Anda di halaman 1dari 30

PERANCANGAN APLIKASI SIMULASI MASA PANEN

DI DESA KEROHOK KABUPATEN LANDAK

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga

FILIPUS NANDA KURNIAWAN


NIM : 12180727

Program Studi Sistem Informasi Kampus Kota Pontianak


Fakultas Teknik Dan Informatika
Universitas Bina Sarana Informatika
2021
1

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Konsep dasar sistem ini penulis

mendefinisikan tentang teori-teori yang

berkaitan dengan judul Tugas Akhir diangkat.

Penulis mendefinisikan berbagai teori-teori

konsep dasar sistem yang di ikuti dengan

mencantumkan nama penulis atau para ahli dan

sumber dari mana definisi dikutip. Berikut ini

definisi mengenai teori-teori dari konsep dasar

sistem.

2.1.1. Pengertian Sistem

Sistem iadalah iobjek-objek iyang iterintegrasi idan isaling iterhubung

iagar i imencapai isuatu itujuan iseperti i iyang idiinginkan isesusai idengan

ikebutuhan iyang idiperlukan iuntuk imembantu isuatu ikegiatan (Firmansyah,

2018). i

Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan,

melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian

mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru

(Winarno, 2016). Sistem sebagai suatu jaringan kerja prosedur yang saling

berhubungan, sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen

mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang beriteraksi untuk

1
2

mencapai suatu tujuan tertentu.

Pratama mengemukakan bahwa sistem

sebagai “Sekumpulan prosedur yang saling

berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan

suatu tugas bersama-sama” (Risdiansyah, 2017).

2
2

Pada intinya, sebuah sistem adalah sekumpulan entitas (hardware,

brainware, software) yang saling berinteraksi, bekerjasama dan berkolaborasi

untuk mencapai tujuan tertentu.

1. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai ciri-ciri karakteristik yang terdapat pada

sekumpulan elemen yang harus dipahami dalam megidentifikasi pembuatan

sistem. Adapun karakteristik sistem (Hutahaean, 2015).Sistem memiliki

karakteristik atau sifat-sifat tertentu yakni sebagai berikut :

A. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi atau bekerjasama.

B. Batasan Sistem (Boundery)

Daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau

dengan lingkungan luar disebut dengan batasan sistem.

C. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar sistem adalah batasan apapun diluar sistem yang

mempengaruhi operasi sistem.

D. Penghubung Sistem (Interface)

Media penghubung antar satu subsistem dengan subsistem yang lain

disebut penghubung sistem.

E. Masukan Sistem (Input)

Masukan sistem merupakan bagian dari sistem yang menerima data

masukan.

F. Pengolahan Sistem (Process)


3

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan

merubah masukkan menjadi keluaran.

G. Keluaran Sistem (Output)

Hasil pengoperasian dari suatu sistem yang didukung dengan energi

yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan

tidak berguna tergantung dari manfaatnya.

H. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran yang

diterapkan sistem tersebut untuk suatu kegunaan.

2. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dan

komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap

kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Berdasarkan klasifikasi sistem

dapat ditinjau dari berbagai segi, seperti yang dikemukakan oleh (Hutahaean,

2015) diantaranya berikut ini :

A. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak merupakan sistem yang

berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya

sistem telogi. Sedangkan sistem fisik diartikan sebagai sistem yang

nampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat melihatnya, misalnya

sistem komputer.

B. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia Sistem alamiah

merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh

manusia, misalnya sistem tata surya, sistem galaksi, sistem 11

reproduksi dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan


4

sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan yang melibatkan

interaksi manusia, misalnya sistem akuntansi, sistem informasi, dan

lain-lain.

C. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik Sistem deterministik

merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah

dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan

pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan, misalnya sistem

komputer, adalah contoh sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan

berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan

sistem robabilistik merupakan sistem yang kondisi masa depanya tidak

dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas, misalnya

sistem manusia.

D. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup Sistem terbuka merupakan

sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Lebih sepesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi,

yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan beriteraksi

dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari

sistem yang digunakan dalam masyarakat modern. Sistem ini

menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem

lainnya, misalnya sistem kebudayaan manusia. Sedangkan sistem tertutup

merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan

lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa danya campur

tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi

kenyataannya tidak ada sistem yang benar- benar tertutup, yang ada

hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar


5

tertutup).

