Lkjip 2019 Dp3ap2 Validasi
Lkjip 2019 Dp3ap2 Validasi
2019
1
Kata Pengantar
2
Ikhtisar Eksekutif
- Target capaian indikator sasaran tahun 2019 sebesar 0,47; sampai dengan
bulan Desember 2019 terealisir 0,50. Dengan demikinan capaian ini belum
mencapai target. Prosentase realisasi terhadap target (capaian dibagi
target dikalikan 100%) mencapai 94%.
- Target capaian indikator sasaran tahun 2019 adalah 24,4 tahun; sampai
dengan akhir Bulan Desember 2019 terealisir 24,61 tahun. Dengan
demikian capaian ini telah melampaui target. Prosentase realisasi terhadap
target (capaian dibagi target dikalikan 100%) mencapai 100,86%.
3
- Dibandingkan dengan capaian target tahun 2018 yang rata-rata umur
menikah perempuannya 25,32 tahun terjadi penurunan 0,71 tahun
- Target capaian indikator sasaran tahun 2019 adalah 98%; sampai dengan
akhir Bulan Desember 2019 terealisir 98,05%. Dengan demikian capaian ini
telah melampaui target. Prosentase realisasi terhadap target (capaian
dibagi target dikalikan 100%) mencapai 100,05%.
2. Rata-rata usia kawin pertama perempuan yang sudah mencapai kisaran angka
24,61 tahun menunjukkan kesiapan dan kematangan fisik maupun psikis
perempuan dalam menyiapkan generasi penerus yang berkualitas, namun kalau
tidak diiringi dengan edukasi tentang kesehatan reproduksi dan pemahaman
tentang keluarga yang terencana maka akan mempengaruhi kestabilan jumlah
anak di dalam keluarga.
4
legalitas tersebut menjadi tugas berat untuk memberikan kepastian hukum bagi
warga masyarakat yang akan berdampak pada ketahanan keluarganya.
5
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2
IKHTISAR EKSEKUTIF ............................................................................................................ 3
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 6
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................... 7
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ 7
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 8
1.1 Cascading Kinerja sebagai Dasar Pembentukan Organisasi
Perangkat Daerah ......................................................................................... 9
1.2 Mandat Kinerja, Peta Proses Bisnis dan Struktur DP3AP2 DIY................... 10
1.3 Tugas, Fungsi dan Peta Jabatan ................................................................... 12
1.4 Isu-isu Strategis ........................................................................................... 14
1.5 Dukungan SDM, Sarana-Prasarana dan Anggaran ....................................... 15
1.6 Tindak Lanjut atas Laporan Hasil Evaluasi SAKIP 2018 ............................... 18
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .......................................................... 19
2.1 Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja OPD ................................................. 19
2.2 Strategi dan Arah Kebijakan......................................................................... 21
2.3 Struktur Program dan kegiatan 2019 ........................................................... 21
2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2019 ..................................................................... 23
2.5 Instrumen Pendukung Capaian Kinerja........................................................ 24
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ....................................................................................... 25
3.1. Capaian Kinerja Tahun 2019 ....................................................................... 25
3.2. Analisis Ketercapaian Kinerja Tahun 2019 .................................................. 29
3.3. Realisasi Anggaran ...................................................................................... 33
3.4.Inovasi .......................................................................................................... 34
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................... 38
LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................................... 40
6
Daftar Tabel
7
Daftar Gambar
8
BAB I
Pendahuluan
Bab I berisi :
1. Cascading Kinerja Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
2. Mandat Kinerja, Proses
Bisnis dan Struktur
Pemerintah (LKjIP) merupakan bentuk pertanggung-
Organisasi jawaban setiap instansi Pemerintah/Pemerintah
3. Tugas, Fungsi dan Peta
Jabatan
Daerah yang menyusun Perjanjian Kinerja, atas
4. Isu-Isu Strategis penggunaan anggaran yang bersumber dari APBD
5. Dukungan SDM, Sarana-
Prasarana dan Anggaran dan/atau APBN. Dasar hukum penyusunan meliputi:
6. Tindak Lanjut atas 1. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Rekomendasi LHE SAKIP
Tahun sebelumnya Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
2. Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
3. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 94 Tahun 2016
tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Adapun tujuan penyusunan LKjIP sebagai berikut:
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai,
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja
instansi
9
Gambar I.1 Cascading Kinerja
1.2 Mandat Kinerja, Peta Proses Bisnis dan Struktur DP3AP2 DIY
Hubungan antara mandat kinerja, peta proses bisnis dan desain struktur
organisasi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan
Pengendalian Penduduk DIY sebagaimana tersaji dalam gambar berikut:
10
10
Gambar I.2 Mandat Kinerja Peta Proses Bisnis dan Struktur DP3AP2 DIY
11
11
1.3 Tugas, Fungsi dan Peta Jabatan
Gambar I.3. Tugas, Fungsi dan Peta Jabatan pada Organisasi DP3AP2 DIY
Berdasarkan Peraturan Gubernur DIY Nomor 73 Tahun 2018 tentang Dinas Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DIY mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan
urusan pemerintahan bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta urusan pemerintahan
bidang pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana. Adapun fungsi Dinas Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DIY sebagai berikut
1. penyusunan program kerja Dinas.
2. perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan pengendalian
penduduk.
3. pelaksanaan sinkronisasi kebijakan pemerintah dengan Pemerintah Daerah dalam rangka
pengarusutamaan gender, pengarusutamaan hak anak, pemberdayaan perempuan, perlindungan
perempuan dan anak, peningkatan kualitas keluarga, penduduk dan Keluarga Berencana.
4. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pengarusutamaan gender, pengarusutamaan hak
anak, pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan dan anak, peningkatan kualitas keluarga,
pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana.
5. pelaksanaan fasilitasi kelembagaan pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan dan anak,
peningkatan kualitas keluarga, pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana berbasis masyarakat.
6. pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, penyediaan, pengelolaan, dan pemanfaatan data dan informasi
pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan dan anak.
7. pemenuhan hak anak dalam peningkatan kualitas hidup anak.
8. pelaksanaan fasilitasi penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak.
9. pelaksanaan fasilitasi pemetaan perkiraan pengendalian kuantitas penduduk
10. pelaksanaan jejaring antar instansi/lembaga,
11. pelaksanaan koordinasi, pemantauan, evaluasi, pembinaan, dan pengawasan urusan pemerintahan
bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan pengendalian penduduk
12. pelaksanaan fasilitasi pengembangan desain, program, pengelolaan, dan pelaksanaan advokasi
komunikasi, informasi, dan edukasi pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan dan anak,
peningkatan kualitas keluarga, pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana sesuai kearifan lokal
DIY,
13. pengelolaan, pelaksanaan, pengembangan desain program pembangunan keluarga, Keluarga
Berencana, dan kesejahteraan keluarga
14. pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan dalam pengelolaan pelayanan
dan pembinaan kesertaan ber-Keluarga Berencana, pembangunan keluarga, melalui pembinaan
ketahanan dan kesejahteraan keluarga
15. peningkatan kualitas sumber daya manusia pengarusutamaan gender, pengarusutamaan hak anak,
pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan dan anak, peningkatan kualitas keluarga,
pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana.
16. pelaksanaan kegiatan kesekretariatan.
17. pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan,
18. pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan bidang pemberdayaan
perempuan, perlindungan anak, dan pengendalian penduduk,
19. penyusunan laporan pelaksanaan tugas Dinas, dan
20. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas
12
12
Sesuai Pelaksanaan tugas fungsi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian
Penduduk DIY dibagi habis ke dalam jabatan struktural dan jabatan pelaksana berdasarkan Peraturan
Gubernur DIY Nomor 104 tahun 2018 tentang Kualifikasi Jabatan Pelaksana dengan komposisi sebagai
berikut:
Jabatan Struktural Jabatan Pelaksana
1. Kepala Dinas 1. Dibawah Kasubbag Program:
2. Sekretaris 1) Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan
3. Kabid Kesetaraan gender dan 2) Pengelola Sistem dan Jaringan
Pemberdayaan Perempuan: 2. Dibawah Kasubbag Keuangan:
1) Kasi Peningkatan Kualitas hidup 1) Bendahara
perempuan dan 2) Pengadministrasi keuangan
Pengarusutamaan Gender 3) Pengelola Gaji
2) Kasi Data, Informasi, Gender dan 4) Pengelola Akuntansi
Kerjasama 5) Verifikator data laporan keuangan
4. Kabid Perlindungan Perempuan dan 3. Dibawah Kasubbag Umum:
Anak: 1) Pengadministrasi umum
1) Kasi Perlindungan Perempuan 2) Pendaministrasi Persuratan
2) Kasi Perlindungan dan 3) Pranata Kearsipan
Pemenuhan Hak-Hak Anak 4) Pengadministrasi Kepegawaian
5. Kabid Pengendalian Penduduk dan 5) Teknisi Sarana dan Prasarana
Keluarga Berencana: 6) Pengelola Barang Milik Negara
