Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“Tenis Meja“

Dosen Pembimbing

Kahan Tony Hendrawan, M.Pd.

Disusun oleh :
M Zainul Muttaqin (188080)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN


GURU REPUBLIK INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIK JASMANI
ANGKATAN 2018 B
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya Ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bahwasanya saya telah
dapat membuat Makalah Tentang Sejarah Tenis Meja walaupun banyak sekali hambatan dan
kesulitan yang saya hadapi dalam menyusun makalah ini, dan mungkin makalah ini masih
terdapat kekurangan dan belum bisa dikatakan sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan
saya.

Oleh karena itu saya sangat mengharapkan ktitik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak terutama dari Bapak/Ibu supaya saya dapat lebih baik lagi dalam menyusun sebuah
makalah di kemudian hari, dan semoga makalah ini berguna bagi siapa saja terutama bagi teman-
teman yang hobi atau ingin lebih tahu lebih banyak tentang olahraga Tenis Meja.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tenis meja adalah suatu permainan yang mengunakan meja sebagai lapangan yang dibatasi oleh
jaring (net) yang mengunakan bola kecil dan permainannya mengunakan pemukul atau yang
disebut bet. Permainan tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat
memasyarakat. Olahraga tenis meja digemari oleh masyarakat baik lapisan bawah maupun
kalangan atas, didesa maupun kota. Tenis meja cepat menyebar di seluruh pelosok-pelosok daerah
disebabkan olahraga permainan ini dinilai masyarakat biasa dijadikan olahraga rekreasi untuk
mengisi waktu luang, olahraga prestasi,alat pendidikan maupun media bersosialisasi. Permainan
tenis meja memiliki banyak keistimewaan, seperti dapat dimainkan oleh semua lapisan
masyarakat mulai dari anak-anak sampai orang dewasa baik laki-laki maupun perempuan, tidak
memerlukan tempat yang luas, alat yang digunakan ringan dan mudah didapat, peralatannya pun
bervariasi harganya sehingga terjangkau oleh semua kalangan masyarakat

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja prinsip dasar tenis meja ?

2. Bagaimana memilih metode pengajaran tenis meja ?

3. Bagaimana program latihan tenis meja ?


BAB II

PEMBAHASAN

A. PRINSIP DASAR LATIHAN


1. Jumlah Latihan

Adalah suatu satu ketentuan bahwa variable yang paling penting dalam belajar adalah latihan.
Dengan keterampilan tingkat tinggi yang ditujukan oleh atlet juara, lamanya waktu, usaha, serta
latihan termasuk dalm persiapan amatlah mengesankan.

Umumnya para ahli sepakat, bahwa jumlah latihan ditentukam oleh adanya overlearning (Singer,
1980; Magil 1985; Scmidt, 1991). Maksudnya, ketika apa yang disebut pembelajaran (terjadi
penguasaan yang diinginkan) tercapai, maka latihan yang dilakukan harus melebihi tahap itu.
Dengan kata lain, harus ada pengulangan yang lebih maksimal.

2. Kualitas Latihan
Jumlah waktu latihan bukanlah satu-satunya persialan pokok dalam hal pencapaian keterampilan.
Tidak kalah pentingnya dalam hal latihan adalah kualitas latihan itu sendiri. Oleh kerananya
adalah penting bagi kita untuk mengorganisasikan dan merancangkan kegiatan latihan secara
efektif.

B. METODE PENGAJARAN TENIS MEJA

1. Metode Bimbingan

Teknik atau metode bimbingan adalah metode yang paling umum dalam latihan, diman sisiwa
dituntun dengan berbagai cara melalui persoalan gerak. Dalam penggunaanya metode ini
mempunyai beberapa tujuan, dan ,yang paling utama adalah mengurangi kesalahan-kesalahan dan
memastikan bahwa pola uang tepat sudah dilakukan.

2. Latihan Padat dan Terdistriusi

Dikaitkan dengan penggiunaan waktu dalam proses latihan, maka metode latihan yang lain dapt
ditentukan, yaitu latihan padat (massed practice) dan latihan terdistribusi (distributed practice).
Latihan padat menunjukan sedikitnya waktu istirahat diantar ulangan. Misalnya, jika tugas latihan
mempunyai waktu 30 detik, latihan padat menjadwalkan istirahat pada ulangannya hanya sediktu
sekali (misalnya 5 detik) atau tidak istirahat sam sekali. Latihan terdistribusi akan memerlukan
istirahat diantara ulangannya minimal selam waktu pelaksanaannya, misalnya 30 detik atau lebih
lama.

Keseluruhan VS Bagian

Beberapa keterampilan terdiri dari beberpa gerakan yang sangat kompleks. Dari kenyataa tersebut
jelas bahwa alangkah sulitnya bagi guru untuk menampilkan ssemua aspek keterampilann tersebut
sekaligus kepada siswa sebab siswa pun akan merasa dijejali terlalu banyak informasi da tugas
dan kemungkinan tidak akan mampu mengingatnya sam sekali. Guru akan membagi tugas
kedalam unit-unit yang bermakna yang dapat dipisah-pisahkan.