2.1.2. Informasi

Informasi dibutuhkan oleh setiap orang, entah itu untuk memperbaharui

pengetahuan, bahan beropini atau dasar dalam membuat keputusan. Informasi

adalah “Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti

bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang

menggambarkan suatu kejadian yang nyata” (Mulyanto, Lukman & Mentari,

2017).

Informasi merupakan elemen penting yang ingin dicapai oleh sistem.


Informasi-informasi terbentuk dari kumpulan data yang telah diolah.
Keberadaan informasi ini sangat diperlukan oleh penggunanya dalam
rangka menentukan keputusan. Kumpulan data yang relevan dan
mempunyai arti yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian atau
kegiatan-kegiatan (Rasyid, 2017).

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat penulis simpulkan bahwa informasi

merupakan data yang telah diolah atau terorganisasi yang memiliki kegunaan

dan manfaat bagi yang menerimanya agar menjadi sumber informasi yang

dapat menggambarkan suatu kejadian yang nyata. Dalam arti yang lebih

singkat, informasi merupakan hasil olah dari data sehingga menjadi sebuah

bentuk yang lain, yang lebih berguna bagi penerimanya.

2.1.3. Sistem Informasi

Menurut Nurlalela menyatakan bahwa sistem dapat dikombinasikan

dengan software, hardware, dan brainware untuk menghasilkan sebuah

informasi. Hasil dari olahan sistem informasi akan digunakan sebagai dasar

pertimbangan suatu perusahaan untuk menentukan langkah ke depan (Rasyid,

2017).
6

Sedangkan menurut Ladjamudin menyatakan bahwa sistem informasi

adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-

komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu

mengendalikan organisasi (Hermawan, Hidayat & Utomo, 2016).

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat penulis simpulkan bahwa sistem

informasi adalah sebagai seperangkat entitas yang terdiri dari hardaware,

software dan brainware yang saling bekerjasama untuk menyediakan data

yang diolah sehingga berguna dan bermanfaat bagi penerima data tersebut.

2.1.4. Website

Situs Web atau Website awalnya merupakan suatu layanan sajian

informasi yang menggunakan konsep hiperlink yang memudahkan surfer

(sebutan bagi pemakai komputer yang melakukan penyelusuran informasi di

Internet) untuk mendapatkan informasi dengan cukup mengklik suatu link

berupa teks atau gambar maka informasi dari teks atau gambar akan

ditampilkan secara lebih terperinci (Arizona, 2017).

Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman


yang berasal dari file-file berisi bahasa pemrograman yang saling
berhubungan digunakan untuk menampilkan informasi, gambar
bergerak dan tidak bergerak, suara dan atau gabungan dari semuanya itu
baik yang bersifat statis maupun dinamis. Ada dua jenis aplikasi
website, web server dan web browser (Hendini, 2016).

Menurut Marisa mengemukakan bahwa “Website adalah kumpulan dari

halaman-halaman situs yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau

sub domain, yang tepatnya berada Word Wide Web (WWW) di internet”

(Marisa, 2017). Dokumen pada website disebut dengan web page dan link

dalam website memungkinkan pengguna bisa berpindah dari satu page ke page

lain, baik diantara page yang disimpan dalam server yang sama maupun server
7

diseluruh dunia. Pages diakses dan dibaca melalui browser seperti Netscape

Navigator, Internet Explorer, Mozila Firefox, Google Chrome dan aplikasi

browser lainnya.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat penulis simpulkan iwebsite iadalah

isebuah imedia iyang ibisa idigunakan iuntuk imenyalurkan iinformasi imelalui

iinternet iyang idi isajikan idalam ibentuk igambar, iteks, isuara, ianimasi iserta

ivideo iyang idapat idi iakses imenggunakan iperangkat ilunak ibrowser.

