Proposal Pak Undaris
Proposal Pak Undaris
PENDAHULUAN
adanya keseluhuran budi dalam diri individu, keadilan dalam negara, dan sebuah
kehidupan yang lebih bahagia dan saleh dari setiap individunya. Penyelenggaraan
menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Selain itu juga menghasilkan
kurikulum yang bermutu, materi pendidikan yang berbobot dan berdaya guna,
1
2
siswa dalam pembelajaran. Proses pembelajaran akan lebih efektif dan bermakna
sebagai anak didik dan guru sebagai tenaga pendidik. Tolok ukur keberhasilan
mematuhi tata tertib sekolah. Siswa dengan intensitas belajar tinggi akan memiliki
tingkat disiplin yang tinggi terhadap tata tertib sekolah, demikian sebaliknya.
Proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, jika seluruh siswa mematuhi
tata tertib dengan rasa disiplin yang tinggi. Tata tertib sekolah sebagai bentuk
adanya aspek pendidikan moral dan rule of law. Peraturan yang dibuat tidak
3
dalamnya. Internalisasi nilai-nilai moral kepada siswa dapat dilakukan antara lain
tunduk pada keputusan, perintah, atau peraturan yang berlaku. Dalam proses
pembentukan sikap yang sangat positif bagi perkembangan siswa di masa yang
akan datang. Siswa yang memiliki disiplin dan kepatuhan tinggi akan
aspek non akademis yang perlu diberdayakan secara optimal dalam diri siswa.
Karena sifatnya yang abstrak, maka penanaman nilai-nilai kedisiplinan ini harus
terintegrasi dalam setiap pembelajaran. Tata tertib disusun oleh sekolah sebagai
161). Pengertian tersebut menyiratkan bahwa hasil belajar sangat erat dengan
usaha pembiasaan siswa dan pembiasaan itu muncul karena ada kedisiplinan.
Iklim sekolah merupakan lingkungan belajar yang mendorong perilaku positif dan
4
sekolah yang kondusif dipadu dengan kesadaran yang tinggi untuk mentaati tata
Implementasinya tidak hanya dilihat dan dirasakan di sekolah, tetapi juga dalam
pelajaran yang memiliki arti penting dalam perkembangan dan pembentukan diri
menjadi warganegara yang dapat memahami serta mampu melaksanakan hak dan
sikap positif dan kreatifitas siswa. Pembentukan pola pikir ke arah cermat dan
bagi siswa.
Studi awal peneliti terhadap siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pringapus
pelanggaran terhadap tata tertib sekolah memperoleh hasil belajar PKn yang lebih
keterangan dari guru mata pelajaran PKn, diketahui beberapa siswa yang sering
melakukan pelanggaran dan tidak mematuhi tata tertib, baik di tingkat kelas
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Tetapi karena tuntutan dari sekolah bahwa
nilai PKn tidak boleh berada di bawah KKM, maka guru PKn terpaksa
5
memberikan nilai pada batas KKM tersebut. Hal ini tentu menjadi dilema bagi
guru, karena di satu sisi pemberian nilai yang murni tersebut sudah sesuai dengan
ketentuan, tetapi di sisi lain guru harus mengikuti aturan dari sekolah.
dilakukan oleh siswa SMP Negeri 1 Pringapus, antara lain: membolos, berkelahi,
sesuai peraturan sekolah, dan berperilaku tidak sopan. Jika dilihat dari bentuk
umum dan belum ada pelanggaran yang sangat berat dilakukan oleh siswa. Tetapi,
menunjukkan hasil yang lebih rendah pada beberapa mata pelajaran dibandingkan
belajar PKn siswa dalam judul skripsi: ”Pengaruh Kedisiplinan Mematuhi Tata
Tertib terhadap Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pringapus
B. Perumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini sesuai dengan latar belakang yang telah
C. Tujuan Penelitian
belajar PKn siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pringapus Kabupaten Semarang
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
siswa.
2. Manfaat Praktis
secara optimal.
E. Penegasan istilah
sebagai berikut.
1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang timbul dari sesuatu (seperti benda, orang) yang
Bahasa Indonesia, 1989: 595). Pengertian pengaruh pada penelitin ini adalah
daya yang diakibatkan oleh disiplin dan kepatuhan tata tertib terhadap prestasi
belajar siswa.
8
2. Kedisiplinan
3. Prestasi Belajar
penelitian ini adalah hasil belajar PKn pada Ulangan Tengah Semester Genap
4. Siswa
prestasi belajar PKn siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pringapus Kabupaten
yang ditunjukkan oleh nilai hasil belajar PKn pada siswa kelas VIII SMP Negeri
F. Sistematika Skripsi
Skripsi ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal, bagian pokok, dan bagian
akhir.
pengantar, sari, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar bagan, dan daftar
lampiran.
a. Bab 1 Pendahuluan
tertib, dan prestasi belajar. Selain itu juga dikemukakan kerangka berpikir dan
pengajuan hipotesis.
pendukung.
e. Bab V Penutup
Berisi tentang simpulan dan saran terkait penelitian yang telah dilakukan.
3. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang mendukung
penelitian ini.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Kedisiplinan
a. Pengertian Kedisiplinan
menyangkut tata tertib. Sekarang ini kata disiplin telah berkembang mengikuti
tunduk pada keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku. Dengan kata
lain disiplin adalah kepatuhan mentaati peraturan dan ketentuan yang telah
siswa di masa yang akan datang. Siswa yang memiliki kedisiplinan dan
1) Memberi rasa aman dengan memberi tahu apa yang boleh dan apa yang
diharapkan darinya.
3) Anak belajar menafsir, bahwa pujian sebagai tanda rasa kasih sayang dan
penerimaan.
berbeda-beda antara anak yang satu dengan anak yang lainnya. Ada anak yang
13
memiliki disiplin belajar yang rendah sementara yang lain memiliki disiplin
belajar yang tinggi. Keadaan seperti perlu disadari bahwa disiplin bagi anak
baik yang datang dari luar maupun dari dalam diri siswa itu sendiri.
akhirnya nanti bisa menjadi kebiasaan, sehingga akan terbentuk etos belajar
yang baik. Belajar bukan lagi sebagai beban melainkan sudah dianggap
luang.
belajar dengan baik maka ia harus bersikap disiplin, terutama disiplin dalam
1) Peraturan
Peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk tingkah laku. Pola tersebut
kepada anak perilaku yang disetujui anggota kelompok. Anak belajar dari
melalui peraturan tata tertib yang dirumuskan secara lisan atau tertulis
15
2) Hukuman
akan dapat belajar bahwa tindakan tertentu benar dan yang lain salah
sebagai berikut.
mengasosiasikan keduanya.
dihindari.
pemberi hukuman.
3) Penghargaan
yang baik. Penghargaan tidak perlu berbentuk materi, tetapi dapat berupa
Bila suatu tindakan disetujui, anak merasa hal itu baik. Kedua
4) Konsistensi
harus menjadi ciri semua aspek disiplin. Harus ada konsistensi dalam
17
diberikan pada mereka yang tidak menyesuaikan pada standar, dan dalam
berkuasa.
dilaksanakan dan di patuhi oleh semua siswa. Peraturan yang dibuat sekolah
merupakan kebijakan sekolah yang tertulis dan berlaku sebagai standar untuk
segala peraturan dan tangungjawab, misalnya disiplin belajar. Dalam hal ini
sikap patuh siswa ditunjukkan pada peraturan yang telah ditetapkan. Siswa
disekolah.
18
aturan yang dibuat secara tertulis dan mengikat anggota masyarakat. Dalam
Dekdikbud (1989: 37) dikemukakan bahwa tata tertib sekolah adalah aturan
atau peraturan yang baik dan merupakan hasil pelaksanaan yang konsisten
hal-hal tertentu.
Secara umum tata tertib sekolah dapat diartikan sebagai ikatan atau
proses belajar mengajar. Pelaksanaan tata tertib sekolah akan dapat berjalan
dengan baik jika Guru, aparat sekolah dan siswa telah saling mendukung
terhadap tata tertib sekolah itu sendiri, kurangnya dukungan dari siswa akan
lingkungan sekolah.
sekolah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lain sebagai aturan yang berlaku di sekolah agar proses pendidikan dapat
berlangsung dengan efektif dan efisien. Tujuan utama dibuatnya tata tertib
19
sekolah adalah agar agar semua warga sekolah mengetahui apa tugas, hak dan
lingkungan sekolah. Tata tertib sekolah harus ada sanksi atau hukuman bagi
dirinya.
