkat kota, provinsi, bahkan nasional. Apabila
mereka mengikuti perlombaan atau olimpiade, mereka tidak khawatir jika
tertinggal pelajaran karena mereka merasa sanggup untuk mengejar ketertinggalan
tersebut ditambah dengan bantuan guru dan teman yang dapat memudahkan
mereka mengejar ketertinggalan tersebut.
Dengan segala kelebihan yang ditawarkan dari metode pembelajaran SKS 2
tahun dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran SKS 2 tahun telah berhasil
meningkatkan prestasi akademis siswa. Meskipun para siswa disibukkan untuk
mengejar materi pelajaran, mereka justru mendapat kemudahan untuk meraih
prestasi akademis karena tanpa sadar mereka sudah terbiasa dengan sistem belajar
yang cepat, padat, dan terfokus.

46
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang berbunyi “Penerapan
metode SKS 2 tahun dapat meningkatkan prestasi akademis siswa SKS 2 tahun
SMAN 2 Cirebon kelas 10 dan 11” dapat diterima. Hal ini dapat dilihat dari hasil
pengolahan data yang menunjukkan besarnya pengaruh variabel X (penerapan
metode SKS 2 tahun) terhadap variabel Y (peningkatan prestasi akademis siswa).

2. Faktor yang menyebabkan penerapan metode Sistem Kredit Semester 2 tahun


dapat mempengaruhi atau tidak dapat mempengaruhi peningkatan prestasi
akademis siswa SKS 2 tahun SMAN 2 Cirebon kelas 10 dan 11

Berdasarkan hasil penelitian melalui pembagian kuesioner kepada seluruh


siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11 SMAN 2 Cirebon dapat diambil beberapa poin
penting terkait faktor yang menyebabkan penerapan metode sistem kredit semester
2 tahun dapat mempengaruhi atau tidak dapat mempengaruhi peningkatan prestasi
akademis siswa SKS 2 tahun SMAN 2 Cirebon kelas 10 dan 11.
Penerapan metode sistem kredit semester 2 tahun terbukti dapat meningkatkan
prestasi siswa. Faktor yang berasal dari metode sistem kredit semester 2 tahun
sendiri telah memberikan pengaruh positif terhadap para siswa. Cara belajar yang
diterapkan dalam metode SKS 2 tahun dinilai cepat, jelas, terfokus dan tidak
bertele-tele. Selain itu, pressure positif yang diberikan untuk tidak membuang-
buang waktu serta tidak dibebankannya banyak tugas kelompok yang menyita
waktu membuat siswa SKS dapat lebih fokus untuk belajar dan meraih prestasi.
Siswa SKS juga menerapkan cara belajar sistem SKS dengan tepat karena mau
tidak mau mereka harus bisa mengikuti KBM dengan baik agar tidak keteteran
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Dengan metode SKS, siswa dituntut untuk lebih rajin belajar karena mereka
harus mengejar materi, selain itu mereka juga harus secara mandiri mencari materi
yang belum diajarkan. Jika tidak, mereka akan tertinggal dan tidak ‘nyambung’
saat pembelajaran. Lingkungan kelas SKS juga memacu para siswanya untuk lebih

47
semangat belajar. Para siswa juga mengaku lebih banyak mendapatkan kemudahan
dengan mengikuti metode pembelajaran SKS karena guru yang mengajar adalah
guru dengan kualitas terbaik yang menerangkan pelajaran dengan sangat jelas dan
tidak membebani siswa dengan banyak tugas non-eksak melainkan lebih terfokus
pada pelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor penting yang
menyebabkan penerapan metode SKS 2 tahun dapat meningkatkan prestasi
akademis siswa SKS 2 tahun SMAN 2 Cirebon kelas 10 dan 11 yaitu cara belajar
dan penerapannya, motivasi sekaligus kebutuhan untuk lebih rajin belajar dan
berbagai kemudahan yang didapat dari segi keringanan tugas, kualitas pengajar
dan bahan ajaran.

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan

Penelitian telah dilakukan dengan mengambil data melalui penyebaran angket


atau kuesioner kepada 21 responden siswa SKS 2 tahun kelas 10 dan 11 SMAN 2
Cirebon. Selanjutnya, peneliti akan menjelaskan keadaan dan kondisi sesuai data
yang diperoleh. Secara garis besar, hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan
sebagai berkut.

48
1. Sistem Kredit Semester 2 tahun dinilai terbukti dapat meningkatkan prestasi
akademis siswa SKS 2 tahun SMAN 2 Cirebon kelas 10 dan 11.
2. Keterbuktian penerapan metode SKS 2 tahun berpengaruh terhadap
peningkatan prestasi siswa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

a.) Cara belajar yang cepat, jelas, terfokus dan tidak bertele-tele serta
penerapannya dalam keseharian kegiatan belajar siswa
b.) Motivasi serta kebutuhan siswa dalam mengejar materi membuat mereka
menjadi jauh lebih rajin belajar
c.) Berbagai kemudahan yang didapat siswa SKS dari segi keringanan tugas,
kualitas pengajar dan bahan ajaran.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka peneliti merekomendasikan


beberapa saran berikut.

1. Pihak sekolah harus lebih giat mensosialisasikan manfaat penerapan metode


SKS 2 tahun kepada para siswa terutama siswa tahun ajaran baru yang memiliki
kemampuan akademis diatas rata-rata untuk mengikuti program tersebut karena
banyak memberikan dampak positif bagi siswa yang menerimanya.
2. Sarana dan prasarana untuk kelas SKS 2 tahun harus lebih ditingkatkan agar
kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar dan tidak mengalami hambatan
yang berarti .

49
DAFTAR PUSTAKA

Ardimovis. 2012. Pengertian Prestasi Akademik.

http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/06/pengertian-prestasi-akademik.html?m=1

Depdikbud. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kompasiana. Pengertian Kompetensi Dasar.

https://www.kompasiana.com/mnawiharahap/55686a3c92fdfd220738f918/kompetens
i-inti-dan-kompetensi-dasar-dalam-kurikulum-2013

50
Octavianinur. Pengertian Belajar Mengajar.
https://octavianinur.wordpress.com/2013/11/07/definisi- belajar-mengajar-dan-
pembelajaran-menurut-para-ahli/

Salamadian. 2018. Efektif dan Efisien: Pengertian, Perbedaan & Contohnya,

Lengkap. https://salamadian.com/pengertian-efektif-dan-efisien/

Wikipedia. Pengertian Satuan Kredit Semester.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/satuan_kredit_semester

Wikipedia. Pengertian SNMPTN.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Seleksi_Nasional_Masuk_Perguruan_Tinggi_Negeri.

IDTesis. 2007 Pengertian Kemampuan Menurut Para Ahli.


https://idtesis.com/pengertian-kemampuan/

Minarti. 2013. Pengertian Bakat Dan Minat.


http://minartirahayu.blogspot.com/2013/03/pengertian-bakat-dan-minat.html

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Peserta_didik

Fajar. 2009. Pengertian


UMaxhttps://bangfajars.wordpress.com/2009/10/04/pengertian-ujian/

Maxmanroe. 2019. Pengertian Penelitian Adalah.


https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-penelitian.html

Staf. 2019. Maksud dan arti kata olimpiade berdasarkan KBBI dan berbagai sumber.
https://www.apaarti.com/arti-kata/olimpiade.html

Arti kata prestasi. https://kbbi.web.id/prestasi

51
Arti kata inovatif. https://kbbi.web.id/inovatif

Adzika Ibrahim. Pengertian Potensi dan Jenis-Jenisnya.


https://pengertiandefinisi.com/pengertian-potensi-dan-jenis-jenisnya/

Wikipedia. Sekolah Dasar. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sekolah_dasar

Wikipedia. Semester. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sekolah_dasar

Wikipedia. Wilayah. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Wilayah

Yusdi, Milman. 2011. Pengertian Kemampuan.


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Wilayah

Wikipedia. Waktu. https://kbbi.web.id/waktu

Wikipedia. Guru. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Guru

Wikipedia. Sekolah. https://kbbi.web.id/sekolah

Pengertian Motivasi, Jenis dan Faktor Motivasi Menurut Para Ahli.


https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-motivasi.html

Maksud dan arti kata perguruan berdasarkan KBBI dan berbagai sumber

https://www.apaarti.com/arti-kata/perguruan.html

52
LAMPIRAN

Angket Pengaruh penerapan metode system kredit semester 2 tahun dalam peningkatan
prestasi akademis siswa sks 2 tahun kelas 10 dan 11.

NAMA: ………………………….…………….
KELAS :……………………………………….

Jawablah pertanyaan berikut dengan memberi silang pada jawaban (X) dan berikan alasan!

1. Apakah kamu tertarik dengan metode pembelajaran SKS?

a. Iya b. Tidak

2. Apakah kamu mengetahui apa itu metode SKS?

a. Iya. b. Tidak

53
3. Apakah kamu mengikuti kelas SKS berdasarkan keinginan sendiri?

a. Iya. b. Tidak

Alasan :............................................................

