Anda di halaman 1dari 37

ASOSIASI AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI INDONESIA

(A2K4) INDONESIA

MODUL 2
UNDANG-UNDANG JASA KONSTRUKSI
KAITAN DENGAN K3

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (A2K4) INDONESIA


website : www. A2k4-ina.net
email: a2k4-ina@gmail.com

25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 1


PENDAHULU
Maksud
AN dan Tujuan Pembelajaran
Maksud
Modul-slide UU Jasa Konstruksi Kaitan dengan K3 untuk mengajarkan
secara mandiri bagi peserta pelatihan tentang UU Jasa Konstruksi Kaitan
dengan penerapan standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan
Keberlanjutan (K4) dan manfaat produk konstruksi yang memperhatikan
kelestarian lingkungan.
Tujuan
1. Peserta pelatihan mampu menjelaskan undang-undang jasa konstruksi dapat memberikan arah
pertumbuhan dan perkembangan jasa konstruksi untuk mewujudkan struktur usaha yang kokoh,
andal, berdaya saing tinggi, dan hasil pekerjaan yang berkualitas serta menerapkan standar
Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan (K4) dan manfaat produk konstruksi
yang memperhatikan kelestarian lingkungan
2. Peserta pelatihan mampu mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yang
menjamin kesetaraan kedudukan antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam hak dan
kewajiban, serta meningkatkan kepatuhan pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
3. Peserta pelatihan mampu mewujudkan
25/08/2018 MODUL peningkatan peran masyarakat di bidang jasa konstruksi 2
AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4
LATAR BELAKANG LAHIRNYA UNDANG-UNDANG
NOMOR 2 TAHUN 2017
 Adanya tuntutan tata kelola pemerintahan yang baik
 Tuntutan mutu produk produksi
 Perkembangan sistem penyelenggaraan jasa konstruksi
 Tantangan penyelenggaraan jasa konstruksi meningkat dan
membesar
 Lingkungan strategis muncul signifikan sehingga memerlukan
harmonisasi peraturan perundang-undangan terkait
pemerintahan daerah, bidang PUPR, bidang ketenagakerjaan,
Standar Internasional Usaha Jasa Konstruksi, Profesi
Keinsinyiuran dan Arsitek, Sektor Yang Relevan seperti ESDM
 Wujud penyempurnaan pada pengaturan aspek pembinaan,
penyelenggaraan, penegakan hukum, partisipasi masyarakat,
keamanan-keselamatan-kesehatan-keberlanjutan
25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4
konstruksi.3
UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN
2017

25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 4


DASAR
HUKUM
1. UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
2. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
3. UU No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4. PP No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.
5. Permen PU No. 05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
6. Permenakertrans No. PER.01/MEN/1980 tentang Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.
7. Keputusan Bersama Menaker & Men PU No. KEP-174/
MEN/1986|No. 104/KPTS/1986 tentang K3 pada Tempat
Kegiatan Konstruksi. MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4
25/08/2018 5
ASAS DAN TUJUAN PENYELENGGARAAN JASA
KONSTRUKSI
ASAS memberikan arah pertumbuhan dan
perkembangan Jasa Konstruksi untuk
Kejujuran dan Keadilan; mewujudkan struktur usaha kukuh, andal,
Manfaat; berdaya saing tinggi, dan hasil Jasa Konstruksi
berkualitas;
mewujudkan ketertiban penyelenggaraan Jasa
Kesetaraan; Konstruksi yang menjamin kesetaraan
Keserasian; kedudukan Pengguna dan Penyedia Jasa, serta
peningkatan kepatuhan pada peraturan
Keseimbangan; perundang-undangan
Profesionalitas; mewujudkan peningkatan partisipasi
masyarakat di bidang Jasa Konstruksi;
Kemandirian; TUJUAN
menata sistem Jasa Konstruksi yang
Keterbukaan; mewujudkan keselamatan publik dan
Kemitraan; kenyamanan lingkungan terbangun;
Keamanan dan
menjamin tata kelola penyelenggaraan Jasa
Keselamatan; Konstruksi yang baik; dan
Kebebasan;
Pembangunan
Berkelanjutan; dan menciptakan integrasi nilai tambah dari seluruh
Wawasan Lingkungan . tahapan penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 6


PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG
JASA KONSTRUKSI
UU NO. 18 TAHUN 1999 UU NO. 2 TAHUN 2017

Wilayah Jasa Konstruksi Industri Konstruksi


Pengaturan
Lingkup Pengguna dan Penyedia Jasa, Usaha Penyediaan Bangunan dan
Konstruksi Jasa Rantai Pasok
Pembinaan Sentralisasi Desentralisasi
Lingkup 1. Pengaturan, 1. Penetapan Kebijakan
Pembinaan Pemberdayaan dan 2. Penyelenggaraan Kebijakan
Pengawasan 3. Pengawasan, Pemantauan, dan Evaluasi
2. Pengembangan 4. Pengembangan Jasa Konstruksi dan
(dilaksanakan oleh Pengembangan Kerjasama
LPJK)
Klasifikasi Usaha ASMET (arsitek, Sipil, CPC (Central Product Clasification )
Mekenikal, elektrikal,
tata lingkungan)
Partisipasi
25/08/2018 1. Forum JasaMODUL
Konstruksi
AHLI MUDA K31. Satu Lembaga
KONSTRUKSI-A2K4 7
Masyarakat 2. Melalui Pembentukan 2. Peningkatan Peran Asosiasi
UNDANG-UNDANG NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERATURAN PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH


PEMBINAAN DAN PERAN TENTANG PENYELENGGARAAN
TENTANG USAHA JASA
MASYARARAKAT JASA KONSTRUKSI JASA KONSTRUKSI
KONSTRUKSI

PERATURAN PERATURAN MENTERI PERATURAN PRESIDEN PERATURAN PRESIDEN


MENTERI TENTANG SISTEM TENTANG PENYEDIAAN TENTANG PENJAMINAN
TENTANG PERAN INFORMASI JASA BANGUNAN PENYELENGGARAAN JASA
SERTA KONSTRUKSI KONSTRUKSI
MASYARAKAT JASA
KONSTRUKSI

PERATURAN MENTERI
PERATURAN MENTERI PERATURAN
TENTANG TENTANG PEMBINAAN MENTERI
PEMBINAAN USAHA TENAGA KERJA TENTANG
JASA KONSTRUKSI KONSTRUKSI PEMBINAAN K4

pasal 18, pasal 42, pasal 45, pasal 51,


pasal 82

25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 8


PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG
JASA KONSTRUKSI
UU NO. 18 TAHUN 1999 UU NO. 2 TAHUN 2017
(SISTEMATIKA) (SISTEMATIKA)
TERDIRI ATAS 12 BAB DENGAN 46 PASAL TERDIRI ATAS 14 BAB DENGAN 106 PASAL
1. BAB I. KETENTUAN UMUM 1. BAB I. KETENTUAN UMUM
2. BAB II. ASAS DAN TUJUAN 2. BAB II. ASAS DAN TUJUAN
3. BAB III. USAHA JASA KONSTRUKSI 3. BAB III. TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN
4. BAB IV. PENGIKATAN JASA KONSTRUKSI
4. BAB IV. USAHA JASA KONSTRUKSI
5. BAB V. PENYELENGGARAAN JASA
KONSTRUKSI 5. BAB V. PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
6. BAB VI. KEGAGALAN BANGUNAN 6. BAB VI. KEAMANAN, KESELAMATAN, KESEHATAN DAN
7. BAB VII. PERAN MASYARAKAT KEBERLANJUTAN KONSTRUKSI
8. BAB VIII. PEMBINAAN 7. BAB VII. TENAGA KERJA KONSTRUKSI
9. BAB IX. PENYELESAIAN SENGKETA 8. BAB VIII. PEMBINAAN
10. BAB X. SANKSI 9. BAB IX. SISTEM INFORMASI JASA KONSTRUKSI
11. BAB XI. KETENTUAN PERALIHAN 10. BAB X. PARTISIPASI MASYARAKAT
12. BAB XII. KETENTUAN PENUTUP 11. BAB XI. PENYELESAIAN SENGKETA
12. BAB XII. SANKSI ADMINISTRATIF
13. BAB XIII. KETENTUAN PERALIHAN
14. BAB XIV. KETENTUAN PENUTUP

25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 9


8 POIN PENTING DALAM UU JASA
KONSTRUKSI NO. 2 TAHUN 2017

1. Adanya pembagian peran berupa tanggung jawab dan kewenangan


antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam
penyelenggaraan jasa konstruksi;
2. Menjamin terciptanya penyelenggaraan tertib usaha jasa konstruksi
yang adil, sehat dan terbuka melalui pola persaingan yang sehat;
3. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan jasa
konstruksi melalui kemitraan dan sistem informasi, sebagai bagian dari
pengawasan penyelenggaraan jasa konstruksi;
4. Lingkup pengaturan yang diperluas tidak hanya mengatur usaha jasa
konstruksi melainkan mengatur rantai pasok sebagai pendukung jasa
konstruksi
25/08/2018
dan usaha penyediaan bangunan;
MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 10
8 POIN PENTING
DALAM UU JASA
KONSTRUKSI NO. 2
TAHUN 2017

5. Adanya aspek perlindungan hukum terhadap upaya yang menghambat


penyelenggaraan jasa konstruksi agar tidak mengganggu proses
pembangunan. Perlindungan ini termasuk perlindungan bagi pengguna
dan penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi. Pada RUU
tentang Jasa Konstruksi yang baru tidak terdapat klausul kegagalan
pekerjaan konstruksi hanya ada klasul kegagalan bangunan. Hal ini
sebagai perlindungan antara pengguna dan penyedia jasa saat
melaksanakan pekerjaan konstruksi;
6. Perlindungan bagi tenaga kerja Indonesia dalam bekerja di bidang jasa
konstruksi, termasuk pengaturan badan usaha asing yang bekerja di
Indonesia, juga penetapan standar remunerasi minimal untuk tenaga
kerja konstruksi;
7. Adanya
25/08/2018 jaring pengamanMODUL
terhadap investasi
AHLI MUDA K3 yang akan masuk di bidang
KONSTRUKSI-A2K4 11
KETENTUAN UMUM Pasal 1

Jasa Konstruksi adalah


Menteri adalah menteri yang
layanan jasa konsultansi menyelenggarakan urusan
konstruksi dan/atau pekerjaan Usaha pemerintahan di bidang jasa
konstruksi Penyediaan konstruksi
Pekerjaan Konstruksi adalah
Bangunan
keseluruhan atau sebagian
adalah Konsultansi Konstruksi adalah
kegiatan yang meliputi
pengembangan layanan keseluruhan atau
pembangunan, pengoperasian,
jenis usaha jasa sebagian kegiatan yang meliputi
pemeliharaan, pembongkaran,
konstruksi yang pengkajian, perencanaan,
dan pembangunan kembali suatu
dibiayai sendiri perancangan, pengawasan, dan
bangunan
Standar Keamanan, oleh Pemerintah manajemen penyelenggaraan
Keselamatan, Kesehatan dan Pusat, Pemerintah
Keberlanjutan adalah pedoman konstruksi suatu bangunan
Daerah, badan
teknis Keamanan, Keselamatan, usaha, atau Kegagalan Bangunan adalah
Kesehatan tempat kerja masyarakat, dan suatu keadaan keruntuhan
konstruksi dan perlindungan dapat melalui bangunan dan/atau tidak
sosial tenaga kerja, serta tata pola kerjasama berfungsinya bangunan setelah
lingkungan setempat dan untuk penyerahan akhir hasil jasa
pengelolaan lingkungan hidup mewujudkan, konstruksi
dalam penyelenggaraan jasa memiliki,
25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 12
konstruksi menguasai,
TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN
Selaras dengan UU No. 23 Tahun
2014 Tentang Pemerintah
Pasal 4 s.d pasal Daerah
8 untuk Sub Urusan Jasa Konstruksi
TANGGUNG JAWAB KEWENANGAN
PEMERINTAH PUSAT KEPALA DAERAH
a. Peningkatan kapasitas usaha Kewenangan Pemerintah Daerah
b. Terciptanya kesetaraan hak- Provinsi yaitu :
kewajiban pengguna dan a. Sebagai wakil Pemerintah Pusat
penyedia jasa melakukan Pemberdayaan dan
c. Terselenggaranya jasa Pengawasan
konstruksi sesuai K4 b. Pelatihan tenaga ahli
d. Peningkatan kompetensi c. Pengelolaan Sistem Informasi
e. Peningkatan material dan
peralatan dalam negeri Kewenangan Pemerintah Daerah
f. Peningkatan partisipasi Kabupaten/Kota:
masyarakat d. Pelatihan tenaga terampil
e. Pengelolaan sistem informasi
g. Penyediaan sistem informasi
f. Penerbitan IUJK
jasa konstruksi
g. Pengawasan tertib usaha dan
penyelenggaraan
25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 13
STRUKTUR USAHA JASA
JENIS USAHA KONSTRUKSI
SIFAT KLASIFIKASI
Pasal 11 LAYANAN
s.d pasal
USAHA
Umum 1.Arsitektur; 17
1.Pengkajian;
2.Rekayasa; 2.Perencanaan;
3.Rekayasa terpadu; dan 3.Perancangan;
4.Arsitektur lanskap dan 4.Pengawasan; dan/atau
Jasa perencanaan wilayah. 5.Manajemen penyelenggaraan
Konsultansi konstruksi.
Konstruksi
Spesialis 1.Konsultansi ilmiah dan 1. Survei;
teknis; dan 2. Pengujian Teknis; dan/atau
2.Pengujian dan analisi 3. Analisis.
teknis.
Umum 1. Bangunan gedung; dan 1.Pembangunan;
2. Bangunan sipil. 2.Pemeliharaan;
3.Pembongkaran; dan/atau
4.Pembangunan kembali.
Pekerjaan Spesialis 1.Instalasi; 1. Pekerjaan bagian tertentu dari
Konstruksi 2.Konstruksi khusus; bangunan konstruksi atau bentuk fisik
3.Konstruksi prapabrikasi; lainnya.
4.Penyelesaian bangunan;
dan
25/08/2018
5.Penyewaan peralatan.
MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 14
SEGMENTASI PASAR JASA KONSTRUKSI
Pasal 19 s.d pasal
Bentuk dan Kualifikasi
23
Segmentasi Pasar
Usaha
1.Berisiko Kecil;
1.Orang Perseorangan dan
2.Berteknologi sederhana;
2.Badan Usaha Kualifikasi
dan
Kecil
3.Berbiaya kecil.
1.Berisiko sedang;
1.Badan Usaha Kualifikasi 2.Berteknologi madya;
Menengah dan/atau
3.Berbiaya sedang.
1.Badan Usaha Kualifikasi 1.Berisiko Besar;
Besar 2.Berteknologi Tinggi;
25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 15
PENGATURAN USAHA
JASA KONSTRUKSI ASING

Pasal 32 s.d
pasal
1.Cara BUJK 34 berusaha di indonesia melalui:
asing
a. Membuka kantor perwakilan
b. Kerjasama modal dengan BUJK Nasional

2.Kewajiban BUJK Asing antara lain:


a. Kerjasama dengan BUJK Nasional kualifikasi besar
b. Menempatkan WNI sebagai PEJABAT TERTINGGI
c. Mempekerjakan lebih banyak TKI
d. Melaksanakan alih teknologi

25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 16


TENAGA KERJA KONSTRUKSI

STANDAR REMUNERASI TENAGA Pasal 68 s.d pasal


MINIMUM
KERJA
KONSTRUKS 73
I

KUALIFIKASI:
1.OPERATOR; SERTIFIKASI
2.TEKNISI/ANALIS; DAN PELATIHAN
3.AHLI. KOMPETENSI KERJA
KLASIFIKASI:
4. ARSITEKTUR;
5. SIPIL;
6. MEKANIKAL;
7. ELEKTRIKAL; LEMBAGA SERTIFIKASI
8. TATA LINGKUNGAN; DAN
PROFESI
9. MANAJEMEN PELAKSANAAN

25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 17


BAB VII TENAGA KERJA KONSTRUKSI
Klasifikasi dan Pasal 68
Kualifikasi
(1) Tenaga kerja konstruksi diklasifikasikan berdasarkan bidang
keilmuan yang terkait Jasa Konstruksi.
(2) Tenaga Kerja Konstruksi terdiri atas kualifikasi dalam jabatan:
a. operator;
b. teknisi atau analis; dan
c. ahli.
(3) Kualifikasi dalam jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
memiliki jenjang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai klasifikasi dan kualifikasi tenaga
kerja konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) diatur dalam Peraturan Menteri.
25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 18
PELATIHAN TENAGA KERJA KONSTRUKSI
Pasal 69
(1) Pelatihan tenaga kerja konstruksi diselenggarakan dengan metode pelatihan kerja yang
relevan, efektif, dan efisien sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja.
(2) Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan untuk meningkatkan produktivitas
kerja.
(3) Standar Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Pelatihan tenaga kerja konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan
oleh lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(5) Lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diregistrasi
oleh Menteri.
(6) Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (5) melakukan registrasi terhadap lembaga
pendidikan dan pelatihan kerja yang telah memiliki izin dan/atau terakreditasi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara registrasi lembaga pendidikan dan pelatihan kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur dalam Peraturan Menteri.

25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 19


SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA
Pasal 70
(1) Setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang Jasa Konstruksi wajib
memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja.
(2) Setiap Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa wajib mempekerjakan
tenaga kerja konstruksi yang memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Sertifikat Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh
melalui uji kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja.
(4) Sertifikat Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diregistrasi oleh Menteri.
(5) Pelaksanaan uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dilakukan oleh lembaga sertifikasi profesi.
(6) Lembaga sertifikasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) wajib
mengikuti ketentuan pelaksanaan uji kompetensi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan.
25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 20
SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA
Pasal 71
(1) Lembaga sertifikasi profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (5) dapat dibentuk oleh:
a. asosiasi profesi terakreditasi; dan
b. lembaga pendidikan dan pelatihan yang memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.
(2) Akreditasi terhadap asosiasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diberikan oleh Menteri
kepada asosiasiprofesi yang memenuhi persyaratan:
a. jumlah dan sebaran anggota;
b. pemberdayaan kepada anggota;
c. pemilihan pengurus secara demokratis;
d. sarana dan prasarana di tingkat pusat dan daerah; dan
e. pelaksanaan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.
(3) Lembaga sertifikasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan lisensi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan setelah mendapat rekomendasi dari Menteri.
(4) Dalam hal lembaga sertifikasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk profesi tertentu belum
terbentuk, Menteri dapat melakukan Sertifikasi Kompetensi Kerja.
(5) Setiap asosiasi profesi yang mendapatkan akreditasi wajib menjalankan kewajiban yang diatur dalam
Peraturan Menteri.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara akreditasi asosiasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan tata cara Menteri melakukan Sertifikasi Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur
dalam Peraturan Menteri.
25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 21
REGISTRASI PENGALAMAN PROFESIONAL
Pasal 72
(1) Untuk mendapatkan pengakuan pengalaman profesional, setiap tenaga kerja
konstruksi harus melakukan registrasi kepada Menteri.
(2) Registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan tanda
daftar pengalaman profesional.
(3) Tanda daftar pengalaman profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
paling sedikit memuat:
a. jenis layanan profesional yang diberikan;
b. nilai pekerjaan konstruksi yang terkait dengan hasil layanan profesional;
c. tahun pelaksanaan pekerjaan; dan
d. nama Pengguna Jasa.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai registrasi dan tata cara pemberian tanda daftar
pengalaman profesionalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
diatur dalam Peraturan Menteri.

25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 22


UPAH TENAGA KERJA KONSTRUKSI
Pasal 73
(1) Setiap tenaga kerja konstruksi yang memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja berhak
atas imbalan yang layak atas layanan jasa yang diberikan.
(2) Imbalan yang layak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam
bentuk upah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

TANGGUNG JAWAB PROFESI


Pasal 75
(1) Tenaga kerja konstruksi yang memberikan layanan Jasa Konstruksi harus
bertanggung jawab secara profesional terhadap hasil pekerjaannya.
(2) Pertanggungjawaban secara profesional terhadap hasil layanan Jasa
Konstruksi dapat dilaksanakan melalui mekanisme penjaminan.

25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 23


TENAGA KERJA
Pasal 74 KONSTRUKSI ASING

SERTIFIKAT
KOMPETENSI PENYELENGGARAAN JASA
KERJA KONSTRUKSI

WAJIB

KETENTUAN YANG WAJIB DIPENUHI:


1.Memiliki RPTKA dan IMTA
2.Hanya Jabatan tertentu
3.Teregistrasi dari Menteri
4.Melakukan alih pengetahuan dan
Tenaga teknologi
Kerja
Konstruksi
Asing

25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 24


PENYELENGGARAAN
JASA KONSTRUKSI

Pasal 38 s.d
pasal 39 Dikerjakan sendiri
Usaha Jasa
Konstruksi
Pengikatan jasa
Penyelenggaraan konstruksi
Jasa Konstruksi
Usaha Dikerjakan sendiri
Penyediaan
Bangunan
Perjanjian penyediaan
bangunan
Pemda Provinsi dapat membuat kebijakan khusus
untuk meningkatkan kapasitas pelaku jasa konstruksi
di daerah
25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 25
PEMILIHAN PENYEDIA JASA
Pasal 41 s.d
pasal 44
METODE PEMILIHAN PENYEDIA
JASA
Pekerjaan Jasa Konsultansi
Konstruksi Konstruksi
a. Tender: a. Seleksi:
Pascakualifikasi, Pascakualifikasi dan
Prakualifikasi, dan Prakualifikasi
Cepat
b. Pengadaan secara b. Pengadaan
eletronik Langsung
c. Pengadaan c. Penunjukan
Langsung Langsung
25/08/2018
d. PenunjukanMODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 26
PENGELOLAAN JASA
KONSTRUKSI Pasal 46 s.d
PENYEDIA JASA pasal 56
PENGGUNA JASA

Kontrak Membayar Hasil


1. Hasil Pekerjaan Tepat Kerja Pekerjaan
Biaya, Mutu, dan Konstruk
Waktu si
2. Pelaksanaan sesuai
Perjanjian Kontrak Sumber Dana
3. Memenuhi standarJASA
SUB PENYEDIA K4 Pemerintah; Badan
1. Hasil Pekerjaan Tepat Usaha; dan/atau
Biaya, Mutu, Dan Waktu Masyarakat.
2. Pekerjaan Utama BUKTI KEMAMPUAN
diberikan kepada MEMBAYAR
Spesialis DAN/ATAU
3. Pekerjaan Penunjang KOMITMEN
diberikan kepada PENGUSAHAAN
Kualifikasi Kecil
25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 27
Pasal
BAB VI
59 DAN
KEAMANAN, KESELAMATAN, KESEHATAN,
KEBERLANJUTAN KONSTRUKSI
(1) Dalam setiap penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Pengguna Jasa dan Penyedia
Jasa wajib memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan
Keberlanjutan.
(2) Dalam memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan
Keberlanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pengguna Jasa dan/atau
Penyedia Jasa harus memberikan pengesahan atau persetujuan atas:
a. hasil pengkajian, perencanaan, dan/atau perancangan;
b. rencana teknis proses pembangunan, pemeliharaan, pembongkaran, dan/atau
pembangunan kembali;
c. pelaksanaan suatu proses pembangunan, pemeliharaan, pembongkaran, dan/atau
pembangunan kembali;
d. penggunaan material, peralatan dan/atau teknologi; dan/atau
e. hasil layanan Jasa Konstruksi.
25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 28
BAB VI Pasal
KEAMANAN, KESELAMATAN,
KESEHATAN, DAN KEBERLANJUTAN
59
KONSTRUKSI
(3) Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) paling sedikit meliputi:
a. standar mutu bahan;
b. standar mutu peralatan;
c. standar keselamatan dan kesehatan kerja;
d. standar prosedur pelaksanaan Jasa Konstruksi;
e. standar mutu hasil pelaksanaan Jasa Konstruksi;
f. standar operasi dan pemeliharaan;
g. pedoman pelindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan Jasa Konstruksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h. standar pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(4) Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan untuk setiap produk
Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh menteri teknis terkait
sesuai dengan kewenangannya.
(5) Dalam menyusun Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan
untuk setiap produk Jasa Konstruksi, menteri teknis terkait sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) memperhatikan MODUL
25/08/2018 kondisi geografis
AHLI MUDA yang rawan gempa dan kenyamanan 29
K3 KONSTRUKSI-A2K4
KEGAGALAN BANGUNAN
Pasal 60 s.d
pasal 67
Laporan/Pengaduan

Penerimaan Laporan
Kegagalan Bangunan
oleh Menteri
1. Standar Mutu Bahan
Penetapan Penilai Ahli 2. Standar Mutu Peralatan
oleh Menteri 3. Standar Keselamatan Kerja Dan
Kesehatan
4. Standar Prosedur Pelaksanaan
Laporan dari Penilai Ahli 5. Standar Mutu Hasil Pelaksanaan
6. Standar Operasi Dan Pemeliharann
7. Pedoman Pelindungan Sosial Tenaga
Penentuan Pihak yang Kerja
Bertanggungjawab 8. Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup
9. Memperhatikan Kondisi Geografi Rawan
25/08/2018 Gempa
MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 30
PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI
Pasal 76 s.d
PEMERINTAH PUSAT pasal 79
• Penetapan kebijakan
• Penyelenggaraan kebijakan strategis,
• Pemantauan dan evaluasi
• Pengembangan kerjasama dan
• Dukungan kepada gubernur
GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT
• Penerapan pedoman teknis
• Penyelenggaraan kebijakan di wilayah provinsi
• Pemantauan dan evaluasi, dan
• Pemberdayaan
BUPATI/WALIKOTA
• Penyelenggaraan kebijakan di wilayah kabupaten/kota; dan
• Pemantauan dan evaluasi
25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 31
PENGAWASAN JASA KONSTRUKSI
Tertib
Pemerintah
Pusat dan/atau penyelenggaraan
Pemerintah Tertib usaha dan perizinan
Daerah tata bangunan
Mengawasi Tertib pemanfaatan dan
kinerja Penyedia Jasa
Pasal 80 s.d pasal
81 Bangunan perwakilan
Republik Indonesia di luar
Pemerintah negeri
Pusat
Mengawasi Bangunan perwakilan
asing di wilayah Indonesia
25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 32
PARTISIPASI
MASYARAKAT Pasal 84
Masyarakat melalui SATU LEMBAGA akan melaksanakan
sebagian wewenang pemerintah pusat
Kepengurusan LEMBAGA yang dibentuk oleh Menteri mendapat
persetujuan oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

PERSYARATAN
• Jumlah dan sebaran anggota
ASOSIASI • Pemberdayaan anggota
TERAKREDITA • kepengurusan yang demokratis
SI • Sarana dan prasarana

• APBN dan/atau sumber lain yang


PEMBIAYAAN
sah

25/08/2018
• PNBP
MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 33
PARTISIPASI
MASYARAKAT JASA
Pasal 85 s.d KONSTRUKSI
pasal 87
Akses informasi 1.Dugaan Kejahatan dan Pelanggaran
pengaduan, gugatan, dan tidak mengganggu atau
upaya mendapatkan ganti
menghentikan penyelenggaraan
kerugian atau kompensasi
Membentuk asosiasi jasa konstruksi
2. Dugaan Kerugian Negara dilakukan
berdasarkan hasil pemeriksaan
PENGADUAN PEMERIKSAA
N dari BPK

Aparat
Masyarakat
Penegak PEKERJAAN KONSTRUKSI
Umum
 Hukum
Masukan Perumusan Kebijakan Dikecualikan:
Jasa Konstruksi.
 Forum Jasa Konstruksi di berbagai a.Terjadi hilangnya nyawa
MEDIA seseorang
25/08/2018 b.Tertangkap tangan melakukan 34
MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4
PENYELESAIAN SENGKETA Pasal
88
TIDAK TERCAPAI

MUSYAWARAH
PENYELESAIA DISESUAIKAN
UNTUK
N SENGKETA BERDASARKAN KONTRAK
MUFAKAT
KERJA KONSTRUKSI
TAHAPAN UPAYA PENYELESAIAN
SENGKETA MELIPUTI : YA
a.MEDIASI; Dapat Tercantum upaya
b.KONSILIASI DAN; dibentuk penyelesaian?
c.ARBITRASE;
Dewan TIDAK
Sengketa PARA PIHAK
BERSENGKETA MEMBUAT
Anggota dewan sengketa TATA CARA PENYELESAIAN
harus PROFESIONAL dan SENGKETA YANG DIPILIH.
NETRAL
25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 35
SANKSI ADMINISTRATIF,
KETENTUAN PERALIHAN DAN
PENUTUP
Pasal 103 s.d pasal
1. SANKSI ADMINISTRATIF DIBERIKAN
104 KEPADA YANG
TIDAK MELAKSANAKAN KEWAJIBAN.

2. LEMBAGA SESUAI UU NO. 18 TAHUN 1999 TETAP


MENJALANKAN TUGAS SAMPAI DENGAN
TERBENTUKNYA LEMBAGA SESUAI UNDANG-UNDANG
INI.

3. UNDANG-UNDANG NO. 18 TAHUN 1999 DINYATAKAN


TIDAK BERLAKU.

25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 36


TERIMAKASIH

25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 37

Anda mungkin juga menyukai