0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
84 tayangan14 halaman
Omnibus Law diharapkan meningkatkan investasi melalui fasilitas perpajakan tetapi diperkirakan mengurangi penerimaan negara sebesar Rp86 triliun akibat penurunan tarif pajak perusahaan. Pemerintah berupaya memitigasi dampaknya dengan memperluas basis pajak."
Omnibus Law diharapkan meningkatkan investasi melalui fasilitas perpajakan tetapi diperkirakan mengurangi penerimaan negara sebesar Rp86 triliun akibat penurunan tarif pajak perusahaan. Pemerintah berupaya memitigasi dampaknya dengan memperluas basis pajak."
Omnibus Law diharapkan meningkatkan investasi melalui fasilitas perpajakan tetapi diperkirakan mengurangi penerimaan negara sebesar Rp86 triliun akibat penurunan tarif pajak perusahaan. Pemerintah berupaya memitigasi dampaknya dengan memperluas basis pajak."
ABSTRAK dan menemukan jawaban dalam penelitian Pajak merupakan salah satu sumber ini. pendapatan terbesar Indonesia. Untuk Kata Kunci: Perpajakan, UUD Cipta mengoptimalkan hal tersebut Pemerintah Kerja, Omnimbus Law Indonesia dirasa perlu melakukan langkah- langkah yang dinilai bisa mengenjot PENDAHULUAN pergerakan ekonomi nasional salah satunya Akhir 2020, Pemerintah melalui Menteri mengoptimalkan pendapatan pajak. Keuangan menyampaikan Rancangan Pemerintah Pusat melalui Kementrian Undang-Undang tentang Ketentuan dan Keuangan pada November 2020 Fasilitas Perpajakan untuk Penguatan mengesahkan Naskah RUU Omnimbus Law Perekonomian atau dikenal dengan omnibus yang dianggap akan menjadi solusi akan hal law. Omnibus law digadangkan sebagai tersebut, selain sebagai langkah untuk langkah pemerintah dalam penguatan meningkatkan keadilan dan kesetaraan perekonomian dengan memberikan sejumlah berusaha, meningkatkan kualitas sumber fasilitas perpajakan yang harapannya dapat daya manusia, dan mendorong kepatuhan meningkatkan investasi di Indonesia. pajak sukarela dan menyelesaikan masalah Ditambah adanya pandemi Covid-19 yang regulasi dan birokrasi serta lemahnya telah melemahkan perekonomian hampir di penegakan hukum dan kepastian usaha. seluruh sektor usaha, pemerintah semakin Namun apa sebenarnya dampak cepat mengambil beberapa langkah untuk signifkannya terhadap Perpajakan Indonesia, pemulihan perekonomian Indonesia dan melatar belakangi hal tersebut Penulis stabilitas keuangan. melakukan penelitian ini dengan tujuan Agar pertumbuhan ekonomi tercapai menganalisi Pengaruh Omnimbus Law diperlukan kebijakan pemerintah yang dapat ‘UUD Cipta Kerja’ terhadap Perpajakan mendorong peningkatan konsumsi, belanja Indonesia. Penelitian ini juga bertujuan bisa pemerintah, investasi, dan perdagangan menjadi salah satu syarat kelulusan penulis internasional. Upaya pemerintah untuk dalam program strata satu program studi meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah Akuntansi Universitas Terbuka. Penelitian dengan menggunakan salah satu kebijakan menggunakan penelitian yuradis normatif, fiskal melalui instrumen pajak. Omnibus law yang akan mengambil, menganalisi, memberikan sejumlah fasilitas perpajakan mempelajari dan menelaah literaur-literatur. yang diharapkan dapat meningkatkan Karya ilmiah, dokumen/arsip dan berbagai investasi, meningkatkan keadilan dan kesetaraan berusaha, serta meningkatkan pengenaan pajak bagi transaksi digital yang kualitas sumber daya manusia. dilakukan oleh penjual atau marketplace luar Saat ini Indonesia berada pada urutan ke 58 negeri (Perdagangan Melalui Sistem dari 163 negara dengan tarif pajak tertinggi Elektronik/PMSE). Kebijakan ini tertuang di dunia. Pemerintah berupaya agar Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 Indonesia memiliki daya tarik sebagai tujuan tentang Penetapan Perppu Nomor 1 Tahun investasi dengan mengeluarkan kebijakan 2020 menjadi Undang-Undang. Melalui penurunan tarif PPh Badan secara bertahap Undang-Undang Cipta Kerja, pemerintah dari 25% menjadi 22% yang berlaku pada pusat dapat menetapkan satu tarif pajak tahun pajak 2020 dan 2021, dan menjadi daerah yang berlaku nasional dan 20% yang mulai berlaku pada tahun pajak rasionalisasi pajak daerah termasuk 2022. Pemerintah juga mendorong pembatalan peraturan daerah yang perusahaan-perusahaan untuk go-public menghambat investasi. dengan tarif PPh Badan yang berbentuk Perseroan Terbuka 