1. Web Browser

Menurut Supardi mengemukakan bahwa “Browser merupakan perangkat

lunak untuk menjalankan program atau script web. Contoh browser adalah

internet explorer, Opera, Mozilla FireFox dan lain-lainnya” (Yunita, Maruloh

& Wulandari, 2017). Dari sisi hardware, web browser mesin perangkat keras

komputer yang terdiri dari CPU, monitor keyboard, dan harddisk. Sedangkan

dari sisi software, web browser merupakan program yang digunakan seiring

dengan berkembangnya teknologi, perkembangan web browser yang ada

perbandingannya selalu maju dengan semakin bertambahnya fasilitas dari

waktu kewaktu.

Sedangkan menurut Anna memaparkan bahwa “Web browser

merupakan program yang berfungsi untuk menampilkan dokumen-dokumen

Web dalam format HTML” (Anna, 2016).

Jadi kesimpulannya web browser atau peramban web dapat

mengidentifikasi sumber informasi dengan pengidentifikasian sumber

seragam, yaitu berupa halaman website, video, gambar, atau jenis konten

lainnya.
8

2. Web Server

Web server adalah “Server Web (Web Server) yang merujuk pada

perangkat keras (server) dan perangkat lunak yang menyediakan layanan

akses kepada pengguna melalui protokol komunikasi HTTP ataupun

variannya (seperti FTP dan HTTPS) atas berkas-berkas yang terdapat pada

suatu URL ke pemakai” (Agus, Prayitno & Safitri, 2015).

Web Server adalah “Perangkat lunak server yang berfungsi untuk

menerima permintaan dalam bentuk situs web melalui HTTP atau HTTPS

dari klien itu, yang dikenal sebagai browser web dan mengirimkan kembali

(reaksi) hasil dalam bentuk situs yang biasanya merupakan dokumen HTML”

(Supono & Putratama, 2016).

Jadi berdasarkan dari penjelasan para ahli web server adalah sebuah

software yang memberikan layanan berbasis data dan berfungsi menerima

permintaan dari HTTP atau HTTPS pada klien yang dikenal dan biasanya kita

kenal dengan nama web browser (Mozilla Firefox, Google Chrome) dan

untuk mengirimkan kembali yang hasilnya dalam bentuk beberapa halaman

web dan pada umumnya akan berbentuk dokumen HTML.

3. Internet

Internet adalah “Jaringan komputer ibarat jalan raya, internet dapat

dilalui berbagai sarana transportasi, seperti bus, mobil dan motor yang

memiliki kegunaan masing-masing” (Agus, Prayitno & Safitri, 2015).

Menurut Anna mengemukakan bahwa ”Internet yang merupakan

akronim dari Interconnection Networking adalah jaringan komputer dengan


9

skala dunia” (Anna, 2016).

Berdasarkan penjelasan dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa

Internet adalah jaringan komputer yang terkoneksi dengan jaringan lain yang

mempunyai cangkupan luas untuk mendapatkan informasi dari jaringan

tersebut. Ibarat jalan raya, internet dapat dilalui berbagai sarana transportasi

seperti bus, mobil, dan motor yang memiliki kegunaannya masing-masing.

2.1.5 Basis Data

Basis data atau database, merupakan kumpulan dari semua data yang ada

di dalam suatu organisasi dan semacamnya. Biasanya, basis data disimpan di

dalam server, yang sewaktu waktu dapat diakses untuk kepentingan tertentu

(Suhendra, Imam & Pambudi, 2015). Basis data atau database terdiri dari 2

kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas

atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan Data adalah

representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia,

barang, hewan, konsep keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk

angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Sedangkan menurut Asrianda dalam “ Database adalah sekumpulan tabel-

tabel yang saling berelasi, relasi tersebut bisa ditunjukkan dengan kunci dari

tiap tabel yang ada. Satu database menunjukkan satu lingkup perusahaan atau

instansi” (Hendini, 2016).

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat penulis simpulkan bahwa database

atau basis data merupakan kumpulan data yang saling terhubung dan berkaitan

dengan subjek tertentu pada tujuan tertentu pula.

1. My Structure Query Language (MySQL)


10

MySQL menurut Kurniawan yang mengemukakan bahwa, MySQL

adalah “Satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL termasuk

jenis RDBMS (Relational Database Management System). MySQL ini

mendukung bahasa pemrograman PHP” (Wasiyanti & Talaohu, 2016).

Kelebihan dari MySQL adalah gratis, handal, selalu di-update dan banyak

forum yang memfasilitasi para pengguna jika memiliki kendala. MySQL juga

menjadi DBMS yang sering dibundling dengan web server sehingga

instalasinya jadi lebih mudah.

