Anda di halaman 1dari 7

Tubagus Muhamad Irsad

175010043

Hukum Acara Pidana

Soal dan Jawaban

1. Suatu perbuatan dapat dikatakan sebagai tindak pidana apabila memenuhi syarat formil
maupun syarat materil sebagaimana tujuan hukuman mati. Berdasarkan syarat ini, sebuah
tindak pidana juga dapat digolongkan kedalam tindak pidana ringan dan tindak pidana
berat. Tentunya penggolongan ini didasarkan pada jenis tindakan yang dilakukan
sehingga berefek terhadap jenis dan lamanya waktu hukuman yang diberikan. Saudara
diminta menjelaskan ciri-ciri dan jenis tindak pidana kategori Tindak Pidana Ringan!

Jawaban : Tindak pidana ringan atau TIPIRING itu berbeda dengan tindak
pidana berat atau pelanggaran karena di tindak pidana ringan ini
ada hukuman berupa kurungan/ penjara namun dalam tempo
waktu yang lebih ringan dan juga dengan denda yang ringan.
Adapun ciri-cirinya sebagai berikut :
1. Diatur dalam KUHAP Bab 2
2. Tindak pidana yang dilakukan biasanya mengganggu orang lain
atau mengganggu ketertibaan
3. Dilakukan juga prosedur sesuai dengan tindak pidana berat

Jenis-jenis tindak pidana ringan


1. Mengganggu ketertiban
2. Mengganggu rapat umum
3. Menganiaya binatang
4. Penghinaan ringan
2. Penomoran perkara di pengadilan negeri dilakukan sesuai dengan ketentuan Buku II
Mahkamah Agung RI (Pola Bindalmin). Nomor perkara pada perkara perdata dibuat oleh
Kasir berdasarkan nomor urut dalam buku jurnal keuangan. Nomor perkara pada perkara
pidana dibuat oleh petugas Meja 1 berdasarkan tata urutan penerimaan perkara. Saudara
Jelaskan standar penomoran perkara dalam putusan pengadilan untuk kategori perkara
Pidana!!
Jawaban : Penomoran tindak pidana umum berasal dari KUHP
menggunakan kode Pid.B untuk perkara dengan acara biasa,
Pid.S untuk perkara dengan acara singkat, Pid.C untuk
perkara dengan acara cepat biasanya di peruntukan tindak
pidana ringan dan Pid.LL untuk pelanggaran lalu-lintas.
contoh Nomor 123/Pid.B/2010/PN Jkb
nomor 123 : penomoran surat putusan
Pid. B : kode tindak pidana
2010 : tahun
PN Jkb : tempat pengadilan di adakan

3. Upaya hukum merupakan upaya yang diberikan oleh undang-undang kepada seseorang
atau badan hukum untuk hal tertentu untuk melawan putusan hakim sebagai tempat bagi
pihakpihak yang tidak puas dengan putusan hakim yang dianggap tidak sesuai dengan
apa yang diinginkan, tidak memenuhi rasa keadilan, karena hakim juga seorang manusia
yang dapat melakukan kesalaha/kekhilafan sehingga salah memutuskan atau memihak
salah satu pihak.Saudara diminta menjelaskan Jenis-jenis Upaya hukum dalam perkara
pidana secara detail sejak mulai pengertian, dasar hukum, syarat mengajukan dan
prosedur mengajukannya!.

Jawaban : Upaya hukum adalah upaya yang diberikan oleh undang-


undang kepada seseorang atau badan hukum untuk dalam
hal tertentu melawan putusan hakim.

1. Banding diatur dalam Pasal 233 KUHAP


syarat : diajukan sebelum 14 hari terhitung dari putusan
pengadilan.
prosedur :
1. Dinyatakan dihadapan Panitera Pengadilan Negeri
dimana putusan tersebut dijatuhkan, dengan terlebih
dahuku membayar lunas biaya permohonan banding.
2. Permohonan banding dapat diajukan tertulis atau lisan
(pasal 7 UU No. 20/1947) oleh yang berkepentingan
maupun kuasanya.
3. Panitera Pengadilan Negeri akan membuat akte
banding yang memuat hari dan tanggal diterimanya
permohonan banding dan ditandatangani oleh panitera
dan pembanding. Permohonan banding tersebut dicatat
dalam Register Induk Perkara Perdata dan Register
Banding Perkara Perdata.
4. Permohonan banding tersebut oleh panitera
diberitahukan kepada pihak lawan paling lambat 14 hari
setelah permohonan banding diterima.
5. Para pihak diberi kesempatan untuk melihat surat serta
berkas perkara di Pengadilan Negeri dalam waktu 14
hari.
6. Walau tidak harus tetapi pemohon banding berhak
mengajukan memori banding sedangkan pihak
Terbanding berhak mengajukan kontra memori banding.
Untuk kedua jenis surat ini tidak ada jangka waktu
pengajuannya sepanjang perkara tersebut belum diputus
oleh Pengadilan Tinggi. (Putusan MARI No. 39
k/Sip/1973, tanggal 11 September 1975).
7. Pencabutan permohonan banding tidak diatur dalam
undang-undang sepanjang belum diputuskan oleh
Pengadilan Tinggi pencabutan permohonan banding
masih diperbolehkan.
2. Kasasi diatur dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun
2004 dan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2009.
syarat : dia ajukan setelah 14 hari dari putusan
prosedur :
1. Permohonan kasasi disampaikan oleh pihak yang
berhak baik secara tertulis atau lisan kepada Panitera
Pengadilan Negeri yang memutus perkara tersebut
dengan melunasi biaya kasasi.
2. Pengadilan Negeri akan mencatat permohonan kasasi
dalam buku daftar, dan hari itu juga membuat akta
permohonan kasasi yang dilampurkan pada berkas (pasal
46 ayat (3) UU No. 14/1985)
3. Paling lambat 7 hari setelah permohonan kasasi
didaftarkan panitera Pengadilan Negeri memberitahukan
secara tertulis kepada pihak lawan (pasal 46 ayat (4) UU
No. 14/1985)
4. Dalam tenggang waktu 14 hari setelah permohonan
kasasi dicatat dalam buku daftar pemohon kasasi wajib
membuat memori kasasi yang berisi alasan-alasan
permohonan kasasi (pasal 47 ayat (1) UU No. 14/1985)
5. Panitera Pengadilan Negeri menyampaikan salinan
memori kasasi pada lawan paling lambat 30 hari (pasal 47
ayat (2) UU No. 14/1985).
6. Pihak lawan berhak mengajukan kontra memori kasais
dalam tenggang waktu 14 hari sejak tanggal diterimanya
salinan memori kasai (pasal 47 ayat (3) UU No. 14/1985)
7. Setelah menerima memori dan kontra memori kasasi
dalam jangka waktu 30 hari Panitera Pengadilan Negeri
harus mengirimkan semua berkas kepada Mahkamah
Agung (pasal 48 ayat (1) UU No. 14/1985)
3. Peninjauan Kembali diatur dalam KUHAP Pasal 263

