1. Latar belakang
Energi listrik merupakan bentuk energi yang sangat umum digunakan bagi
masyarakat secara luas. Penggunaan energi listrik tidak sekedar terbatas pada daerah atau
konsumen kelas atas, namun energi listrik juga dikonsumsi oleh masyarakat menengah
dan bawah. Bahkan kegiatan pedesaan juga ditunjang oleh ketersediaan pasokan listrik.
Generator sinkron tiga fasa merupakan sumber utama pembangkit daya listrik yang
sudah tidak asing lagi dalam dunia kelistrikan. Hampir seluruh sistem pembangkit tenaga
listrik di dunia ini menggunakan generator sinkron sebagai sumber daya listrik, kecuali
pada pembangkit dengan tujuan dan kondisi tertentu.Generator sinkron bekerja dengan
mengubah energi mekanis yang dihasilkan pada poros turbin menjadi energi listrik tiga
fasa.
Konstruksi umum dari suatu generator sinkron adalah rotor atau bagian yang berputar,
stator atau bagian yang diam, dan celah udara antara stator dan rotor. Di samping itu juga
perlu rangkaian eksitasi sebagai penghasil tegangan induksi pada terminal jangkar.
Generator tiga fasa dituntut untuk bekerja stabil (tegangan dan frekuensi yang dihasilkan
tetap stabil). Salah satu penyebab alternator bekerja tidak stabil adalah faktor daya dari
beban yang dipikul yang mana hal itu mempengaruhi arus beban. Beban yang dipikul
altenator dapat bersifat resistif, induktif, dan kapasitif, yang mana ketiga beban tersebut
memiliki faktor daya yang berbeda.
Tegangan generator sinkron dalam keadaan berbeban akan lebih rendah nilainya
daripada tegangan generator sinkron dalam keadaan tanpa beban. Bila generator diberi
beban yang berubah-ubah dan terjadi ketidakseimbangan beban maka diduga tegangan
tidak akan stabil. Ketidakstabilan tegangan sangat berpengaruh terhadap beban terutama
beban elektronik. Perubahan beban yang dilayani oleh generator sinkron akan
mempengaruhi tegangan sehingga menyebabkan perubahan pengaturan tegangan.
2. Tujuan Percobaan :
1. Teori dasar.
Mesin Sinkron merupakan mesin listrik dinamis, dimana Kumparan Jangkar berada pada
Stator dan Bahan magnit dan Kumparan Penguatnya berada pada Rotor. Mesin Sinkron dapat
beroperasi/digunakan sebagai Generator maupun Motor Kapasitor. Umumnya Mesin Sinkron
digunakan sebagai Generator disebut juga Alternator baik untuk skala kecil maupun besar.
Prinsip kerja Generator adalah jika suatu konduktor/kumparan mengalami perubahan fluksi
maka pada konduktor/kumparan tersebut akan terjadi/dibangkitkan tegangan ( hukum M
E = E = 4,44. Kd. Kp. Nph. .Фm = C. n. Фm [V] . Jadi pada Generator Sinkron tegangan
Konversi Energi pengaturan putaran Motor DC dalam keadaan berbeban hanya dapat
dilakukan dengan merubah arus penguat Motor yang pada kondisi belum jenuh arus penguat
sebanding dengan fluksi ( If ).
Maka untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk menggambar Karakteristik
Pengaturan dilihat pengaruh perubahan beban terhadap arus penguat yang dibutuhkan untuk
menjaga tegangan dan putaran yang konstan, pangambilan data dilakukan pada setiap beban
setelah tegangan dan frekuensi Generator diatur/dijaga konstan baik untuk hubungan
bintang maupun hubungan delta. Pembebanan yang dilakukan adalah pembebanan dengan
beban seimbang ( beban pada setiap phasa di buat sama sehingga pada tabel dibuat 1 saja ).
Effiisensi adalah x 100 % , Po adalah daya keluaran Generator atau daya listrik yang dapat
digunakan = VICos [W] dan Pin adalah daya mekanik yang dibutuhkan/digunakan
Generator ( Daya mekanik yang masuk ke Generator).
Pin = Po + Rugi total
Rugi total = Rugi Mekanik + Rugi Magnetik + Rugi tembaga + Rugi Sikat
Rugi Mekanik adalah Rugi Gesek dan Angin disebut juga rugi gesek dan angin. Rugi ini
terjadi pada bahagian yang berputar karena adanya gesekan di bantalan dan ventilasi/angin.
