Disusun oleh:
Dika Febrianti
200070300111023
Kelompok 2A
A. Latar Belakang
Pada pasien skizofrenia akan mengalami gangguan alam perasaan yang ditandai
ketakutan yang mendalam dan berkelanjutan, sehingga dapat terjadi gangguan dalam
menilai kenyataan, kepribadian penuh, perilaku dapat terganggu namun masih dalam
batas normal, ini menandakan bahwa mereka mengalami gelaja cemas. Pada
masyaraka yang pernah mengalami gangguan jiwa sekitar 2% - 4 % mengalami
kecemasan (Hawari, 2007).
Terdapat berbagai macam terapi yang dapat dilakukan untuk kesembuhan pasien
skizofrenia seperti terapi modalitas.Terapi modalitas yaitu untuk mengubah pasien
dari perilaku maladaptif ke perilaku adaptif. Pada terapi modalitas ada beberapa terapi
seperti terapi kognitf, terapi lingkungan terapi keluarga, logoterapi, terapi
psikoreligius,terapi kelompok, cognitif behaviourtherapy (CBT),role play, Thought
stopingdan contingency contracting. (Yosep, 2016; Herman, 2011)
Psikomotorik merupakan kemampuan yang berkaitan dengan ketrampilan (Skill)
atau kemampuan bertindak akibat adanya dorongan dari pikiran perasaan dan
kemauan dalam diri sendiri (Kurniawan, 2012).
Terapi kognitif terapi membantu pasien untuk meningkatkan ketrampilan dalam
mekanisme koping dan menurunkan kecemasan Menggambar merupakan salah satu
kegiatan yang dapat merangsang psikomotorik pasien skizofrenia. Psikomotorik
pasien jiwa berupa perilaku, pikiran dan aktivitas.Pemberian terapi psikomotrik
terhdap pengaruh aspek kognitif telah menunjukkan keefektifan penanganan dalam
kecemasan (Anoviyanti, 2008).
B. Topik
Stimulasi Afektif dan Psikomotor pada Pasien Gangguan Jiwa dengan Halusinasi :
Menanam bibit cabe bersama-sama dengan pasien odgj lainnya
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Membantu meningkatkan kemampuan berinteraksi dan membantu pasien untuk
mengalihkan halusinasi dengan kegiatan yang lebih bermanfaat
2. Tujuan Khusus
a. Perkembangan pada aspek psikomotor pasien
b. Perkembangan pada aspek afektif pasien
c. Perkembangan pada aspek kognitif pasien
C. Jadwal kegiatan
1. Tempat : Pendopo Desa Kasembon Bululawang
2. Lama : 09.00-09.30 (30 menit)
3. Waktu : Rabu, 03 Maret 2021
D. Metode pelaksanaan
1. Demonstrasi
2. Praktik bersama
E. Pengorganisasian
1. Pasien : Ny. N, Ny. R, Tn. M
Usia :
2. Leader : Dika Febrianti
Tugas :
a. Mengkoordinasi seluruh kegiatan
b. Memimpin jalannya terapi kelompok
c. Menjelaskan tujuan
d. Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan dan
memberikan umpan balik
e. Sebagai role model
f. Menjelaskan jalannya kegiatan dan melakukan kontrak waktu
3. Co-leader : Merdiana I.P
Tugas :
a. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
b. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
c. Membantu memimpin jalannya kegiatan
d. Menggantikan leader jika terhalang tugas
4. Observer : Dwi Harsanto
Tugas :
a. Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
b. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok
dengan evaluasi kelompok
5. Fasilitator : Aini Nur F., Anisa, Anjas
Tugas :
a. Memotivasi peserta dalam aktivitas
b. Memotivasi peserta dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
c. Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan.
d. Membimbing selama kegiatan
e. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
f. Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
F. Setting tempat
1. Terapis (perawat) berdiri ditengah klien yang membentuk lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
Keterangan : = Leader
= Co leader
= Observer
=Fasilitator
= Klien
G. Antisipasi Masalah
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien
lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
2. Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah
dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien
tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
pesan pada kegiatan ini
H. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Menyiapkan peralatan
b. Menyiapkan pasien dan tempat
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
b. Perkenalan
Terapis dan klien saling berkenalan dengan menyebutkan nama lengkap dan
nama panggilan
c. Validasi perasaan
Menanyakan perasaan klien saat ini
d. Evaluasi kegiatan yang pernah dilakukan
Terapis menanyakan kegiatan yang pernah dilakukan
e. Tujuan
Terapis (leader) menjelaskan tujuan kegiatan yaitu bersenang-senang serta
menstimulus perkembangan aspek afektif dan psikomotor pasien
f. Kontrak
1) Topik
Terapis menjelaskan topik kegiatan yaitu menanam bibit cabe
2) Waktu
Lama kegiatan 30 menit
3) Tempat
Pendopo Desa Kasembon Bululawang
3. Tahap Kerja
a. Menjelaskan kepada klien dan keluarga tujuan, manfaat melakukan kegiatan
ini
b. Terapis memberikan petunjuk cara merangkai
c. Klien dapat merangkai gelang dan kalung secara mandiri hingga selesai
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Subyektif
Terapis menanyakan kegiatan yang telah dilakukan
2) Obyektif
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
- Terapis memberikan pujian pada semua klien
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan keluarga untuk bisa melakukan kegitan seperti ini dan
mempraktekkannya di lain kesempatan.
I. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi perkembangan aspek afrktif dan psikomotor, kemampuan klien
yang diharapkan adalah klien mampu mengikuti kegiatan dan berhasil mengalihkan
halusinasinya dengan baik selama menanam bibit cabe bersama pasien odgj lainnya
hingga selesai, dibantu dengan memotivasi agar dapat menyelesaikan kegiatannya
sampai akhir.
Anoviyanti, Sarie Rahma, (2008). Terapi Melukis pada Pasien Skizofrenia dan
Ketergantungan Narkoba.Skripsi Dipublikasi. Institusi Teknologi Bandung.
Caturini, Endang S. (2014). Pengaruh Cognitive Behavioral Therapy(CBT) Terhadap
Perubahan Kecemasaan, Mekanisme Koping, Harga Diri Pada Pasien
Gangguan Jiwa Dengan Skizofrenia Di Rsjd Surakarta. Jurnal terpadu ilmu
kesehatan.Politeknik Kesehatan Surakarta.
Davision, C & Neala, J., Kring, A. (2010).Psikologi Abnormal.Ed. Ke-9. Jakarta: Raja
Grafindo Perseda.
Rahmat, I. (2016). Pengaruh Terapi Kognitif Terhadap Tingkat Kecemasan dan
Ketergantungan Activity Daily Living (ADL) Pada Pasien Gangguan
Jiwa.Skripsi Dipublikasi. Universitas Gajah Mada.
Lembar penilaian TAK Stimulasi Afektif dan Psikomotor
Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang
No Aspek yang Nama klien
dinilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tn.S
1 Klien mengikuti √
kegiatan sampai
selesai
2. Klien tampak √
senang
3. Klien antusias √
mengikuti
kegiatan
4. Klien mampu √
berkomunikasi
baik dengan
anggota
keluarga lain
5 Klien mampu √
melakukan
kegiatan dengan
baik
Dokumentasi Kegiatan