1) Kasi Pengendalian Penduduk 7) Pengemudi
2) Kasi Keluarga Berencana 4. Dibawah Kasi Kualitas Hidup Perempuan dan
6. Kabid Peningkatan Kualitas Keluarga Pengarusutamaan Gender:
1) Kasi Keluarga Sejahtera 1) Pengadministrasi Umum
2) Kasi Advokasi dan Komunikasi, 2) Pengelola Penguatan Pengarusutamaan Gender
Informasi, Edukasi 5. Dibawah Kasi Data Informasi Gender dan Kerjasama:
7. Jabatan Fungsional 1) Pengelola Penguatan Pengarusutamaan Gender
6. Dibawah Kasi Perlindungan Perempuan:
1) Pengadministrasi Umum
2) Analis Perlindungan Perempuan
7. Dibawah Kasi Perlindugan dan Pemenuhan Hak Anak:
1) Pengelola Perlindungan Sosial
8. Dibawah Kasi Pengendalian Penduduk
1) Pengadministrasi Umum
2) Pengawas Kependudukan
9. Dibawah Kasi Keluarga Berencana
1) Analis keluarga Berencana
10. Dibawah Kasi Advokasi dan Komunikasi, Informasi
edukasi
1) Pengadministrasi Umum
11. Dibawah Kasi Ketahanan Keluarga
1) Pengelola Pembinaan Ketahanan Keluarga
Sumber: Perdais DIY No. 1 Tahun 2018 dan Pergub DIY No. 73 Tahun 2018
13
13
1.4 Isu-Isu Strategis
14
14
1.5 Dukungan SDM, Sarana-Prasarana dan Anggaran
15
15
Formasi Pegawai yang ada Jenis Kelamin
No Jabatan
Jml Kualifikasi Jml Kualifikasi Laki Peremp
1 2 3 4 5 6 7 8
27. Verifikator Data Laporan Keuangan 2 D3 1 S1 1 -
28. Pengadministrasi Umum 1 D3 1 SMA - 1
29. Pengadministrasi Persuratan 1 D3 - - - -
30. Pranata Kearsipan 1 D3 - - - -
31. Pengadministrasi Kepegawaian 1 D3 1 S1 - 1
32. Teknisi Sarana dan Prasarana 1 D3 1 SMA 1 -
33. Pengelola Barang Milik Negara 2 D3 2 D3, SMA 1 1
34. Pengemudi 1 SMA 1 SMA 1 -
35. Pengadministrasi Umum 1 D3 1 SMA - 1
36. Pengelola Penguatan Pengarusutamaan 3 S1 - - - -
Gender
37. Pengelola Penguatan Pengarusutamaan 3 S1 1 S1 - 1
Gender
38. Pengadmiinistrasi Umum 1 D3 1 SD 1 -
39. Analis Perlindungan Perempuan 3 S1 1 S1 - 1
40. Pengelola Perlindungan Sosial 3 S1 1 S1 - 1
41. Pengadministrasi Umum 1 D3 1 SMA - 1
42. Pengawas Kependudukan 3 S1 1 SMA - 1
43. Analis Keluarga Berencana 3 S1 2 S1, SMA 1 1
44. Pengadministrasi Umum 1 D3 - - - -
45. Pengelola Bina Kesejahteraan Keluarga 3 S1 2 S1, SMA - 2
46. Pengelola Pembinaan Ketahanan 3 S1 2 S1, SMA 1 1
Keluarga
Jumlah 67 44 15 29
Sumber: Data Kepegawaian Biro Desember 2019
Berdasarkan data pada tabel I.5.1, tingkat pendidikan SDM Dinas
Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk
DIY relatif tinggi namun kurang seimbang antara laki-laki dan perempuan,
didominasi oleh jenjang pendidikan S1 sebanyak 23 orang (52,27%) , disusul
oleh jenjang pendidikan SLTA sebanyak 12 orang (27,27%), S2 sebanyak 7
orang (15,91%), serta D3 dan SD masing-masing 1 orang (2,27%). Komposisi
pegawai perempuan lebih banyak dibanding pegawai laki-laki dengan
perbandingan 65,90% dengan 34,10%; bahkan untuk jabatan struktural pun
lebih banyak dijabat perempuan. Hal ini menunjukkan adanya sistem merit
dan kesetaraan gender dalam manajemen SDM aparatur.
Apabila merujuk pada formasi maka Dinas Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DIY masih kekurangan
pegawai sebanyak 23 orang yang 1 orang pejabat struktural dan 22 pelaksana
substantif. 1 jabatan kepala bidang dirangkap oleh kepala bidang lain selama 8
16
16
bulan dan ada beberapa formasi jabatan yang belum terisi sama sekali, hal ini
tentunya berdampak pada kinerja dan capaian kinerja dari Dinas
Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk
DIY yang kurang maksimal.
17
17
Dukungan anggaran untuk melaksanakan tugas dan fungsi Dinas
Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk
DIY berasal dari APBD Daerah Istimewa Yogyakarta dan Dana Keistimewaan.
Terlihat pada tabel I.3, untuk tahun 2019 dibanding tahun 2018 terdapat
kenaikan anggaran belanja langsung sebesar Rp. 618.477.441. Hal ini
menunjukkan tidak ada kendala anggaran untuk membiayai
program/kegiatan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan
Pengendalian Penduduk DIY.
