PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengertian Kontrasepsi KB Suntik dan IUD
2. Jenis Kontrasepsi KB Suntik dan IUD
3. Mengetahui Cara Kerja Kontrasepsis KB Suntik dan IUD
4. Mengetahui Keuntungan dan Efek Samping Penggunaan Kontrasepsi KB
Suntik dan IUD
5. Mengetahui Cara Pemberian Kontrasepsi KB Suntik dan IUD
6. Mengetahui SAP pada Kontrasepsi KB Suntik dan IUD
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 KB Suntik
1. Pengertian
Adalah bentuk kontrasepsi yang sangat efektif karena angka kegagalan penggunaanya
lebih kecil, efektifitasnya adalah 99%-100% dalam mencegah kehamilan, diberikan
suntikan secara IM (Intra Muskular) (Everett,2007).
2. Jenis Kontrasepsi suntikan menurut Saifuddin (2006)
2
a. Depoprovera, yang mengandung medroxyprogesteron acetate 150 mg DMPA,
diberikan setiap 3 bulan sekali dengan cara disuntik intramuskular
b. Depo Noristeron Enantat, yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat,
Diberikan setiap 2 bulan sekali dengan cara suntik intramuskular.
c. Depo Medrosksiprogesteron Asetat dan 50 mg Noretindron Enantat Sipionat,
diberikan setiap 1 bulan sekali dengan cara suntik intramuskular.
3. Cara Pemberian
Waktu pasca persalinan (post partum) dapat diberikan suntikan KB pada hari ke 3-5
post partum, atau sesudah air susu ibu berproduksi atau sebelum ibu pulang dari
rumah sakit. Atau 6-8 minggu pasca persalinan, asal dipastikan ibu tidak hamil atau
belum melakukan koitus.Pada post abortus, dapat diberikan segera setelah kuretase
atau 30 hari pasca abortus, asal ibu belum hamil lagi. Dalam masa interval diberikan
pada hari 1-5 haid (Winknjosastro, 2005).
2.3 Jenis Kontrasepsi Suntik Yang Mengandung Progestin menurut Saifuddin (2006) :
a. Depo Medroksi Progesteron Asetat ( Depoprovera), mengandung 150 mg DMPA,
yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuskular (di daerah
bokong).
b. Depo Noristeron Enantat (Depo Noristerat), yang mengandung 200 mg
Noretindron Enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intramuskular.
1. Mekanisme Kerja
Mencegah ovulasi dan mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan
kemampuan penitrasi sperma. Dan juga menjadikan selaput lendir tipis (Saifuddin,
2006).
2. Efektifitas suntikan progestin
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3
kehamilan per 100 perempuan-tahun, asal penyuntikan dilakukan secara teratur sesuai
jadwal yang telah ditentukan(Mochtar, 2005).
3. Keuntungan Kontrasepsi Suntikan Progestin (Saifuddin, 2006)
a. Sangat efektif.
b. Pencegahan kehamilan jangka panjang.
c. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
d. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah.
3
e. Tidak memiki pengaruh terhadap ASI.
f. Membantu mencegah kanker endometriun dan kehamilan ektopik.
g. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
h. Menurunkan krisis anemia
4. Kerugian Kontrasepsi suntik progestin (Saifuddin,2006)
a. Sering ditemukan gangguan haid.
b. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya.
c. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian.
d. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
e. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina,
dan menurunkan libido.
5. Efek samping (Mochtar, 2005)
Gangguan haid berupa amenorea, spotting (bercak darah) dan menoragia. Keluhan
mual, sakit kepala, pusing, menggigil, dan berat badan bertambah. Kadang-kadang
ibu mengeluh libido berkurang.
6. Yang dapat menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin (Saifuddin, 2006)
a. Usia reproduksi
b. Nulipara dan yang telah memiliki anak
c. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektivitas tinggi.
d. Setelah melahirkan dan tidak menyusi.
e. Setelah abortus atau keguguran.
f. Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi.
g. Perokok.
h. Tekanan darah <180/110 mmhg, dengan masalah anemia.
i. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.
7. Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestin
a. Hamil atau dicurigai hamil.
b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
c. Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
d. Diabetes mellitus disertai komplikasi.
8. Cara Penggunaan
Suntikan progeston diberikan setiap 3 bulan sekali dengan suntikan intramuskular
dalam. Disarankan untuk mulai menggunakan kontrasepsi suntikan selama 5-7 hari
pertama dari siklus haid (Hartanto, 2004).
4
2.4 Jenis kontrasepsi suntikan Kombinasi yaitu:
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg
Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi Intra Muscular sebulan sekali (cyclofem)
(Saifuddin, 2006).