Kurniawan juga mengemukakan bahwa MySQL adalah “Satu jenis

database server yang sangat terkenal. MySQL termasuk jenis RDBMS

(Relational Database Management System). MySQL ini mendukung bahasa

pemrograman PHP” (Wasiyanti & Talaohu, 2016).

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat penulis simpulkan bahwa

MySQL adalah jenis database server yang sangat terkenal, MySQL bersifat

open source sehingga bisa digunakan secara gratis.

2. Structured Query Language (SQL)

Menurut Iswandy mengemukakan bahwa “SQL adalah bahasa database

yang dipergunakan dalam menyelesaikan permasalahan dalam database serta

mempunyai kelebihan dalam mengolah data. Standar SQL mula-mula

didefenisikan oleh ISO (International Standards Organization) dan ANSI (The

American National Standards Institute) yang dikenal dengan sebutan SQL86”

(Iswandy, 2015).

Menurut (Sumiati & Sugianto, 2016) perintah SQL, yaitu DDL, DML

dan DCL. Dapat diuraikan sebagai berikut :


11

A. DDL (Data Definition Language)

DDL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan

pendefinisian atau struktur basis data, dalam hal ini basis data dan

tabel. Beberapa perintah dasar yang termasuk ke dalam DDL yaitu

CREATE, ALTER, RENAME dan DROP.

B. DML (Data Manipulation Language)

DML merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan

memanipulasi atau pengolahan data atau record dalam tabel. Perintah

SQL yang termasuk kedalam DML antara lain SELECT, INSERT,

UPDATE dan DELETE.

C. DCL (Data Control Language)

DCL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pengelolaan

user dan hak akses terhadap setiap objek di MySQL. MySQL sendiri

mendukung pengaturan hak akses hingga level kolom. Perintah SQL

yang termasuk kedalam DCL antara lain GRANT dan REVOKE.

2.1.5. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Prototyping merupakan metode pengembangan perangat lunak, yang

berupa model fisik kerja sistem dan berfungsi sebagai versi awal dari sistem.

Dengan metode prototyping ini akan dihasilkan prototype sistem sebagai

perantara pengembang dan pengguna agar dapat berinteraksi dalam proses

kegiatan pengembangan sistem informasi (Purnomo, 2017). Agar proses

pembuatan prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan

aturan-aturan pada tahap awal, yaitu pengembang dan penguna harus satu

pemahaman bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan


12

awal.

Model prototyping merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan


informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna
secara cepat. Berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak
tersebut yang akan nampak bagi pelanggan atau pemakai. Prototipe
tersebut akan dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk
menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak (Susanto &
Andriana, 2016).

Prototype akan dihilangkan atau ditambahkan pada bagiannya sehingga

sesuai dengan perencanaan dan analisis yang dilakukan oleh pengembang

sampai dengan ujicoba dilakukan secara simultan seiring dengan proses

pengembangan. Ada 4 metodologi prototyping yang paling utama yaitu :

1. Illustrative, menghasilkan contoh laporan dan tampilan layar.

2. Simulated, mensimulasikan beberapa alur kerja sistem tetapi tidak

menggunakan data real.

3. Functional, mensimulasikan beberapa alur sistem yang sebenarnya

dan menggunakan data real.

4. Evolutionary, menghasilkan model yang menjadi bagian dari operasional

sistem.

Sumber : (Purnomo, 2017)

Gambar II.1. Model Prototyping


13

2.2 Teori Pendukung

Teori ipendukung imenguraikan itentang iteori-teori iyang idigunakan

iuntuk ilandasan ipemikiran idan isebagai ialat-alat iyang idigunakan idalam

ipenulisan iTugas iAkhir iini. iAdapun iteori ipendukung iadalah isebagai

iberikut.

2.2.1 Monitoring Sistem

Monitoring adalah sebagai “Langkah untuk mengkaji apakah kegiatan

yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana, mengidentifikasi masalah yang

timbul agar dapat langsung diatasi, melakukan penilaian apakah pola kerja dan

manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan, mengetahui

kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh kemajuan” (Ermatita,

2016).

