Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI


1. Dasar Hukum Organisasi

Gambar 1. RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali

Rumah Sakit Umum Pandan Arang Kabupaten Boyolali, didirikan pada


tanggal 1 Oktober 1991 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali No.
12/IV/DPRGR/Bi/1961 tanggal 28 Maret 1961 dan mulai berfungsi pada tanggal
1 Oktober 1961. Selanjutnya pada tanggal 12 November 1991 diberi nama
dengan sebutan “Rumah Sakit Umum Pandan Arang” berdasar Surat
Keputusan No. 1346 tahun 1991. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 009-G/MENKES/SK/I/1993 RSU Pandan Arang Kabupaten
Boyolali mendapat status klasifikasi Tipe C. Kemudian, berdasarkan Peraturan
Daerah Nomor 15 tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
RSU Pandan Arang sebagai Badan RSU Pandan Arang Kabupaten Boyolali
yang merupakan Lembaga Teknis Daerah penyelenggaraan pelayanan
kesehatan. RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali merupakan Lembaga
Teknis Daerah berdasar Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2008 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi Kedudukan dan Tugas Pokok Lembaga
Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Boyolali. Keputusan
Bupati Nomor 900/57 Tahun 2009 Tentang Penetapan RSUD Pandan Arang
sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah ( PPK-BLUD). Pada awal November
2020, RSUD Pandan Arang mulai mempersiapkan persyaratan yang bisa
dipenuhi untuk naik kelas, dan awal Desember mengajukan kenaikan kelas B
ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Hasil rekomendasi yang keluar pada 13
Januari 2021 menyatakan, RSUD Pandan Arang Boyolali layak naik ke kelas B.

2. Visi dan Misi


a. Visi
Melayani dengan sepenuh hati.
b. Misi
1) Menjadi Rumah Sakit yang berorientasi pada pelayanan paripurna dan
bermutu bagi seluruh lapisan masyarakat
2) Mendukung Boyolali sehat, produktif dan berdaya saing dalam rangka
Boyolali Pro Investasi
3) Mewujudkan Boyolali yang maju dan lebih sejahtera ditunjang dengan
sumber daya manusia yang professional, produktif dan berkomitmen
serta manajemen mandiri, efektif dan efisien
c. Filosofi
1) Terhadap Pasien
a) Pasien adalah orang yang paling penting di RSUD Pandan
Arang;
b) Salah satu penyebab kami berada dalam kegiatan Rumah Sakit
sekarang adalah karena pasien kami; dan
c) Pasien bukanlah angka statistik semata, mereka memiliki emosi,
perasaan, dan kritisme seperti kami.
2) Terhadap Pegawai
Pegawai yang dilatih dengan baik dan memiliki motivasi tinggi
merupakan faktor yang sangat penting dalam melayani konsumen
kami, oleh karena itu kami memilih, melatih dan memberikan
penghargaan terhadap karyawan yang memperhatikan kepuasan
pasien.
d. Tujuan
1) Tujuan umum Rumah Sakit adalah terwujudnya derajat kesehatan
secara optimal setiap pasien yang dirawat di Rumah Sakit dengan
pelayanan kesehatan dasar sampai dengan spesialistik dan sub
spesialistik secara professional, holistik, paripurna, dan terjangkau
masyarakat.
2) Tujuan khusus dari Rumah Sakit adalah memberikan pelayanan
medis spesialistik dan pelayanan rujukan spesialistik yang
professional, pelayanan kesehatan tepat waktu, tepat sarana dan
penuh empati, penurunan angka kesakitan dan kematian di Rumah
Sakit, meningkatkan kepuasan dan kenyamanan pasien, serta
terjangkau masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan karyawan
Rumah Sakit.
e. Tugas dan Fungsi
1) Tugas
Rumah Sakit mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dengan upaya penyembuhan, pemulihan, peningkatan,
pencegahan, pelayanan rujukan dan menyelenggarakan pendidikan
dan pelatihan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian
masyarakat.
2) Fungsi
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan;
b) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
daerah di bidang pelayanan kesehatan;
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan
kesehatan;
d) Penyelenggaraan pelayanan medis, pelayanan penunjang
medis, non medis dan pelayanan keperawatan;
e) Penyelenggaraan pelayanan rujukan; dan
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya
f. Nilai Organisasi
Nilai organisasi ini mengacu pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
Republik Indonesia yaitu :
1) Pro Rakyat
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kemenkes selalu
mendahulukan kepentingan rakyat dan harus menghasilkan yang
terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia
tanpa membedakan suku, golongan, agama dan status sosial
ekonomi.
2) Inklusif
Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua
pihak, karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya
dilaksanakan oleh Kemenkes saja. Seluruh komponen masyarakat
harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi
profesi, organisasi masyarakat, pengusaha, masyarakat madani dan
masyarakat akar rumput.
3) Responsif
Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah,
situasi kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi geografis. Faktor-
faktor tersebut menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan
kesehatan yang berbeda-beda, sehingga diperlukan penanganan
yang berbeda pula.
4) Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai
target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.
5) Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel.

