Uas Makropaleontologi 2014-2015
Uas Makropaleontologi 2014-2015
Jawab
1. Kekayaan jejak paleontologi Pulau Jawa mulai terungkap sejak tahun 1931 ketika van Es
melakukan penelitian di Sangiran. Sebagian besar fosil ditemukan pada lapisan Plestosen,
yang terdiri dari fauna mamalia (kebanyakan herbifora), dan juga reptilia. Fosil gigi
buaya merupakan jejak vertebrata tertua di Sangiran yang berasal dari formasi Pucangan
(van Es, 1931). Lapisan ini tidak terlalu kaya akan fosil seperti lapisan Kabuh di atasnya,
karena lingkungan pengendapannya tidak kondusif untuk preservasi fosil dengan baik
(Sémah AM. et al., 1993). Lapisan Grenzbank yang berada ditengahnya merupakan
campuran antara komponen laut dan fragmen materi hasil erosi dari pegunungan
disekitarnya. Karakter fosil tulang mamalia yang berada pada lapisan ini ditemukan
dalam kondisi tertutup material konkresi. (Sémah F. et al., 2002).
Meskipun data paleontologi Patiayam telah mulai dieksplorasi sejak lama, namun di situs
ini belum dilakukan penelitian intensif seperti di Sangiran. Menurut van Es (1931) di
Patiayam, ditemukan sembilan jenis sisa fosil vertebrata, kemudian pada tahun 1978
Sartono dkk. dalam penelitiannya melengkapi temuan Van Es dengan menemukan 17
spesies vertebrata serta ditemukannya sisa manusia Homo erectus. Berdasarkan hasil
penelitian terbaru yang dilakukan oleh Siswanto (2007), dapat diketahui bahwa
persebaran fosil-fosil fauna vertebrata Patiayam ditemukan pada lokasi yang cukup luas
di situs tersebut. Temuan fosil-fosil fauna vertebrata meliputi jenis-jenis fosil banteng,
kerbau dari keluarga Bovidae, fosil rusa dari keluarga Cervidae, fosil gajah dari keluarga
Stegodonidae, fosil keluarga Cheloniidae yang semuanya berumur Ptestosen Tengah.
Fosil-fosil tersebut dapat menunjukkan tingkungan purba (paleoenvironment) daerah
penelitian sebagai lokasi binatang-binatang vertebrata tersebut hidup pada masa lampau,
seperti hutan terbuka (open wood forest), hutan hujan tropis (tropical rain forest), dan
lingkungan air tawar seperti sungai, rawa, dan danau.
2. Yaitu dikarenakan adanya faktor penarik dikarenakan pada saat itu terjadinya kebutuhan
organism yang berada disangiran mengalami kehabisan sebuah makanan yang terdapat
pada di sangiran sehingga pada hal tersebut menjadi salah satu faktor untuk berpindah
tempat dari sangiran menuju ke pati ayam yang mendapatkan sebuah makanan untuk
bertahan hidup
3. Ditemukan lapisan kate boundary
Pengertian Zaman Tersier adalah zaman yang menghilangnya reptil raksasa dan
berkembangnya binatang mamalia. Pada zaman tersier, jenis reptil raksasa mulai lenyap dan
jenis binatang menyusui (mamalia) berkembang pesat. Makhluk primata jenis kera mulai ad,
kemudian muncul jenis orang utan. Sekitar 10 juta tahun yang lalu muncul hingga disebut
Giganthropus. Di antara binatang-binatang menyusui hidup pada zaman ini banyak yang
dapat dikatakan menjadi nenek mennyebar dari Afrika ke Asia Selatan, tetapi kemudian
punah. Pada masa itu, Pulau Kalimantan masih bersatu dengan Benua Asia. Sebagai buktinya,
jenis babi purba (Choeromous) dari zaman ini ditemukan pula di Asia daratan
Pengertian Zaman Kuarter adalah zaman dimana adanya kehidupan manusia yang lebih
sempurna. Zaman kuarter merupakan zaman yang terpenting karena mulai ada kehidupan
manusia yang lebih sempurna. Zaman kuarter yang dimulai sejak kira-kira 600 ribu tahun
yang lalu ini terbagi menjadi zaman Pleistosen (Dilluvium) dan Holosen (Alluvium).
Zaman kuarter : zaman yang ditandai dengan adanya kehidupan sperti sekarang
sedangkan,
zaman tersier : zaman yang berlangsung sekitar 60 juta tahun yang ditandai dengan
munculnya beragam jenis binatang menyusui primata seperti kera