Anda di halaman 1dari 17

KAPITA SELEKTA MATEMATIKA

Disusun Oleh :

Syahrul Wafa Hilalunnaja

4101420157

Dosen Pengampu :

Dra. Emi Pujiastuti, M. Pd.

Program Studi Pendidikan Matematika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Semarang


BILANGAN BERPANGKAT DAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA
VARIABEL

Nama : Syahrul Wafa Hilalunnaja


NIM : 4101420157
Mata Kuliah : Kapita Selekta Matematika
Dosen Pengampu : Dra. Emi Pujiastuti, M. Pd.
Tema : Makanan Khas Kudus

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF


A. Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif adalah aktivitas berpikir untuk menghasilkan sesuatu yang kreatif dan
orisinil. Baer (dikutip Aryana, 2007:675) mengemukakan berpikir kreatif yaitu (1) lancar,
adalah kemampuan menghasilkan banyak ide, (2) luwes, adalah kemampuan
menghasilkan ide-ide yang bervariasi, (3) orisinal, adalah kemampuan menghasilkan ide
baru atau ide yang sebelumnya tidak ada, dan (4) memerinci, adalah kemampuan
mengembangkan atau menambahkan ide-ide sehingga dihasilkan ide yang rinci atau detail.
Hal ini bahwa berpikir kreatif memiliki beberapa indikator untuk menghasilkan ide yang
baru.Kreativitas seseorang ditunjukkan dalam berbagai hal, seperti kebiasaan berpikir,
sikap, pembawaan atau kepribadian, atau kecakapan dalam memecahkan masalah.
MenurutRahayu,dkk (2011:109) Kemampuan berpikir kreatif ada 5 aspek, diantaranya
berpikir lancar, berpikir luwes, orisinal, elaborasi, dan evaluasi.
Menurut Susanto (2013:110) Berpikir kreatif merupakan sebuah proses yang
melibatkan unsur-unsur orisinalitas, kelancaran, fleksibelitas, dan elaborasi. Hal tersebut
menunjukan bahwa berfikir kreatif dapat mengembangkan daya pikir yang mencangkup
wawasan dengan unsur unsur yang luas. Berpikir kreatif dapat menghasilkan pemikiran
yang bermutu.Sesuai dengan pendapat Sani (2014:15) yang menyatakan bahwa berpikir
kreatif merupakan kemampuan mengembangkan ide yang tidak biasa, berkualitas, dan
sesuai tugas.Hal ini merupakan pengembangan diri terhadap ideide baru yang memiliki
mutu yang baik. Berdasarkan pendapat yang telah diuraikan, bahwa berpikir kreatif adalah
sebuah proses yang mengembangkan ide-ide yang tidak biasa dan menghasilkan pemikiran
yang baru yang memiliki ruang lingkup yang luas.
Pembelajaran yang dapat memberikan peserta didik kesempatan yang lebih untuk
Mengeksplorasi permasalahan yang memberikan solusi dapat meningkatkan kemampuan
peserta didik dalam bepikir kreatif, Menurut Uno dan Nurdin (2014:155) menyatakan
bahwa faktor pendorong kreativitas yaitu:
1. Kepekaan dalam melihat lingkungan : peserta didik sadar bahwa berada di tempat
yang nyata.
2. Kebebasan dalam melihat lingkungan : mampu melihat masalah dari segala arah.
3. Komitmen kuat untuk maju dan berhasil : hasrat ingin tahu besar.
4. Optimis dan berani mengambil risiko : suka tugas yang menantang.
5. Ketekunan untuk berlatih : wawasan yang luas.
6. Lingkungan kondusif, tidak kaku, dan otoriter.
Hal diatas menunjukan bahwa faktor pendorong kreativitas merupakan tindakan
dalam meningkatkan berpikir kreatif peserta didik dengan ide yang luas.
Selanjutnya Munandar dalam Mulyana & Sabandar mengatakan bahwa ciri-ciri
kemampuan yang berpikir kreatif yang berhungan dengan kognisi dapat dilihat dari
kemampuan berpikir lancar, keterampilan berpikir luwes, keterampilan berpikir orisinal,
keterampilan elaborasi, dan keterampilan menilai. Munandar (1999) mengartikan berpikir
kreatif sebagai suatu kombinasi dari berpikir logis dan berpikir divergen yang didasarkan
pada intuisi tetapi masih dalam kesadaran. Ketika seseorang menerapkan berpikir kreatif
dalam suatu praktek pemecahan masalah, pemikiran divergen menghasilkan banyak ide.
Hal ini berguna dalam menemukan penyelesaiannya. Oleh karena itu, berpikir divergen
merupakan indikator dari kreativitas. Menurut Munandar (1999), ciri-ciri kemampuan
berpikir kreatif sebagai berikut:
1. Fluency (berpikir lancar), adalah kemampuan untuk mencetuskan banyak pendapat,
jawaban, penyelesaian masalah, memberikan banyak cara atau saran dalam melakukan
berbagai hal dan selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.
2. Flexibility (berpikir luwes) adalah kemampuan untuk menghasilkan gagasan, jawaban,
atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang
berbeda-beda dan mampu mengubah cara pendekatan dalam memperoleh penyelesaian
dari suatu masalah.
3. Originality (berpikir orisinil) adalah kemampuan untuk melahirkan gagasan baru dan
unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, dan mampu
membuat kombinasi yang tidak lazim.
4. Elaboration (berpikir terperinci) kemampuan untuk memperkaya, mengembangkan,
membumbui atau mengeluarkan sebuah gagasan, ide, atau produk dan menambahkan
atau memperinci secara detail dari situasi sehingga lebih menarik.
B. SOAL BILANGAN BERPANGKAT

