Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO KASUS – FASILITATOR: BU SULIS

1. Sindroma Nefrotik

Seorang anak berusia 6 tahun dibawa orang tuanya ke poli umum dengan  keluhan
sembab diseluruh tubuh. Sejak 1 bulan yang lalu tampak sembab di kelopak mata. Sejak
2 minggu yang lalu tampak perut makin membesar dan kedua tungkai bengkak.  BAK
berwarna kuning dan tampak berbusa. Penyakit seperti ini baru pertama kali diderita,
tidak ada riwayat keluarga dengan penyakit yang sama.Ku: sakit sedang, kesadaran
kompos mentis. Suhu = 37oc. Td= 100/60 mmhg, hr= 96 x/menit, rr= 32 x/menit, bb 28
kg, tb 136 cm, edema (+) pada kedua kelopak mata, ascites (+), edema kedua tungkai dan
telapak kaki (+/+). Para dan jantung dalam batas normal.
Hasil laboratorium: Urinalisis: warna kuning agak keruh, berbusa, proteinuria +++,
eritrost 0-1 sel/lpb, leukosit 2-3 sel/lpb. Darah: hb 8,5 g/dl, leukosit 11.000/mm3b,
trombosit 400.000/mm3, led 40 mm/jam, protein total 4,0 g/dl, albumin 2,0 gr/dl, ureum
40 mg/dl, kreatinin 0,7 mg/dl, kolestrol 200 mg/dl. 

2. Juvenille DM

Seorang anak laki-laki usia 15 tahun dirawat di RS dengan keluhan sesak napas.
Keluhan disertai mual dan muntah, lemas, bibir kering, serta pusing sejak 2 hari yang
lalu. Pasien juga mengeluh lemas, pusing, dan penglihatan kabur. Pasien merasakan
lemas sejak 2 bulan yang lalu. Pasien sering merasa lapar, haus, dan ingin buang air kecil
serta kesemutan. Pasien mengeluh sering kencing pada malam hari. Pasien diketahui
memiliki riwayat diabetes mellitus sejak 2 bulan yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran
gelisah, suhu badan 35,4 o C, frekuensi nadi 64 x/menit, frekuensi nafas 28 x/menit.
Pemeriksaan Berat Badan (BB) awal 90 kg, BB sekarang 68 kg, Tinggi Badan (TB) 158
cm, BB/U ≥2 SD (gizi lebih), TB/U -2 SD sampai +2 SD (normal), BB/TB ≥2 SD
(gemuk), IMT 27,2 yaitu 1 SD sampai 2 SD (gemuk) dengan kesan overweight. Tekanan
darah 4 ekstremitas yaitu tangan kanan 120/90, tangan kiri 130/80, kaki kanan 120/80,
dan kaki kiri 130/90. Pada pemeriksaan neurologi ditemukan baal pada ibu jari kaki
kanan. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil laboratorium darah lengkap yaitu
hemoglobin (Hb) 14,0 gr/dl, leukosit 10.500/uL, eritrosit 5,3 juta/uL, hematokrit (Ht)
40%, trombosit 231.000/uL, glukosa 250 mg/dl, keton 300 mg/dl. Pada pemeriksaan
HbA1c didapatkan hasil 12%.

3. ITP

Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dirawat di RS karena mengeluh adanya memar
setelah main pedang-pedangan. Memar sebanyak 3 buah pada punggung, kemudian di
kedua tangan dan kaki sejak 3 hari yang lalu. Awalnya hanya terdapat bercak berwarna
merah dipunggung namun bercak ini tidak hilang dan berubah warna menjadi merah
kebiruan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang,
kesadaran compos mentis, nadi 136x/menit, pernapasan 32 x/menit, suhu 36,6 0 C, BB 14
kg, TB 95 cm, BMI 15,51 kg/m2 . Status gizi BB/U, TB/U, dan BB/TB normal . Pada
pemeriksaan laboratorium darah Rutin (11/11/2014) Hb 12,6 gr/dl, Ht 36 %, Leukosit
13300/µl, Trombosit 12000/µl, MCV 79 fl, MCH28 pg, MCHC 35gr/dl.
4. Meningitis/Enchepalitis

Seorang Anak laki-laki berusia 7 tahun datang ke rumah sakit ditemani ibunya karena
mengeluh sejak beberapa hari lalu sering merasa mengantuk dan tidur lebih lama dari
biasanya, saat ditanya mengeluh sering merasa pusing, terkadang mual dan muntah,
iritabilitas juga dialami dalam 2 hari ini. Orang tuanya mengira anaknya kelelahan karena
hobby main bola sampai tidak kenal waktu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan meningeal
sign . Ibunya mengatakan anaknya mengalami hiperpireksia 1 hari dan kejang tonik-
klonik selama hampir 15 menit. Setelah kejang tetap tidak sadar. Tiga hari sebelum
hiperpireksia, mengalami anoreksia karena pharyngitis yang dideritanya.

5. Kejang demam

Seorang anak perempuan berusia 2 tahun. mengalami demam tinggi sejak 1 hari yang
lalu. Pemeriksaan fisik didapat vital sign dengan hasil temperatur 380c, RR 26x/menit.
Ibunya mengaku sudah berusaha menurunkan demam anaknya dengan memberikan
paracetamol sirup. Tapi panas badan anaknya tidak kunjung turun bahkan sempat kejang.
Kejang yang dialami anaknya sekitar 3 menit, dan hanya ssatu kali dalam sehari. Ibunya
khawatir tentang keadaan anaknya, sebab beberapa hari yang lalu, dibawanya berkunjung
kerumah tetangganya yang menderita ayan dan ia takut anaknya tertular penyakit yang
sama. Selain itu saudara laki-lakinya yang berusia 7 tahun dulu yang pernah kejang
karena tertusuk paku di kakinya. Tetapi waktu itu dokter mendiagnosa penyakit
saudaranya tetanus. Ibunya juga mengatakan tidak tahu apa yang harus dilakukannya bila
anaknya mengalami kejang kembali.

6. Malnutrisi

Seorang anak laki-laki usia 11 bulan dirawat karena BAB cair selama 3 hari, 4-5x
perhari, BAB berwarna kuning, tidak ada lendir dan tidak ada darah. Tidak ada muntah.
Sebelumnya ia juga pernah mengalami diare pada usia 3 bulan, 8 bulan dan 10 bulan.
pasien lahir normal, spontan, cukup bulan ditolong bidan dengan berat badan lahir 2800
gr, panjang badan lahir 47 cm, lingkar kepala lahir tidak di ukur. Pasien saat ini
mengalami keterlambatan perkembangan, baru bisa merangkak dan duduk pada umur 9
bulan, tapi sejak sakit duduk harus di bantu.
Riwayat nutrisi sebelum sakit: ASI eksklusif dari lahir sampai umur 3 bulan, lalu usia
setelah 3 bulan sampai dengan sekarang: susu formula standar. Menurut ibunya, cara
membuat campuran susu formula sudah bener. Ibu tidak pernah membuat bubur bayi
rumahan dan lebih suka memakai bubur bayi pabrikan. Anak sudah pernah mendapat
imunisasi BCG, DPT 2x, hepatitis B 2x, dan polio 1x.
Pemeriksaan fisik: Pasien tampak sangat kurus, kesadaran kompos mentis, denyut nadi
124xmenit, isi dan tegangan cukup, pernapasan 30xmenit, suhu 36,8 derajat celcius,
setelah dilakukan pengukuran antropometri, hasil pengukuran: berat badan 5150 gr,
panjang 70 cm, lingkar kepala 46 cm, wajah seperti orang tua, tidak ada dismorfik, mata
tidak ada tanda-tanda defisiensi vitamin A, tidak ada edema, iga gambang, perut cekung,
lengan dan tungkai kurus, dan terdapat baggy pants.

Anda mungkin juga menyukai