Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEORI, DEFINISI, JENIS TRAUMA HEALING


Di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling

Disusun Oleh :
Kelompok 6 :
Alya Ariani (201102031112)
Farid Fadillah (201102030436)
Rasti Musdalifa (2011020321116)
Thoriq Ibnu A (201102031120)
Yuliza Perdana P (201102030840)

PRODI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS IBNU KHALDUN BOGOR
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan sehingga Penulis dapat menyelesaikan Makalah Bimbingan Konseling ini tepat
waktu. Tanpa pertolongannya tentunya Penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
Makalah Bimbingan Konseling ini. Dan juga Penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada:

1. Umi Fatonah, M.Pd, selaku Kepala Prodi Teknologi Pendidikan.


2. Siti Aminah A, M. Pd selaku Dosen Mata Kuliah Bimbingan Konseling
3. Orang tua Penulis yang telah memberikan nasehat, doa, serta dukungan baik moral
maupun material.
4. Teman-teman Penulis yang tanpa henti saling membantu dan mendukung satu sama lain.
5. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini, sehingga laporan ini
dapat Penulis selesaikan dengan baik dan lancar.
Dalam pembuatan laporan ini Penulis tentu menyadari bahwa banyak sekali kekurangan
dan kesalahan didalamnya, Oleh karena itu Penulis mohon kritik dan saran kepada semua
yang membaca laporan ini agar laporan ini dapat menjadi lebih baik lagi nantinya. Demikian,
apabila terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada laporan ini Penulis mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Bogor, Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Teori Trauma Healing.................................................................................................2
2.2 Definisi Trauma Healing.............................................................................................4
2.3 Jenis Trauma Healing..................................................................................................4
BAB III PENUTUP..................................................................................................................1
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................1
3.2 Saran............................................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Siapapun didunia ini tidak pernah memiliki keinginan untuk tertimpa kesusahan
dalam hidupnya. Segala sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan yang ada akan
dianggap sebagai bentuk musibah./bencana.
Bencana dapat mengakibatkan kerusakan fisik (korban dan infrastruktur) dan
gangguan psikologis (Trauma, stress, depresi, kecemasan dan lainnya). Seringkali
setelah terjadi bencana, yang menjadi titik pusat perhatian hanya penanganan fisik
semata, namun penanganan psikis korban bencana yang selamat diabaikan.
Pendapat peneliti di atas didukung oleh Hawari (2011:85-86) yang
mengemukakan bahwa pada umumnya, masyarakat, pemerintah dalam menyikapi
korban berbagai macam peristiwa, lebih menitikberatkan pada aspek yang sikapnya
fisik; misalnya bantuan pengobatan, sandang, pangan, dan papan.
Aspek kejiwaan/mental/psikologik yang mengarah pada gangguan stress pasca
trauma kurang diperhatikan. Stress pasca trauma itu sendiri bila tidak ditangani
dengan sungguh-sungguh dan professional dapat berlanjut pada gangguan jiwa seperti
kecemasan, depresi psikosis (gangguan jiwa berat) bahkan sampai pada tindakan
bunuh diri.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud teori trauma healing?
2. Apa definisi trauma healing?
3. Apa saja senis trauma healing?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori Trauma Healing


Trauma Healing atau tindakan penanganan psikis adalah pada anak dan lansia.
Tauma Healing adalah  kejadian traumatik yang didefinisikan dalam keadaan jiwa dan
atau tingkah laku yang tidak normal sebagai akibat dari tekanan jiwa atau cedera
kejasmanian manusia. Secara umum. trauma berarti luka atau kekagetan (syok/
shock). Penyebab utama trauma adalah peristiwa yang sangat menekan dan
menyebabkan bekas yang mendalam , terjadi secara tiba-tiba, diluar dugaan dan di
luar kontrol/kendali masyarakat, bahkan seringkali terjadi dan membahayakan
kehidupan atau mengancam jiwa. Peristiwa ini begitu mengagetkan, menyakitkan dan
melebihi situasi stres yang kita alami sehari-hari. Peristiwa ini dinamakan sebagai
peristiwa traumatis.
Dengan demikian diharapkan dalam penelitian ini dengan kacamata teori
Positif Youth Development (PYD). dapat diketahui tindakan dan peran Corp Brigade
Pembangunan CBP IPNU sebagai Organisasi yang berperan aktif dan memiliki
jaringan Nasional. Dalam tindakanya merawat dan memperlakukan korban bencana
alam yang dimaksud dalam teori Tauma Healing untuk merespon dan memberikan
tindakan agar meminimalisir kejadian traumatic pada anak, lansia dan masyarakat
secara umum. Dalam metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan
tinjauan kognisi, peran dan persepsi dan prilaku sosial digunakan untuk mengetahui
Identifikasi kejiwaan manusia secara umum dan lebih rinci.
a. Teori Kognisi Sosial
Secara singkat teori Kognisi sosial dalam pandangan Robert A. Baroon.
Kognisi sosial adalah sebuah proses belajar atau berfikir yang dilakukan
manusia atau oleh individu dalam menyikapi atau memahami dirinya maupun
orang lain. kognisi adalah pengetahuan dan kesadaran atau tata cara dimana kita
menginterpretasi, menganalisa, mengingat, dan menggunakan dan menerapkan
informasi tentang dunia sosial. Dan kognisi sosial itu terjadi secara otomatis.
Kognisi juga dikatakan proses sentral yang menghubungkan peristiwa-
peristiwa di luar (external) dan di dalam (internal) diri sendiri. kognisi adalah
elemen-elemen kognitif, yaitu hal-hal yang di ketahui oleh seseorang tentang