Dalam pelaksanaannya metode global ini mengikuti urutan sebagai berikut :


1. Preview
2. Percobaan
3. Review
4. Retrial
5. Pemantapan

Metode-Metode Pengajaran Dalam Praktek

1. Metode Global
Metode Golabal atau keseluruhan atau whole method adalah suatu cara mengajar yang beranjak
dari yang umum ke yang khusus. Dalam mengajarkan keterampilan gerak atau permainan, maka
bentuk yang utuh atau keseluruhan terlebih dahhulu kemudian dipecah-pecah menjadi bagian-
bagian.
Dalam pelaksanaannya metode global ini mengikuti urutan sebagau berikut :
1. Preview
2. Percobaan
3. Review
4. Retrial
5. Pemantapan

2. Metode Bagian
Metode bagian atau Part Methode adalah suatu cara mengajar yang beranjak dari suatu bagian ke
seluruhan, atau dari yang khusus ke yang umum. Pada karakternya metode ini dianggap metode
yang tradisional, karena meruoakan metode yang paling tua, yang merupakan pengkristalan
gagasan-gagasan mengajar daro teori behaviourisme.
Tahap pelaksanaanya :
1. Preview
2. Analisis
3. Melatih unit-unit
4. Sintesis

3. Metode Global-Bagian
Metode global-bagian (whole-part method) adalah campuran dari kedua metode yang sudah
dibahas di atas, dengan maksud mencoba menggabungkan kelebihan-kelebihan dari keduanya.
Urutan pelaksanaan :
1. Preview
2. Percbaan
3. Review
4. Melatih bagian
5. Sintesis
6. Pemantapan

4. Metode Progresif
Metode progresif (progresif method) adalah cara mengajar dimana bahan latihan atau
keterampilan dibagi dalam beberapa unit atau bagian. Yan harus dlakukan disini adalah mencoba
menari atau menentukan inti dari keterampilan yang bersangkutan. Inti itulah yang kemudian
dijadikan bagia pertama yag harus dilakukan. Sebagai contoh, unutk mengajar lompat jauh gaya
lenting dengan metode prigresif adalah dengan menentukan silkap melenting di udara sebagai
intinya.

Pengaturan Latihan

a. Latiahan terpusat ( blocked practice)


Latiahn servis 50 x ( tugas A)
Latiahan smash 50 x ( tugas B)
Latiahan chop 50 x (tugas C)
Penatira latihan terpusat dilaksanakan dengan mendahulukan satu tugas hingga selesai sebelum
berpindah ke tuga lainnya.

b. Latihan acak
Memukul servis-langsung melakukan smash-kemudian melakukan chop-lalu melakukan servis
lagi.
Latihan acak mengkehendaki atlet melakukan berbagai kegiatan latihannya dalam satu waktu,
tanpa dipisah-pisah oleh jeinis keterampilannya. Siswa seolah berputar untuk melakukan semua
keterampilan dengan acak, sehingga anak tidak pernah melakuakan tugas lainnya secara berturut-
turut.

C. POLA BERLATIH TENIS MEJA UNTUK PEMULA

1. Latihan Sentuhan, Pantulan, dan Keseimbangan (Touching, Bouncong and


Balancing)

Latihan ini bertujuan untuk mengakrabkan atau memberikan penyesuaian antara pemain dengan bet dan
bola (membangun chemistry), juga mahir menggunakan alat-alat tersebut dan memiliki perasaan yang
baik/halus yang berkaitan dengan bet dan pantulan bolanya.
Bentuk-bentuk latihan yang dapat dilakukan, antara lain seperti:

 Memantulkan bola keatas dengan menggunakan bet. Mula-mula dilakukan secara terpisah,
misalnya dengan sisi depan bet saja (forehand) saja atau backhand saja, kemudian setelah itu
dapat kita lanjutkan dengan melakukan kombinasi atau penggabungan dari dua hal tersebut.
Latihan ini juga dapat ditingkatkan dengan cara menyuruh anak untuk melakukannya sambil
berjalan maju, mundur, kesamping kiri atau kesamping kanan.
 Memantulkan bola ke lantai. Latihan ini pun dapat divariasikan, mulai dari latihan memantul ke
lantai di tempat, kemudian sambil berjalan maju, mundur, samping kiri atau kanan.
 Saling memantulkan bola dengan menggunakan bet bersama-sama dengan temannya. Dalam
latihan ini ada juga beberapa variasi yang bisa dilakukan dengan cara menambahkan jumlah
pemain, bisa dua, tiga, empat atau lebih. Bisa juga dengan forehand saja atau backhand dan
kombinasi antar keduanya.
 Mengkombinasikam dengan keterampilan gerak, misalnya memukul dibawah lutut sambil lutut
diangkat, dan diselingi dengan badan memutar.
 Mengkombinasikan seluruh latihan mulai dari awal sampai akhir.

2. Latihan Memantulkan Bola Ke Dinding (Bermain Dengan Dinding

Latihan ini bertujuan untuk melatih posisi (basic position) dan perasaan terhadap bola yang dipukul.
Latihan seperti ini sangat disukai oleh anak-anak karena melatih konsetrasi dan kelincahan gerak.
Bentuk-bentuk latihannya, antara lain berikut ini:

 Pantulkan/mainkan bola ke dinding, bisa dengan sisi depan bet (forehand) saja ataupun
sebaliknya dan bisa kombinasi keduanya. Sebelum pukulan berikutnya biarkan bola memantul ke
lantai terlebih dahulu satu kali di lantai.
 Latihan kedua mirip dengan latihan sebelumnya, tetapi usahakan selalu berada diatas garis yang
telah ditentukan, misalnya diatas garis 1 meter.
 Seperti latihan sebelumnya juga, namun pada latihan ini, bola tidak dibiarkan menyentuh lantai,
artinya setelah bola memantul ke dinding, bola langsung dipukul kembali.
 Mainkan bola ke dalam suatu kotak yang dibuat di dinding, misalnya berukuran 3x3 meter atau
1x1 meter.