Sedangkan menurut Ramayasa monitoring adalah “Proses-proses yang

terjadi pada suatu sistem Monitoring dimulai dari pengumpulan data seperti

data dari network traffic, hardware information dan lain-lain yang kemudian

data tersebut dianalisis pada proses analisis data dan pada akhirnya data

tersebut akan ditampilkan” (Ramayasa, 2015).

Jadi menurut definisi para ahli monitoring adalah sebuah langkah untuk

mengkaji suatu kegiatan apakah telah sesuai dengan perencanaan, dimulai

dari mengumpulkan data, kemudian dianalisis dan pada akhirnya data tersebut

dapat ditampilkan.

2.2.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity RelationShip Diagram (ERD) adalah alat pemodelan data utama


14

dan akan mambantu mengorganisasi data dalam suatu proyek ke dalam

entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas (Fridayanthie, Eka &

Madiati, 2016).

Sedangkan menurut Sutanta yang mengemukakan bahwa “ERD (Entity

Relationship Diagram) merupakan suatu model data yang dikembangkan

berdasarkan objek” (Anwar & Irawan, 2017). Sumber lain menyatakan ERD

adalah sebuah model diagram yang mendefinisikan keadaan maya-nya dari

suatu data yang nyata yang saling berhubungan yang memiliki beberapa

komponen-komponen seperti entitas, atribut, relasi dan kardinalitas yang

diwakili dengan gambar atau simbol.

Proses memungkinkan analis menghasilkan struktur basis data dapat

disimpan dan diambil secara efisien. Simbol-simbol dalam ERD (Entity

Relationship Diagram) adalah sebagai berikut:

1. Entitas : suatu yang nyata atau abstrak yang mempunyai karakteristik

dimana kita akan menyimpan data.

2. Atribut : ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas

tertentu.

3. Relasi : hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas.

4. Link : garis penghubung atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan

entitas dengan relasi.

Tabel iII.1
Komponen iERD
Simbol Keterangan
15

Entitas i/ ientity Entitas merupakan idata iini iyang iakan


disimpan, ibakal itable ipada ibasis idata,
bendaiyang imemiliki idata idan iharus disimpan
idatanya iagar idapat idiakses ioleh iaplikasi
N ikomputer. iPenamaan ientitas ibiasanya ilebih
ike ikata ibenda idan ibelum imerupakan inama
itable.
Atribut Field iatau ikolom idata iyang ibutuh idisimpan
idalam isuatu ientitas.
nama_relasi

Atribut iKunci iPrimer Field iatau ikolom idata iyang ibutuh idisimpan
idalam isuatu ientitas idan idignakan isebagai
ikunci iakses irecord iyang idiinginkan,
ibiasanya iberupa iid. iKunci iprimer idapat
nama_atribut
ilebih idari isatu ikolom, iasalkan ikombinasi
idari ibeberapa ikolom itersebut idapat ibersifat
iunik(berbeda itanpa iada iyang isama).

Atribut iMultinilai i/ imultivalue Field atau ikolom idata iyang ibutuh idisimpan
idalam isuatu ientitas iyang idapat imemiliki
Nama_kunci_ ilebih i idari isatu.
primer

Relasi Relasi iyang imenghubungkan iantar ientitas,


ibiasanya idiawali idengan ikata ikerja.
nama_
atribut
16

Asosiasi i/ iAssociation Penghubung iantara irelasi idan ientitas idimana


idi ikedua iujungnya imemiliki imultiplicity
ikemungkinan ijumlah ipemakaian.
iKemungkinan ijumlah imaksimum
n
a iketerhubungan iantara ientitas isatu idengan
ikardinalitas. iMisalkan iada ikardinalitas i1 ike
iN iatau isering idisebut idengan ione ito imany
imenghubungkan ientitas iA idan ientitas iB. i

Sumber: (Hendini, 2016)

2.2.3 Logical Record Structure (LRS)

Logical Record Structure atau yang dikenal dengan record-base model

biasanya digunakan untuk menggambarkan hasil rancangan basis data untuk

menjelaskan data dan relasi. Menurut Hasugian dan Shidiq mengemukakan

bahwa, LRS merupakan ”Sebuah model sistem yang digambarkan dengan

sebuah diagram-ER akan mengikuti pola atau aturan pemodelan tertentu

dalam kaitannya dengan konversi ke LRS” (Puspitasari, 2016). Logical

Record Structure mempunyai fungsi yang sama dengan entity relationship

diagram yaitu teknik untuk menggambarkan rancangan basis data.