1. Mekanisme kerja
Mencegah ovulasi dan mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan
kemampuan penitrasi sperma. Dan juga menjadikan selaput lendir tipis (Saifuddin,
2006).
2. Efektifitas Kontrasepsi Suntikan Kombinasi
Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
penggunaan (Saifuddin, 2006).
3. Keuntungan kontrasepsi suntikan kombinasi (Hartanto, 2004)
a. Menimbulkan perdarahan secara teratur
b. Kurang menimbulkan perdarahan-bercak
c. Kurang menimbulkan aminore
d. Resiko terhadap kesehatan kecil
e. Tidak diperlukan pemeriksaan dalam.
f. Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami istri
g. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
4. Kerugian kontrasepsi suntikan kombinasi (Hartanto, 2004)
a. Penyuntikan lebih sering.
b. Biaya keseluruhan tinggi.
c. Kemungkinan efek sampingnya karena estrogennya.
5. Yang boleh menggunakan suntikan kombinasi (Saifuddin, 2006)
a. Usia reproduksi
b. Telah memiliki anak, maupun yang belum memiliki anak.
c. Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas tinggi.
d. Menyusui ASI pascapersalinan > 6 bulan.
e. Pascapersalinan dan tidak menyusui
f. Anemia
g. Haid teratur
h. Riwayat kehamilan ektopik
i. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
5
6. Yang tidak boleh menggunakan suntikan kombinasi (saifuddin, 2006)
a. Hamil atau diduga hamil
b. Menyusui dibawah 6 minggu pascapersalinan
c. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
d. Penyakit hati akut
e. Usia > 35 tahun yang merokok
f. Riwayat penyakit jantung,stroke, darah tinggi (>180/110 mmHg).
g. Keganasan pada payudara
7. Cara Penggunaan (Saifuddin, 2006)
Suntikan kombinasi diberikan setiap bulan dengan suntikan intramuskular dalam.
Klien diminta datang setiap 4 minggu. Suntikan ulang dapat diberikan 7 hari lebih
awal, dan dapat juga diberikan setelah 7 hari jadwal yang telah ditentukan, asal saja
diyakini ibu tersebut tidak hamil.
6
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Waktu : 45 menit
Pelaksana : Perawat
III. Materi
7
a. Pengertian keluarga berencana
b. Pengertian KB suntik.
d. Kelebihan suntik KB
e. Kelemahan suntik KB
f. Jenis-jenis KB suntik
g. Penggunaan suntik KB
Kegiatan Penyuluhan
1. 5 menit a. Pembukaan
3. 15 menit a. Evaluasi
8
yang diberikan, yaitu : diajukan penyuluh.
1. Menjelaskan tentang
pengertian keluarga berencana.
2. Menjelaskan tentang
pengertian suntik KB.
5. Menjelaskan tentang
penggunaan suntik KB.
4. 5 menit Penutup
Salam
IV. Metode
V. Alat bantu
1. Spuit
2. Cairan suntik KB
3. Kapas suntik
VI. Evaluasi
9
4. Meminta peserta untuk menjelaskan tentang kelebihan suntik KB.
Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan
jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai
dicanangkan pada tahun akhir 1970-an.
2. Pengertian KB suntik.
Kontrasepsi suntik adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui
suntikan hormonal.
10
d) Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
4. Kelebihan suntik KB
e. Memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk pengobatan kanker bagian
dalam rahim.
g. Kontrasepsi suntik yang tidak mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara serius
pada penyakit jantung dan reaksi penggumpalan darah.
h. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan ketergantungan, hanya saja peserta harus rutin kontrol
setiap 1, 2 atau 3 bulan.
i. Reaksi suntikan berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh
wanita tua di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.
5. Kelemahan suntik KB
a. Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau
sedikit, spotting.
11
g. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang.
6. Penggunaan suntik KB
1. Setelah melahirkan
2. Setelah keguguran
Segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal ibu belum hamil lagi).
7. Jenis-jenis suntik KB
a. Suntikan/bulan
Contoh : Cyclofem.
b. Suntikan/3 bulan
2.5 Intra Uterine Device (IUD) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
1. Pengertian
IUD merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari bahan plastik yang halus berbentuk spiral
atau berbentuk lain yang dipasang di dalam rahim dengan memakai alat khusus oleh dokter
atau bidan/ paramedik lain yang sudah dilatih (Irianto, 2007).
2. Jenis IUD
12
Walaupun di masa lampau IUD dibuat dalam berbagai bentuk dan bahan yang
berbeda-beda, dewasa ini IUD yang tersedia di seluruh dunia hanya 3 tipe :
Inert, dibuat dari plastik (Lippes Loop) atau baja antikarat (The Chinese ring).
TCu 380A, berbentuk huruf “T” diselubungi oleh kawat halus yang terbuat
dari tembaga (Cu) tersebar di Indonesia.
TCu 200C, Multiload
(MLCu 250 dan 375) dan Nova T (ada di Indonesia), mengandung
tembagaMengandung hormon steroid seperti progestasert yang mengandung
progesterone dan Levanova yang mengandung levonorgestrel (Irianto, 2007).
3. Efektifitas
Dalam sebuah alat kontrasepsi seperti IUD memiliki kegagalan rata-rata 0,8
kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun pertama pemakaian (BKKBN, 2002).
13
5. Keuntungan dan Kerugian KB IUD
Setiap alat kontrasepsi memiliki kelebihan dan kekurangan. Ini menjadi penting untuk
kita ketahui karena sebagai tenaga kesehatan dan calon akseptor kita berhak
memperoleh informasi yang benar tentang alat kontrasepsi yang akan dipilih dan
digunakan.
14
4. Perdarahan (spotting) antarmenstruasi.
5. Saat haid lebih sakit.
7. Persyaratan Pemakaian
1. Alat kontrasepsi IUD tidak boleh digunakan oleh wanita yang memiliki
kriteria sebagai berikut, yaitu :
Wanita yang mempunyai infeksi pelvis.
Wanita yang sedang menderita Penyakit Hubungan Seksual (PHS,
AIDS, Gonore,Klamidia).
Wanita dengan banyak partner selama 3 bulan terakhir.
15
Wanita dengan kanker mulut rahim atau kanker alat reproduksi lainnya
(ovarium, endometrium).
Wanita dengan penyakit trofoblast ganas ( Mola, Koriokarsinoma) atau
TBC pelvik.
Sedang hamil (diketahui hamil atau kemungkinan hamil).
Sedang menderita infeksi alat genetalia (vaginitis, servisitis).
Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita abortus
septic.
Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang
dapat mempengaruhi kavum uteri.
Ukuran rongga rahim kurang dari 5cm.
2. Alat kontrasepsi IUD boleh digunakan oleh wanita yang memiliki kriteria
sebagai berikut, yaitu :
Usia reproduktif.
Keadaan nulipara.
Mengiginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang.
Menyusui mengiginkan menggunakan kontrasepsi.
Risiko rendah dari IMS.
Tidak menghendaki kontrasepsi hormonal.
Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari.
16
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan peserta dapat mengetahui dan mengerti tentang
pentingnya program Keluarga Berencana (KB) serta manfaat dari penggunaan Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) tersebut.
a. Menyebutkan pengertian dari Keluarga Berencan (KB) serta Alat kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR)
e. Mengetahui waktu pemasangan AKDR yang tepat maupun tidak tepat.
17
B. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Keluarga Berencana (KB) serta Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
KEGIATAN
No TAHAPAN Waktu
Penyuluh Peserta
18
didapatkan yang telah didapat.
D. METODE
1. Ceramah
3. Diskusi
E. ALAT/MEDIA
1. Flipchart
2. Poster/gambar
F. EVALUASI
1. Apa yang dimaksud dengan KB serta AKDR?
G. SUMBER
1. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2003, Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi.
3. Prof. Dr. Ida Bagus Gde. Manuaba, SpOG, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana.
BAB III
PENUTUP
19
3.1 Kesimpulan
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti ‘mencegah’ atau ‘melawan’ dankonsepsi yang
berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan
kehamilan.
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui
suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak
dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan
aman. Jenis-jenis KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain: suntikan / bulan
(cyclofem), suntikan / 3 bulan (Depoprovera, Depogeston).
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka kegagalan
kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu kelancaran air
susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu dari anemia
(kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk pengobatan
kanker bagian dalam rahim. Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil,
tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri.
20
DAFTAR PUSTAKA
BPS. 2009. Deli Serdang dalam Angka. Medan : Badan Pusat Statistik Profinsi Sumatera
Utara.
Everett, Suzanne. 2008. Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduksi. Jakarta : EGC.
Saifuddin, BA. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Supianti. 2006. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Alat Kontrasepsi Suntik Di Klinik Amal
Kita Medan Tahun 2006. Medan.
21
http://bundanyayesha.multiply.com/journal/item/4?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal
%2Fitem. Di unduh pada Tanggal 11 Maret 2012. Pukul 11.15 WIB.
http://tentangkb.wordpress.com/2010/07/04/tentang-iud-4-keuntungan-kerugiannya/.
Diunduh pada Tanggal 11 Maret 2012. Pukul 11.00 WIB.
http://temboktiar.blogspot.com/2011/07/makalah-kontrasepsi-iudakdr-dilengkapi.html.
(diposting oleh Ratih Anjany tanggal 08 Juli 2011). Diunduh tanggal 15 maret 2012. Pukul
08.50WIB.
22