Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
APENDISITIS

Oleh:
VELA LATIFAH
(P17212205052)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

APENDISITIS

TOPIK : Apendisitis

SASARAN :keluarga pasien

HARI/TANGGAL : Sabtu, 26 Maret 2021

WAKTU : 15 menit

TEMPAT : Rumah Tn.M


PERTEMUAN KE- :1
PENYULUH : Vela Latifah

A. TUJUAN

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan mampu


memahami tentang Apendisitis
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan:

a. Menjelaskan pengertian Apendisitis

b. Menjelaskan penyebab Apendisitis

c. Menjelaskan tanda gejala Apendisitis

d. Menjelaskan pencegahan Apendisitis

e. Menjelaskan pengobatan Apendisitis

f. Menjelaskan komplikasi Apendisitis


B. POKOK BAHASAN

Apendisitis

C. SUB POKOK BAHASAN

1. Pengertian Apendisitis

2. Penyebab Apendisitis

3. Tanda gejala Apendisitis

4. Pencegahan Apendisitis

5. Pengobatan Apendisitis

6. Komplikasi Apendisitis

D. KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan peserta Metode Media/


Kegiatan Penyuluh Alat
Pendahuluan 3 menit 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam Ceramah Lefleat
2. Perkenalan 2. Mendengarkan dan dan alat

3. Penjelasan topik 3. Mendengarkan Tanya tulis

penyuluhan jawab

4. Penjelasan 4. Mendengarkan
TIU/TIK
5. Relevansi materi 5. Mendengarkan
(manfaat dan
alasan)
6. Apersepsi peserta 6. Mengemukakan
jawaban
7. Kontrak waktu 7. Mendengarkan
Penyajian 9 menit 1. Penjelasan materi 1. Mendengarkan Ceramah Lefleat,
2. Menanyakan pada 2. Menjawab dan dan alat
peserta tentang Tanya tulis
pokok materi yang jawab
diberikan
3. Menuliskan 3. memperhatikan
jawaban peserta
4. Memberi 4. Bertanya
kesempatan peserta
untuk bertanya
5. Memberi 5. Menanggapi
kesempatan peserta jawaban
lain menanggapi
pertanyaan
6. Memberi penilaian 6. Mendengarkan
dan kesimpulan
jawaban
7. Memberi 7. Menerima hadiah
reinforcemen
8. Mengarahkan 8. Mendengarkan
penyuluhan pada
situasi yang
kondusif
Penutup 3 menit 1. Mengevaluasi 1. Mendengarkan Ceramah Lefleat,
2. Menyimpulkan 2. Mendengarkan dan alat tulis
materi Tanya
3. Konytak waktu 3. menjawab jawab
untuk pertemuan
selanjutnya
4. Salam penutup 4. Menjawab salam
E. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Stuktur

a. Kesiapan materi

b. Kesiapan SAP

c. Kesiapan media : leaflet,

d. Audien siap di ruangan

e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan sebelumnya

2. Evaluasi Proses

a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan

b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

d. Suasana penyuluhan tertib

e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan

f. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang

3. Evaluasi Hasil

Menanyakan kembali materi yang telah disampaikan kepada peserta


penyuluhan (lansia):
a. Apa pengertian Apendisitis?

b. Apa penyebab Apendisitis?

c. Apa tanda gejala Apendisitis

d. Bagaimana pencegahan Apendisitis?

e. Bagaimana pengobatan Apendisitis?

f. Apa saja komplikasi Apendisitis?