 Buatlah tanda lingkaran atau bentuk sasaran lain baik di dinding maupun di lantai.
 Variasikan latihan pertama sampai terakhir, misalnya dengan cara seperti:
o Bermain dengan seorang partner/teman.
o Mainkan dengan pukulan pelan dan keras secara bergantian.
o Mainkan dengan forehand dan backhand.
o Memvariasikan ketinggian garis pada dinding.

3. Bermain dengan Menggunakan Tali atau Garis sebagai Pengganti Jaring dengan
Teman Latihan.

Tujuan dari latihan ini adalah untuk mempelajari pola-pola umum dari permainan tenis meja. Adapun
bentuk latihan yang bisa anda coba antara lain:

 Memukul bola melewati atas tali. Pukulan pertama dapat dilakukan langsung (voli), tetapi pukulan
berikutnya dilakukan dengan membiarkan bola memantul terlebih dahulu sekali di lantai. Latihan
ini dapat dilakukan dengan forehand maupun backhand.
 Seperti latihan sebelumnya, tetapi dengan menggunakan tanda-tanda batas lapangan.
 Seperti latihan pertama namun dengan voli (tanpa membiarkan bola memantul terlebih dahulu.
 Kemungkinan variasi dari latihan pertama sampai akhir sebagi berikut:
o Permainan ganda.
o Hanya dimainkan dengan arah lurus atau hanya diagonal atau kombinasi lurus dengan
diagonal.
o Bergantian forehand dan backhand.
o Dengan voli
 Keuntungan latihan-latihan seperti ini, khususnya dengan menggunakan lapangan yang lebih luas
adalah sebagai berikut:
o Bola dapat dimainkan lebih lama.
o Pemain dapat dengan segera belajar menempatkan bola.
o Dapat memberikan reaksi yang lebih lama.
o Pemain dapat belajar mengontrol arena (gelanggang).

Beberapa catatan penting untuk latihan 1,2,3 yaitu sebagai berikut:

 Pelatih dan yang dilatih dapat berhadapan langsung satu sama lain dalam melakukan latihan.
 Selalu berusaha untuk menentukan variasi baru dalam latihan.
 Ketika latihan berlangsung selalu berusaha agar bola dapat selama mungkin berada dalam
permainan.
 Selalu bersemangat dalam latihan, selalu berusaha menuju posisi yang benar.
 Terimalah koreksi dengan senang dan berikanlah pula sumbangan fikiran anda.
 Gunakanlah latihan yang menyenangkan ini untuk membina kekeluargaan, persahabatan dan
keakraban.

D. Pemanasan dalam tenis meja


Mengapa Pemanasan Itu Penting?
Melakukan pemanasan sebelum bermain pentng dilakukan agar anda dapat bermain dengan baik dan otot

tidak merasa sakit. Anda tidak akan dapat bermain denga baik bila otot masih dingnin dan rapat, yang

dengan pemanasan akan dapat dilemaskan.

Gerakan yang tidak diperkirakan (mengejar bola disisi meja, membuat otot secara tiba2 merenggang

untuk mencapai bola dengan dengan pukulan forehand) dapat membuat otot terluka. Tidak yang membuat

kita lebih frustasi daripada duduk disisi arena dengan otot terluka.

Kebanyakan pemain melakukan pemanasa didekat meja. Ini lebih baik dilakukan daripada tidak sama

sekali, tetapi hanya beberapa otot khusus yang dapat dipanaskan dengan cara tersebut. Cara ini tidak

cukup. Seharusnya terdapat 4 bagian dalam pemanasan sbb:

1. Pemanasan Otot

Mulailaj setiap sesi perainan dengan lari kecil atau dengan berjalan cepat agar darah mengalir ke dalam

otot. Ini dapat menyiapkan otot untuk aktivitas dan memanaskannya agar otot siapa untuk dilemaskan.

2. Pelemasan

Sekarang otot anda sudah agak panas, maka lemaskanlah otot yang akan paling sering digunakan (lihat

bagian berikutnya). Lakukan pelemasan dengan perlahan-lahan dan santai. Tahanlah setiap gerakan

pelemasan selama 6 hingga 8 detik. Untuk menghindari kecelakaan pada otot, jangan melompat-lompat

saat pelemasan, dan jangan lemaskan otot yang masih dingin.

3. Pemanasan dengan Gerakan Permainan.

Lakukanlah gerakan rutin yang sama dengan setiap pukulan yang akan anda gunakan. Sekarang telah

siap untuk bermain.

4. Pendinginan.

Setelah selesai bermain otot anda dalam keadaan panas dan fleksibel. Ini adalah saat yang tepat untuk

melemaskan dan meningkatkan fleksibilitas otot anda.

PEMANASAN OTOT
Berlarilah perlahan2 di sekeliling arena permainan beberapa kali. Jangan berlari terlalu cepat. Yang ingnin

anda lakukan adalah agar darah bergerak sedikit lebih cepat dari gerak normalnya dan untuk

memanaskan otot. Kemudian bila telah mempelajari kaki dua langkah (Langkah ke 5), anda

mempraktekkan perlahan ssambil melakaukan pemanasan.