18
18
BAB 2
Perencanaan
Bab 2 Berisi :
dan Perjanjian Kinerja
1. Tujuan, Sasaran dan Tahun 2019 merupakan tahun pertama
Indikator Kinerja penerapan Organisasi Berbasis Kinerja (Performance
OPD Based Organization). Melalui Peraturan Daerah
2. Strategi dan Arah
Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun
Kebijakan
3. Struktur Program 2018 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah
dan Kegiatan 2019 Daerah Istimewa Yogyakarta, kelembagaan
4. Perjanjian Kinerja Pemerintah Daerah DIY didesain paralel (inline)
Tahun 2019
dengan alur (cascading) kinerja visi, misi, tujuan,
5. Instrumen
Pendukung Capaian sasaran, progarm Pemda, dan program OPD yang
Kinerja OPD diamanatkan dalam dokumen RPJMD 2017 – 2022.
Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan
Pengendalian Penduduk DIY yang merupakan penjabaran operasional RPJMD 2017
- 2022 telah mengakomodir dinamika program/kegiatan selama kurun waktu 2017
– 2022. Renstra ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 20 Tahun 2018 tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah
Tahun 2017 – 2018 sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Gubernur
Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 39 Tahun 2019.
19
19
Tujuan Pemerintah Daerah tersebut kemudian dijabarkan dalam
tujuan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan
Pengendalian Penduduk DIY sebagai berikut:
a. Terwujudnya masyarakat inklusif gender dan aman bagi perempuan dan
anak serta kelompok rentan yang lain. Sasaran yang dicapai dari tujuan
pertama adalah Meningkatnya kualitas hidup perempuan dan anak.
b. Tercapainya laju pertumbuhan penduduk yang seimbang. Sasaran yang
dicapai dari tujuan adalah Meningkatnya rata-rata usia kawin pertama
perempuan
c. Terciptanya keluarga tangguh DIY yang mampu menjadi pilar kehidupan
masyarakat DIY yang berkarakter, religius, berbudaya, maju, mandiri dan
sejahtera, menyongsong peradaban baru. Sasaran yang dicapai adalah
Meningkatnya keberdayaan keluarga dari balita sampai lansia.
d. Terwujudnya kemandirian masyarakat dalam pembangunan desa.
Sasaran yang dicapai adalah meningkatnya keberdayaan organisasi /
lembaga masyarakat
e. Terwujudnya kinerja instansi yang akuntabel. Sasaran yang dicapai adalah
Meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi
Adapun sasaran Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak
dan Pengendalian Penduduk DIY dalam waktu lima tahun sebagai berikut:
20
20
2.2. Strategi dan Arah Kebijakan
Strategi dan kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka
menengah, diuraikan dalam tabel sebagai berikut:
SASARAN
NO. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
STRATEGIS
1 2 3 4
1 Meningkatnya 1. Membentuk Kelompok Desa 1. Pembentukan Desa Prima Sejahtera
kualitas hidup Prima Sejahterabaru baru di fokuskan di daerah
perempuan dan tertinggal/miskin.
anak 2. Meningkatkan partisipasi 2. Peningkatan perempuan pengambil
perempuan di ranah publik keputusan di ranah publik dengan
melalui advokasi dan penguatan diprioritaskan pada penguatan
kapasitas dan peningkatan kapasitas pada perempuan dan
kesadaran masy utk memilih advokasi lembaga.
perempuan.
3. Menurunkan prevalensi kekerasan 3. Percepatan penurunan prevalensi
terhadap perempuan dan anak pada perempuan dan anak
melalui pencegahan, penanganan diprioritaskan pada kegiatan
danpemberdayaan. pencegahan dengan memperkuat
jejaring antarlembaga.
4. Meningkatkan level capaian KLA 4. Peningkatan level capaian KLA di DIY
di DIY melalui peningkatan melalui peningkatan kapasitas gugus
kapasitas gugus tugas KLA di prov tugas KLA terutama di Kab. Bantul
dan kab/kota yang belum mencapai level terendah
KLA(pratama)
5. Meningkatkan kualitaspelayanan 5. Peningkatan kualitas pelayanan dan
dan penanganan korban melalui penanganan korban terutama RDU.
lembaga layanan (P2TPA, LPPA,
Rifka Annisa, lembaga lain)
2 Meningkatnya Rata- 1. Peningkatan rata2 usia kawin 1. Penyusunan kebijakan daerah
rata Usia Kawin pertama perempuan melalui KIE dalam upaya pengendalian penduduk
Pertama pada usia kawin perempuan
Perempuan
3 Meningkatnya 1. Membentuk sistem konseling 1. Pembentukan sistem konseling
keberdayaan keluarga yang lebih holistik dan keluarga yang holistik dan integratif
keluarga dari integratif sesuai dengan rancangan Grand
balita sampai Design KetahananKeluarga.
lansia 2. Optimalisasi peran kelembagaan 2. Pengembangan model kelembagaan
dalam pembinaan ketahanan ketahanan dan kesejahteraan
dan kesejahteraan keluarga. keluarga.