2
dirinya sendiri, tentang tingkah lakunya dan tentang keadaan disekitarnya.
Kognisi adalah proses yang merubah, mereduksi, memperinci, menyimpan,
mengungkapkan dan memakai setiap masukan (input) yang datang dari alat
indera.
Menurut Baron & Byrne kognisi sosial adalah cara individu untuk
menganalisa, mengingat dan menggunakan informasi mengenai
kejadiankejadian atau peristiwa-peristiwa sosial. Dalam menganalisa peristiwa
terdapat tiga proses yaitu:
1) Attention
Proses pertama kali dimana individu memperhatikan gejalagejala sosial
yang ada di sekelilingnya
2) Enconding
Memasukkan apa yang diperhatikan ke dalam memori dan
menyimpannya
3) Retrieval
Apabila kita menemukan gejala yang mirip, kita akan mengeluarkan
ingatan kita  dan membandingkan, apabila ternyata sama maka kita akan
mengatakan sesuatu mengenai gejala tersebut atau mengeluarkannya di
saat akan menceritakan peristiwa yang dialami.
Teori perilaku sosial  menurut Max Weber Perilaku mempengaruhi aksi sosial
dalam masyarakat yang kemudian berdampak memengaruhi dan menimbulkan
masalah-masalah. Weber menyadari permasalahan permasalah dalam
masyarakat sebagai sebuah penafsiran. Teori ini dapat digunakan untuk
mengetahui perilaku anak dan dewasa ketika ada masalah otak.

b. Teori Persepsi Sosial


Dalam kategori teori ini terdapat Proses dan Faktor Persepsi Sosial 
Persepsi sosial merupakan proses yang digunakan untuk mengetahui dan
memahami orang lain. Persepsi sosial dalam arti mengenali dan mengerti orang
lain, merupakan aktivitas yang sangat kompleks karena orang lain juga
merupakan sesuatu yang kompleks.

3
2.2 Definisi Trauma Healing
Trauma merupakan setiap luka, sakit, atau shock yang sering kali berupa fisik
atau struktural maupun juga mental dalam bentuk shockemosi yang menghasilkan
gangguan lebih kurang tentang ketahanan fungsi-fungsi mental. (James Drever, 1988)
Trauma healing berhubungan erat dalam upaya mendamaikan, hal ini tentang
membangun atau memperbaiki hubungan manusia yang berkaitan dengan mengurangi
perasaan kesepian, memperbaiki kondisi kejiwaan, mengerti tentang arti kedamaian
mengurangi perasaan terisolasi, kebencian, dan bahaya yang terjadi dalam hubungan
antar pribadi. (Paula dan Gordon: 2003).
Judith Herman mengatakan bahwa menyembuhkan trauma (trauma healing)
adalah langkah untuk menggerakan tiga hal yaitu, dari perasaan bahaya pada perasaan
nyaman dan aman, dari perasaan menolak kondisi pada penerimaan kondisi, dan dari
perasaan terisolasi pada kemampuan membangun hubungan sosial (2003: 13).

2.3 Jenis Trauma Healing


Jenis Trauma Healing dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok pertama yaitu
trauma healing yang berfokus pada kejadian, dan yang kedua yaitu Trauma healing
yang tidak berfokus pada kejadian.

1. Trauma healing yang berfokus pada kejadian


Proses penyembuhan trauma ini akan memusatkan ingatan korban kepada
peristiwa traumatis tersebut. Misalnya saja dengan melakukan terapi pemaparan
(exposure therapy) atau terapi pemrosesan kognitif (cognitive processing therapy).
Berikut penjelasannya lengkapnya.
 Exposure therapy
Exposure therapy atau terapi pemaparan adalah trauma healing yang sangat
direkomendasikan untuk seseorang dengan PTSD.
Proses trauma healing yang satu ini berfokus pada mengubah struktur ketakutan
yang ada di dalam pikiran sehingga korban tidak lagi bermasalah ketika melihat
hal yang mengingatkan pada momen tersebut.
Pertama, korban akan diajak untuk mengakses ingatan terhadap hal yang
membuatnya trauma. Baru kemudian korban perlahan akan diajarkan bahwa apa
yang terjadi pada saat itu tidak ada kaitannya dengan apa yang ia lihat sekarang.

4
Proses ini akan mengajarkan korban untuk belajar menerima apa yang terjadi
sehingga ia dapat melanjutkan hidupnya.

 Cognitive behavioural therapy (CBT)


Cognitive behavioral therapy (CBT) atau terapi perilaku kognitif adalah jenis
trauma healing yang bertujuan untuk membantu korban menghadapi trauma
dengan mengubah cara mereka berpikir atau bertindak.
Proses ini akan menggunakan berbagai teknik psikologis yang dapat membantu
korban dalam memahami apa yang telah terjadi. CBT umumnya akan berlangsung
selama 8-12 pertemuan dan setiap sesi akan memakan waktu sekitar satu jam.
Saat pertemuan pertama dengan terapis, korban akan diajak untuk membicarakan
mengenai kejadian traumatis yang menimpanya dengan detail. Sambil
mendengarkan, terapis akan mencatat hal apa saja yang membuat korban sulit
untuk keluar dari bayangan masa lalu.
Misalnya, korban menyalahkan dirinya karena pada saat terjadi bencana ia tidak
sempat menolong ibunya. Terapis akan membantu korban untuk menerima dan
memahami bahwa ada hal-hal yang di luar kuasanya sebagai manusia.

2. Trauma healing yang tidak berfokus pada kejadian


Proses penyembuhan yang satu ini bertujuan meredakan gejala PTSD
dengan tanpa berfokus pada segala hal yang berkaitan dengan peristiwa traumatis
yang dialaminya.
 Eye movement desensitisation and reprocessing (EMDR)
Meski tergolong baru, eye movement desensitisation and reprocessing (EMDR)
dipercaya mampu meredakan gejala yang dialami penderita PTSD.
Proses EMDR akan dilakukan dengan meminta korban untuk menceritakan
kembali kejadian traumatis yang dialaminya sambil memerhatikan hal lain.
Misalnya dengan memerhatikan gerak jari terapis atau hal lainnya.
Tujuannya adalah agar korban mampu memikirkan hal yang positif saat
mengingat kejadian traumatis tersebut. Adapun lama prosesnya bisa memakan
waktu hingga sekitar tiga bulan.

5
 Stress inoculation training (SIT)
Trauma healing yang satu ini akan mengajarkan korban beberapa cara untuk
menghilangkan stres dan menjadi lebih rileks. Misalnya dengan belajar teknik
pernapasan, pijat, dan sebagainya.
Setelah mengikuti SIT atau stress inoculation training setelah sekitar tiga bulan,
korban diharapkan lebih mampu menghadapi stres di kemudian hari.
Selain beberapa metode trauma healing di atas, dokter mungkin juga akan
memberikan obat antidepresan kepada pasien PTSD dewasa. Obat dapat
membantu korban untuk lebih tenang dan berhenti memikirkan kejadian tersebut.
Meski begitu, obat hanya diberikan pada pasien dengan kondisi tertentu. Misalnya
saja, pasien tidak ingin melakukan perawatan psikologis yang berfokus pada
trauma, pasien memiliki kondisi medis seperti depresi berat.
Obat juga mungkin menjadi pilihan jika pasien tidak merasakan manfaat dari
perawatan atau proses tersebut dianggap tidak efektif karena adanya peristiwa
traumatis yang masih terjadi.
Kecelakaan, bencana alam, dan peristiwa traumatis lainnya tentu dapat
meninggalkan trauma mendalam bagi korban hingga mengakibatkan PTSD. Oleh
karena itu, penting untuk segera membantu korban melalui fase tersebut dengan
melakukan ragam trauma healing seperti di atas.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Trauma healing adalah kejadian traumatik yang didefiniikan dalam keadaan jiwa atau tingkah laku
yang tidak normal. Secara umum juga trauma healing berarti yok.penyebab utamanya yang
mendalam sering terjadi tiba tiba.

Dengan begitu di harapkan dalam penelitian ini dengan kacamata teori positif youth development
(PYD).dan juga dapat di ketahui tindakan dan peran CBP IPNU sebagai organissi yang berperan aktif
dan memiliki jaringan nasional.

3.2 Saran
Dengan terselesaikan makalah ini semoga dapat menambah wawasan bagi para pembaca tentang “
teori, definisi ,jenis trauma healing “ . Kami kelompok 6 menyadari masih banyak kekurangan dalam
menyusun makalah ini karena keterbatasan materi yang kami miliki .Untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan agar kami bisa menjadi lebih baik dalam menyusun makalah .

7
DAFTAR PUSTAKA

http://e-jurnal.unisda.ac.id/index.php/dar/article/view/1744/1115

https://slidetodoc.com/trauma-healling-definisi-trauma-merupakan-setiap-luka-sakit/

https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-ragam-trauma-healing-untuk-penderita-ptsd

Anda mungkin juga menyukai