Anda di halaman 1dari 4

Spektrofotometri IR

Prinsip : Vibrasi Molekul


Spektrum
y = % transmitan, yang diteruskan
x = bilangan gelombang (cm-1)
Bilangan gelombang menunjukkan gugus fungsi

Vibrasi molekul

 Stretching (vibrasi regang/ulur)  vibrasi sepanjang ikatan shg terjadi


perpanjangan/pemendekan ikatan
 Bending (vibrasi lentur/tekuk)  vibrasi yang disebabkan oleh sudut ikatan shg terjadi
pembesaran/pengecilan sudut ikatan.

Absorbsi infra merah oleh suatu materi dapat terjadi jika dipenuhi dua syarat, yakni kesesuaian
antara frekuensi radiasi infra merah dengan frekuensi vibrasional molekul sampel dan perubahan
momen dipol selama bervibrasi.

Peak intensities to show the effect of these factors:

 Strong (s) – peak is tall, transmittance is low (0-


35 %)
 Medium (m) – peak is mid-height (75-35%)
 Weak (w) – peak is short, transmittance is high
(90-75%)
 * Broad (br) – if the Gaussian distribution is abnormally broad
(*describing a bond that spans many energies)

Gugus Fungsi
Sumber radiasi
Radiasi inframerah biasanya dihasilkan oleh pemijar Nerst dan Globar  lampu di IR

Penentuan panjang gelombang

 Frekuensi/panjang gelombang, berbeda dengan bilangan gelombang.


 Frekuensi/panjang gelombang serapan dapat dihitung secara kualitatif dengan
menggunakan Hukum Hooke.

 Dari persamaan tsb dapat dijelaskan bahwa frekuensi vibrasi berbanding lurus dengan
kekuatan ikatan (ikatan rangkap 3 > rangkap 2 > ikatan tunggal), disamping itu
lebih kecilnya massa atom (Mr) yang mengalami vibrasi, akan meningkatkan
frekuensi.

Cara membedakan amina primer, sekunder,


dan tersier pada IR

 Amina primer (-NH2)  serapan N-H


nampak sebagai pita kembar
 Amina sekunder (-NH)  serapan N-H
hanya terlihat satu pita saja
 Amina tersier (R3N)  tidak terdapat serapan regang N-H dalam daerah ini

Perbedaan Amina dan Amida


Amina  turunan organic dari ammonia dimana satu/lebih atom hidrogen (H) pada nitrogen (N)
telah tergantikan oleh gugus alkil/aril
Amida  gugus fungsional yang memiliki gugus karbonil (C=O) yang berikatan dengan suatu
atom nitrogen (N)
Detektor IR
Sebagin besar alat modern menggunakan detector panas/thermal detector. Detektor fotolistrik
tidak dapat digunakan untuk mendeteksi sinar inframerah, karena energy foton inframerah tidak
cukup besar untuk membebaskan electron dari permukaan katoda.

IR bisa untuk uji kuantitatif? Bisa, tapi pake software kemometrik  di lab gaada, jadi gabisa
wkwkwkw

Perbedaan IR dan FTIR?

Spektroskopi FTIR (Fourier Transform Infrared) dilengkapi dengan teknik transformasi Fourier
untuk deteksi dan analisis hasil spektrum.

Komponen utama spektroskopi FTIR adalah interferometer Michelson yang berfungsi


menguraikan (mendispersi) radiasi infra merah menjadi komponen frekuensi. Keunggulan
metode FTIR adalah informasi struktur molekul secara tepat dan akurat (resolusi tinggi) serta
dapat digunakan untuk identifikasi berbagai fase sampel (gas, padat atau cair).

Perbedaan IR dan FITR terletak pada


pengembangan pada Sistem Optiknya sebelum
seberkas sinar inframerah melewati sampel.

Sitem optik pada spektro IR menggunakan 5 buah


lensa dimana lensa tsb berfungsi sbg media
pembiasan dari sumber berupa sinar inframerah.

Sistem optik FTIR  dilengkapi dengan cermin


yg bergerak tegak lurus dan cermin yang diam. Dengan demikian, radiasi inframerah akan
menimbulkan perbedaan jarak yang ditempuh menuju cermin yg bergerak dan cermin yg diam.

Anda mungkin juga menyukai