Sumber Data: DP3AP2 DIY, 2019
21
21
dan Pengendalian Penduduk DIY tahun 2019 maupun program dan kegiatan
pendukung sebagaimana tabel berikut:
Tabel II.3.1. Struktur Program dan Kegiatan terkait Langsung Pencapaian Sasaran Tahun 2019
Tabel II.3.2. Struktur Program dan Kegiatan Pendukung Pencapaian Sasaran Tahun 2019
22
22
No. Program/Kegiatan Jumlah Anggaran
(Rp)
1 2 3
3. 3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian KInerja 256.926.500,00
dan Pelaporan Keuangan
3.1. Peyusunan Laporan Kinerja SKPD 12.537.000,00
3.2. Penyusunan Laporan Keuangan SKPD 27.455.000,00
3.3. Penyusunan Rencana Program Kegiatan SKPD serta Pengembangan 208.658.500,00
Data dan Informasi
3.4. Monitoring dan Evakuasi Pelaksanaan Program/Kegiatan SKPD 8.276.000,00
Total Anggaran Pendukung 2.495.254.494,00
Sumber Data: DP3AP2 DIY, 2019
IV 24,4
3 Meningkatnya Persentase % 98 I -
keberdayaan legalitas keluarga II -
keluarga dari balita (perkawinan dan III -
sampai lansia kelahiran) IV 98
Sumber Data: DP3AP2 DIY, 2019
23
23
2.5. Instrumen Pendukung Capaian Kinerja
Sumber:http://sengguh.jogjaprov.go.id/
24
24
BAB 3
Akuntabilitas Kinerja
25
25
Tabel III.1.2 Capaian Kinerja Tahun 2019
TAHUN 2019
SASARAN INDIKATOR/META Base
NO SATUAN TAR REALI PERSEN KRITERIA
STRATEGIS INDIKATOR line Capaian
GET SASI TASE / KODE
2017 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Meningkatnya Indikator: Rasio 0,515 0,61 0,47 0,50 94,00 Sangat
kualitas hidup Prevalensi Kekerasan Baik
perempuan dan terhadap perempuan dan
anak anak
Meta Indikator:
Jumlah korban kekerasan
terhadap perempuan dan
anak dibagi jumlah
penduduk perempuan dan
anak dikali 1000
2 Meningkatnya Indikator: tahun 24,3 25,32 24,4 24,61 100,86 Sangat
Rata-Rata Usia Umur menikah pertama Baik
Kawin Pertama perempuan
Perempuan
Meta Indikator:
Rata-rata umur menikah
pertama Perempuan
3 Meningkatnya Indikator: % 97,65 98,15 98 98,05 100,05 Sangat
keberdayaan Persentase legalitas Baik
keluarga dari keluarga (perkawinan dan
balita sampai kelahiran)
lansia
Meta Indikator:
Jumlah persentase
legalitas perkawinan
ditambah persentase
legalitas kelahiran dibagi 2
Sumber Data: DP3AP2 DIY, 2019
26
26
Tabel III.1.3 Pengukuran Capaian Sasaran 1
27
27
Tabel III.1.4 Pengukuran Capaian Sasaran 2
28
28
3.1.3. Sasaran Meningkatnya keberdayaan keluarga dari balita sampai lansia
Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya keberdayaan keluarga dari
balita sampai lansia diukur dengan indikator persentase legalitas keluarga
(perkawinan dan kelahiran) dihitung Jumlah persentase legalitas perkawinan
ditambah persentase legalitas kelahiran dibagi 2.
29
29
3.2.1. Sasaran 1: Meningkatnya kualitas hidup perempuan dan anak
Target dari indikator prevalensi kekerasan terhadap perempuan dan
anak pada tahun 2019 adalah sebesar 0,47 dengan capaian sebesar
0,50, maka target pada tahun 2019 belum tercapai dengan
persentase capaian sebesar 94,00% . apabila dibandingkan dengan
kondisi tahun lalu maka capaian tahun 2019 ini sudah ada kenaikan
sebesar 21,08%. meskipun pada tahun 2019 ini prevalensi kekerasan
terhadap perempuan dan anak masih tinggi akan tetapi dengan
upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah melalui
berbagai program dan kegiatannya maka target pada akhir Renstra
sebesar 0,45 tersebut optimis tercapai.
Meningkatnya data kasus kekerasan perempuan dan anak di DIY
disebabkan oleh tingginya kesadaran masyarakat untuk melaporkan
terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak. Hal tersebut
merupakan keberhasilan dalam pelaksanaan sosialisasi perlindungan
terhadap perempuan dan anak. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh
berbagai macam faktor, sosialisasi Perda No 3 Tahun 2012 tentang
Perlindungan Perempuan dan Anak merupakan salah satu faktor
yang menyebabkan meningkatnya data kasus yang terungkap, hal ini
dikarenakan semakin banyak orang yang tahu dan faham terhadap
Perda No 3 Tahun 2012 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak
maka akan semakin banyak korban kekerasan yang melapor sehingga
angka korban kekerasan semakin bertambah, namun apabila nanti
sudah mencapai titik kesadaran bagi semua orang, maka angka
kekerasan akan mulai menurun, karena kalau semua orang sudah
mengetahui dan memahami Perda tersebut maka akan semakin
sedikit orang yang melakukan tindak kekerasan.