KI 3 dan 4 Mata Pelajaran Matematika Kelas 7 SMP


3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.

KD 3.3 dan 4.3 Mata Pelajaran Matematika Kelas 7 SMP


3.3 Menjelaskan dan menentukan representasi bilangan bulat besar sebagai bilangan
berpangkat bulat positif.
4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bilangan bulat besar sebagai bilangan
berpangkat bulat positif.

Kelas/Semester : VII/Gasal
Materi : Bilangan Berpangkat
SOAL
Indikator :
 Originality (berpikir orisinil) adalah kemampuan untuk melahirkan gagasan baru dan
unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, dan mampu
membuat kombinasi yang tidak lazim.
 Elaboration (berpikir terperinci) kemampuan untuk memperkaya, mengembangkan,
membumbui atau mengeluarkan sebuah gagasan, ide, atau produk dan menambahkan
atau memperinci secara detail dari situasi sehingga lebih menarik.
Sumber :
https://radarkudus.jawapos.com/read/2018/
06/21/82093/tari-kretek-sambut-sewu-
kupat
1. Setiap tahun di Kudus diadakan Tradisi Kupatan. Tradisi tersebut dilaksanakan di hari ke 7
pada bulan Idul Fitri. Syahrul dan teman-temannya yang berjumlah 5 orang membawa
masing-masing 6 ketupat sedangkan ada bapak-bapak berjumlah 7 orang membawa masing-
masing 7 ketupat. Berapakah keseluruhan ketupat yang dibawa ?
a. 36 ketupat
b. 49 ketupat
c. 85 ketupat
d. 57 ketupat
e. 91 ketupat
Jawaban : (c.)
Penyelesaian :
 Karena Syahrul dan teman-temannya berjumlah 5 orang membawa masing-masing
6 ketupat.
Maka, 6 + 6 + 6 + 6 + 6 + 6 = 36
= 62
 Dan juga ada bapak-bapak berjumlah 7 orang membawa masing-masing 7 ketupat.
Maka, 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 = 49
= 72
Jadi, keseluruhan jumlah ketupat yang dibawa = 62 + 72
= 36 + 49
= 85 ketupat (c.)
(SKOR MAKSIMAL = 20)

SOAL
Indikator :
 Originality (berpikir orisinil) adalah kemampuan untuk melahirkan gagasan baru dan
unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, dan mampu
membuat kombinasi yang tidak lazim.
 Elaboration (berpikir terperinci) kemampuan untuk memperkaya, mengembangkan,
membumbui atau mengeluarkan sebuah gagasan, ide, atau produk dan menambahkan
atau memperinci secara detail dari situasi sehingga lebih menarik.
Sumber :
https://food.detik.com/info-kuliner/d-
5086972/jenang-mubarok-dodol-khas-
kudus-dikenal-sejak-110-tahun-lalu
2. Pada hari Minggu kemarin Andhika dan Ardi pergi ke Museum Jenang Kudus. Sepulang
dari Museum Ardi membeli 3 kilogram jenang dan Andhika membeli 1 kilogram jenang
untuk oleh-oleh. Tiap-tiap kilogram jenang mempunyai 9 isi jenang. Berapakah jumlah
jenang masing-masing yang dibeli oleh Andhika dan Ardi ?
a. 32 dan 33
b. 34 dan 33
c. 36 dan 35
d. 39 dan 33
e. 33 dan 33
Jawaban : (a.)
Penyelesaian :
 Jenang yang dibeli oleh Ardi :
Karena Ardi membeli jenang 3 kilogram dan masing-masing kilogram berjumlah 9
jenang. Maka, 9 × 3 = 27 = 33
Jadi, jumlah jenang yang dibeli oleh Ardi = 27 = 33 .
 Jenang yang dibeli oleh Andhika :
Karena Andhika membeli jenang 1 kilogram dan masing-masing kilogram
berjumlah 9 jenang. Maka, 9 × 1 = 9 = 32
Jadi, jumlah jenang yang dibeli oleh Andhika = 9 = 32 .
Jadi, jumlah jenang yang dibeli oleh Andhika dan Ardi adalah 𝟑𝟐 dan 𝟑𝟑 (a.)
(SKOR MAKSIMAL = 20)
SOAL
Idikator :
 Fluency (berpikir lancar), adalah kemampuan untuk mencetuskan banyak pendapat,
jawaban, penyelesaian masalah, memberikan banyak cara atau saran dalam melakukan
berbagai hal dan selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.
 Originality (berpikir orisinil) adalah kemampuan untuk melahirkan gagasan baru dan
unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, dan mampu
membuat kombinasi yang tidak lazim.
 Elaboration (berpikir terperinci) kemampuan untuk memperkaya, mengembangkan,
membumbui atau mengeluarkan sebuah gagasan, ide, atau produk dan menambahkan
atau memperinci secara detail dari situasi sehingga lebih menarik.
Sumber :
https://www.tagar.id/lima-kue-lebaran-ini-
wajib-ada-di-meja-warga-kudus

3. Pada hari lebaran Wafa membeli 2 kilogram keciput yang berisi 256 keciput dan berencana
akan membagikan keciput tersebut kepada saudara dan tetangganya yang berjumlah 4 orang.
Berapakah jumlah keciput yang diterima oleh saudara dan tetangga Wafa yang berjumlah 4
orang tersebut?
a. 61
b. 75
c. 86
d. 92
e. 64
Jawaban : (e.)
Penyelesaian :
Karena jumlah keciput yang dibeli Wafa berjumlah 256 dan akan dibagikan kepada saudara
dan tetangganya yang berjumlah 4 orang. Maka 256 = 4 × 4 × 4 × 4 = 44 .
 Alternatif 1 :
44
= 4

256
=
4
= 64
 Alternatif 2 :
44
=
4
= 44−1
= 43
= 64
Jadi, jumlah keciput yang diterima oleh saudara dan tetangga Wafa yang berjumlah 4
orang tersebut adalah 64 (e.)
(SKOR MAKSIMAL = 20)
SOAL
Idikator :

 Fluency (berpikir lancar), adalah kemampuan untuk mencetuskan banyak pendapat,


jawaban, penyelesaian masalah, memberikan banyak cara atau saran dalam melakukan
berbagai hal dan selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.
 Originality (berpikir orisinil) adalah kemampuan untuk melahirkan gagasan baru dan
unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, dan mampu
membuat kombinasi yang tidak lazim.
 Elaboration (berpikir terperinci) kemampuan untuk memperkaya, mengembangkan,
membumbui atau mengeluarkan sebuah gagasan, ide, atau produk dan menambahkan
atau memperinci secara detail dari situasi sehingga lebih menarik.

Sumber :
https://food.detik.com/info-kuliner/d-
5086972/jenang-mubarok-dodol-khas-
kudus-dikenal-sejak-110-tahun-lalu

4. Pada hari Minggu kemarin Andhika dan Ardi pergi ke Museum Jenang Kudus. Sepulang
dari Museum Ardi membeli 3 kilogram jenang dan Andhika membeli 1 kilogram jenang
untuk oleh-oleh. Tiap-tiap kilogram jenang mempunyai 9 isi jenang. Berapakah hasil
perkalian dari jumlah jenang yang dibeli oleh Andhika dan Ardi ?
Penyelesaian :
 Jenang yang dibeli oleh Ardi :
Karena Ardi membeli jenang 3 kilogram dan masing-masing kilogram berjumlah 9
jenang. Maka, 9 × 3 = 27 = 33
Jadi, jumlah jenang yang dibeli oleh Ardi = 27 = 33 .
 Jenang yang dibeli oleh Andhika :
Karena Andhika membeli jenang 1 kilogram dan masing-masing kilogram
berjumlah 9 jenang. Maka, 9 × 1 = 9 = 32
Jadi, jumlah jenang yang dibeli oleh Andhika = 9 = 32 .
 Alternatif 1 :
= 33 × 32
= 27 × 9
= 243
 Alternatif 2 :
= 33 × 32
= 33+2
= 35
= 243
Jadi, hasil perkalian dari jumlah jenang yang dibeli oleh Andhika dan Ardi adalah 243.
(SKOR MAKSIMAL = 20)

SOAL
Idikator :
 Fluency (berpikir lancar), adalah kemampuan untuk mencetuskan banyak pendapat,
jawaban, penyelesaian masalah, memberikan banyak cara atau saran dalam melakukan
berbagai hal dan selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.
 Originality (berpikir orisinil) adalah kemampuan untuk melahirkan gagasan baru dan
unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, dan mampu
membuat kombinasi yang tidak lazim.
 Elaboration (berpikir terperinci) kemampuan untuk memperkaya, mengembangkan,
membumbui atau mengeluarkan sebuah gagasan, ide, atau produk dan menambahkan
atau memperinci secara detail dari situasi sehingga lebih menarik.
Sumber :
https://hot.liputan6.com/read/4397672/7-
kuliner-khas-kudus-paling-terkenal-intip-
resep-lezatnya

5. Minggu ini Alifa beserta rombongan keluarganya berjumlah 8 orang pergi ke rumah makan.
Sesampainya di rumah makan, Alifa beserta rombongan keluarganya memesan Soto Kudus
untuk di makan, sebelum kembali pulang Alifa beserta rombongan keluarganya memesan
Soto Kudus masing-masing orang memesan 9 Soto Kudus untuk dibawa pulang. Berapakah
jumlah Soto Kudus yang di makan di rumah makan maupun dibawa pulang oleh Alifa
beserta rombongan keluarganya dan berpakah hasil pembagian dari jumlah Soto Kudus
yang di makan di rumah makan maupun dibawa pulang oleh Alifa beserta rombongan
keluarganya?

Penyelesaian :
 Jumlah Soto Kudus yang di makan di rumah makan oleh Alifa beserta rombongan
keluarganya :
Karena Alifa beserta rombongan keluarganya berjumlah 9 orang. Maka,
=9
= 32
Jadi, jumlah Soto Kudus yang di makan di rumah makan oleh Alifa beserta
rombongan keluarganya adalah 𝟗 = 𝟑𝟐
 Jumlah Soto Kudus yang dibawa pulang oleh Alifa beserta rombongan keluarganya
:
 Karena Alifa beserta rombongan keluarganya berjumlah 9 orang dan masing-
masing orang membawa 9 Soto Kudus untuk dibawa pulang. Maka,
= 9+9+9+9+9+9+9+9+9
= 81
= 92
Jadi, jumlah Soto Kudus yang dibawa pulang oleh Alifa beserta rombongan
keluarganya adalah 𝟖𝟏 = 𝟗𝟐
 Hasil pembagian dari jumlah Soto Kudus yang di makan di rumah makan maupun
dibawa pulang oleh Alifa beserta rombongan keluarganya :
32
= 2
9
9
=
81
1
=
9
Jadi, hasil pembagian dari jumlah Soto Kudus yang di makan di rumah makan
maupun dibawa pulang oleh Alifa beserta rombongan keluarganya adalah
𝟏
𝟗

(SKOR MAKSIMAL = 20)

Sistem Penskoran
Grade Skor Kriteria Penilaian
Kurang 41 – 60 Rancangan yang disajikan tersistematis, menyelesaikan
masalah, namun kurang dapat diimplementasikan
Cukup 61 – 80 Rancangan yang disajikan sistematis, menyelesaikan
masalah, dapat diimplementasika, kurang inovatif
Baik > 81 Rancangan yang disajikan sistematis, menyelesaikan
masalah, dapat diimplementasikan dan inovatif
C. SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL (SPLTV)

KI 3 dan 4 Mata Pelajaran Matematika Kelas X


3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KD 3.3 dan 4.3 Mata Pelajaran Matematika Kelas X


3.3 Menyusun sistem persamaan linear tiga variabel dari masalah kontekstual
4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga
variable

Kelas/Semester : X/Gasal
Materi : Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)
SOAL
Indikator :
 Originality (berpikir orisinil) adalah kemampuan untuk melahirkan gagasan baru dan
unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, dan mampu
membuat kombinasi yang tidak lazim.
Sumber:
http://widiya15.blogspot.com/2018/01/mak
anan-khas-kudus-jawa-tengah.html
Sumber :
https://www.tagar.id/lima-kue-lebaran-ini-
wajib-ada-di-meja-warga-kudus

Sumber:
http://widiya15.blogspot.com/2018/01/mak
anan-khas-kudus-jawa-tengah.html

1. Fieka hendak membeli beberapa jenis makanan dari Kudus untuk oleh-oleh yaitu, 5 kg
jangklong, 2 kg keciput dan 3 kg rengginang dengan uang sebesar Rp 125.000,00. Ubahlah
kalimat tersebut ke dalam bentuk persamaan matematika…
a. 5𝑥 + 2𝑦 + 3𝑧 = 125000
b. 125000 + 5𝑥 + 2𝑦 + 3𝑧 = 0
c. 5𝑥 + 2𝑦 = 125000 + 3𝑧
d. 5𝑥 = 125000 + 2𝑦 + 3𝑧
e. 5𝑥 + 3𝑧 = 125000 + 2𝑦
Jawaban : (a.)
Penyelesaian :
Misal : x = jangklong, y = keciput, z = rengginang
Jumlah uang RP. 125.000,00, sehingga persamaan matematikanya menjadi
𝟓𝒙 + 𝟐𝒚 + 𝟑𝒛 = 𝟏𝟐𝟓𝟎𝟎𝟎 (a.)

(SKOR MAKSIMAL = 20)

SOAL
Indikator :
 Originality (berpikir orisinil) adalah kemampuan untuk melahirkan gagasan baru dan
unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, dan mampu
membuat kombinasi yang tidak lazim.
 Elaboration (berpikir terperinci) kemampuan untuk memperkaya, mengembangkan,
membumbui atau mengeluarkan sebuah gagasan, ide, atau produk dan menambahkan
atau memperinci secara detail dari situasi sehingga lebih menarik.
Sumber :
https://food.detik.com/info-kuliner/d-
5086972/jenang-mubarok-dodol-khas-
kudus-dikenal-sejak-110-tahun-lalu

