Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONFLIK PERAWAT DENGAN DOKTER ATAU TENAGA


KESEHATAN LAINNYA

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

ANIRA ANGGRAINI

DIAH INDRIANA

IDA AYU DWIRATNAPURI

MUHARANI

REKA HANDAYANI

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

KEPERAWATAN

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah tugas mata kuliah etika
keperawatan yang berjudul “Konflik perawat dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya”
tepat waktu. Makalah ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca untuk kemajuan makalah ini di masa mendatang.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................................4
B.  Rumusan Masalah....................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
A. Pengertian Keperawatan...........................................................................................................6
B. Pola hubungan perawat dengan profesi lain..............................................................................7
C. Konflik perawat dengan dokter atau kesehatan lainnya............................................................7
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................10
A. Kesimpulan...........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................11

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan, yang diberikan kepada pasien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan
dengan menggunakan proses keperawatan, Perawat selalu mengadakan hubungan
dengan pasien (Robert Priharjo,1995). Disisi lain peningkatan hubungan antara perawat
dengan pasien dapat dilakukan melalui penerapan proses keperawatan (Nursalam,
2001).
 Dasar hubungan perawat, dokter, dan pasien  merupakan mutual
humanity  dan pada hakekatnya hubungan yang saling ketergantungan dalam
mewujudkan harapan pasien terhadap keputusan tindakan asuhan keperawatan.
Untuk memulai memahami hubungan secara manusiawi pada pasien, perawat sebagai
pelaksana asuhan keperawatan harus memahami bahwa penyebab bertambahnya
kebutuhan manusiawi secara universal menimbulkan kebutuhan baru, dan membuat
seseorang (pasien) yang rentan untuk menyalahgunakan. Dengan
demikian bagaimanapun hakekat hubungan tersebut adalah bersifat dinamis, dimana
pada waktu tertentu hubungan tersebut dapat memperlihatkan karakteristik dari  salah
satu atau semua pada jenis hubungan, dan perawat harus mengetahui bahwa
pasien  yang berbeda  akan memperlihatkan reaksi- reaksi yang berbeda terhadap
ancaman suatu penyakit yang telah dialami, dan dapat mengancam humanitas pasien.
Oleh sebab itu sebagai perawat professional, harus dapat mengidentifikasi
komponen- konponen yang berpengaruh terhadap seseorang dalam membuat keputusan
etik. Faktor- faktor tersebut adalah :  faktor agama, sosial, pendidikan, ekonomi,
pekerjaan/ posisi pasien termasuk perawat, dokter dan hak-hak pasien, yang dapat
mengakibatkan pasien perlu mendapat bantuan perawat dan dokter dalan ruang lingkup
pelayanan kesehatan. Disamping harus menentukan bagaimana keadaan tersebut dapat
mengganggu humanitas pasien sehubungan dengan integritas pasien sebagai manusia
yang holistik.

B.  Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Keperawatan ?
2. Bagaimana pola hubungan perawat dengan profesi lain?

4
3. Bagaimana konflik Perawat dengan dokter atau tenaga Kesehatan lainnya ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian Keperawatan
2. Mengetahui pola hubungan perawat dengan profesi lain
3. Mengetahui bagaimana konflik perawat dengan dokter atau tenaga Kesehatan lainnya