Rugi atau daya ini tergantung pada kecepatan (putaran) mesin Rmek.
Rugi Magnetik adalah Rugi hiterisis dan arus Eddy (arus putar). Rugi ini terjadi ketika
kumparan jangkar dipotong oleh fluksi yang berubah-ubah yang menyebabkan terjadinya
kerugian karena histerisis magnit dan arus putar, rugi ini disebut juga rugi besi atau rugi inti.
Rugi tembaga ada dua yaitu rugi tembaga kumparan jangkar dan rugi tembaga kumparan
penguat.- Rmag
Rugi tembaga jangkar dan sikat jika disatukan ( Ra + 2Rsi) terjadi ketika Generator melayani
beban maka arus mengalir pada jangkar dan sikat yang besarnya sama Ia maka dengan meng
ukur tahanan kumpara jangkar dan sikat seperti pada percobaan statis dan dengan mengukur
arus jangkar dapat dihitung rugi tembagajangkar dan sikat = Ia2 (Ra+2Rsi) di kali 3 untuk 3
phasa dimana masing-masing phasa indentik.-Rcu J,Si
Rugi tembaga penguat terjadi ketika arus penguat mengalir pada kumparan penguat If, maka
dengan meng ukur tahanan kumparan penguat seperti pada percobaan statis dan dengan
mengukur arus penguat dapat dihitung rugi tembaga penguat RcuP = If2Rf RcuP
Daya keluaran atau Po dapat diukur dengan menggunakan Wattmeter atau dengan
menggunakan Voltmeter dan Ampermeter untuk beban Resistif ( Po = VI Cos umtuk beban
resistif Cos =1)-Po = V I, untuk 3 phasa , Po = 3 VI, I= arus phasa beban = arus phasa
jangkar atau I = Ib =Ia
Pengambilan data karakteristik Effiisensi maka dilakukan dengan mendapatkan rugi-rugi dan
daya output .
Kontruksi dari mesin sinkron baik sebagai generator maupun sebagai motor adalah
sama, perbedaannya hanya pada prinsip kerjanya.Sebagaimana pada generator arus searah,
belitan (kumparan) jangkar ditempatkan pada rotor sedangkan belitan medan ditempatkan
pada stator, demikian pula untuk generator sinkron untuk kapasitas kecil.
Akan tetapi pada generator sinkron yang dipergunakan untuk pembangkitan dengan
kapasitas besar, belitan atau kumparan jangkar ditempatkan pada stator sedangkan belitan
medan ditempatkan pada rotor dengan alasan :
1. Belitan jangkar lebih kompleks dari belitan medan sehingga lebih terjamin jika
ditempatkan pada struktur yang diam.
2. Lebih mudah mengisolasi dan melindungi belitan jangkar terhadap tegangan yang tinggi.
3. Pendinginan belitan jangkar mudah karena inti stator yang terbuat cukup besar sehingga
dapat didinginkan dengan udara paksa.
4. Belitan medan mempunyai tegangan rendah sehingga efisien bila digunakan pada
kecepatan tinggi.Pada umumnya generator sinkron ukurannya lebih besar dari pada
generator arus searah demikian pula kapasitasnya.
Kontruksi Mesin Sinkron.Kontruksi mesin sinkron baik untuk generator maupun untuk
motor terdiri dari :
1. Stator adalah bagian yang diam dan berbentuk silinder.
2. Rotor adalah bagian yang berputar juga berbentuk silinder.
3. Celah udara adalah ruangan antara stator dan rotor.
Kontruksi mesin sinkron ini seperti yang diperlihatkan pada gambar dibawah ini.
Kotruksi stator seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah atas terdiri dari :
