Anda di halaman 1dari 8

I.

TUJUAN
a. Dapat membandingkan kelarutan garam-garam alkali tanah
b. Dapat menuliskan persamaan reaksi yang terjadi antara zat-zat dalam
larutan yang dicampurkan
II. PERINCIAN KERJA
Mereaksikan larutan garam-garam alkali tanah dengan larutan garam yang
mengandung
a. Ion sulfat
b. Ion karbonat
c. Oksalat
d. Ion kromat
III. ALAT DAN BAHAN
 Alat
a. Pipet tetes 4 buah
b. Gelas piala 250 ml 3 buah
c. Gelas piala 1000 ml 2 buah
d. Gelas piala 100 ml 2 buah
e. Tabung reaksi 12 buah
f. Rak tabung reaksi 1 buah
 bahan
1. Larutan BaCl2 (Barium Klorida) 0,1M
2. Larutan CaCl2 (Kalsium Klorida) 0,1M
3. Larutan Sr(NO3)2 (Strontium Nitrat) 1M
4. Larutan MgCl2 (Magnesium Klorida) 0,1M
5. Larutan H2SO4 (Hidrogen Sulfat) 1M
6. Larutan Na2CO3 (Natrium Karbonat) 1M
7. Larutan K2CrO4 (Kalium Kromat) 1M
8. Larutan CH3COOH (Asam Asetat) 1M

IV. DASAR TEORI


Dalam percobaan ini kita akan mempelajari sifat-sifat unsur alkali tanah
dalam sistem periodik. Alkali tanah merupakan logam yang cukup reaktif.
Unsur-unsur yang termasuk alkali tanah yaitu : Be, Mg, Ca, Sr, Badan Ra
(karena senyawa berilium jarang didapatkan dan bahkan sangat beracun dan
senyawa Ra merupakan unsur radioaktif, kita tidak melakukan analisa untuk
kedua unsur tersebut). Semua alkali tanah berada dalam senyawanya dan
dalam larutan sebagai kation M2+. Jika larutan garam-garam alkali tanah
dicampur dengan larutan yang berisi anion X2- (CO32- ,SO42-,CrO42-), maka
kation alkali tanah bereaksi dengan anion-anion tersebut dan terbentuk garam
MX, dengan kelarutan berbeda-beda yang bergantung kepada kation alkali
tanah (M2+) dan anion X2- yang bereaksi.
M(aq)2++X(aq)2-→ MX
M2+ : Ba2+ ,Sr2+ ,Ca2+ ,Mg2+
X2- : SO42- , CO32- , Cr2O42- , C2O42-
Unsur-unsur golongan II A disebut juga alkali tanah sebab unsur-unsur
tersebut bersifat basa dan banyak ditemukan dalam mineral tanah umumnya
reaktif, tetapi kurang reaktif jika dibandingkan dengan logam alkali.
Kebanyakan dari garam garam golongan IIA adalah tidak larut dalam air.
Secara umum senyawa senyawa alkali yang memiliki berikatan dengan anion
mononegatif seperti klorida dan nitrat adalah larut dalam air. Sementara jika
senyawa alkali memiliki anion dengan muatan negtaif  lebih dari satu seperti :
karbonat dan phosfat, maka akan memebentuk garam yang sukar larut. Ada
juga garam garam golongan alkali tanah yang menunjukkan sifat yang saling
bertolak belakang dalam kelarutannya dalam air. Jika membentuk garam
alkali tanah sulfat maka kelarutannya akan berubah dari larut menjadi sukar
larut seiring dengan pertambahan nomor atom (dari atas ke bawah).
Sementara jika membentuk alkali tanah hidroksida, maka dari atas kebawah
dalam satu golongan kelarutannya akan semakin meningkat (dari sukar larut
menjadi mudah larut). Salah satu faktor yang mempengaruhi kelarutan garam
alkali tanah dalam air adalah faktor termodinamika yang terdiri dari entalpi
dan entropi yang dihasilkan pada proses pelarutan. Pertama marilah kita kaji
tentang pengaruh entalpi terhadap kelarutan garam alkali tanah. Entalpi zat
dilihat dari proses penguapan kisi kristal garam. Untuk garam yang memiliki
kation bermuatan +2, sekitar tiga setengah kali energi akan dibutuhkan untuk
menguapkan kristal garam tersebut dibandingkan dengan garam yang
memiliki kation bermuatan +1. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya terik
elektrostatik yang lebih besar pada garam dengan kation +2 muatan kation +2
akan lebih besar gaya tariknya terhadap anion -1 dibandingkan jika kationnya
bermuatan +1 (seperti pada logam alkali) terhadap anion -1. Selanjutnya untuk
setiap mol garam di positif muatan +2, tiga buah ion harus di pisahkan
sehingga dibutuhkan energi yang lebih besar dibandingkan untuk memisahkan
satu mol garam monopositif (muatan kation +1) yang menghasilkan dua ion
saja. Hal ini mengakibatkan entalpi pelarutan dari ion dipositif akan jauh lebih
besar dibandingkan pelarutan ion monopositif. Sebagai akibat dari kerapatan
muatan ion golongan IIA yang juga besar, molekul air akan berinteraksi lebih
kuat terhadap ion ini, sehingga akan dihasilkan / dilepaskan energi yang lebih
besar ketika melarutkan garam di positif ini. Sebagai bukti bahwa entalpi
pelarutan garam golongan IIA lebih besar dibandingkan garam golongan IA
adalah pada pelarutan magnesium klorida dan natrium klorida. Pada pelarutan
magnesium klorida nilai entalpi pelarutannya adalah – 1921 kj/mol sedangkan
pada natrium klorida entalpi pelarutannya jauh lebih kecil yaitu – 435 kj/mol
tanda – menandakan melepas energy walaupun kedua unsur tersebut berada
pada golongan yang sama. Berdasarkan alasan pertama tentang entalpi
pelarutan inilah  yang mengakibatkan garam dipositif IIA  akan lebih sukar
larut dibandingkan garan dengan ion monopositif IA. Faktor kedua yang
mempengaruhi kelarutan garam golongan IIA adalah factor entropinya.
Entropi dari magnesium klorida hampir satu setengah kali lebih lebih negatif
dibandingkan natrium klorida. Fakta ini menunjukkan bahwa memisahkan
(oleh air sebagai pelarut) tiga buah ion pada magnesium klorida lebih sulit
dibandingkan memisahkan dua ion pada natrium klorida. Bagaimanapun,
karena ion magnesium punya kerapatan yang lebih besar dibandingkan  ion
natrium menyebabkan entropi pelarutannya menjadi sangat negatif
(melepaskan banyak energy). Ada banyak faktor lingkungan di sekitar ion
magnesium, yang mana dikelilingi oleh lapisan molekul air yang kuat.
Sehingga secara keseluruhan faktor entropi tidak mendukung pada proses
pelarutan dari magnesium klorida. Sementara itu karena nilai entropi natrium
klorida itu potsitif ( +13 kJ/mol) maka factor entropi akan membuat proses
pelarutannya menjadi lebih mudah.