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Kelompok
Sebagai tambahan referensi dan bahan pustaka bagi sekolah tinggi ilmu
kesehatan mengenai Hubungan Perawat dan Tim Kesehatan Lainnya.
2. Bagi Pembaca
Untuk menambah wawasan dan memberikan informasi kepada mahasiswa lain
dan kepada masyarakat tentang Hubungan Perawat dan Tim Kesehatan Lainnya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Keperawatan
Tentunya kita tidak asing lagi mendengar istilah “keperawatan” meski familiar tetap
tak banyak mengerti apa defenisi keperawatan itu. Secara umum pengertian keperawatan
adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan. Kaperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan keterampilan
interpersonal serta menggunakan proses keperawatan dalam membantu klien/pasien dalam
mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
Kebutuhan akan tenaga kesehatan, terutama tenaga keperawatan kini tak
terbantahkan lagi. Jasa dan tenaga keperawatan begitu dibutuhkan, bukan hanya pada level
individu, kelompok maupun komonitas, bahkan Negara juga membutuhkannya. Jumlah
tenaga keperawatan yang paling banyak jika dibandingkan dengan tenaga kesehatan
lainnnya. Peran perawata sangat penting karena ia menjadi barisan terdepan dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Oleh karena itulah perawat tidak bisa
dipisahkan dari system tenaga kesehatan secara keseluruhan.
Keperawatan mempelajari bentuk an sebab tidak terpenuhnya dasar manusia serta
mempelajari berbagai upaya untuk mencapai kebutuhan dasar. Keperawatan didasarkan
oleh ilmudari kiat keperawatan yang mencakup sikap, kemampuan intelektual, dan
keterampilan tehnik. Bentuk pelayanan keperawatan sesuai dengan empat kebutuhan
manusia yaitu biologis, psikologis, social kultural, dan spiritual yang komprehensif. Tujuan
pelayanan keperawatan adalah untuk memberi bantuan kemandirian kepada klien dalam
memenuhi kebutuhan dasar dalam meningkatkan status kesehatan secara optimal dengan
pencegahan sakit dan meningkatkan keadaan sehat.
Pelayanan keperawatan berpedoman kepada etika keperawatan, proses
keperawatan, berfokus kepada klien, dan berada dalam lingkup wewenang dan tanggung
jawab keperawatan dikelola secara professional. Dalam memberikan layanan kesehatan,
kegiatan keperawatan pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari tenaga kesehatan lainnya,
misalnya dokter sebagai mitra kerja. Hubungan kemitraan ini tentu saja harus disertai
dengan pengakuan dan penghormatan terhadap profesi perawat.

6
B. Pola hubungan perawat dengan profesi lain
Dalam melaksanakan tugasnya, perawat tidak dapat bekerja tanpa berkolaborasi dengan
profesi lain. Profesi lain tersebut diantaranya adalah dokter, ahli gizi, tenaga laboratorium,
tenaga rontgen dsb. Setiap tenaga profesi tersebut mempunyai tanggung jawab terhadap
kesehatan pasien, hanya pendekatannya saja yang berbeda disesuaikan dengan profesinya
masing-masing.
Dalam menjalankan tugasnya, setiap profesi dituntut untuk mempertahankan kode etik
profesi masing-masing. Kelancaran masing-masing profesi tergantung dari ketaatannya
dalam menjalankan dan mempertahankan kode etik profesinya.
Bila setiap profesi telah dapat saling menghargai, maka hubungan kerja sama akan dapat
terjalin dengan baik, walaupun pada pelaksanaannya sering juga terjadi konflik-konflik
etis.
 

 C. Konflik perawat dengan dokter atau kesehatan lainnya


Konflik Etis dapat Muncul antara Perawat dan Dokter
            Hubungan perawat dan dokter telah terjalin seiring dengan perkembangan kedua
profesi ini, tetapi tidak terlepas dari sejarah yaitu berkaitan dengan sifat displin
ilmu/pendidikan, latar belakang, personal dan lain-lain. Bila dilihat daris sudut sejarah,
bidang kedokteran telah dikembangkan lama sebelum bidang keperawatan.
Praktek keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional melalui
kerjasama bersifat kolaboratif dengan klien dan tenaga kesehatan lainnya,
dalam memberikan asuhan holistik sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.
Dokter dan perawat merupakan mitra kerja dalam mencapai tujuan untuk menyembuhkan
penyakit dan mempertahankan kesehatan klien. Saling percaya dan percaya diri merupakan
hal utama peran perawat.

 Peran mandiri, peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang


dapat dipertanggungjawabkan oleh perawat secara mandiri. 

  Peran delegatif, peran dalam melaksanakan program kesehatan yang


pertanggungjawabannya dipegang oleh dokter.