4. Upaya hukum peninjauan kembali (request civil) merupakan suatu upaya agar putusan
pengadilan baik dalam tingkat Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, maupun
Mahkamah Agung yang telah berkekuatan hukum tetap (inracht van gewijsde), mentah
kembali. Permohonan Peninjauan Kembali tidak menangguhkan atau menghentikan
pelaksanaan putusan pengadilan (eksekusi).Suadara jelaskan prosedur pengajuan PK
menurut UU No. 14 Tahun 1985!
Jawaban :
1. Mengjukan permohonan PK kepada Mahkamah Agung secara tertulis atau lisan
melalui Pengadilan Agama/ Mahkamah Syar’iyah.
2. Pengajuan PK dalam tenggang waktu 180 hari sesudah penetapan/putusan
pengadilan mempunyai kekuatan hukum tetap atau sejak diketemukan bukti
adanya kebohongan/bukti baru, dan bila alasan Pemohon PK berdasarkan bukti
baru (Novum), maka bukti baru tersebut dinyatakan di bawah sumpah dan
disahkan oleh pejabat yang berwenang (Pasal 69 Undang-undang Nomor 14 Tahun
1985 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2004).
3. Membayar biaya perkara PK (Pasal 70 Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985
yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2004, Pasal 89 dan 90
Undang-undang Nomor 7 tahun 1989).
4. Panitera pengadilan tingkat pertama memberitahukan dan menyampaikan salinan
memori kepada pihak lawan dalam tenggang waktu selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari.
5. Pihak lawan berhak mengajukan surat jawaban terhadap memori PK dal tenggang
waktu 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal diterimanya salinan permohonan PK.
6. Panitera pengadilan tingkat pertama mengirimkan berkas PK ke MA selambat-
lambatnya dalam tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari.
7. Panitera MA menyampaikan salinan putusan PK kepada Pengadilan
Agama/Mahkamah Syar’iyah.
8. Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah manyampaikan salinan putusan PK
kepada para pihak selambat-lambatnya dalam tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari.
9. Setelah putusan disampaikan kepada para pihak maka panitera :
a.Untuk perkara cerai talak :
1)Memberitahukan tentang Penetapan Hari Sidang penyaksian ikrar talak
dengan memanggil Pemohon dan Termohon.
2)Memberikan Akta Cerai sebagai surat bukti cerai selambat-lambatnya
dalm waktu 7 (tujuh) hari.
b.Untuk perkara cerai gugat :
c.Memberikan Akta cerai sebagai surat bukti cerai selambat-
lambatnya dalm waktu 7 (tujuh) hari.

5. Dalam Perkara Pidana terdapat Hak istimewa yang dilakukan kepala negara mengenai
pengampunan atau penghapusan hukuman. Saudara jelaskan macam-macam secara jelas
dan baik!
Jawaban :
a. Grasi adalah hak bagi presiden untuk memberikan pengurangan hukuman,
pengampunan, atau bahkan pembebasan hukuman sama sekali.
b. Rehabilitasi merupakan suatu tindakan presiden dalam rangka memulihkan
nama baik seseorang yang telah hilang.
c. Amnesti adalah sebuah tindakan hukum yang mengembalikan status tak
bersalah kepada orang yang sudah dinyatakan bersalah secara hukum
sebelumnya.
d. Abolisi merupakan suatu keputusan untuk menghentikan pengusutan dan
pemeriksaan suatu perkara. Di mana pengadilan belum menjatuhkan
keputusan terhadap perkara tersebut.
6. Dalam proses Hukum Acara Pidana ditemukan berbagai istilah dama persidangan.
Saudara jelaskan pengertian istilah dibawah ini ! a. Requisitor b. Replik c. Duplik d.
Pledoi e. Incrah
Jawaban :
a. Requisitor merupakan surat tuntunan dalam persidangan.
b. Replik merupakan respon penggugat dari jawaban tergugat.
c. Duplik jawaban tergugat dari respon penggugat.
d. Pledoi adalah tahap pembelaan yang dilakukan terdakwa untuk dapat
melakukan sanggahannya mengenai tuntutan yang dituntutkan oleh
penuntut umum
e. Incrah adalah putusan berkekuatan hukum tetap dan tidak ada upaya
hukum biasa yang dapat ditempuh lagi.

Anda mungkin juga menyukai