Adapun upaya-upaya yang dilakukan diantaranya :
o Adanya pelayanan kasus korban kekerasan terhadap perempuan
dan anak melalui jejaring dengan Forum Perlindungan Korban
Kekerasan (FPKK)
o Adanya Pusat Perlindungan Terpadu Perempuan dan Anak
Korban Kekerasan (P2TPAKK) baik di Provinsi maupun di
Kabupaten/Kota
30
30
o Adanya Telepon Sahabat Anak (TeSa 129) yang dikembangkan
menjadi Telepon Sahabat Anak dan Keluarga (TeSaGa)
o Dilaksanakannya Komunikasi, Informasi dan Edukasi tentang
perlindungan perempuan dan anak
o Banyaknya lembaga yang menangani (Pergub Nomor 67 Tahun
2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pelayanan
Terpadu Perempuan dan Anak Korban Kekerasan )
o Adanya sistem kerja berjenjang yang sudah berjalan bagus
(Pergub DIY Nomor 66 Tahun 2012 tentang Forum Perlindungan
Korban Kekersan
o Payung hukum cukup lengkap (Perda No 3 Tahun 2012 tentang
Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan)
Meskipun sudah banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh
pemerintah daerah untuk menurunkan angka kekerasan terhadap
perempuan dan anak, tetapi dengan adanya perkembangan
teknologi informasi yang cepat dan membuat dunia tanpa batas,
potensi ancaman kekerasan semakin tinggi di tambah dengan belum
terbangunnya sistem pencegahan yang komprehensif.
31
31
reproduksi, Tingginya kesadaran penduduk untuk mempersiapkan
keluarga yang tangguh dengan tidak menikah diusia muda,
Keberhasilan Sosialisasi program pendewasaan usia perkawinan
serta sudah adanya koordinasi yang lebih baik pada forum kespro
yang ada di Provinsi.
Sedangkan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan usia
perkawinan pertama bagi perempuan diantaranya melalui
pendidikan kesehatan reproduksi remaja, sosialisasi program
pengendalian penduduk dan fasilitasi forum penyelenggaran
program kesehatan reproduksi remaja. Disisi lain adanya penurunan
capaian sangat dipengaruhi oleh penggunaan Gadget pada era
milenial yang tidak bisa dibatasi sehingga menyebabkan semua
informasi masuk dan tidak tersaring dan mengakibatkan hal-hal
buruk mempengaruhi anak serta masih banyaknya pernikahan dini
dan kehamilan yang tidak diinginkan
32
32
tersebut adalah dengan melakukan Pembinaan Kabupaten/Kota Layak Anak,
adanya Perda Ketahanan Keluarga No. 7 Tahun 2018 Tentang Revitalisasi
Fungsi Keluarga serta Komunikasi, Informasi dan Edukasi Tentang Hak-Hak
Anak.
Tabel III.3.1 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2019
Kinerja Anggaran
No Sasaran Indikator %
%
Target Realisasi Realisa Target (Rp) Realisasi (Rp)
Realisasi
si
1 Meningkatnya Prevalensi 0,47 0,50 94,00 4.515.208.200 4.013.059.379 88,88
kualitas hidup Kekerasan
perempuan dan terhadap
anak perempuan
dan anak
2 Meningkatnya Umur 24,4 24,61 100,86 768.573.500 697.742.350 90,78
Rata-Rata Usia menikah
Kawin Pertama pertama
Perempuan perempuan
3 Meningkatnya Persentase 98 98,05 100,05 1.789.372.000 1.690.385.006 94,47
keberdayaan legalitas
keluarga dari keluarga
balita sampai (perkawinan
lansia dan kelahiran)
Jumlah 7.073.153.700 6.401.186.735 90,50
Berdasarkan tabel III.5 di atas dari total belanja langsung program/kegiatan yang
terkait langsung pencapaian sasaran sebesar Rp 7.073.153.700, terealisir Rp
6.401.186.735 atau 90,50%. Sisa anggaran sebesar Rp 671.966.965 atau 9,50%
antara lain bersumber dari:
- Honorarium / Uang Saku Peserta dan Makan Minum Harian Umum (adanya
SE No. 903/3396 tanggal 20 Maret 2019)
- Honor Narasumber ( Honor diberikan sesuai klasifikasi Narasumber yang
hadir)
33
33
- Efisiansi Belanja Jasa Konsultansi
- Efisiensi Belanja perjalanan Dinas Dalam Daerah dan Laur Darah
(dipergunakan sesuai kebutuhan)
- Efisiensi Belanja sewa (dipergunakan sesuai kebutuhan)
- Efisiensi Belanja Cetak dan Penggandaan
- Efisiensi Belanja Publikasi
- Efisiensi Belanja sewa kamar/penginapan
- Efisiensi Belanja sewa pakaian tradisional
- Efisiensi Belanja sewa tenda
- Efisiensi Belanja Alat perlengkapan
- Efisiensi Belanja Transportasi dan Akomodasi
Belanja langsung program/kegiatan yang terkait langsung pencapaian
sasaran tidak terserap 100% dikarenakan adanya efisiensi maupun kebijakan
pemerintah darah terkait penggunaan keuangan daerah dengan adanya SE No.