PEREGANGAN

Berikut ini terdapat versi modifikasi rutinitas pelemasa yang digunakan oleh atlet-tetap tenis meja di Pusat

Pelatihan Olimpiade (Olympic Training Center) di Colorado Springs. Anda dapat saja mengubah versi

tersebut. Pada setiap gerakan pelemasan, bergeraklah dengan perlahan2 dengan segenap perasaan.

LEHER

Pelemasan 5 bagian: Berdiri lurus dengan punggung ditegakkan. Perlahan2 turunkan dagu ke arah dada.

Tahan kira2 1 detik, kemudian angkat kepala ke posisi semula. Sekarang miringkan kepala ke samping

kanan. Tahan kira2 6 hingga 8 detik, kemudian tegakkan kembali. Ulangi gerakan ke arah sebaliknya.

Yang terakhir, putar kepala ke arah kanan seakan2 anda melihat ke belakang. Tahan selama 6 hingga 8

detik, kemudian kembali ke posisi semula. Ualngi gerakan ke arah sebaliknya.

Tarik nafas pada saat anda mengebalikan kepala posisi semula. Ingat, anda hanya menggerakkan kepala

bukan tulang belakang. Lakukan setiap gerakka pelemasan sebanyak 10 kali.

BAHU
Memutar tangan: Dengan posisi berdiri, putarlah kedua tangan perlahan-lahan ke arah depan membentuk

lingkaran. Setelah berputar ke arah depan 10 kali, ubahlah arah putran ke arah belakang sebanyak 10

kali. Tariklah napas saat anda menaikkan tangan dan lepaskan napas saat tangan diturunkan.

PERGELANGAN TANGAN

Menekan dan melonggarkan: Remaslah bola karet atau bola tenis di telapak tangan dengan perlahan2,

kemudian longgarkan sebanyak 10 hingga 20 kali. Gerakkan ini akan membantu abdab menguatkan

pergelangan tangan dan lengan bagian bawah juga memanaskan otot pergelangan tangan untuk semua

gerakkan latihan.

BADAN/PUNGGUNG/PINGGUL

Meraih ke samping: Berdirilah dengan kaki yang direnggangkan kira2 selebar jarak bahu dan punggung

lurus. RAihlah tinggi diatas kepala dengan menggunakan satu tangan sedangkan tangan lainnya dibiarkan

menjuntai. Rasakan peregangan otot disisi badan anda. Ulangi gerakkan tadi pada lengan lainnya

sebanyak 10 kali.

Memutar tubuh: Duduklah dengan punggung diluruskan dan kaki kanan dijulurkan ke depan. Tekukkan kaki

kiri dan silangkan di atas kaki kanan. Letakkan telapak kaki kiri datar di atas lantai di sebelah luar lutut

kanan. Sekarang perlahan2 putar badan anda, letakkan sikut kanan pada paha kiri sebelah luar. Letakkan
tangan kiri di lantai sejajar dengan pantat anda. Dorong paha anda denga sikut anda dan rasakan

peregangan di pinggul dan punggung sebelah bawah. Lakukan gerakkan ini sebanyak 3 kali dan ulangi

pada arah lainnya. Tahan posisi setiap gerakkan selama 6 hingga 8 detik.

PAHA BAGIAN BELAKANG (HAMSTRING)

Duduk dan raih: Dudukalah di lantai dengan kaki kanan diulurkan ke depan dan telapak kaki kiri menyentuh

paha kanan bagian dalam. Perlahan-lahan bungkukkan badan mulai pinggul dan cobalah untuk

menangkap kaki kanan dengan kedua tangan. Renggangkan tangan anda sejauh yang anda mampu.

Anda akan merasakan tekanan di bagian belakang paha kanan. Tahan gerakan selama 6 hingga 8 detik,

kemudian lepaskan. Ulangi gerakan yang sama pada kaki kiri. Lakukan gerakan ini sebanyak 3 kali pada

setiap kaki.

OTOT KUADRISEP

Berdiri seperti bangau: Berdirilah menghadap dinding. Julurkan tangan kanan dan letakkan di dinding untuk

menjaga keseimbangan. Lekukkan kaki kanan dan angkat ke arah pantan. Pegang kaki itu dengn tangan

kiri dan perlahan2 tarik ke atas mendekati pantat. Anda dapat merasakan peregangan di bagian depan

kaki saat anda menarik kaki lebih keras lagi. Tahan gerakan itu selama 6 hingga 8 detik kemudian ulangi

gerakan itu pada kaki kiri. Anda dapat melanjutkan gerakan pelemasan ini dengan membungkukkan tubuh

mulai dari lutut.


BETIS

Bersandar pada dinding: Berdirilah menghadap dinding dengan tangan dijulurkan. Kaki dirapatkan dan lutut

diluruskan, bungkukkan tubuh ke depan dan rasakan perenggangan di betis anda. Tahan gerakan selama

6 hingga 8 detik. Tekukkan lutu anda, putar punggung sedikit dan tahan selama 6 – 8 detik. Ingat tumit

harus tetap berada di lantai dan kaki dalam keadaaan paralel. Sudahi gerakan ini dengan merenggangkan

punggung dan meluruskan lutut. Ulangi gerakkan ini sebanyak 10 kali.

PEMANASAN GERAKAN MEMUKUL

Apabila anda tidak mengetahui latihan yang disebut di bawah ini, anda dapat mempelajarinya dengan

mengikuti terus latihan di dalam buku ini. Anda dapat mengganti pemanasan gerakan memukul ini —

tergantung pada jenis permainan anda — contohnya, pemain dengan chop (memotong) akan melakukan

pemanasan dengan pukulan chop pula.

