Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengembangan manusia seutuhnya sebagai hakikat pembangunan nasional dicapai
dengan berhasilnya salah satu sektor yakni pembangunan kesehatan dan juga dipengaruhi
oleh terkendalinya pertumbuhan penduduk. Sebagai generasi penerus yang akan melanjutkan
pembangunan bangsa menuju masyarakat sejahtera, adil dan makmur, proses pertumbuhan
penduduk harus dipantau dan dikendalikan salah satunya dengan pengadaan program
Keluarga Berencana (KB).
Program KB nasional bertujuan ganda yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan ibu
dan anak serta mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera melalui pengendalian kelahiran
dan pengendalian pertumbuhan penduduk. Dalam upaya menjunjung keberhasilan Program
KB Nasional yaitu tercapainya kondisi pertumbuhan penduduk seimbang.
Gerakan KB tahap kedua sekarang ini sedang berusaha meningkatkan mutu para
pelaksana, pengelola dan peserta KB disemua lini lapangan di pedesaan baik di kota maupun
di desa. Begitu juga dengan para akseptor KB diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup
tentang alat kontrasepsi yang digunakannya (Hartanto, 2002).

1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengertian Kontrasepsi KB Suntik dan IUD
2. Jenis Kontrasepsi KB Suntik dan IUD
3. Mengetahui Cara Kerja Kontrasepsis KB Suntik dan IUD
4. Mengetahui Keuntungan dan Efek Samping Penggunaan Kontrasepsi KB
Suntik dan IUD
5. Mengetahui Cara Pemberian Kontrasepsi KB Suntik dan IUD
6. Mengetahui SAP pada Kontrasepsi KB Suntik dan IUD

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keluarga Berencana


1. Definisi
Menurut WHO (World Health Organization) keluarga berencana adalah tindakan
yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-
objektif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan
kelahiran, mengontrol waktu suatu kelahiran dalam hubungan dengan umur suami
istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hartanto, 2004).
2. Tujuan KB
 Tujuan Umum
Pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB
 Tujuan Pokok
Penurunan angka kelahiran yang bermakna.
Guna mencapai tujuan tersebut maka ditempuh kebijaksanaan mengkategorikan 3 fase
untuk mencapai sasaran, yaitu:
a. Fase menunda perkawinan. Kesuburan
Fase menunda kehamilan bagi PUS dengan usia istri kurang dari 20 tahun
dianjurkan untuk menunda kehamilannya
b. Fase menjarangkan kehamilan
Periode usia istri antara 20-35 tahun merupakan periode usia paling baik untuk
melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan jarak antara kelahiran 2-4 tahun.
c. Fase menghentikan/ mengakhiri kehamilan
Periode umur istri diatas 30 tahun, terutama diatas 35 tahun, sebaiknya
mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 orang anak (Hartanto, 2004).

2.2 KB Suntik
1. Pengertian
Adalah bentuk kontrasepsi yang sangat efektif karena angka kegagalan penggunaanya
lebih kecil, efektifitasnya adalah 99%-100% dalam mencegah kehamilan, diberikan
suntikan secara IM (Intra Muskular) (Everett,2007).
2. Jenis Kontrasepsi suntikan menurut Saifuddin (2006)

2
a. Depoprovera, yang mengandung medroxyprogesteron acetate 150 mg DMPA,
diberikan setiap 3 bulan sekali dengan cara disuntik intramuskular
b. Depo Noristeron Enantat, yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat,
Diberikan setiap 2 bulan sekali dengan cara suntik intramuskular.
c. Depo Medrosksiprogesteron Asetat dan 50 mg Noretindron Enantat Sipionat,
diberikan setiap 1 bulan sekali dengan cara suntik intramuskular.
3. Cara Pemberian
Waktu pasca persalinan (post partum) dapat diberikan suntikan KB pada hari ke 3-5
post partum, atau sesudah air susu ibu berproduksi atau sebelum ibu pulang dari
rumah sakit. Atau 6-8 minggu pasca persalinan, asal dipastikan ibu tidak hamil atau
belum melakukan koitus.Pada post abortus, dapat diberikan segera setelah kuretase
atau 30 hari pasca abortus, asal ibu belum hamil lagi. Dalam masa interval diberikan
pada hari 1-5 haid (Winknjosastro, 2005).

