Pengertian rekening nominal adalah pos-pos atau akun-akun yang perlu ditutup
pada akhir periode akuntansi ke akun laba ditahan, antara lain: pos biaya dan
beban, pajak penghasilan, dan penerimaan.
Jadi, aktivitas tutup buku dilakukan di akhir siklus akuntansi perusahaan manufaktur
atau industri pengolahan, dagang, jasa, ataupun institusi yang lain.
Tutup buku adalah suatu aktivitas untuk menutup akhir accounting cycle dan
sekaligus mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk memulai tahap awal siklus
akuntansi.
Bagaimana cara dan proses tutup buku akhir bulan atau tahun? bagaimanakah
langkah membuat jurnal penutup pada perusahaan manufaktur saat melakukan
tutup buku?
Secara umum, proses tutup buku akhir bulan atau akhir tahun adalah sebagai
berikut:
Selanjutnya mari diuraikan masing-masing tahap tutup buku di atas, lengkap beserta
contohnya berikut ini…
1. Dividen = Rp 1.200.000
2. Alat Tulis Kantor (ATK) = Rp 800.000
3. Pembelian Bahan Baku (Raw Material) = Rp 20.100.000
4. Beban Administrasi = Rp 1.000.000
5. Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp 5.000.000
6. Pemeliharaan Aset Tetap (Fixed Asset) = Rp 250.000
7. Penyusutan Aset Tetap = Rp 1.150.000
8. Penjualan = Rp 57.000.000 (Kredit)
9. Beban Gaji = Rp 600.000
10. Pemeliharaan = Rp 1.500.000
11. Beban Lain-lain = Rp 500.000
12. Biaya Utilitas = Rp 750.000
13. Beban Angkut Pembelian = Rp 400.000
Sedangkan yang termasuk dalam rekening real adalah pos-pos sebagai berikut :
1. Kas = Rp 4.200.000
2. Piutang Usaha = Rp 8.700.000
3. Aset Tetap = Rp 9.200.000
4. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap = Rp 1.150.000
5. Hutang Usaha = Rp 200.000
Demikian akun-akun yang termasuk jenis nominal account dan real account,
selanjutnya kita akan membuat jurnal penutup untuk menutup saldo rekening
nominal.
Dari pencatatan jurnal penutup di atas kita memahami bahwa rekening beban dan
biaya ditutup dengan men-debit akun laba rugi. Setelah kita membuat jurnal di atas
maka saldo akun biaya-biaya akan menjadi 0.
Dari pencatatan jurnal penutup di atas kita bisa membaca bahwa rekening
pendapatan (penjualan) ditutup dengan cara meng-kredit rekening laba rugi.
Dengan membuat dua jurnal penutup di atas, maka saldo akhir semua rekening
biaya dan pendapatan menjadi 0 (nol), dan membentuk akun buku besar laba rugi.
Apa itu Laporan Laba Rugi atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai statements of
profit loss?
Salah satu komponen yang harus diperhitungkan dan disajikan dalam laporan laba
rugi adalah harga pokok penjualan atau dikenal dengan HPP.
***
Sampai di tahap ini, kita sudah bisa membuat laporan laba rugi (statements of profit
loss) seperti berikut ini:
Statem
ents of Profit Loss Before Income Tax.