Berikut ini adalah bagian dasar dalam pemanasan gerakan memukul.

1. Lakukan pukulan forehand ke forehand, menyilang, 2-5 menit.

2. Lakukan pukulan backhand ke backhand, menyilang, 2-5 menit.

3. Lakukan pukulan forehand ke backhand, lurus 1-2 menit di setiap sisi meja.

4. Lakukan latihan penempatan kaki dari samping ke samping masing-masing 2-5 menit.
5. Praktekkan semua gerakkan memukul selama 2-5 menit. Untuk para pemula harus melakukan pukulan backhand

ke backhand, dan forehand ke forehand.

6. Lakukan pukulan forehand memutar untuk menghadapi blok, 2-5 menit. Suruh teman latihan anda untuk

membuat anda bergerak sedikit memutar. Kemudian lakukan gerakan yang sama dengan pukulan backhand.

7. Suruh teman latihan anda memulai dengan servis backspin dan anda menyerang. Lakukan poin ini sekama 2-5

menit.

Setelah pemanasan dengan gerakan memukul, anda daoat melanjutkan dengan satu sesi latihan atau

latihan tanding.

D. METODE LATIHAN TENIS MEJA

Berlatih tenis meja secara rutin tentunya juga akan meningkatkan skill atau kemampuan anda dalam bermain
tenis meja. Oleh sebab itu jika anda memang ingin menaikkan level atau meningkatkan permainan anda tentu
saja anda harus terus bersemangat untuk latihan dan latihan. Dan berikut adalah beberapa tips metode latihan
tenis meja untuk anda.

Jadwal latihan

Menetapkan jadwal mingguan untuk pelatihan tenis meja Anda dan latihan kondisi fisik dapat membantu Anda
tetap dengan rutinitas dan membantu mengoptimalkan waktu Anda. Di sini kita mengasumsikan bahwa Anda
bukan pemain tenis meja profesional tetapi memiliki pekerjaan penuh-waktu atau studi, sehingga membatasi
jumlah waktu yang dapat Anda curahkan untuk pelatihan. Namun diasumsikan Anda mencoba untuk
meningkatkan permainan Anda, dan karena itu mungkin harus berlatih tenis meja 2-4 kali per minggu, selama
minimal 2 jam pada suatu waktu.

Saya sarankan Anda mempertahankan jadwal bulanan atau mingguan pelatihan Anda. Hal ini membantu untuk
fokus pelatihan Anda sangat untuk memaksimalkan manfaat dan juga memungkinkan Anda untuk merujuk pada
sesi pelatihan masa lalu dan hasil. Juga, setiap kali Anda memikirkan kombinasi besar bermain.
Jadwal pelatihan harus diubah sesuai kebutuhan Anda, tetapi harus mencakup informasi seperti:
 Jadwal Latihan
 Tehnik yang untuk saat ini akan anda tingkatkan
 Latihan untuk berlatih
 Area jangka panjang untuk meningkatkan
 Bermain kombinasi atau suntikan khusus untuk memperkuat dan digunakan dalam kompetisi

Footwork (Gerak Kaki)

Melatih gerakan kaki juga sangat penting untuk meningkatkan keseimbangan tubuh anda dan hal ini akan anda
rasakan ketika anda telah secara rutin melakukan latihan gerak kaki maka saat sedang bertanding maka anda
dapat dengan mudah menjangkau bola-bola yang sulit.

Multi-Bola

Multi-bola adalah gaya pelatihan yang membantu meningkatkan beberapa daerah sangat penting, termasuk
permainan pendek, layanan pengembalian, dan kecepatan keseluruhan dan kontrol.

Dalam sesi yang berbeda, alternatif fokus pada penempatan, kekuatan dan kecepatan. Untuk penempatan,
mencoba untuk memukul tempat yang ditunjuk di atas meja seperti garis putih. Di latih kecepatan, feeder harus
mendorong pemain hanya di luar tingkat kenyamanan dengan memberi makan bola kepada mereka lebih sering
daripada mereka digunakan untuk.

Karena multi-bola adalah berat secara fisik dan fokusnya adalah pada presisi, umumnya tidak melakukan
latihan lebih dari 2 menit, mungkin lebih dekat dengan 1 menit yang terbaik.

Robot Multi-Ball Mitra

Mungkin bisa sulit untuk menemukan pasangan yang bersedia untuk menghabiskan waktu melakukan pelatihan
multi-bola. Untungnya, robot adalah mitra multi-bola yang sangat baik; yang selalu siap menemani anda dalam
berlatih.

Latihan Fisik

Jelas, berada dalam bentuk fisik yang baik adalah penting untuk bermain di level terbaik, dan dapat menjadi
perbedaan antara dua pemain dengan kemampuan teknis yang sama. Selain itu, saya melihat bentuk dan gerak
kaki banyak pemain 'menurunkan setelah beberapa pertandingan pada hari turnamen, menyebabkan mereka
untuk membuat kesalahan mereka yang tak seharusnya dilakukan. pendingin yang lebih baik akan membantu
pemain mempertahankan gerak kaki yang diperlukan untuk permainan terbaik mereka.

