Anda di halaman 1dari 16

Pembahasan TO Prediksi 1

Batch November 2018


THT
51

Seorang laki-laki 70 tahun dengan diabetes melitus tipe 2, datang dengan


keluhan utama nyeri pada telinga sebelah kiri. Pada pemeriksan fisik tanda-
tanda vital tak ada kelainan, telinga kiri lunak dan pada kanal auditori
eksternal tampak menyempit serta terdapat radang dan edema.

Organisme apakah yang paling mungkin menyebabkan kelainan?

A. B. C. D. E.
Pseudomonas Staphylococcu Streptococcus Enterobacter Ptyrosporum
aeuruginosa s aureus pneumonia aerogenes sp

A. Pseudomonas aeuruginosa
Malignant Otitis Eksterna
(Necrotizing OE)
• Merupakan komplikasi Otitis • Manifestasi Klinis:
eksterna bakterial  infeksi – Severe otalgia extend
menginvasi lebih dalam to
mengenai katilago, jaringan temporomandibular
lunak dan tulang  Selulitis, joint  pain at
chondritis, dan osteomyelitis chewing
• Sering terjadi pada penderita – Purulent otorrhea
diabetes, usia tua atau – Cranial nerve
imunokompromised paralysis, most often
• 95% kasus disebabkan oleh facial nerve paralysis
P.aeruginosa • Terapi: antibiotik dan
debridement agresive
• Dapat mengenai saraf kranial – For adults,
terutama nervus VII ciprofloxacin (400 mg
meskipun dapat juga intravenously [IV]
mengenai nervus kranial yang every 8 hours; 750 mg
lain kecuali nervus I, III, IV orally every 12 hours)
• Kematian  jika terjadi remains the antibiotic
trombosis sinus lateralis of choice

BACK
3
52
Seorang perempuan usia 45 tahun datang dengan keluhan keluar
cairan dari telinganya hilang timbul sudah 4 bulan. Pasien juga
mengeluh adanya penurunan pendengaran. Pada pemeriksaan
telinga didapatkan membran timpani ruptur bagian sentral,
kolestetoma (-).

Pengobatan antibiotika topikal paling tepat pada kasus


ini adalah?

D. E.
A. B. C.
Neomisin- Kloramfenik
Gentamisin Tobramisin Ofloksasin
Polimiksin ol

C.Ofloksasin
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)
Prinsip Terapi
• OMSK benigna : konservatif atau medikamentosa
– Sekret aktif :
• Aural toilet H2O2 3% selama 3-5 hari.
• Setelah berkurang tetesi antibiotik lokal yang non ototoksik (ex.ofloksasin) maksimal 2 minggu.
• Berikan pula antibiotik oral golongan penisilin, ampisilin, eritromisin sebelum hasil tes
resistensi diterima
– Sekret tenang:
• Observasi selama 2 bulan
• Bila membran timpani belum menutup, dilakukan miringoplasti atau timpanoplasti

• OMSK maligna : pembedahan


– Mastoidektomi dengan atau tanpa timpanoplasti
– Bila terdapat abses subperiosteal retroaurikuler, dilakukan insisi abses
sebelum mastoidektomi
– Terapi medikamentosa hanyalah sementara sebelum pembedahan
(BUKU AJAR THT FK UI)
5
53
Anak Aad 17 tahun datang ke puskesmas karena mengeluh
penurunan pendengaran di telinga kanan yang semakin
memberat 2 bulan terakhir. Pada pemeriksaan pendengaran
didapatkan tes rinne (-), Weber lateralisasi ke kanan, Schwarte
sign (+).

Bagian telinga yang mengalami gangguan pada pasien


ini adalah?

D.
A. Maleus B. Incus C. Stapes Membran E. Cochlea
timpani

C. Stapes
Otosclerosis
Otosklerosis merupakan penyakit pada kapsul tulang labirin yang mengalami spongiosis di
daerah kaki stapes sehingga stapes menjadi kaku dan tidak dapat menghantarkan getaran suara
ke labirin dengan baik

Terjadi bilateral, perempuan lebih sering, usia 11-45 tahun

Penyebab belum dapat dipastikan, beberapa faktor yang mempengaruhi faktor


keturunan dan gangguan sirkulasi pada stapes

Gejala dan tanda klinis

• Penurunan pendengaran progresif


• Tinnitus dan Vertigo
• Membran timpani kemerahan akibat pelebaran pembuluh darah pada promontorium
(Schwarte’s sign)
• Pasien merasa pendengaran lebih baik pada ruang bising (Paracusis Willisi)
Terapi

• Stapedektomi, stapes diganti bahan prostesa


• Pemberian Alat Bantu Dengar (ABD) BACK
7
54
Seorang
Seorang anak
anaklaki-laki,
laki-laki,berusia
berusia
6 tahun
6 tahun
dibawa
dibawa
ibunyaibunya
ke dokter
ke dokter
praktek
praktek umum
umum dengan
dengankeluhan
keluhanpanas
panasselama
selama5 hari
5 hari
dengan
dengan
nafsunafsu
makan
makan menurun. Pada
Pada pemeriksaan
pemeriksaanditemukan
ditemukanpembesaran
pembesarankelenjar
kelenjar
getah
getah bening
beningleher,
leher,orofaring
orofaringkemerahan,
kemerahan,
dan ada
dan selaput
ada selaput
putih putih
menutupi
menutupi daerah tonsil.
tonsil.Pada
Padapemeriksaan
pemeriksaansediaan
sediaan usap
usap
tenggorok
tenggorok
dengan
dengan pewarnaan
pewarnaan Gram didapatkan bakteri batang positif Gram Gram tidak
tidak
berspora.
berspora.

Bakteri apakah yang menyebabkan penyakit tersebut?

B. D. E.
A. Clostridium C. Listeria
Mycobacterium Streptococcus Corynebacteri
difficile monocytogenes
avium pyogenes um diphtheriae

E. Corynebacterium diphtheriae
Tonsilitis difteri

• Disebabkan oleh bakteri gram • Terapi


positif Corynebacterium
diphteriae. • Anti difteri serum 20.000-
• Gejala: kenaikan suhu subfebris, 100.000 unit
nyeri kepala, tidak nafsu makan, • Antibiotik Penicillin atau
badan lemah, nadi lambat serta Eritromisin 25-50 mg/kg
keluhan nyeri menelan. dibagi 3 dosis selama 14 hari
• Pemeriksaan fisik: Tonsil • Kortikosteroid 1,2 mg/kgbb/
membengkak ditutupi bercak
putih kotor yang melekat erat hari
dengan dasarnya, mudah • Pengobatan simptomatis
berdarah, infeksi yang menjalar ke (antipiretik)
kelenjar limfe bull neck (+) • Isolasi dan tirah baring
selama 2-3 minggu

BACK
9
55
Seorang laki2 berusia 35 tahun datang dengan keluhan hidung tersumbat.
Keluhan ini sudah sering terjadi. Adik Kandung pasien memiliki riwayat
keluhan serupa dan ibu kandung pasien memiliki riwayat alergi. Pada
pemeriksaan tanda vital didapatkan hasil normal. Pada rhinoskopi anterior
didapatkan mukosa hidung livide.

Yang dialami pasien adalah..

A. Rhinitis B. Rhinitis C. Rhinitis D. Rhinitis E. Rhinitis


alergi vasomotor bakterial hipertrofi kronik

A. Rhinitis alergi
How to diagnose?
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang

• Serangan bersin
berulang
• Keluar ingus
(rhinorrhea) encer
dan banyak
• Hidung tersumbat
• Hidung dan mata
yg gatal
• Kadang2 disertai
dengan lakrimasi
• Riwayat alergi
BACK
11
Diagnostic of Allergic Rhinitis
Symptoms usually not associated with
Symptoms suggestive of allergic allergic rhinitis
rhinitis

Unilateral symptoms
2 or more of the following symptoms Nasal obstruction without
for >1 h on most days other symptoms
Watery rhinorhea Mucopurulent rhinorhea
Posterior rhinorhea
Sneezing espicially paroxysmal with thick mucus
Nasal Obstruction and no anterior
Nasal pruritus rhinorhea
Pain
Conjunctivitis Recurrent epistaxis
Anosmia

Classify and assess severity Refer the patient


56

Perempuan 30 tahun. Nyeri menelan sejak 1 minggu yang lalu disertai


drooling. Pemeriksaan fisik TD 110/80mmHg N 80x/m RR 16x/m, Suhu
37.8°c, saat berbicara ditemukan "Hot potato voice". Pada pemeriksaan
dalam uvula terdesak ke kanan

Diagnosis yang tepat?

A. D.
B. C. E. Abses
Tonsilitis Faringitis
Epiglositis Laringitis peritonsilar
akut akut

E. Abses peritonsilar
Abses Peritonsiler
Kumpulan pus di belakang tonsil palatina. Nama lain dari abses ini adalah
abses quinsy
SIMPTOM SIGN
Demam Palatum molle
edematous, hiperemis;
deviasi uvula ke sisi
kontralateral;
pembesaran tonsil
Malaise Trismus
Nyeri tengorrokan Drooling
(lebih pada satu sisi)
Dysphagia Hot potato voice
Otalgia (ipsilateral Halitosis
14
Cervical lymphadenitis
57

Seorang laki-laki 40 tahun datang dengan keluhan hidung terasa nyeri,


riwayat dikorek2 dengan tangan. Pada lubang hidung sebelah kiri tampak
benjolan, terasa nyeri saat ditekan. Teraba fluktuatif dan keluar pus saat di
tekan. Tekanan darah :120/80, nadi:100, Suhu 37,8.

Tatalaksana yang tepat dilakukan ?

D. Cuci E. Antibiotik +
A. Insisi + B. Antibiotik +
C. Antibiotik hidu drainase + cuci
drainase Analgesik
ng hidung

E. Antibiotik + drainase + cuci hidung


Nasal Abcess
• Terkumpulnya pus di
antara perikondrium dan
periosteum septum
• S&S : tanda inflamasi (+),
teraba fluktuatif, pus (+),
asimetris hidung
• Etiologi : trauma, infeksi
sekunder karena
hematoma nasal, infeksi
• Tx : antibiotik, incisi
drainase, terapi
simtomatis

16

Anda mungkin juga menyukai