Anda di halaman 1dari 9

JURNAL AKUNTANSI KONTEMPORER (JAKO) – VOL 11 NO 1 – JANUARI 2019 – Halaman 31-39

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA BPKPD KOTA
SURABAYA

Frista Chairina
Tineke Wehartaty*
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Jalan Dinoyo 42-44,
Surabaya tinekewm@yahoo.com

ARTICLEINFO
ABSTRACT
Article history:
Received August 14, 2018 A good financial report is a financial statement containing and financial analysis.
Revised October 19, 2018 Improving the quality of financial statements in the municipal government sector in
Accepted November 02, 2018 presenting financial statements in accordance with the Financial Accounting
Standards (SAK) and Government Accounting Standards (SAP) that can not be
issued from the efforts of the city government. Implementation of information sys-
tems is one effort to achieve the quality of financial statements, given the purpose of
Key words: government financial reporting is for public accountability.This research was con-
Accounting Information System; ducted at Surabaya City Financial and Tax Administration Board (BPKPD) imple-
Quality of Financial Statement; menting online finance software application (e-accounting) in year 2016. This study
Financial and Tax Administration aims to analyze and prove the influence of application of accounting information
Board; e-accounting; Government system to the quality of financial statements at Financial and Tax Administration
Accounting
Board (BPKPD) of Surabaya. The results showed that the application of accounting
information systems affect the quality of financial statements, meaning Utilization
accounting information system helps BPKPD in providing quality financial infor-
mation.

ABSTRAK
Kualitas laporan keuangan yang baik merupakan laporan keuangan yang mengan-
dung nilai manfaat dan memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan. Pen-
ingkatan kualitas laporan keuangan pada sektor pemerintahan kota surabaya dalam
menyajikan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) dan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang berlaku tentunya tidak
terlepas dari upaya pemerintah kota memanfaatkan penggunaan sistem informasi
akuntansi. Penerapan sistem informasi akuntansi merupakan salah satu upaya
untuk memenuhi kualitas laporan keuangan, mengingat tujuan dari pelaporan
keuangan pemerintah adalah untuk akuntabilitas publik. Penelitian ini dilakukan di
Badan Pengelola Keuangan dan Pajak Daerah (BPKPD) kota Surabaya yang men-
erapkan aplikasi keuangan berbasis online software (e-accounting) pada tahun 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh penerapan
sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pada Badan Pengel-
ola Keuangan dan Pajak Daerah (BPKPD) kota Surabaya. Hasil penelitian menun-
jukkan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan, artinya Pemanfaatan sistem informasi akuntansi membantu
BPKPD dalam penyediaan informasi keuangan yang berkualitas.

PENDAHULUAN proses perencanaan, pelaporan, dan pertanggung-


Saat ini pengelolaan keuangan daerah sudah jawaban keuangan daerah kepada Negara melalui
mengalami berbagai perubahan peraturan. Peru- bahan penyusunan laporan anggaran pendapatan belanja daerah
tersebut medukung suatu Pemerintah Dae- rah agar dapat (APBD), neraca, laporan arus kas, dan cata- tan atas
mewujudkan good governance dan clean government. laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi
Keberhasilan dari suatu pem- bangunan daerah tidak Pemerintahan (SAK). Pemerintah Daerah dituntut
terlepas dari aspek pengel- olaan keuangan daerah yang melakukan pengel- olaan keuangan daerah yang tertib,
baik dan taat aturan. Pengelolaan keuangan daerah transparan dan akuntabel. Laporan keuangan pemerintah
merupakan suatu yang