Jadi, bagaimana Anda berlatih untuk tenis meja? Pertama Anda harus meningkatkan stamina Anda, atau
aerobik. Bersepeda, berenang, dan ski lintas negara, misalnya, adalah semua metode besar latihan aerobik.
lompat tali memiliki manfaat tambahan, di luar gedung stamina, untuk beberapa derajat itu juga
mensimulasikan gerak kaki diperlukan dan bekerja otot-otot yang diperlukan untuk gerakan cepat dalam tenis
meja.

Selain meningkatkan stamina Anda, Anda juga harus melatih otot-otot yang digunakan di tenis meja.
Berolahraga semua otot penting bagi kesehatan secara keseluruhan, tetapi untuk tenis meja saya terutama
merekomendasikan latihan yang berfokus pada kaki dan perut.

Peregangan

Mempertahankan fleksibilitas yang baik adalah penting tidak hanya untuk mengurangi cedera, tapi gerakan dan
gerak kaki olahraga juga menuntut fleksibilitas yang besar. Oleh karena itu, cobalah untuk pemanasan dan
pendinginan dengan benar saat pelatihan. Saya tahu kita semua terdesak waktu dan sulit untuk menemukan
waktu untuk pemanasan dan peregangan, tapi sangat penting dan akan membantu banyak pemain benar-benar
meningkatkan permainan mereka.

Dengan waktu yang terbatas, setidaknya mencoba untuk melakukan beberapa menit aktif pemanasan, seperti
melompat, jogging, dll Ikuti ini dengan meregangkan daerah seperti leher, bahu, punggung, dan kaki. Juga
memutar bahu, punggung, dan pergelangan kaki untuk meningkatkan kemudahan pergerakan bagian tubuh
tersebut. Setelah pelatihan, meregangkan otot sebanyak yang Anda bisa, terutama kaki. Ketika peregangan,
jangan brengsek, tapi terus setiap peregangan terus selama 20-30 detik.

E. HAKEKAT KONDISI FISIK DAN ASPEK ASPEK KONDISI FISIK

Kondisi fisik adalah keadaan fisik seseorang pada saat tertentu untuk melakukan suatu
pekerjaan yang menjadi beban latihannya. Latihan kondisi fisik adalah suatu proses dalam taraf
peningkatan atau pemeliharaan kemampuan fisik yang dijalankan dengan menitikberatkan pada
efisiensi kerja faal tubuh. Dimana setiap orang memiliki kondisi fisik yang berbeda tergantung
dari jenis kelamin, aktiftas sehari-hari dan lain-lain.
Pendekatan ilmiah dalam melatih merupakan salah kunci untuk meraih kesuksesan dalam
dunia kepelatihan sekarang ini, karena dengan bantuan ilmu lainnya yang dikuasai seorang pelatih
akan dapat membantu dalam proses pencapaian sasaran yang ditargetkan. Seorang pelatih yang
melatih hanya berdasarkan pengalaman saja akan menemui kesulitan dalam mencapai sasaran
karena apa yang dialami sejak menjadi atlet itu pula yang dilakukan ketika menjadi pelatih,
padahal perkembangan iptek mengalami perkembangan yang pesat. Menurut Pate 1984 (dalam
Dwijowinoto 1993:5) mengatakan bahwa, ciri-ciri pelatih yang brwawasan ilmiah yaitu
“kemampuan menerima ide-ide baru, mencari jawaban-jawaban ajaib, evaluasi terhadap tehnik
baru, serta dalam membuat keputusan selalu didasari atas data-data.[1]
Menuruh Jimbaw, pelatih tim tenis meja Cina 1992 (dalam Kertamanah 2003:45) mengatakan
bahwa semakin tinggi kualitas tehnik yang harus dikuasai oleh seorang atlet maka semakin besar
pula kebutuhan fisik yang dibutuhkan. Begitu pula dengan kualitas kejuaraan/tournament yang
akan diikuti maka semakin besar pula kondisi fisik yang dibutuhkan seorang atlet untuk meraih
prestasi di kejuaraan yang diikuti.[2]
Salah satu cara untuk mencapai derajat kondisi fisik yang prima adalah dengan melakukan
latihan-latihan fisik. Latihan fisik dapat dilakukan di conditioning training dengan melakukan
latihan beban untuk meningkatkan strength, power, daya tahan otot, kecepatan dan unsur fisik
lainnya. Pemberian latihan beban sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh seorang atlet
pada setiap struktur tubuh digunakan dalam permainan tenis meja. Atlet tenis meja tidak perlu
latihan beban dengan memperbesar otot seperti atlet binaraga sehingga membuat atlet kaku dalam
melakukan strokes (pukulan) tetapi bagaimana atlet memiliki unsur fisik yang dibutuhkan untuk
melakukan pertandingan dalam jangka waktu yang lama.

Kekuatan (strength)
Pate (1989: 181) menyatakan bahwa kekuatan diartikan sebagai tenaga yang dipakai untuk
mengubah keadaan gerak atau bentuk suatu benda. Harsono (1988: 47) mengartikan kekuatan
sebagai energy untuk melawan suatu tahanan atau kemampuan untuk membangkitkan tegangan
atau tension. Dengan demikian kekuatan adalah kemampuan yang sangat erat hubungannya
dengan adanya proses kontraksi otot.
Kekuatan berarti kemampuan untuk mengeluarkan tenaga secara maksimal dalam satu
usaha, kemampuan kekuatan berarti terjadinya kontraksi otot pada manusia, menurut Thomas
(2000: 5) menyatakan bahwa kontraksi otot manusia terdapat tiga jenis kontraksinya yaitu; statis,
konsentris dan eksentris.
Daya Tahan (endurance)
Daya tahan adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerakan atau usaha melewati suatu
periode waktu. Harsono (1988) daloam hal ini menyebutkan bahwa :” Daya tahan adalah keadaan
atau kondisi tubuh yang mampu bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang
berlebihan setelah menyelesaikan aktifitas tersebut

