Anda di halaman 1dari 14

Analisis Pengaruh Omnimbus Law ‘UUD Cipta Kerja’ Terhadap Perpajakan Indonesia

Ayu Panduwinata
Akuntansi
Email: ayupanduwinata62@gmail.com

tulisan yang relevan dengan pembahasan


ABSTRAK dan menemukan jawaban dalam penelitian
Pajak merupakan salah satu sumber ini.
pendapatan terbesar Indonesia. Untuk Kata Kunci: Perpajakan, UUD Cipta
mengoptimalkan hal tersebut Pemerintah Kerja, Omnimbus Law
Indonesia dirasa perlu melakukan langkah-
langkah yang dinilai bisa mengenjot PENDAHULUAN
pergerakan ekonomi nasional salah satunya Akhir 2020, Pemerintah melalui Menteri
mengoptimalkan pendapatan pajak. Keuangan menyampaikan Rancangan
Pemerintah Pusat melalui Kementrian Undang-Undang tentang Ketentuan dan
Keuangan pada November 2020 Fasilitas Perpajakan untuk Penguatan
mengesahkan Naskah RUU Omnimbus Law Perekonomian atau dikenal dengan omnibus
yang dianggap akan menjadi solusi akan hal law. Omnibus law digadangkan sebagai
tersebut, selain sebagai langkah untuk langkah pemerintah dalam penguatan
meningkatkan keadilan dan kesetaraan perekonomian dengan memberikan sejumlah
berusaha, meningkatkan kualitas sumber fasilitas perpajakan yang harapannya dapat
daya manusia, dan mendorong kepatuhan meningkatkan investasi di Indonesia.
pajak sukarela dan menyelesaikan masalah Ditambah adanya pandemi Covid-19 yang
regulasi dan birokrasi serta lemahnya telah melemahkan perekonomian hampir di
penegakan hukum dan kepastian usaha. seluruh sektor usaha, pemerintah semakin
Namun apa sebenarnya dampak cepat mengambil beberapa langkah untuk
signifkannya terhadap Perpajakan Indonesia, pemulihan perekonomian Indonesia dan
melatar belakangi hal tersebut Penulis stabilitas keuangan.
melakukan penelitian ini dengan tujuan Agar pertumbuhan ekonomi tercapai
menganalisi Pengaruh Omnimbus Law diperlukan kebijakan pemerintah yang dapat
‘UUD Cipta Kerja’ terhadap Perpajakan mendorong peningkatan konsumsi, belanja
Indonesia. Penelitian ini juga bertujuan bisa pemerintah, investasi, dan perdagangan
menjadi salah satu syarat kelulusan penulis internasional. Upaya pemerintah untuk
dalam program strata satu program studi meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah
Akuntansi Universitas Terbuka. Penelitian dengan menggunakan salah satu kebijakan
menggunakan penelitian yuradis normatif, fiskal melalui instrumen pajak. Omnibus law
yang akan mengambil, menganalisi, memberikan sejumlah fasilitas perpajakan
mempelajari dan menelaah literaur-literatur. yang diharapkan dapat meningkatkan
Karya ilmiah, dokumen/arsip dan berbagai investasi, meningkatkan keadilan dan
kesetaraan berusaha, serta meningkatkan pengenaan pajak bagi transaksi digital yang
kualitas sumber daya manusia. dilakukan oleh penjual atau marketplace luar
Saat ini Indonesia berada pada urutan ke 58 negeri (Perdagangan Melalui Sistem
dari 163 negara dengan tarif pajak tertinggi Elektronik/PMSE). Kebijakan ini tertuang
di dunia. Pemerintah berupaya agar Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020
Indonesia memiliki daya tarik sebagai tujuan tentang Penetapan Perppu Nomor 1 Tahun
investasi dengan mengeluarkan kebijakan 2020 menjadi Undang-Undang. Melalui
penurunan tarif PPh Badan secara bertahap Undang-Undang Cipta Kerja, pemerintah
dari 25% menjadi 22% yang berlaku pada pusat dapat menetapkan satu tarif pajak
tahun pajak 2020 dan 2021, dan menjadi daerah yang berlaku nasional dan
20% yang mulai berlaku pada tahun pajak rasionalisasi pajak daerah termasuk
2022. Pemerintah juga mendorong pembatalan peraturan daerah yang
perusahaan-perusahaan untuk go-public menghambat investasi.
dengan tarif PPh Badan yang berbentuk
Perseroan Terbuka 3% lebih rendah dari Dalam rangka meningkatkan kualitas
tarif umum. Kebijakan ini tertuang dalam sumber daya manusia agar dapat
Perppu Nomor 1 Tahun 2020 yang telah menciptakan inovasi dan membuka lapangan
disahkan menjadi Undang-Undang Nomor 2 kerja baru, pemerintah ingin meningkatkan
Tahun 2020. jumlah pekerja ahli dan profesional dari luar
Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan negeri yang bekerja di Indonesia. Oleh
kebijakan penghapusan PPh atas dividen karena itu, melalui Undang-Undang Cipta
yang diterima baik orang pribadi maupun Kerja, pemerintah hanya memberlakukan
badan sepanjang dividen tersebut pengenaan pajak hanya atas pajak
diinvestasikan di Indonesia. Serta, penghasilan yang bersumber di Indonesia
penyesuaian penurunan tarif PPh pasal 26 untuk empat tahun pertama. Dalam rangka
atas penghasilan bunga termasuk premium, mendorong kepatuhan pajak sukarela,
diskonto, dan imbalan sehubungan dengan pemerintah mengeluarkan pengaturan ulang
jaminan utang. Termasuk fasilitas mengenai ketentuan pengkreditan Pajak
perpajakan, seperti tax holiday dan fasilitas Pertambahan Nilai (PPN), serta sanksi dan
pajak daerah. Kebijakan ini tertuang dalam imbalan bunga yang mengacu pada suku
Undang-Undang Cipta Kerja yang telah bunga pasar.