2. Sebuah kardus Jenang Kudus terbuat dari kertas karton dengan panjang 48 cm. Kerangka
kardus Jenang Kudus tersebut memenuhi ketentuan khusus. Jika panjang kerangka ditambah
tiga kali lebarnya dan dikurangi dua kali tingginya sama dengan 14 cm. Lebar balok
ditambah dengan tingginya sama dengan panjang kerangka. Persamaan matematika yang
sesuai adalah…
a. 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 48; 𝑥 + 2𝑦 − 2𝑧 = 14; 𝑥 = 𝑦 = 𝑧
b. 2𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 48; 𝑥 + 2𝑦 − 2𝑧 = 14; 𝑥 = 𝑦 + 𝑧
c. 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 12; 𝑥 + 2𝑦 − 2𝑧 = 14; 𝑥 = 𝑦 + 𝑧
d. 2𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 12; 𝑥 + 2𝑦 − 2𝑧 = 14; 𝑥 = 𝑦 + 𝑧
e. 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 48; 𝑥 + 𝑦 − 𝑧 = 14; 𝑥 = 𝑦 + 𝑧
Jawaban : (c.)
Penyelesaian :
Misal : x = Panjang kotak jenang, y = lebar kotak jenang, z = ringgi kotak jenang, sehingga
dari yang diketahui bentuk persamaannya menjadi : 4𝑥 + 4𝑦 + 4𝑧 = 48 (karena panjang,
lebar, dan tinggi kotak jenang masing-masing terdiri dari 4 sisi) yang disederhanakan
menjadi 𝒙 + 𝒚 + 𝒛 = 𝟏𝟐; 𝒙 + 𝟐𝒚 − 𝟐𝒛 = 𝟏𝟒; 𝒙 = 𝒚 + 𝒛 (c.)
(SKOR MAKSIMAL = 20)
SOAL
Indikator :
 Originality (berpikir orisinil) adalah kemampuan untuk melahirkan gagasan baru dan
unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, dan mampu
membuat kombinasi yang tidak lazim.
 Elaboration (berpikir terperinci) kemampuan untuk memperkaya, mengembangkan,
membumbui atau mengeluarkan sebuah gagasan, ide, atau produk dan menambahkan
atau memperinci secara detail dari situasi sehingga lebih menarik.
Sumber :
http://widiya15.blogspot.com/2018/01/mak
anan-khas-kudus-jawa-tengah.html

3. Pada bulan Januari pak Ahmad, Ibrahim dan pak Timbo membeli oleh-oleh khas Kudus,
yaitu madu mongso. Madu mongso yang dibeli pak Timbo lebih sedikit 15 kg dari pak
Ahmad dan lebih banyak dari 15 kg dari pak Ibrahim. Persamaan matematis yang dapat
menggambarkan kondisi tersebut adalah…
a. 𝑥 + 𝑦 = 15; 𝑥 + 𝑧 = 15
b. 𝑥 + 𝑦 = 15; 𝑦 + 𝑧 = 15
c. 𝑥 = 15 − 𝑦; 𝑥 + 𝑦 = 15
d. 𝑥 = 𝑦 − 15; 𝑥 = 𝑧 + 15
e. 𝑥 = 𝑦 − 15; 𝑥 = 15 − 𝑧
Jawaban : (d.)
Penyelesaian :

Misal : x = madu mongso pak Ahmad, y = madu mongso pak Ibrahim, z = madu monso
pak Timbo. Sesuai dengan yang diketahui pada soal tersebut, maka diperoleh persamaan
matematikanya yaitu 𝒙 = 𝒚 − 𝟏𝟓; 𝒙 = 𝒛 + 𝟏𝟓 (d.)
(SKOR MAKSIMAL : 20)
SOAL
Indikator :
 Originality (berpikir orisinil) adalah kemampuan untuk melahirkan gagasan baru dan
unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, dan mampu
membuat kombinasi yang tidak lazim.
 Elaboration (berpikir terperinci) kemampuan untuk memperkaya, mengembangkan,
membumbui atau mengeluarkan sebuah gagasan, ide, atau produk dan menambahkan
atau memperinci secara detail dari situasi sehingga lebih menarik.
Sumber :
https://www.tokopedia.com/bambangmaskudus/j
enang-kudus-mubarok-moka-5x4-mub-kecil-
dodol-jenang
4. Sebuah kotak Jenang Kudus berisi 58 jenang yang berwarna merah, kuning dan hijau. Dua
kali jenang merah ditambah jenang kuning kemudian dikurangi dua kali jenang hijau sama
dengan 30. Jenang merah dikurangi dua kali jenang kuning dan ditambah tiga kali jenang
hijau sama degan 52. SPLTV dari soal ini adalah…
Penyelesaian :
Misal : x = jenang merah, y = jenang kuning, z = jenang hijau. Sesuai dengan yang diketahui
pada soal tersebut, maka diperoleh persamaan matematikanya yaitu 𝒙𝒚𝒛 = 𝟓𝟖; 𝟐𝒙 + 𝟐𝒚 −
𝟐𝒛 = 𝟑𝟎; 𝒙 − 𝟐𝒚 + 𝟑𝒛 = 𝟓𝟐
(SKOR MAKSIMAL : 20)
SOAL
Indikator :
 Originality (berpikir orisinil) adalah kemampuan untuk melahirkan gagasan baru dan
unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, dan mampu
membuat kombinasi yang tidak lazim.
 Elaboration (berpikir terperinci) kemampuan untuk memperkaya, mengembangkan,
membumbui atau mengeluarkan sebuah gagasan, ide, atau produk dan menambahkan
atau memperinci secara detail dari situasi sehingga lebih menarik.
Sumber :
https://food.detik.com/info-kuliner/d-
5086972/jenang-mubarok-dodol-khas-
kudus-dikenal-sejak-110-tahun-lalu

Sumber:
http://widiya15.blogspot.com/2018/01/mak
anan-khas-kudus-jawa-tengah.html
Sumber :
http://widiya15.blogspot.com/2018/01/mak
anan-khas-kudus-jawa-tengah.html

5. Hilal membeli 5 kg jenang, 2 kg jangklong, dan 1 kg madu mongso dengan harga Rp


305.000,00. Wafa membeli 3 kg jenang dan 1 kg jangklong dengan harga Rp 131.000,00.
Shifa membeli 3 kg jangklong dan 2 kg madu mongso dengan harga Rp 360.000,00. SPLTV
dari permasalahan kontekstual ini adalah…
Penyelesaian :
Misal : x = jenang, y = jangklong, z = madu mongso. Sesuai dengan yang diketahui pada
soal tersebut dibuatlah persamaan matematikanya yaitu sebagai berikut.
5𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 305000; 3𝑥 + 𝑦 = 131000; 3𝑦 + 2𝑧 = 360000.
𝟓𝒙 + 𝟐𝒚 + 𝒛 = 𝟑𝟎𝟓𝟎𝟎𝟎
Dari persamaan tersebut diperoleh SPLTV { 𝟑𝒙 + 𝒚 = 𝟏𝟑𝟏𝟎𝟎𝟎
𝟑𝒚 + 𝟐𝒛 = 𝟑𝟔𝟎𝟎𝟎𝟎
(SKOR MAKSIMAL : 20)
Sistem Penskoran
Grade Skor Kriteria Penilaian
Kurang 41 – 60 Rancangan yang disajikan tersistematis, menyelesaikan
masalah, namun kurang dapat diimplementasikan
Cukup 61 – 80 Rancangan yang disajikan sistematis, menyelesaikan
masalah, dapat diimplementasika, kurang inovatif
Baik > 81 Rancangan yang disajikan sistematis, menyelesaikan
masalah, dapat diimplementasikan dan inovatif
DAFTAR PUSAKA

Febrianti, Y. Djahir, Y. Fatimah, S. ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF


PESERTA DIDIK DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN PADA MATA
PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 6 PALEMBANG. Jurnal Profit, (3), No.
1, 121-127.
Fitriarosah, N. (2016). PENGEMBANGAN INSTRUMEN BERPIKIR KREATIF
MATEMATIS UNTUK SISWA SMP. Seminar Nasional Pendidikan Matematika, (1),
244-246.
Mulyana, T. Subandar, J. (2005). UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR
KREATIF MATEMATIK SISWA SMA JURUSAN IPA MELALUI
PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN DEDUKTIF-INDUKTIF.

Anda mungkin juga menyukai