Kelentukan (flexibility)
Kelentukan menurut Setiawan (1991: 114) adalah kemampuan seseorang untuk dapat
melakukan gerak dengan ruang gerak seluas-luasnya dalam persendiannya. Faktor utama yang
menentukan kelentukan seseorang ialah bentuk sendi, elastisitas otot, dan ligamen. Selanjutnya,
menurut Subarjah, “Kelentukan adalah kemampuan melakukan gerakan persendian seluas-
luasnya dan keelastisan otot-otot disekitar persendian” (dalam

Kecepatan (speed)
Menurut Dick (1989) kecepatan merupakan kapasitas gerak dari anggota tubuh atau bagian
dari sistem pengungkit tubuh atau kecepatan pergerakan dari seluruh tubuh yang dilaksanakan
dalam waktu yang singkat. Speed juga dapat diartikan sebagai Kemampuan tubuh untuk bergerak
secepat-cepatnya atau menyelesaikan jarak dengan waktu sesingkat-singkatnya.

Daya ledak (explosive power)


Daya ledak adalah kekuatan otot yang bekerja dalam waktu singkat. Menurut Bompa
(1999 ; 61), power adalah kemampuan otot untuk mengeluarkan kekuatan maksimal dalam waktu
yang amat singkat. Menurut Hartono (1988 ; 200) bahwa Power adalah kemampuan otot untuk
mangarahkan kekuatan maksimal, dalam waktu yang sangat cepat.

Kelincahan (agility)
Widiastuti (2011:125) menyatakan, Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah
atau posisi tubuh dengan cepat yang dilakukan bersama-sama dengan gerakan lainnya. Disamping
itu kelincahan merupakan prasyarat untuk mempelajari dan memperbaiki keterampilan gerak dan
teknik olahraga, terutama gerakan-gerakan yang membutuhkan koordinasi gerakan.
Muhajir (2007) kelincahan (agility) adalah Kemampuan seseorang untuk dapat mengubah
arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan. Kelincahan
berkaitan dengan tingkat kelentukan. Tanpa kelentukan yang baik seseorang tidak dapat bergerak
dengan lincah.

Kecepatan reaksi (speed reaction)


Menurut Sukadiyanto (2002: 109) Kecepatan reaksi adalah kemampuan seseorang dalam
menjawab suatu rangsangan dalm waktu sesingkat mungkin.

Koordinasi (coordination)
Koordinasi adalah suatu kemampuan biomotorik yang sangat kompleks (Harsono, 1988).
Menurut Bompa (1994) koordinasi erat kaitannya dengan kecepatan, kekuatan, daya tahan, dan
kelentukan. Oleh karena itu, bentuk latihan koordinasi harus dirancang dan disesuaikan dengan
unsur-unsur kecepatan, kekuatan, daya tahan, dan kelentukan.
Ketepatan (accuracy)
Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan sesuatu gerak ke suatu
serangan sesuai dengan tujuannya (Suharno HP, 1983:32). Sedangkan menurut Muh Sajoto
(1995:9) ketepatan adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan gerak-gerak bebas
terhadap suatu sasaran.

F. INSTRUMEN TES KETRAMPILAN TENIS MEJA


Pada dasarnya tes adalah alat utnuk mengumpulkan data tentang obyek tertentu,
baik benda mati maupun benda hidup, dari data yang terkumpul dengan
menggunakan sarana tes ini diharapkan dapat dianalisa untuk diketahui dan dipahami
dengan jelas obyek yang diukur tadi. Dalam konteks ketrampilan tenis meja, tenis ini
digunakan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat ketrampilan obyek dalam
cabang tenis meja, sehingga dengan data ini dapatlah digunakan untuk berbagai
keperluan, misalnya untuk penilaian, penambahan porsi latihan, pengelompokkan
atlit/siswa dan sebagainya. Tetapi walaupun begitu, pengamatan selama proses
latihan/belajar. mengajar masih tetap merupakan data akurat untuk mengetahui
tingkat ketrampilan siswa/atlit, sehingga untuk mengevaluasi/menilainya lebih baik
digunakan data dari gabungan data tes ketrampilan dan data perkembangan sehari-
hari, karena sebaik apapun tes itu pasti masih mempunyai tingkat kelemahan, apalagi
jika tes itu hanya mengukur satu aspek, sedang ketrampilan yang ingin diukur
mempunyai beberapa aspek essensial yang tidak nampak, seperti aspek motivasi,
daya “juang, kedisiplinan, kematangan juara dan sebagainya.

