02 Juni (2020)
Mu’minatul Habibah 1
1 Program Studi Magister Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Belajar Kognitif dan Implikasinya dalam Proses Perkembangan Kognitif Dan Psikososial
Pembelajaran Bahasa Arab, 2019, 19. Anak Sebagai Salah Satu Strategi Mencapai
11 Dra Juliani Prasetyaningrum, “Psikologi Kesuksesan Perawatan Ortodonti (Kajian
Perkembangan Anak,” 2009., 10. Pustaka)” Vol. 3, No. 1 (2016), 8.
reproduksi. (5) Young adulthood. formal-operational, yakni
Periode yang terjadi pada usia 20 tahun perkembangan ranah kognitif yang
sampai 40 tahun. Periode ini terjadi pada usia 11-15 tahun.
kepribadian seseorang lebih stabil. (6) Adapun istilah-istilah yang
Middle adulthood. Periode yang terjadi berhubungan dengan proses
antara umur 40 sampai 65 tahun. Pada perkembangan kognitif anak versi
periode ini seseoran mencapai tingkat Piaget antara lain (1) Sensory-motor
karirnya. (7) Late adulthood. Periode schema (skema sensori motor)
yang terjadi pada usia 65 tahun sampai merupakan serangkaian prilaku
meninggal. Pada periode ini kondisi terbuka dan tersusun secara sistematis
fisik seseorang sudah mulai menurun. untuk merespon lingkungan. (2)
Jean Piaget sangat Cognitiveschema (skema kognitif)
memperhatikan gerak-gerik apa yang adalah prilaku tertutup yang berupa
terjadi pada perubahan tahap tatanan langkah-langkah kognitif yang
perkembangan kognitif anak. Proses mempunyai fungsi memahami apa yang
perkembangan pada masa awal anak- tersirat atau menyimpulkan lingkungan
anak menjadi hal yang harus dipelajari. yang direspon. (3) Object permanance
Proses Perkembangan awal anak-anak (ketetapan benda) yakni hal yang
dibagi atas empat macam dianggap bahwa sebuah benda akan
perkembangan, perkembangan fisik, tetap ada walaupun telah ditinggalkan
perkembangan kognitif, psikososial dan atau tidak terlihat lagi. (4) Asssimilation
emosi. Proses Perkembangan kognitif (asimilasi) adalah proses aktif dalam
merupakan perkembangan memori menggunakan skema untuk merespon
atau cara berfikir seorang anak dalam lingkungan. (5)
kemampuan merespon. Proses Accomodation
perkembangan kognitif mempunyai (akomodasi) adalah penyesuaian
pengaruh terhadap proses berfikir aplikasi skema yang cocok dengan
anak dan penyikapan anak terhadap lingkungan yang direspons. (6)
sesuatu.15 Equilibrium (ekuilibrium) merupakan
Seorang pakar terkemuka dalam keseimbangan antara skema yang
disiplin psikologi kognitif dari anak, digunakan dan lingkungan yang
Jean Piaget mengklasifikasikan direspon sebagai hasil ketetapan
perkembangan kognitif anak menjadi akomodasi.16
empat tahapan:
Seorang pakar terkemuka dalam Perkembangan Persepsi
disiplin psikologi kognitif dari anak, Pada masa perkembangan
Jean Piaget mengklasifikasikan persepsi, anak sudah dapat melihat
perkembangan kognitif anak menjadi objek-objek yang jauh dan hampir
empat tahapan pertama tahap sensory- sempurna akan tetapi terkadang anak
motor yakni perkembangan ranah merasa kesulitan dalam memfokuskan
kognitif yang terjadi pada usia 0-2 penglihatan pada objek-objek yang
tahun, kedua tahap pre-operational, dekat.17 Persepsi adalah proses
yakni perkembangan ranah kognitif memahami informasi tentang dunia
yang terjadi pada usia 2-7 tahun, ketiga atau lingkungan. Menurut Chaplin
tahap concete-operational, yang terjadi persepsi adalah proses mengetahui
pada usia 7-11 tahun, keempat ahap objek dan kejadian objek dengan
16 Jahja, 56-58
15 Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, 183 17 Jahja, 186
bantuan indra. Menurut Atkinson sepanjang perbedaan-perbedaaan
persepsi adalah proses dimana kita tersebut relatif sederhana dan jelas, 2)
mengorganisasi dan menafsirkan pola integrasi visual (visual integration)
stimulus dalam lingkungan.18 Jadi pada kemampuan untuk mengkoordinasikan
dasarnya persepsi adalah suatu proses beberapa penglihatan dengan
kognitif yang dialami oleh setiap tindakan-tindakan fisik secara tepat.
individu dalam memahami informasi Selama tahap prasekolah, anak- anak
yang menyangkut hubungan manusia belajar mengintegrasikan visual
dengan lingkungan melalui panca mereka, belajar menyatukan apa yang
indra. mereka lihat dan apa yang mereka
Persepsi berkembang melalui lakukan.20
proses secara bertahap sejak bayi baru
lahir hingga meninggal. Persepsi telah Perkembangan Atensi
berkembang sejak awal kehidupan, Menurut Parkin atensi atau
akan tetapi hanya sampai pada masa perhatian adalah sebuah konsep multi-
anak-anak atau prasekolah, dimensi yang digunakan untuk
kemampuan anak-anak dalam menggambarkan perbedaan ciri-ciri
memperoleh informasi sangat terbatas. dan cara-cara merespon dalam sistem
Terkadang anak-anak dapat merasakan kognitif. Sedangkan menurut Margaret
stimulus penglihat dan pendengaran W. Matlin atensi digunakan untuk
seperti yang dirasakan oleh orang merujuk pada suatu tugas yang mental,
dewasa, akan tetapi dilain waktu yang mana seseorang individu
mereka tidak dapat merasakannya.19 mencoba untuk menghilangkan
Pada masa prasekolah anak-anak stimulus lain yang menjadi
masih mengalami keterbatasan dalam pengganggu. Atensi merupakan salah
21
melaksanakan tugas-tugas perkem- satu kemampuan untuk mem-
bangan, pada masa prasekolah anak- perhatikan satu stimulus dan mampu
anak mengalami kesulitan dalam mengabaikan stimulus lain yang tidak
melakukan tindakan dengan relevan.22 Jadi atensi merupakan
penglihatan ketika berhadapan dengan penerimaan seseorang terhadap suatu
stimulus yang membingungkan. Dalam pesan pada beberapa waktu dengan
berbagai hal perkembangan persepsi mengabaikan semua pesan tertentu.
pendengaran anak prasekolah lebiih Atensi adalah usaha yang
cepat dari persepsi visualnya, pada usia disadari untuk menggerakkan,
dua atau tiga tahun ketajaman mengarahkan dan menjaga tingkah
pendengaran anak telah berkembang laku seseorang agar memiliki dorongan
dengan baik. untuk bertindak melakukan sesuatu,
Peningkatan persepsi visual sehingga tercapainya suatu tujuan.
dimagi menjadi dua macam yaitu 1) Seseorang yang memiliki atensi yang
diskriminasi visual tinggi akan berusahauntuk
(visual memperoleh yang terbaik dari usaha
discrimination) yaitu kemampuan yang telah dilakukan. Atensi
untuk membedakan atau melihat
perbedaan-pebedaaan terhadap yang 20 Desmita,Psikologi Perkembangan, 134
21 Jahja,
Psikologi Perkembangan. 186-187
dilihat, seorang anak prasekolah dapat
22Dadan Suryana, “Peran Executive Function
melihat kejadian diskriminasi visual
Brain Dalam Perkembangan Kemampuan
Kognitif Anak Usia Dini Pada Kurikulum 2013”
18 Jahja, 108 3 (2019), 9.
19 Jahja, 133
merupakan tenaga yang dapat sistem kognitif. Atensi dapat
membangkitkan keinginan seseorang menyebabkan meningkatnya
untuk mencapai tujuan yang kesadaran terhadap lingkungan yang
diinginkan. 23
terbatas.26
Atensi pada anak telah
berkembang sejak masa bayi. Adapun Implikasi Pendidikan
aspek-aspek atensi yang berkembang Perkembangan kognitif adalah
selama masa bayi memiliki arti yang proses dimana seorang anak dapat
sangat penting. Atensi pada bayi meningkatkan kemampuan dalam
memiliki pengaruh yang sangat besar menggunakan pengetahuan.27
terhadap perkembangan kognitif Perkembangan kognitif meliputi
selama bertahun-tahun pada masa kemampuan metakognitif, strategi
prasekolah akan tetapi kemampuan kognitif, gaya perkembangan dan
anak untuk memusatkan perhatian pemikiran kritis. Metakognitif yaitu
berubah secara signifikan. Anak-anak pengetahuan dan kesadaran tentang
pada masa prasekolah sangat proses kognitif atau tentang
dipengaruhi oleh ciri-ciri tugas yang pengetahuan tentang berfikir dan cara
menonjol seperti kelucuan seperti kerjanya. Strategi kognitif adalah salah
badut yang menarik perhatian. Setelah satu kecakapan aspek kognitif yang
berusia 6 atau 7 tahun anak-anak lebih penting dikuasai oleh peserta didik
mengikuti aturan aturan secara efesien dalam belajar. Kemampuan
dan tugas yang relevan secerti metakognisi merupakan salah satu
mengarah pada pemecahan masalah.24 aspek-aspek kognitif yang penting
Atensi memiliki dua fungsi utama dalam meningatkan presasi belajar
dalam kehidupan sehri-hari, peserta didik. Adanya perkembangan
diantaranya (1) memilih dan metakognisi dan strategi kognitif
memproses informasi yang relevan memberikan beberapa implikasi bagi
dengan tugas-tgas yang ada (2) pendidikan. Secara umum pengetahuan
memproses informasi yang relevan, metakognitif mulai berkembang pada
potensial dan baru.25 usia 5-7 tahun dan terus berkembang
Tiga aspek atensi yang diakui sampai dewasa.
secara mendasar antara lain seleksi, Berdasarkan kemampuan
kesadaran dan kontrol. Atensi metakognisi proses pembelajaran pada
merupakan proses selektif. Seleksi individu-individu bukan hanya semata-
diperlukan karena adanya batasan mata proses penyampaian materi
kapasita untuk memproses informasi bidang ilmu akan tetapi suatu proses
secara visual. Atensi merupakan suatu pengembangan pengetahuan strategi
konsep multidimensional yang kognitif untuk peserta didik. Berikut ini
digunakan untuk menggambarkan ciri- adalah beberapa hal yang harus
ciri dan cara-cara merespon dalam dilakukan pendidik dalam
23 Darmawan Harefa, “Efektifitas Metode Fisika mengembangkan kemampuan
Gasing Terhadap Hasil Belajar Fisika Ditinjau metakognisi dan strategi kognitif (1)
Dari Atensi Siswa” 5, No. 1 (2018), 14. Pendidik harus berupaya mengajarkan
24 Desmita, Psikologi Perkembangan, 136-137
25 Amalia Rahmandani, “Pemaafan Dan Aspek
26Husnul Khotimah, Asep Supena, dan Nandang
Kognitif Dari Stres Pada Mahasiswi Jurusan
Hidayat, “Meningkatkan attensi belajar siswa
Kebidanan Tingkat Dua,” Jurnal Psikologi Undip
kelas awal melalui media visual,” 2019, 12.
14, no. 2 (1 Oktober 2015): 118–28, 27 Novi Mulyani, Perkembangan Dasar Anak
https://doi.org/10.14710/jpu.14.2.118-128.
Usia Dini (Yogyakarta: Gava Media, 2018), 44
kepada peserta didik menggunakan
strategi belajar sesuai tingkatannya. (2) Implikasi Teori Kognitif Piaget
Menunjukkan strategi belajar yang dalam Pembelajaran
efektif. (3) Memberikan kesempatan 1. Implikasi Teori Kognitif Piaget
pada peserta didik untuk belajar Ada beberapa hal penting yang
sendiridengan sedik bantuan oleh diambil terkait teori kognitif
pendidik. (4) Memberikan kesempatan sebagaimana dikemukakan oleh
kepada peserta didik untuk mengakses Piaget, diantaranya adalah :
hasil belajarnya sendiri. (5) a) Individu dapat mengembangkan
Memberikan umpan balik tentang pengetahuannya sendiri
kemajuan belajar. (6) Mengaharapkan Individu menjadi titik pusat dari
dan menganjurkan peserta didik untuk teori belajar kognitif Piaget ialah
belajar mandiri. individu mampu mengalami kemajuan
Menurut Piaget, ada tiga proses tingkat perkembangan kognitif
yang mendasari perkembangan maupun pengetahuan ke tingkat yang
individu yaitu asimilasi, akomodasi, lebih tinggi. Pengetahuan yang
dan ekuilibrasi. Asimilasi adalah dimiliki oleh setiap individu dapat
pemaduan data atau informasi baru dibentuk dan dikembangkan oleh
dengan struktur kognitif yang ada, individu, melalui interaksi dengan
akomodasi adalah penyesuaian lingkungan yang terus-menerus dan
struktur kognitif yang sudah ada selalu berubah. Dalam berinteraksi
dengan situasi baru, dan ekuilibrasi dengan lingkungan individu mampu
adalah penyesuaian secara seimbang, beradaptasi dan mengorganisasikan
terus-menerus yang dilakukan antara lingkungannya, sehingga dapat terjadi
asimilasi dan akomodasi. Asimilasi, perubahan dalam struktur
akomodasi dan ekuilibrasi sudah kognitifnya, pengetahuan, wawasan
berlangsung sejak masa bayi.28 Pada dan pemahamannya semakin
saat anak tumbuh menjadi dewasa, berkembang. Pengetahuan yang
akan mengalami adaptasi biologis diperoleh individu melalui interaksi
dengan lingkungannya dan dengan lingkungan, terkadang tidak
menyebabkan adanya perubahan- persis sama dengan apa yang
perubahan kualitatif dalam struktur diperoleh dari lingkungan itu. Individu
kognitifnya Asimilasi dan akomodasi mampu mengembangkan
akan terjadi apabila terjadi konflik pengetahuannya sendiri, mampu
koginitif atau suatu memodivikasi pengalaman yang
ketidakseimbangan antara apa yang diperoleh dari lingkungan, sehingga
telah diketahui dengan apa yang melahirkan pengetahuan atau
dilihat atau dialami sekarang. temuan- temuan baru. Hal ini
Adaptasi akan terjadi jika adanya membuktikan banyaknya ilmuwan
keseimbangan dalam struktur yang menghasilkan temuan-temuan
kognitif. Proses penyesuaian tersebut baru yang selama ini tidak dipelajari
terjadi secara seimbang dan terus- di bangku sekolah. Oleh karena itu,
menerus dilakukan secara asimilasi proses pendidikan bukan hanya
dan akomodasi, itulah yang sekedar transfer of knowledge, tetapi
dinamakan ekuilibrasi. juga bagaimana merangsang struktur
kognitif inadividu sehingga mampu
28 Sutarto,
“Teori Kognitif dan Implikasinya
melahirkan pengetahuan dan temuan-
Dalam Pembelajaran.”
temuan baru.
b) Individualisasi dalam pembelajaran totalitas objek yang dipelajari
Dalam proses pembelajaran, memiliki kemampuan mengenal
perlakuan terhadap individu harus dan memahami akan adanya unsur-
didasarkan pada perkembangan unsur dalam suatu objek atau
kognitifnya. Atau dengan kata lain, peristiwa.
dalam proses pembelajaran harus
disesuaikan dengan tingkat Analisis Perkembangan Subjek
perkembangan individu. Belajar akan Perkembangan kognitif peserta
menjadi lebih berhasil jika didik dimulai sejak berusia 6-12
disesuaikan dengan tahap merupakan masa transisi dari tahap
perkembangan kognitif peserta didik. pikiran pra operasional ke tahap
Hal ini disebabkan karena adanya operasionaal konkrit. Pada tahapan ini
setiap tahap perkembangan kognitif peserta didik sudah dapat berfikir
memiliki karakteristik berbeda-beda. secara logis terhadap segala sesuatu
Susunan saraf seorang akan semakin yang bida dilihat, akan tetapi peserta
kompleks seiring dengan didik belum bisa berfikir secara
bertambahnya umur. Hal ini abstrak. Pada tahapan ini peran orang
memungkinkan kemampuannya tua sangat dibutuhkan terlebih peserta
semakin meningkat.29 Oleh karena itu, didik aktif untuk mengenal dunia diluar
setiap proses belajar seseorang akan rumah dan mengenal teman sebaya.31
mengikuti pola dan tahap Berdasarkan hasil wawancara
perkembangan tertentu sesuai dengan dan observasi yang telah dilakukan
umurnya. oleh peneliti di MI Al-Kautsar, maka
2. Teori Kognitif Getsal dapat disimpulkan bahwa setiap anak
Beberapa pokok teori belajar memiliki perkembangan kognitif dan
getsal yang diterapkan dalam proses memerlukan perhatian khusus dari
pembelajaran antara lain:30 orang dua dalam proses perkembangan
1) Perilaku bertujuan. Belajar harus peserta didik. Banyaknya peserta didik
mempunyai tujuan yang jelas dan di MI Al-Kautsar yang kurang
terarah. Belajar tidak hanya terjadi memperoleh perhatian dari orang tua
akibat hubungan stimulus-respon yang mengakibatkan mereka malas
akan tetapi adanya keterkaitan untuk belajar, tidak adanya bimbingan
dengan tujuan yang ingin dicapai dan motivasi dari orang tua membuaat
yaitu untuk mendapatkan suatu terhambatnya proses perkembangan
pemahaman yang baru. Proses kognitif bagi peserta didik. Sebagian
pembelajaran akan berjalan secara dari mereka menuturkan bahwa
efektif apabila anak mengenal mereka bertemu dengan orang tua
tujuan yang ingin dicapai. Oleh mereka ketika berangkat sekolah. Pada
sebabitu guru harus menyadari hakekatnya setiap peserta didik
tujuan sebagai arah aktivitas mampu memperoleh perhatian yang
pengajaraan dan membantu dalam layak, sehingga peserta didik akan
memahmi tujuan. memiiki perkembangan kognitif yang
2) Pembelajaran akan bermakna jika sangat baik jika mendapatkan
siswa mampu memahami secara pendampingan yang layak dari orang
29 ElidaPrayitno, Perkembangan Peserta didik
tua. Adanya motivasi dan dorongan
(Jakarta: Dirjen Dikti, 1991), 81
30 Sutarto, “Teori Kognitif dan Implikasinya
31 “Analisis
perkembangan kognitif tercapai
Dalam Pembelajaran.”
pada siswa usia dasar.pdf,” 2018.
dari orang tua maupun guru tentang dunia atau lingkungan. Atensi
diharapkan memberikan ber- pada anak telah berkembang sejak
penggaruh yang besar terhadap masa bayi. Adapun aspek-aspek atensi
perkembangan kognitif peserta didik. yang berkembang selama masa bayi
Para guru di MI Al-Kautsar memiliki arti yang sangat penting
senantiasa memberikan motivasi selama tahun-tahun prasekolah. Teori
kepada peserta didik untuk kognitif sebagaimana dikemukakan
meningkatkan hasil belajar, oleh Piaget setidaknya ada dua hal
meningkatkan perilaku yang baik dan penting yang dapat diambil, yaitu :
memberi reward pada bulan-bulan Pertama, individu dapat
tertentu. Hal tersebut bertujuan agar mengembangkan pengetahuannya
peserta didik selalu memiliki proses sendiri, maksudnya adalah
berkembangan kognitif yang baik. pengetahuan yang dimiliki oleh setiap
Perkembangan kognitif yang baik akan individu dapat dibentuk oleh individu
berdampak pada prestasi akademik sendiri melalui interaksi dengan
yang baik. Dengan mengembangkan lingkungan yang terus-menerus dan
kemampuan kognitif peserta didik berubah-ubah. Kedua, perlu adanya
diharapkan mampu menumbuhkan individualisasi dalam pembelajaran.
pengetahuan yang baik sehingga dapat maksudnya, dalam proses
berguna bagi kelangsungan hidup pembelajaran, perlakuan terhadap
peserta didik dimasa depan. individu harus didasarkan pada
perkembangan kognitifnya.
KESIMPULAN
Perkembangan yang harus REFERENSI
dimiliki oleh anak salah satunya yaitu Alfredo, Samson Peter Louis.
perkembangan kognitif. Istilah kognitif “Pemahaman Proses
merupakan satu ranah psikologi Perkembangan Kognitif Dan
manusia yang meliputi prilaku mental Psikososial Anak Sebagai Salah
yang berhubungan dengan pema- Satu Strategi Mencapai Kesuksesan
haman, pertimbangan, pengolahan Perawatan Ortodonti (Kajian
informasi, pemecahan masalah, Pustaka)” 3, No. 1 (2016): 8.
kesengajaan dan keyakinan. Adapun “Analisis perkembangan kognitif
istilah-istilah khusus yang tercapai pada siswa usia dasar.pdf,”
berhubungan dengan proses 2018.
perkembangan kognitif anak versi Anidar, Jum. “Teori Belajar Menurut
Piaget antara lain: Sensory-motor Aliran Kognitif Serta Implikasinya
schema (skema sensori motor), Dalam Pembelajaran,” t.t., 10.
Cognitiveschema (skema kognitif), Desmita. Psikologi Perkembangan.
Object permanance, Asssimilation Bandung: Remaja Rosdakarya,
(asimilasi), Accomodation (akomodasi), 2013.
Equilibrium (ekuilibrium). Pada masa Elida Prayitno. Perkembangan Peserta
perkembangan persepsi, anak sudah didik. Jakarta: Dirjen Dikti, 1991.
dapat melihat objek-objek yang jauh Harefa, Darmawan. “Efektifitas Metode
dan hampir sempurna akan tetapi Fisika Gasing Terhadap Hasil
terkadang anak merasa kesulitan dalam Belajar Fisika Ditinjau dari Atensi
memfokuskan penglihatan pada objek- Siswa” 5, no. 1 (2018): 14.
objek yang dekat. Persepsi merupakan
salah satu proses memahami informasi
Jp. Chaplin. Kamus lengkap psikologi. Yudrik Jahja. Psikologi Perkembangan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada, Jakarta: Prenadamedia Group,
2006. 2011.
Khotimah, Husnul, Asep Supena, dan
Nandang Hidayat. “Meningkatkan
attensi belajar siswa kelas awal
melalui media visual,” 2019, 12.
Muhammad Ali. Strategi Penelitian
Pendidikan. Bandung: Angkasa,
1993.
Muhibbin Syah. Psikologi pendidikan
dengan pendekata baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2010.
Novi Mulyani. Perkembangan dasar
anak usia dini. Yogyakarta: Gava
Media, 2018.
Prasetyaningrum, Dra Juliani.
“Psikologi Perkembangan Anak *),”
2009., 10.
Rahmandani, Amalia. “Pemaafan Dan
Aspek Kognitif Dari Stres Pada
Mahasiswi Jurusan Kebidanan
Tingkat Dua.” Jurnal Psikologi
Undip 14, No. 2 (2015):
https://doi.org/10.14710/jpu.14.2.
118-128.
Rosyid, M Fairuz, dan R Umi Baroroh.
“Teori Belajar Kognitif dan
Implikasinya dalam Pembelajaran
Bahasa Arab,” t.t., 19.
Suryana, Dadan. “Peran Executive
Function Brain dalam
Perkembangan Kemampuan
Kognitif Anak Usia Dini Pada
Kurikulum 2013” 3 (2019): 9.
Sutarto, Sutarto. “Teori Kognitif dan
Implikasinya Dalam Pembelajaran.”
Islamic Counseling:
Jurnal Bimbingan
Konseling Islam 1, no. 2
(28 Desember 2017): 1.
https://doi.org/10.29240/jbk.v1i2.
331.
Tisnawati, Tin, dan Bisri Mustofa.
Teknik Menulis Karya Ilmiah
Menghadapi Sertifikasi. Semarang:
Ghyyas Putra, 2009.