3% lebih rendah dari Dalam rangka meningkatkan kualitas tarif umum. Kebijakan ini tertuang dalam sumber daya manusia agar dapat Perppu Nomor 1 Tahun 2020 yang telah menciptakan inovasi dan membuka lapangan disahkan menjadi Undang-Undang Nomor 2 kerja baru, pemerintah ingin meningkatkan Tahun 2020. jumlah pekerja ahli dan profesional dari luar Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan negeri yang bekerja di Indonesia. Oleh kebijakan penghapusan PPh atas dividen karena itu, melalui Undang-Undang Cipta yang diterima baik orang pribadi maupun Kerja, pemerintah hanya memberlakukan badan sepanjang dividen tersebut pengenaan pajak hanya atas pajak diinvestasikan di Indonesia. Serta, penghasilan yang bersumber di Indonesia penyesuaian penurunan tarif PPh pasal 26 untuk empat tahun pertama. Dalam rangka atas penghasilan bunga termasuk premium, mendorong kepatuhan pajak sukarela, diskonto, dan imbalan sehubungan dengan pemerintah mengeluarkan pengaturan ulang jaminan utang. Termasuk fasilitas mengenai ketentuan pengkreditan Pajak perpajakan, seperti tax holiday dan fasilitas Pertambahan Nilai (PPN), serta sanksi dan pajak daerah. Kebijakan ini tertuang dalam imbalan bunga yang mengacu pada suku Undang-Undang Cipta Kerja yang telah bunga pasar. disahkan oleh pemerintah pada tanggal 5 Oktober 2020. Setelah berlakunya tarif baru Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati serta mengubah dan menghilangkan mengatakan, adanya omnibus law dapat peraturan yang dapat menghambat investasi, mengurangi penerimaan pajak hingga Rp86 diharapkan Indonesia dapat lebih kompetitif triliun. Hilangnya penerimaan pajak salah dalam menarik investor luar negeri. satunya disebabkan oleh penurunan tarif PPh Untuk tujuan memperkuat ekonomi, Badan secara bertahap dari 25% menjadi pemerintah perlu menciptakan kebijakan 22% kemudian turun lagi menjadi 20%. terkait keadilan dan kesetaraan dalam Penurunan tarif ini akan berdampak buruk berusaha. Pemerintah memberlakukan dalam jangka pendek, namun akan berdampak positif dalam jangka Panjang. Sri Definisi Pajak Mulyani menilai keberadaan omnibus law akan memberikan hasil positif berupa Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara peningkatan basis pajak di Indonesia. yang terutang oleh orang pribadi atau badan Meskipun tarif PPh Badan turun, kontribusi yang bersifat memaksa berdasarkan undang- perusahaan terhadap total penerimaan undang dengan tidak mendapatkan imbalan negara akan naik. secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya Dampak dari omnibus law ini dapat kemakmuran rakyat.8 dimitigasi dengan perluasan basis pajak dari Apakah pajak dan sumbangan wajib atau ekstensifikasi dan intensifikasi pajak. retribusi memiliki sifat yang sama? Pengaturan ulang sanksi pajak dan bunganya Perhatikan bahwa antara pajak dan retribusi juga diharapkan dapat meningkatkan atau sumbangan sepintas terlihat sama, akan kepatuhan wajib pajak. Sri Mulyani juga tetapi sesungguhnya ada perbedaan mengatakan, meski akan kehilangan mendasar dalam prinsip dan penerimaan pajak, defisit anggaran tahun ini pelaksanaannya. Pengertian pajak jika masih bisa dijaga oleh pemerintah. dibandingkan dengan retribusi dan Pemerintah menargetkan defisit Anggaran sumbangan, yaitu: Sepintas antara retribusi Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan sumbangan adalah sama, namun tahun ini sebesar 1,76 persen. Strategi sumbangan ini tidak bisa disamakan begitu pemerintah untuk menjaga defisit APBN saja dengan retribusi. Pada retribusi imbal adalah dengan menjaga belanja dilakukan balik dari pemerintah dapat ditunjuk secara secara berhati-hati. Anggaran yang sifatnya langsung atau dinikmati secara langsung sebagai jaring pengaman sosial masih akan oleh seseorang atau orang yag membayar tetap dijalankan demi menjaga konsumsi retribusi. Sedangkan, pada sumbangan yang agar pertumbuhan ekonomi terjaga. mendapat prestasi kembali (tegen prestatite) adalah suatu golongan. Jika dibandingkan dengan pajak, meski keduanya terdapat (https://taxcenter.vokasi.unair.ac.id/2020/10/ sanksi yuridis tetapi akibat hukum dari 07/dampak-omnibus-law-terhadap- pelanggaran terhadap pajak dan sumbangan penerimaan-negara-dari-sektor- berbeda. Sifat memaksa dari pajak lebih kuat perpajakan/#:~:text=Lalu%2C%20apa jika dibandingkan dengan sumbangan. Pada %20dampak%20omnibus retribusi sifat paksaan pada umumnya lebih %20law,penerimaan%20pajak%20hingga bersifat ekonomis.9 %20Rp86%20triliun.&text=Pengaturan %20ulang%20sanksi%20pajak Merujuk kepada definisi pajak di atas, dapat %20dan,dapat%20meningkatkan disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur- %20kepatuhan%20wajib%20pajak.) unsur berupa otoritas dalam pelaksanaannya, dimana berbeda dengan sumbangan atau retribusi sifat pajak lebih ke arah memaksa LANDASAN TEORI dalam arti menuntun kepatuhan dari pihak yang ditagih. Pajak adalah kontribusi wajib Tujuan dari klaster kemudahan berusaha di kepada negara yang bersifat memaksa maka bidang perpajakan yaitu untuk menciptakan sifat memaksa ini diatur pelaksanaannya iklim usaha yang kondusif, meningkatkan dalam undang-undang dimana tata cara pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pelaksanaannya mengikuti peraturan kepastian hukum dan minat warga negara pelaksana yang berlaku dalam sistem asing dengan klasifikasi khusus untuk perundangan-undangan. Pajak yang dibayar bekerja di Indonesia dan mendorong oleh anggota masyarakat dikembalikan kepatuhan sukarela wajib pajak. Dalam UU kepada masyarakat dalam bentuk jaminan Ciptaker ini terdapat beberapa perubahan sosial, kesehatan dan keamanan kepada pada UU Ketentuan Umum dan Tata Cara warga masyarakat. Selain itu manfaat Perpajakan (KUP), UU Pajak Pertambahan langsung dari pembayaran iuran wajib ini Nilai (PPN), dan UU Pajak Penghasilan terlihat di dalam bentuk penerimaan dan (PPh). belanja negara yang terangkum di dalam APBN
(8 Khalimi, Hukum Pajak (Teori dan Praktik METODE PENELITIAN
Hukum Pajak dan Acara Perpajakan) Meode Penelitian yang dilakukan oleh (Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Ibnu Penulis merupakan penulisan yuridis Chaldun, 2020). 9 Khalimi. normatif, yaitu “Penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan Definisi Omnimbus Law pustaka atau data sekunder sebagai bahan Omnibus Law ialah konsep penggabungan dasar untuk diteliti dengan cara mengadakan beberapa peraturan perundang-undangan penelusuran terhadap peraturan-peraturan menjadi satu bentuk undang-undang yang dan literatur-literatur yang berkaita dengan baru secara resmi yang bertujuan untuk permasalahan yang diteliti.”10 Penelitian menyederhanakan peraturan dan mengatasi hukum normatif memiliki ciri-ciri yakni adanya regulasi yang tumpang tindih yang deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis dapat menghambat pelaksanaan suatu normatif; kebijakan. Beberapa aturan dalam Omnibus konsep, perspektif, teori dan paradigma yang Law Perpajakan sudah diatur dalam menjadi landasan teoritis penelitian Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 mengacu pada kaidah hukum yang ada dan terkait penanganan sistem keuangan dampak berlaku atau pada ajaran hukum dari para Covid-19. Aturan lain selain yang diatur pakar hukum; analisis data dilakukan secara dalam UU tersebut dimasukkan ke dalam kualitatif; beranjak dari adanya kesenjangan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 dalam norma/asas hukum; dan tidak tentang Cipta Kerja yang memuat menggunakan hipotesis. Penelitian ini perpajakan sebagai salah satu klaster. dilakukan bertujuan untuk menganalisa dampak dari implementasi RUU Omnibus Law Perpajakan di Indonesia. Dalam pengumpulan data yang dilakukan dalam Ninth Edition, diartikan sebagai “A penelitian ini adalah penelitian kepustakaan single bill containing various distinct (Library Research).11 Oleh karena itu, matters, usu. drafted in this way to force teknik yang digunakan dalam pengumpulan the executive either to accept all the data pada penelitian ini adalah teknik studi unrelated minor provisions or to veto the dokumen yaitu teknik awal yang digunakan major provision” atau sebuah undang- dalam setiap penelitian hukum. Studi undang yang mengatur dan mencakup dokumen dilakukan atas bahan-bahan berbagai jenis materi muatan yang hukum, mengambil, menganalisis, berbeda-beda atau mengatur dan mempelajari dan menelaah literatur-literatur, mencakup semua hal mengenai suatu karya ilmiah, dokumen/arsip dan tulisan jenis materi muatan.12 Penerapan yang relevan dengan permasalahan metode omnibus law pun telah dilakukan penelitian. Studi dokumen dapat diperoleh setidaknya oleh 9 (sembilan) negara melalui: Bahan Hukum Primer, yaitu bahan- yakni Inggris, Australia, Jerman, Turki, bahan hukum yang mengikat; Bahan Hukum Filipina, Kamboja, Vietnam, Malaysia Sekunder, yakni Bahan-bahan yang dan Singapura. Pada Undang-Undang memberikan penjelasan mengenai bahan Nomor 12 Tahun 2011 tentang hukum primer yaitu hasil-hasil penelitian, Pembentukan Peraturan Perundang- buku-buku hukum dan hasil karya dari Undangan (UU PPPU) memang tidak kalangan para ahli hukum; dan Bahan dimuat bentuk perundang-undangan Hukum Tersier, yakni bahan-bahan yang seperti metode omnibus law, namun memberikan petunjuk maupun penjelasan dalam rangka terhadap bahan hukum primer dan sekunder yakni berupa kamus dan ensiklopedia. (12Arasy Pradana A. Azis. 2019. Mengenal Omnibus Law dan (10 Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, Manfaatnya dalam Hukum Indonesia. 1995. Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: Avalable from: Raja Grafindo Persada, hlm. 13.) https://www.hukumonline.com/klinik/de tail/lt5dc8ee 10284ae/mengenal- (11 Mustika Zed. 2004. Metode Penelitian omnibus-law-dan-manfaatnyadalam- Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor hukum-indonesia/. (Accessed April 29, Nasional, hlm. 2-3 2020).) HASIL DAN PEMBAHASAN menghilangkan beban regulasi yang ada akibat overlapping atau tumpang tindih A. Pengaturan Pajak dalam Omnimbus antar aturan-aturan yang ada, maka Law pemerintah melakukan deregulasi yang Konsep Omnibus Law atau di Amerika dilaksanakan melalui perubahan aturan Serikat lebih dikenal dengan sebutan pelaksanaan kegiataan usaha pada Omnibus Bill ini, menurut Bryan A. Kementerian/Lembaga/Pemda (K/L/D) Garner pada Black’s Law Dictionary 13 , dituangkan ke dalam bentuk sebuah aturan yang mencakup suatu jenis materi mendorong pertumbuhan industri atau muatan yakni omnibus law. Deregulasi usaha yang berdaya saing tinggi, dan melalui produk omnibus law memiliki memberikan perlindungan serta beberapa tujuan seperti menyelaraskan pengaturan yang berkeadilan.16 Selain berbagai aturan yang inkonsistensi, pengaturan dan fasilitas perpajakan menyederhanakan regulasi, nasional, RUU Omnnibus Law mempermudah investasi dan Perpajakan juga memuat ketentuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi maupun fasilitas perpajakan daerah guna demi kesejahteraan masyarakat.14 mendukung kebijakan perkenomian Namun, bentuk aturan omnibus law tak nasional. Fasilitas perpajakan yang sepenuhnya baru dikenal oleh Indonesia. dimaksud pada RUU ini berupa Terlepas dari soal istilah, substansi keringanan, pengurangan, atau omnibus law sudah pernah digunakan pembebasan pajak daerah, diatur melalui dalam legislasi yakni pada Peraturan Peraturan Kepala Daerah. Penentuan Pemerintah Pengganti Undangundang tarif atas pajak daerah dilakukan No.1 Tahun 2017 tentang Akses berskala nasional dan sama (fix rate) Informasi untuk Kepentingan oleh Pemerintah Pusat yang dibuat Perpajakan/Automatic Exchange of melalui Peraturan Presiden (Perpres), Information-AEoI) (Perppu AEoI) dan sehingga terhadap adanya perbedaan Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tarif pajak daerah yang telah ditentukan tentang Pemerintahan Daerah (UU oleh Perda dapat diganti oleh Pemerintah Pemda)15 Melalui deregulasi tersebut, Pusat. Penentuan tarif berskala nasional dimaksudkan agar Pemerintah Pusat (13Permenko Bidang Perekonomian dapat melakukan pengawasan maupun Nomor 8 Tahun 2017 tentang Pedoman evaluasi terhadap Perda maupun Pelaksanaan Perpres Nomor 91 Tahun rancangannya mengenai pajak daerah 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan yang dapat menghambat kemudahan Berusaha, hlm. 12 14Cecep Darmawan. dalam berusaha. 2020. Omnibus Law Untuk Siapa. Available from: (https://www.hukumonline.com/berita/b https://mediaindonesia.com/read/detail/2 aca/lt5e2c1e 4de971a/menelusuri-asal- 96862- omnibus-law-untuk-siapa. usul-konsep-omnibuslaw/. (Accessed (Accessed from July 19, 2020). 15M-30. from April 29, 2020). 16 Pembukaan 2020. Menelusuri Asal-Usul Konsep RUU Omnibus Law Perpajakan) Omnibus Law. Available from
RUU Omnibus Law Perpajakan ini