2.3 Jenis Kontrasepsi Suntik Yang Mengandung Progestin menurut Saifuddin (2006) :
a. Depo Medroksi Progesteron Asetat ( Depoprovera), mengandung 150 mg DMPA,
yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuskular (di daerah
bokong).
b. Depo Noristeron Enantat (Depo Noristerat), yang mengandung 200 mg
Noretindron Enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intramuskular.
1. Mekanisme Kerja
Mencegah ovulasi dan mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan
kemampuan penitrasi sperma. Dan juga menjadikan selaput lendir tipis (Saifuddin,
2006).
2. Efektifitas suntikan progestin
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3
kehamilan per 100 perempuan-tahun, asal penyuntikan dilakukan secara teratur sesuai
jadwal yang telah ditentukan(Mochtar, 2005).
3. Keuntungan Kontrasepsi Suntikan Progestin (Saifuddin, 2006)
a. Sangat efektif.
b. Pencegahan kehamilan jangka panjang.
c. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
d. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah.

3
e. Tidak memiki pengaruh terhadap ASI.
f. Membantu mencegah kanker endometriun dan kehamilan ektopik.
g. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
h. Menurunkan krisis anemia
4. Kerugian Kontrasepsi suntik progestin (Saifuddin,2006)
a.  Sering ditemukan gangguan haid.
b. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya.
c. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian.
d. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
e. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina,
dan menurunkan libido.
5. Efek samping (Mochtar, 2005)
Gangguan haid berupa amenorea, spotting (bercak darah) dan menoragia. Keluhan
mual, sakit kepala, pusing, menggigil, dan berat badan bertambah. Kadang-kadang
ibu mengeluh libido berkurang.
6. Yang dapat menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin (Saifuddin, 2006)
a. Usia reproduksi
b. Nulipara dan yang telah memiliki anak
c. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektivitas tinggi.
d. Setelah melahirkan dan tidak menyusi.
e. Setelah abortus atau keguguran.
f. Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi.
g.  Perokok.
h. Tekanan darah <180/110 mmhg, dengan masalah anemia.
i. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.
7. Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestin
a. Hamil atau dicurigai hamil.
b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
c. Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
d. Diabetes mellitus disertai komplikasi.
8. Cara Penggunaan
Suntikan progeston diberikan setiap 3 bulan sekali dengan suntikan intramuskular
dalam. Disarankan untuk mulai menggunakan kontrasepsi suntikan selama 5-7 hari
pertama dari siklus haid (Hartanto, 2004).

4
2.4 Jenis kontrasepsi suntikan Kombinasi yaitu:
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg
Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi Intra Muscular sebulan sekali (cyclofem)
(Saifuddin, 2006).
1. Mekanisme kerja
Mencegah ovulasi dan mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan
kemampuan penitrasi sperma. Dan juga menjadikan selaput lendir tipis (Saifuddin,
2006).
2. Efektifitas Kontrasepsi Suntikan Kombinasi
Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
penggunaan (Saifuddin, 2006).
3. Keuntungan kontrasepsi suntikan kombinasi (Hartanto, 2004)
a. Menimbulkan perdarahan secara teratur
b. Kurang menimbulkan perdarahan-bercak
c. Kurang menimbulkan aminore
d. Resiko terhadap kesehatan kecil
e. Tidak diperlukan pemeriksaan dalam.
f. Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami istri
g. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
4. Kerugian kontrasepsi suntikan kombinasi (Hartanto, 2004)
a. Penyuntikan lebih sering.
b. Biaya keseluruhan tinggi.
c.  Kemungkinan efek sampingnya karena estrogennya.
5. Yang boleh menggunakan suntikan kombinasi (Saifuddin, 2006)
a. Usia reproduksi
b. Telah memiliki anak, maupun yang belum memiliki anak.
c. Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas tinggi.
d. Menyusui ASI pascapersalinan > 6 bulan.
e. Pascapersalinan dan tidak menyusui
f. Anemia
g. Haid teratur
h. Riwayat kehamilan ektopik
i. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