3. Struktur Organisasi

Gambar 2. Struktur Organisasi RSUD Pandan Arang Boyolali


Untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat
RSUD Pandan Arang mempunyai beberapa pejabat struktural yaitu dr. Siti Nur
Rokhmah Hidayati, M.M. selaku Direktur RSUD Pandan Arang. Selanjutnya,
dibawah Direktur ada beberapa kepala bidang, salah satu diantaranya adalah
Kepala Bidang Penunjang Pelayanan yang dijabat oleh Henky Oktafiandi,
S.STP, dibawahnya ada beberapa seksi salah satunya Seksi Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana yang diketuai oleh Susanto Heru Nugroho, S.T., M.Si.
Petugas sanitarian berada dibawah Seksi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
yang tergabung dalam unit Instalasi Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
(IPSRS) yang bertugas memberikan pelayanan penunjang non medis.

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN SANITARIAN


Sanitarian adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melakukan kegiatan pengamatan, pengawasan, dan pemberdayaan
masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan lingkungan untuk dapat
memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat.
Sanitarian Terampil adalah Jabatan Fungsional Sanitarian Keterampilan
yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan teknis operasional yang berkaitan
dengan penerapan konsep atau metoda operasional di bidang kesehatan
lingkungan.
Tugas pokok Sanitarian adalah melaksanakan pengamatan kesehatan
lingkungan, pengawasan kesehatan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat
dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan lingkungan untuk dapat memelihara,
melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat.
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat
berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat
penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan
gangguan kesehatan. Sesuai dengan tugas pokok sanitarian yang salah satunya
adalah dengan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat seluruh warga
rumah sakit termasuk petugas kebersihan yang selalu melakukan kontak dengan
pasien maupun dengan limbah rumah sakit sehingga mereka beresiko terkena
infeksi nosokomial atau saat ini disebut dengan HAIs (Healthcare associated
Infection) yang merupakan masalah utama bagi keselamatan pasien dan
pelaksanaan pencegahannya harus menjadi prioritas utama dalam meningkatkan
program keselamatan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan.