903/3396 tanggal 20 Maret 2019. Sasaran strategis Meningkatnya kualitas hidup
perempuan dan anak tidak tercapai target bukan semata-mata efisiensi keuangan
akan tetapi banyak faktor lain yang mempengaruhinya.
3.4. Inovasi
Dalam rangka untuk mencapai target kinerja sasaran yang sudah di tetapkan,
maka dibuat inovasi-inovasi. Adapun inovasi-inovasi yang dibuat oleh Dinas
Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk
DIY tahun 2019 adalah sebagai berikut:
3.4.1. Telepon Sahabat Anak dan Keluarga (TESAGA)
34
34
Telepon Sahabat Anak dan Keluarga (TESAGA) merupakan
pengembangan dari Telepon Sahabat Anak (Tesa 29) dimana cakupan
pelayanan yang semula hanya untuk anak berkembang menjadi
pelayanan untuk anak dan keluarga sehingga bisa memberikan
layanan yg lebih komprehensif terhadap kompleksitas permasalahan
anak dan keluarga bagi masyarakat DIY
Tujuan TeSAGa adalah memberikan saran, masukan, maupun solusi
untuk mendukung penyelesaian permasalahan anak dan keluarga
melalui sambungan telepon dan media sosial
Adapun Fungsi layananTESAGA adalah:
• Memberikan layanan penjangkauan
• Memberikan layanan bagi anak dan keluarga yang membutuhkan
pendampingan dan perlindungan khusus.
• Menyediakan akses layanan lembaga rujukan yang dibutuhkan
anak maupun keluarga.
• Mengembalikan fungsi anak agar dapat melaksanakan kembali
perannya secara wajar.
• Mengembalikan peran dan fungsi keluarga secara optimal.
TESAGA hadir untuk Anak yang membutuhkan teman cerita, baik
cerita senang, bahagia maupun sedih dan anak yang membutuhkan
konseling terhadap permasalahan yang dialaminya.
Keluarga yang membutuhkan tempat. berbagi cerita, ingin berbagi
pengalaman tentang membina keluarga, membutuhkan masukan
35
35
positif terhadap permasalahan yang dihadapinya, maupun
permasalahan yang terjadi pada anaknya.
Layanan TESAGA melalui media Telepon setiap Senin-Jumat Pukul
08.00 WIB-17.00 WIB Melalui layanan telepon (0274) 565003,
sedangkan untuk layanan melalui media sosial
0877-1929-2111 @TeSAGaDIY Tesaga Diy
SIGA DIY MOBILE adalah aplikasi data dan informasi gender dan anak
Daerah Istimewa Yogyakarta. Aplikasi ini di rancang untuk
memudahkan pemanfaatan data dan memudahkan pencarian
informasi tentang indikator impelementasi pengarusutamaan gender
dan pemenuhan hak anak di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sesuai dengan slogannya “data gender dan anak dalam 1 genggaman”
aplikasi ini memungkinkan pengguna data mengakses data kapanpun
asalkan ada koneksi ke internet. Aplikasi ini di rancang berbasis
36
36
android dan dapat di install melalui google play sehingga siapa saya
yang memerlukan dapat mengakses aplikasi ini.
Melalui Aplikasi ini dapat diakses:
1. Informasi Jumlah Korban Kekerasan terhadap perempuan dan anak
serta Korban KDRT secara real time berdasarkan laporan 83
lembaga layanan terhadap perempuan dan anak yang tergabung
dalam forum Perlindungan Korban Kekerasan DIY dan Kabupaten
kota.
2. Data Rekap tentang indikator-indikator PUG dan PUHA.
3. Link Unduh Publikasi tentang PUG dan PUHA.
4. Berita tentang implementasi PUG dan PUHA di DIY
Menu Aplikasi ini terdiri dari:
1. Home/grafik yg berisi grafik data korban kekerasan terhadap
perempuan dan anak yg dilayani di lembaga layanan yg ada di DIY
dan dilaporkan melalui sistem pencatatan online diy.
2. data yg berisi data-data indikator gender dan pemenuhan hak anak.
Data di kelompokkan berdasarkan bidang dan jenis data serta
terpilah berdasarkan jenis kelamin.