Suharsimi Arikunto (1990: 123) berpendapat batasan antara peraturan dan tata
1) Peraturan menunjuk pada patokan atau standar yang sifatnya umum yang
harus dipenuhi oleh siswa. Misalnya peraturan tentang kondisi yang harus
berlangsung.
2) Tata tertib sekolah menunjuk pada patokan atau standar yang sifatnya
khusus yang harus dipenuhi oleh siswa. Tata tertib sekolah menunjuk pada
tetapi merupakan kebutuhan yang harus mendapat perhatian dari semua pihak
yang terkait, terutama dari pelajar atau siswa itu sendiri. Sehubungan dengan
hal tersebut, maka sekolah pada umumnya menyusun pedoman tata tertib
sekolah bagi semua pihak yang terkait baik guru, tenaga administrasi, maupun
siswa. Isi tata tertib sekolah secara garis besar adalah berupa tugas dan
Pada hakikatnya tata tertib sekolah baik yang berlaku umum maupun
2) Akibat atau sanksi yang menjadi tanggung jawab pelaku atau pelanggar
peraturan.
1) Normativist.
Biasanya kepatuhan ini berlaku pada norma-norma hokum. Tipe kepatuhan ini
terdapat dalam tiga bentuk, yaitu, (1) Kepatuhan terhadap nilai atau norma itu
sendiri; (2) Kepatuhan pada proses tanpa memedulikan normanya sendiri; dan
(3) Kepatuhan pada hasilnya atau tujuan yang diharapkannya dari peraturan
itu.
3) Fenomenalist, yaitu kepatuhan berdasarkan suara hati atau sekadar basa basi.
tersebut, tentu saja yang kita harapkan adalah kepatuhan yang bersifat
akan nilai, tanpa memedulikan apakah tingkah laku itu menguntungkan untuk
dirinya atau tidak. Selanjutnya dalam sumber yang sama dijelaskan, dari empat
1) Otoritarian, yaitu suatu kepatuhan tanpa reserve atau kepatuhan yang ikut-
ikutan.
2) Conformist, kepatuhan tipe ini mempunyai tiga bentuk, yaitu: (1) conformist
directed, yaitu penyesuaian diri terhadap masyarakat atau orang lain; (2)
nilai moral.
3. Prestasi Belajar
yang nantinya akan dijadikan sebagai tolok ukur maksimal yang telah dicapai
siswa setelah melakukan kegiatan belajar selama waktu yang telah ditentukan.
Jika pemberian materi telah dirasa cukup, guru dapat melakukan tes yang
23
hasilnya akan digunakan sebagai ukuran dari prestasi belajar yang bukan
hanya terdiri dari nilai mata pelajaran saja tetapi juga mencakup nilai tingkah
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru (Tulus
tingkat kedewasaan yang langsung dapat diukur dengan tes. Penilaian dapat
berupa angka atau huruf. Keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar
pelajaran sesuai dengan bakat yang dimiliki, ada minat dan perhatian yang
tinggi dalam pembelajaran, motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar
keluarga yang mendorong anak untuk maju, selain itu lingkungan sekolah
1) Faktor kecerdasan
2) Faktor bakat
yang diharapkan.
adalah melihat dan mendengar dengan baik serta teliti terhadap sesuatu.
Jika siswa menaruh minat pada satu pelajaran tertentu biasanya cenderung
pada mata pelajaran akan memberi dampak yang baik bagi prestasi belajar
siswa.
25
4) Faktor motif
belajar, siswa mempunyai motif yang baik dan kuat, hal ini akan
Keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif member
7) Faktor sekolah.
sistem, dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etika, moral,
tingkat kecerdasan siswa saja, tetapi juga didukung oleh lingkungan keluarga
dan sekolah dimana guru dan alat belajar dijadikan sebagai sumber belajar
sekitar siswa.
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
oleh berbagai macam faktor. Faktor itu terdiri dari tingkat kecerdasan yang
baik, pelajaran sesuai bakat yang dimiliki, ada minat dan perhatian yang tinggi
dalam pembelajaran, motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik
yang memberi dorongan anak untuk maju. Selain itu, lingkungan sekolah
yang tertib, teratur, disiplin, yang kondusif bagi kegiatan kompetisi siswa
dalam pembelajaran.
didasarkan pada nilai akademis (tugas, ulangan, dan tes), tetapi juga
demikian, hasil belajar PKn yang dicapai siswa merupakan akumulasi dari
niai-nilai tersebut. Seorang siswa yang pandai secara akademis pada mata
pelajaran PKn belum tentu mendapatkan nilai maksimal di rapor jika nilai
akhlak dan kepribadiannya berada dalam kategori cukup atau bahkan kurang.
Nilai akhlak dan kepribadian sangat dijadikan bahan pertimbangan untuk nilai
akhir rapor.
Penentuan nilai akhir rapor mata pelajaran PKn di kelas VIII SMP
dan non akademis. Untuk nilai akademis, diambilkan dari nilai tugas, nilai
ulangan harian, nilai ulangan tengah semester, dan nilai ulangan akhir
semester. Sedangkan nilai non akademis diperoleh dari nilai akhlak dan
kepribadian.
pada pencapaian hasil belajar PKn siswa yang bersifat akademis, yaitu nilai
ulangan tengah semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Sesuai data nilai
ulangan tengah semester yang diperoleh dari guru PKn kelas VIII, maka
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan, yaitu 70. Bahkan ada beberapa
kelas seara klasikal belum tercapai ketuntasan belajarnya, karena rerata nilai
masih di bawah KKM. Secara keseluruhan, niai belajar siswa juga hanya 70,6
28
yang berarti sama dengan KKM. Berikut rerata hasil Ulangan Tengah
2010/2011.
Tabel 2.1 Rerata Nilai Ulangan Tengah Semester Genap Kelas VIII
No Kelas Rerata Nilai
1 VIII A 72,45
2 VIII B 68,04
3 VIII C 70,23
4 VIII D 72,20
5 VIII E 69,21
6 VIII F 74,42
7 VIII G 67,65
Rerata 70,60
B. Kerangka Berpikir
sekolah salah satunya ditentukan oleh hasil belajar siswa. Belajar secara
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
Pada dasarnya hasil belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang
berasal dari dalam diri siswa (intern) maupun yang berasal dari luar diri siswa
(ekstern). Disiplin belajar dan kepatuhan tata tertib merupakan faktor intern yang
dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Prestasi belajar yang baik selain
29
karena adanya tingkat kecerdasan yang baik, juga didukung oleh adanya disiplin
sekolah yang ketat dan konsisten, disiplin individu dalam belajar, dan juga karena
perilaku yang baik Disiplin individu dan kepatuhan tata tertib merupakan
prasyarat agar dapat menjadi pribadi yang unggul. Disiplin belajar dan kepatuhan
tata tertib di pandang sebagai salah satu faktor yan mempengaruhi hasil belajar
siswa. Dengan demikian semakin tinggi disiplin belajar dan kepatuha tata tertib
siswa diduga semakin tinggi pula hasil belajar yang diperolehnya, sebaliknya
semakin rendah disiplin belajar dan kepatuhan tata tertib siswa diduga semakin
C. Hipotesis
(Suharsimi Arikunto, 2006: 67). Dalam penelitian ini dikemukakan dua hipotesis
sebagai berikut.
tertib terhadap prestasi belajar PKn siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pringapus
2. Hipotesis nol (Ho) : Tidak ada pengaruh positif kedisiplinan mematuhi tata
tertib terhadap prestasi belajar PKn siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pringapus
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
kedisiplinan mematuhi tata tertib sekolah terhadap prestasi belajar PKn siswa,
deskriptif dengan menekankan analisis pada data numerik (angka) yang diolah
B. Lokasi Penelitian
1. Alasan objektif
sekolah, memiliki nilai hasil belajar PKn yang rendah, dan sebaliknya
31
32
2. Alasan subjektif
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik
ini terdapat dua variable, yaitu variable bebas dan variabel terikat, sebagai
berikut.
1. Variabel Bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah kedisiplinan mematuhi tata tertib
Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar mata
prestasi belajar tersebut diambil dari nilai akhir mata pelajaran PKn yang
didapat dari nilai ulangan harian, nilai tugas, ulangan tengah semeskter,
Arikunto, 2006: 115). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
delapan (VIII) yang terdiri dari tujuh kelas yaitu kelas VIIII A, B, C, D, E, F,
224
n
1 224(5%) 2
Keterangan:
n : Jumlah sampel
N : Ukuran populasi
homogen.