“Logical Record Structured (LRS) adalah representasi dari struktur

record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar

himpunan entitas”. Menentukan kardinalitas, jumlah tabel, dan ForeignKey

(FK)” (Fridayanthie, Eka & Madiati, 2016). Berikut adalah cara membentuk

skema database atau LRS (Logical Record Strutured) berdasarkan Entity

Relationship Diagram :
17

1. Jika relasinya satu-ke-satu, maka foreign key diletakan pada salah satu

dari dua entitas yang ada tau menyatukan kedua entitas tersebut.

2. Jika relasinya satu-ke-banyak, maka foreign key diletakan pada entitas

Many.

3. Jika relasinya banyak-ke-banyak, maka dibua “file konektor” yang berisi

dua foreign key yang berasal dari kedua entitas.

Berikut ini gambar desain LRS :

Sumber: (Hendini, 2016)

Gambar II.2. Logical Record Structure (LRS)

2.2.4 Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan untuk

sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. UML

merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan

juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem (Hendini, 2016).


18

Sedangkan menurut Mahdiati mengemukakan bahwa “UML (Unified

Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan

di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan

desain, serta menggambarkan arstitektur dalam pemograman berorientasi

objek” (Fridayanthie, Eka & Madiati, 2016).

Pada UML terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3

kategori. Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut.

1. Structure diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

Structure diagram terdiri dari class diagram, object diagram,

component diagram, composite structure diagram, package diagram dan

deployment diagram.

2. Behavior diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi

pada sebuah sistem. Behavior diagram terdiri dari Use case diagram,

Aktivity diagram, State Machine System.

3. Interaction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi

antar subsistem pada suatu sistem. Interaction diagram terdiri dari

Sequence Diagram, Communication Diagram, Timing Diagram,

Interaction Overview Diagram.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat penulis simpulkan bahwa UML

merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah

sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.

Berikut adalah diagram-diagram pada UML (Hendini, 2016) :


19

1. Use Case Diagram

Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan

(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case

digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem

informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

Menurut Hendini mengemukakan ”Use case diagram merupakan

pemodelan untuk kelakuakn (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use

case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sistem

informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut”

(Hendini, 2016).

Sumber: (Hendini, 2016)

Gambar II.3. Use case Diagram

2. Activity Diagram

Diagram iaktivitas iatau iactivity idiagram imenggambarkan iworkflow

i(aliran ikerja) iatau iaktivitas idari isebuah isebuah isistem iatau iproses ibisnis
20

iatau imenu iyang iada ipada iperangkat ilunak. iYang iperlu idi iperhatikan

idisini iadalah ibahwa idiagram iaktivitas imenggambarkan iaktivitas isistem

ibukan iapa iyang idilakukan iaktor, ijadi iaktivitas iyang idapat idilakukan

ioleh isistem.

Sumber: (Hendini, 2016)

Gambar II.4. Activity Diagram

3. Class iDiagram

Diagram ikelas iatau iclass idiagram imenggambarkan istruktur isistem

idari isegi ipendefinisian ikelas-kelas iyang iakan idibuat iuntuk

imembangun isistem. iKelas imemiliki iapa iyang idisebut iatribut idan

imethod iatau ioperasi. iBerikut ipenjelasan iatribut idan imethod i:


21

a. Atribut imerupakan ivariable-variabel iyang idimiliki ioleh isuatu

ikelas.

b. Operasi iatau imethod iadalah ifungsi-fungsi iyang idimiliki ioleh

isuatu kelas.

Sumber : (Hendini, 2016)

Gambar II.5. Class Diagram

4. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case

dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan

diterima antar objek (Hendini, 2016).

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa sequence diagram merupakan

diagram UML yang menjelaskan tentang interaksi antar objek yang ada di

sistem termasuk pengguna, display, dan sebagainya, dapat berupa message

yang digambarkan terhadap waktu.