C. ROLE MODEL

Gambar 3. Prof.Dr.Hj.Lucky Herawati, SKM, M.Sc

Prof.Dr.Hj.Lucky Herawati, SKM, M.Sc, adalah Dosen pada Politeknik


Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta, yang memiliki segudang prestasi
dan pengalaman dalam dunia pendidikan di bidang kesehatan. Pada tahun 2012,
beliau menjabat sebagai Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Yogyakarta, di sela-sela kesibukannya sebagai direktur beliau selalu
menyempatkan diri untuk mengajar mahasiswanya, yang dalam hal ini beliau
menerapkan nilai tanggung jawab dan kepemimpinan yang merupakan nilai-nilai
ANEKA salah satunya akuntabilitas.
Dalam proses belajar mengajar tersebut beliau selalu mengajak
mahasiswanya untuk berdiskusi mengenai banyak hal baik tentang kesehatan
lingkungan maupun tentang hal lain yang berkaitan dengan mata kuliah. Beliau
selalu menghargai pendapat mahasiswanya dan tidak lupa beliau juga
memberikan motivasi kepada mahasiswanya agar terus belajar tidak berpuas diri
hanya mendapat gelar diploma saja. Dalam hal ini beliau menerapkan salah satu
nilai-nilai ANEKA yaitu nasionalisme.
Keberhasilan dalam mencetak tenaga kesehatan ditentukan banyak faktor
yang salah satunya adalah ketersediaan dosen yang kompeten dan profesional.
Sebagai tenaga pendidik beliau dituntut untuk memiliki kemampuan akademik yang
tinggi, kemampuan manajemen dan keterampilan yang mumpuni, memiliki visi,
misi, kemauan keras dari dalam dirinya, serta komitmen diri terhadap tanggung
jawab yang diemban dengan menjunjung tinggi standar etika yang luhur.
Kemampuan yang dimiliki tersebut akan berpengaruh terhadap tercapainya tujuan
pendidikan dengan demikian akan menghasilkan lulusan yang berkualitas,
mempunyai etika tinggi dan siap di lapangan kerja. Dalam hal ini beliau
menerapkan nilai-nilai ANEKA yaitu etika publik.
Sebagai seorang direktur beliau bertanggung jawab dalam proses mencetak
tenaga-tenaga kesehatan, salah satunya dengan penyelenggaraan program
pendidikan kesehatan yang bermutu, yang didalamnya terdapat keberadaan
dosen yang mampu mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui Tridharma Perguruan Tinggi. Dalam
hal ini beliau menerapkan nilai-nilai ANEKA yaitu komitmen mutu.
Meskipun sudah bergelar professor beliau tetap merupakan dosen yang
selalu mengajarkan kesederhanaan yang selalu beliau terapkan dalam
kehidupannya sehari-hari baik dalam cara berpakaian maupun dalam
bersosialisasi. Sesuai dengan nilai-nilai dasar ANEKA yaitu anti korupsi.
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. IDENTIFIKASI ISU
Berdasarkan pengalaman kerja di RSUD Pandan Arang Boyolali, terdapat
beberapa kendala yang dihadapi diantaranya yaitu sebagai berikut :
Tabel 1. Identisikasi Isu dan Sumber Isu
No Isu dan Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi Yang
Diharapkan
1. Belum optimalnya Limbah medis non Limbah medis non
pengelolaan limbah medis infeksius masih infeksius
non infeksius di RSUD tercampur dengan seharusnya
Pandan Arang limbah medis dipisahkan dari
Sumber Isu : infeksius limbah medis
- Manajemen ASN infeksius karena
- Whole of Goverment limbah medis non
infeksius apabila
dipisahkan masih
bisa dimanfaatkan
kembali
2. Belum menyeluruhnya Pelaksanaan inspeksi Inspeksi sanitasi
pelaksanaan inspeksi sanitasi belum seharusnya
sanitasi di RSUD Pandan dilakukan secara dilakukan di
Arang menyeluruh dan seluruh
Sumber Isu : belum dilakukan lingkungan rumah
- Manajemen ASN secara teratur sakit untuk
- Pelayanan Publik memastikan
bahwa lingkungan
rumah sakit sudah
memenuhi
standar
3. Belum optimalnya Pengukuran Pengukuran
No Isu dan Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi Yang
Diharapkan
pengukuran kepadatan kepadatan vektor kepadatan vektor
vektor di lingkungan belum dilakukan di seharusnya
RSUD Pandan Arang lingkungan RSUD dilakukan secara
Sumber Isu : Pandan Arang rutin untuk
- Manajemen ASN memantau
- Pelayanan Publik kepadatan vektor
- Whole of Goverment di RSUD Pandan
Arang
4. Kurangnya etika batuk dan Banyaknya Penunggu pasien
bersin pada penunggu penunggu pasien mengerti
pasien RSUD Pandan yang belum mengerti mengenai etika
Arang mengenai etika batuk dan bersin
Sumber Isu : batuk dan bersin di tempat umum
- Manajemen ASN yang harus dilakukan yang harus
- Pelayanan Publik dilakukan
- Whole of Goverment