SIFAT-SIFAT KIMIA
Walaupun logam-logam alkali tanah kurang electron positif dibandingkan
dengan logam-logam alkali,tetapi logam alkali tanah depat bereaksi dengan air
membentuk gas hydrogen dan hidrosida logam.

M + 2H2O →Mg(OH)2 + H2

Berilium hidroksida merupakan basa amfoter, sedang hidroksida yang lain


bersifat basa yang relative kuat. Larutan Ca(OH) 2 dan Ba(OH)2 dalam air yang
sering digunakan untuk mengidentifikasi adanya gas CO 2 , kelebihan gas CO2
akan mengubah garam karbonat yang sukar larut menjadi garam bikarbonat
yang mudah larut sehingga kekeruhan akan hilang.

Ca(OH)2 + CO2 → CaCO3 + H2O → Ca(HCO3)2

Garam bikarbonat ini hanya stabil dalam keadaan larutan. Semua unsur alkali
tanah akan menghasilkan iksida ion ionic MO. Khusus oksida berilium sukar
lartu dalam air, tetapi mudah larut dalam asam membentuk garam. Reaksi
antara peroksida alkalitanah dengan asam akan menghasilkan hydrogen
peroksida.

MO + 2H+ → M2+ + H2O2


Kecuali berilium, semua unsur alkali tanah dapat membentuk hidrida MH2
hidrida ini merupakan pereduksi yang baik, dan bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan gas hydrogen. Semua logam alkali tanah dapat mengalami
kombinasi langsung dengan halogen membentuk senyawa halide MX 2. Yang
perlu diperhatikan bahwa semua halide alkali tanah bersifat higroskopis dan
CaCl2 dikenal sebagai bahan pengering (drying agent) yang baik. Logam
alkali tanah dengan nitrogen akan membetnuk nitride M3N2. Penguraian
nitride alkali tanah dengan air dalam keadaan panas akan menghasilkan gas
ammonia.
M3N2 + 6H2O → 3M(OH)2 + 2NH3

V. PROSEDUR KERJA
a. Masukkan ke dalam tabung-tabung reaksi 1ml larutan garam yang berisi
kation Ba2+ , Sr2+ , Ca2+ , Mg2+ secara terpisah.
b. Tambahkan 1 ml larutan H2SO4 1M untuk setiap tabung reaksi dan aduk
atau digoncangkan sehingga bereaksi sempurna.
c. Catat hasil pengamatan dalam tabel.
d. Ulangi langkah (a), kemudian pada masing-masing tabung reaksi
ditambahkan larutan Na2CO3 1M sebagai reagen pengendap pengganti
larutan H2SO4 1M dan catat pengamatan saudara.
e. Kemudian tes untuk kelarutan garam oksalat dari alkali tanah dengan
larutan (NH4)2C2O4 1M. Akhirnya menentukan kelarutan garam kromat
dari alkali tanah dengan menggunakan 1ml larutan K2CrO4+ 1ml larutan
CH3COOH 1M
f. Buatlah suatu urutan kelarutan garam-garam alkali tanah dari hasil
pengamatan anda dan bandingkan apakah urutan tersebut sesuai dengan
urutan pada tabel periodik.