5
6. Yang tidak boleh menggunakan suntikan kombinasi (saifuddin, 2006)
a. Hamil atau diduga hamil
b. Menyusui dibawah 6 minggu pascapersalinan
c. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
d. Penyakit hati akut
e. Usia > 35 tahun yang merokok
f. Riwayat penyakit jantung,stroke, darah tinggi (>180/110 mmHg).
g. Keganasan pada payudara
7. Cara Penggunaan (Saifuddin, 2006)
Suntikan kombinasi diberikan setiap bulan dengan suntikan intramuskular dalam.
Klien diminta datang setiap 4 minggu. Suntikan ulang dapat diberikan 7 hari lebih
awal, dan dapat juga diberikan setelah 7 hari jadwal yang telah ditentukan, asal saja
diyakini ibu tersebut tidak hamil.

6
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP) PENGGUNAAN SUNTIK KB

Pokok Bahasan           : Penggunaan Suntik KB

Sasaran                       : Wanita usia subur, pasangan usia subur, dan  ibu rumah tangga

Tempat                        : Balai Desa Suka Maju, Pandeglang

Hari/Tanggal               : Jum’at, 28 oktober 2011

Waktu                         : 45 menit

Pelaksana                    : Perawat

I.         Tujuan Intruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit, peserta


penyuluhanmampu memahami penggunaan suntik KB.

II.      Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, peserta penyuluhanmampu :

1.      Menjelaskan tentang pengertian keluarga berencana (KB).

2.      Menjelaskan tentang pengertian suntik KB.

3.      Menjelaskan tentang manfaat menggunakan suntik KB.

4.      Menjelaskan tentang kelebihan suntik KB.

5.      Menjelaskan tentang kelemahan suntik KB.

6.      Menjelaskan tentang jenis-jenis KB suntik.

7.      Menjelaskan tentang penggunaan suntik KB

III.   Materi

7
a.    Pengertian keluarga berencana

b.    Pengertian KB suntik.

c.    Manfaat menggunakan suntik KB.

d.   Kelebihan suntik KB

e.    Kelemahan suntik KB

f.     Jenis-jenis KB suntik

g.    Penggunaan suntik KB

Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Peserta

1. 5 menit a.       Pembukaan

b.      Mengucapkan salam Menjawab salam

c.       Perkenalan Mendengarkan dan


memperhatikan penyuluhan
d.      Apersepsi (pendapat)

e. Menjelaskan seputar tujuan


penyuluhan

2. 20 menit Pelaksanaan. Menyimak dan memahami isi


dari promosi kesehatan.
Menjelaskan materi penyuluhan
sesuai dengan materi yang terlampir.

3. 15 menit a.       Evaluasi

b.      Memberikan kesempatan Bertanya kepada penyuluh.


kepada peserta penyuluhan untuk
bertanya.

c. Mengajukan pertanyaan kepada


peserta penyuluhan tentang materi Menjawab pertanyaan yang

8
yang diberikan, yaitu : diajukan penyuluh.

1.      Menjelaskan tentang
pengertian keluarga berencana.

2.      Menjelaskan tentang
pengertian suntik KB.

3.      Menjelaskan tentang manfaat


menggunakan suntik KB.

4.      Menjelaskan tentang kelebihan


dan kelemahan suntik KB.

5.      Menjelaskan tentang
penggunaan suntik KB.

4. 5 menit Penutup

Mengucapkan terima kasih Menjawab salam

Salam

IV.   Metode

Menggunakan metode ceramah dan simulasi.

V.      Alat bantu

1.      Spuit

2.      Cairan suntik KB

3.      Kapas suntik

VI. Evaluasi

1.      Meminta peserta untuk menjelaskan tentang pengertian keluarga berencana.

2.      Meminta peserta untuk menjelaskan tentang pengertian suntik KB.

3.      Meminta peserta untuk menjelaskan tentang manfaat menggunakan suntik KB.

9
4.      Meminta peserta untuk menjelaskan tentang kelebihan suntik KB.