5. Kurangnya penerapan cuci Petugas kebersihan Petugas


tangan dengan benar belum mengerti cara kebersihan
pada petugas kebersihan penerapan cuci terbiasa
RSUD Pandan Arang tangan dengan benar menerpakan cuci
Sumber Isu : di waktu yang benar tangan dengan
- Manajemen ASN benar di waktu
- Pelayanan Publik yang tepat
- Whole of Goverment
B. ANALISIS ISU
Beberapa isu yang ada dan telah dilakukan identifikasi isu, maka langkah
selanjutnya dalah menyeleksi isu tersebut menggunakan metode APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan). Metode ini digunakan untuk
mengetahui bahwa isu tersebut benar terjadi yang telah menimbulkan kegelisahan
yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya. Jika diperbaiki, dapat
memberikan nilai kekhalayakan yang baik untuk semua orang serta isu tersebut
logis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggung
jawab. Nilai APKL ini didapat dari hasil pengamatan dan pengalaman selama
bekerja.
Tabel 2. Analisis Isu Menggunakan Metode APKL
No Isu Kriteria (skor) Jumlah Peringka
A P K L
t
1. Belum optimalnya pengelolaan 4 3 4 5 16 -
limbah medis non infeksius di
RSUD Pandan Arang
2. Belum menyeluruhnya 4 4 5 5 18 II
pelaksanaan inspeksi sanitasi di
RSUD Pandan Arang
3. Belum optimalnya pengukuran 3 4 3 5 15 -
kepadatan vektor di lingkungan
RSUD Pandan Arang
4. Kurangnya etika batuk dan bersin 5 5 4 3 17 III
pada penunggu pasien RSUD
Pandan Arang
5. Kurangnya penerapan cuci 5 5 5 5 20 I
tangan dengan benar pada
petugas kebersihan RSUD
Pandan Arang

Kriteria penetapan :
A : Aktual
1 = Tidak dibicarakan oleh masyarakat
2 = Kurang dibicarakan oleh masyarakat
3 = Cukup dibicarakan oleh masyarakat
4 = Dibicarakan oleh masyarakat
5 = Sangat dibicarakan oleh masyarakat

K : Kekhalayakan
1 = Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 = Kurang menyangkut hajat hidup orang banyak
3 = Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 = Menyangkut hajat hidup orang banyak
5 = Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak

P : Problematik
1 = Isu tidak memiliki dimensi masalah yang kompleks
2 = Isu kurang memiliki dimensi masalah yang kompleks
3 = Isu cukup memiliki dimensi masalah yang kompleks
4 = Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks
5 = Isu sangat memiliki dimensi masalah yang kompleks

L : Kelayakan
1 = Isu tidak realistis
2 = Isu kurang realistis
3 = Isu cukup realistis
4 = Isu realistis
5 = Isu sangat realistis

Setelah penetapan isu dengan menggunakan teknik APKL, kemudian menarik 3


(tiga) isu yang dipertimbangkan kembali untuk dijadikan isu prioritas. Ketiga isu
tersebut kembali di analisis dengan menggunakan teknik U (Urgency), S
(Seriousness), dan G (Growth).
Tabel 3. Analisis Isu Menggunakan Metode USG

No Isu Urgenc Seriousnes Growt Jumlah Rangking


. y s h

1. Kurangnya 4 5 5 14 I
penerapan cuci
tangan dengan
benar pada
petugas
kebersihan RSUD
Pandan Arang
2. Belum 4 3 3 10 II
menyeluruhnya
pelaksanaan
inspeksi sanitasi
di RSUD Pandan
Arang
3. Kurangnya etika 3 3 3 9 III
batuk dan bersin
pada penunggu
pasien RSUD
Pandan Arang
Keterangan:
USG yaitu: tingkat Urgency (Kegawatan), Seriousness (Mendesak), dan Growth
(Pertumbuhan)
Adapun kriteria penetapan indikator USG, yaitu:
Urgency :
1 = Tidak penting
2 = Kurang penting
3 = Cukup penting
4 = Penting
5 = Sangat penting

Growth :
1 = Tidak berkembang
2 = Kurang berkembang
3 = Cukup berkembang
4 = Berkembang
5 = Sangat berkembang

Seriousness :
1 = Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 = Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 = Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 = Akibat yang ditimbulkan serius
5 = Akibat yang ditimbulkan sangat serius

Berdasarkan pendekatan analisis teknik USG tersebut, maka kesimpulan yang


diperoleh mengarah pada isu “Kurangnya penerapan cuci tangan dengan benar
pada petugas kebersihan RSUD Pandan Arang”, dikaitkan dengan substansi mata
pelatihan ANEKA dan kedudukan serta peran PNS dalam NKRI. Sumber isu
berasal dari Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government.