VI. DATA HASIL PENGAMATAN

H2SO4 Na2CO3 CH3COOH K2CrO4


Kelarutan
1M 0,1 M 1M 1M
Endapan
Tidak Endapan
BaCl2 Endapan putih dan
terdapat kuning dan
putih (tidak larutan keruh
endapan keruh (tidak
0,1 M terlarut) (tidak
(terlarut) terlarut)
terlarut)

Endapan
Tidak Tidak Tidak
CaCl2 Putih dan
terdapat terdapat terdapat
larutan keruh
endapan endapan endapan
0,1 M (tidak
(terlarut) (terlarut) (terlarut)
terlarut)

Larutan
Tidak berubah Tidak Tidak
MgCl2 terdapat warna terdapat terdapat
endapan menjadi endapan endapan
0,1 M
(terlarut) keruh (sedikit (terlarut) (terlarut)
tidak larut)

Terdapat
Endapan
endapan Tidak Tidak
Sr(NO3)2 kuning dan
putih dan terdapat terdapat
larutan keruh
kekeruhan endapan endapan
1M (tidak
(tidak (terlarut) (terlarut)
terlarut)
terlarut)

VII. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini dapat dibahas, Reaksi yang terjadi pada percobaan di atas
antara lain :
 Terhadap H2SO4
1. BaCl2(aq) + H2SO4(aq) BaSO4(s) + 2HCl(aq)
2. CaCl2(aq) + H2SO4(aq) CaSO4(aq) + 2HCl(aq)
3. MgCl2(aq) + H2SO4(aq) MgSO4(aq) + 2HCl(aq)
4. Sr(NO3)2 + H2SO4(aq) SrSO4(s) + 2HNO3(aq)
 Terhadap Na2CO3
1. BaCl2(aq) + Na2CO3(aq) BaCO3(s) + 2NaCl(aq)
2. CaCl2(aq) + Na2CO3(aq) CaCO3(s) + 2NaCl(aq)
3. MgCl2(aq) + Na2CO3(aq) MgCO3(s) + 2NaCl(aq)
4. Sr(NO3)2 + Na2CO3(aq) SrCO3(s) + 2NaNO3(aq)
 Terhadap CH3COOH
1. BaCl2(aq) + 2CH3COOH(aq) Ba(CH3COO)2(aq) + 2HCl(aq)
2. CaCl2(aq) + 2CH3COOH(aq) Ca(CH3COO)2(aq) + 2HCl(aq)
3. MgCl2(aq) + 2CH3COOH(aq) Mg(CH3COO)2(aq) + 2HCl(aq)
4. Sr(NO3)2(aq) + 2CH3COOH(aq) Sr(CH3COO)2(aq)+ 2HNO3(aq)
 Terhadap K2CrO4
1. Ba(CH3COO)2(aq) + K2CrO4(aq) BaCrO4(s) + 2CH3COOK(aq)
2. Ca(CH3COO)2(aq) + K2CrO4(aq) CaCrO4(aq) + 2CH3COOK(aq)
3. Mg(CH3COO)2(aq) + K2CrO4(aq) MgCrO4(aq) + 2CH3COOK(aq)
4. Sr(CH3COO)2(aq) + K2CrO4(aq) SrCrO4(aq) + 2CH3COOK(aq)
a) Berdasarkan hasil pengamatan, unsur-unsur yang membentuk garam
kromat yang termudah larut dalam air adalah Mg,Ca dan Sr.
b) Urutan dari unsur alkali tanah yang paling rendah kelarutannya hingga
tertinggi yaitu Ba,Ca,Sr,Mg. Kelarutan garam alkali tanah dipengaruhi oleh
adanya unsur – unsur lain yang kelarutannya lebih tinggi sehingga garam
alkali akan membentuk endapan karena kelarutanya dalam larutan telah
tergantikan oleh senyawa lain.

VIII. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa tidak semua
larutan garam bisa dilarutkan. Seperti, BaCl2 yang membentuk endapan saat
direaksikan dengan H2SO4, Na2CO3 dan K2CrO4 serta CaCl2. Yang juga
membentuk endapan saat direaksikan dengan Na2CO3. Dengan kata lain
garam-garam alkali tersebut tidak terlarut.

IX. DAFTAR PUSTAKA


 Achmad Hiskia. 1992. Kimia Unsur Dan Radioakimia. Bandung: PT . Citra
Aditya Bakti.
 Emil J. Slowinski. Chemical Principles in the Laboratory with Qualitative
Analysis, Holt sanders, japan 1983, halaman 78 sampai dengan 85.

Anda mungkin juga menyukai