4. Apakah kamu menyukai cara belajar di kelas SKS?

a. Iya. b. Tidak

Alasan :……………………………………...

5. Apakah kamu menerapkan cara belajar sistem SKS dengan tepat?

a. Iya. b. Tidak

Alasan :……….……………………………..

6. Apakah dengan metode SKS prestasi akademis kamu dapat meningkat?

a. Iya. b. Tidak

7. Apakah dengan metode SKS kamu menjadi lebih rajin belajar?

a. Iya. b. Tidak

Alasan :…….………………………………....

8. Apakah kamu pernah mendapatkan prestasi akademis?

a. Iya. b. Tidak

Alasan :……….……………………………...

9. Apakah kamu pernah mengajak teman untuk mengikuti program SKS?

a. Iya. b. Tidak

10. Apakah kamu merasa mendapatkan lebih banyak kemudahan dengan mengikuti metode
pembelajaran SKS?

a. Iya. b. Tidak

Alasan :……………………………………...

11. Apakah kamu merasa terbebani dengan metode pembelajaran SKS?

54
a. Iya. b. Tidak

Alasan :……………………………………...

12. Apakah kamu menjadi lebih sering tidur larut malam karena harus mengejar materi dan
tugas yang lebih banyak?

a. Iya. b. Tidak

13. Apakah metode SKS membantu kalian untuk mendapatkan prestasi akademik yang lebih
baik?

a. Iya. b. Tidak

14. Saya memiliki prestasi akademik.

a. Ya b. Tidak

15. Saya tidak memiliki prestasi akademik.

a. Ya b. Tidak

16. Saya selalu berpartisipasi apabila ada perlombaan atau olimpiade terkait pelajaran.

a. Ya b. Tidak

17. Saya tidak berpartisipasi apabila ada perlombaan atau olimpiade tetkait pelajaran.

a. Ya b. Tidak

18. Saya mencari tahu tentang perlombaan atau olimpiade yang akan diadakan. Berikan
alasan !

a. Ya b. Tidak

alasan :……….………………………………

19 Prestasi saya meningkat setelah masuk ke dalam kelas SKS.

a. Ya b. Tidak

20. Prestasi saya tidak meningkat setelah masuk ke dalam kelas SKS.

a. Ya b. Tidak

55
21. Metode pembelajaran SKS menghambat kamu untuk mengikuti perlombaan atau
olimpiade.

a. Ya b. Tidak

22. Metode pembelajaran SKS tidak mengahambat kamu untuk mengikuti perlombaan atau
olimpiade

a. Ya b. Tidak

23. Apabila kamu mengikuti perlombaan atau olimpiade, apakah kamu sanggup untuk
mengejar pelajaran yang tertinggal di dalam kelas? Berikan alasan!

a. Ya b. Tidak

alasan :………………………………….. ....

24. Apakah kamu jadi sering tertinggal pelajaran karena mengikuti perlombaan atau
olimpiade?

a. Ya b. Tidak

25. Apakah kedepannya kamu akan fokus ke pelajaran dalam kelas?

a. Ya b. Tidak

26. Apakah kedepannya kamu akan fokus untuk mengejar prestasi akademik?

a. Ya b. Tidak

56
57
58
59
60
Riwayat Hidup

Penulis bernama lengkap Imes Azzah Indriana. Penulis


lahir di Cirebon, 23 Maret 2002. Penulis merupakan anak kedua
dari tiga bersaudara pasangan Bapak Edi Kurniadi dan Ibu Ipit
Nurmalasari. Penulis bertempat tinggal di Jalan Dr. Setiabudi
perumahan Setiabudi Regency No. 11.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Al-Azhar 03 Cirebon


pada tahun 2014. Lalu melanjutkan pendidikan di SMP Al- Azhar 05 Cirebon dan lulus
pada tahun 2017. Kemudian, penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2
Cirebon pada tahun yang sama.

Pada kelas XI di SMA Negeri 2 Cirebon, penulis menyelesaikan laporan


penelitian berjudul “Pengaruh Penerapan Metode Sistem Kredit Semester 2 Tahun
Terhadap Peningkatan Prestasi Siswa SKS 2 Tahun SMAN 2 Cirebon Kelas 10 dan
11”.

Penulis dapat diajak berdiskusi di :

Nomor Kontak : 081214874155

Surat Elektronik (Surel) : imes.indriana@gmail.com

61

Anda mungkin juga menyukai