C. Analisis Penyebab
Berdasarkan pendekatan analisis teknik USG, kesimpulan yang diperoleh
mengarah pada isu “Kurangnya penerapan cuci tangan dengan benar pada
petugas kebersihan RSUD Pandan Arang”, selanjutnya dilakukan pendekatan
fishbone diagram untuk memahami persoalan dengan memetakan isu berdasarkan
cabang-cabang terkait.
MAN MATERIAL

Kurangnya
kesadaran
cuci tangan
dengan Kurangnya
benar Kurangnya penerapan
media cuci
edukasi tangan
dengan
benar pada
petugas
kebersihan
RSUD
Menganggap Pandan
sepele cara Arang
cuci tangan
dengan
Belum ada
benar
sosialisasi
penerapan cuci
tangan dengan
benar

METHOD MILIEU

Diagram 1. Fishbone Analisis Isu Kurangnya Penerapan Cuci Tangan Dengan


Benar Pada Petugas Kebersihan RSUD Pandan Arang

Setelah dilakukan analisis penyebab terhadap isu prioritas dengan


menggunakan Fishbone, diperoleh penyebab-penyebab prioritas yang perlu
diselesaikan, yaitu :
1. Man : Kurangnya kesadaran cuci tangan dengan benar
2. Material : Kurangnya media edukasi
3. Method : Belum ada sosialisasi penerapan cuci tangan dengan benar
4. Milieu : Menganggap sepele cara cuci tangan dengan benar
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan
Berdasarkan list isu yang diuji dengan menggunakan pendekatan teknik
APKL dan USG, dan telah dilakukan analisis penyebab isu menggunakan diagram
fishbone, maka dapat diperoleh isu prioritas yang harus ditangani terlebih dahulu,
yaitu “Kurangnya penerapan cuci tangan dengan benar pada petugas kebersihan
RSUD Pandan Arang”. Pemilihan isu tersebut dilakukan dengan analisis dampak
jika hal tersebut tidak ditangani maka akan berdampak pada hal-hal berikut ini :
1. Penerapan cuci tangan yang buruk dapat beresiko meningkatkan infeksi
nosokomial atau sekarang disebut dengan HAIs (Healthcare associated
Infection) bagi petugas kebersihan karena mereka sering melakukan kontak
dengan lingkungan pasien.
2. Petugas kebersihan bisa menularkan infeksi yang dapat memicu penyakit bagi
orang sekitar.

E. Gagasan Pemecahan Isu


Berdasarkan uraian di atas, maka judul gagasan pemecahan isu prioritas
adalah Peningkatan Pengetahuan Penerapan Cuci Tangan Dengan Benar Pada
Petugas Kebersihan RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali. Untuk mewujudkan
gagasan di atas, maka dibutuhkan beberapa rangkaian kegiatan dalam
pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja. Rangkaian kegiatan
rancangan aktualisasi sebagai gagasan pemecahan isu adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait mengenai penerapan cuci
tangan dengan benar dan 5 (lima) waktu cuci tangan (Sumber kegiatan :
inovasi).
2. Membuat media edukasi kesehatan berupa stiker tentang cuci tangan dengan
benar dan 5 (lima) waktu cuci tangan (Sumber kegiatan : inovasi).
3. Membuat jadwal pelaksanaan edukasi (Sumber kegiatan : inovasi).
4. Melaksanaan edukasi kepada petugas kebersihan tentang cuci tangan dengan
benar dan 5 (lima) waktu cuci tangan (Sumber kegiatan : inovasi).
5. Pemasangan stiker di tempat-tempat cuci tangan di RSUD Pandan Arang
Kabupaten Boyolali (Sumber kegiatan : inovasi).
F. Rancangan Aktualisasi Habituasi
Unit Kerja : RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya pengelolaan limbah medis
non infeksius di RSUD Pandan Arang
2. Belum menyeluruhnya pelaksanaan inspeksi
sanitasi di RSUD Pandan Arang
3. Belum optimalnya pengukuran kepadatan
vektor di lingkungan RSUD Pandan Arang
4. Kurangnya etika batuk dan bersin pada
penunggu pasien RSUD Pandan Arang
5. Kurangnya penerapan cuci tangan dengan
benar pada petugas kebersihan RSUD Pandan
Arang
Isu yang Diangkat : Kurangnya penerapan cuci tangan dengan benar
pada petugas kebersihan RSUD Pandan Arang
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Pengetahuan Penerapan Cuci
Tangan Dengan Benar Pada Petugas Kebersihan
RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali.
Selanjutnya akan dilakukan kegiatan pemecahan
isu, sebagai berikut :
1. Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait
mengenai penerapan cuci tangan dengan
benar dan 5 (lima) waktu cuci tangan (Sumber
kegiatan : inovasi).
2. Membuat media edukasi kesehatan berupa
stiker tentang cuci tangan dengan benar dan 5
(lima) waktu cuci tangan (Sumber kegiatan :
inovasi).
3. Membuat jadwal pelaksanaan edukasi
(Sumber kegiatan : inovasi).