ditargetkan dapat mencapai kondisi perekonomian di Indonesia yang lebih baik dengan cara meningkatkan investasi dan iklim usaha yang kondusif, Tabel 1 Pokok-Pokok Pengaturan dalam 2. Meningkatk a. Pemajakan Rancangan Omnimbus Law Perpajakan an keadilan transaksi dan digital Pokok Tujuan Rancangan Kesetaraan yang Kebijakan dalam berusaha dilakukan Omnimbus Law oleh Perpajakan penjual 1. Meningkatk a. Penurunan atau an daya tarif Pph marketplac tarik Badan, e luar Indonesia baik untuk negeri sebagai perusahaan b. Rasionalisa negara go public si pajak tujuan maupun daerah, dan investasi perusahaan c. Penambaha pada n atau umumnya pengurang b. Penghapus an jenis an Pph atas barang dividen kena cukai. sepanjang 3. Meningkatk Pemajakan atas dividen an sumber ekspatriat tersebut daya diinvestasi manusia kan di 4. Mendorong a. Relaksasi Indonesia kepatuhan ketentuan c. Penyesuian pajak pengkredit tarif Pph sukarela an PPN, Pasal 26 dan atas b. Besaran penghasila sanksi dan n imbalan bunga,dan bunga d. Pengaturan yang mengenai mengacu fasilitas pada suku perpajakan bunga , antara acuan lain tax Sumber: Siaran Pers DJP, Kementrian Keuangan Nomor SP- 04/2020, 11 Februari 2020 holiday, super deduction, dan fasilitas pajak daerah Terdapat enam tanggapan umum atas Update (Washington D.C.: IMF, Januari rancangan omnimbus law mengenai 2020). ketentuan pajak untuk penguatan perekonomian Kedua, omnibus law di bidang perpajakan merupakan bagian dari pembenahan Pertama, omnibus law hadir sebagai quick ekonomi secara keseluruhan dalam rangka response atas situasi ekonomi yang tidak meningkatkan pertumbuhan. Artinya, upaya menentu. Adanya volatilitas harga untuk membenahi persoalan ekonomi komoditas, terganggunya global supply sejatinya tidak hanya dibebankan kepada chain akibat perang dagang, permintaan sektor perpajakan, namun juga pembenahan agregat yang menurun, pasar keuangan yang infrastruktur, reformasi birokrasi, penciptaan kurang menentu, dan dampak kehadiran lapangan pekerjaan, kebijakan moneter, virus Covid-19, telah menciptakan bayang- kestabilan politik, hukum, dan keamanan, bayang resesi global. Pada awal Januari sinkronisasi dengan iklim investasi daerah, 2020 ini, IMF bahkan telah merevisi outlook dan sebagainya. Instrumen pajak bukanlah pertumbuhan global untuk tahun 2019, 2020, satu-satunya dan 2021 ke angka yang lebih pesimis menjadi 2,9%; 3,3%; dan 3,4%.3 obat mujarab untuk persoalan ekonomi, namun harus dilakukan bersama-sama Dalam rangka mengantisipasi tekanan dengan instrumen kebijakan lainnya. Asumsi ekonomi tersebut, omnibus law di bidang bahwa adanya relaksasi akan mendorong perpajakan hadir sebagai salah satu bentuk ekonomi hanya akan berpengaruh secara respon pemerintah. Omnibus law -yang akan signifikan jika dibarengi dengan kerjasama secara simultan mengubah beberapa area dan gotong royong dari sektor lainnya. dalam UndangUndang (UU) di bidang Sebagai akibatnya, adanya kegagalan atau Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan keberhasilan pertumbuhan ekonomi tentu (KUP), Pajak Penghasilan (PPh), Pajak tidak lantas merujuk kepada desain omnibus Pertambahan Nilai (PPN), Cukai, law perpajakan semata. Kepabeanan, serta Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) - dirasa sebagai Ketiga, kaitan omnibus law dengan agenda langkah efektif jika dibandingkan harus reformasi perpajakan dan Rencana Strategis menunggu pembahasan atas tiap UU di DJP 2020-2024. Reformasi pajak 2017-2020 bidang perpajakan. pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan tax ratio Indonesia yang saat (Nilai pertumbuhan ekonomi global untuk ini masih di tingkat yang kurang tahun 2019, 2020, dan 2021 ini masing- menggembirakan. Upaya mencapai target masing diestimasi turun 0,1%; 0,1%; dan tersebut dilakukan melalui lima pilar 0,2% apabila dibandingkan dengan proyeksi reformasi pajak: sumber daya manusia, IMF pada bulan Oktober 2019 lalu. Lihat: teknologi informasi dan data, proses bisnis, IMF, “Tentative Stabilization, Sluggish organisasi, dan revisi undang-undang di Recovery?,” World Economic Outlook bidang pajak (KUP, PPh, dan PPN).8 Kehadiran omnibus law bukanlah bagian dari rencana awal reformasi pajak itu tetapi, Brzezinski (2015) juga berpendapat sendiri. Lantas, bagaimana kaitan antara bahwa perumusan hukum pajak juga harus keduanya? Agenda reformasi pajak dalam mengacu pada prinsip perlindungan terhadap rangka meningkatkan tax ratio pada kepentingan keuangan negara.10 dasarnya bisa menjadi