Perhatikan hasil akhir dari laporan laba rugi di atas. Dari laporan tersebut kita bisa
membaca bahwa jenis laba rugi yang dihasilkan adalah laba rugi sebelum
pajak (earning before tax) sebesar Rp 21.950.000
Dari hasil perhitungan laba rugi di atas yang menunjukkan hasil akhir sebagai laba
rugi sebelum pajak, maka kita bisa menghitung pajak penghasilan badan (PPh
Badan) seperti berikut ini:
Setelah kita menghitung nilai pajak penghasilan, selanjutnya kita akan membuat
jurnal pencatatan utang pajak penghasilan atau Income Tax Payable sebagai
berikut:
Perhatikan kelanjutan pencatatan dari contoh case study di atas berikut ini:
Pajak penghasilan termasuk dalam klasifikasi akun nominal, oleh karena itu agar
saldo akhirnya adalah 0 (nol) maka kita harus membuat jurnal penutup seperti di
bawah ini:
Pada langkah ketujuh, kita akan melakukan tutup buku akun buku besar laba rugi
ke retained earning dengan jurnal penutup sebagai berikut:
Laba Rugi ………………….. Rp 19.755.000 [Debit]
Laba Ditahan (Retained Earning) ………… Rp 19.755.000 [Kredit]
Setelah dilakukan tutup buku dengan membuat jurnal penutup seperti di atas, maka
saldo akun buku besar laba rugi akan menjadi 0 (nol).
Sampai di langkah ke-7 semua account nominal sudah ditutup dengan jurnal
penutup. Dan masih ada satu account yang masih terbuka, yaitu Dividen yang
dibayarkan kepada para pemegang saham perusahaan senilai Rp 1.200.000
Apakah akun dividen juga perlu ditutup pada akhir periode akuntansi?
Jawabannya “iya”. Akun dividen juga harus ditutup pada saat tutup buku.
Akun dividen ditutup dengan men-debit rekening laba ditahan atau retained earning.
Perhatikan bentuk jurnalnya sebagai berikut :
Laba Ditahan (Retained Earning) ……… Rp 1.200.000 [Debit]
Dividen ………………………. Rp 1.200.000 [Kredit]
Setelah dibuatkan jurnal penutup seperti atas, maka saldo akun dividen menjadi 0
(nol).
Neraca lajur atau kertas kerja dibuat setelah semua proses posting jurnal penutup
dilakukan sehingga hanya tersisa saldo-saldo dari rekening real (real account) yang
akan dipindahkan ke periode berikutnya.
Bagaimana bentuk neraca lajur setelah proses tutup buku?
Untuk keperluan contoh aktivitas proses tutup buku ini, saya menggunakan kertas
kerja 5 (lima) kolom dengan rincian sebagai berikut :
Kolom #2: Saldo akhir periode sebelumnya dan dijadikan sebagai saldo awal tahun
berjalan.
Laporan Posisi Keuangan atau Neraca adalah jenis financial statements yang
menyajikan 3 komponen utama yaitu aset, likuiditas, dan ekuitas.
A: Staffel
B: Skontro
***
Dan untuk kali ini saya akan menggunakan format staffel untuk menyusun laporan
posisi keuangan atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai Statements of Financial
Position.
Perhatikan bentuk laporan posisi keuangan setelah proses tutup buku berikut ini:
Laporan Posisi Keuangan Perusahaan Manufaktur
Perhatikan jumlah aset, likuiditas dan ekuitas laporan posisi keuangan setelah tutup
buku, harus sama sebagaimana persamaan akuntansi.
Total aset adalah Rp 35.050.000 sedangkan total liabilitas dan ekuitas juga nilainya
sama, yaitu Rp 35.050.000, berarti sudah sama. Jika kondisinya belum sama, maka
kita harus memeriksa lagi tahap-tahap sebelumnya proses tutup buku dan
penyusunan laporan keuangan.
04: Kesimpulan
Proses tutup buku adalah akhir dari siklus akuntansi perusahaan jasa, dagang, dan
manufaktur. Jurnal penutup adalah jurnal pencatatan transaksi yang digunakan
untuk melakukan proses tutup buku.
Lalu, apa yang dimaksud dengan jurnal penutup perusahaan manufaktur?
Dan mengenai bagaimanakah langkah dan cara membuat jurnal penutup pada
perusahaan manufaktur sudah saya bahas secara rinci di atas beserta contoh-
contohnya. Pembahasan mulai dari konsep, pengertian, prosedur dan langkah-
langkah tutup buku dengan jurnal penutup perusahaan manufaktur.