4. Melaksanaan edukasi kepada petugas


kebersihan tentang cuci tangan dengan benar
dan 5 (lima) waktu cuci tangan (Sumber
kegiatan : inovasi).
5. Pemasangan stiker di tempat-tempat cuci
tangan di RSUD Pandan Arang Kabupaten
Boyolali (Sumber kegiatan : inovasi).
Tabel 4. Matriks Rancangan Kegiatan Dalam Penerapan Nilai Dasar ANEKA

NO. KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP NILAI
PELATIHAN VISI MISI ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Melaksanakan 1. Memaparkan 1. Surat Akuntabilitas Kegiatan Melaksanakan
konsultasi rencana persetujuan Kegiatan yang melaksanakan konsultasi
dengan mentor aktualisasi mengenai dilakukan mempunyai konsultasi dengan mentor
Sumber : rencana kejelasan maksud dengan mentor memperkuat
Inovasi aktualisasi dan tujuan yang akan memberikan capaian nilai :
dicapai kontribusi pada responsif dan
misi RSUD efektif
Etika Publik Pandan Arang
Memaparkan Kabupaten
rencana aktualisasi Boyolali yaitu
dengan ramah, mewujudkan
santun, dan Boyolali yang
komunikatif maju dan lebih
sejahtera
Komitmen Mutu ditunjang
Melaksanakan dengan sumber
konsultasi dengan daya manusia
memanfaatkan waktu yang
yang efektif dan profesional, dan
efisien sehingga tidak berkomitmen
mengganggu jadwal serta
yang lain manajemen
mandiri, efektif,
Whole of dan efisien
Goverment
Melakukan koordinasi
dengan mentor
terkait pelaksanaan
aktualisasi
2. Menerima 2. Mendapat
masukan dan catatan dan Nasionalisme
saran paraf mentor Menghargai
pada lembar pendapat mentor
bimbingan sebagai masukan
mentor dan saran dalam
pelaksanaan
aktualisasi
Etika Publik
Berkonsultasi dengan
ramah, santun, dan
komunikatif