Tabel II.2. Simbol Sequence Diagram


22

Gambar Keterangan

Entity Class, merupakan bagian dari sistem yang


berisi kumpulan kelas berupa entitas-entitas yang
membentuk gambaran awal sistem dan menjadi
landasan untuk menyusun basis data.
Boundary Class, berisi kumpulan kelas yang menjadi
interfaces atau interaksi antara satu atau lebih aktor
dengan sistem, seperti tampilan form entry dan form
cetak.
Control Class, suatu objek yang berisi logika aplikasi
yang tidak memiliki tanggung jawab kepada entitas,
contohnya adalah kalkulasi dan aturan bisnis yang
melibatkan berbagai objek.
Message, simbol mengirim pesan antar class.

Recursive, menggambarkan pengiriman pesan yang


dikirim untuk dirinya sendiri.

Activation, mewakili sebuah eksekusi operasi dari


objek, panjang kotak ini berbanding lurus dengan
durasi aktivasi sebuah operasi.

Lifeline, garis titik-titik yang terhubung dengan objek,


sepanjang lifeline terdapat activation.

Sumber : (Hendini, 2016)

5. Sequence Diagram
23

Diagram isekuen imenggambarkan ikelakuan iobjek ipada iuse icase

idengan imendeskripsikan iwaktu ihidup iobjek idengan imassage iyang

idikirimkan idan iditerima iantar iobjek. iBanyaknya idiagram isekuen iyang

iharus idigambar iadalah iminimal isebanyak ipendefinisian iuse icase iyang

imemiliki iproses isendiri iatau iyang ipenting isemua iuse icase iyang itelah

ididefinisikan iinteraksi ijalannya ipesan isudah idicakup idalam idiagram

isekuen isehingga isemakin ibanyak iuse icase iyang ididefinisikan imaka

idiagram isekuen iyang iharus idibuat ijuga isemakin ibanyak.

Sumber : (Hendini, 2016)

Gambar II.6. Sequence Diagram

6. Component Diagram

Component iDiagram iadalah idiagram iUML iyang imenampilkan

ikomponen idalam isystem idan ihubungan iantara imereka. iSaat iberurusan

idengan idokumentasi isistem iyang ikompleks, icomponent idiagram idapat

imembantu imemecah isistem imenjadi ikomponen iyang ilebih ikecil. iJadi


24

itujuan idari ikomponen idiagram iadalah:

a. Memvisualisasikan ikomponen idari isuatu isistem.

b. Membangun ifile-file iyang idapat idieksekusi idengan imenggunakan

iteknik iforward idan ireverse iengineering.

c. Menjelaskan iorganisasi idan ihubungan idari ikomponen.

Sumber : (Hendini, 2016)

Gambar II.7. Component Diagram

7. Deployment Diagram

Deployment iDiagram iadalah isalah isatu imodel idiagram idalam iUML

iuntuk imengerahkan iartefak idalam inode. iDeployment idiagram idigunakan

iuntuk imemvisualisasikan ihubungan iantara isoftware idan ihardware. iSecara

ispesifik ideployment idiagram idapat imembuat iphysical imodel itentang


25

ibagaimana ikomponen iperangkat ilunak i(artefak) idigunakan ipada

ikomponen iperangkat ikeras, iyang idikenal isebagai inode. iIni iadalah isalah

isatu idiagram ipaling ipenting idalam itingkat iimplementasi iperangkat ilunak

idan iditulis isebelum imelakukan icoding.

Sumber : (Hendini, 2016)