disahkan oleh pemerintah pada tanggal 5
Oktober 2020. Setelah berlakunya tarif baru Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
serta mengubah dan menghilangkan mengatakan, adanya omnibus law dapat
peraturan yang dapat menghambat investasi, mengurangi penerimaan pajak hingga Rp86
diharapkan Indonesia dapat lebih kompetitif triliun. Hilangnya penerimaan pajak salah
dalam menarik investor luar negeri. satunya disebabkan oleh penurunan tarif PPh
Untuk tujuan memperkuat ekonomi, Badan secara bertahap dari 25% menjadi
pemerintah perlu menciptakan kebijakan 22% kemudian turun lagi menjadi 20%.
terkait keadilan dan kesetaraan dalam Penurunan tarif ini akan berdampak buruk
berusaha. Pemerintah memberlakukan dalam jangka pendek, namun akan
berdampak positif dalam jangka Panjang. Sri Definisi Pajak
Mulyani menilai keberadaan omnibus law
akan memberikan hasil positif berupa Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara
peningkatan basis pajak di Indonesia. yang terutang oleh orang pribadi atau badan
Meskipun tarif PPh Badan turun, kontribusi yang bersifat memaksa berdasarkan undang-
perusahaan terhadap total penerimaan undang dengan tidak mendapatkan imbalan
negara akan naik. secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya
Dampak dari omnibus law ini dapat kemakmuran rakyat.8
dimitigasi dengan perluasan basis pajak dari Apakah pajak dan sumbangan wajib atau
ekstensifikasi dan intensifikasi pajak. retribusi memiliki sifat yang sama?
Pengaturan ulang sanksi pajak dan bunganya Perhatikan bahwa antara pajak dan retribusi
juga diharapkan dapat meningkatkan atau sumbangan sepintas terlihat sama, akan
kepatuhan wajib pajak. Sri Mulyani juga tetapi sesungguhnya ada perbedaan
mengatakan, meski akan kehilangan mendasar dalam prinsip dan
penerimaan pajak, defisit anggaran tahun ini pelaksanaannya. Pengertian pajak jika
masih bisa dijaga oleh pemerintah. dibandingkan dengan retribusi dan
Pemerintah menargetkan defisit Anggaran sumbangan, yaitu: Sepintas antara retribusi
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan sumbangan adalah sama, namun
tahun ini sebesar 1,76 persen. Strategi sumbangan ini tidak bisa disamakan begitu
pemerintah untuk menjaga defisit APBN saja dengan retribusi. Pada retribusi imbal
adalah dengan menjaga belanja dilakukan balik dari pemerintah dapat ditunjuk secara
secara berhati-hati. Anggaran yang sifatnya langsung atau dinikmati secara langsung
sebagai jaring pengaman sosial masih akan oleh seseorang atau orang yag membayar
tetap dijalankan demi menjaga konsumsi retribusi. Sedangkan, pada sumbangan yang
agar pertumbuhan ekonomi terjaga. mendapat prestasi kembali (tegen prestatite)
adalah suatu golongan. Jika dibandingkan
dengan pajak, meski keduanya terdapat
(https://taxcenter.vokasi.unair.ac.id/2020/10/
sanksi yuridis tetapi akibat hukum dari
07/dampak-omnibus-law-terhadap-
pelanggaran terhadap pajak dan sumbangan
penerimaan-negara-dari-sektor-
berbeda. Sifat memaksa dari pajak lebih kuat
perpajakan/#:~:text=Lalu%2C%20apa
jika dibandingkan dengan sumbangan. Pada
%20dampak%20omnibus
retribusi sifat paksaan pada umumnya lebih
%20law,penerimaan%20pajak%20hingga
bersifat ekonomis.9
%20Rp86%20triliun.&text=Pengaturan
%20ulang%20sanksi%20pajak Merujuk kepada definisi pajak di atas, dapat
%20dan,dapat%20meningkatkan disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-
%20kepatuhan%20wajib%20pajak.) unsur berupa otoritas dalam pelaksanaannya,
dimana berbeda dengan sumbangan atau
retribusi sifat pajak lebih ke arah memaksa
LANDASAN TEORI
dalam arti menuntun kepatuhan dari pihak
yang ditagih. Pajak adalah kontribusi wajib Tujuan dari klaster kemudahan berusaha di
kepada negara yang bersifat memaksa maka bidang perpajakan yaitu untuk menciptakan
sifat memaksa ini diatur pelaksanaannya iklim usaha yang kondusif, meningkatkan
dalam undang-undang dimana tata cara pertumbuhan ekonomi, meningkatkan
pelaksanaannya mengikuti peraturan kepastian hukum dan minat warga negara
pelaksana yang berlaku dalam sistem asing dengan klasifikasi khusus untuk
perundangan-undangan. Pajak yang dibayar bekerja di Indonesia dan mendorong
oleh anggota masyarakat dikembalikan kepatuhan sukarela wajib pajak. Dalam UU
kepada masyarakat dalam bentuk jaminan Ciptaker ini terdapat beberapa perubahan
sosial, kesehatan dan keamanan kepada pada UU Ketentuan Umum dan Tata Cara
warga masyarakat. Selain itu manfaat Perpajakan (KUP), UU Pajak Pertambahan
langsung dari pembayaran iuran wajib ini Nilai (PPN), dan UU Pajak Penghasilan
terlihat di dalam bentuk penerimaan dan (PPh).
belanja negara yang terangkum di dalam
APBN

(8 Khalimi, Hukum Pajak (Teori dan Praktik METODE PENELITIAN


Hukum Pajak dan Acara Perpajakan) Meode Penelitian yang dilakukan oleh
(Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Ibnu Penulis merupakan penulisan yuridis
Chaldun, 2020). 9 Khalimi. normatif, yaitu “Penelitian hukum yang
dilakukan dengan cara meneliti bahan
Definisi Omnimbus Law
pustaka atau data sekunder sebagai bahan
Omnibus Law ialah konsep penggabungan dasar untuk diteliti dengan cara mengadakan
beberapa peraturan perundang-undangan penelusuran terhadap peraturan-peraturan
menjadi satu bentuk undang-undang yang dan literatur-literatur yang berkaita dengan
baru secara resmi yang bertujuan untuk permasalahan yang diteliti.”10 Penelitian
menyederhanakan peraturan dan mengatasi hukum normatif memiliki ciri-ciri yakni
adanya regulasi yang tumpang tindih yang deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis
dapat menghambat pelaksanaan suatu normatif;
kebijakan. Beberapa aturan dalam Omnibus konsep, perspektif, teori dan paradigma yang
Law Perpajakan sudah diatur dalam menjadi landasan teoritis penelitian
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 mengacu pada kaidah hukum yang ada dan
terkait penanganan sistem keuangan dampak berlaku atau pada ajaran hukum dari para
Covid-19. Aturan lain selain yang diatur pakar hukum; analisis data dilakukan secara
dalam UU tersebut dimasukkan ke dalam kualitatif; beranjak dari adanya kesenjangan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 dalam norma/asas hukum; dan tidak
tentang Cipta Kerja yang memuat menggunakan hipotesis. Penelitian ini
perpajakan sebagai salah satu klaster. dilakukan bertujuan untuk menganalisa
dampak dari implementasi RUU Omnibus
Law Perpajakan di Indonesia. Dalam
pengumpulan data yang dilakukan dalam Ninth Edition, diartikan sebagai “A
penelitian ini adalah penelitian kepustakaan single bill containing various distinct
(Library Research).11 Oleh karena itu, matters, usu. drafted in this way to force
teknik yang digunakan dalam pengumpulan the executive either to accept all the
data pada penelitian ini adalah teknik studi unrelated minor provisions or to veto the
dokumen yaitu teknik awal yang digunakan major provision” atau sebuah undang-
dalam setiap penelitian hukum. Studi undang yang mengatur dan mencakup
dokumen dilakukan atas bahan-bahan berbagai jenis materi muatan yang
hukum, mengambil, menganalisis, berbeda-beda atau mengatur dan
mempelajari dan menelaah literatur-literatur, mencakup semua hal mengenai suatu
karya ilmiah, dokumen/arsip dan tulisan jenis materi muatan.12 Penerapan
yang relevan dengan permasalahan metode omnibus law pun telah dilakukan
penelitian. Studi dokumen dapat diperoleh setidaknya oleh 9 (sembilan) negara
melalui: Bahan Hukum Primer, yaitu bahan- yakni Inggris, Australia, Jerman, Turki,
bahan hukum yang mengikat; Bahan Hukum Filipina, Kamboja, Vietnam, Malaysia
Sekunder, yakni Bahan-bahan yang dan Singapura. Pada Undang-Undang
memberikan penjelasan mengenai bahan Nomor 12 Tahun 2011 tentang
hukum primer yaitu hasil-hasil penelitian, Pembentukan Peraturan Perundang-
buku-buku hukum dan hasil karya dari Undangan (UU PPPU) memang tidak
kalangan para ahli hukum; dan Bahan dimuat bentuk perundang-undangan
Hukum Tersier, yakni bahan-bahan yang seperti metode omnibus law, namun
memberikan petunjuk maupun penjelasan dalam rangka
terhadap bahan hukum primer dan sekunder
yakni berupa kamus dan ensiklopedia. (12Arasy Pradana A. Azis. 2019.
Mengenal Omnibus Law dan
(10 Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, Manfaatnya dalam Hukum Indonesia.
