Anda di halaman 1dari 57

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 terdapat tujuan negara diantaranya
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, yang dapat
dicapai melalui pembangunan nasional dalam bidang pendidikan. Pada pelaksanaannya,
agar lebih efektif dan efisien harus berpedoman pada tujuan pendidikan nasional dalam
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang sistem pendidikan nasional
menyebutkan, “Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.” Oleh karena itu, sebagai warga negara yang baik
harus berperan aktif dalam mencapainya terutama peran besar yang berasal dari aparatur
sipil negara sebagai bridge agent, agent of change, pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik dan perekat pemersatu bangsa yang tercantum dalam Undang-Undang No. 5
tahun 2014 tentang ASN. Karena peran dan fungsinya besar dalam mewujudkan tujuan
nasional, maka diperlukan ASN yang profesional.
Latihan dasar CPNS Golongan III angkatan XII yang diselenggarakan di BPSDM
Provinsi Jawa Barat ini merupakan proses pendidikan dan pelatihan untuk menyiapkan
ASN profesional yang ditandai dengan wawasan kebangsaan yang baik, mampu
menjadi problem solver terhadap isu yang menimpa bangsanya, menunjukan perilaku
bela negara, mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar ANEKA, memahami bidang
tugasnya sesuai dengan manajemen ASN, dan menerapkan pelayanan publik yang
optimal. Proses pendidikan dan pelatihan tersebut, diharapkan ASN dapat membentuk
karakter yang profesional dengan menumbuhkan kesadaran untuk mengaktualisasikan
tugas pokok dan fungsinya di tempat bertugas.
Sebagai CPNS yang bertugas di Dinas Pendidikan dan ditempatkan di unit kerja
SMAN 1 PEDES Kabupaten Karawang, dengan jabatan sebagai seorang guru maka
diwajibkan untuk peka terhadap isu dalam bidang pendidikan yang terjadi di unit kerja
dan mampu bertindak sebagai problem solver terhadap isu tersebut.
Realitas dalam dunia pendidikan secara umum masih terdapat isu kontemporer pada
proses pembelajaran yang perlu dirumuskan solusinya. Salah satu isunya adalah minat
belajar peserta didik yang masih rendah dalam mata pelajaran PKn, karena sugesti
peserta didik yang buruk terhadap mata pelajaran PKn yang menganggap materinya
penuh dengan hafalan dan teori. Padahal esensi mata pelajaran PKn adalah pemahaman
terhadap materi yang kemudian di aplikasikan dalam kehidupan sehari-sehari sehingga
membentuk pemahaman yang menyeluruh baik dalam segi kognitif, afektif dan
psikomotorik. Penyebab rendahnya minat belajar peserta didik juga adalah akibat dari
proses pembelajaran yang tidak melibatkan media pembelajaran dan metode
pembelajaran yang tepat dan menyenangkan. Hal ini terjadi karena kurangnya
kreatifitas dan inovasi guru dalam mengembangkan media dan metode pembelajaran
serta pembelajaran selalu terpusat pada guru.
Pemahaman materi pelajaran PKn sangat penting untuk membentuk warga negara
yang baik yang indikatornya ada pada tujuan pendidikan nasional. Salah satu materinya
adalah dinamika penerapan demokrasi Pancasila yang bertujuan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang demokratis dengan memahami prinsip-prinsip,
pilar-pilar dan nilai moral demokrasi Pancasila. Materi ini mebutuhkan penghayatan
dengan cara mengkorelasikan konsep teori dengan realitas kehidupan demokrasi
Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan negara.
Metode pembelajaran yang tepat untuk materi ini adalah sosiodrama karena
sosiodrama adalah bentuk metode mengajar dengan mendramakan atau memerankan
cara tingkah laku di dalam hubungan sosial. Metode Sosiodrama dapat memberikan
penghayatan yang lebih luas kepada peserta didik terhadap materi pelajaran dan metode
pembelajaran sosiodrama ini akan lebih menarik perhatian anak, sehingga suasana kelas
lebih hidup.
Berdasarkan observasi di SMA Negeri 1 Pedes ditemukan isu yang sama tentang
rendahnya minat belajar peserta didik dalam pelajaran PKn. Oleh karena itu, penulis
melakukan kegiatan aktualisasi dengan gagasan ”Peningkatan minat belajar peserta
didik pada materi sistem dan dinamika demokrasi Pancasila melalui metode
pembelajaran sosiodrama”.
1.2. Tujuan
Rancangan aktualisasi yang berjudul ” Peningkatan minat belajar peserta
didik pada materi sistem dan dinamika demokrasi Pancasila melalui metode

2
pembelajaran sosiodrama” ini bertujuan untuk :
a. Menginternalisasikan dan menerapkan nilai-nilai dasar PNS yang meliputi
akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai guru di tempat bertugas.
b. Memberikan kontribusi berupa gagasan yang diaktualisasikan dalam kegiatan
yang bertujuan untuk membantu peserta didik sebagai bentuk pelayanan publik
agar minat peserta didik belajar PKn meningkat.
c. Menjadikan kegiatan aktualisasi ini sebagai sarana habituasi dalam menjalankan
kewajiban sebagai guru yang profesional.

1.3 Manfaat
Pelaksanakan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN di unit kerja
SMAN 1 PEDES memiliki beberapa manfaat yaitu:
a. Bagi Penulis, kegiatan aktualisasi ini bermanfaat untuk membentuk karakter
ASN yang baik, profesional dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
sebagai guru di sekolah
b. Bagi organisasi, kegiatan aktualisasi ini bermanfaat sebagai pemecahan
masalah yang terjadi di lingkungan kerja sehingga tercapainya visi misi
sekolah.

1.4 Dasar dan Ruang Lingkup


a. Tempat Pelaksanaan
Aktualisasi Nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil Pelatihan
Dasar golongan III akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pedes Kabupaten
Karawang.
b. Waktu Pelaksanaan
Aktualisasi Nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil Pelatihan
Dasar golongan III akan dilaksanakan mulai tanggal 26 Agustus 2019 sampai
tanggal 25 September 2019
c. Kegiatan Pelaksanaan
Saat aktualisasi penulis berpedoman pada tugas pokok dan fungsi
menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 7 tentang Guru dan

3
Dosen yang merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan
prinsip profesionalitas bahwa guru harus memiliki komitmen untuk
meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia dan
memiliki tanggungjawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan. Kegiatan
aktualisasi ini juga berpedoman pada Sasaran Kinerja Pegawai dan inisiatif
sendiri yang terdiri dari :
a. Kegiatan berdasarkan SKP
 Menyusun Perangkat Pembelajaran (Unsur Utama)
 Melaksanakan kegiatan pembelajaran (Unsur Utama)
b. Kegiatan berdasarkan inisiatif sendiri adalah :
 Peningkatan minat belajar peserta didik pada materi sistem dan
dinamika demokrasi Pancasila melalui metode pembelajaran
sosiodrama

4
BAB II
KONDISI UMUM ORGANISASI
2.1 Profil Sekolah
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Pedes
Akreditasi :A
Alamat sekolah : Jl. Raya Sungai Buntu
Desa : Kertaraharja
Kecamatan : Pedes
Kabupaten : Karawang
Provinsi : Jawa Barat
Kode Pos : 41353 
Email : smansap96_krw@yahoo.co.id
Jumlah PNS : 30 orang
Jumlah GTT : 29 orang
2.2 Visi dan Misi Sekolah
Visi SMA Negeri 1 Pedes adalah :
”Meraih prestasi dengan mengembangkan potensi kecerdasan, intelegensi,
emosional dan spiritual untuk menghadapi tantangan dimasa depan.”
Misi SMA Negeri 1 Pedes adalah :
a. Membina akhlak dan moral dengan dilandasi oleh sikap keteladanan
b. Menciptakan kerjasama yang harmonis dikalangan guru, karyawan dan peserta
didik
c. Mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif agar dapat diterima
dengan mudah oleh peserta didik.
d. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan masyarakat dalam
meraih tujuan Pendidikan Nasional.
e. Meningkatkan kesadaran untuk beribadah melalui Pelaksanakan tugas sebagai
guru/karyawan  yang professional.

5
f. Meningkatkan disiplin terhadap diri sendidri dan kepada peserta didik sebagai
jembatan untuk meraih kesuksesan /Prestasi.
g. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, sejuk dan rapih.

2.3 Tujuan SMA Negeri 1 Pedes


a. Meningkatkan kualitas beribadah terhadap Tuhan Yang Maha Esa  bagi warga
sekolah
b. Mendidik moral peserta didik dengan keteladanan guru.
c. Mengembangkan sistem KBM yang berbasis Teknologi Informatika
d. Membangun kerjasama dengan lembaga lain untuk meningkatkan keterampilan
peserta didik
e. Tercapainya 100% kelulusan dalan UN dan UAS
f. Memperoleh yang terbaik dalam  Olympade Sains, peserta didik teladan dan
Guru teladan di Kabupaten Karawang.
g. Melengkapi Perpustakaan dengan buku-buku paket mata pelajaran, mobelair
dan pendingin ruangan
h. Melengkapi fasilitas multi media sebagai sarana pengembangan system belajar.
i. Melakukan penanaman pohon untuk melindungi lingkungan sekolah dari
pemanasan global
2.4 Nilai Organisasi
Nilai organisasi di SMA Negeri 1 Pedes yang tumbuh dan berkembang yang
berhasil di eksplorasi dan akan menjadi spirit dalam perumusan visi, misi, serta
kegiatan di SMA Negeri 1 Pedes adalah Berprestasi, prestasi adalah indikator
penting dari hasil yang diperoleh selama mengikuti pendidikan dengan menggali
potensi peserta didik dalam
 kecerdasan intelegensi
David Wechsler, intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah,
berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara
garis besar dapat disimpulkan bahwa intelegensi adalah suatu kemampuan
mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu,
intelegensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan
dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir
rasional itu.

6
 Kecerdasan emosional
Kemampuan mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan
memotivasi diri sendiri, kemampuan mengolah emosi dengan baik pada diri
sendiri dan orang lain.

 Kecerdasan spiritual
Kecerdasan spiritual berkaitan dengan masalah makna, nilai, dan tujuan hidup
manusia. Dalam kondisi yang sangat buruk dan tidak diharapkan, kecerdasan
spiritual mampu menuntun manusia untuk menemukan makna dan juga dapat
menuntun manusia dalam meraih cita-citanya. Kecerdasan spiritual melampaui
kemampuan untuk cerdas berpikir, merasa, bertindak dan berperilaku dalam
konteks situasional atau kerangka kerja yang diberikan. Kecerdasan spiritual
memungkinkan manusia untuk bijaksana dalam merefleksikan situasi untuk
menemukan dirinya yang lebih bermakna sehingga mampu mengubah sesuatu
menjadi lebih berharga (Mengel, 2005). Proses mencapai visi tersebut harus
diterapkan nilai-nilai organisasi yang terdapat dama misi organisasi yaitu
keteladanan, kerjasama, optimis dan disiplin.
2.5 Struktur Organisasi
Drs. Yan Sukatma
KOMITE
Wijaya KEPALA
SEKOLAH
SEKOLAH
Sutrisna, S.Pd H. Jaji Hanuji
Kartaatmaja, S.Pd
H. Kurnia Ismail

Aiman Subhan, KASUBAG TU


S.Hum Trihatmoko, SE

Ust. Toto Ahmad

Teja Laksana Saiful Hadi,


Ismail, S.Ag
WAKASEK WAKASEK WAKASEK
S.Pd WAKASEK
KURIKULUM KURIKULUM HUMAS
Dodo Anwar, SARPRAS
Indra Purba W., Abdul
Ulya S.Pd Komar, S.Pd
S.Pd
Haryansah, S.Pd

KOOR. KOOR. LAB KOOR.


KOOR.
LAB IPA KOMPUTER PERPUSTAKAA
K3
Epi
Winarti, H. Roni Anwari, N
Wahyuni, S.Pd Saepihani,
S.Pd S.Pd S.Pd

WALI KELAS

DEWAN GURU
7
PESERTA DIDIK
SMA NEGER 1 PEDES
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Sekolah
Posisi saya di SMA Negeri 1 Pedes adalah sebagai wali kelas XI IPA 5 dan
melaksanakan tupoksi sebagai seorang guru atau pengajar dalam mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
2.6 Tugas Pokok dan Fungsi ASN
Sesuai dengan perundang-undangan yaitu Undang-Undang ASN no. 5 Tahun
2014 fungsi dari seorang ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, dan perekat pemersatu bangsa. Sehingga sangat penting bagi seorang ASN
untuk memiliki nilai-nilai dasar ASN yaitu akuntabel, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) sehingga tercipta pelayanan yang baik.
Tugas Pokok dan fungsi dari seorang guru adalah sebagai berikut:
1. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
3. Melaksanakan kegiatan proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, dan
ujian akhir
4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
6. Mengisi daftar nilai anak didik
7. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada
guru lain dalam proses pembelajaran
8. Membuat alat pembelajaran / alat peraga
9. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
10. Mengikuti kegiatan pengembangan dan permasyarakatan kurikulum
11. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
12. Mengadakan pengembangan program pembelajaran
13. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
14. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
15. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya

8
16. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat
Tugas pokok dan fungsi (tupoksi) penulis sebagai wali yaitu untuk :
Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam :
1. Pengelolaan kelas :
a. Tugas Pokok meliputi
 Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
 Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam lingkungan penidikan
 Membina karakter, budi pekerti, dan kepribadian anak didik
 Membantu pengembangan keterampilan dan kecerdasan anak didik
b. Keadaan anak didik
 Mengetahui identitas lain dari anak didik
 Mengetahui jumlah (Putra dan Putri) dan nama-nama anak didik
 Mengetahui kehadiran anak didik setiap hari
 Mengetahui masalah-masalah yang dihadapi anak didik
c. Melakukan penilaian
 Tingkah laku anak didik sehari-hari di sekolah
 Kerajinan, kelakuan, dan kedisiplinan anak
d. Mengambil tindakan bila dianggap perlu
 Pembinaan, pemberitahuan, dan pengarahan
 Peringatan secara lisan dan tertulis
 Peringatan khusus yang terkait dengan BP/Kepala Sekolah
e. Langkah Tindak Lanjut
 Memperhatikan buku nilai rapor anak didik
 Memperhatikan keberhasilan/kenaikan anak didik
 Memperhatika dan membina suasana kekeluargaan
2. Penyelenggaraan Administrasi kelas, meliputi:
a. Papan absensi anak didik
b. Daftar pelajaran dan daftar piket
c. Buku presensi
d. Buku jurnal kelas
e. Tata tertib kelas

9
3. Penyusunan dan pembuatan statistik bulanan anak didik
4. Pembuatan catatan khusus tentang anak didik
5. Pencatatan mutasi anak didik
6. Pengisian dan pembagian buku laporan penilaian hasil belajar

Tabel 2.1 Contoh Format Sasaran Kinerja Pegawai

II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG


NO I. PEJABAT PENILAI NO DINILAI
1 Nama 1 Nama
2 NIP 2 NIP
3 Pangkat/Go   3 Pangkat/Gol.  
l. Ruang Ruang
4 Jabatan   4 Jabatan  
5 Unit Kerja   5 Unit Kerja  
TARGET
NO III. KEGIATAN TUGAS JABATAN AK KUANT/ KUAL/ WAKT
BIAYA
OUTPUT MUTU U
Menyusun Kurikulum, Silabus atau Lapora
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran; 2 100 12 bln  
n
Melaksanakan kegiatan Lapora
2 2 100 12 bln  
pembelajaran; n
Menyusun alat ukur/soal sesuai mata Lapora
3 2 100 12 bln  
SISTEM PAKET

pelajaran; n
Menilai dan mengevaluasi proses 1
dan hasil belajar pada mata 0, Lapora
4 2 100 12 bln  
pelajaran yang diampunya; 5 n

Menganalisis hasil penilaian Lapora


5 pembelajaran; 2 100 12 bln  
n
Melaksanakan pembelajaran
perbaikan dan pengayaan dengan Lapora
6 2 100 12 bln  
memanfaatkan hasil penilaian dan n
evaluasi;
Melaksanakan pengembangan diri
atau PKB (1 Laporan Jika hanya 1 Lapora
7 Jenis/Kegiatan, 2 laporan Jika 2 1 1 1 100 12 bln  
n
jenis/kegiatan, dst):
Melaksanakan publikasi ilmiah dan
Membuat karya inovatif (1 Laporan Lapora
8 Jika hanya 1 Jenis/Kegiatan, 2 1 1 1 100 12 bln  
n
laporan Jika 2 kegiatan, dst):
Melaksanakan tugas wali kelas
Lapora
9 1 1 1 100 12 bln  
n

  Jumlah 13,50            

10
Unsur-unsur SKP merupakan bagian dari formulir SKP yang akan merupakan
bagian dari penyusunan SKP. Unsur-Unsur SKP terdiri dari kegiatan tugas jabatan,
angka kredit dan target. Kegiatan tugas jabatan harus mengacu kepada penetapan
kinerja/RKT instansi masing-masing dan dijabarkan sesuai dengan tugas, fungsi,
wewenang dan tanggung jawabnya beserta uraian tugas yang dimiliki oleh masing-
masing tingkatan jabatan dari yang tertinggi hingga tingkatan tertendah (Eselon I-V,
JFU dan JFT). Adapun penjelasan nya sebagai berikut:
a. Angka kredit merupakan Satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi
nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang pejabat fungsional dalam
rangka pembinaan karier yang bersangkutan ditetapkan dengan jumlah angka kredit
yang akan dicapai.
b. Target merupakan rencana capaian kegiatan dari tugas jabatan yang akan
diwujudkan secara jelas sebagai ukuran prestasi kerja. Target harus harus meliputi
beberapa aspek seperti kuantitas, kualitas, Waktu dan biaya. Kuantitas (Target
Output) dapat berupa dokumen, konsep, naskah, surat keputusan, paket, laporan,
dan lain-lain. Kualitas (Target Kualitas) merupakan mutu hasil kerja yang terbaik,
target kualitas diberikan nilai paling tinggi 100 (seratus).

Waktu (Target Waktu) merupakan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk


menyelesaikan suatu pekerjaan, misalnya bulanan, triwulan, kwartal, semester, dan
tahunan. Biaya (Target Biaya) biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan dalam 1 (satu) tahun, misalnya jutaan, ratusan juta, miliaran, dan lain-lain.
Dalam hal biaya hanya diisi oleh PNS yang secara langsung mempertanggungjawabkan
biaya kegiatan tersebut dalam hal ini PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).

11
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN
3.1. Tugas, Fungsi dan Peran ASN
a. Tugas ASN
Tugas dari ASN yang terdapat dalam Pasal 11, Pegawai ASN bertugas:
 Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
 Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
 Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
b. Fungsi ASN
Sesuai dengan perundang-undangan yaitu Undang-Undang ASN no. 5
Tahun 2014 fungsi dari seorang ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, dan perekat pemersatu bangsa.
c. Peran ASN
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan
yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan
kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya tersebut. Harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik.
3.2. Nilai-Nilai dasar ASN
Nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan suatu tataran nilai yang
ditanamkan dan diinternalisasi pada diri seluruh Aparatur Sipil Negara melalui
pendidikan dan pelatihan dasar CPNS yang diselenggarakan secara integrasi yaitu
penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-
klasikal di tempat Pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan peserta
mampu menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasi nilai-nilai dasar profesi
ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA). Penjabarannya adalah sebagai berikut:
A. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap

12
level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan
pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya.
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas
personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas
organisasi, dan akuntabilitas stakeholder.
a) Akuntabilitas Personal
Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri
seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika.
b) Akuntabilitas Individu
Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan
lingkungan kerjanya, yaitu PNS dengan instansinya sebagai pemberi
kewenangan. Pemberi kewenangan bertanggungjawab untuk
memberikan arahan yang memadai, bimbingan, dan sumber daya serta
menghilangkan hambatan kinerja, sedangkan PNS sebagai aparatur
Negara bertanggungjawab untuk memenuhi tanggung jawabnya.
c) Akuntabilitas Kelompok
Kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama kelompok.
Dalam hal ini tidak ada istilah “Saya”, tetapi yang ada adalah “Kami”.
Dalam kaitannya dengan akuntabilitas kelompok, maka pembagian
kewenangan dan semangat kerjasama yang tinggi antar berbagai
kelompok yang ada dalam sebuah institusi memainkan peranan yang
penting dalam tercapainya kinerja organisasi yang diharapkan.
d) Akuntabilitas Organisasi
Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah
dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap
organisasi/institusi maupun kinerja organisasi kepada stakeholder
lainnya.
e) Akuntabilitas Stakeholder
Stakeholder yang dimaksud adalah masyarakat umum, pengguna
layanan, dan pembayar pajak yang memberikan masukan, saran, dan
kritik terhadap kinerjanya. Jadi akuntabilitas stakeholder adalah
tanggung jawab organisasi pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan

13
kinerja yang adil, responsif dan bermartabat.
Nilai Nilai-nilai Akuntabilitas antara lain :
a. Kepemimpinan, pemimpin memberi contoh pada orang lain adanya
komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan sehingga
memberikan efek positif bagi pihak lain untuk berkomitmen
b. Transparansi,keterbukaan informasi yang akan mendorong tercapainya
akuntabilitas
c. Tanggung jawab (Responsibilitas), memberikan kewajiban bagi setiap
individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap
tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk
bertanggungjawab atas keputusan yang telah dibuat.
d. Integritas, menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan
mematuhi semua hukum yang berlaku.
e. Keadilan, landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara
dan dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya.
f. Kepercayaan, rasa keadilan yang akan menimbulkan pada sebuah rasa
kepercayaan
g. Keseimbangan, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik
juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan
keahlian (skill) yang dimiliki.
h. Kejelasan, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga
harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan
keahlian (skill) yang dimiliki.
i. Konsistensi, menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang
akuntabel.
B. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
tehadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. sedangkan
nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Nilai nasionalisme yang tertera dalam Pancasila diantaranya :
1) Ikhlas

14
2) Adil
3) Toleransi
4) Gotong royong
5) Musyawarah
6) Demokrasi
7) Amanah
8) Rela berkorban, dan
9) Cinta tanah air.
Kita sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga dan
mencintai bangsa dan negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita terhadap
bangsa dan negara tidak berarti kita merasa lebih hebat dan lebih unggul
daripada bangsa dan negara lain. Kita tidak boleh memiliki semangat
nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme) tetapi kita harus mengembangkan
sikap saling menghormati, menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa
lain. Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan
bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang dalam
arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan
tidak sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal penting. Diharapkan
dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara.
C. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika
suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis
yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.

15
Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika
suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis
yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Sebagai sebuah profesi, ASN juga memiliki kode etik yang harus
dipatuhi yang tercantum dalam undang-undang ASN.. Kode etik dan kode
perilaku ASN yakni sebagai berikut:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi.
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan.
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien.
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain.
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN.
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang


ASN, yakni sebagai berikut:
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

16
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
Etika publik memiliki dimensi sebagai berikut :
 Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
Etika publik menekankan pada aspek nilai dan norma, serta prinsip moral,
sehingga etika publik membentuk integritas pelayanan publik.
 Dimensi Modalitas
Pemerintah bersih adalah syarat kemajuan suatu bangsa. Pemerintahan
korup menyebabkan kemiskinan, sumber diskriminasi, rentan konflik dan
penyalahgunaan kekuasaan. Unsur-unsur modalitas dalam etika publik
yakni akuntabilitas, transparansi dan netralitas.
 Dimensi Tindakan Integritas Publik
Pembentukan moral, niat baik yang didukung oleh lingkungan dan
pengalaman yang menyediakan infrastruktur etika berupa sarana yang
mendorong dan memberi sanksi bagi yang melanggar norma-norma dalam
pelayanan publik.
D. Komitmen Mutu
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur

17
capaian hasil kerja. Kinerja aparatur dalam memberikan layanan publik yang
bermutu harus berlandaskan prinsip efektivitas, efisiensi, dan inovasi. Komitmen
mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada
kualitas hasil. Komitmen mutu memiliki subnilai dasar sebagai berikut:
1) Inovatif;
2) Efektif;
3) Efisien;
4) Berorientasi mutu.

Beberapa sifat yang harus dimiliki oleh aparatur yang mampu


menciptakan inovasi adalah:
1) Senantiasa merasa butuh untuk terus mengembangkan kemampuan;
2) Bersifat dinamis dan berpikir kritis terhadap situasi yang berkembang;
3) Selalu menjadikan keterbatasan sebagai sarana untuk melakukan kreatifitas
dan inovasi;

Namun demikian, beberapa sifat positif tersebut tidak bisa berkembang,


jika tidak didukung oleh factor-faktor pendukungnya, seperti:
1) Kepemimpinan yang memiliki visi dan misi untuk melakukan perubahan
yang lebih baik;
2) Lingkungan kerja yang mendorong terciptanya kreatifitas kerja;
Budaya organisasi yang memfasilitasi terjadinya inovasi, seperti budaya kerja
yang dinamis, kreatif, tidak cepat puas, tidak cepat menyerah, pekerja keras,
malu jika tidak berbuat lebih baik, dan menghargai hasil karya orang lain.
Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/ jasa yang diberikan kepada pelanggan
(customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui
harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat pembeda
atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh
lembaga lain sebagai pesaing (competitors).
Komitmen mutu dikelompokan menjadi beberapa indikator yaitu sebagai
berikut :

18
1. Perbaikan mutu
Mutu merupakan persepsi pengguna layanan terhadap kemampuan suatu
organisasi dalam menjawab kebutuhan dan harapan pelanggan. Mutu
bersifat dinamis, sehingga setiap organisasi dituntut untuk memperbaiki
kinerjanya secara terus menerus. Ada beberapa metode sederhana yang
paling banyak digunakan bagi setiap organisasi penyedia layanan baik
organisasi pemerintah maupun swasta untuk melakukan perbaikan secara
terus menerus (continous improvement).
a. Metode Plan Do Check Act (PDCA), Metode ini diperkenalkan Edward
Deming tahun 1950 (Tague: 2004; 15) pada saat ia memberikan kuliah
di Jepang. Biasa dikenal juga dengan istilah lain yaitu Plan Do Study
Act (PDSA), metode ini digunakan untuk membantu organisasi dalam
melakukan perbaikan secara terus menerus.
b. Diagram sebab dan akibat (cause and effect diagram).
Diagram sebab dan akibat adalah metode yang digunakan untuk
mengidentifikasi berbagai faktor yang menjadi akar permasalahan yang
dianggap menjadi kendala dalam mutu.
2. Manajemen mutu
Manajemen mutu harus dilaksanakan secara terintegrasi, dengan
melibatkan seluruh komponen organisasi, untuk senantiasa melakukan
perbaikan mutu agar dapat memuaskan pelanggan.
Pandangan Schuler dan Harris (1992: 4) menegaskan pentingnya
mutu sebagai komponen utama dalam peningkatan produktivitas, meraih
kepuasan pelanggan, dan memenangkan persaingan global. Bagi institusi
yang mampu menampilkan kinerja bermutu dan memenuhi persyaratan
lainnya, dapat mengajukan diri untuk mendapatkan pengakuan formal
dengan memperoleh penghargaan dari lembaga sertifikasi, baik di tingkat
nasional maupun internasional.
E. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi
sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena

19
dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup,
pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tersebut
tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak
secara jangka panjang.
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai
dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi sebagai berikut :
1) Jujur
2) Peduli
3) Mandiri
4) Disiplin
5) Tanggung jawab
6) Kerja keras
7) Sederhana
8) Berani
9) Adil
F. Pelayanan Publik
Sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh
instansi pemerintahan di pusat daerah, dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat
(lembaga administrasi negara: 1999). Dalam pelayanan publik terdapat prinsip-
prinsip pelayanan yaitu kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, akurasi,
keamanan, tanggung jawab, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan
akses, kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan serta kenyamanan.
G. Manajemen ASN
Pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional,
memiliki nilai dasar, etika prifesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia
sumberdaya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan zaman. Dalam
manajemen ASN mengatur kedudukan ASN, peran ASN, hak dan kewajiban
ASN, serta kode etik dan kode perilaku ASN.

20
3.3. Substansi Kegiatan
A. Identifikasi Isu dan Penetapan Isu
Isu adalah sebuah masalah yang menurut Barry Jones & Chase isu adalah
sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap diambil keputusannya.
Berdasarkan definisi yang telah disebut diatas, isu adalah suatu hal yang terjadi
baik di dalam maupun luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan
memberikan efek negatif terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap kritis.
Identifikasi isu berdasarkan pengamatan pribadi dan di dukung oleh hasil bertanya
dengan beberapa rekan kerja di sekolah tersebut.
Berikut ini adalah identifikasi isu yang menjadi penghambat di SMA Negeri
1 Pedes, adalah :
1. Rendahnya minat belajar peserta didik dalam mata pelajaran PKn
2. Masih banyaknya tenaga pengajar yang tidak linier
3. Rendahnya minat peserta didik dalam melanjutkan ke PTN
Untuk mengangkat salah satu isu sebagai prioritas, maka saya akan mencoba
menggunakan alat uji USG (Urgency, Seriousness, and Growth).
 Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan
masalah yang menyebabkan isu tadi.
 Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau
akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu
tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu
masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila
dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
 Growth
Seberapa besar kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin
memburuk jika dibiarkan.
Tabel 4.2 Indikator Skor

21
Skala Nilai
3 Besar
2 Sedang
1 Kecil

Tabel 4.3
Matriks Penentuan Isu Dengan Metode USG

No Permasalahan U S G Total Prioritas


1 Rendahnya minat belajar peserta
3 3 3 9 I
didik dalam mata pelajaran PKn
2 Masih banyaknya tenaga pengajar
1 1 1 3 III
yang tidak linier
3 Rendahnya minat peserta didik
2 2 2 6 II
dalam melanjutkan ke PTN

Dari hasil USG (Urgency, Seriousness, Growth) di atas, dapat dilihat isu yang
prioritas dengan nilai tertiggi yaitu “Rendahnya minat belajar peserta didik pada
materi dinamika penerapan demokrasi Pancasila”. Sehingga untuk menyelesaikan
isu tersebut, saya mengangkat sebuah gagasan yaitu “Peningkatan minat belajar
peserta didik pada materi dinamika penerapan demokrasi Pancasila dengan
metode pembelajaran sosiodrama.”
B. Gagasan Pemecahan Isu
Gagasan pemecah isu yaitu” Peningkatan minat belajar peserta didik pada
materi dinamika penerapan demokrasi Pancasila dengan metode pembelajaran
sosiodrama.” yang diuraikan dalam beberapa kegiatan :
1. Persiapan perangkat pembelajaran
2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran
3. Penampilan project pembelajaran
4. Evaluasi kegiatan pembelajaran\
5. Pelaksanaan tugas wali kelas

22
C. Keterkaitan Aktualisasi Kegiatan Nilai Dasar ANEKA dengan Visi Misi Organisasi
Unit Kerja : SMA Negeri 1 Pedes
Identifikasi isu :
 Rendahnya minat belajar peserta didik pada materi dinamika penerapan demokrasi Pancasila
 Kurangnya tenaga pengajar yang linier dengan kualifikasi pendidikan
 Rendahnya minat peserta didik dalam melanjutkan ke PTN
Isu yang diangkat : Rendahnya minat belajar peserta didik pada materi sistem dan dinamika demokrasi Pancasila
Gagasan Pemecahan Isu : ”Peningkatan minat belajar peserta didik pada materi sistem dan dinamika demokrasi Pancasila
melalui metode pembelajaran sosiodrama”.

23
Tabel 4.4
Rancangan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Mata Pelatihan dan Misi Organisasi Organisasi
1. Persiapan 1) Memilih materi Notulensi konsultasi Akuntabilitas Persiapan perangkat Kegiatan ini memiliki
perangkat pembelajaran sesuai dan draft RPP yang terbuka pembelajaran telah penguatan nilai organisasi
pembelajaran dengan silabus dan baik berkontribusi terhadap visi yaitu kerjasama, optimis
program semester Proses : Nasionalisme dan misi organisasi yaitu : dan inovatif
2) Menentukan metode Komunikasi pada Musyawarah “Meraih prestasi dengan
pembelajaran dan atasan dan mentor mengembangkan potensi
media pembelajaran dengan ramah, sopan Etika Publik kecerdasan, intelegensi,
3) Menyiapkan lembar dan santun. ramah, sopan, santun emosional dan spiritual
kerja peserta didik dan Bermusyawarah untuk menghadapi tantangan
sistem penilaian dengan meminta kritik Komitmen mutu dimasa depan.” Karena
4) Mengkonsultasikan dan saran secara Efektif dan efisien dengan memilih media yang
perangkat terbuka. tepat dapat mengembangkan
pembelajaran kepada Memilih materi, potensi peserta didik
atasan dan mentor menetukan media, Berkontribusi terhadap misi
sehingga tersusun sitem penilaian dan organisasi :
Perangkat menyiapkan lembar Mengembangkan metode
pembelajaran yang kerja siswa dalam pembelajaran yang inovatif
baik merencanakan agar dapat diterima dengan
pembelajaran yang mudah oleh peserta didik.

24
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Mata Pelatihan dan Misi Organisasi Organisasi
efektif dan efisien
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Mata Pelatihan dan Misi Organisasi Organisasi
Dalam memilih metode
pembelajaran agar
tercapainya tujuan
pembelajaran
Prediksi analisis dampak : Jika kegiatan penyusunan perangkat pembelajaran tidak dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik dan komitmen mutu maka dampak yang akan terjadi adalah tidak akan terbentuknya perangkat pembelajaran yang baik sehingga pelaksanaan
kegiatan pembelajaran kurang optimal dan tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai dengan maksimal
2. Pelaksanaan 1) Melakukan apersepsi Terlaksananya Akuntabilitas Pelaksanaan pembelajaran ini Kegiatan ini memiliki
kegiatan kepada peserta didik pembelajaran, Tanggung jawab, jelas telah berkontribusi terhadap penguatan nilai organisasi
pembelajaran 2) Melaksanakan terbentuknya kelompok, dan misi organisasi yaitu : yaitu kerjasama dan
kegiatan literasi hasil penilaian kognitif Nasionalisme “Menciptakan kerjasama inovatif, religius,
bersama Proses : Semangat, rasa cinta yang harmonis dikalangan keteladanan
3) Menjelaskan materi Kegiatan dilakukan tanah air, tidak guru, karyawan dan peserta
hakikat demokrasi, dengan menerapkan diskriminatif, disiplin didik” karena dalam kegiatan
klasifikasi dan nilai religius, tanggung ini dilaksanakan dengan
prinsip-prinsip jawab, semangat, rasa Etika Publik kerjasama dengan peserta
demokrasi di cinta tanah air, adil, ramah, sopan, santun, didik agar tercapainya tujuan
Indonesia disiplin, tidak melayani publik pembelajaran yang optimal
4) Menjelaskan diskriminatif, jelas, Komitmen mutu Berkontribusi terhadap misi
penerapan demokrasi kreatif, inovatif, Kreatif, inovatif, efektif organisasi :
Pancasila di Indonesia efektif dan efisien dan efisien “Mengembangkan metode

25
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Mata Pelatihan dan Misi Organisasi Organisasi
pembelajaran yang inovatif

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Mata Pelatihan dan Misi Organisasi Organisasi
5) Mencontohkan melayani publik, Anti korupsi agar dapat diterima dengan
penerapan demokrasi ikhlas Jujur, adil mudah oleh peserta didik”.
Pancasila di Indonesia Komunikasi dengan Untuk menggali dan
6) Melaksanakan peserta didik harus mendukung potensi perserta
penilaian kognitif sopan, santun, ramah didik
(KUIS) dan tanya dan sehingga peserta Berkontibusi terhadap
jawab didik memahami materi misi :“Membina akhlak dan
7) Memberikan project moral dengan dilandasi oleh
kepada peserta didik sikap keteladanan. “ peserta
secara berkelompok didik melaksanakan
sesuai dengan materi pembiasaan yang positif
8) Peserta didik sebelum belajar
mengerjakan lembar
kerja
Prediksi analisis dampak : Jika kegiatan pelaksanaan pembelajaran tidak didasari nilai akuntabilitas, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi maka
kemampuan peserta didik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik tidak akan mumpuni dan menyeluruh
3 Penampilan 1) Menampilkan project Terlaksananya Akuntabilitas Pelaksanaan penampilan Kegiatan ini memiliki
Project sosiodrama secara penampilan project Tanggung jawab, project pembelajaran telah penguatan nilai organisasi
Pembelajaran berkelompok peserta didik dan hasil integritas, transparansi berkontribusi terhadap misi yaitu kerjasama, inovatif

26
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Mata Pelatihan dan Misi Organisasi Organisasi
2) Menilai keterampilan penilaian keterampilan. organisasi yaitu : dan disiplin
peserta didik pada saat Nasionalisme
tampil Adil, semangat, disiplin
Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Mata Pelatihan dan Misi Organisasi Organisasi
3) Mengomentari Proses : Etika Publik “Mengembangkan metode
penampilan peserta Kegiatan dilakukan Ramah, sopan, santun, pembelajaran yang inovatif
didik dengan menerapkan cermat, respek, bijaksana agar dapat diterima dengan
nilai semangat, mudah oleh peserta didik”.
integritas, Komitmen mutu Untuk menggali dan
transparansi, inovatif, Kreatif, inovatif, teliti mendukung potensi peserta
kreatif, bertanggung didik.
jawab, adil, jujur, “ Meningkatkan disiplin
disiplin, respek, Anti korupsi terhadap diri sendidri dan
peduli, bijaksana Jujur, peduli kepada peserta didik sebagai
jembatan untuk meraih
kesuksesan /Prestasi”
Komunikasi dengan
peserta didik harus
sopan, santun, ramah,
cermat
sehingga peserta didik
merasa dihargai.

27
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Mata Pelatihan dan Misi Organisasi Organisasi

Prediksi analisis dampak : Jika kegiatan penampilan project tidak didasari dengan nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi maka
tidak tercapainya misi sekolah dalam mengembangkan metode pembelajaran inovatif untuk menggali potensi peserta didik untuk mencapai prestasi
Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Mata Pelatihan dan Misi Organisasi Organisasi
4. Evaluasi 1) Melakukan Terlaksananya evaluasi Akuntabilitas Pelaksanaan evaluasi ini telah Kegiatan ini memiliki
kegiatan wawancara dan kegiatan: video tanggungjawab, berkontribusi terhadap misi penguatan nilai organisasi
pembelajaran melakukan survei sosiodram, hasil survei transparansi, organisasi yaitu : yaitu kerjasama,
secara langsung dan wawancara responsibilitas “Meningkatkan disiplin disiplin, keteladanan
kepada peserta didik Proses : terhadap diri sendiri dan
tentang penerapan Kegiatan dilakukan Nasionalisme kepada peserta didik sebagai
metode pembelajaran dengan menerapkan Amanah, kerjasama jembatan untuk meraih
sosiodrama nilai tanggung jawab, kesuksesan /Prestasi”. Guru
2) Mereview hasil transparansi, jujur, Etika Publik dan peserta didik bersama-
wawancara sebagai amanah, teliti, Ramah, sopan, santun, sama melaksanakan evaluasi
bahan evaluasi. kerjasama, teliti sebagai wujud meningkatkan
3) Melakukan tindak responsibilitas, Komitmen mutu disiplin karena sudah
lanjut pemanfaatan berorientasi mutu, Berorientasi mutu melakukan kegiatan sesuai
hasil project berupa Komunikasi dengan dengan rencana.
video sosiodrama peserta didik harus Anti korupsi
sopan, santun, ramah Jujur Berkontribusi terhadam misi:
sehingga peserta didik
“Membina akhlak dan moral
dapat menyatakan
dengan dilandasi oleh sikap
pendapatnya dengan

28
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Mata Pelatihan dan Misi Organisasi Organisasi
jujur keteladanan”. Guru
mencontohkan sikap
tanggung jawab sebagai
pembinaan akhlak dan moral
Prediksi analisis dampak : Jika kegiatan evaluasi tidak dilandaskan pada nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, dan komitmen mutu dalam pelaksanaannya
maka kualitas dan keberhasilan pembelajaran tidak dapat diukur.
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Mata Pelatihan dan Misi Organisasi Organisasi
5. Pelaksanakan 1) Melakukan bimbingan Akuntabilitas Kegiatan ini berkontribusi Keteladanan, disiplin, dan
1) Dilakukan dengan
tugas wali kepada peserta didik tanggungjawab, terhadap dengan Visi kerjasama
tanggung jawab,
kelas 2) Mengoordinasikan transparansi, Organisasi, yaitu
konsisten, peduli,
peserta didik untuk responsibilitas, konsisten mengembangkan kecerdasan,
amanah, respek,
menjaga kebersihan Nasionalisme intelegensi, emosional dan
empati, bijaksana,
3) Home visit Amanah, semangat, ikhlas, spiritual untuk menghadapi
kerjasama dan
kerjasama tantangan dimasa depan,
efektif, sehingga
Etika Publik
hubungan yang
Bijaksana, respek, empati misi Organisasi, antara lain
harmonis dan
Komitmen mutu Membina akhlak dan moral
komunikasi yang
Efektif dengan dilandasi oleh sikap
baik dengan peserta
Anti korupsi keteladanan, serta
didik
Jujur, adil, peduli Menciptakan kerjasama yang
2) Dilakukan dengan
harmonis dikalangan guru,
semangat, jujur,
karyawan dan siswa
adil tanggung

29
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Mata Pelatihan dan Misi Organisasi Organisasi
jawab, konsisten,
peduli, agar
munculnya
kepedulian peserta
didik terhadap
kebersihan yang
dilandasai dengan
keteladanan
3) Dilakukan dengan
ikhlas, peduli,
semangat empati,
respek dan adil
terhadap peserta
didik yang
bermasalah.
Prediksi analisis dampak : Jika tugas wali kelas tidak dilandaskan pada nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan WoG maka pelayanan
publik (peserta didik) tidak optimal, dan reputasi sekolah menjadi buruk

30
3.4. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan mulai tanggal 26 Agustus – 27 September 2019. Berikut merupakan jadwal
pelaksanaan rancangan aktualisasi di kelas XI IPA dan IPS SMA Negeri 1 Pedes :
Tabel 4.5 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Tanggal/Bulan/Tahun
N
Kegiatan AGUSTUS 2019 SEPTEMBER 2019
o
26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Persiapan
1 perangkat
pembelajaran                                                                  
Pelaksanaan
2
pembelajaran
                                                                 
Menampilkan
3 project
pembelajaran                                                                  
Evaluasi
4 kegiatan
pembelajaran                                                                  

31
Pelaksanaan
5 tugas wali
kelas
                                                                 

32
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI

4.1 Kegiatan Aktualisasi


Pelaksanaan kegiatan aktualisasi sebagai realisasi nilai-nilai dasar ASN yang
dilakukan sejak 26 Agustus 2019 sampai 20 September 2019 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.6 Kegiatan Aktualisasi
No Laporan Kegiatan No Realisasi Kegiatan Aktualisasi
Aktualisasi
1 Persiapan penyusunan 1 Memilih materi pembelajaran disesuaikan
perangkat pembelajaran dengan silabus, program semester dan
dengan metode sosiodrama jadwal pertemuan dalam KBM,
menyesuaikan materi dengan metode
pembelajaran, menyusun Lembar kerja
peserta didik dan kemudian
mengonsultasikan dengan mentor dan kepala
sekolah.

2 Pelaksanaan kegiatan 2 Melakukan kegiatan pembelajaran dengan


pembelajaran berpedoman kepada perangkat pembelajaran
dengan metode sosiodrama yang telah
dikonsultasikan

3 Penampilan Project 3 Mengamati penampilan sosiodrama dari


Pembelajaran siswa setiap kelompok kemudian memberikan
komentar dan melakukan penilaian

4 Evaluasi Kegiatan 4 Melakukan wawancara kepada peserta didik


Pembelajaran mengenai penerapan metode pembelajaran
sosiodrama, mereview hasil wawancara
untuk evaluasi, dan pemanfaatan video
sosiodrama untuk bahan ajar kepada guru

33
PKn yang lain.

5 Pelaksanaan Tugas Wali 5 Melakukan bimbingan kepada siswa,


Kelas mengkoordinasikan kegiatan kebersihan di
kelas, dan melakukan home visit kepada
siswa-siswa yang bermasalah.

34
Tabel 4.7 Jadwal Realisasi Kegiatan Aktualisasi
WAKTU PELAKSANAAN
NO KEGIATAN AGUSTUS SEPTEMBER
I III IV V 1 II III IV
1 Penyusunan perangkat pembelajaran

2 Pelaksanaan kegiatan pembelajaran


3 Penampilan project pembelajaran sosiodrama
4 Evaluasi kegiatan pembelajaran
5 Pelaksanakan tugas wali kelas

35
4.2 Capaian Implementasi Realisasi Nilai-Nilai Dasar

4.2.1 Penyusunan perangkat pembelajaran


Tanggal Pelaksanaan : 26 Agustus – 30 Agustus 2019
Bukti Pendukung : Notulensi hasil konsultasi dengan mentor, lembar persetujuan
mentor, dan dokumentasi kegiatan.
a) Tahapan kegiatan :
1) Memilih materi pembelajaran sesuai dengan silabus dan program semester
Kegiatan pemilihan materi pembelajaran yang disesuaikan dengan
silabus dan program semester adalah upaya untuk menyusun perencanaan
pembelajaran agar berjalan dengan efektif dan efisien.
2) Menentukan metode pembelajaran dan media pembelajaran
Penentuan metode pembelajaran dan media pembelajaran yang bertujuan
untuk menciptakan pembelajaran yang tepat sasaran sesuai tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai sehingga pembelajaran terlaksana dengan
efektif dan efisien.
3) Menyiapkan lembar kerja peserta didik dan sistem penilaian
Kegiatan mempersiapkan lembar kerja peserta didik dan sistem penilaian
bertujuan untuk menerapkan nilai komitmen mutu dalam pembelajaran agar
terlaksana dengan efektif dan efisien.
4) Mengkonsultasikan perangkat pembelajaran kepada atasan dan mentor sehingga
tersusun Perangkat pembelajaran yang baik
Kegiatan mengkonsultasikan perangkat pembelajaran dengan
musyawarah untuk mencapai kesepakatan dalam penyusunan perangkat
pembelajaran yang baik. Dalam pelaksanaannya meminta kritik dan saran pada
atasan dan mentor dilakukan secara terbuka dengan ramah, sopan, santun
sebagai sikap menghargai atasan dan mentor.
b) Output
1) Mendapat kritik dan saran untuk terbentuknya perangkat pembelajaran yang
baik dan untuk kelancaran kegiatan aktualisasi.
c) Keterkaitan substansi mata pelatihan
1) Akuntabilitas : terbuka

36
2) Nasionalisme : musyawarah
3) Etika Publik : ramah, sopan, santun
4) Komitmen : efektif dan efisien
d) Analisis Dampak
Jika kegiatan penyusunan perangkat pembelajaran tidak dilakukan dengan
menerapkan nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik dan komitmen
mutu maka dampak yang akan terjadi adalah tidak akan terbentuknya perangkat
pembelajaran yang baik sehingga pelaksanaan kegiatan pembelajaran kurang
optimal dan tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai dengan maksimal. Tetapi
jika nilai-nilai tersbeut dilaksanakan, sebagai guru optimis bahwa kegiatan
pembelajaran akan terlaksana dengan baik.
e) Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Mengkonsultasikan kegiatan aktualisasi dengan mentor dan kepala sekolah
memiliki kontribusi terhadap visi dan misi organisasi yaitu, menjalin kerjasama
yang harmonis antara warga sekolah,
f) Penguatan nilai-nilai organisasi
Dengan melakukan konsultasi kepada mentor dan pimpinan dapat
menguatkan nilai organisasi yaitu kerjasama, menerapkan metode pembelajaran
sosiodrama sebagai inovasi pembelajaran yang biasanya dilakukan dengan
metode ceramah. Penyusunan perangkat pembelajaran yang baik dapat
meningkatkan optimisme pelaksanaan pembelajaran yang maksimal.
g) Dokumentasi Kegiatan

37
Gambar 4.1 Penyusunan Perangkat pembelajaran dan konsultasi dengan mentor Bpk Ismail, S.Ag
serta kepala sekolah Bpk H. Jaji Hanuji Kartaatmaja, S.Pd

4.2.2 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran


Tanggal Pelaksanaan : 2-6 September 2019
Bukti Pendukung : RPP, Media Pembelajaran, Dokumentasi, Hasil
Penilaian Kognitif, Lembar Kerja Siswa

a) Tahapan kegiatan :
1) Melakukan apersepsi kepada peserta didik
Kegiatan ini dilakukan dengan datang tepat waktu ke kelas untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagai penerapan sikap disiplin dan
jujur sesuai jadwal jam mengajar. Memulai kegiatan pembelajaran dengan
penuh semangat diawali dengan berdoa bersama-sama untuk membiasakan

38
sikap religius pada peserta didik, menanyakan kabar peserta didik dengan
ramah sopan dan santun. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
tanggung jawab dalam menjalankan tugas. Sebelum memulai penyampaian
materi dilakukan pembiasaan menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan
penuh semangat rasa cinta tanah air dan penghayatan.
Selanjutnya menghubungkan materi yang akan dipelajari denga materi
sebelumnya yang sudah tuntas dan menjelaskan pentingnya mempelajari
materi sistem dan dinamika penerapan Demokrasi Pancasila.
2) Melaksanakan kegiatan literasi bersama
Pelaksanaan kegiatan literasi siswa diinstruksikan untuk membaca
sebuah judul artikel yang telah tersedia di buku paketnya masing-masing.
Dalam kegiatan literasi ini guru juga harus partisipatif bukan hanya
menginstrusikan saja. Setelah selesai membaca tentunya muncul beberapa
pertanyaan yang berkaitan dengan artikel yang telah dibaca. Sebagai pelayan
publik guru harus melayani siswa dengan menjawab pertanyaan tersebut
dengan jelas.
3) Menjelaskan materi hakikat demokrasi, klasifikasi dan prinsip-prinsip
demokrasi di Indonesia
Kegiatan ini dilakukan dengan menjelaskan materi yang sudah
disiapkan dalam bentuk tampilan power point yang ditampilkan melalui
proyektor/ infocus agar materi yang tersampaikan lebih jelas.
4) Menjelaskan penerapan demokrasi Pancasila di Indonesia
Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan menjelaskan penerapan
demokrasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat sampai dengan lingkungan bangsa dan negara. Pada saat
menjelaskan materi guru mengkorelasikannya dengan prinsip-prinsip
demokrasi. Kemudian guru menjelaskan materi dengan kreatif melalui
pengalaman-pengalaman nyata peserta didik di lingkungan sekitar.
5) Mencontohkan penerapan demokrasi Pancasila di Indonesia
Dalam kegiatan ini guru mencontohkannya dengan kreatif melalui video
yang diperoleh dari youtube. Guru memanfaatkan sumber belajar dengan
efektif dan efisien karena sumber belajar tersebut tepat guna dan hemat biaya.

39
Tindakan yang dilakukan guru juga merupakan sebuah inovasi karena biasanya
sumber belajar hanya berasal dari buku. Peserta didik dinstruksikan untuk
bertanya atau menanggapi video contoh penerapan demokrasi Pancasila di
Indonesia.
Peserta didik yang bertanya dan menanggapi dinilai dengan adil dan
sesuai dengan sistem penilaian. Guru memberikan penghargaan berupa pujian
kepada siswa yang aktif dalam bertanya atau memberikan tanggapan dengan
tidak diskriminatif.
6) Melaksanakan penilaian kognitif (KUIS) dan tanya jawab
Guru menampilkan beberapa soal yang telah disiapkan pada infocus.
Peserta didik menjawab soal-soal tersebut pada buku latihannya masing-
masing. Setelah selesai guru memeriksa hasil kerja peserta didik sebagai
penilaian kognitif. Dalam melakukan penilaian guru harus adil, jujur dan
tanggung jawab.
7) Memberikan project kepada peserta didik secara berkelompok sesuai dengan
materi
Tahapannya peserta didik dikelompokan menjadi 5 kelompok. Dalam
melakukan pengelompokan peserta didik, guru harus adil dan tidak
diskriminatif. Kemudian guru membagikan lembar kerja siswa kepada
masing-masing kelompok. Selanjutnya guru menjelaskan project yang akan
diberikan dengan jelas, ramah sopan dan santun. Jika ada peserta didik yang
belum paham dalam mengerjakan project tersebut guru harus menjelaskan
kembali pada peserta didik sebagai bentuk melayani publik dengan sabar.
8) Peserta didik mengerjakan lembar kerja
Pelaksanaan kegiatan ini guru harus tetap memantau peserta didik ketika
mengerjakan lembar kerja sebagai bentuk tanggung jawab karena di
khawatirkan peserta didik tidak mengerjakan lembar kerja tersebut.
b) Output
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaan
2) Hasil Penilaian Kognitif
3) Lembar Jawaban Siswa
c) Keterkaitan substansi mata pelatihan

40
1) Akuntabilitas
Tanggung jawab, jelas, partisipatif
2) Nasionalisme
Semangat, rasa cinta tanah air, tidak diskriminatif, disiplin
3) Etika publik
ramah, sopan, santun, melayani publik
4) Komitmen mutu
Kreatif, inovatif, efektif dan efisien
5) Anti Korupsi
Jujur, adil
d) Analisis Dampak
Kegaiatan pelaksanaan pembelajaran di SMA Negeri 1 Pedes menerapkan
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran merupakan tugas dan fungsi dari guru
kelas ahli pertama. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran harus berpedoman pada
RPP agar kegiatan pembelajaran terlaksana dengan efektif dan efisien, oleh
karena itu harus didasarkan pada nilai akuntabilitas. Pelaksanaan pembelajaran
juga harus menumbuhkan nasionalisme peserta didik agar memiliki rasa cimta
tanah air dengan cara guru dalam mengajar harus semangat dan dilakukan
pembiasaan menyanyikan lagu wajib nasional Indonesia raya. Selain
nasionalisme, sikap religius juga wajib ditanamkan dengan berdoa sebelum
mengawali kegiatan pembelajaran. Internalisasi ini bertujuan untuk membentuk
karakter peserta didik yang bermoral dan nasionalis. Pelaksanaan kegiatan
pembelajaran juga harus mengaktualisasikan etika publik agar substansi materi
pelajaran dapat tersampaikan dengan baik dengan sikap yang ramah sopan dan
santun serta menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini juga
berkaitan dengan etika guru yang hakikatnya menjadi teladan bagi peserta
didiknya. Aktualisasi nilai Komitmen mutu juga harus diterapkan dalam
pembelajaran dengan memilih metode dan media pembelajaran yang kreatif,
inovatif dan efektif efisien agar peserta didik meningkat minatnya dalam
pembelajaran. Tidak hanya komitmen mutu, aktualisasi anti korupsi penting
dilakukan karena dalam melakukan penilaian harus jujur, adil dan tidak

41
diskriminatif agar penilaian itu dapat berlangsung dnegan objektif untuk
menumbuhkan kepercayaan dari peserta didik.
e) Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran telah berkontribusi pada misi
organisasi yaitu “Menciptakan kerjasama yang harmonis dikalangan guru,
karyawan dan peserta didik” karena dalam kegiatan ini dilaksanakan dengan
kerjasama dengan peserta didik agar tercapainya tujuan pembelajaran yang
optimal. Kontribusi terhadap misi “Mengembangkan metode pembelajaran yang
inovatif agar dapat diterima dengan mudah oleh peserta didik”. Karena dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran di terapkan metode sosiodrama yang
inovatif karena biasanya hanya dengan metode ceramah.
f) Penguatan nilai-nilai organisasi
Dalam pelaksanaan pembelajaran terjadi penguatan nilai-nilai organisasi
yaitu kerjasama yang dilakukan antara guru dan siswa untuk tercapainya
pembelajaran yang optimal. Guru dalam pemilihan metode pembelajaran
sosiodrama telah melaksanakan penguatan nilai organisasi yaitu inovatif karena
biasanya dilakukan dengan metode ceramah. Pada kegiatan pembelajaran selalui
diawali dengan berdoa maka telah dilaksanakan penguatan nilai religius yang
dilakukan oleh guru dan siswa, guru dengan tepat waktu datang ke kelas,
semangat dalam menjalankan tugas telah melaksanakan penguatan nilai-nilai
organisasi yaitu keteladanan.
g) Dokumentasi Kegiatan

42
Gambar 4.2 Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran di kelas XI

4.2.3 Penampilan Project Pembelajaran Sosiodrama


Tanggal Pelaksanaan : 09-13 September 2019
Bukti Pendukung : Naskah Drama, Dokumentasi Kegiatan, Video
Sosiodrama
a) Tahapan kegiatan :
1) Menampilkan project sosiodrama secara berkelompok
Tahapan dalam kegiatan ini yaitu, seperti biasa berdoa mengawali
pembelajaran dan menyanyikan lagu wajib nasional dengan semangat,
selanjutnya membuat kesepakatan dengan bijaksana bahwa penampilan
sosiodrama berdasarkan urutan dari kelompok 1 sampai kelompok 5. Dalam
penampilan sosiodrama durasi waktu harus diperhatikan sebagai penerapan
nilai disiplin waktu, kegiatan penampilan sosiodrama juga melatih peserta
didik untuk kreatif dan inovatif dalam mendramakan penerapan demokrasi
pancasila dalam kehidupan masyarakat. Selanjutnya di akhir penampilan

43
setiap kelompok harus menyimpulkan intisari dari drama penerapan
demokrasi yang mereka tampilkan untuk membentuk peserta didik menjadi
pribadi yang bertangungjawab.
2) Menilai keterampilan peserta didik pada saat tampil
Pada saat melakukan penilaian guru harus teliti dengan berpedoman
pada instrumen penilaian yang berisi indikator-indikator yang dinilai.
Penilaian juga dilakukan dengan jujur berdasarkan fakta yang telah
ditampilkan peserta didik dalam menampilkan sosiodrama. Tidak hanya itu
penilaian juga dilakukan secara adil tidak memihak pada peserta didik
tertentu. Semuanya dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab dalam
menjalankan tugas memberikan penilaian pada peserta didik.
3) Mengomentari penampilan sosiodrama peserta didik
Tahapan kegiatan ini dilakukan setelah durasi waktu penampilan
sosiodrama telah habis. Pada saat mengomentari penampilan peserta didik
harus dengan bahasa yang baik, ramah, sopan dan santun. Dalam
berkomentar dilakukan dengan jujur dan integritas artinya komentarnya
harus sesuai dengan apa yang dilihat, di dengar dan dirasakan. Ketika ada
penampilan kelompok yang memang kurang baik guru tetap harus berusaha
menghargai dan memberikan kritik dan saran sebagai rasa peduli terhadap
peserta didik. Guru memberikan penghargaan terhadap kelompok yang
penampilkan sosiodrama terbaik sebagai bentuk respek terhadap peserta
didik. Dalam pemilihan kelompok terbaik dilakukan secara cermat.
Komentar guru terhadap penampilan sosiodrama peserta didik dilakukan
dengan transparansi karena dilakukan secara langsung kepada peserta
didik
b) Output
1) Hasil Penilaian Keterampilan
2) Video penampilan sosiodrama
c) Keterkaitan substansi mata pelatihan
1) Akuntabilitas
Tanggung jawab, integritas, transparansi
2) Nasionalisme

44
Adil, semangat, disiplin
3) Etika Publik
Ramah, sopan, santun, cermat, respek, bijaksana
4) Komitmen Mutu
Kreatif, inovatif, teliti
5) Anti Korupsi
Jujur, peduli
d) Analisis Dampak
Kegiatan penampilan project sosiodrama harus mengaktualisasikan nilai
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi.
Pemberian sebuah project kepada peserta didik dilandaskan pada nilai komitmen
mutu dapat berdampak pada optimalnya penerapan metode pembelajaran
sebagai stimulus yang dapat menciptakan pembelajaran yang dinamis, kreatif
dan inovatif. Penerapan metode pembelajaran juga akan berdampak pada upaya
menumbuhkan nasionalisme peserta didik karena peserta didik meningkat minat
belajarnya sehingga lebih semangat dalam kegiatan pembelajaran. Peserta didik
dilatih untuk disiplin menghargai waktu dan belajar bertanggung jawab dalam
menjalankan tugas dan amanah yang diberikan oleh guru. Pelaksanaan penilaian
terhadap penampilan peserta didik harus berpedoman pada akuntabilitas dan anti
korupsi agar terlaksananya penilaian yang objektif sehingga berdampak pada
pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan nilai yang transparan, adil,
teliti dan dapat dipertanggungjawabkan. Penyampaian komentar harus
berpedoman pada etika publik sehingga terjadi komunikasi yang baik antara
guru dengan peserta didik yang dapat menghasilkan hubungan yang harmonis
saling menghargai satu sama lain.
e) Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Penampilan sosiodrama yang dilakukan peserta didik menunjukan bahwa
guru telah menerapkan metode pembelajaran yang inovatif untuk memudahkan
peserta didik dalam memahami materi pembelajaran, sehingga telah
berkontribusi terhadap visi misi organisasi yaitu “Mengembangkan metode
pembelajaran yang inovatif agar dapat diterima dengan mudah oleh peserta
didik”.

45
Penampilan sosiodrama yang dilakukan peserta didik sesuai dengan
durasi waktu yang ditentukan telah berkontribusi pada visi misi organisasi yaitu
“ Meningkatkan disiplin terhadap diri sendidri dan kepada peserta didik sebagai
jembatan untuk meraih kesuksesan /Prestasi”
f) Penguatan nilai-nilai organisasi
Dengan kegiatan penampilan sosiodrama yang dilakukan oleh peserta
didik dapat menguatkan kerjasama, inovasi dan disiplin diantara peserta didik
untuk memberikan penampilan terbaiknya
g) Dokumentasi Kegiatan

Gambar 4.3 Kegiatan Penampilan sosiodrama peserta didik


4.2.4 Evaluasi Kegiatan Pembelajaran dengan metode sosiodrama

46
Tanggal Pelaksanaan : 16-20 September 2019
Bukti Pendukung : Video survey, video wawancara, video sosiodrama,
dokumentasi kegiatan
a) Tahapan kegiatan :
1) Melakukan wawancara dan melakukan survei secara langsung kepada peserta
didik tentang penerapan metode pembelajaran sosiodrama
Tahapannya diawali dengan penyampaian instruksi kepada peserta didik
untuk memberikan tanggapannya dalam rangka survei penerapan metode
sosiodrama dalam penyampaian isntruksi tersebut dilakukan dengan bahasa
yang baik ramah, sopan, dan santun. Survei ini dilakukan dengan
transparansi karena dilaksanakan secara langsung. Survei dilakukan dengan
tangung jawab, dan responsibilitas agar dapat diukur keberhasilannya.
Survei dan wawancara ini dilakukan dengan jujur dan amanah terhadap
peserta didik sehingga dapat memberikan tanggapannya sesuai fakta yang
terjadi tanpa tekanan atau paksaan dari siapapun.
2) Mereview hasil wawancara dan survei sebagai bahan evaluasi.
Mereview hasil wawancara dan survei secara langsung dilakukan
dengan menghitungnya secara teliti sehingga dapat diukur tingkat
keberhasilannya. Review juga dilakukan dengan tanggung jawab sebagai
evaluasi untuk tahapan kegaiatan selanjutnya.
Hasil review diperoleh data sebagai berikut :

47
Grafik survei minat siswa dalam penerapan metode ceramah

48
Gambar 4.4 Hasil survei minat siswa secara langsung dalam penerapan metode
sosiodrama

Berdasarkan hasil survei dan wawancara dapat disimpulkan bahwa minat


belajar peserta didik lebih tinggi jika kegiatan pembelajaran PKn diterapkan dengan
menggunakan metode sosiodrama, dibandingkan dengan penerapan metode ceramah.
Survei ini dilakukan pada responden sejumlah 35 orang. Rinciannya sebanyak 27
peserta didik menanggapi tidak menarik minat belajar dengan metode ceramah dan 8
orang menanggapi menarik.

Sebaliknya survei dilakukan secara langsung setelah penerapan metode


sosiodrama menyatakan bahwa 30 orang menyatakan bahwa metode sosiodrama
lebih meningkatkan minat belajar, dan 5 orang menyatakan tidak meningkatkan
minat belajar.

3) Melakukan tindak lanjut pemanfaatan hasil project berupa video sosiodrama


Tahapan kegiatannya dilakukan dengan berorientasi mutu dengan cara
memanfaatkan hasil pembelajaran melalui penerapan metode sosiodrama
berupa video yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran untuk
ditampilkan dikelas. Video pembelajaran PKN tersebut dapat diberikan
kepada guru PKN yang lain untuk digunakan sebagai media pembelajaran
pada materi sistem dan dinamika penerapan demokrasi Pancasila. Dalam
proses penyerahan video tersebut dilakukan melalui berkomunikasi dengan
ramah, sopan dan santun
b) Output
1) Hasil survei dan wawancara,
c) Keterkaitan substansi mata pelatihan
1) Akuntabilitas
Tanggungjawab, Transparansi, Responsibilitas
2) Nasionalisme
Kerjasama, Amanah

49
3) Etika publik
Ramah, Sopan, Santun, Teliti
4) Komitmen mutu
Berorientasi mutu
5) Anti Korupsi
Jujur
d) Analisis Dampak
Pelaksanaan kegiatan evaluasi pembelajaran harus mengaktualisasikan nilai
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi. Pada
pelaksanaan survei dan wawancara serta review hasilnya harus menerapkan
akuntabilitas dan etika publik sehingga berdampak pada hasil survei yang amanah,
jujur dan transparan yang dapat mengukur tingkat keberhasilan penerapan metode
pembelajaran sosiodrama yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran sistem dan dinamika penerapan demokrasi
Pancasila.
Kegiatan pemanfaatan hasil pembelajaran sosiodrama berupa video tersebut
harus berorientasi mutu, artinya video tersebut dapat dimanfaatkan oleh guru PKN
yang lain sebagai media pembelajaran di kelas sehingga dapat meningkatkan
minat belajar peserta didik. Dalam proses penyerahan video tersebut juga harus
mengaktualisasikan etika publik melalui komunikasi yang ramah, sopan dan
santun sehingga akan berdampak pada kerjasama yang harmonis dengan rekan
kerja.
e) Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Pada pelaksanaan evaluasi pembelajaran sosiodrama telah berkontibusi
terhadap visi misi yaitu “Meningkatkan disiplin terhadap diri sendiri dan kepada
peserta didik sebagai jembatan untuk meraih kesuksesan /Prestasi”. Guru dan
peserta didik bersama-sama melaksanakan evaluasi sebagai wujud meningkatkan
disiplin karena sudah melakukan kegiatan sesuai dengan rencana. Selain itu guru
juga telah berkontribusi terhadap visi misi organisasi yaitu “Membina akhlak dan
moral dengan dilandasi oleh sikap keteladanan”. Guru mencontohkan sikap
tanggung jawab dengan melakukan evaluasi kegiatan.
f) Penguatan nilai-nilai organisasi

50
Dengan melaksanakan evaluasi pembelejaran dengan melibatkan peserta
didik dan rekan kerja sesama guru PKN maka telah terjadi penguatan nilai
kerjasama, disiplin dan keteladanan.
g) Dokumentasi Kegiatan

4Gambar 4.5 Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran

4.3.5 Pelaksanakan tugas wali kelas


Tanggal Pelaksanaan : 26 Agustus – 27 September 2019
Bukti Pendukung : Catatan Kasus Siswa, Dokumentasi Kegiatan
a) Tahapan kegiatan
1) Melakukan bimbingan kepada peserta didik
Dilaksanakan pada saat 15 menit sebelum bel masuk, untuk
membimbing siswa dan memantau peserta didik sebelum menjalankan
rutinitas tadarus Al-Qur’an dilakukan dengan penuh tanggung jawab, dan
konsisten. Memeriksa kehadiran peserta didik kelas XI MIPA 5 sebagai
bentuk kepedulian wali kelas terhadap peserta didiknya. Menyampaikan
informasi dengan amanah yang berkaitan dengan administrasi siswa,
beasiswa ataupun berkaitan dengan keuangan. Memberikan motivasi dan
mendoakan yang terbaik dengan respek, ikhlas dan empati bagi peserta

51
didik yang sedang sakit ataupun yang sedang mengalami masalah, bersikap
bijaksana terhadap peserta didik yang sedang bermasalah. Selanjutnya
bekerjasama dengan guru BK dalam penanganan masalah peserta didik.
Selain itu guru berkoordinasi dengan siswa yang dapat dipercaya untuk
melatih kepemimpinan peserta didik untuk memeriksa kehadiran di kelas
dan memantau peserta didik yang sering telat masuk pada saat jam pelajaran
berlangsung. Guru selalu mencatat pelanggaran dan kasus-kasus peserta didik
perwaliannya dengan transparansi dan responsibilitas.
2) Mengoordinasikan peserta didik untuk menjaga kebersihan
Guru berkoordinasi dengan siswa untuk menjaga kebersihan, menegur
dengan adil kepada peserta didik yang tidak melaksanakan piket,
memberikan contoh dengan semangat dalam menjaga kebersihan.
mengawasi peserta didiknya yang sedang melaksanakan kegiatan menjaga
kebersihan, dan berkoordinasi dengan peserta didik agar pengawasan tersebut
berjalan efektif.
3) Home Visit
Berkunjung ke rumah peserta didik yang sakit atau yang bermasalah, jika
memang orang tuanya tidak bisa datang ke sekolah. Jika tidak, guru dapat
mendampingi siswa nya dengan tanggung jawab, peduli dan ikhlas ketika
siswanya sedang konseling dengan guru BK

b) Output
1) Catatan Kasus Pelanggaran yang dilakukan peserta didik perwalian serta
upaya yang disepakati untuk menindaklanjuti pelanggaran tersebut.
c) Keterkaitan substansi mata pelatihan
1) Akuntabilitas
Tanggungjawab, Transparansi, Responsibilitas, Konsisten
2) Nasionalisme
Amanah, Semangat, Ikhlas, Kerjasama
3) Etika publik
Bijaksana, Respek, Empati
4) Komitmen Mutu

52
Efektif
5) Anti Korupsi
Jujur, adil, peduli
d) Analisis Dampak
Dengan dilaksanakannya kegiatan pelaksanaan tugas wali kelas dengan
mengaktualisasikan nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik komitmen
mutu dan anti korupsi maka akan berdampak pada pelayanan publik pada peserta
didik yang optimal.
e) Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Melaksanakan tugas sebagai wali kelas telah berkontibusi terhadap visi
misi organisasi yaitu “Meraih prestasi dengan mengembangkan potensi
kecerdasan, intelegensi, emosional dan spiritual untuk menghadapi tantangan
dimasa depan.”dengan memotivasi siswa untuk lebih berkembang sesuai
potensinya masing-masing. Selanjutnya berkontribusi juga terhadap visi misi
organisasi yaitu Membina akhlak dan moral dengan dilandasi oleh sikap
keteladanan. Wali kelas dalam bertugas untuk membimbing dan membina
akhlak dan moral dengan selalu mencontohkan sikap-sikap yang baik. dalam
pembinaaan dan pembinaan peserta didik wali kelas juga bekerja sama dengan
guru BK sehingga telah berkontribusi terhadap visi misi Menciptakan kerjasama
yang harmonis dikalangan guru, karyawan dan siswa.

f) Penguatan nilai-nilai organisasi


Dengan melaksanankan kegiatan pelaksanaan tugas wali kelas dapat
mengembangkan nilai organisasi yaitu keteladanan, disiplin dan kerjasama.

g) Dokumentasi kegiatan

53
Gambar 4.6 Pelaksanaan Tugas Wali Kelas

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Laporan Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA) dan
pelaksanaan tugas ASN sebagai Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Ahli Pertama selama off campus telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pedes
selama kurang lebih 28 hari telah diselesaikan tepat waktu dan dengan maksud
untuk mempertanggung jawabkan kegiatan-kegiatan dari rancangan kegiatan
aktualisasi yang mendasari nilai-nilai aneka sebagai guru Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Ahli Pertama di SMA Negeri 1 Pedes.
Permasalahan yang dihadapi di lingkungan sekolah yaitu masih rendahnya
minat belajar siswa dalam mata pelajaran PPKN. Hal ini diindikasikan karena
guru masih menggunakan metode konvensional yaitu ceramah, rendahnya inovasi
guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang partisipatif atau melibatkan
peserta didik secara langsung dalam pembelajaran. Melalui rancangan aktualisasi

54
ini diharapkan pelayanan publik pada penerapan metode sosiodrama dalam
pembelajaran PPKN akan dapat meningkatkan minat belajar siswa agar siswa
lebih semangat dan antusias dalam kegiatan pembelajaran.
Penulis sebagai calon Aparatus Sipil Negara yang ditempatkan di SMA
Negeri 1 Pedes dengan total 5 Rancangan kegiatan, telah mendapatkan capaian
diantaranya:
a. Mampu membentuk dan mengamalkan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA)
dalam pelaksanaan tugas
b. Mampu menjawab dan mengatasi isu yang diangkat yaitu masih rendahnya
minat belajar PPKN melalui penerapan metode pembelajaran sosiodrama
c. Meningkatnya minat belajar siswa
Seluruh tahapan kegiatan aktualisasi tersebut telah terlaksana dengan
partisipasi semua pihak yang ada di SMA Negeri 1 Pedes. Semoga kegiatan-
kegiatan yang dilakukan dapat memberikan kontribusi positif bagi terwujudnya
visi dan misi serta penguatan nilai-nilai organisasi di SMA Negeri 1 Pedes.

5.2 Rekomendasi (Saran)


Adapun rekomendasi atau saran yang dapat penilis diberikan berdasarkan
uraian di atas antara lain :
1. Diharapkan dukungan dari kepala SMA Negeri 1 Pedes untuk
menginstruksikan para guru untuk mengembangkan metode pembelajaran
yang inovatif sehingga terlaksananya pembelajaran yang optimal.
2. Diharapkan semua guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan
metode yang iovatif, efektif dan efisien dalam mengajar agar lebih
optimalnya pemahaman siswa dan tujuan pembelajaran dapat dicapai
dengan maksimal.
Kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan dapat dipertahankan sehingga
dapat menjadi habit di lingkungan sekoah

55
DAFTAR PUSTAKA

________. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
________. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
________. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Etika Publik. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
________. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Komitmen Mutu. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
________. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Manajemen Aparatur Sipil
Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
________. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Nasionalisme. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
________. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Pelayanan Publik. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.

http://caramengajarefektif.blogspot.com/2016/03/metode-sosiodrama.html, Diakses
pada tanggal 20 Agustus 2019
http://indonesiapsikologi.blogspot.com/2013/05/pengertian-intelegensi-menurut-
ahli.html, Diakses pada tanggal 20 Agustus 2019

56
https://belajarpsikologi.com/pengertian-kecerdasan-emosional-eq/, Diakses pada
tanggal 20 Agustus 2019
http://kecerdasanspirtual.blogspot.com/2015/05/a.html, Diakses pada tanggal 20
Agustus 2019

57

Anda mungkin juga menyukai