Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN STRATEGI DALAM MENANGGULANGI PERMASALAHAN PERMUKIMAN

KUMUH MELALUI PROGRAM KOTAKU (KOTA TANPA KUMUH) DI KAWASAN KENJERAN


OLEH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA SURABAYA

Indah Ambar Arum

S1 Ilmu Administrasi Negara, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
indahambar23@gmail.com

Dra. Meirinawati, M.AP

S1 Ilmu Administrasi Negara, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
meirinawati@yahoo.co.id

Abstrak

Pertumbuhan penduduk secara pesat terutama diperkotaan umumnya merupakan akibat dari urbanisasi,
sehingga menimbulkan ancaman meluasnya lingkungan hunian atau permukiman kumuh diperkotaan.
Oleh karena itu, sejalan dengan hal tersebut, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
membuat suatu program sebagai strategi percepatan penanganan permukiman kumuh secara nasional yang
bernama Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) khususnya di Kawasan Kenjeran Kota Surabaya.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen strategi yang dilakukan Badan Perencanaan
Pembangunan Kota Surabaya dalam melaksanakan program KOTAKU di Kawasan Kenjeran. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Sedangkan fokus penelitiannya menggunakan teori proses manajemen strategi menurut J. David Hunger
dan Thomas L. Wheelen yang meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi, implementasi strategi,
dan evaluasi serta pengendalian dengan teknik Purposive Sampling. Teknik analisis data dalam penelitian
ini menggunakan analisis data model interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan melalui wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya berusaha keras memaksimalkan
kekuatan yang dimiliki berupa sturuktur organisasi, kerjasama dengan beberapa SKPD, pemerintah pusat,
SDM yang berkompeten dan memperbesar peluang yang ada yaitu program KOTAKU di Kawasan
Kenjeran dapat dijadikan sebagai kampung wisata yang dapat dicontoh oleh kampung-kampung lain yang
melaksankan program KOTAKU. Selain itu juga didukung adanya kerjasama dengan pihak CSR atau
perusahaan swasta dalam hal anggaran dan dilengkapi dengan pedoman umum Program KOTAKU sebagai
acuan. Akan tetapi, dalam pelaksanaanya masih terdapat beberapa kekurangan yaitu jumlah pegawai yang
kurang dan anggaran yang kurang. Sehingga peneliti memberikan saran yaitu supaya menambah jumlah
pegawai dan anggaran yang dikhusukan untuk Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh).

Kata Kunci : Manajemen Strategi, Permukiman Kumuh, Program KOTAKU

Abstract

The rapidity of population growth in a city is the effect of urbanization, so there is treat in causing of the
expanding of slums area in the city. As the result of this problem, Ministry of Public Work and Public
Housing creates a national program as strategy in handing the rapidity of slums area problem called as
Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) especially in Kenjeran Area Surabaya city. This purpose of this
research is to describe the management strategy that is conducted by Badan Perencanaan Pembangunan
Kota Surabaya in the implementation of Program KOTAKU in Kenjeran area. The type of this research is
descriptive research with qualitative approach. Whereas, the focus of the research is using the process
management theory according to J. David Hunger and Thomas L. Wheelen which cover environment
observation, strategy formulation, strategy implementation and evaluation and control using Purposive
Sampling technique. The analysis data techniques in this research is using data analysis interactive model
which consist of data collection, data reduction, data display, and conclusion use interview and
documentation. The result of this study showed that Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya is
trying hard to maximizing the power possessed as organization structure, the cooperation between several
SKPD, central government and competent human resource will expand the opportunities of Program
KOTAKU in Kenjeran Area by making Kenjeran as village tours which can be imitated by anther are that
perform the same KOTAKU program. Furthermore, the collaboration support from SCR party or private
company in budgeting using Program KOTAKU general guidelines as reference. However, there is still
deficiency in the implementations which are the lack of employee and budge. As the result, the researcher
suggestion is adding more employees and budgeting that especially for KOTAKU Program (Kota Tanpa
Kumuh).

Keywords: Management Strategy, Slums, Program KOTAKU

PENDAHULUAN
Pertumbuhan penduduk secara pesat terutama Problematika mengenai permukiman kumuh
diperkotaan umumnya merupakan akibat dari urbanisasi, menjadi hal yang tidak dapat terelakkan. Permukiman
sehingga menimbulkan ancaman meluasnya lingkungan kumuh selalu menjadi masalah yang terdapat pada kota-
hunian atau permukiman kumuh diperkotaan. kota besar di Indonesia. Sekretaris Dirjen Cipta Karya
Permasalahan dikawasan perumahan dan permukiman, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
yaitu masih terdapat kawasan dengan kondisi lingkungan, (PUPR), Rina Agustin menjelaskan bahwa perpindahan
kualitas dan kelayakan bangunan rumah tempat tinggal penduduk dari desa ke kota yang cukup pesat menjadi
dan fasilitas sarana prasarananya kurang memadai antara penyebab meningkatnya jumlah kawasan kumuh di
lain yaitu kelayakan jalan lingkungan, ketersediaan perkotaan. Berikut adalah kutipan pernyataan beliau dari
sanitasi lingkungan (sampah, IPAL Komunal dan MCK) detikfinance.com:
serta sistem drainase lingkungan yang perlu ditingkatkan.
“Bahwa perpindahan penduduk dari
Selain itu, perkembangan permukiman di daerah desa kekota yang cukup pesat menjadi
perkotaan tidak terlepas dari pesatnya laju penyebab meningkatnya jumlah
pertumbuhan penduduk perkotaan baik karena faktor kawasan kumuh diperkotaan. Selain
pertumbuhan penduduk kota itu sendiri maupun itu penanganan permukiman kumuh di
karena faktor urbanisasi. Kota pada awalnya berupa Indonesia kedepannya harus dapat
permukiman dengan skala kecil, kemudian mengalami lebih fokus, terintegrasi, dan terencana
perkembangan sebagai akibat dari pertumbuhan dengan mengubah wajah kawasan.”
penduduk, perubahan sosial ekonomi, dan budaya serta (Sumber: detikfinnace.com)
interaksinya dengan kota-kota lain dan daerah sekitarnya
(Sobirin, 2001:41). Namun yang terjadi dengan kota-kota Muncul sebagai solusi atas permasalahan
di Indonesia adalah pertumbuhan penduduk tidak permukiman kumuh di Indonesia, Kementrian Pekerjaan
diimbangi dengan pembangunan sarana dan prasarana Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2016
kota dan peningkatan pelayanan perkotaan. Faktanya, membuat suatu program untuk pengentasan permukiman
yang terjadi justru sebagian kawasan perkotaan kumuh secara nasional yang bernama program KOTAKU
mengalami degradasi lingkungan yang berpotensi (Kota Tanpa Kumuh). Program KOTAKU Kota Tanpa
menciptakan permukiman kumuh. Kumuh) adalah program pencegahan dan peningkatan
kualitas permukiman kumuh nasional. Sasaran program
Berbicara mengenai permukiman kumuh, ini adalah tercapainya pengentasan permukiman kumuh
penjelasan mengenai hal tersebut telah diatur dalam perkotaan menjadi 0Ha melalui pencegahan dan
Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2011 tentang peningkatan kualitas permukiman kumuh seluas 38.431
perumahan dan kawasan permukiman yang menyatakan Ha serta meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan
bahwa: pelayanan dasar dikawasan kumuh perkotaan untuk
“Permukiman kumuh adalah suatu mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang
permukiman yang tidak layak huni layak huni, produktif dan berkelanjutan.
karena ketidakteraturan bangunan,
kualitas bangunan rendah, tingkat Sebagai salah satu provinsi dengan jumlah
kepadatan bangunan yang tinggi, serta kawasan permukiman kumuh terbanyak di Indonesia
sarana dan prasarana yang tidak pada tahun 2015 sebesar 240 desa/kelurahan (yang
memenuhi syarat, sedangkan dilansir dalam http://bps.go.id) Provinsi Jawa Timur
perumahan kumuh adalah perumahan menjadi salah satu prioritas utama penerapan program
yang mengalami penurunan kualitas KOTAKU dengan penetapan lokasi program yaitu Kota
fungsi sebagai tempat hunian dan Surabaya. Dalam penjelasan mengenai kawasan
sarana prasarana yang tidak sesuai penetapan lokasi program KOTAKU di Provinsi Jawa
standar yang berlaku, baik dari segi Timur, menunjukan bahwa Kota Surabaya terpilih
bangunan, persyaratan rumah sehat, sebagai prioritas program KOTAKU dari Pemerintah
dan sanitasi.” Pusat dikarenakan kondisinya yang kompleks sebagai
Ibukota Provinsi Jawa Timur. Hal ini seperti yang juga disampaikan oleh Ibu Mirna selaku Kepala Sub
diungkapkan oleh Ibu Mirna Augusta Aditya Dewi, ST Bidang Penataan Ruang Permukiman dan Lingkungan
selaku Kepala Sub Bidang Penataan Ruang Permukiman Hidup Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya
dan Lingkungan Hidup Badan Perencanaan yang menyebutkan bahwa:
Pembangunan Kota Surabaya, yang menyebutkan bahwa:
“Terdapat beberapa kecamatan di
“Alasan dilaksanakan program Kota Surabaya yang menjadi sasaran
KOTAKU di Surabaya karena Kota program KOTAKU, salah satunya
Surabaya menjadi kawasan terpilih adalah Kawasan Kenjeran. Karena
atau kawasan prioritas dari pusat. kawasan Kenjeran merupakan daerah
Selain itu hanya kota-kota yang yang paling membutuhkan program
ditunjuk oleh pusat yang bisa jadi tersebut. Hal tersebut tidak lain karena
prioritas atau memang dia sudah ada kawasan Kenjeran yang jauh dari
perhitunganya untuk menentukan. pusat kota, selain itu juga sebagian
Selain itu juga karena Surabaya masyarakatnya merupakan nelayan,
sebagai Ibu Kota Provinsi yang dia yang masyarakatnya sendiri sangat
memang kondisinya kompleks, cuek akan kebersihan lingkungannya,
relativitas tinggi dan lain sebagainya, oleh karena itu perlunya program
maka ditunjuklah Surabaya sebagai KOTAKU diterapkan di Kenjeran.
salah satu yang menjalankan program Selain itu juga agar dapat menambah
KOTAKU.” peluang untuk dijadikan sebagai
tempat wisata oleh masyarakat
Salah satu faktor penyebab adanya permukiman Surabaya karena kawasan Kenjeran
kumuh di Kota Surabaya yaitu sebagian imigran yang berdekatan dengan pantai.”
datang ke Kota Surabaya tinggal di permukiman kumuh.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi imigran untuk Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis
tinggal di permukiman kumuh salah satunya yakni ingin tertarik untuk mengambil judul “Manajemen Strategi
meminimalisir pengeluaran di Kota Surabaya. Hal ini dalam Menanggulangi Permasalahan Permukiman
diungkapkan oleh Bapak Heru Widodo, selaku imigran Kumuh melalui Program KOTAKU (Kota Tanpa
asal Kabupaten Tuban yang bekerja di Kota Surabaya. Kumuh) di Kawasan Kenjeran oleh Badan Perencanaan
Beliau menjelaskan bahwa biaya hidup yang beliau Pembangunan Kota Surabaya”.
habiskan di Kota Surabaya tidak sebanding dengan gaji
yang beliau dapat. Berikut adalah kutipan penjelasan METODE
beliau: Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
“Yah sebenarnya alesannya tinggal adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
disini (permukiman kumuh) itu karena Sedangkan fokus penelitiannya menggunakan teori
terpaksa, mbak. Gaji saya aja sekarang proses manajemen strategi menurut J. David Hunger dan
UMR belum lagi nanti pengeluaran Thomas L. Wheelen yang meliputi pengamatan
untuk biaya ngekos, biaya makan, dan lingkungan, perumusan strategi, implementasi strategi
untuk ongkos saya pulang. Belum lagi dan evaluasi serta pengendalian dengan menggunakan
saya harus menafkahi keluarga saya teknik Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data
dirumah yang harus dikirimi uang tiap yang digunakan dalam penelitian Manajemen Strategi
bulan. Kalo ndak tinggal ditempat dalam Menanggulangi Permasalahan Permukiman
kayak gini ya istilahe ndak nutut Kumuh Melalui Program KOTAKU (Kota Tanpa
(tidak sampai) biaya hidupe, mbak.” Kumuh) di Kawasan Kenjeran dengan wawancara,
observasi, dan studi dokumentasi. Sedangkan teknik
Permasalahan permukiman kumuh saat ini analisis datanya menggunakan model interaktif menurut
menjadi fokus utama Pemerintah Kota Surabaya untuk Miles dan Huberman (dalam Sugiyono 2011:247) yang
memperbaiki kualitas perumahan dan permukiman terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian
kumuh di Kota Surabaya. Berdasarkan SK Walikota data dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Nomor 188.45/143/436.1.2/2015 tentang Kawasan
Prioritas Peningkatan Kualitas Perumahan dan HASIL DAN PEMBAHASAN
Permukiman Kota Surabaya ditetapkan 8 Kecamatan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, maka
sebagai kawasan prioritas peningkatan kualitas
perumahan dan permukiman dalam program KOTAKU, dapat dilakukan analisis manajemen strategi dalam
yakni Kecamatan Kenjeran, Bulak, Wonokromo, Menanggulangi Permasalahan Permukiman Kumuh
Rungkut, Semampir, Gubeng, dan Mulyorejo. Melalui Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) dengan
menggunakan teori J. David Hunger dan Thomas L.
Salah satu dari 8 Kecamatan tersebut yang Wheelen untuk mengetahui manajemen strategi yang
termasuk dalam sasaran program KOTAKU adalah dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Kota
Kawasan Kenjeran. Penentuan daerah sasaran tersebut
Surabaya terhadap program tersebut. Teori proses kolaborasi yang dimana pemerintah pusat, daerah,
manajemen strategi menurut Hunger dan Wheelen ini dan masyarakat harus ikut andil dalam
mencakup empat variabel, antara lain pengamatan pelaksanaanya agar dalam penanganan permukiman
lingkungan, perumusan strategi, implementasi strategi dan kumuh dapat maksimal. Serta dengan adanya
evaluasi serta pengendalian. Dan berikut ini pelibatan beberapa pihak ini memberikan berbagai
penjelasannya: dampak positif, yakni meningkatkan komitmen
1. Pengamatan Lingkungan antara daerah dalam pencapaian kota layak huni,
Tahap pertama yang harus dilakukan dalam meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab
manajemen strategi adalah pengamatan lingkungan. masyarakat dalam memanfaatkan dan memelihara
Pengamatan lingkungan dalam hal ini dibagi hasil pembangunan, dan juga bagaimana cara
menjadi dua faktor yaitu internal dan eksternal. Yang meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
mana dari kedua faktor tersebut nantinya dapat Pemerintah.
diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan Dalam pelaksanaan Program KOTAKU untuk
ancaman, atau biasa disebut dengan analisis SWOT menanggulangi permasalahan permukiman kumuh,
(Strength, Weakness, Opportunity, Treath) dari setelah mengetahui faktor eksternal yang dimiliki
Program KOTAKU dalam Menanggulangi juga harus melihat faktor internal yang ada. Dalam
Permasalahan Permukiman Kumuh di Kawasan faktor internal terdapat dua hal yang harus diketahui
Kenjeran yang dilakukan oleh Badan Perencanaan yaitu kekuatan dan kelemahan.
Pembangunan Kota Surabaya. Kekuatan yang dimiliki Badan Perencanaan
Peluang yang dimiliki Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya dalam melaksanakan
Pembangunan Kota Surabaya dalam program Program KOTAKU di Kawasan Kenjeran terdiri dari
KOTAKU di Kawasan Kenjeran yaitu dapat beberapa aspek antara lain struktur organisasi,
dijadikan sebagai kampung wisata yang bisa berkerjasama dengan beberapa Satuan Kerja
dicontoh oleh kampung-kampung lain yang Perangkat Daerah (SKPD), Pemerintah Pusat, dan
melaksanakan program KOTAKU. Kemudian Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten.
peluang tersebut diperbesar dengan dibangunnya Kekuatan dalam struktur organisasinya yaitu dalam
infrastruktur Taman Kota Suroboyo di Kawasan penanganan permukiman kumuh mempunyai bidang
Kenjeran yang memang kawasan tersebut tidak masing-masing-masing yang lebih spesifik.
memiliki taman kota. Berkaitan dengan dibangunya Beberapa bidang tersebut antara lain bidang
taman kota di Kawasan Kenjeran tersebut juga sarana dan prasarana wilayah yang fungsinya
menambah peluang lain yang muncul yaitu Taman sebagai merencanakan, menyusun, melaksanakan
Kota yang dijadikan sebagai tempat penyedian koordinasi serta memantau urusan bidang
oksigen. Peluang lain yang muncul yaitu dengan perumahan dan kawasan permukiman, yang kedua
didukung adanya kerjasama dengan beberapa CSR bidang penataan ruang, permukiman, dan lingkungan
atau perusahaan-perusahaan yang ada di Kota hidup yang fungsinya untuk koordinasi penunjang
Surabaya. CSR tersebut antara lain seperti pelaksanaan urusan bidang pekerjaan umum, dan
perusahaan-perusahaan yang mau ikut membantu penataan ruang, urusan bidang perumahan dan
dalam pelaksanaan program KOTAKU, salah kawasan permukiman.
