Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aditya Eka S

Nim : 11172234

Kelas : 11 7AB 11

Business intelligence pada industri perbankan

Penerapan business intelligence pada industri perbankan merupakan kunci sukses dalam
mengefisiensikan dan mengefektifkan kegiatan bisnis utama dengan kemampuan dalam mendapatkan,
mengelola dan menganalisa data nasabah, produk, layanan, kegiatan operasi, pemasok dan rekan kerja
dalam jumlah yang sangat besar. Contoh penerapan business intelligence pada industri perbankan
adalah customer relationship management, customer credit analysis, risk management, credit card
analysis, customer segmentation, dll (Hair, 2007), (Dan, 2008). Peranan business intelligence dalam
kegiatan bisnis dapat menyediakan layanan yang lebih personal kepada pelanggan dan secara radikal
meningkatkan kualitas servis dari bank tersebut. Pengelola produk perbankan bersaing dalam
mendesain produk dan layanan yang dapat menjawab setiap kebutuhan suatu segmen tertentu.

Business intelligence pada industri retail

Mengamati pertumbuhan industri retail di Indonesia, customer relationship management (CRM) sebagai
pemicu utama dalam pelaku bisnis yang cerdik untuk mendesain ulang fokus bisnis mereka pada
pelanggan. Perusahaan retail pada umumnya memiliki pelanggan yang besar dan pada umumnya
pelanggan memiliki keinginan yang berbeda-beda. Dengan adanya implementasi CRM maka pihak
manajemen dapat mengotomatisasi interaksi dengan pelanggan dan tim penjualan serta dapat
menganalisis data pelanggan yang diperoleh dari POS transaction, layanan pelanggan, dan lain-lain
sehingga pihak manajemen dapat mendapatkan insight terhadap kebutuhan pelanggan dan
mengembangkan hubungan one-to-one dengan pelanggan, desain dan kampanye promosi, optimalisasi
tata letak produk. Analytical CRM menggunakan business intelligence tools seperti data warehousing,
data mining, dan OLAP. Beberapa penggunaan dari analytical CRM adalah customer segmentation,
campaign/promotion effectiveness analysis, customer lifetime value, customer loyalty analysis, cross
selling, product pricing, and target marketing (Hair, 2007). Beberapa perusahaan retail mulai mengajak
para pembeli yang belum menjadi member dengan menerbitkan member card, bekerja sama dengan
bank dengan memberikan potongan harga, dll. Pihak manajemen mulai menyadari pentingnya
mendapatkan data pelanggan yang komprehensif, dimana data tersebut dapat memberikan informasi
seperti karakteristik pelanggan (umur, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan,
pendapatan per bulan), perilaku pelanggan (masukan dari pelanggan terkait produk dan layanan,
rekomendasi dari pelanggan terkait produk dan layanan, produk subsitusi yang digunakan oleh
pelanggan, loyalitas pelanggan terhadap layanan suatu merk suatu produk) , dan pengeluaran pelanggan
(harga pembelian, kuantitas, frekuensi pembelian yang berulang, keinginan pelanggan membeli produk
yang lain dan layanan dari produsen tertentu, dll) (Zhou & Lei, 2011). Berdasarkan segmentasi pelanggan
yang dilakukan oleh Shuwen Zhou dan Guanghong Lei (2011) dapat disimpulkan bahwa:

1.Kategori 1 merupakan pelanggan-pelanggan yang bekerja di perkantoran sebagai profesional dan


manajer dan memiliki pendidikan yang cukup tinggi, memiliki rumah dan mobil. Berdasarkan informasi
yang didapat, pelanggan pada kategori ini belum memiliki bayi, pendapatan tahunan tidak terlalu tinggi
tetapi mereka menyukai berbelanja terutama “fashion”. Fokus konsumsi pada kategori ini adalah
kosmetik yang berkualitas tinggi, CD orisinal, majalah dan produk peralatan rumah tangga pada
umumnya. Pada umumnya mereka tidak tertarik membeli makanan dan minuman karena penghasilan
yang cukup tinggi. Strategi marketing yang cocok untuk kategori ini adalah memberikan kualitas produk
dan layanan yang lebih tinggi untuk menarik pelanggan karena pelanggan yang berada dikategori ini
tidak terlalu tertarik dengan potongan harga.

2.Kategori 2 merupakan pelanggan-pelanggan yang bekerja di pabrik sebagai pekerja dan mekanik, dan
memiliki penghasilan yang cukup rendah, beberapa memiliki rumah, berbelanja makanan, keperluan
rumah tangga, produk balita. sebagian besar merupakan wanita yang suka ke supermarket untuk
membeli lebih banyak barang. Pada umumnya mereka tertarik terhadap diskon promosi, sehingga
keuntungan tidak terlalu tinggi.

3.Kategori 3 merupakan pelanggan yang memiliki pendidikan rendah, penghasilan rendah yang hampir
sama dengan pekerja pabrik. Pada umumnya mereka membeli komoditas lebih banyak pada saat diskon
yang cukup besar. Strategi pemasaran untuk kategori ini adalah memberikan diskon promosi terhadap
komoditas tersebut sehingga lebih menarik pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai