Anda di halaman 1dari 12

PARTIKEL PENYUSUN BENDA MATI DAN MAKHLUK HIDUP

Seluruh benda yang ada di dunia ini tersusun atas atom. Bahkan, tubuh
manusia sendiri adalah atom-atom. Lalu apakah atom itu? Menurut Harun
(1994:5), atom merupakan bahan penyusun semua benda baik benda hidup
maupun benda mati. Artinya baik benda hidup maupun benda mati tersusun dari
atom. Kita manusia, merupakan makhluk hidup yang tersusun atas atom yang
berjumlah ribuan. Atom sendiri adalah benda mati. Namun, atom partikel yang
menyusun makhluk hidup.
Lalu seberapa besar atom itu?
Tubuh makhluk hidup tersusun dari milyaran atom-atom, atom-atom itu
berikatan satu sama lain membentuk senyawa yang tersusun sedemikian rupa
sehingga menjadi suatu bentuk tertentu. Misalnya rambut kita yang tersusun dari
molekul-molekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N),
dan sulfur (S), serta tulang kita antara lain mengandung unsur kalsium (Ca), fosfor
(P), dan oksigen (O). (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015:170).
Atom tidak bisa dilihat dengan mata telanjang manusia dikarenakan memiliki
ukuran yang begitu kecil.

Atom-atom dapat bergabung dengan yang lain membentuk satu kesatuan


yang nantinya dapat terlihat oleh mata manusia. Atom ada berbagai
jenis/macamnya. Atom dapat bersatu dengan atom yang sama ataupun atom yang
berbeda. Dapat juga satu jenis atom bergabung dengan banyak atom lain. Atom
yang bergabung dengan atom lain akan memiliki sifat yang berbeda dengan atom
yang bebas (tidak berikatan dengan atom lain).
Jumlah dan jenis atom-atom yang menyusun molekul menyebabkan sifat
zat berbeda, tetapi pola susunan dan jenis ikatan antarmolekul penyusun materi
juga dapat menyebabkan zat atau materi itu mempunyai sifat-sifat kimia dan
fisika.
Mari kita lihat contoh berikut. Molekul glukosa yang merupakan penyusun
amilum tersusun dari atom C, H, dan O dengan perbandingan tertentu. Kayu yang
ada di pensil tersusun atas selulosa yang juga mempunyai rantai panjang. Molekul
panjang itu terdiri atas molekul-molekul glukosa sama seperti pada pati. Selulosa
dan amilum mempunyai molekul penyusun sama yaitu glukosa tetapi jenis ikatan
antarmolekul glukosanya berbeda. Selulosa adalah zat yang keras tetapi apabila
dimakan oleh manusia tidak dapat dicerna oleh tubuh. Di sisi lain amilum dapat
dicerna dan digunakan sebagai bahan makanan. Masing-masing senyawa memiliki
rumus molekulnya sendiri-sendiri. Rumus molekul memberitahukan jenis atom
yang menyusun suatu molekul dan perbandingannya. Molekul air (H2O) sebagai
contoh terdiri atas satu atom O dan dua atom H. Bila dua atom O mengikat dua
atom H maka akan terbentuk senyawa yang berbeda yaitu hidrogen peroksida
(H2O2).
Bagaimanakah cara atom atom dapat membentuk ikatan kimia dalam suatu
molekul?
Sebelum mempelajari lebih jauh dari hal itu, mari kita pelajari dulu
partikel-pertikel penyusun atom. Ya. Meskipun atom adalah penyusun, tetapi
atom sendiri juga tersusun dari pertikel-partikel. Atom merupakan partikel terkecil
yang menyusun benda mati maupun makhluk hidup yang mana atom sendiri
tersusun atas partikel-partikel penyusun atom atau partikel subatom yaitu neutron
(n), proton (p), dan elektron (e). Neutron dan proton membentuk inti atom.
Elektron menempati kulit kulit atom yang ada di sekitar inti/pusat. Elektron
elektron tersebut mengelilingi inti dengan kecepatan yang tinggi kemudian
membentuk awan elektron. Elektron dan proton adalah partikel subatom yang
mempunyai muatan berlawanan, sedangkan neutron tidak bermuatan. Elektron
bermuatan negatif sedangkan proton bermuatan positif.
Dikarenakan elektron dan proton bermuatan listrik, maka atom juga dapat
bermuatan listrik mengingat elektron dan proton adalah penyusun atom. Atom
dikatakan netral atau tak bermuatan jika jumlah antara elektron dan protonnya
sama banyak. Bagaimana bila jumlah elektron lebih banyak dari pada protonnya?
Tentu saja karena elektron membawa muatan listrik negatif, maka apabila jumlah
elektron lebih banyak dari proton, atom akan bermuatan negatif. Begitu juga yang
terjadi jika proton yang lebih banyak berada dalam atom daripada elektron, atom
bermuatan listrik positif.
Meskipun atom merupakan partikel yang kecil, atom memiliki massa atom
yang terpusat pada inti atom. Elektron yang bukan merupakan bagian dari inti
atom, memiliki massa yang amat kecil.
Bagaimana atom yang amat kecil dapat kita ketahui dan pelajari? Hal ini
dapat diketahui oleh kita semua tidak lepas karena penelitian dari banyak ahli
yang tak henti-hentinya melakukan penelitian tentang atom dan menjadikan hasil
penelitiannya memberikan pengaruh bagi perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya tentang atom sekarang ini. Berikut ini disebutkan sejarah penemuan
atom dari beberapa ahli ilmu pengetahuan.
1. John Dalton (1766-1844), Mengajukan Teori Atom Tahun 1807
Dalton mengatakan bahwa semua unsur kimia tersusun atas partikel-
partikel yang sangat kecil, yang disebut atom, yang tidak bisa pecah saat zat-
zat kimianya direaksikan. 1 lagi pendapatnya yakni seluruh reaksi kimia
merupakan akibat saling bergabungnya atau terpisahnya atom-atom. Teori
atom yang dikemukakan dalton menjadi dasar untuk ilmu pengetahuan
modern. Model atom Dalton dapat dakatakan, atom sebagai partikel terkecil
yang berbentuk seperti bola pejal
2. Joseph John Thomson
Dikatakan bahwa atom merupakan bola bermuatan positif dan di
tempat-tempat tertentu terdapat elektron-elektron yang bermuatan negatif
seperti kismis dalam roti.

3. Ernest Rutherford
Beliau mengemukakan bahwa atom adalah partikel yang terdiri dari
inti atom, yaitu proton dan neutron yang berada pada bagian pusat dan
dikelilingi elektron-elektron.
4. Niels Bohr
Atom terdiri dari inti yang menjadi pusat massa atom dan pusat
muatan positif. Sedangkan elektron bergerak di sekeliling inti pada lintasan
(orbit) yang disebut kulit kulit atom. Selama elektron mengelilingi inti,
elektron tidak memancarkan energi.

5. Teori Atom Modern (Mekanika Gelombang)


Disebutkan bahwa atom tersusun atas partikel sub atom yaitu neutron
(n), proton (p), dan elektron (e). Neutron dan proton bergabung membentuk
inti yang padat disebut nukleus atau inti atom. Elektron bergerak di sekeliling
inti mendekati kecepatan cahaya membentuk awan elektron.

Unsur
Unsur adalah zat tunggal (murni) yang tidak dapat diubah lagi menjadi
bahan lain dengan reaksi kimiawi, seperti emas, besi, perak, oksigen, dan masih
banyak lagi yang lain. Saat ini ada sekitar 105 unsur yang ditemukan di alam
(terlihat pada sistem periodik unsur). Masing-masing unsur tersebut memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Atom atom dari unsur yang berbeda mempunyai
jumlah partikel subatom yang berbeda. Seluruh atom dalam suatu unsur tertentu
mempunyai jumlah proton yang sama di dalam intinya. Jumlah proton ini unik
untuk setiap unsur. Nomor massa dari suatu atom ditentukan oleh jumlah neutron,
proton, dan elektron. Namun, karena massa elektron sangat kecil, maka dapat
diabaikan. Atom satu berbeda dengan atom yang lain karena mempunyai elektron,
proton, dan neutron yang berbeda jumlah. Jika massa atomnya berbeda maka jari-
jari bola atom itu akan berbeda pula.
Hubungan nomor atom, nomor massa, dan jumlah neutron dalam suatu
atom yang netral (tidak bermuatan) dapat dituliskan dengan persamaan berikut.
Nomor atom = Jumlah proton (p) dalam suatu atom = jumlah elektron (e)
Nomor massa = Jumlah proton (p) + Jumlah neutron (n)
Pada penulisan lambang unsur, nomor atom ditulis subscrip (turun) di kiri
lambang unsur, sedangkan nomor massa ditulis superscrip (naik) di kiri atas
lambang unsur, sebagaimana berikut

Keterangan:
X = lambang unsur
A = nomor massa
Z = nomor atom

Partikel Penyusun Tubuh Manusia


Atom

Kulit Atom Maksimal

Nomor Atom dan Nomor Massa


Unsur merupakan zat tunggal (murni) yang tidak dapat diubah lagi
menjadi bahan lain dengan reaksi kimiawi, seperti emas, besi, perak, oksigen, dan
masih banyak yang lain. Saat ini ada sekitar 105 unsur yang ditemukan di alam .
Sebagai contoh, penulisan lambang unsur litium (Li) yang mempunyai

nomor atom 3 dan nomor massa 7 adalah . Beberapa contoh penulisan


lambang unsur yang lain adalah sebagai berikut.

Lambang Jml Partikel


No. Nama Atom Z A Lambang
Atom e p n
1
1. Hidrogen H 1 1 0 1 1 H
1

4
2. Helium He 2 2. 2. 2 4 He
2

12
3. Karbon C 6 6 6 6 12 C
6

13
4. Karbon C 6 6 6 7 13 C
7

14
5. Karbon C 6 8 6 6 14 C
6

19
6. Fluor F 9. 9 10 9 19 F
9

24
7. Magnesium Mg 12 12 12 12 24 Mg
12

39
8. Kalium K 19 19 20 19 39 K
19

80
9. Brom Br 35 35 45 35 80 Br
35

84
10. Kripton Kr 36 36 48 36 84 Kr
36

Keterangan:
e = elektron; p = proton; n = neutron; Z = nomor atom; A = nomor massa
Beberapa unsur seperti emas (Au), perak (Ag), dan platina (Pt) merupakan
unsur-unsur logam mulia yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Sebagian besar
unsur yang ada di alam sangat penting untuk kehidupan. Namun, beberapa unsur
seperti merkuri, timbal, dan logam berat lain, merupakan unsur yang berbahaya
bagi tubuh makhluk hidup terutama manusia. Unsur ini tidak dapat didaur ulang
dalam tubuh dan sulit untuk dikeluarkan, karena dalam tubuh kita tidak ada
mekanisme yang berfungsi untuk menghilangkan unsur ini.
Logam berat ini mampu bertahan dalam tubuh sepanjang hayat kita.
Konsentrasi dari logam berat ini dapat bertambah sepanjang waktu atau dikenal
dengan bioakumulasi. Logam berat ini dapat menyebabkan berbagai penyakit
seperti kanker dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Seorang wanita yang
hamil juga dapat mengalami keguguran dan melahirkan bayi yang cacat akibat
kandungan logam berat dalam tubuhnya.

Molekul
Molekul merupakan partikel netral yang terdiri dari dua atom atau lebih.

Molekul terbagi dua berdasar jenis atom yang membentuknya :


1. Molekul unsur
=> merupakan molekul yang terdiri dari satu jenis atom.
cth : H2, O2, O3, S8
2. Molekul senyawa
=> merupakan molekul yang terdiri dari dua jenis atom atau lebih.
cth : H2O, CO2, H2SO4

Ion
Ion merupakan atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik karena
menerima atau melepaskan elektron. Bila atom netral (atom yang memiliki jumlah
proton dan elektron yang sama) menangkap elektron, maka jumlah elektronnya
akan jadi lebih banyak dibanding dengan proton. Atom yang menangkap elektron
ini disebut atom yang bermuatan negatif (ion negatif). Bila atom netral
melepaskan elektron, maka jumlah elektronnya akan menjadi lebih sedikit
dibandingkan dengan jumlah proton. Atom yang melepaskan elektron ini disebut
atom yang bermuatan positif (ion positif).
Dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan muatan yang dimilikinya :
1. Ion positif
=> Ion yang bermuatan positif, disebut kation.
cth : Na+, K2+
2. Ion negatif
=> Ion yang bermuatan negatif, disebut anion.
cth : Cl-, (SO4)2-
Dapat dibagi menjadi 2 berdasarkan jumlah atom yang membentuknya :
1. Ion tunggal
=> terdiri dari 1 atom.
2. Poliatom
=> terdiri dari dua atom atau lebih.

WUJUD ZAT, SUSUNAN PARTIKEL DAN PERUBAHANNYA


Pengertian Zat
Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruangan.

Wujud Zat
Menurut wujudnya zat digolongkan menjadi tiga yaitu:
1. Zat Padat
Ciri zat padat yaitu bentuk dan volumenya tetap. Sebutir kelereng yang
berbentuknya bulat, dipindahkan ke gelas akan tetap berbentuk bulat. Begitu
pula dengan volumenya. Volume kelereng akan selalu tetap walaupun
berpindah tempat ke dalam gelas. Hal ini disebabkan karena daya tarik
antarpartikel zat padat sangat kuat. Pada umumnya zat padat berbentuk kristal
(seperti gula pasir atau garam dapur) atau amorf (seperti kaca dan batu granit).
Partikel zat padat memiliki sifat seperti berikut:
a. Letaknya sangat berdekatan
b. Susunannya teratur
c. Gerakannya tidak bebas, hanya bergetar dan berputar di tempatnya

2. Zat Cair
Zat cair memiliki volume tetap tetapi bentuk berubah-ubah sesuai
dengan wadah yang ditempatinya. Apabila air dimasukkan ke dalam botol,
maka bentuknya seperti botol, apabila dimasukkan ke dalam cangkir maka
bentuknya akan seperti cangkir. Tetapi volumenya selalu tetap. Hal ini
disebabkan partikel-partikel penyusunnya agak berjauhan satu sama lain.
Selain itu, partikelnya lebih bebas bergerak karena ikatan antar partikelnya
lemah.
Partikel zat cair memiliki sifat seperti berikut:
a. Letaknya berdekatan
b. Susunannya tidak teratur
c. Gerakannya agak bebas, sehingga dapat bergeser dari tempatnya, tetapi
tidak lepas dari kelompoknya.

3. Zat Gas
Ciri dari gas di antaranya bentuk dan volume berubah sesuai dengan
tempatnya. Gas yang terdapat di balon memiliki bentuk dan volume yang
sama dengan balon. Gas yang terdapat di dalam botol, bentuk dan volumenya
sama dengan botol. Partikel-partikel gas bergerak acak ke segala arah dengan
kecepatan bergantung pada suhu gas, akibatnya volumenya selalu berubah.
Partikel zat gas memiliki sifat seperti berikut:
a. Letaknya sangat berjauhan
b. Susunannya tidak teratur
c. Gerakannya bebas bergerak, sehingga dapat bergeser dari tempatnya dan
lepas dari kelompoknya, sehingga dapat memenuhi ruangan.

Perubahan Wujud Zat


Setiap zat akan berubah apabila menerima panas (kalor).
Contoh : - Es dipanaskan akan mencair.
- Air dipanaskan akan menguap menjadi uap air (gas).
- Uap air jika didinginkan menjadi embun dan kembali menjadi air.
- Air didinginkan menjadi es.

Proses perubahan wujud zat terdiri dari:


1. Membeku yaitu perubahan wujud zat dari cair ke padat, contoh air berubah
menjadi es.
2. Mencair atau melebur yaitu perubahan wujud zat dari padat ke cair, contoh
saat lilin menyala
3. Menyublim (mengkristal) yaitu perubahan wujud zat dari gas ke padat, contoh
pada proses pembuatan kamper
4. Menyublim yaitu perubahan wujud zat dari padat ke gas, contoh ketika
kamper disimpan dalam lemari lama kelamaan akan mengecil dan akhirnya
habis
5. Menguap yaitu perubahan wujud zat dari cair ke gas, contoh ketika kita
memasak air
6. Mengembun yaitu perubahan wujud zat dari gas ke cair, contoh ketika pagi
hari rumput di lapangan menjadi basah padahal tadi malam tidak hujan

Anda mungkin juga menyukai