F. MATERI PENYULUHAN

- Terlampir
“APPENDISITIS”

A. Pengertian

Appendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau


umbai cacing (appendiks). Infeksi ini dapat mengakibatkan pernanahan.
Bila infeksi bertambah parah, usus buntu itu bisa pecah. Usus buntu
merupakan saluran usus yang ujungnya buntu dan menonjol dari bagian
awal usus besar atau sekum (cecum). Usus buntu besarnya sekitar
kelingking tangan.
Appendisitis adalah inflamasi akut pada appendisits verniformis dan
merupakan penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat (Brunner
& Suddart, 2013).
Appendisitis adalah tersumbatnya lumen oleh karena benda asing,
fekolit, tumor atau parasit. Mukosa mengekskresi cairan dibawah
penyumbatan, tekanan intraluminal meningkat, mukosa mengalami
hipoksia dan menimbulkan dan menimbulkan tukak dan bakteri menyerang
dinding sehingga terjadi peradangan.
Appendicitis adalah suatu peradangan yang mengenai seluruh lapisan
dinding organ appendik/umbai cacing (usus buntu).

B. Penyebab

Terjadinya apendisitis umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri.


Namun terdapat banyak sekali faktor pencetus terjadinya penyakit ini.
1. Penyumbatan / obstruksi pada lumen apendik.

 Penyumbatan feces yang keras.

 Penyumbatan biji-bijian.

 Tumor

 Adanya jaringan yang rusak.


 Edema (pembengkakan).

2. Inflamasi / pembengkakan pada lumen apendik.

3. Infeksi kuman yersini


C. TANDA DAN GEJALA

 Rasa nyeri biasanya terjadi pada daerah perut bagian kanan bawah.

 Biasanya demam ringan

 Mual, muntah

 Anoreksia, malaisse (penurunan nafsu makan)

 Nyeri tekan lokal pada titik Mc. Burney

 Spasme otot

 Konstipasi, diare

 Pada bayi akan gelisah, mengantuk dan anoreksia.

D. MACAM- MACAM APENISITIS

a. Appendicitis akut, dibagi atas : Appendicitis akut fokalis atau


segmentalis,yaitu setelah sembuh akan timbul striktur local. Appendicitis
purulenta difusi,yaitu sudah bertumpuk nanah.

b. Appendicitis kronis, dibagi atas : Appendicitis kronis fokalis atau parsial


yaitu,setelah sembuh akan timbul stiktur local.Appendicitis kronis obliteritiva
yaitu,appendiks miring, biasanya ditemukan pada usia tua.

E. PENCEGAHAN

Salah satu kiat agar terhindar dari penyakit radang usus buntu adalah
mengkonsumsi makanan yang kaya serat, karena akan membantu
melunakkan makanan sehingga tidak menginap terlalu lama di dalam usus
besar. Hal itu dapat mencegah sebagian sampah makanan nyasar ke dalam
usus buntu. Sehingga kemungkinan terjadinya radang usus buntu bisa
diperkecil.
Makanan kaya serat juga merupakan nutrisi yang cocok untuk
kehidupan bakteri ‘baik’ di dalam usus besar, tetapi tidak disukai bakteri
patogen (yang menimbulkan penyakit). Karena itu, banyak mengkonsumsi
makanan berserat juga membantu menunjang perkembangan bakteri ‘baik’.
Sehingga pencernaan dan tubuh kita akan lebih sehat, karena lebih banyak
terdapat bakteri baik dari pada bakteri patogen di dalam usus.

F. PENGOBATAN

 Pembedahan diindikasikan bila diagnosa apendisitis telah ditegakkan

 Antibiotik dan cairan IV diberikan sampai pembedahan dilakukan

 Analgetik diberikan setelah diagnosa ditegakkan.