1995. Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: Avalable from:
Raja Grafindo Persada, hlm. 13.) https://www.hukumonline.com/klinik/de
tail/lt5dc8ee 10284ae/mengenal-
(11 Mustika Zed. 2004. Metode Penelitian omnibus-law-dan-manfaatnyadalam-
Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor hukum-indonesia/. (Accessed April 29,
Nasional, hlm. 2-3 2020).)
HASIL DAN PEMBAHASAN menghilangkan beban regulasi yang ada
akibat overlapping atau tumpang tindih
A. Pengaturan Pajak dalam Omnimbus
antar aturan-aturan yang ada, maka
Law
pemerintah melakukan deregulasi yang
Konsep Omnibus Law atau di Amerika dilaksanakan melalui perubahan aturan
Serikat lebih dikenal dengan sebutan pelaksanaan kegiataan usaha pada
Omnibus Bill ini, menurut Bryan A. Kementerian/Lembaga/Pemda (K/L/D)
Garner pada Black’s Law Dictionary 13 , dituangkan ke dalam bentuk sebuah
aturan yang mencakup suatu jenis materi mendorong pertumbuhan industri atau
muatan yakni omnibus law. Deregulasi usaha yang berdaya saing tinggi, dan
melalui produk omnibus law memiliki memberikan perlindungan serta
beberapa tujuan seperti menyelaraskan pengaturan yang berkeadilan.16 Selain
berbagai aturan yang inkonsistensi, pengaturan dan fasilitas perpajakan
menyederhanakan regulasi, nasional, RUU Omnnibus Law
mempermudah investasi dan Perpajakan juga memuat ketentuan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi maupun fasilitas perpajakan daerah guna
demi kesejahteraan masyarakat.14 mendukung kebijakan perkenomian
Namun, bentuk aturan omnibus law tak nasional. Fasilitas perpajakan yang
sepenuhnya baru dikenal oleh Indonesia. dimaksud pada RUU ini berupa
Terlepas dari soal istilah, substansi keringanan, pengurangan, atau
omnibus law sudah pernah digunakan pembebasan pajak daerah, diatur melalui
dalam legislasi yakni pada Peraturan Peraturan Kepala Daerah. Penentuan
Pemerintah Pengganti Undangundang tarif atas pajak daerah dilakukan
No.1 Tahun 2017 tentang Akses berskala nasional dan sama (fix rate)
Informasi untuk Kepentingan oleh Pemerintah Pusat yang dibuat
Perpajakan/Automatic Exchange of melalui Peraturan Presiden (Perpres),
Information-AEoI) (Perppu AEoI) dan sehingga terhadap adanya perbedaan
Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tarif pajak daerah yang telah ditentukan
tentang Pemerintahan Daerah (UU oleh Perda dapat diganti oleh Pemerintah
Pemda)15 Melalui deregulasi tersebut, Pusat. Penentuan tarif berskala nasional
dimaksudkan agar Pemerintah Pusat
(13Permenko Bidang Perekonomian dapat melakukan pengawasan maupun
Nomor 8 Tahun 2017 tentang Pedoman evaluasi terhadap Perda maupun
Pelaksanaan Perpres Nomor 91 Tahun rancangannya mengenai pajak daerah
2017 tentang Percepatan Pelaksanaan yang dapat menghambat kemudahan
Berusaha, hlm. 12 14Cecep Darmawan. dalam berusaha.
2020. Omnibus Law Untuk Siapa.
Available from: (https://www.hukumonline.com/berita/b
https://mediaindonesia.com/read/detail/2 aca/lt5e2c1e 4de971a/menelusuri-asal-
96862- omnibus-law-untuk-siapa. usul-konsep-omnibuslaw/. (Accessed
(Accessed from July 19, 2020). 15M-30. from April 29, 2020). 16 Pembukaan
2020. Menelusuri Asal-Usul Konsep RUU Omnibus Law Perpajakan)
Omnibus Law. Available from

RUU Omnibus Law Perpajakan ini


ditargetkan dapat mencapai kondisi
perekonomian di Indonesia yang lebih
baik dengan cara meningkatkan investasi
dan iklim usaha yang kondusif,
Tabel 1 Pokok-Pokok Pengaturan dalam 2. Meningkatk a. Pemajakan
Rancangan Omnimbus Law Perpajakan an keadilan transaksi
dan digital
Pokok Tujuan Rancangan Kesetaraan yang
Kebijakan dalam berusaha dilakukan
Omnimbus Law oleh
Perpajakan penjual
1. Meningkatk a. Penurunan atau
an daya tarif Pph marketplac
tarik Badan, e luar
Indonesia baik untuk negeri
sebagai perusahaan b. Rasionalisa
negara go public si pajak
tujuan maupun daerah, dan
investasi perusahaan c. Penambaha
pada n atau
umumnya pengurang
b. Penghapus an jenis
an Pph atas barang
dividen kena cukai.
sepanjang 3. Meningkatk Pemajakan atas
dividen an sumber ekspatriat
tersebut daya
diinvestasi manusia
kan di 4. Mendorong a. Relaksasi
Indonesia kepatuhan ketentuan
c. Penyesuian pajak pengkredit
tarif Pph sukarela an PPN,
Pasal 26 dan
atas b. Besaran
penghasila sanksi dan
n imbalan
bunga,dan bunga
d. Pengaturan yang
mengenai mengacu
fasilitas pada suku
perpajakan bunga
, antara acuan
lain tax Sumber: Siaran Pers DJP, Kementrian Keuangan Nomor SP-
04/2020, 11 Februari 2020
holiday,
super
deduction,
dan
fasilitas
pajak
daerah
Terdapat enam tanggapan umum atas Update (Washington D.C.: IMF, Januari
rancangan omnimbus law mengenai 2020).
ketentuan pajak untuk penguatan
perekonomian Kedua, omnibus law di bidang perpajakan
merupakan bagian dari pembenahan
Pertama, omnibus law hadir sebagai quick ekonomi secara keseluruhan dalam rangka
response atas situasi ekonomi yang tidak meningkatkan pertumbuhan. Artinya, upaya
menentu. Adanya volatilitas harga untuk membenahi persoalan ekonomi
komoditas, terganggunya global supply sejatinya tidak hanya dibebankan kepada
chain akibat perang dagang, permintaan sektor perpajakan, namun juga pembenahan
agregat yang menurun, pasar keuangan yang infrastruktur, reformasi birokrasi, penciptaan
kurang menentu, dan dampak kehadiran lapangan pekerjaan, kebijakan moneter,
virus Covid-19, telah menciptakan bayang- kestabilan politik, hukum, dan keamanan,
bayang resesi global. Pada awal Januari sinkronisasi dengan iklim investasi daerah,
2020 ini, IMF bahkan telah merevisi outlook dan sebagainya. Instrumen pajak bukanlah
pertumbuhan global untuk tahun 2019, 2020, satu-satunya
dan 2021 ke angka yang lebih pesimis
menjadi 2,9%; 3,3%; dan 3,4%.3 obat mujarab untuk persoalan ekonomi,
namun harus dilakukan bersama-sama
Dalam rangka mengantisipasi tekanan dengan instrumen kebijakan lainnya. Asumsi
ekonomi tersebut, omnibus law di bidang bahwa adanya relaksasi akan mendorong
perpajakan hadir sebagai salah satu bentuk ekonomi hanya akan berpengaruh secara
respon pemerintah. Omnibus law -yang akan signifikan jika dibarengi dengan kerjasama
secara simultan mengubah beberapa area dan gotong royong dari sektor lainnya.
dalam UndangUndang (UU) di bidang Sebagai akibatnya, adanya kegagalan atau
Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan keberhasilan pertumbuhan ekonomi tentu
(KUP), Pajak Penghasilan (PPh), Pajak tidak lantas merujuk kepada desain omnibus
Pertambahan Nilai (PPN), Cukai, law perpajakan semata.
Kepabeanan, serta Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah (PDRD) - dirasa sebagai Ketiga, kaitan omnibus law dengan agenda
langkah efektif jika dibandingkan harus reformasi perpajakan dan Rencana Strategis
menunggu pembahasan atas tiap UU di DJP 2020-2024. Reformasi pajak 2017-2020
bidang perpajakan. pada hakikatnya bertujuan untuk
meningkatkan tax ratio Indonesia yang saat
(Nilai pertumbuhan ekonomi global untuk ini masih di tingkat yang kurang
tahun 2019, 2020, dan 2021 ini masing- menggembirakan. Upaya mencapai target
masing diestimasi turun 0,1%; 0,1%; dan tersebut dilakukan melalui lima pilar
0,2% apabila dibandingkan dengan proyeksi reformasi pajak: sumber daya manusia,
IMF pada bulan Oktober 2019 lalu. Lihat: teknologi informasi dan data, proses bisnis,
IMF, “Tentative Stabilization, Sluggish organisasi, dan revisi undang-undang di
Recovery?,” World Economic Outlook bidang pajak (KUP, PPh, dan PPN).8
Kehadiran omnibus law bukanlah bagian
dari rencana awal reformasi pajak itu tetapi, Brzezinski (2015) juga berpendapat
sendiri. Lantas, bagaimana kaitan antara bahwa perumusan hukum pajak juga harus
keduanya? Agenda reformasi pajak dalam mengacu pada prinsip perlindungan terhadap
rangka meningkatkan tax ratio pada kepentingan keuangan negara.10
dasarnya bisa menjadi bagian dari redesain Singkatnya, desain hukum pajak sebisa
sistem pajak untuk meningkatkan daya saing mungkin tidak menciptakan gangguan yang
dan ekonomi nasional. Reformasi pajak serius bagi penerimaan dan kas negara.