3. Publikasi berisi publikasi yg terkait gender dan anak yg dapat di
unduh melalui link yg disediakan.
4. Berita berisi berita berita terkini tentang upaya pengarusutamaan
gender dan pemenuhan hak anak di diy.
5. Panduan. Berisi pengenalan aplikasi dan indeks yg merupakan
definisi operasional masing masing jenis data dalam data gender
dan anak.
SIGA DIY MOBILE bisa diakses melalui link:
https://play.google.com/store/apps/details?id=id.go.jogjaprov.siga
37
37
BAB 4
Penutup
Bab 4 Berisi :
Hasil laporan kinerja Dinas pemberdayaan Perempuan
1. Kesimpulan
2. Rekomendasi perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DIY
Peningkatan kinerja
2019 dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dari analisis tiga(3) sasaran, terdapat tiga (3) indikator kinerja utama yang
dipilih sebagai tolak ukur. Pada tahun 2019, indikator yang capaiannya telah
memenuhi target yang ditetapkan sebanyak dua (2) indikator, sementara itu,
sebanyak satu (1) indikator belum memenuhi target. Indikator kinerja yang
telah memenuhi capaian target adalah umur menikah pertama perempuan
dan persentase legalitas keluarga (perkawinan dan kelahiran), sementara
indikator yang belum memenuhi capaian target yang ditetapkan adalah
indokator prevalensi kekerasan terhadap perempuan dan anak.
2. Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator
kinerja utama ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain dengan adanya
dukungan sumber daya manusia, anggaran, sarana prasarana dan dukungan
dari mitra kerja Dinas pemberdayaan Perempuan perlindungan Anak dan
Pengendalian Penduduk DIY.
3. Ketidak tercapaian indikator kinerja disebabkan karena indikator tersebut
dalam pencapaiannya bukan mutlak berada di Dinas pemberdayaan
Perempuan perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DIY sehingga
dipengaruhi oleh instansi terkait lainnya.
Permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh Dinas pemberdayaan
perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DIY dalam mencapai
target dari indikator kinerja adalah:
38
38
1. Komitmen Kabupaten / kota terhadap pencapaian kabupaten / kota layak
anak yang masih kurang, hal ini dapat dilihat dari masih minimnya
penganggaran yang dipergunakan untuk mendukung program/kegiatan
yang berkaitan dengan Kabupaten / Kota Layak Anak.
2. Sinergitas antar Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten / Kota yang
masih kurang sehingga dukungan dari OPD terkait untuk mencapai
indikator Kabupaten / Kota layak anak belum kelihatan.
3. Masih Adanya Kesenjangan Gender Dalam Pembangunan sejak dari proses
perencanaan maupun dalam pelaksanaanya.
4. Tingginya kasus Kekerasan perempuan dan anak di DIY
5. Masih adanya perempuan yang menikah pada usia dini
6. Menurunnya Ketahanan Keluarga
Adapun rekomendasi langkah-langkah perbaikan ke depan sebagai berikut:
1. Advokasi dan Fasilitasi terhadap Kabupaten/kota terkait kabupaten / kota
layak anak
2. Peningkatan Peran Stakeholder dan Organisasi Perangkat Daerah terkait
dalam mendukung tercapainya Kabupaten / Kota
3. Peningkatan Pemahaman Gender di semua sektor
4. Pencegahan, Penanganan dan Rehabilitasi kasus kekerasan
5. Implementasi edukasi kesehatan reproduksi
6. Implementasi Perda Ketahanan Keluarga
39
39
LAMPIRAN
40
40
Lampiran 1. Struktur Organisasi DP3AP2 DIY
Lampiran 2. Perencanaan Strategis (matriks Renstra lima tahun)
4 Pejabat Pengelola 28 September Komisi OPD Pemda DIY Terbaik II Monitoring dan
Informasi dan 2019 Informasi Evaluasi
Dokumentasi Daerah Daerah Keterbukaan
Istimewa Informasi Badan
Yogyakarta Publik Tahun 2019
Lampiran 7. Foto-Foto Kegiatan tahun 2019
KETERANGAN/URAIAN
GAMBAR/FOTO PELAKSANAAN KEGIATAN SINGKAT FOTO
NO
TAHUN 2019 KEGIATAN
Peringatan Hari
Perempuan
Internasional dengan
tema “Refleksi Gerakan
Perempuan DIY”
2
Sosialisasi Pemahaman
Gender untuk
masyarakat di desa
Segoroyoso, Pleret,
Bantul
Sosialisasi Kebijakan
Ketahanan Keluarga di
desa Wonolelo, Pleret,
Bantul dg narasumber
ibu dr. RA Arida Oetami,
M.Kes
4
Lauching TeSAGa
(Telepon Sahabat Anak
dan Keluarga) pada
Peringatan Hari Anak
Nasional di Jogjabay
Oleh Wakil Gubernur DIY