bagian dari redesain Singkatnya, desain hukum pajak sebisa sistem pajak untuk meningkatkan daya saing mungkin tidak menciptakan gangguan yang dan ekonomi nasional. Reformasi pajak serius bagi penerimaan dan kas negara. melalui kelima pilar tersebut dapat menciptakan sistem pajak yang Kelima, untuk menjamin implementasi berkepastian, misalkan dalam hal berjalan secara efektif serta menjaga prinsip pendekatan kolaboratif, proses bisnis pajak kepastian, omnibus law tersebut perlu segera yang efisien, upaya mencegah dan diikuti dengan peraturan-peraturan turunan menyelesaikan sengketa pajak dengan yang bersifat teknis. Instrumen peraturan efektif, dan sebagainya. Sebaliknya, tersebut dibutuhkan sebagai pegangan omnibus law juga bisa mencakup terobosan bersama sehingga seluruh pemangku hukum yang bersifat cepat bagi upaya kepentingan meyakini bahwa tiap aturan meningkatkan tax ratio melalui peningkatan tersebut dapat dilaksanakan.12 Pembaruan kepatuhan dan basis pajak yang bertambah aturan teknis tersebut tentunya termasuk dari investasi. mengidentifikasi dan menghapus peraturan- peraturan teknis sebelumnya yang masih Rencana omnibus law juga tidak terlepas mengacu pada peraturan yang lama. Jika dari bagian Rencana Strategis DJP 2020- tidak demikian, kontroversi dapat muncul 2024 yang menekankan dua hal, yakni dan berisiko mengurangi keyakinan perluasan basis pajak dan peningkatkan masyarakat dalam menggunakan aturan baru perekonomian. Artinya, Renstra DJP 2020- tersebut.13 Keenam, dalam rangka 2024 tidak hanya memiliki spirit yang menyeimbangkan upaya merelaksasi selaras dengan omnibus law perpajakan, ekonomi melalui sistem pajak dengan namun juga memberikan penjabaran detail meningkatkan penerimaan pajak di sisi dalam menopang keberhasilan sekaligus sebaliknya, maka diperlukan strategi baru mengantisipasi risiko yang mungkin timbul. yang dinamakan Keempat, omnibus law pada dasarnya RELAKSASIPARTISIPASI. Artinya, memperlihatkan penggunaan prinsip bahwa relaksasi pajak harus dilakukan secara hukum pajak harus selaras dengan apa yang bersyarat dan mengharapkan timbal balik menjadi target dan koridor perekonomian berupa partisipasi masyarakat dalam sistem nasional.9 Artinya, perumusan hukum pajak pajak (ekonomi). Penting untuk harus ‘tunduk’ dengan apa yang menjadi digarisbawahi bahwa relaksasi dalam sistem strategi ekonomi secara umum. Penggunaan pajak mencakup hukum, kebijakan, dan/atau prinsip tersebut terlihat sangat jelas pada administrasinya. Strategi RELAKSASI- usulan-usulan dalam omnibus aw dari soal PARTISIPASI dapat dilakukan melalui tarif hingga insentif pajak dalam rangka empat strategi yaitu (i) relaksasi memperkokoh ekonomi nasional. Akan dipertukarkan dengan partisipasi masyarakat dalam menggerakkan perekonomian, (ii) Ministers (2017): 16-23. 13 Hans Gribnau, relaksasi yang dipertukarkan dengan data “Equality, Legal Certainty and Tax dan informasi, (iii) relaksasi yang berbasis Legislation in the Netherlands: Fundamental pada perilaku kepatuhan, serta (iv) relaksasi Legal Principles as Checks on Legislative yang diimbangi dengan kepastian kontribusi Powers: A Case Study," Utrecht Law pajak.14 Strategi RELAKSASI- Review Vol. 9 Issue 2 (2013): 52. PARTISIPASI tersebut harus didukung oleh penguatan kelembagaan otoritas pajak, (Policy Note_Omnibus Law Perpajakan.pdf) inklusi pajak berkesinambungan, serta ketersediaan teknologi informasi Perubahan pada UU KUP administrasi pajak yang mumpuni. Faktor keberhasilannya juga akan ditentukan oleh Pada UU KUP terdapat tiga pokok kolaborasi dengan seluruh pemangku perubahan antara lain yaitu pengurangan kepentingan, seperti akademisi, pengadilan sanksi bunga, pengurangan imbalan bunga, pajak, konsultan pajak, instansi pemerintah dan penghapusan beberapa ketentuan yang lainnya, pemerintah daerah, dan sebagainya. menimbulkan makna ganda pada UU KUP Dalam hal ini, komitmen dan kepemimpinan sebelumnya. Pengurangan sanksi bunga politik dibutuhkan. Sebagai penutup, yang terdapat pada Pasal 8,9,13,14, dan 19 tercapainya target penerimaan pajak di masa mendatang bukan sesuatu hal yang mustahil. UU KUP diubah menjadi sebesar pajak Kuncinya hanya satu, mendudukkan sektor kurang bayar dikali dengan tarif bunga per pajak sebagai agenda sentral pembangunan bulan dikali jumlah bulan. Tarif bunga per Indonesia. bulan ini mengacu pada suku bunga acuan yang telah ditentukan oleh Menteri 8 Informasi mengenai reformasi perpajakan 2017-2020 (jilid III) dapat diakses pada Keuangan yang dihitung pada tanggal https://www.pajak.go.id/id/reformasi- dimulainya penghitungan sanksi dibagi 12 perpajakan (diakses 3 Desember 2019). 