satunya CSR Decofresh mixone. Selain struktur organisasi, kekuatan Badan
Di samping ada peluang yang dimiliki, pasti Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya dalam
ada ancaman atau kendala yang harus dihadapi dan melaksanakan Program KOTAKU adalah kerjasama
diselesaikan. Ancaman yang harus diselesaikan dengan beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah
adalah perilaku masyarakat yang kurang bisa (SKPD) dan pemerintah pusat. Kerjasama tersebut
menjaga fasilitas. Selain ancaman berupa perilaku berupa pengerjaan dan penentuan kawasan yang
masyarakat yang kurang bisa menjaga fasilitas nantinya akan dijadikan untuk skala prioritas dalam
dalam pelaksanaan program KOTAKU terdapat juga penanganan permukiman kumuh, sedangkan
ancaman lain yaitu masyarakat yang enggang kerjasama dengan pemerintah pusat berupa
membuang sampah pada tempatnya. Hal tersebut pendanaan atau dalam hal anggaran.
disebabkan karena masih kurangnya kesadaran Kemudian kekuatan lain yang dimiliki oleh
masyarakat atau kurangnya partisipasi masyarakat Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya
dalam menjaga lingkungan mereka. Sedangkan adalah kualitas sumber daya manusia yang
program KOTAKU ini merupakan suatu program berkompeten. Seperti yang telah disampaikan oleh
Mirna Augusta Aditya Dewi, ST selaku Kepala Sub atau rapat terkait pelayananan yang diberikan kepada
Bidang Penataan Ruang, Permukiman, dan masyarakat yang bertujuan sebagai tindak lanjut dari
Lingkungan Hidup Badan Perencanaan pengamatan lingkungan yang telah dilakukan.
Pembangunan Kota Surabaya bahwa untuk Program Kemudian dalam perumusan strategi Badan
KOTAKU ini ditangani oleh Sumber Daya Manusia Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya
(SDM) yang sudah berkompenten dibidangnya didasarkan pada pengamatan yang terlihat
masing-masing. Selain itu, juga dibentuk sebuah dilapangan bahwa masyarakat masih sangat
Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan membutuhkan perbaikan dalam hal sarana prasarana
Permukiman (Pokja PKP) yang khusus untuk dasar masih banyaknya dikawasan mereka yang
penanganan kawasan permukiman kumuh dan tidak memiliki tempat pembuangan sampah, saluran
penataan kelembagaan perumahan dan kawasan mereka belum baik, dan juga genangan air masih
permukiman. Bahkan dalam pembentukan Pokja belum terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu,
PKP Badan Perencanaan Pembangunan Kota Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya
Surabaya sebagai Ketua Pelaksana Pokja PKP. ingin memantapkan dalam hal sarana prasarana
Dalam pelaksanaan program, selain ada dasar lingkungannya, seperti contohnya dalam hal
kekuatan pasti ada kelemahan. Begitu juga dengan penanganan kebakaran, jalan lingkungan, sistem
Program KOTAKU yang dilaksanakan oleh Badan drainase, pengelolaan sampah, pengelolaan air
Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya. limbah, penyedian air bersih/minum, penanganan
Kelemahan yang dimiliki adalah kurangnya jumlah bahaya banjir dan menyediakan ruang terbuka
pegawai untuk hal koordinasi dilapangan. publik.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dipaparkan 3. Implementasi Strategi
sebelumnya maka dapat diketahui bahwa jumlah Tahap selanjutnya adalah implementasi strategi,
orang yang masih kurang untuk pengecekan tahap ini merupakan proses dimana manajemen
langsung kelapangan, sedangkan jika untuk rapat mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam bentuk
masih bisa diatasi akan tetapi untuk penentuan profil tindakan melalui pengembangan program, anggaran
lokasi masih terkendala. Oleh karena itu Badan dan prosedur. Untuk mengoptimalkan pelaksanaan
Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya meminta program KOTAKU di Kawasan Kenjeran, Badan
bantuan dinas teknis dalam pengecekan kelapangan, Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya telah
setelah dicek baru akan disetujui. melakukan beberapa upaya yaitu dengan
Selain jumlah pegawai yang kurang, yang memperbaiki fasilitas yang ada di Kawasan
menjadi kelemahan adalah anggaran. Anggaran yang Kenjeran, seperti penataan kawasan, perbaikan
dimiliki Badan Perencanaan Pembangunan Kota sarana prasarana dasar, seperti perbaikan jalan
Surabaya untuk program KOTAKU dirasa kurang lingkungan, saluran air, perbaikan mck, masalah
karena yang dijadikan prioritas dalam porsi kumuh persampahan dan pengamanan kebakaran,
banyak. Dengan anggaran yang kurang tersebut memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai
mengakibatkan proses pelaksanaan program menjadi pengolahan ikan, memberikan bantuan peralatan
kurang maksimal. untuk para nelayan dan juga dibantu oleh Pokja PKP
2. Perumusan Strategi untuk mendampingi pelaksanaan program
Perumusan strategi merupakan tahap setelah Badan KOTAKU, dan berkerjasama dengan CSR dalam
Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya anggaran untuk perbaikan fasilitas.
melakukan pengamatan lingkungan. Pada tahap ini Selain pelaksanaan suatu program yang
Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya dilakukan oleh Pemerintah untuk masyarakat sangat
berupaya untuk memaksimalkan faktor kekuatan, penting juga untuk melakukan penyusunan dan
memanfaatkan faktor peluang, dan mengurangi pengelolaan anggaran agar pengeluaran untuk
faktor ancaman dan kelemahan yang ada dalam pembangunan di Kawasan Kenjeran dapat
pelaksanaan Program KOTAKU. Proses perumusan terkendali. Pada Program KOTAKU aspek dana
strategi ini meliputi tahap merumuskan misi, didapatkan dari APBN dan APBD, dimana APBN
menentukan tujuan yang dapat dicapai, berasal dari pusat sesuai dengan anggaran yang telah
pengembangan strategi, dan penetapan pedoman ditetapkan sedangkan APBD berasal dari daerah dan
kebijakan. ditentukan dari RPJM. Akan tetapi pada pelaksanaan
Dalam penentuan misi, Badan Perencanaan program KOTAKU, aspek anggaran yang kurang
Pembangunan Kota Surabaya melakukan diskusi masih menjadi salah satu permasalahan yang ada
meskipun sudah dilakukan perkiraan anggaran lingkungan yang dilakukan Badan Perencanaan
namun masih belum ada kejelasan mengenai Pembangunan Kota Surabaya dapat diketahui ancaman
pembangunan selanjutnya sehingga perlu berupa perilaku masyarakat yang kurang bisa menjaga
fasilitas dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam
mendapatkan bantuan dari provinsi dan juga CSR.
menjaga lingkungan mereka, masih banyak masyarakat
Kemudian juga dilakukanya pengembangan yang enggang membuang sampah pada tempatnya. Selain
program KOTAKU di Kawasan Kenjeran dengan ancaman, dalam melaksanakan program KOTAKU juga
meningkatkan perekonomian masyarakat melalui memiliki peluang yaitu program KOTAKU di kawasan
pelatihan-pelatihan UMKM, seperti pengolahan hasil Kenjeran dapat dijadikan sebagai kampung wisata yang
ikan laut., yang mana di Kawasan Kenjeran sendiri bisa dicontoh oleh kampung-kampung lain yang
melaksanakan program KOTAKU. kemudian peluang
sudah memilki Sentra Ikan Bulak (SIB) yang
tersebut juga diperkuat dengan keadaan wilayah Kenjeran
merupakan pusat hasil olahan ikan laut Surabaya. yang sangat menunjang untuk dijadikan kampung wisata
4. Evaluasi dan Pengendalian nelayan atau kampung pelangi.
Proses manajemen strategi yang terakhir adalah Untuk perumusan strategi, Badan Perencanaan
Pembangunan Kota Surabaya juga melakukanya secara
evaluasi dan pengendalian. Badan Perencanaan
maksimal. Hal tersebut dibuktikan dengan munculnya
Pembangunan Kota Surabaya melakukan evaluasi beberapa strategi dan alternatif rekomendasi yang sangat
dengan cara periodik yaitu setiap akhir tahun dan berguna untuk menyempurnakan program KOTAKU.
dilaporkan kepada Kementrian Pekerjaan Umum dan Antara lain dengan pengembangan program KOTAKU
Perumahan Rakyat (PUPR). Selain evaluasi dengan yaitu dengan cara meningkatkan perekonomian
cara melaporkan hasil pelaksanaan program masyarakat dengan diadakannya pelatihan-pelatihan
KOTAKU kepada Kementrian Pekerjaan Umum dan UMKM. Kemudian juga menyiapkan alternatif-alternatif
strategi apabila terjadi kendala atau hambatan dalam
Perumahan Rakyat (PUPR) dilakukan juga evaluasi
pelaksanaan program KOTAKU, seperti sikap
lainnya yaitu dengan mengevaluasi bersama masyarakat yang membuang sampah sembarangan, cuek
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan terhadap lingkunganya maka langkah selanjutnya
Rakyat (PUPR) guna untuk melihat bagaimana dilakukan sosialisasi serta menentukan peraturan yang
perkembangan yang terjadi dilapangan yang juga berisikan sanksi kepada mereka yang membuang
selanjutnya akan didiskusikan dan menetukan sampah sembarangan, merusak tanaman ataupun merusak
langkah apa yang dilakukan selanjutnya. fasilitas lainnya sehingga masyarakat akan mengerti
bagaimana cara merawat lingkungan mereka dengan
baik.
PENUTUP Kemudian untuk implementasi strategi program
Simpulan KOTAKU itu sendiri sudah dapat dikatakan baik
Berdasarkan hasil analisis mengenai Manajemen Strategi walaupun masih ada kendala yang dialami. Pelaksanaan
dalam Menanggulangi Permasalahan Permukiman program sudah sesuai dengan apa yang ada dalam
Kumuh Melalui Program KOTAKU (Kota Tanpa pedoman umum program KOTAKU. Kemudian
Kumuh) di Kawasan Kenjeran oleh Badan Perencanaan didukung dengan Kelompok Kerja Perumahan dan
Pembangunan Kota Surabaya dari pemaparan Kawasan Permukiman (Pokja PKP) untuk pengoptimalan
sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa Badan program KOTAKU. Akan tetapi dalam pelaksanaan
Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya benar-benar program KOTAKU masih terkendala dalam faktor
berusaha keras dalam melaksanakan program KOTAKU, anggaran, walaupun pada aspek anggaran itu ada bantuan
guna meningkatkan kualitas lingkungan dipermukiman dana APBN, Provinsi, dan juga CSR akan tetapi itu
kumuh yang ada di Kota Surabaya khususnya Kawasan belum cukup, meskipun sudah dilakukan perkiraan
Kenjeran. Walaupun masih ada beberapa kekurangan anggaran namun masih belum ada kejelasan mengenai
atau kendala yang harus diselesaikan. Hal tersebut pembangunan selanjutnya, karena kawasan yang harus
dibuktikan dalam penjelasan berikut ini: diintervensi/benahi untuk permukiman kumuh tidak
Dalam proses pengamatan lingkungan, Badan sedikit.
Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya berusaha Dan indikator yang terakhir adalah evaluasi dan
memaksimalkan kekuatan yang dimiliki berupa struktur pengendalian. Dengan adanya proses evaluasi maka dapat
organisasi yang lebih spesifik lagi dan lebih fokus pada diidentifikasi masalah atau kendala apa yang muncul dan
bagiannya masing-masing dalam penanganan dapat segera ditemukan penyelesaiannya. Proses evaluasi
permukiman kumuh, kemudian juga berkerjasama terkait program KOTAKU ini dilakukan oleh Badan
dengan beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya setiap akhir
dan pemerintah pusat, dan juga diperkuat dengan adanya tahun dan dilaporkan kepada Kementrian Pekerjaan
Sumber Daya Manusia yang berkompeten. Sedangkan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dan juga selain
kelemahan yang dimiliki adalah kurangnya jumlah itu proses evaluasi dilakukan bersama dengan
pegawai untuk hal koordinasi dilapangan dan faktor Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
anggaran yang kurang. Kemudian dengan pengamatan (PUPR) guna untuk melihat bagaimana perkembangan
yang terjadi dilapangan yang selanjutnya akan DAFTAR PUSTAKA
didiskusikan dan menetukan langkah apa yang dilakukan Badan Pusat Statistik, Banyaknya Desa/Kelurahan
selanjutnya. Menurut Keberadaan Permukiman Kumuh,
https://www.bps.go.id/statictable/2015/02/09/17
Saran 62/banyaknya-desa-kelurahan-menurut-
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti keberadaan-permukiman-di-bantaran-sungai-di-
memberikan saran terhadap proses manajemen strategi bawah-saluran-udara-tegangan-ekstra-tinggi-
Program KOTAKU dalam menanggulangi permasalahan sutet-dan-permukiman-kumuh-2014-.html
permukiman kumuh di Kawasan Kenjeran oleh Badan David, Fed R. 2004. Manajemen Strategis. Konsep,
Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya yaitu sebagai Jakarta: PT. Indeks
berikut: Hunger, J David & Wheelen, Thomas L. 2003.
1. Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi
perlu menambah jumlah pegawai dalam hal Yogyakarta
koordinasi dan sosialisasi dilapangan terutama JDIH Surabaya, Rencana Pembangunan Jangka
dalam pelaksanaan program KOTAKU agar Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya
memaksimalkan berjalannya program KOTAKU. 2016-2021,
2. Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya Keputusan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan
perlu menambah jumlah anggaran yang Rakyat Direktur Jenderal Cipta Karya,
dikhususkan untuk program KOTAKU dengan cara Penetapan Lokasi Program KOTAKU (Kota
mengembangkan potensi wisata di Kawasan Tanpa Kumuh)
Kenjeran. Lofland dan Lofland dikutip oleh Dr.Lexy J Moleong.
3. Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya 2006. Metode penelitian Kualitatif. Bandung:
harus lebih meningkatkan pelatihan-pelatihan Rosdakarya
UMKM, dan memperbanyak pelatihan-pelatihan, Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Strategik.
seperti pelatihan untuk para perempuan yang ada di Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Kawasan Kenjeran. Pelatihan yang dapat diberikan Pearce & Robinson. 2008. Manajemen Strategis. Jakarta:
berupa pelatihan mengenai cara membuat aksesoris Penerbit Salemba Empat
(topi, kalung, gelang, dll) sehingga dapat menambah Pedoman Umum, KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh),
penghasilan mereka. (Direkturat Jendral Cipta Karya 2016)
4. Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya Siagian, P Sondang. 2008. Manajemen Stratejik. Jakarta:
dalam proses pelaksanaan program KOTAKU harus Bumi Aksara
mampu memberikan pengarahan kepada masyarakat Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial.
akan pentingnya keterlibatan mereka, sehingga Bandung: PT. Refika Aditama
kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi akan Simorangkir Eduardo, Detik Finance, Banyak Penduduk
lebih baik. Miskin Pindah Ke Kota Bikin Kawasan Kumuh
5. Lebih mengedepankan lagi pendekatan Bertambah, https://finance.detik.com/berita-
kekeluargaan dengan mengadakan penyuluhan dan ekonomi-bisnis/3629137/banyak-penduduk-
sosialisasi terhadap masyarakat tentang arti midkin-pindah-kota-bikin-kawasan-kumuh-
kebersihan dalam menjaga lingkungan demi bertambah
kenyamanan bersama dan tercapainnya tujuan Sobirin. 2001. Distribusi Permukiman dan Prasarana
bersama. Kota Studi Kasus Dinamika Pembangunan Kota
Indonesia dalam R.H Koestoer, R.P Tambunan,
Ucapan Terima Kasih H.T Budianto, Sobirin, Dimensi Keruangan
Peneliti mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya Kota Teori Dasar. UI Press: Jakarta
kepada pihak-pihak yang berkontribusi dalam penulisan Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif dan
jurnal ini diantaranya : Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
a. Para dosen S1 Ilmu Administrasi Negara FISH Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2011 tentang
UNESA. Perumahan dan Kawasan Permukiman
b. Dra. Meirinawati, M.AP selaku dosen pembimbing
c. Fitrotun Niswah, S.AP, M.AP. dan Trenda Aktiva
Oktariyanda, S.AP., M.AP selaku dosen penguji.
d. M. Farid Ma’ruf S.Sos, M.AP. yang telah
membimbing dan menelaah jurnal yang ditulis
peneliti.
e. Dan pihak-pihak lainnya yang memberi dukungan
moral maupun material kepada peneliti sehingga
penulisan jurnal ini dapat terselesaikan.

Anda mungkin juga menyukai