melalui kelima pilar tersebut dapat
menciptakan sistem pajak yang Kelima, untuk menjamin implementasi
berkepastian, misalkan dalam hal berjalan secara efektif serta menjaga prinsip
pendekatan kolaboratif, proses bisnis pajak kepastian, omnibus law tersebut perlu segera
yang efisien, upaya mencegah dan diikuti dengan peraturan-peraturan turunan
menyelesaikan sengketa pajak dengan yang bersifat teknis. Instrumen peraturan
efektif, dan sebagainya. Sebaliknya, tersebut dibutuhkan sebagai pegangan
omnibus law juga bisa mencakup terobosan bersama sehingga seluruh pemangku
hukum yang bersifat cepat bagi upaya kepentingan meyakini bahwa tiap aturan
meningkatkan tax ratio melalui peningkatan tersebut dapat dilaksanakan.12 Pembaruan
kepatuhan dan basis pajak yang bertambah aturan teknis tersebut tentunya termasuk
dari investasi. mengidentifikasi dan menghapus peraturan-
peraturan teknis sebelumnya yang masih
Rencana omnibus law juga tidak terlepas mengacu pada peraturan yang lama. Jika
dari bagian Rencana Strategis DJP 2020- tidak demikian, kontroversi dapat muncul
2024 yang menekankan dua hal, yakni dan berisiko mengurangi keyakinan
perluasan basis pajak dan peningkatkan masyarakat dalam menggunakan aturan baru
perekonomian. Artinya, Renstra DJP 2020- tersebut.13 Keenam, dalam rangka
2024 tidak hanya memiliki spirit yang menyeimbangkan upaya merelaksasi
selaras dengan omnibus law perpajakan, ekonomi melalui sistem pajak dengan
namun juga memberikan penjabaran detail meningkatkan penerimaan pajak di sisi
dalam menopang keberhasilan sekaligus sebaliknya, maka diperlukan strategi baru
mengantisipasi risiko yang mungkin timbul. yang dinamakan
Keempat, omnibus law pada dasarnya RELAKSASIPARTISIPASI. Artinya,
memperlihatkan penggunaan prinsip bahwa relaksasi pajak harus dilakukan secara
hukum pajak harus selaras dengan apa yang bersyarat dan mengharapkan timbal balik
menjadi target dan koridor perekonomian berupa partisipasi masyarakat dalam sistem
nasional.9 Artinya, perumusan hukum pajak pajak (ekonomi). Penting untuk
harus ‘tunduk’ dengan apa yang menjadi digarisbawahi bahwa relaksasi dalam sistem
strategi ekonomi secara umum. Penggunaan pajak mencakup hukum, kebijakan, dan/atau
prinsip tersebut terlihat sangat jelas pada administrasinya. Strategi RELAKSASI-
usulan-usulan dalam omnibus aw dari soal PARTISIPASI dapat dilakukan melalui
tarif hingga insentif pajak dalam rangka empat strategi yaitu (i) relaksasi
memperkokoh ekonomi nasional. Akan dipertukarkan dengan partisipasi masyarakat
dalam menggerakkan perekonomian, (ii) Ministers (2017): 16-23. 13 Hans Gribnau,
relaksasi yang dipertukarkan dengan data “Equality, Legal Certainty and Tax
dan informasi, (iii) relaksasi yang berbasis Legislation in the Netherlands: Fundamental
pada perilaku kepatuhan, serta (iv) relaksasi Legal Principles as Checks on Legislative
yang diimbangi dengan kepastian kontribusi Powers: A Case Study," Utrecht Law
pajak.14 Strategi RELAKSASI- Review Vol. 9 Issue 2 (2013): 52.
PARTISIPASI tersebut harus didukung oleh
penguatan kelembagaan otoritas pajak, (Policy Note_Omnibus Law Perpajakan.pdf)
inklusi pajak berkesinambungan, serta
ketersediaan teknologi informasi Perubahan pada UU KUP
administrasi pajak yang mumpuni. Faktor
keberhasilannya juga akan ditentukan oleh Pada UU KUP terdapat tiga pokok
kolaborasi dengan seluruh pemangku perubahan antara lain yaitu pengurangan
kepentingan, seperti akademisi, pengadilan sanksi bunga, pengurangan imbalan bunga,
pajak, konsultan pajak, instansi pemerintah dan penghapusan beberapa ketentuan yang
lainnya, pemerintah daerah, dan sebagainya. menimbulkan makna ganda pada UU KUP
Dalam hal ini, komitmen dan kepemimpinan
sebelumnya. Pengurangan sanksi bunga
politik dibutuhkan. Sebagai penutup,
yang terdapat pada Pasal 8,9,13,14, dan 19
tercapainya target penerimaan pajak di masa
mendatang bukan sesuatu hal yang mustahil. UU KUP diubah menjadi sebesar pajak
Kuncinya hanya satu, mendudukkan sektor kurang bayar dikali dengan tarif bunga per
pajak sebagai agenda sentral pembangunan bulan dikali jumlah bulan. Tarif bunga per
Indonesia. bulan ini mengacu pada suku bunga acuan
yang telah ditentukan oleh Menteri
8 Informasi mengenai reformasi perpajakan
2017-2020 (jilid III) dapat diakses pada Keuangan yang dihitung pada tanggal
https://www.pajak.go.id/id/reformasi- dimulainya penghitungan sanksi dibagi 12
perpajakan (diakses 3 Desember 2019). 9 lalu ditambah oleh uplift factor berdasarkan
Bogumil Brzezinski, “Improving Tax tingkat kesalahan yang dilakukan oleh wajib
Legislation: Some Theoretical Issues," pajak. Besaran uplift factor pada pengenaan
dalam Tax Legislation: Standards, Trends
sanksi administratif yang dimaksud yaitu :
and Challenges, Wlodzimierz Nyikiel dan
Malgorzata Sek, eds. (Wolter Klu wer SA,
1. Pasal 19 ayat 1 terkait bunga
2015), 24
penagihan, pasal 19 ayat 2 terkait
10 Ibid. 11 Vitor Gaspar, et.al., “Fiscal angsuran atau penundaan
Policy and Development: Human, Social, pembayaran pajak, dan pasal 19 ayat
and Physical Investment for the SDGs,” IMF
3 terkait kurang bayar penundaan
Staff Discussion Note SDN/19/03 (IMF,
penyampaian SPT Tahunan uplift
2019). 12 IMF dan OECD, “Tax Certainty,"
IMF/OECD Report for the G20 Finance factor sebesar 0%;
2. Pasal 8 ayat 2 dan 2a terkait kurang Pada pengurangan imbalan bunga juga
bayar Pembetulan SPT, pasal 9 ayat terjadi perubahan yang pada UU KUP
2a dan 2b terkait sebelumnya sebesar 2% per bulan diubah
pembayaran/penyetoran pajak yang menjadi sebesar pajak lebih bayar dikali tarif
dilakukan setelah tanggal jatuh bunga per bulan dikali dengan jumlah bulan.