 Apendektomi dilakukan sesegera mungkin untuk


menurunkan resiko perforasi. (Brunner & Suddart, 2013)

G. KOMPLIKASI

Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita dengan appendisitis adalah:

a. Perforasi

Terjadi pada 20% pasien anak-anak dan orang yang lanjut usia
berupa rasa sakit yang bertambah, demam tinggi, rasa nyeri yang menyebar
dan jumlah leukosit yang tinggi merupakan tanda kemungkinan perforasi.
b. Peritonitis

Difus atau umum, peritonitis ini merupakan salah satu akibat perforasi.
Peritonitis disertai rasa sakit yang hebat, rasa nyeri, kembung, demam dan
keracunan.
c. Abses appendiks

Ini merupakan sebab lain perforasi terasa suatu masa lunak dikuadran
kanan bawah atau didaerah pelvis. Masa ini mula-mula berupa flegmon
tetapi dapat berkembang menjadi rongga yang mengandung nanah.
d. Pileflebilitis (tromboflebitis septic vena portal)

Akan mengakibatkan demam yang tinggi panas dingin menggigil dan ichterus.

e. Pada laki-laki dibedakan dengan batu ginjal, hidronefrosis, enteritis


regional acut, torsi dan trangulasi testis kanan, epididimis kanan.
f. Pada wanita dibedakan salfingitis, ruptur folikel graff kanan, pielitis kanan
pada wanita hamil, degenerasi merah di mioma uteri.
g. Pada anak-anak dibedakan dengan simplek acut gastroenteritis, adenitis
kelenjar mesenterium dan invaginasi.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. (2014). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Volume 2. Jakarta :
EGC

Price, SA, Wilson, LM. .2016. Patofisiologi Proses-Proses Penyakit, Buku Pertama.

Edisi 4. Jakarta:. EGC.

Smeltzer, Bare .2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner & suddart.

Edisi 8. Volume 2. Jakarta: EGC


APENDICITIS PENGERTIAN MACAM-MACAM
Apendiks adalah
Hjmnsaa peradangan akibat infeksi pada usus
buntu atau umbai cacing (apendiks).
APENDICITIS
Infeksi ini bisa mengakibatkan a. Appendicitis akut, dibagi atas :
pernanahan. Bila infeksi bertambah
parah, usus buntu itu bisa pecah. Appendicitis akut fokalis atau
Usus buntu merupakan saluran usus segmentalis,yaitu setelah sembuh akan
yang ujungnya buntu dan menonjol
dari bagian awal usus besar atau timbul striktur local. Appendicitis
sekum (cecum). purulenta difusi,yaitu sudah bertumpuk
nanah.

OLEH :
VELA LATIFAH
P17212205052
b. Appendicitis kronis, dibagi atas :
Appendicitis kronis fokalis atau parsial
yaitu,setelah sembuh akan timbul stiktur
local.Appendicitis kronis obliteritiva

PROGRAM STUDI PROFESI NERS yaitu,appendiks miring, biasanya


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ditemukan pada usia tua.
MALANG
2021
PENYEBABNYA TANDA DAN GEJALA CARA PENCEGAHAN
Mengkonsumsi makanan yang mengandung
- Infeksi bakteri. - Anoreksia biasanya tanda pertama. banyak/kaya serat seperti : sayur-sayuran
- Faktor penyumbatan pada lapisan saluran - Rasa nyeri yang dimulai dari bagian tengah ,buah-buahan kecuali buah jambu biji.

(lumen) oleh tujnja yang keras. perut dan berpindah kebagian bawah
- Pembesaran jaringan limfoid. sebelah kanan perut, dengan perut kaku
- Penyakit cacing ( cacing ascaris). seperti papan.
- Benda asing dalam tubuh seperti biji- - Susah berjalan karena nyeri MAKANAN DAN MINUMAN YANG DI
HINDARI
bijian. - Nafsu makan hilang,
Makanan dan minuman yang tidak
- Erosi mukosa apendiks karena parasit E. - Terjadinya konstipasi dihanjurkan seperti : pedas,berminyak,biji-
bijian, minuman dingin,minuman
Histolytica. - Terjadinya diare
mengandung kafein
- Cancer primer dan striktur. - Bagian kiri bawah perut terlalu lunak untuk
- Infeksi kuman dari colon yang paling disentuh, diperkirakan bagian perut
sering adalah E. Coli dan streptococcus. mengalami peradangan.
- Demam subfebril.

Anda mungkin juga menyukai