TES I

1. Nama : Tes ketrampilan tenis meja untuk mahasiswa putra POK FIP IKIP
Malang
oleh Drs. Muarifin dkk.
2. Tujuan : Untuk mengetahui tingkat ketrampilan tenis meja mahasiswa putra
POK PIP IKIP Malang.
3. Item tes : Tes ini terdiri dari 2 item, yaitu:
a. Tes chopforehand
b. tes chopbackhand
94

4. Data-data Statistik :
Item tes V R V Berangkai
Tes chopforehand 0,534 0,641
0,753
Tes chopbackhand 0,689 0,793
5. Alat-alat : a. Lapangan tenis meja dengan netnya
b. Bat dan bola tenis meja
c. Kapur tulis
d. Tali
e. Alat tulis menulis
6. Bagan/gambar :
Gambar dilihat dari atas

Gambar dilihat dari samping

7. Pelaksana : 1 orang pengamat gerakan testee


1 orang pengamat net dan tali
1 orang pengamat daerah sasaran
1 orang pengamat hasil
8. Pelaksana
a. Testee berdiri siap ditempatnya menghadap penyaji bola.
b. Penyaji memukul bola seperti servis:
 Ke arah kanan testee untuk tes chopforehand.
 Ke arah kiri testee untuk tes chopbackhand.
95

c. Testee memukul bola dengan pukulan chopforehand sebanyak 10 kali


percobaan ke arah petak sasaran, kemudian melakukan pukulan
chopbackhand sebanyak 110 kali.
9. Penilaian
a. Untuk tes chopforehand
 skor 4 jika bola masuk petak A
 skor 3 jika bola masuk petak B
 skor 2 jika bola masuk petak C
 skor 1 jika bola masuk petak D
b. Untuk tes chopbackhand
 skor 4 jika bola masuk petak D
 skor 3 jika bola masuk petak C
 skor 2 jika bola masuk petak B
 skor 1 jika bola masuk petak A
c. skor nol terjadi jika:
 Bola keluar lapangan.
 Bola menyangkut net dan tak masuk lapangan seberang.
 Bola tidak melewati ruang antara tali dengan net.
d. Pukulan diulang jika:
 Bola sajian tidak sempurna/menyulitkan testee.
 Bola hasil pukulan testee menyentuh tali atau net kemudian masuk
lapangan seberang.
 Testee tidak melakukan pukulan chop dengan benar.
 Ada gangguan terhadap jalannya tes.

TES II

1. Nama : Tes tenis meja oleh Mott dan Lockhart.


2. Tujuan : Untuk mengklasifikasikan dalam kecakapan bermain tenis meja.
3. Sasaran : Wanita perguruan tinggi atau siswa SLTA.
4. Item tes : Tes ini terdiri dari item, yaitu tes memantulkan bola ke meja
yang
ditekuk, bisa dengan forehand maupun backhand.
5. Data-data : a. Koefisien reliabilita : 0.90.
Statistik b. Koefisien validita : 0.84.
6. Alat-alat : a. Meja tenis meja yang dapat ditekuk 90°.
b. Bat dan bola tenis meja.
c. Stop watch.
d. Kapur tulis.
e. Alat tulis menulis.
96

7. Bagan/gambar :
Keterangan :
Pada meja vertikal dibuat garis lurus setinggi
15 cm dari tekukan meja. Sebuah kotak yang
berisi 15 cm jari tekukan meja. Sebuah kotak
yang berisi 3 bola diletakkan disamping
testee.
8. Pelaksana : 1 orang penghitung pantulan bola
l orang pencatat hasil
9. Pelaksanaan :
a. Testee siap di belakang meja horisontal.
b. Pada aba-aba “siap-ya“ testee menjatuhkan bola ke meja, kemudian memainkan
bola ke meja vertikal, dikenakan di atas garis lurus, begitu seterusnya selama 30
detik.
c. Jika bola yang dipukul jatuh di luar jangkauan testee/tak dapat dikuasai
d. Jumlah percobaan tes sebanyak 3 kali.
10. Penilaian
a. Angka 1 dihitung pada waktu bola menyentuh meja vertikal di atas garis
batas/tepat garis batas. Skor maksimal diperoleh dari jumlah berapa kali bola
mengenai sasaran selama BO detik.
b. Kegagalan/pukulan tidak dihitung, jika:
1) Bola mengenai daerah di bawah garis batas.
2) Tangan bebas menyentuh meja.
3) Memvolly bola.
11. Lembar penilaian
No. Nama Tes I Tes II Tes III

Keterangan:
Skor akhir yang diambil adalah dari skor yang terbaik dari 3 kali melaksanakan
tes.
97

No. Nama Jumlah


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Keterangan :
a. Kolom 1 s/d 10 menunujukkan jumlah percobaan tes, misalnya testee pada
pukulan pertama bolanya jatuh pada petak 3, maka pada kolom satu ditulis angka
3, demikian seterusnya sampai pukulan ke 10.
b. Kolom jumlah menunjukkan jumlah skor yang tercapai testee dari pukulan ke 1
s/d pukulan ke 10.
98
BAB II

PPENUTUP

KESIMPULAN

Tenis meja adalah suatu permainan yang mengunakan meja sebagai lapangan yang dibatasi
oleh jaring (net) yang mengunakan bola kecil dan permainannya mengunakan pemukul atau yang
disebut bet. Permainan tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat
memasyarakat. Melakukan pemanasan sebelum bermain pentng dilakukan agar anda dapat bermain
dengan baik dan otot tidak merasa sakit. Anda tidak akan dapat bermain denga baik bila otot masih

dingnin dan rapat, yang dengan pemanasan akan dapat dilemaskan. Berlatih tenis meja secara rutin

tentunya juga akan meningkatkan skill atau kemampuan anda dalam bermain tenis meja. Oleh sebab itu jika

anda memang ingin menaikkan level atau meningkatkan permainan anda tentu saja anda harus terus

bersemangat untuk latihan dan latihan. Dan berikut adalah beberapa tips metode latihan tenis meja untuk anda.

Anda mungkin juga menyukai