Gambar II.8. Deployment Diagram

DAFTAR PUSTAKA
26

Agus, Prayitno dan Safitri, Y. (2015). Pemanfaatan Sistem Informasi Perpustakaan


Digital Berbasis Website Untuk Para Penulis. Indonesian Journal on Software
Engineering, 1 (1), 1–10.
Anna. (2016). Aplikasi Kamus Bahasa Indonesia - Bugis Berbasis Web Dengan
Metode Sequential Search. Repository Universitas Bina Sarana Informatika
(RUBSI), 3 (1), 246–258.
Anwar, Saiful dan Irawan, F. (2017). Rancangan Bangun Sistem Informasi
Pengajuan Pengadaan Suku Cadang pada PT. Andalan Chrisdeco Berbasis Web.
Jurnal Pilar Nusa Mandiri, 13 (1).
Arizona, N. D. (2017). Aplikasi Pengelolahan Data Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Desa (APBDES) Pada Kantor Desa Bakau Kecamatan Jawai Berbasis
Web. Jurnal Teknologi Informatika, 01 (02), 105–119.
Ermatita. (2016). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan. Jurnal
Sistem Informasi (JSI), 8 (1), 966–977.
Firmansyah, Y. (2018). Penerapan Metode SDLC Waterfall Dalam Pembuatan
Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Studi Kasus Pondok Pesantren Al-
Habi Sholeh Kabupaten Kubu Raya , Kalimantan Barat. Jurnal Teknologi &
Manajemen Informatika, 4(1), 185–191.
Fridayanthie, Widia, Eka dan Madiati, T. (2016). Rancang Bangun Sistem Informasi
Permintaan ATK Berbasis Intranet. Jurnal Khatulistiwa Informatika, 4 (2).
Hendini, A. (2016). Pemodelan UML Sistem Informasi Monitorig Penjualan dan
Stok Barang (Studi Kasus: Dostro Zhezha Pontianak). Jurnal Khatulistiwa, 4
(2).
Hermawan, Rudi. Hidayat, Arif & Utomo, V. G. (2016). Sistem Informasi
Penjadwalan Kegiatan belajar Mengajar Bebasis Web. Indonesian Journal on
Software Engineering, 2 (1).
Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Cv. Budi Utama.
Iswandy, E. (2015). Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan
Dana Santunan Sosial Anak Nagari Dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa Dan
Pelajar Kurang Mampu Di Kenagarian Barung - Barung Balantai Timur. Jurnal
TEKNOIF, 3 (2).
Marisa, F. (2017). Web Programming untuk Membangun Potral (Client Side and
Server Side). CV. Budi Utama.
27

Mulyanto, J. D., Lukman, A. M & Mentari, R. P. (2017). Sistem Informasi Penjualan


Jasa Pada Percetakan Tiara Dua Offset Purwokerto. Jurnal Evolusi, 15.
Purnomo, D. (2017). Model Prototyping pada Pengembangan Sistem Informasi.
Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan, 1 (2), 54–61.
Puspitasari, D. (2016). Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah Berbasis Web. 2,
227–240.
Ramayasa, I. P. (2015). Perancangan Sistem Monitoring Skripsi pada Stmik Stikom
Bali Berbasis Web. Proceedings Konferensi Nasional Sistem Dan Informatika.
Rasyid, A. H. (2017). Pengaruh Kualitas Layanan dan Pemanfaatan Teknologi
Terhadap Kepusan dan Loyalitas Pelanggan Go-Jek. Jurnal Ecodemica, 1 (2),
210–223.
Risdiansyah, D. (2017). Perancangan Sistem Informasi Bimbingan Konseling
Berbasis Desktop pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Kubu Raya. Khatulistiwa
Informatika, 5 (2), 86–91.
Suhendra, Imam, dan Pambudi, W. S. (2015). Aplikasi Load Cell Untuk Otomasi
Pada Depot Air Minum Isi Ulang. Jurnal Sains Dan Teknologi, 1 (1), 11.
Sumiati, & Sugianto, A. (2016). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kanker Pada Anak
Menggunakan Metode Certainty Factor. Jurnal PROSISKO, 43–50.
Supono, dan Putratama, V. (2016). Pemograman Web Dengan Menggunakan PHP
dan Framework Codeigniter. Deepublish.
Susanto, R., & Andriana, A. D. (2016). Perbandingan Model Waterfall dan
Prototyping Untuk Pengembangan Sistem Informasi. Majalah Ilmiah UNIKOM,
14 (1).
Wasiyanti, S., dan Talaohu, R. (2016). Sistem Informasi Penjualan Obat Berbasis
Web pada Apotek Kondang Waras Depok. PARADIGMA, 18 (2), 49–62.
Winarno, B. (2016). Kebijakan publik era globalisasi(teori,proses dan studi kasus
kompratif). CAPC(Center Of Academic Publishing Service.
Yunita, Maruloh dan Wulandari, S. (2017). Rancang Bangun Sistem Informasi
Penerimaan Siswa Baru Pada SMP Yanuri Jakarta. SIMNASIPTEK, 1 (1).
28

Anda mungkin juga menyukai