1
dihasilkan akan melalui proses pemeriksaan Badan menyajikan laporan keuangan pemerintah kota Surabaya
Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk disampaikan kepada telah menerapkan berbagai aplikasi keu- angan
Dewan Perwakilan Daerah (DPRD). Oleh kerena itu, khususnya e-accounting yang merupakan software
laporan keuangan daerah harus menyajikan informasi akuntansi online yang mendukung proses penyusunan
yang akurat, relevan dan tepat waktu. laporan keuangan pemerintah kota Surabaya yang mulai
Pengelolaan keuangan daerah kota Surabaya terus efektif diterapkan pada tahun 2016. Dengan
mengalami peningkatan, yang dapat dilihat dari prestasi menggunakan software akuntansi berbasis online
yang diperoleh Pemerintah kota Sura- baya dari Badan memudahkan pihak internal dalam melakukan koreksi
Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan predikat opini wajar apabila terjadi kesalahan pada pencatatan, memudahkan
tanpa pengecualian (WTP) terkait Laporan Keuangan proses pengendalian serta pembuatan laporan keuangan
Pemerintah Dae- rah (LKPD) tingkat Provinsi Jatim dan dengan lebih efektif dan efisien serta sebagai bentuk
pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Timur tahun transparansi dan pertanggungjawaban laporan keuangan
anggaran 2016. Penghargaan terkait Laporan Keuangan pemerintah yang telah diterbitkan pihak eksternal dapat
Pemerintah Daerah (LKPD) tingkat Provinsi Jatim yang diakses dengan mudah pada website pemerintah kota
diperoleh pemerintah kota Surabaya sudah kali ke-7 Surabaya.
sejak tahun anggaran 2011. Penerapan sistem elektronik Laporan keuangan daerah merupakan suatu bentuk
yang transparan dan akuntabel untuk meningkatkan pertanggungjawaban terhadap penggunaan dana APBD.
kualitas laporan keuangan menjadi alasan Pemkot Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010
Surabaya meraih predikat opini wajar tanpa mengenai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) terkait
pengecualian (WTP). Opini wajar tanpa pengecualian karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-
(WTP) menunjukkan bahwa pelaporan keuangan ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi
pemerintah kota Surabaya disajikan secara wajar sesuai akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Terdapat
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. empat karakteristik yang merupakan prasyarat normatif
Penelitian Prasisca, Kharlina, dan Yunita (2012) yang diperlukan pemerintah agar dapat memenuhi
menjelaskan bahwa penerapan sistem informasi kualitas laporan keuangan yang diha- ruskan yaitu
akuntansi membantu dalam penyajian informasi laporan relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.
keuangan yang sesuai dan bebas dari kesalahan saji. Kualitas informasi keuangan daerah didukung oleh
Penelitian Juwita (2013) membuk- tikan bahwa pemanfaatan sistem infor- masi akuntansi.
penerapan sistem informasi akuntansi pemerintahan Peningkatan kualitas laporan keuangan pada
yang baik membantu dalam meningkatkan kualitas sektor pemerintahan kota Surabaya dalam menyajikan
laporan keuangan pada pemerintah kabupaten di Provinsi laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi
Jawa Barat. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian Keuangan (SAK) dan Standar Akuntansi Pemerintah
Silviana dan Antoni (2014) yang menyatakan bahwa (SAP) yang berlaku tentunya tidak terlepas dari upaya
penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh pemerintah kota me- manfaatkan penggunaan sistem
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah informasi akuntan- si. Penerapan sistem pengelolaan
kabupaten di Jawa Barat. Namun pada hasil penelitian keuangan daerah ini tentunya dapat meningkatkan
Sapu- tra (2015) membuktikan bahwa penerapan sistem efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dan juga
informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kualitas mencegah terjadinya informasi keuangan yang fiktif
laporan keuangan. Hasil penelitian terse- but melalui sistem informasi akuntansi yang transparan.
menunjukkan ketidakkonsistenan, sehingga perlu Yang menjadi objek pada penelitian ini yaitu Badan
dilakukan penelitian lebih lanjut terkait pengaruh Pengelola Keuangan dan Pajak Daerah di kota Su-
penerapan sistem inormasi akuntansi. rabaya. Badan Pengelola Keuangan dan Pajak Dae- rah
Pemerintah kota Surabaya telah menginte- grasikan merupakan instansi yang bertugas mengelola keuangan
sistem informasi akuntansi berupa ap- likasi yang dan pendapatan pajak daerah kota Sura- baya. Badan
memudahkan dalam proses penyusu- nan laporan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Dae- rah
keungan. Prasisca, dkk. (2012) menya- takan bahwa bertanggungjawab dalam pembuatan laporan keuangan
sistem informasi akuntansi dibuat dan diarahkan untuk tahunan yang disusun dari laporan keu- angan 72 Satuan
mendukung proses pembuatan laporan keuangan guna Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Dengan menerapkan
memenuhi kebutuhan pihak–pihak yang berkepentingan. software e-accounting dinilai sangat membantu proses
Dalam rekonsiliasi dan proses
penyusunan laporan keuangan konsolidasian BPKPD mendukung proses pembuatan laporan keuangan guna
yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah. memenuhi kebutuhan informasi oleh pihak – pihak yang
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di berkepentingan sebagai dasar pengam- bilan keputusan.
atas, maka dapat dirumuskan permasalahan da- lam Dapat disimpulkan bahwa pen- erapan sistem informasi
penelitian ini adalah: apakah penerapan sistem informasi akuntansi pada instansi pemerintahan bertujuan untuk
akuntansi berpengaruh terhadap kualitas pelaporan mendukung penyaj- ian laporan keuangan yang sesuai
keuangan pemerintah pada Badan Pengelolaan Keuangan dengan pera- turan pemerintahan.
dan Pajak Daerah kota Su- rabaya? Penelitian ini
diharapkan dapat membantu pemerintah kota Surabaya
dalam mengelola penda- patan daerahnya dengan baik Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
untuk mewujudkan good governance dan clean Laporan keuangan pemerintah dapat dikatakan
government. telah memenuhi kualitas yang baik apa- bila telah
memenuhi kriteria normatif pelaporan keuangan
(Hasanah dan Fauzi, 2017:37). Teori ter- sebut didukung
KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN oleh pernyataan Juwita (2013) bahwa laporan keuangan
HIPOTESIS yang berkualitas adalah laporan keuangan yang
mencerminkan karakteris- tik pelaporan keuangan yaitu
Teori Kegunaan-Keputusan (Decision Usefullnes Theo- relevan, andal, dapat dibandingkan, dan mudah dipahami
ry) oleh pengguna laporan. Kurangnya pemanfaatan sistem
informasi akuntansi dan pemahaman sumber daya
Teori kegunaan-keputusan informasi akuntan- si mengenai standar akuntansi dapat menyebabkan laporan
diidentifikasi dalam disertasi Staubus pada tahun 1954 keuangan yang dihasilkan tidak memenuhi kualitas
dengan judul An Accounting Concept of Reve- nue di pelaporan (Setyowati, dkk., 2016).
University of Chicago Amerika Serikat. Teori kegunaan- Prinsip – prinsip penyusunan laporan keu- angan
keputusan informasi ini pertama kali dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun
dikenal dengan nama A Theory of Accounting 2010 mengenai Standar Akuntansi Pemerintah yang
to Investors. Tujuan dari Theory of Accounting menjelaskan mengenai karakteris- tik kualitatif laporan
to Investors adalah menyediakan informasi keuangan keuangan merupakan kriteria normatif yang perlu
mengenai perusahaan untuk digunakan dalam membuat diwujudkan dalam informasi akuntansi untuk mencapai
keputusan investasi (Staubus, 2000). Teori kegunaan- tujuannya. Empat karakteristik yang merupakan
keputusan informasi akuntansi dapat dilihat dari nilai prasyarat kriteria normatif yang harus ada untuk
manfaat informasi yang disajikan dalam laporan memenuhi kualitas laporan keuangan yaitu relevan,
keuangan yang memenuhi standar dan komponen andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.
pelaporan sebagai dasar pengambilan keputusan
(Silviana dan Antoni, 2014). Dapat disimpulkan bahwa Laporan Keuangan Pemerintah (Daerah)
konsep kegunaan-keputusan informasi mendasari Akuntansi keuangan Daerah merupakan proses
pengambilan keputusan yang berasal dari informasi yang akuntansi yang terdiri dari proses identifi- kasi,
bermanfaat yaitu in- formasi yang sesuai dengan pengukuran, pencatatan serta pelaporan se- tiap transaksi
karakteristik dan me- menuhi komponen pelaporan keuangan yang dilakukan oleh suatu organisasi
kauangan. pemerintahan (Halim, 2007). Laporan keuangan daerah
dibuat untuk menyediakan kebu- tuhan informasi oleh
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi pengguna yang berkepent- ingan sebagai pemerhati
Penerapan sistem informasi akuntansi meru- pakan organisasi pemerintahan (daerah) meliputi masyarakat
tahap implementasi sistem atau aplikasi bebrbasis umum, badan pemeriksaan dan pengawasan, pihak
keuangan yang mendukung proses pemenuhan informasi pemberi da- na, dan pemerintah pusat (Hasanah dan
keuangan yang sesuai guna pengambilan keputusan oleh Fauzi, 2017).
pihak yang berkepentingan. Sistem informasi akuntansi Pelaporan keuangan pemerintah bertujuan untuk
pemerintah dibuat sesuai dengan peraturan yang berlaku menyajikan dan menyediakan informasi yang bermanfaat
di Indonesia (Silviana dan Antoni, 2014). Sistem dan dapat digunakan sebagai dasar pegambilan
informasi akuntansi pemerintah dibuat dengan tujuan keputusan, sebagai suatu bentuk pertanggungjawaban
mendukung aktivitas rutin suatu instansi pemerintahan kepada masyarakat, dan
serta pemenuhan informasi keuangan sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada Negara. Menurut Prasisca,
dkk (2012) menyatakan bahwa dalam penerapannya
sistem informasi akuntansi dibuat dan diarahkan untuk
menilai kinerja maupun kondisi organisasi (Setyowati, angan yang telah ditetapkan yaitu dengan pem- anfaatan
Isthika, dan Pratiwi, 2016). Menurut Hasanah dan Fauzi sistem informasi akuntansi. Menurut hasil penelitian
(2017) komponen laporan keu- angan pemerintah yang Silviana dan Antoni (2014) menyatakan bahwa
utama terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran (LRA), penggunaan sistem informasi akuntansi berpengaruh
Neraca, Laporan Arus Kas, Catatan atas Laporan terhadap kualitas laporan keuangan. Prasisca, dkk (2012)
Keuangan, Laporan Kinerja Keuangan, dan Laporan dan Juwita (2013) juga menya- takan bahwa sistem
Ekuitas. informasi akuntansi ber- pengaruh positif dan signifikan
Seiring perkembangan akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan, dikarenakan sistem
di Indonesia, sistem pencatatan akuntansi pemerintahan informasi akuntansi membantu dalam penyajian laporan
kini mengalami peru- bahan dari kas basis menjadi keuangan yang sesuai dan bebas dari kesalahan saji.
akrual basis hal terse- but berlaku sejak tahun anggaran Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis pada
2008 untuk pemerintah daerah maupun pusat. Akuntansi penelitian ini yaitu:
ber- basis akrual merupakan pengakuan pencatatan H1: Sistem Informasi Akuntansi Berpengaruh Sig-
transaksi pada saat terjadinya, sehingga dengan nifikan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
diterapkannya akuntansi berbasis akrual dapat
menghasilkan informasi yang dapat diprtanggung- Model Analisis
jawabkan dan terbuka (Hasanah dan Fauzi, 2017).
Sistem pencatatan basis akrual diimplementasikan pada
pengakuan pendapatan, beban, aset, kewajiban, dan
ekuitas (Yunita, 2015). Informasi yang disajikan lebih
akurat bila sistem pencatatan akuntansi yang digunakan
akrual basis karena pencatatan dilakukan setiap
terjadinya transaksi.

Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Ter-


hadap Kualitas Laporan Gambar 1. Model Analisis
Keuangan Teori kegunaan-keputusan
merupakan konsep yang mendukung pemenuhan
informasi keuangan yang bermanfaat guna pengambilan METODE PENELITIAN
keputusan oleh pihak pemakai laporan. Penerapan sistem
informasi akuntansi mendukung organisasi dalam Populasi dan Sampel
membuat laporan eksternal, aktivitas rutin, pengambilan
keputusan, perencanaan serta pengendalian (Rama dan Populasi pada penelitian ini adalah karyawan pada
Badan Pengelola Keuangan dan Pajak Daerah di kota
Jones, 2008). Tujuan pelaporan keuangan daerah adalah
Surabaya. Kriteria sampel (responden) pada penelitian
untuk memenuhi kebutuhan pengguna laporan keuangan
ini yaitu karyawan pada Badan Pengel- ola Keuangan
sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pemerintah
yang menggunakan aplikasi e- accounting dalam
pusat. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
harus sesuai dengan pera- turan yang berlaku untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Teknik
mendukung pengguna laporan dalam memahami pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini
informasi yang disajikan. Menurut Peraturan Pemerintah adalah purpos- ive sampling yaitu pengambilan sampel
No. 71 Tahun 2010 yang menjelaskan mengenai Standar secara sen- gaja, dimana peneliti mempertimbangkan dan
Akuntansi Pemerintahan (SAP) terkait karakteristik menentukan sendiri sampel yang akan diambil (tidak
kualitatif laporan keuangan merupakan ukuran normatif secara acak). Pengambilan data dilakukan dengan
yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi untuk menyebarkan kuesioner pada tanggal 5 Juni 2018 sampai
memenuhi tujuannya. Terdapat empat karakteristik yang dengan 29 Juni 2018. Jumlah sampel minimal 5 kali dari
merupakan prasyarat ukuran normatif yang harus jumlah indikator. Indi- kator pada penelitian ini
diwujudkan agar dapat memenuhi kualitas laporan yang berjumlah 20 sehingga sampel yang digunakan pada
diharuskan yaitu relevan, andal, dapat dibandingkan, dan penelitian ini ber- jumlah 100. Berikut adalah distribusi
dapat dipahami (Hasanah dan Fauzi, 2017). Salah satu kuesioner yang dibagikan kepada sampel (responden):
upaya untuk memenuhi kualitas laporan keu-
Tabel 1. Distribusi Kuesioner menurut Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010:
Keterangan Jumlah Relevan, Andal, Dapat dibandingkan, dan dapat
Responden dipahami. Indikator variabel kualitas laporan
keuangan yang diangkat dari penelitian Prasisca,
Kuesioner yang disebar 100 dkk (2012) yaitu relevan, andal, dapat dipahami,
Kuesioner yang tidak 1 dan dapat dibandingkan. Indikator variabel kualitas
lengkap laporan keuangan berupa pernyataan kuesioner
yang berisi 11 butir pertanyaan dan diukur dengan
Kuesioner yang tidak 2 skala likert 1 yaitu sangat tidak setuju (STS) sampai
memenuhi kriteria dengan skala tertinggi yaitu 5 dengan alternatif
Jumlah kuesioner yang jawaban sangat setuju (SS).
97
digunakan
Teknik Analisis Data
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Dalam penelitian ini, regresi yang digunakan
1. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penerapan adalah regresi linear. Tahapan analisis yang digunakan
sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:
mendukung organisasi dalam membuat 1. Persamaan Regresi
laporan eksternal, aktivitas rutin, pengambilan
keputusan, perencanaan serta pengendalian (Rama Keterangan:
dan Jones, 2008). Sistem informasi yang dikelola
dengan baik mendukung pelaporan dan penyusunan KLK : Kualitas Laporan Keuangan α
: Konstanta
laporan keuangan yang sesuai dengan peraturan
yang berlaku (Saputra, 2015). Menurut b : Intersep
Widjajanto (2001) sistem informasi akuntansi PS : Penerapan Sistem Informasi Akutansi ε
terdiri dari unsur masukan (input), proses,dan : Nilai error
keluaran (output). Laporan 2. Statistik Deskriptif
keuanganmerupakan keluaran yang berasal dari Tahapan ini digunakan untuk melihat nilai mean,
proses pengolahan data yang baik dengan tingkat standart deviasi, dan nilai maksimal dan minimal.
28 kesalahan yang rendah didukung oleh penerapan Analisis deskriptif hanya memberikan informasi atau
sistem informasi akuntansi dengan pengendalian gambaran mengenai data yang dapat digunakan oleh
dan arahan yang sesuai (Juwita, 2013). Indikator peneliti sebagai dasar penarikan kesimpulan
variabel penerapan sistem informasi akuntansi yang 3. Uji Kualitas Data
diangkat dari Prasisca, dkk (2012) yang terdiri dari a. Uji Reliabilitas
prosedur pencatatan transaksi dilakukan Uji reliabilitas merupakan alat uji yang digunakan
berdasarkan standar pencatatan akuntansi dan untuk menilai indikator dari suatu variabel yang
pembuatan laporan keuangan secara periodik. terdapat pada kuesioner. Dan suatu kuesioner
Indikator variabel penerapan sistem informasi dapat dinilai reliable jika responden menjawab
akuntansi berupa pernyataan kuesioner yang berisi pertanyaan pada kuesioner secara konsisten
10 butir pertanyaan dan diukur dengan skala likert (Ghozali, 2016). Uji statistik Cronbach Alpha
1 yaitu sangat tidak setuju (STS) sampai dengan dapat digunakan untuk mengukur tingkat
skala tertinggi yaitu 5 dengan alternatif jawaban reliabilitas suatu variabel. Suatu variabel dapat
sangat setuju (SS). dikatakan reliable atau konsisten jika nilai
2. Kualitas Laporan Keuangan Cronbach Alpha > 0.70 (Gozhali, 2016).
Laporan keuangan dapat diakatakan berkualitas b. Uji Validitas
apabila laporan tersebut disajikan secara andal, Uji validitas merupakan alat uji yang digunakan
relevan, dapat dibandingkan, dan dapat diapahami untuk mengukur atau menilai sah atau tidaknya
(Saputra, 2015). Pada Peraturan Pemerintah No. 71 suatu kuesioner. Suatu kuesioner dapat dikatakan
Tahun 2010 menjelaskan mengenai karekteristik sah jika kuesioner mampu mengungkapkan
kualitatif laporan keuangan adalah kriteria normatif sesuatu yang akan diukur dengan menggunakan
yang harus ada pada laporan keuangan dengan kuesioner tersebut (Ghozali, 2016). Signifikansi
tujuan pemenuhan kualitas laporan keuangan. Korelasi
Berikut kareteristik kualitatif
PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA BPKPD KOTA SURABAYA OLEH:
CHAIRINA dan WEHARTATY
yang dipakai dalam penelitian ini adalah 0,05. Tabel 2. Demografi Responden
Apabila nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05
maka butir pertanyaan tersebut valid dan apabila Profil Responden Berdasarkan Umur
nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05, maka
butir pertanyaan tersebut tidak valid (Gozhali, Umur Presentase
Jumlah
2016). (%)
18 s/d 25 tahun 23 24
4. Uji Asumsi Klasik 26 s/d 35 tahun 66 68
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian 36 s/d 45 tahun 8 8
ini adalah uji normalitas dan heter- okedastisitas Total 97 100
5. Uji Kelayakan Model
Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Pengujian yang dilakukan pada tahapan ini adalah
pengujian statistik F dan uji signifikan parameter Jenis Kelamin Jumlah Presentase
individual atau uji t. (%)
6. Pengujian Hipotesis Laki – laki 55 57
Penilaian hipotesis pada penelitian ini digunakan Perempuan 42 43
dengan menggunakan regresi linear. Pengambilan Total 97 100
keputusan pada pengujian hipotesis ini berdasarkan Profil Responden Berdasarkan Jabatan
pada ketentuan se- bagai berikut :
Jabatan Jumlah Presentase
a. Perumusan Hipotesis
H0 : Variabel Independen (Penerapan Sistem In- (%)
formasi Akuntansi) tidak memiliki pengaruh Bidang Penyusu- 24 25
terhadap variabel Dependen (Kualitas nan APBD
Laporan Keuangan) Perbendaharaan
H1 : Variabel Independen (Penerapan Sistem In- 45 46
dan Akuntansi
formasi Akuntansi) memiliki pengaruh
terhadap variabel Dependen (Kualitas Bidang Pendapa- 28 29
Laporan Keuangan) tan
b. Pengambilan Kesimpulan, Total 97 100
(1)Apabila nilai regresi > 0,05 maka H0 diterima, Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja
dan H1 ditolak. Presentase
(2)Apabila nilai regresi < 0,05 maka H0 di- tolak, Lama Bekerja Jumlah
(%)
dan H1 diterima.
≤ 1 tahun s/d 5 67 69
HASIL DAN PEMBAHASAN tahun
Karakteristik Responden 6 tahun s/d 10 29 30
berikut adalah demografi yang menjelas- kan tahun
karakteristik responden penelitian ini: ≥ 10 tahun 1 1
Total 97 100
Profil Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah Presentase
(%)
SLTA 9 9
Diploma 20 21
Sarjana (S1) 67 69
Pascasarjana (S2) 1 1
Total 97 100

Hasil pengujian statistik deskriptif dapat dilihat pada


tabel berikut ini:

Tabel 3. Hasil Statistik Deskriptif Variabel


Variabel N Std. Mean Maximum Minimum
Deviation
KLK 97 0.3865 0.4153 5.0000 3.2000
PS 97 0.3879 0.4230 5.0000 3.3000

Dari jumlah keseluruhan responden yaitu sebanyak 97


orang yang mengisi kuesioner terkait indikator

36
penerapan sistem informasi akuntansi memiliki nilai rata-
rata sebesar 4.23 yang artinya sebagian besar responden Tabel 5. Hasil Uji Validitas
menjawab setuju. Sedangkan un- tuk indikator kualitas Variabel Pearson Sig. Keterangan
laporan keuangan memiliki rata-rata 4.15 yang artinya Corelation
sebagian besar respond- en juga memberikan jawaban PS
setuju. Standar devi- asi menunjukkan keragaman sampel
yang dipilih oleh peneliti. Penerapan sistem informasi PS1
akuntansi memiliki standar deviasi tertinggi yaitu sebesar 0.627**
PS2
0.387, sedangkan standar deviasi variabel kualitas laporan 0.739**
keuangan sebesar 0.386.
PS3
PS4 0.667**
PS5 0.609**
Analisis Data 0.622** 0.000
PS6 Valid
1. Uji Kualitas Data 0.579**
PS7
a. Uji Reliabilitas
PS8 0.717**
Hasil uji statistik Cronbach Alpha variabel
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi (PS) PS9 0.649**
menunjukkan nilai 0.760 (76%), sedangkan PS10 0.676**
variabel Kualitas Laporan Keuangan (KLK) 0.613**
menunjukkan nilai 0.740 (74%). Nilai 0.636**
Cronbach Alpha tiap variabel lebih dari 0.70
(70%) yang artinya variabel pada penelitian ini KLK
sudah cukup reliabel. Hasil uji reliabilitas dapat
dilihat pada Tabel 4. berikut ini: KLK1 0.770**
KLK2 0.612**
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas KLK3
0.666**
Cronbach Keterangan KLK4
Variabel 0.590**
Alpha KLK5
KLK6 0.426** 0.000 Valid
PS 0.760 Reliabel
KLK7 0.282**
Reliabel KLK8
2. Uji Asumsi Klasik
0.628**
KLK 0.740 KLK9
Pada penelitian ini menunjukkan hasil uji normalitas
0.640** uji statistik Kolmogorov
dengan menggunakan
KLK10
Smirnoff (K-S)0.549**
menunjukan nilai signifikansi 0.186
b. Uji Validitas penelitian ini yang artinya lebih besar dari
0.636**
Hasil uji validitas pada
menunjukkan adanya korelasi atau hub- ungan 0.05 (lampiran 7), maka dapat disimpulkan
pada setiap indikator terhadap total nilai bahwa nilai residual terdistribusi normal. Pada
variabel dan menghasilkan tingkat signifikansi penelitian ini hasil uji heteroskedastisitas dengan
pada tiap variabel lebih kecil dari 0.05 (α = 5%) menggunkan uji statistik Glesjer menunjukkan
yang artinya setiap indi- kator pernyataan tingkat signifikansi diatas 0.05 (5%) yaitu 0.315 ,
adalah valid. Hasil uji va- liditas dapat dilihat artinya pada penelitian ini tidak terjadi
pada Tabel 5. berikut ini: heteroskedastisitas
3. Uji Kelayakan Model
Pada penelitian ini hasil uji statistik F menghasilkan
nilai F hitung sebesar 82.355 dengan tingkat
signifikansi 0.000. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa Penerapan Sistem Informasi
Akuntansi (PS) dapat memprediksi model regresi dan
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu
Kualitas Laporan Keuangan (KLK). Dengan ini dapat
dinyatakan bahwa model regresi layak digunakan.
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada
kolom significance, jika nilai signifikansi ≤ 0.05
maka variabel independen berpengaruh signifikan,
sebaliknya jika ≥ 0.05 artinya variabel independen
tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen. Hasil penujian model regresi linear dapat
dilihat pada Tabel 6 berikut ini:
Variabel
Tabel 6. Analisis B
Regresi Linier SederhanaT Sig.

Konstanta 1.280 4.028 0.000

Penerapan Sistem 0.679 9.075 0.000 Dari hasil analisis regresi linier sederhana pada tabel 1.
Informasi Akuntansi (PS)
R = 0.681
Adjusted R Square F = 0.459
hitung =82.335
F Sig. =0.000
diatas dapat dirumuskan dengan menggunakan berkepentingan sebagai dasar pengambilan kepu- tusan.
persamaan berikut: Laporan keuangan pemerintah yang dihasilkan akan
KLK = 1.280 + 0.679PS melalui proses pemerinksaan oleh Badan Pemeriksa
Dari persamaan regresi linier sederhana diatas Keuangan (BPK), sehinngga laporan keuangan harus
menjelaskan nilai konstanta pada penelitian ini disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah
sebesar 1.280. Artinya jika nilai variabel PS tetap, (SAK). Menurut Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun
maka nilai variabel KLK sebesar 1.280. Koefisien 2010 yang juga didukung oleh Hasanah dan Fauzi
regresi variabel PS sebesar 0.679 yang artinya setiap (2017:37) men- jelaskan mengenai Empat karekteristik
kenaikan penerapan sistem informasi akuntansi yang meru- pakan prasyarat ukuran normatif yang harus
sebanyak 1 satuan, maka akan menaikkan kualitas di- wujudkan agar dapat memenuhi kualitas laporan
laporan keuangan sebesar 1.280. Nilai koefisien keuangan yang diharuskan yaitu relevan, andal, dapat
regresi pada penelitian ini menunjukkan arah model dibandingkan, dan dapat dipahami. Teori kegunaan
regresi yang positif. keputusan informasi menjelaskan bahwa sebagai dasar
dari pengambilan keputusan dimulai dengan
Pembahasan menyediakan informasi keuangan ang sesuai dengan
Pada penelitian ini, peneliti ingin melakukan uji kondisi suatu perusahaan (Staubus, 2002). Teori
pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi terhadap kegunaan-keputusan informasi akuntansi dapat dilihat
kualitas laporan keuangan pada BPKPD kota Surabaya. dari nilai manfaat informasi ang disajikan dalam laporan
Hasil analisis data menunjukkan bahwa penerapan keuangan yang me- menuhi standard an komponen
sistem informasi akuntansi ber- pengaruh terhadap pelaporan sebagai dasar pengambilan keputusan
kualitas laporan keuangan, maka hipotesis (H1) pada (Silviana dan Anto- ni, 2014). Dari hasil penelitian ini
penelitian ini diterima. Hal ini menunjukkan bahwa hasil bila dikaitkan dengan teori kegunaan keputusan, dan
penelitian ini sejalan dengan penelitian Prasisca, dkk hasil penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa
(2012), Juwita (2013), Silviana dan Antoni (2014) yang dengan memanfaatan sistem informasi akuntansi
juga menyatakan bahwa penerapan sistem informasi membantu BPKPD kota Suarabaya dalam memen- uhi
akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laporan dan menyediakan informasi yang sesuai se- bagai dasar
keuangan. pengambilan keputusan oleh pihak berkepentingan, serta
BPKPD kota Surabaya merupakan lembaga atau memenuhi tujuan dari pelaporan keuangan pemerintah
instansi pemerintah yang menerbitkan laporan keuangan daerah.
sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap Hasil jawaban responden pada penelitian ini
pemerintah pusat dan memenuhi kebu- tuhan informasi menunjukkan hasil yang mendukung hipotesis pada
yang bermanfaat bagi pihak ang penelitian ini yaitu penerapan sistem infor- masi
akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan pada BPKPD kota Surabaya. BPKPD kota
Surabaya menerapkan sistem infor- masi akuntansi atau
aplikasi keuangan berbasis online software dengan nama
e-accounting, e- accounting diterapkan sejak tahun 2016
hingga sekarang tahun 2018. Dalam penerapan e-
accounting membantu organisasi dalam ketepatan waktu
pengumpulan data keuangan dan keakuratan data
sehingga proses pengecekan kembali data lebih cepat.
Sehingga pada penerapannya e-accounting memberikan
pengaruh terhadap kualitas pelaporan keuangan sesuai
dengan hasil uji hipotesis pada penelitian ini.

SIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai
pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi terhadap
kualitas laporan keuangan dapat disimpulkan bahwa
penerapan sistem in-
formasi akuntansi berpengaruh positif dan signif- ikan pp-no-71-tahun-2010-tentang-standar- akuntansi-
terhadap kualitas pelaporan keuangan pada Badan pemerintahan/PP71.pdf 05/04/18, 21.15.
Pengelola Keuangan dan Pajak Daerah kota Surabaya. Prasisca, J., Kharlina, R, dan Yunita, C., (2012),
Pemanfaatan sistem informasi akuntansi mempengaruhi Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi
kualitas informasi yang disajikan BPKPD kota Keuangan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Suarabaya. Dengan memanfaatkan sistem informasi pada Koperasi Lister PT PLN (Persero),
akuntansi sangat membantu da- lam pemenuhan dan
penyediaan informasi yang bermanfaat sebagai dasar http://eprint.mdp.ac.id/id/eprint/1478.
pengambilan keputusan oleh pihak berkepentingan, serta Rama, D. V., dan Jones, F. L., (2006), Sistem Informa- si
memenuhi tujuan dari pelaporan keuangan pemerintah Akuntansi, Buku 1, Terjemahan oleh M. Slamet
daerah. Beri- kut beberapa hal yang menjadi Wibowo, 2008, Jakarta: Salemba Empat. Saputra, B. W.,
keterbatasan pada penelitian ini: (2015), Pengaruh Implementasi Standar Akuntansi
1. Variabel independen pada penelitian ini masih Pemerintahan, Sistem In- formasi Akuntansi dan Sistem
terbatas, dimana berfokus pada penerapan sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan
informasi akuntansi. Keuangan Pemerintah Daerah, Jurnal JOM FEKON, Vol.
2. Keterbatasan akses terhadap jurnal penelitian 2, No. 2, Oktober 2015.
terdahulu yang mendasari penelitian ini. Setyowati, L., Isthika, W. dan Pratiwi, R. D., (2016),
3. Peneliti melakukan penelitian pada BPKPD kota Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kualitas
Surabaya yang merupakan pusat pengelolaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota
keuangan daerah kota Surabaya yang menerapkan Semarang, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 20, No.
e-accounting, sedangkan terdapat 72 SKPD yang 2, 179-191.
menerapkan e- accounting. Silviana, dan Antoni, E., (2014), Pengaruh Penera- pan
Dari berbagai keterbatasan yang terdapat pada penelitian Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kualitas
ini, berikut beberapa saran yang dapat diberikan untuk Laporan Keuangan Pemerintah Dae- rah Jawa
peneliti selanjutnya yang akan meneliti topik serupa: Barat, Jurnal Profita, Vol. 6, No. 1, April 2014.
1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait sistem Staubus, G. J., (2000), The Decision-Usefulness Theory
informasi akuntansi dan mempertimbangkan of Accounting, New York: Routledge Publish- ing
variabel lain. Inc., diakses dari
2. Disarankan agar peneliti dapat memberikan https://books.google.co.id/books/about/The
pendampingan dan penjelasan yang memadai _Decision_usefulness_Theory_of_Account.htm l.
apabila terdapat pernyataan-pernyataan dalam Widjajanto, N., (2001), Sistem Informasi Akuntansi,
kuesioner yang kurang dipahami oleh responden. Jakarta: Erlangga.
Yunita, T. A., (2015), Pengaruh Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian
REFERENCES Internal dan Kompetensi Staf Akuntansi Ter- hadap
Ghozali, I., (2016), Aplikasi Analisis Multivariate Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah,
dengan Program IBM SPSS 23, Edisi 8, Semarang: Jurnal JOM FEKON, Vol. 2 No. 2, Oktober 2015.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim, A., (2007), Akuntansi Keuangan Daerah, Edisi
Ke-3, Jakarta: Salemba Empat.
Hasanah, N., dan Fauzi, A, (2017), Akuntansi
Pemerintahan, Bogor: In Media.
Juwita, R., (2013), Pengaruh Implementasi Standar
Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Informasi
Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keu- angan,
Jurnal Trikonomika, Vol. 2, No. 2, Desember:201-
214.
Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010, diakses dari
http://www.djpk.depkeu.go.id/attach/post-

Anda mungkin juga menyukai