Jadi jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 144
siswa yang tersebar dalam tujuh kelas. Teknik pengambilan sampel yang
sistem acak, yaitu dalam penentuan sampel, peneliti tidak memilih responden
1. Metode Angket
yang tersusun dan disebarkan untuk mendapat informasi dari sumber data
tertib ditentukan dengan memberi skor dari jawaban angket yang diisi
2. Metode Dokumentasi
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, legger, agenda
36
alat bantu daftar nilai akhir mata pelajaran PKn kelas VIII semester genap
F. Analisis Data
1. Uji Instrumen
a. Validitas
XY X Y
rxy
N X 2 X 2N Y 2 Y 2
Keterangan:
X : skor butir
Y : skor total
N : jumlah responden
37
harga rproduct moment pada taraf signifikansi 5%. Jika harga r hitung > r tabel, maka
instrumen dikatakan valid, dan sebaliknya jika harga rhitung < r tabel maka
b. Reliabilitas
k Σσ b
2
r11 1
k 1 Σσ t 2
Keterangan:
Σσ t 2 = varians total
harga rproduct moment pada taraf signifikansi 5%. Jika harga r 11 > r tabel, maka
instrumen dikatakan reliabel, dan sebaliknya jika harga r11 < r tabel maka
2. Analisis Deskriptif
telah ditetapkan.
n
% x100%
N
Keterangan :
tertinggi).
berikut.
75%
4) Interval kelas persentase = 19%
4
berikut.
penelitian ini, antara data satu dengan yang lain saling berkaitan, tidak
4. Analisis Statistik
40
a. Uji Korelasi
tata tertib terhadap prestasi belajar PKn siswa. Rumus yang digunakan
dari korelasi ini adalah yaitu untuk menguji dua signifikansi dua
XY
rxy
(X ) 2 (Y ) 2
Dimana :
(X )(Y )
xy XY
N
(X ) 2
x 2 X 2
N
(Y ) 2
y 2 Y 2
N
Keterangan :
17. Kriteria penilaian korelasi pada penelitian ini tampak pada tabel
berikut.
b. Uji Regresi
Y = a + bX
Dengan :
c. Uji Determinan
persen (%).
d. Uji Hipotesis
sebagai berikut.
r n2
t , dk = n-2
1 r2
Keterangan :
t : student t
n : jumlah sampel
diterima
ditolak.
43
DAFTAR PUSTAKA
Kartono, Kartini. 1996. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Jakarta: CV. Mandar
Maju
Sulistyowati, Sofchah. 2001. Cara Belajar Yang Efektif dan Efisien. Pekalongan:
Cinta Ilmu. 74
Tirtarahardja, Umar dan La Sulo. 1994. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Dirjen Dikti
Depdikbud.
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
Grasindo
44
60
SKRIPSI
Oleh:
Parin Priyanto
NIM 07310007
(UNDARIS)
2011
46
HALAMAN PERSETUJUAN
Pelajaran 2010/2011.
NPM : 07310007
tanggal .............................................
Drs. Hj. Edy Dwi Kurniati, SE. MM. Drs. Moh. Fakih, M.Si.
ii
47
Pelajaran 2010/2011.
NPM : 07310007
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi, Fakultas Keguruan
.................................. Drs. Hj. Edy Dwi Kurniati, SE. MM. Drs. Moh. Fakih, M.Si.
Mengetahui,
Dekan FKIP Undaris,
iii
48
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI...........................................................iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................................................iv
KATA PENGANTAR...............................................................................................v
ABSTRAK.................................................................................................................vii
DAFTAR ISI..............................................................................................................viii
DAFTAR TABEL......................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................1
B. Perumusan Masalah..............................................................................5
C. Penegasan Istilah...................................................................................5
D. Tujuan Penelitian..................................................................................6
E. Manfaat Penelitian................................................................................7
BAB II Landasan Teori
A. Kajian Pustaka
1. Kedisiplinan ...................................................................................7
2. Tata Tertib.......................................................................................14
3. Prestasi Belajar................................................................................19
B. Kerangka Berpikir.................................................................................22
C. Hipotesis Tindakan................................................................................23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian......................................................................................25
B. Lokasi Penelitian...................................................................................25
C. Variabel Penelitian................................................................................26
vii
49
viii