9 lalu ditambah oleh uplift factor berdasarkan Bogumil Brzezinski, “Improving Tax tingkat kesalahan yang dilakukan oleh wajib Legislation: Some Theoretical Issues," pajak. Besaran uplift factor pada pengenaan dalam Tax Legislation: Standards, Trends sanksi administratif yang dimaksud yaitu : and Challenges, Wlodzimierz Nyikiel dan Malgorzata Sek, eds. (Wolter Klu wer SA, 1. Pasal 19 ayat 1 terkait bunga 2015), 24 penagihan, pasal 19 ayat 2 terkait 10 Ibid. 11 Vitor Gaspar, et.al., “Fiscal angsuran atau penundaan Policy and Development: Human, Social, pembayaran pajak, dan pasal 19 ayat and Physical Investment for the SDGs,” IMF 3 terkait kurang bayar penundaan Staff Discussion Note SDN/19/03 (IMF, penyampaian SPT Tahunan uplift 2019). 12 IMF dan OECD, “Tax Certainty," IMF/OECD Report for the G20 Finance factor sebesar 0%; 2. Pasal 8 ayat 2 dan 2a terkait kurang Pada pengurangan imbalan bunga juga bayar Pembetulan SPT, pasal 9 ayat terjadi perubahan yang pada UU KUP 2a dan 2b terkait sebelumnya sebesar 2% per bulan diubah pembayaran/penyetoran pajak yang menjadi sebesar pajak lebih bayar dikali tarif dilakukan setelah tanggal jatuh bunga per bulan dikali dengan jumlah bulan. tempo, dan pasal 14 ayat 3 terkait Tarif bunga per bulan ini juga mengacu pada pajak tidak/kurang dibayar akibat suku bunga acuan yang telah ditentukan oleh salah tulis/hitung atau PPh tahun Menteri Keuangan, berlaku pada tanggal berjalan uplift factor sebesar 5%; dimulainya penghitungan sanksi dibagi 12. 3. Pasal 8 ayat 5 terkait pajak yang Terdapat penghapusan pada ketentuan kurang dibayar yang timbul sebagai mengenai pidana pajak yang telah diputus akibat dari pengungkapan tetap dapat diterbitkan ketetapan pajak dan ketidakbenaran pengisian SPT uplift ketentuan mengenai kealpaan pertama kali factor sebesar 10%; dan wajib pajak dalam pelaksanaan pemeriksaan 4. Pasal 13 ayat 2 terkait Surat bukti permulaan yang sulit dibuktikan. Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan pasal 13 ayat 2a Perubahan pada UU PPN terkait pengembalian Pajak Masukan Pada UU PPN terdapat beberapa perubahan (PM) dari PKP yang tidak yaitu mengenai penyerahan secara berproduksi uplift factor sebesar konsinyasi, penyerahan hasil pertambangan 15%. batu bara, pengkreditan Pajak Masukan, dan faktur pajak. Perubahan ini dipecah menjadi tiga klaster yakni klaster meningkatkan pendanaan investasi, klaster mendorong kepatuhan wajib pajak dan wajib bayar secara sukarela, dan klaster menciptakan keadilan iklim berusaha di dalam negeri.
Pada klaster meningkatkan pendanaan
investasi perubahan yang terjadi yaitu ketentuan pengalihan Barang Kena Pajak (BKP) untuk tujuan setoran modal pengganti saham (inbreng) yang semula merupakan penyerahan BKP tetapi dalam UU Ciptaker ini bukan lagi termasuk dalam penyerahan pemanfaatan JKP dari luar Daerah BKP. Pabean di dalam Daerah Pabean yang ditagih dengan penerbitan Pada klaster mendorong kepatuhan wajib ketetapan pajak dapat dikreditkan pajak dan wajib bayar secara sukarela oleh PKP sebesar jumlah pokok PPN terdapat beberapa perubahan yaitu : dengan ketentuan telah dilakukan pelunasan dan tidak dilakukan upaya 1. Semua PM atas perolehan BKP hukum serta memenuhi ketentuan dan/atau JKP sebelum berproduksi pengkreditan. dapat dikreditkan sepanjang faktur pajak memenuhi ketentuan formal Pada klaster meningkatkan kepastian hukum dan material. perubahannya yaitu pada UU PPN 2. PM atas perolehan BKP dan/atau sebelumnya konsinyasi yang diatur JKP, impor BKP dan pemanfaatan merupakan penyerahan BKP tetapi dalam BKP tidak berwujud dan/atau UU Cipta Kerja diubah menjadi bukan pemanfaatan JKP dari luar Daerah penyerahan BKP. Sebaliknya, penyerahan Pabean di dalam Daerah Pabean batu bara yang sebelumnya merupakan sebelum dikukuhkan sebagai PKP bukan penyerahan BKP diubah menjadi dapat dikreditkan menggunakan penyerahan BKP. pedoman pengkreditan PM sebesar 80% dari Pajak Keluaran (PK) yang Pada klaster menciptakan keadilan iklim seharusnya