tempo, dan pasal 14 ayat 3 terkait Tarif bunga per bulan ini juga mengacu pada
pajak tidak/kurang dibayar akibat suku bunga acuan yang telah ditentukan oleh
salah tulis/hitung atau PPh tahun Menteri Keuangan, berlaku pada tanggal
berjalan uplift factor sebesar 5%; dimulainya penghitungan sanksi dibagi 12.
3. Pasal 8 ayat 5 terkait pajak yang Terdapat penghapusan pada ketentuan
kurang dibayar yang timbul sebagai mengenai pidana pajak yang telah diputus
akibat dari pengungkapan tetap dapat diterbitkan ketetapan pajak dan
ketidakbenaran pengisian SPT uplift ketentuan mengenai kealpaan pertama kali
factor sebesar 10%; dan wajib pajak dalam pelaksanaan pemeriksaan
4. Pasal 13 ayat 2 terkait Surat bukti permulaan yang sulit dibuktikan.
Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB) dan pasal 13 ayat 2a Perubahan pada UU PPN
terkait pengembalian Pajak Masukan
Pada UU PPN terdapat beberapa perubahan
(PM) dari PKP yang tidak
yaitu mengenai penyerahan secara
berproduksi uplift factor sebesar
konsinyasi, penyerahan hasil pertambangan
15%.
batu bara, pengkreditan Pajak Masukan, dan
faktur pajak. Perubahan ini dipecah menjadi
tiga klaster yakni klaster meningkatkan
pendanaan investasi, klaster mendorong
kepatuhan wajib pajak dan wajib bayar
secara sukarela, dan klaster menciptakan
keadilan iklim berusaha di dalam negeri.

Pada klaster meningkatkan pendanaan


investasi perubahan yang terjadi yaitu
ketentuan pengalihan Barang Kena Pajak
(BKP) untuk tujuan setoran modal pengganti
saham (inbreng) yang semula merupakan
penyerahan BKP tetapi dalam UU Ciptaker
ini bukan lagi termasuk dalam penyerahan pemanfaatan JKP dari luar Daerah
BKP. Pabean di dalam Daerah Pabean
yang ditagih dengan penerbitan
Pada klaster mendorong kepatuhan wajib ketetapan pajak dapat dikreditkan
pajak dan wajib bayar secara sukarela oleh PKP sebesar jumlah pokok PPN
terdapat beberapa perubahan yaitu : dengan ketentuan telah dilakukan
pelunasan dan tidak dilakukan upaya
1. Semua PM atas perolehan BKP hukum serta memenuhi ketentuan
dan/atau JKP sebelum berproduksi pengkreditan.
dapat dikreditkan sepanjang faktur
pajak memenuhi ketentuan formal Pada klaster meningkatkan kepastian hukum
dan material. perubahannya yaitu pada UU PPN
2. PM atas perolehan BKP dan/atau sebelumnya konsinyasi yang diatur
JKP, impor BKP dan pemanfaatan merupakan penyerahan BKP tetapi dalam
BKP tidak berwujud dan/atau UU Cipta Kerja diubah menjadi bukan
pemanfaatan JKP dari luar Daerah penyerahan BKP. Sebaliknya, penyerahan
Pabean di dalam Daerah Pabean batu bara yang sebelumnya merupakan
sebelum dikukuhkan sebagai PKP bukan penyerahan BKP diubah menjadi
dapat dikreditkan menggunakan penyerahan BKP.
pedoman pengkreditan PM sebesar
80% dari Pajak Keluaran (PK) yang Pada klaster menciptakan keadilan iklim
seharusnya dipungut. berusaha di dalam negeri perubahannya ada
3. PM atas perolehan BKP dan/atau pada pencatuman Nomor Induk
JKP, impor BKP, serta pemanfaatan Kependudukan (NIK) pembeli yang tidak
BKP Tidak Berwujud dan/atau mempunyai NPWP dalam faktur pajak.