5.      Meminta peserta untuk menjelaskan tentang kelemahan suntik KB.

6.      Meminta peserta untuk menjelaskan tentang jenis-jenis suntik KB.

7.      Meminta peserta untuk menjelaskan tentang penggunaan suntik KB.

VII.   Lampiran Materi (Penggunaan Suntik KB)

1.      Pengertian keluarga berencana

Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan
jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.

Menurut WHO (Expert Committe, 1970), KB adalah tindakan yang membantu


individu/pasangan suami-istri untuk Mendapatkan objektif-obketif tertentu,
menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan,
mengatur interval diantara kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.

Dengan kata lain KB adalah perencanaan jumlah keluarga. Pembatasan bisa dilakukan


dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran
seperti kondom, spiral, IUD dan sebagainya.

Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai
dicanangkan pada tahun akhir 1970-an.

2.      Pengertian KB suntik.

Kontrasepsi suntik adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui
suntikan hormonal.

3.      Manfaat menggunakan suntik KB.

a)      Menghalangi ovulasi (masa subur)

b)      Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental

c)      Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim

10
d)     Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma

e)      Mengubah kecepatan transportasi sel telur.

4.      Kelebihan suntik KB

a.       Cara kerjanya efektif

b.      Pemakaiannya yang praktis

c.       Harganya relatif murah dan aman.

d.      Melindungi ibu dari anemia (kurang darah)

e.     Memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk pengobatan kanker bagian
dalam rahim.

f.      Tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri.

g.    Kontrasepsi suntik yang tidak mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara serius
pada penyakit jantung dan reaksi penggumpalan darah.

h.  Kontrasepsi ini tidak menimbulkan ketergantungan, hanya saja peserta harus rutin kontrol
setiap 1, 2 atau 3 bulan.

i.   Reaksi suntikan berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh
wanita tua di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.

5.      Kelemahan suntik KB

a.    Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau
sedikit, spotting.

b.      Tidak haid sama sekali.

c.       Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu.

d.      Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.

e.       Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian.

f.       Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang.

11
g.      Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang.

h.      Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina,


menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.

i.        Meningkatan berat badan terjadi karena pengaruh hormonal.

6.      Penggunaan suntik KB

1.      Setelah melahirkan

Hari ke 3 – 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi

2.      Setelah keguguran

Segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal ibu belum hamil lagi).

3.      Dalam masa haid

Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid.

7.      Jenis-jenis suntik KB

Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:

a.       Suntikan/bulan

Contoh : Cyclofem.

b.      Suntikan/3 bulan

Contoh : Depoprovera, Depogeston

2.5 Intra Uterine Device (IUD) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

1. Pengertian

IUD merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari bahan plastik yang halus berbentuk spiral
atau berbentuk lain yang dipasang di dalam rahim dengan memakai alat khusus oleh dokter
atau bidan/ paramedik lain yang sudah dilatih (Irianto, 2007).

2. Jenis IUD

12
Walaupun di masa lampau IUD dibuat dalam berbagai bentuk dan bahan yang
berbeda-beda, dewasa ini IUD yang tersedia di seluruh dunia hanya 3 tipe :
 Inert, dibuat dari plastik (Lippes Loop) atau baja antikarat (The Chinese ring).
 TCu 380A, berbentuk huruf “T” diselubungi oleh kawat halus yang terbuat
dari tembaga (Cu) tersebar di Indonesia.
 TCu 200C, Multiload
 (MLCu 250 dan 375) dan Nova T (ada di Indonesia), mengandung
tembagaMengandung hormon steroid seperti progestasert yang mengandung
progesterone dan Levanova yang mengandung levonorgestrel (Irianto, 2007).
3. Efektifitas

IUD sangat efektif,

 Tipe Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun.


 Nova T dan Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun.
 Cu T 380A dapat untuk 10 tahun, Bentuk ini terbukti sangat efektif, aman,dan mudah
beradaptasi.

