Anda di halaman 1dari 3

FORAMINIFERA

Foraminifera atau sering dikenal dengan rhizopoda(kaki semu) merupakan


salah satu dari jenis mikrofosil yang tergolong kedalam kelompok hewan yang
bersel tunggal dengan filumnya berupa protozoa dan memiliki cangkang (test)
serta hidup di lingkungan darat(mempunyai cangkang khitin) dan hidup di
lingkungan laut(mempunyai cangkang gampingan). Cangkang atau kerang
foraminifera merupakan petunjuk dalam pencarian sumber daya minyak, gas alam
dan mineral. Foraminifera juga merupakan kerabat dari amoeba, hanya saja
amoeba tidak memiliki cangkang untuk protoplasmanya.
Klasifikasi foraminifera didasarkan atas komposisi, komposisi dinding
testnya dan dinding testnya.
● Subordo Allogromina (dinding test allogromina)
● Subordo Textulariina (dinding test agglutinated)
● Subordo Milliolina (dinding tets calcareousSubordo Miliolina)
Jenis-jenis foraminifera begitu beragam, biasanya klasifikasi foraminifera ini
didasarkan pada bentuk cangkang dan cara hidupnya. Berdasarkan cara hidupnya,
foraminifera dibagi menjadi:
● Foraminifera plantonik
● Foraminifera betik
Berdasarkan bentuk cangkangnya, jenis foraminifera terbagi menjadi :
● Araneceous (foraminifera bercangkang pasiran)
● Porcelaneous (foraminifera bercangkang gampingan tanpa pori)
● Hyalin (foraminifera bercangkang gampingan berpori)
Untuk foraminifera bentuk bentik hidup di lapisan sedimen hinggga kedalaman
beberapa puluh sentimeter, sedangkan foraminifera planktonik hidup di daerah
perairan.Foraminifera planktonik tersebar luas di laut-laut terbuka dengan
kedalaman lebih dari 10 meter.
Berdasarkan ukuran mikroskopis, kekerasan cangkang dan sebaran
geografis serta geologisnya, jenis hewan ini sangat potensial untuk digunakan
sebagai petunjuk kondisi suatu lingkungan, baik pada masa kini maupun masa
lampau. Untuk foraminifera bercangkang pasiran biasa ditemukan di lingkungan
yang ekstrim seperti perairan payau atau perairan laut dalam.Disebut pasiran
karena kenampakan permukaan cangkang terlihat kasar seperti taburan gula pasir.
Foraminifera bercangkang gampingan tanpa pori biasa hidup soliter dengan
membenamkan cangkangnya kedalam sedimen kecuali bagian mulutnya
(apperture) yang muncul ke permukaan cangkang sedimen. Hal tersebut
memengaruhi penamaan pada Porselaneous karena pada cangkang dewasa
kenampakan foraminifera porcellaneous tampak seperti jambangan porselen
dengan bentuk kamar berupa persegi atau lonjong. Kemudian untuk foraminifera
gampingan berpori merupakan jenis yang memiliki variasi bentuk cangkang yang
sangat banyak seperti lampu kristal dengan ornamen rumit, bening dan berkilau.
Cangkang foraminifera terbuat dari kalsium karbonat sehingga untuk
fosilnya dapat digunakan sebagai petunjuk dalam pencarian sumber daya minyak,
gas alam dan mineral. Selain itu karena keanekaragaman dan morfologinya yang
kompleks, fosil foraminifera juga berguna untuk biostratigrafi dan dapat
memberikan tanggal relatif terhadap batuan. Beberapa jenis batu misalnya
batugamping biasanya banyak ditemukan mengandung fosil foraminifera, maka
dari itu peneliti dapat mencocokan sampel batuan dan mencari sumber asal batuan
tersebut berdasarkan kesesuaian jenis fosil foraminifera yang dimilikinya.
Kehidupan foraminifera sebagian besar belum diketahui secara
keseluruhan. Sedikit sekali kehidupan spesies foraminifera yang belum diketahui
dengan baik. Beberapa spesies yang telah diketahui menunjukan beberapa prilaku
dan siklus hidup yang begitu luas. Spesies tertentu secara individu hidup hanya
beberapa minggu, sedangkan spesies yang lain dapat hidup bertahun-tahun.
Beberapa spesies foraminifera bentonik secara aktif menggali dasar laut secara
perlahan dengan kecepatan 1Cm/ jam, sedangkan spesies yang lainnya menempel
pada permukaan dasar laut atau tumbuhan. Foraminifera merupakan bagian yang
penting dari sebuah rantai makanan yang bersama-sama dengan pemangsanya
termasuk keong laut dan ikan-ikan kecil.

Anda mungkin juga menyukai