Whole of
Goverment
Menerima masukan
dan saran juga
merupakan bentuk
kerjasama dalam
pelaksanaan
aktualisasi
2. Melaksanakan 1. Menemui 1. Dokumentasi Akuntabilitas Kegiatan Melaksanakan
koordinasi pihak terkait pertemuan Memiliki target yang melaksanakan koordinasi
dengan pihak dan dengan pihak jelas serta dapat koordinasi dengan pihak
terkait memaparkan terkait dipertanggung dengan pihak terkait
mengenai rencana jawabkan dalam terkait memperkuat
kegiatan aktualisasi kegiatan aktualisasi mengenai capaian nilai :
aktualisasi kegiatan inklusif dan
yang akan Etika Publik aktualisasi yang efektif
dilaksanakan Berperilaku baik, akan
Sumber : sopan, dan santun dilaksanakan
Inovasi dalam berkomunikasi memberikan
dengan pihak terkait kontribusi pada
misi RSUD
Whole of Pandan Arang
Goverment Kabupaten
Bekerjasama dan Boyolali yaitu
berkomunikasi mewujudkan
dengan baik dalam Boyolali yang
pelaksanaan maju dan lebih
aktualisasi sejahtera
ditunjang
2. Menerima 2. Notulen hasil Nasionalisme dengan sumber
masukan dan pertemuan Dalam melakukan daya manusia
saran dengan pihak koordinasi yang
terkait hendaknya profesional, dan
senantiasa berkomitmen
mendengarkan serta
pendapat orang lain manajemen
mandiri, efektif,
Whole of dan efisien
Goverment
Menerima masukan
dan saran juga
merupakan bentuk
kerjasama dalam
pelaksanaan
aktualisasi
3. Membuat 1. Menyusun 1. Tersusunnya Akuntabilitas Kegiatan Membuat
media edukasi konsep stiker konsep stiker Memiliki target yang membuat media media edukasi
berupa stiker jelas serta dapat edukasi berupa memperkuat
tentang cara dipertanggung stiker capaian nilai :
cuci tangan jawabkan memberikan efektif
dengan benar kontribusi pada
dan 5 (lima) Pelayanan Publik Visi Bupati
waktu cuci Membuat konsep Boyolali :
tangan media edukasi yang Pro Investasi
Sumber : efektif dan mudah Mewujudkan
Inovasi dimengerti Boyolali yang
Maju dan Lebih
2. Pembuatan 2. Stiker tentang Nasionalisme Sejahtera, serta
stiker cuci cuci tangan Menggunakan misi RSUD
tangan dengan benar bahasa Indonesia Pandan Arang
dengan dan 5 (lima) yang baku dalam Kabupaten
benar dan 5 waktu cuci pembuatan stiker Boyolali, yaitu :
(lima) waktu tangan sesuai Etika Publik 1. Menjadi
cuci tangan dengan Stiker dibuat dengan Rumah Sakit
konsep yang bahasa yang sopan yang
telah disetujui dan mudah berorientasi
dimengerti pada
pelayanan
Komitmen Mutu paripurna
Kreatifitas dalam dan bermutu
pembuatan desain bagi seluruh
stiker yang menarik lapisan
masyarakat
Pelayanan Publik 2. Mendukung
Membuat media Boyolali
edukasi yang efektif sehat,
dan mudah produktif,
dimengerti serta dan berdaya
efisien dalam saing dalam
pembuatannya rangka
Boyolali Pro
Investasi
3. Mewujudkan
Boyolali yang
maju dan
lebih
sejahtera
ditunjang
dengan
sumber daya
manusia
yang
profesional,
produktif,
dan
berkomitmen
serta
manajemen
mandiri,
efektif, dan
efisien
4. Membuat Menyusun Tersusunnya Akuntabilitas Kegiatan Membuat
jadwal jadwal jadwal Bertanggung jawab membuat jadwal jadwal
pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan dalam penyusunan pelaksanaan pelaksanaan
edukasi edukasi edukasi jadwal edukasi edukasi
tentang cuci memberikan memperkuat
tangan dengan Nasionalisme kontribusi pada capaian nilai :
benar dan 5 Konsultasi mengenai misi RSUD inklusif dan
(lima) waktu pelaksanaan jadwal Pandan Arang efektif
cuci tangan dengan pihak terkait Kabupaten
Sumber : Komitmen Mutu Boyolali, yaitu :
Inovasi Membuat jadwal yang 1. Menjadi
efektif dan efisien Rumah Sakit
yang
Whole of berorientasi
Government pada
Dalam penyusunan pelayanan
jadwal dilakukan paripurna
koordinasi dengan dan bermutu
pihak terkait bagi seluruh
lapisan
masyarakat
2. Mewujudkan
Boyolali yang
maju dan
lebih
sejahtera
ditunjang
dengan
sumber daya
manusia
yang
profesional,
produktif,
dan
berkomitmen
serta
manajemen
mandiri,
efektif, dan
efisien
5. Melaksanakan 1. Melaksanakan 1. Nilai hasil Akuntabilitas Kegiatan Melaksanakan
edukasi pretest pretest Pelaksanaan pretest edukasi tentang edukasi
tentang cuci harus dilakukan cuci tangan tentang cuci
tangan dengan dengan penuh dengan benar tangan dengan
benar dan 5 kejujuran dan dan 5 (lima) benar dan 5
(lima) waktu integritas waktu cuci (lima) waktu
cuci tangan tangan pada cuci tangan
pada petugas Manajemen ASN petugas pada petugas
kebersihan Melaksanakan kebersihan kebersihan
Sumber : pretest dengan berkontribusi memperkuat
Inovasi penuh integritas pada visi Bupati capaian nilai :
Boyolali : pro rakyat dan
2. Melaksanakan 2. Dokumentasi Akuntabilitas Pro Investasi inklusif
kegiatan dan daftar Sebelum melakukan Mewujudkan
penyuluhan hadir penyuluhan terlebih Boyolali yang
kegiatan dahulu menyiapkan Maju dan Lebih
penyuluhan daftar hadir Sejahtera, serta
penyuluhan misi RSUD
Pandan Arang
Etika Publik Kabupaten
Dalam melakukan Boyolali, yaitu :
penyuluhan Misi
hendaknya 1. Menjadi
memperhatikan Rumah
sopan santun dan Sakit yang
bahasa yang berorientasi
komunikatif pada
pelayanan
Komitmen Mutu paripurna
Menyampaikan dan
materi edukasi yang bermutu
efektif dan efisien bagi seluruh
lapisan
Pelayanan Publik masyarakat
Kegiatan penyuluhan
dilakukan untuk
mengedukasi
petugas kebersihan