Dalam sebuah alat kontrasepsi seperti IUD memiliki kegagalan rata-rata 0,8
kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun pertama pemakaian (BKKBN, 2002).

4. Mekanisme kerja IUD


Mekanisme kerja IUD adalah sebagai berikut :

1. Perubahan pada endometrium yang mengakibatkan kerusakan pada spermatozoa yang


masuk ke dalam rahim.
2.  Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii.
3. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri.
4. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus (BKKBN, 2002).
5. AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilisasi.

13
5. Keuntungan dan Kerugian KB IUD
Setiap alat kontrasepsi memiliki kelebihan dan kekurangan. Ini menjadi penting untuk
kita ketahui karena sebagai tenaga kesehatan dan calon akseptor kita berhak
memperoleh informasi yang benar tentang alat kontrasepsi yang akan dipilih dan
digunakan.

1. Berikut ini merupakan keuntungan dari alat kontrasepsi IUD, yaitu :


1. Efektifitasnya tinggi. 0,6 – 0,8 kehamilan per 100 perempuan yang
menggunakan IUD (1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan).
2. AKDR akan segera efektif begitu terpasang di dalam rahim.
3. Sangat efektif karena tidak perlu mengingat-ngingat ataupun melakukan
kunjungan ulang untuk menyuntik tubuh (KB suntik).
4. Tidak mempengaruhi hubungan seksual dan dapat meningkatkan kenyamanan 
berhubungan karena tidak perlu takut hamil.
5. Tidak ada efek samping hormonal seperti halnya pada alat kontrasepsi
hormonal.
6. Tidak akan mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
7. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus dengan catatan
tidak terjadi infeksi.
8. Dapat digunakan hingga masa menopause (1 tahun atau lebih setelah masa
haid terakhir).
9. Tidak ada interaksi dengan obat-obatan.
10. Membantu mencegah kehamilan di luar kandungan.
11. Dapat dipasang kapan saja, tidak perlu pada saat masa haid saja asal anda
tidak sedang hamil atau diperkirakan hamil.
12. Dapat dilepas jika menginginkan anak lagi, karena tidak bersifat permanen.
13. Tidak bersifat karsinogen, yaitu dapat menyebabkan kanker karena hormon
yang terkandung didalamnya (BKKBN, 2002).
2. Berikut merupakan Kerugian dari alat kontrasepsi IUD, yaitu:
Efek samping yang umum terjadi :
1. Keputihan
2. Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang
setelah 3 bulan).
3. Haid lebih lama dan banyak.

14
4. Perdarahan (spotting) antarmenstruasi.
5. Saat haid lebih sakit.

6. Keterbatasan Alat Kontrasepsi IUD


Kita perlu diketahui IUD mempunyai keterbatasan dimana agar kita dapat
mempertimbangkan dan meyakinkan pemilihan alat kontrasepsi ini sebagai pilihan
untuk ber-KB.

1. Keterbatasan alat kontrasepsi IUD diantaranya yaitu :


1. Memerlukan prosedur medis, termasuk diantaranya adalah pemeriksaan pelvik
sebelum dipasang IUD, seringkali perempuan takut selama pemasangan.
2. Sedikit nyeri setelah pemasangan, namun biasanya akan hilang dalam jangka
waktu 1-2 hari.
3. Tidak dapat dipasang dan dikeluarkan oleh anda sendiri, namun memerlukan
bantuan petugas terlatih. Dalam hal ini adalah bidan atau dokter.
4. Ada kemungkinan IUD bisa keluar dengan sendirinya dari rahim. Hal ini
biasanya terjadi pada pasien yang baru saja melahirkan dan segera dilakukan
pemasangan IUD. Selain itu, posisi IUD di dalam rahim juga dapat
mempengaruhi apakah IUD dapat terlepas atau tidak. Namun kejadian ini
sangat langka. Hanya 1 orang yang gagal dari 1000 orang yang dipasangi IUD.
5. IUD tidak mencegah kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan,
karena IUD ini hanya mencegah kehamilan normal.
6. Anda harus memeriksa posisi benang dari waktu ke waktu. Untuk melakukan
pemeriksaan ini, anda harus memasukkan jari anda ke dalam vagina. Sebagian
perempuan tidak mau melaksanakan ini.

7. Persyaratan Pemakaian
1. Alat kontrasepsi IUD tidak boleh digunakan oleh wanita yang memiliki
kriteria sebagai berikut, yaitu :
 Wanita yang mempunyai infeksi pelvis.
 Wanita yang sedang menderita Penyakit Hubungan Seksual (PHS,
AIDS, Gonore,Klamidia).
 Wanita dengan banyak partner selama 3 bulan terakhir.

15
 Wanita dengan kanker mulut rahim atau kanker alat reproduksi lainnya
(ovarium, endometrium).
 Wanita dengan penyakit trofoblast ganas ( Mola, Koriokarsinoma) atau
TBC pelvik.
 Sedang hamil (diketahui hamil atau kemungkinan hamil).
 Sedang menderita infeksi alat genetalia (vaginitis, servisitis).
 Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita abortus
septic.
 Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang
dapat mempengaruhi kavum uteri.
 Ukuran rongga rahim kurang dari 5cm. 
2. Alat kontrasepsi IUD boleh digunakan oleh wanita yang memiliki kriteria
sebagai berikut, yaitu :
 Usia reproduktif.
 Keadaan nulipara.
 Mengiginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang.
 Menyusui mengiginkan menggunakan kontrasepsi.
 Risiko rendah dari IMS.
 Tidak menghendaki kontrasepsi hormonal.
 Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari.

8. Waktu Penggunaan IUD


 Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidak hamil.
 Hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid.
 Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4 minggu
pascapersalinan, setelah 6 bulan apabila menggunakan metode amenorea
laktasi (MAL). Perlu di ingat, angka ekspulsi tinggi pada pemasangan segera
atau selama 48 jam pascapersalinan.
 Setelah menderita abortus (segera atau dalam waktu 7 hari) apabila tidak ada
gejala infeksi.
 Selama 1-5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi

16
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Bahasan : Keluarga Berencana

Sub Pokok Bahasan : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/ IUD

Sasaran : Ibu-ibu Nifas

Tanggal / hari : Minggu , 16 agustus 2018

Waktu : 08:00-Sampai dengan selesai

Tempat : Rumah sakit SARI ASIH

A.       TUJUAN PENYULUHAN

1.         Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan peserta dapat mengetahui dan mengerti tentang
pentingnya program Keluarga Berencana (KB) serta manfaat dari penggunaan Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) tersebut.

2.         Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan peserta dapat :

a.          Menyebutkan pengertian dari Keluarga Berencan (KB) serta Alat kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR)

b.         Menjelaskan manfaat KB dari segi kesehatan

c.          Mengetahui beberapa jenis AKDR

d.         Menjelaskan keuntungan dan kerugiaan dari penggunaan AKDR

e.          Mengetahui waktu pemasangan AKDR yang tepat maupun tidak tepat.

f.          Mengetahui beberapa petunjuk penggunaan AKDR

17
B.        MATERI PENYULUHAN

1.         Pengertian Keluarga Berencana (KB) serta Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

2.         Manfaat Program KB dari segi kesehatan

3.         Macam-macam AKDR

4.         Keuntungan dan kerugiaan dari penggunaan AKDR

5.         Waktu pemasangan AKDR tersebut.

6.         Petunjuk bagi ibu-ibu yang menggunakan AKDR

C.       PROSES PENYULUHAN DAN KEGIATAN

KEGIATAN
No TAHAPAN Waktu
Penyuluh Peserta

1 Pembukaan § Memberikan salam § Menjawab salam 3 Menit

§ Memperkenalkan diri § Mendengar dan


menanggapi
§ Menyampaikan topik

2 Penyajian § Penyuluh memberikan informasi § Mendengarkan 5 Menit


Materi tentang definisi Alat Kontrasepsi dan
Dalam Rahim (AKDR) memperhatikan
dengan serius
§ Manfaat dari AKDR bagi ibu

§ Kerugian dari AKDR bagi ibu

§ Waktu pemasangan serta


beberapa petunjuk bagi ibu yang
menggunakan AKDR

3 Diskusi § Memberikan pertanyaan dan § Menjawab 10


kesempatan untuk diskusi. pertanyaan dengan Menit
aktif

4 Evaluasi § Meminta ibu untuk mengulang § Dapat mengulang 7 Menit


kembali informasi yang sudah kembali informasi

18
didapatkan yang telah didapat.

5 Penutup Membuat kesimpulan dari § Menanggapi 5 Menit


penyuluhan.

Menutup acara dengan memberi


salam

D.       METODE
1.         Ceramah

2.         Tanya jawab

3.         Diskusi

E.        ALAT/MEDIA
1.         Flipchart

2.         Poster/gambar

F.        EVALUASI
1.         Apa yang dimaksud dengan KB serta AKDR?

2.         Jelasakan manfaat Program KB dari segi kesehatan!

3.         Menyebutkan beberapa jenis AKDR!

4.         Menjelaskan keuntungan dan kerugiaan dari penggunaan AKDR!

5.         Jelaskan waktu pemasangan AKDR yang cocok!.

6.         Sebutkan beberapa petunjuk dari penggunaan AKDR!

G.       SUMBER
1.         Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2003, Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi.

2.         dr. Hartono, Hanafi, 1943, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.

3.         Prof. Dr. Ida Bagus Gde. Manuaba, SpOG, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana.

BAB III
PENUTUP

19
3.1 Kesimpulan

Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti ‘mencegah’ atau ‘melawan’ dankonsepsi yang
berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan
kehamilan.

Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui
suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak
dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan
aman. Jenis-jenis KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain: suntikan / bulan
(cyclofem), suntikan / 3 bulan (Depoprovera, Depogeston).

Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka kegagalan
kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu kelancaran air
susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu dari anemia
(kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk pengobatan
kanker bagian dalam rahim. Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil,
tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri.

20
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

BPS. 2009. Deli Serdang dalam Angka. Medan : Badan Pusat Statistik Profinsi Sumatera
Utara.
Everett, Suzanne. 2008. Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduksi. Jakarta : EGC.

Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar


Harapan.

Hurlock, BE. 2000. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga.

Mochtar, Rustam. 2004. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.

Nototoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.


Jakarta : Rineka Cipta.

Saifuddin, BA. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

Supianti. 2006. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Alat Kontrasepsi Suntik Di Klinik Amal
Kita Medan Tahun 2006. Medan.

Winjankjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.

Anonymous. 2010. http://www.stasiunbidan.com. Diakses oleh Dina Khairina,


pukul 22.00 wib. Tanggal 28 Mei 2010.

BKKBN. 2010. http://www.bkkbn.com. Diakses oleh Dina Khairina, Pukul 14.00


wib. Tanggal 2 Juli 2010.

Dinkes. 2010. http://www.dinkes.com. Diakses oleh Dina Khairina, Pukul 20.00 wib.


Tanggal 29 Mei 2010.

21
http://bundanyayesha.multiply.com/journal/item/4?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal
%2Fitem. Di unduh pada Tanggal 11 Maret 2012. Pukul 11.15 WIB.

http://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/alat-kontrasepsi-dalam-rahim/. Diunduh pada


tanggal 12 Maret 2012. Pukul 13.00 WIB.

Saifuddin, Abdul Bari.2006.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta: Yayasan


bina pustaka sarwono prawihardjo.

http://tentangkb.wordpress.com/2010/07/04/tentang-iud-4-keuntungan-kerugiannya/.
Diunduh pada Tanggal 11 Maret 2012. Pukul 11.00 WIB.

http://temboktiar.blogspot.com/2011/07/makalah-kontrasepsi-iudakdr-dilengkapi.html.
(diposting oleh Ratih Anjany tanggal 08 Juli 2011). Diunduh tanggal 15 maret 2012. Pukul
08.50WIB.

22

Anda mungkin juga menyukai