pemanfaatan JKP dari luar Daerah
Pabean di dalam Daerah Pabean Perubahan pada UU PPh
yang tidak dilaporkan pada SPT
Pada UU PPh terdapat beberapa perubahan
Masa PPN yang diberitahukan
yakni mengenai objek pajak, subjek pajak,
dan/atau ditemukan pada waktu
dan subjek pajak luar negeri. Perubahan
dilakukan pemeriksaan dapat
dengan menambahkan status
dikreditkan oleh PKP sepanjang
kewarganegaraan bagi subjek pajak dalam
sesuai ketentuan.
negeri baik WNI ataupun WNA dan
4. PM atas perolehan BKP dan/atau
memperjelas ketentuan status subjek pajak
JKP, impor BKP, serta pemanfaatan
WNI yang berada di luar Indonesia lebih
BKP Tidak Berwujud dan/atau
dari 183 hari selama 12 bulan bagi subjek pembuatannya pasti melibatkan banyak
pajak luar negeri. Hal ini bertujuan untuk pihak untuk mempertimbangkan setiap
meningkatkan kepastian hukum yang ketentuan yang ditinjau dari segala aspek.
dimiliki oleh setiap subjek pajak. WNA Perlunya sinergi yang kuat antara
yang menjadi subjek pajak dalam negeri pemerintah dan juga masyarakat agar dapat
dengan keahlian tertentu dikenakan PPh mengimplementasikan UU ini dengan baik
hanya atas penghasilan yang bersumber dari sehingga dapat mewujudkan Indonesia maju
Indonesia. Dalam hal meningkatkan
(https://www.pajak.go.id/id/artikel/uu-
pendanaan investasi terdapat beberapa
ciptaker-disahkan-simak-perubahannya-
perubahan yaitu:
pada-klaster-perpajakan)

1. PPh atas dividen dari dalam negeri


dihapuskan;
DAMPAK UUD CIPTA KERJA
2. Dividen dan penghasilan setelah
pajak dari luar negeri tidak Meningkatkan Pendanaan Investasi
dikenakan PPh jika diinvestasikan Dicapai dengan cara:
atau digunakan untuk kegiatan usaha 1. Penurunan tarif PPh Badan secara
di Indonesia; bertahap 22% (2020 dan 2021), kemudian
3. Penghasilan dari luar negeri selain pada akhirnya 20% (2022 dan seterusnya);
BUT tidak dikenakan PPh bila 2. Penurunan tarif PPh Badan Wajib
diinvestasikan di Indonesia; Pajak Go Public (tarif umum -3%);
4. Bagian laba/SHU koperasi dan dana 3. Penghapusan PPh atas Dividen dari
haji yang dikelola oleh Badan dalam negeri;
Pengelola Keuangan Haji (BPKH) 4. Penghasilan tertentu (termasuk
merupakan non-objek PPh; Dividen) dari Luar Negeri tidak dikenakan
5. Ruang penyesuaian tarif PPh Pasal PPh sepanjang diinvestasikan di Indonesia;
26 atas bunga dengan Peraturan 5. Non-objek PPh atas:
Pemerintah. a. Bagian laba/SHU koperasi,
b. Dana haji yang dikelola BPKH;
Pemerintah selalu berupaya untuk 6. Ruang untuk Penyesuaian TarifPPh
mengembangkan dan menyempurnakan Pasal 26 atas Bunga;
regulasi yang ada salah satunya dengan 7. Penyertaan modal dalam bentuk aset
mengesahkan UU Cipta Kerja ini. Dalam (imbreng) tidak terutang PPN.
proses pengesahan RUU Cipta Kerja  
menjadi UU Cipta Kerja memang banyak Mendorong Kepatuhan Wajib Pajak
pro dan kontra yang terjadi namun dalam
1. Relaksasi Hak Pengkreditan Pajak 4. Non-objek PPh atas sisa lebih
Masukan bagi Pengusaha Kena Pajak; dana Badan Sosial & Badan Keagamaan
2. Pengaturan Ulang: (sebagaimana Lembaga Pendidikan);
a. Sanksi Administratif Pajak, 5. Pidana Pajak yang telah diputus tidak
b. Imbalan Bunga. lagi diterbitkan ketetapan pajak;
  6. Penerbitan STP daluwarsa 5 tahun;
Meningkatkan Kepastian Hukum 7. STP dapat diterbitkan untuk menagih
1. Penentuan Subjek Pajak Orang imbalan bunga yang seharusnya tidak
Pribadi: diberikan.
a. WNI maupun WNA tinggal > 183 hari di  
Indonesia menjadi Subjek Pajak DN, Menciptakan Keadilan Iklim Berusaha Di
b. Pengenaan PPh bagi WNA yang Dalam Negeri
merupakan Subjek Pajak DN dengan 1. Pemajakan Transaksi Elektronik:
keahlian tertentu hanya atas penghasilan dari a. Penunjukan platform memungut PPN,
Indonesia, b.Pengenaan pajak kepada Subjek Pajak LN
c. WNI berada di Indonesia < 183 hari dapat atas transaksi elektronik di Indonesia;
menjadi Subjek Pajak LN dengan syarat 2. Pencantuman NIK pembeli yang
tertentu.; tidak memiliki NPWP dalam Faktur Pajak.
2. Penyerahan batu bara termasuk  
penyerahan BKP; Sumber : Direktorat Peraturan Perpajakan
3. Konsinyasi bukan termasuk (PP) II
penyerahan BKP;

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai