Anda di halaman 1dari 2

9.6.

TOPIK 22 Penghitungan PPN/PPn BM Pembelian Barang

Pembelian Barang Kena Pajak /Perolehan Jasa Kena Pajak

a. 10 Januari 2001 Dibayar uang langganan telepon Rp


5.720.000 sesuai dengan kuitansi tanggal
6 Januari 2001.
b. 11 Januari 2001 Dibayar PPN atas impor bahan serat
karpet dari Jerman ke Bank Mandiri
sebesar Rp 43.500.000, di area pelabuhan
atas PPN impor ini diajukan permintaan
pem-bayaran pendahuluan kepada
BAPEKSTA Keuangan.
c. 12Januari2001 Diterima SSP dan PIB tertanggal 27
Nopember 2000 dari importir PT Samu-
dera dengan Cost + Insurance + Freight
(CIF) Rp 240.000.000. Impor ini ter-utang
Bea Masuk 25%. PPN diseror ke Bank
Mandiri.
d. 13 Januari 2001 Dikeluarkan dari pelabuhan Tanjung Priok
peralatan pabrik yang diimpor secara inden
melalui importir PT Importa, SSP dan PIB
tcrcanggal 10 Januari 2001 dengan jumlah
PPN Rp 7.500.000 yang di-bayar ke Bank
Mandiri telah diterima.
e. 14 Januari 2001 Dikeluarkan dari Tanjung Priok mesin yang
diimpor dari Jepang, PPN yang ter-utang
Rp 12.000.000, misalnya memper-oleh
fasilitas PPN yang dibebaskan dan dibayar
sewa gudang kepada PT Pasifik sebesar
Rp 5.000.000.
f. 25 Januari 2001 Telah diterima Faktur Pajak tertanggal 16
januari 2001 dengan nilai PPN atas han-
dling fee sebesar Rp 1.000.000 dari PT
Samudera.
g. 26 Januari 2001 Membayar biaya pemasangan ikian disurat
kabar "Kompas" milik PT Media Nusan-
tara, pada tanggal 25 Januari 2001 dibayar
PPN sebesar Rp 5.000.000.
h. 27 Januari 2001 Diterima Faktur Pajak tertanggal 21
Desember 2000 dengan PPN Rp
5.000.000 dari Pabrik PT Tekmako atas
penyerahan sejumlah Accu untuk armada
mobil pada tanggal 5 November 2000
i. 28 Januari 2001 Mengirim kembali dengan nota retur pada
tanggal 28/1/2001 sebagian dari bahan
serat karena standar kualkas tidak sesuai

193
ke PT. Antara seharga Rp 20.000.000
yang merupakan bagian dari penyerahan
yang diterima pada tanggal 8/10/2000.
J. 29 Januari 2001 Diterima kepurusan dari BAFEKSTA ke-
uangan tertanggal 29 Januari 2001 tentang
pernbayaran pendahuluan PPN sebesar
Rp 43.500.000.
k. 29 Januari 2001 Dibayar ke PT Rekayasa atas renovasi
Villa milik perusahaan sebesar Rp
50.000.000.
1. 30 Januari 200 1 Diterima dari PT Astra, satu unit Sedan
Toyota Corolla dengan harga , Rp
174.000.000 sudah termasuk PPN 10%
dan PPn BM dengan tarip 35%
pembayaran dilakukan secara tunai.
m. 30 Januari 2001 Selama bulan Januari 2001 cdah dibdanja-
kan sebesar Rp 100.000.000 unruk biaya
pembuatan gudang ukuran 500 M2 yang
dikerjakan oleh tukang harian dan diawasi
sendiri oleh unit teknik PT. Abidah Sari.

Data tambahan:

1. Nilai konversi USD 1= Rp 10.000


2. Dalam SPT Masa PPN pajak Desember 2000, terdapat
kelebihan pembayaran PPN sebesar Rp 20.000.000, yang
diminta untuk kompensasikan dengan utang pajak dalam
Masa Pajak berikutnya.
3. Nomor seri Faktur Pajak/PIB/PEB pada lampiran 1195 AI s/d
1195 B4, tidak perlu diisi.
4. Dalam hal PM > PK kelebihan supaya dikompensasikan
dengan utang pajak pada masa berikutnya.
5. Seluruh ekspor dilakukan dengan L/C.
Diminta: mengisi SPT Masa PPN Periode Januari 2001 dengan
data yang ada.

Cara Penghitungan dan Pelaporan SPT Masa PPN


Dimulai dari mengindentifikasi objek pajak, subjek pajak
transaksi penyerahan, transaksi perolehan, tarifpajak,dan
Pengkreditan Pajak Masukan atas Pajak Keluaran di daerah
pabean. Dalam pelaporan pajak di SPT Masa PPN, pengisiannya
dimulai dari formulir lampiran SPT. Misalnya dari lampiran
formulir 1195A3, 1195A2, 1195A1, 1195B1, B2, B3, B4 lalu ke
Induk SPT Masa 1195 dan ke induk SPT Masa 1195 AtasBarang
Mewah. Pada setiap lampiran ada petunjuk maupun catatan
(sebelah bawah). Jenis-jenis transaksi penyerahan maupun
perolehan Masa Januari 2001, langkah-langkahnya dapat
dijelaskan dalam bentuk matrik sebagai berikut:

194

Anda mungkin juga menyukai