1. Kerangka terbuat dari besi tuang untuk menyangga inti jangkar.
2. Inti jangkar terbuat dari besi lunak (baja silikon).
3. Alur (slot) untuk meletakan belitan (kumparan).
4. Belitan jangkar terbuat dari tembaga yang diletakan pada alur (slot).
Tabel data seharusnya diisi dari hasil percobaan dengan berpedoman pada data di plat nama
(data di plat nama jangan dilewati)
2. Tabel data Generator 3 phasa hubungan bintang beban resistif seimbang untuk
karakteristik effisiensi η = η (Ia), Vt,n
No RMek RMag RCuJSi RCuP Tegangan Arus Putaran Beban Po = 3 Pin [%]
[w] [W] x3 x3 dan arus Penguat n [rpm] R [Ώ] Vt.Ib [W]
Vt Ib
[V] [A]
1 100 50 0 12,5 0 0,5 0 162,5 0
2 100 50 15 14 2 0,53 105 1320 1499 88,06
3 100 50 21,6 17 220 2,4 0,58 3.000 90 1584 1772,6 89,36
4 100 50 31,5 20 2,9 0,63 75 1914 2115,5 90,47
5 100 50 48,6 27 3,6 0,74 60 2376 2601,6 91,33
6 100 50 86,4 40,5 4,8 0,9 45 3168 3444,9 91,96
7 100 50 184 50 7 1,0 30 4620 5004 92,33
BAB 5
PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1. Generator Sinkron 3 phasa
2. Motor DC penguat bebas
3. Beban Resistif
4. Reostart
5. Tahanan Geser
6. Amper meter
7. Volt meter
8. Tacho meter
9. Sumber tegangan DC
10. Kabel
BAB 6
LANGKAH PERCOBAAN
Pada Gambar 4.Rangkaian Percobaan Generator Sinkron hubungan bintang berbeban, tidak
ditunjukkan saklar tetapi jika dilakukan di laboratorium maka akan terdapat 4 saklar yaitu :
Saklar 1 ( S1) saklar ini berfungsi untuk menghubungkan/memutuskan Sumber
Tegangan Kumparan Penguat Motor dengan Kumparan Penguatnya (arus ke/dari
kumparan penguat Motor DC Penguat Bebas)
Saklar 2 ( S2) saklar ini berfungsi untuk menghubungkan/memutuskan Sumber
Tegangan Kumparan Jangkar Motor dengan Kumparan Jangkarnya (arus ke/dari
kumparan Jangkar Motor DC Penguat Bebas)
Saklar 3( S3) saklar ini berfungsi untuk menghubungkan/memutuskan Sumber
Tegangan Kumparan Penguat Generator Sinkron dengan Kumparan Penguatnya
(arus ke/dari kumparan penguat Generator Sinkron)
Saklar 4 ( S1) saklar ini berfungsi untuk menghubungkan/memutuskan Tegangan yang
dibangkitkan Generator (Terminal Kumparan Jangkar Generator) dengan Beban 3
phasa (Generator dengan Bebannya).
Saklar menghubungkan jika di tutup dan memutuskan jika di buka.
Untuk gambar 5 rangkaian percobaan Generator 3 phasa hubungan delta
berbeban , kamu buat dengan melanjutkan gambar rangkai Generator 3 phasa
hubungan delta tanpa beban dengan menambahkan bebannya
Sehingga pada Langkah Percobaannya terdapat/disebut Saklar-saklar.
Atau bisa juga Langkah 2,3 dan 4 disebut menjalankan motor sampai putaran nominal,
langkah 5 dan 6 mengatur asrus penguat Generator sampai tegangannya nominal, dan
langkah berikutnya pengambilan data dengan merubah beban.
a. Analisa data
- Hubungan antara arus dengan tegangan
Pada generator sinkron 3 phasa berbeban dengan pengaturan dan efisiensi, pada
saat arus semakin tiggi maka tegangan akan tetap konstan (dijaga).
b. Gambar Karakteristik
1. Kesimpulan
Mesin Sinkron merupakan mesin listrik dinamis, dimana Kumparan Jangkar
berada pada Stator dan Bahan magnit dan Kumparan Penguatnya berada pada
Rotor. Belitan jangkar (stator) yang umum digunakan oleh mesin sinkron tiga
phasa, ada dua tipe yaitu belitan satu lapis (Single Layer Winding)., belitan
berlapis ganda (Double layer Winding).
Pada generator sinkron 3 phasa berbeban dengan pengaturan dan efisiensi, pada
saat arus semakin tiggi maka tegangan akan tetap konstan (dijaga).
Pada generator sinkron 3 phasa berbeban dengan pengaturan dan efisiensi, pada
saat arus meningkat maka putaran akan tetap konstan (dijaga).
2. Saran
Sebelum melakukan praktikum, sebaiknya mahasiswa diberikan modul agar pada saat
praktikum mahasiswa mengerti materi yang akan dipraktikkan. Sebelum praktikum, alat, dan
bahan yang digunakan diperiksa terlebih dahulu agar saat praktikum tidak ada alat dan bahan
yang rusak.