dipungut. berusaha di dalam negeri perubahannya ada 3. PM atas perolehan BKP dan/atau pada pencatuman Nomor Induk JKP, impor BKP, serta pemanfaatan Kependudukan (NIK) pembeli yang tidak BKP Tidak Berwujud dan/atau mempunyai NPWP dalam faktur pajak. pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean Perubahan pada UU PPh yang tidak dilaporkan pada SPT Pada UU PPh terdapat beberapa perubahan Masa PPN yang diberitahukan yakni mengenai objek pajak, subjek pajak, dan/atau ditemukan pada waktu dan subjek pajak luar negeri. Perubahan dilakukan pemeriksaan dapat dengan menambahkan status dikreditkan oleh PKP sepanjang kewarganegaraan bagi subjek pajak dalam sesuai ketentuan. negeri baik WNI ataupun WNA dan 4. PM atas perolehan BKP dan/atau memperjelas ketentuan status subjek pajak JKP, impor BKP, serta pemanfaatan WNI yang berada di luar Indonesia lebih BKP Tidak Berwujud dan/atau dari 183 hari selama 12 bulan bagi subjek pembuatannya pasti melibatkan banyak pajak luar negeri. Hal ini bertujuan untuk pihak untuk mempertimbangkan setiap meningkatkan kepastian hukum yang ketentuan yang ditinjau dari segala aspek. dimiliki oleh setiap subjek pajak. WNA Perlunya sinergi yang kuat antara yang menjadi subjek pajak dalam negeri pemerintah dan juga masyarakat agar dapat dengan keahlian tertentu dikenakan PPh mengimplementasikan UU ini dengan baik hanya atas penghasilan yang bersumber dari sehingga dapat mewujudkan Indonesia maju Indonesia. Dalam hal meningkatkan (https://www.pajak.go.id/id/artikel/uu- pendanaan investasi terdapat beberapa ciptaker-disahkan-simak-perubahannya- perubahan yaitu: pada-klaster-perpajakan)
1. PPh atas dividen dari dalam negeri
dihapuskan; DAMPAK UUD CIPTA KERJA 2. Dividen dan penghasilan setelah pajak dari luar negeri tidak Meningkatkan Pendanaan Investasi dikenakan PPh jika diinvestasikan Dicapai dengan cara: atau digunakan untuk kegiatan usaha 1. Penurunan tarif PPh Badan secara di Indonesia; bertahap 22% (2020 dan 2021), kemudian 3. Penghasilan dari luar negeri selain pada akhirnya 20% (2022 dan seterusnya); BUT tidak dikenakan PPh bila 2. Penurunan tarif PPh Badan Wajib diinvestasikan di Indonesia; Pajak Go Public (tarif umum -3%); 4. Bagian laba/SHU koperasi dan dana 3. Penghapusan PPh atas Dividen dari haji yang dikelola oleh Badan dalam negeri; Pengelola Keuangan Haji (BPKH) 4. Penghasilan tertentu (termasuk merupakan non-objek PPh; Dividen) dari Luar Negeri tidak dikenakan 5. Ruang penyesuaian tarif PPh Pasal PPh sepanjang diinvestasikan di Indonesia; 26 atas bunga dengan Peraturan 5. Non-objek PPh atas: Pemerintah. a. Bagian laba/SHU koperasi, b. Dana haji yang dikelola BPKH; Pemerintah selalu berupaya untuk 6. Ruang untuk Penyesuaian TarifPPh mengembangkan dan menyempurnakan Pasal 26 atas Bunga; regulasi yang ada salah satunya dengan 7. Penyertaan modal dalam bentuk aset mengesahkan UU Cipta Kerja ini. Dalam (imbreng) tidak terutang PPN. proses pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi UU Cipta Kerja memang banyak Mendorong Kepatuhan Wajib Pajak pro dan kontra yang terjadi namun dalam 1. Relaksasi Hak Pengkreditan Pajak 4. Non-objek PPh atas sisa lebih Masukan bagi Pengusaha Kena Pajak; dana Badan Sosial & Badan Keagamaan 2. Pengaturan Ulang: (sebagaimana Lembaga Pendidikan); a. Sanksi Administratif Pajak, 5. Pidana Pajak yang telah diputus tidak b. Imbalan Bunga. lagi diterbitkan ketetapan pajak; 6. Penerbitan STP daluwarsa 5 tahun; Meningkatkan Kepastian Hukum 7. STP dapat diterbitkan untuk menagih 1. Penentuan Subjek Pajak Orang imbalan bunga yang seharusnya tidak Pribadi: diberikan. a. WNI maupun WNA tinggal > 183 hari di Indonesia menjadi Subjek Pajak DN, Menciptakan Keadilan Iklim Berusaha Di b. Pengenaan PPh bagi WNA yang Dalam Negeri merupakan Subjek Pajak DN dengan 1. Pemajakan Transaksi Elektronik: keahlian tertentu hanya atas penghasilan dari a. Penunjukan platform memungut PPN, Indonesia, b.Pengenaan pajak kepada Subjek Pajak LN c. WNI berada di Indonesia < 183 hari dapat atas transaksi elektronik di Indonesia; menjadi Subjek Pajak LN dengan syarat 2. Pencantuman NIK pembeli yang tertentu.; tidak memiliki NPWP dalam Faktur Pajak. 2. Penyerahan batu bara termasuk penyerahan BKP; Sumber : Direktorat Peraturan Perpajakan 3. Konsinyasi bukan termasuk (PP) II penyerahan BKP;