7
  Peran kolaborasi, merupakan peran perawat dalam mengatasi permasalahan secara
teamwork dengan tim kesehatan.

            Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien serta hubungan dengan


dokter, dikenal beberapa peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang
dapat di pertanggung jawabkan oleh perawat secara mandiri, kemudian peran delegatif
perawat dalam melaksanakan program kesehatan yang pertanggung jawabkannya dipegang
oleh dokter.
            Misalnya dalam pemberian obat-obatan di delegasikan tugas dokter kepada perawat
dan peran kolaborasi merupakan peran perawat dalam mengatasi permasalahan secara team
work dengan tim kesehatan lainnya.
Kedokteran dan keperawatan, walaupun kedua ilmu ini berfokus sama pada
manusia, tapi keduanya mempunyai perbedaan. Kedokteran bersifat pathernalistic, yang
mencerminkan figur seorang bapak, pemimpin dan pembuat keputusan. Keperawatan
bersifat mothernalistic, yang mencerminkan figur ibu dalam memberikan asuhan, kasih
sayang dan bantuan.
Dalam pelaksanaannya, apabila setiap profesi telah dapat saling menghargai,
menghormati, hubungan kerjasama akan dapat terjalin dengan baik walaupun dalam
pelaksanaannya sering terjadi konflik etis.
Konflik Etis antara Perawat, Klien dan Dokter
            Dalam melaksanakan praktik keperawatan, tindakan mandiri perawat professional
melalui kerjasama yang bersifat kolaborasi, baik dengan klien maupun tenaga kesehatan
lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan holistik sesuai wewenang tanggung
jawabnya. Oleh karena itu, dalam melaksanakan tugasnya perawat tidak dapat bekerja
tanpa berkolaborasi dengan profesi lainnya. Profesi lain tersebut diantaranya adalah dokter,
ahli gizi, tenaga laboratorium, tenaga roentgen dan sebagainya.
            Dalam melaksanakan tugasnya, setiap profesi dituntut untuk mempertahankan kode
etik profesi masing-masing. Kelancaran masing-masing tergantung dari ketaatannya dalam
menjalankan serta mempertahankan kode etik profesinya. Bila setiap profesi telah dapat
saling menghargai, hubungan kerjasama akan terjalin dengan baik, walaupun pada
pelaksanaannya sering juga terjadi konflik etis antara perawat, klien dan dokter.

8
CONTOH KASUS :
1. Perawat A melakukan tindakan keperawatan kepada pasien Ny. R karena pasien
Ny. R tersebut mengeluh nyeri, dilakukan tindakan keperawatan kepada pasien Ny.
R tersebut. Tetapi perawat tidak konfirmasi terlebih dahulu kepada dokter, dan
perawat A tersebut melakukan tindakan keperawatan kepada pasien Ny. R tersebut
apakah tindakan itu sudah benar atau tidak, maka terjadilah kesalahpahaman antara
perawat dengan dokter

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berbagai permasalahan etik dapat terjadi dalam tatanan klinis yang melibatkan
interaksi antara klien dan perawat. Permasalahan bisa menyangkut penentuan antara
mempertahankan hidup dengan kebebasan dalam menentukan kematian, upaya menjaga
keselamatan klien yang bertentangan dengan kebebasan menentukan nasibnya, dan
penerapan terapi yang tidak ilmiah dalam mengatasi permasalah klien.

Dalam membuat keputusan terhadap masalah etik, perawat dituntut dapat


mengambil keputusan yang menguntungkan pasien dan diri perawat dan tidak bertentang
dengan nilai-nilai yang diyakini klien. Pengambilan keputusan yang tepat diharapkan tidak
ada pihak yang dirugikan sehingga semua merasa nyaman dan mutu asuhan keperawatan
dapat dipertahankan.

Dalam hubungan perawat dengan sejawat serta hubungan perawat dengan profesi
lainnya tidak memandang title keperawatannya. Karena itu adalah sikap tidak menghargai
sesama profesinya. Padahal fokus utama pelayanan kesehatan kita adalah memberikan
pelayanan kesehatan yang baik untuk pasien.

10
DAFTAR PUSTAKA

Suhaemi, Mimin Emi. 2004. Etika Keperawatan: Aplikasi pada Praktik. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Priharjo, R. 1995. Pengantar Etika Keperawatan Cetakan I. Yogyakarta: Kansius.

11

Anda mungkin juga menyukai