3. Melaksanakan 3. Nilai hasil Akuntabilitas


posttest posttest Pelaksanaan posttest
harus dilakukan
dengan penuh
kejujuran dan
integritas

Manajemen ASN
Melaksanakan
posttest dengan
penuh integritas
6. Pemasangan Memasang Dokumentasi Akuntabilitas Kegiatan Melaksanakan
stiker di stiker di tempat- pemasangan Ada kejelasan target pemasangan pemasangan
tempat-tempat tempat cuci stiker di tempat- dan pemanfaatan stiker di tempat- stiker di
cuci tangan tangan petugas tempat cuci pemasangan stiker tempat cuci tempat-tempat
petugas kebersihan tangan petugas untuk kepentingan tangan petugas cuci tangan
kebersihan kebersihan publik kebersihan petugas
Sumber : berkontribusi kebersihan
Inovasi Etika publik pada Visi Bupati memperkuat
Sebelum memasang Boyolali yaitu : capaian nilai :
stiker hendaknya Pro Investasi efektif
meminta ijin kepada Mewujudkan
yang berwenang Boyolali yang
Maju dan Lebih
Whole of Sejahtera, serta
Government misi RSUD
Bekerja sama Pandan Arang
dengan Komite PPI Kabupaten
dan Koordinator Boyolali, yaitu :
Petugas Kebersihan Misi
untuk memasang 1. Menjadi
stiker ditempat cuci Rumah Sakit
tangan petugas yang
kebersihan berorientasi
pada
pelayanan
paripurna
dan bermutu
bagi seluruh
lapisan
masyarakat
2. Mendukung
Boyolali
sehat,
produktif,
dan berdaya
saing dalam
rangka
Boyolali Pro
Investasi
7. Evaluasi Melaporkan Mendapat Akuntabilitas Kegiatan Melaksanakan
pelaksanaan hasil catatan dan paraf Kejelasan dan evaluasi evaluasi
aktualisasi pelaksanaan mentor pada keterbukaan pelaksanaan pelaksanaan
dengan mentor aktualisasi lembar bimbingan informasi aktualisasi aktualisasi
Sumber : dengan mentor mentor pelaksanaan dengan mentor dengan mentor
Inovasi aktualisasi berkontribusi memperkuat
pada misi capaian nilai :
RSUD Pandan efektif
Nasionalisme Arang
Menerima masukan Kabupaten
dari mentor untuk Boyolali, yaitu :
perbaikan Mewujudkan
Boyolali yang
Etika Publik maju dan lebih
Melaksanakan sejahtera
evaluasi dengan ditunjang
sopan dan jujur dengan sumber
terhadap hasil daya manusia
pelaksanaan yang
aktualisasi profesional, dan
berkomitmen
Komitmen Mutu serta
Memanfaatkan waktu manajemen
evaluasi dengan mandiri, efektif,
efektif dan efisien dan efisien

Manajemen ASN
Melaksanakan
evaluasi sesuai
dengan penuh
integritas dan
profesionalitas
8. Penyusunan Menyusun Laporan Akuntabilitas Kegiatan Menyusun
laporan laporan pelaksanaan Dapat penyusunan laporan
kegiatan pelaksanaan kegiatan mempertanggung laporan kegiatan
aktualisasi kegiatan aktualisasi jawabkan laporan kegiatan aktualisasi
Sumber : aktualisasi pelaksanaan aktualisasi memperkuat
Inovasi kegiatan aktualisasi berkontribusi capaian nilai :
pada misi efektif
Nasionalisme RSUD Pandan
Menggunakan Arang
bahasa Indonesia Kabupaten
yang baik dan benar Boyolali, yaitu :
dalam penyusunan Mewujudkan
laporan pelaksanaan Boyolali yang
kegiatan aktualisasi maju dan lebih
sejahtera
Komitmen Mutu ditunjang
Efektif dan efisien dengan sumber
dalam penyusunan daya manusia
laporan pelaksanaan yang
kegiatan aktulisasi profesional, dan
Manajemen ASN berkomitmen
Membuat laporan serta
sesuai dengan penuh manajemen
integritas dan mandiri, efektif,
profesionalitas dan efisien
G. Jadwal Kegiatan
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan selama masa habituasi dengan jadwal kegiatan, sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai