Anda di halaman 1dari 21

Laporan Praktikum PLC 3

Disusun Oleh:

Nama: Noor Fajri Ramadhan


NIM: (212341044)
Kelas: 2AEB

TEKNIK OTOMASI MANUFAKTUR DAN MEKATRONIKA

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG

Jl. Kanayakan no. 21, DAGO 40235, Tromol Pos 851 BANDUNG 40008 INDONESIA

Phone : 62 022 2500241 Fax : 62 022 2502649 Homepage : http ://www.polman-


bandung.ac.id
e-mail : polman@melsa.net.id
2013
BAB I

Pendahuluan
1.1. Pengertian PLC
Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk
mengontrol proses atau operasi mesin. Kontrol program dari PLC adalah menganalisa
sinyal input kemudian mengatur keadaan output sesuai dengan keinginan pemakai.
Keadaan input PLC digunakan dan disimpan didalam memory dimana PLC melakukan
instruksi logika yang di program pada keadaan inputnya. Peralatan input dapat berupa
sensor photo elektrik, push button pada panel kontrol, limit switch atau peralatan
lainnya dimana dapat menghasilkan suatu sinyal yang dapat masuk ke dalam PLC.
Peralatan output dapat berupa switch yang menyalakan lampu indikator, relay yang
menggerakkan motor atau peralatan lain yang dapat digerakkan oleh sinyal output dari
PLC.

Selain itu PLC juga menggunakan memory yang dapat diprogram untuk
menyimpan instruksi – instruksi yang melaksanakan fungsi – fungsi khusus seperti :
logika pewaktuan, sekuensial dan aritmetika yang dapat mengendalikan suatu mesin
atau proses melalui modul – modul I/O baik analog maupun digital.

1.2. STRUKTUR DASAR PLC


1.2.1. Central Prosesing Unit ( CPU )
CPU berfungsi untuk mengontrol dan mengawasi semua pengopersian
dalam PLC, melaksanakan program yang disimpan didalam memory. Selain itu
CPU juga memproses dan menghitung waktu memonitor waktu pelaksanaan
perangkat lunak dan menterjemahkan program perantara yang berisi logika dan
waktu yang dibutuhkan untuk komunikasi data dengan pemrogram.

1.2.2. Memory
Memory yang terdapat dalam PLC berfungsi untuk menyimpanprogram dan
memberikan lokasi – lokasi dimana hasil – hasil perhitungan dapat disimpan
didalamnya. PLC menggunakan peralatan memory semi konduktor seperti
RAM ( Random Acces Memory ), ROM( Read Only Memory ), dan PROM
( Programmable Read Only Memory) RAM mempunyai waktu akses yang cepat
dan program – program yang terdapat didalamnya dapat deprogram ulang sesuai
dengan keinginan pemakainya. RAM disebut juga sebagai volatile memory,
maksudnya program program yangterdapat mudah hilang jika supply listrik
padam.Dengan demikian untuk mengatasiu supply listrik yang padam tersebut
makadiberi supply cadangan daya listrik berupa baterai yang disimpan pada
RAM.Seringkalo CMOS RAM dipilih untuk pemakaian power yang rendah.
Baterai inimempunyai jangka waktu kira – kira lima tahun sebelum harus
diganti.

1.2.3. Input / Output


Sebagaimana PLC yang direncanakan untuk mngontrol sebuahproses atau
operasi mesin, maka peran modul input / output sangatlah pentingkarena modul
ini merupakan suatu perantara antara perangkat kontrol denganCPU. Suatu
peralatan yang dihubungkan ke PLC dimana megirimkan suatusinyal ke PLC
dinamakan peralatan input. Sinyal masuk kedalam PLC melaluiterminal atau
melalui kaki – kaki penghubung pada unit. Tempat dimana sinyalmemasuki
PLC dinamakan input poin, Input poin ini memberikan suatu lokasididalam
memory dimana mewakili keadaannya, lokasi memori ini dinamakaninput bit.
Ada juga output bit di dalam memori dimana diberikan oleh output poinpada
unit, sinyal output dikirim ke peralatan output.Setiap input / output memiliki
alamat dan nomor urutan khusus yang digunakanselama membuat program
untuk memonitor satu persatu aktivitas input danoutput didalam program.
Indikasi urutan status dari input output ditandai LightEmiting Diode ( LED )
pada PLC atau modul input / output, hal ini dimaksudkanuntuk memudahkan
pengecekan proses pengoperasian input / output dari PLCitu sendiri.

1.2.4. Power Supply


PLC tidak akan beroperasi bila tidak ada supply daya listrik. Power supply
merubah tegangan input menjadi tegangan listrik yang dibutuhkan oleh PLC.
Dengan kata lain sebuah suplai daya listrik mengkonversikan suplai daya PLN
( 220 V ) ke daya yang dibutuhkan CPU atau modul input / output.

1.3. KONFIGURASI SOFTWARE CX PROGRAMMER


Untuk memulai membuat program pada cx programmer ada beberapa hal
yangharus diketahui.Pertama buka aplikasi cx programmer dan akan muncul jendela
sepertipada gambar dibawah ini.Setelah itu klik File dan pilih new untuk membuat
program baru.Lihat gambar dibawah ini.

Setelah itu pilih type PLC dan kemudian anda klik setting maka akanmuncul seperti
pada gambar di bawah ini dan pilh Type CPU nya .Setelah ituklik OK.

Setelah klik OK maka akan muncul seperti gambar dibawah ini :


1.3.1. Cara Memasukkan Simbol Ladder Diagram
Setelah itu anda bisa mulai memasukkan simbol – symbol ladder .diagramUntuk
membuat kontak N/O tekan huruf C maka akan muncul seperti gb dibawah :

Setelah itu isikan address pada kolom misalnya address input 0.01 lalu klik
detailuntuk membuat nama/comment input tsb lalu klik OK.

Untuk memasukkan simbol N/C tekan / (garis miring) dan isi alamat
input/outputpada kolom. Lihat gambar dibawah ini :

setelah itu isi data pada kolom ,klik detail isi comment lalu klik OK.
Untuk membuat Output, tekan huruf O pada keyboard maka akan muncul
sepertigb di bawah ini :

setelah itu isi address output pada kolom misalnya 10.00 lalu klik detail
isicomment dan selanjutnya klik OK.

Unutk membuat instruksi : Timer, Counter, Mov, Scaling, Difu, IL – ILC


dll.Tekan hutuf I lalu akan muncul seperti gb di bawah ini:

Ketik pada kolom, nama Instruksi yang akan dipakai misalnya ketik TIM
untukTimer, ketik CNT untuk Counter dll.Setelah itu klik detailnya.

Selanjutnya untuk memasukkan symbol yang lain :

Ctrl + = untuk membuat garis horisontal.

Ctrl + = untuk membuat garis vertikal

Tekan huruf R untuk menambah network ditengah2 network yang lain.

1.3.2. LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT PROGRAM


Untuk membuat suatu program pada PLC , dilakukan langkah –langkah
pemrograman sebagai berikut :
1. Tentukan system apa yang akan dikontrol.

2. Hitung jumlah input / output dan diberi alamatnya.

3. Membuat Ladder Diagram3. Membuat grafik input / output.

4. Test dan check program

INSTRUKSI TIMER

Pada sebagian besar aplikasi kontrol terdapat peralatan untuk beberapa aspek kontrol
pewaktuan ( timing ). PLC mempunyai fasilitas pewaktuan untuk programyang dapat
digunakan. Metode umum dari pemrograman sebuah rangkaian timer adalah untuk
menentukan interval yang dihitung dari suatu kondisi atau keadaan.

Counter digunakan untuk menghitung input yang masuk ke dalam counter tsb.

No Counter = 0 – 255

No Timer = 0 – 255

Set Timer = #0000 - #9999s

Perlu di ingat bahwa dalam membuat program alamat/penomeran Counter dan Timer tidak
boleh sama, misalnya anda membuat program memakai 3 counter dan 3 timer anda bisa pakai
no. counter 0 – 2 sedangkan no. timernya anda pakai 4 - 6 dan seterusnya tergantung
kebutuhan.

INTERNAL RELAY

Internal Relay adalah general purpose relay yang ada di dalam plc yang tidak dapat diakses
secara langsung untuk digunakan sebagai input maupun output seperti yang terdapat pada
program komponen. Internal Relay adalah relay semu yang merupakan bit digital yang
disimpan pada internal image register.
IL dan ILC

IL adalah singkatan dari Inter Lock sedangkan ILC adalah singkatan dari Interlock Clear
berfungsi untuk mengunci program.Biasanya IL dan ILC digunakanuntuk tombol
Emergency.

HOLDING RELAY

Holding Relay adalah relay internal yang bisa di pakai untuk menahan system yang sedang
bekerja walau aliran supply power off, misalnya jika Sumber Power/ PLN mati, apabila di
pasang holding Relay maka proses bisa tetap lanjut tidak mulai dari awal lagi. Untuk
membuat instruksi Holding Relay / HR , tekan huruf O untuk membuat output HR, lihat gb di
bawah ini :
BAB II

ISI
Praktikum 1

Silinder Kerja ganda

 Deskripsi
Terdapat 3 buah silinder kerja ganda yang digerakkan oleh katup 5/2-way. Siklus
berjalan saat tombol start ditekan. Dan siklus akan berhenti saat tombol stop ditekan

 I/O Table

Input Output
Nama Alamat Nama Alamat
ST 0.01 A_set 1.01
A_0 0.02 A_reset 1.02
A_1 0.03 B_set 1.03
B_0 0.04 B_reset 1.04
B_1 0.05 C_set 1.05
C_0 0.06 C_reset 1.06
C_1 0.07 K_1 2.01
K_2 2.02

 Time Chart

Silinder
A

Silinder
B

Silinder
C
A+ B+ C+ C- B- A-
a1 b1 c1 c0 b0 a0

Saluran Saluran
 Analisa

Saat power dinyalakan, sistem menggunakan metode interlocking. Jika tombol start
ditekan dan sensor S_1 bekerja, maka K1 aktif

K1 mengaktifkan silinder A untuk bekerja Set. Saat silinder 1 mencapai posisi


maksimum, sensor A_1 aktif sehingga silinder B ikut aktif bekerja Set. Saat silinder B
mencapai posisi maksimum, sensor B_1 aktif sehingga silinder C ikut aktif bekerja Set.
Saat silinder C mencapai posisi maksimum, sensor C_1 aktif dan memicu aktifnya K2.
K2 akan mengaktifkan silinder C untuk bekerja Reset dan memutuskan arus ke koil K1.
Karena tidak ada aliran ke K1 maka semua silinder untuk bekerja Set akan mati. Saat
silinder C mencapai Posisi minimum, sensor C_0 aktif sehingga silinder B ikut aktif
bekerja Reset. Saat silinder B mencapai posisi minimum, sensor B_0 aktif sehingga
silinder A ikut bekerja reset.
 Kesimpulan
Saat tombol start ditekan, silinder A bekerja set. Disusul silinder B bekerja set.
Setelah silinder B mencapai posisi maksimum, silinder C bekerja Set. Setelah silinder C
mencapai posisi maksimum, silinder C bekerja reset. Disusul dengan silinder B bekerja
reset. Setelah silinder B mencapai posisi minimum, silinder A bekerja reset.
Praktikum 2

Traffic Light

 Deskripsi
Terdapat sebuah lampu lalu lintas dengan warna lampu merah, kuning dan
hijau. Lampu merah menyala selama 5 detik lalu mati secara otomatis. Saat lampu
merah menyala 3 detik, lampu kuning juga menyala. Setelah lampu kuning menyala
selama 5 detik, maka lampu hijau menyala dan lampu kuning secara otomatis mati.
Lampu hijau menyala selama 5 detik setelah itu mati secara otomatis dan lampu
merah menyala kembali. siklus akan berhenti saat tombol stop ditekan.
 I/O Table

Input Output
Nama Alamat Nama Alamat
Start 0.01 O_Green 0.00
Off 0.02 O_Yellow 0.01
O_Red 0.02

 Time chart
 Analisa
Saat tombol start ditekan, lampu merah menyala. Lampu merah mengaktifkan timer 1
untuk menyalakan lampu kuning. Saat timer 1 aktif, lampu kunning menyala dan
mengaktifkan timer 3 untuk menyalakan lamou hijau. Lampu kuning mengaktifkan timer
2 untuk mematikan lampu merah. Saat timer 2 aktif lampu merah akan mati. Saat timer 3
aktif, lampu hijau menyala dan lampu kuning akan mati. Lampu hijau akan mengaktifkan
timer 4 untuk mematikan lampu hijau dan siklus akan terus berjalan sebelum tombol stop
ditekan.

Gambar diatas menunjukkan proses akhir interlocking pada traffic light.

 Kesimpulan
Saat tombol start ditekan siklus dimulai. Lampu merah menyala selama 5
detik. Saat detik ke 3 lampu merah menyala, lampu kuning ikut menyala. Lampu
kuning menyala selama 5 detik kemudian lampu kuning mati dan lampu hijau
menyala. Lampu hijau menyala selama 5 detik setelah itu mati dan lampu merah
kembali menyala. Siklus terus berjalan sebelum tombol stop ditekan.

Praktikum 3

Mixer / Silo

 Deskripsi
Terdapat sebuah Silo dengan 3 pompa, 1 mixer 1 drain valve, 1 tombol start, 1
tombol stop dan 3 sensor ketinggian. Jika tombol start ditekan, maka pompa 1 akan
bekerja dan mulai mengalirkan cairan 1 kedalam Silo. Setelah cairan mencapai level
Ls2, maka pompa 2 bekerja dan 5 detik kemudian pompa 1 mati secara otomatis. Lalu
mixer motor akan bekerja selama 15 detik. Setelah mixer berhenti bekerja, drain valve
akan terbuka secara otomatis, lalu 12 detik setelah drain valve terbuka pompa 3
bekerja, sehingga cairan keluar dari Silo sampai level Ls1. Setelah itu Silo akan
bekerja secara otomatis walaupun tombol start tidak ditekan. Proses akan berhenti jika
tombol ditekan.

 I/O Table

Input Output
Nama Alamat Nama Alamat
ST 0.00 P1 1.00
LS1 0.01 P2 1.01
LS2 0.02 Mixer 1.02
LS3 0.03 Drain 1.03
P3 1.04
Latch 1.05
P3Off 1.06

 Time Chart

Pompa 1 Ls_2 5s

Pompa 2 Ls_3

Pompa 3 15s

Mixer/Silo 12s Ls_1

Drain Valve Ls_1


 Analisa

Gambar diatas menunjukkan: timer 1 aktif jika pompa 2 menyala atau timer 1 aktif
dan akan mati jika pompa 3 menyala. Timer 2 aktif jika sensor ketinggian maksimum
telah tercapai. Timer 3 akan aktif saat keran pembuangan (Drain) aktif
Saat tombol start ditekan, maka koil pengunci start aktif sehinga tombol start terus
aktif. Koil pengunci mengaktifkan pompa 1 untuk menyala. Saat cairan mencapai sensor
level Ls2 maka pompa 2 akan menyala. Pompa 2 mengaktifkan timer 1 untuk mematikan
pompa 1. Saat cairan mencapai sensor level Ls3 maka pompa 2 mati dan motor mixer
otomatis menyala. Motor mixer akan mengaktifkan timer untuk membuka keran Drain.
Saat timer aktif, keran Drain menyala dan mixer otomatis mati. Keran Drain
mengaktifkan timer 3 untuk menyalakan pompa 3 untuk mengalirkan cairan yang telah
diaduk Mixer. Saat cairan mencapai sensor level Ls1, pompa 3 otomatis mati da siklus
kembali dari awal dan terus berulang sebelum tombol stop ditekan.

Gambar diatas adalah proses akhir interlocking dari siklus mesin silo.

 Kesimpulan
Saat tombol start ditekan, pompa 1 aktif mengeluarkan cairan. Saat cairan
mencapai level Ls2, pompa 2 aktif mengeluarkan cairan 2. 5 detik setelah pompa 2
aktif, pompa 1 mati. Saat cairan telah mencapai leevel Ls3, pompa 2 mati dam motor
mixer menyala selama 15 detik. Setelah 15 detik mixer mati dan keran drain terbuka.
12 detik setelah keran drain terbuka, pompa 3 aktif mengeluarkan campuran. Setelah
cairan mencapai level Ls1, siklus akan berulang dari awal.
Praktikum 4

Stamping Machine

 Deskripsi
Terdapat mesin stamping dengan 3 buah silinder kerja ganda dan dikontrol
oleh katup 5/2-way Bi-stabil. Produk yang distamping akan keluar dari magazine
secara otomatis. Saat sensor 1 aktif dan tombol start ditekan, maka silinder clamping
1 akan bergerak keluar dan mendorong produk ke station C. Saat sensor 3 aktif,
drilling silinder akan bergerak ke bawah untuk stamping produk selama 5 detik.
Setelah itu akan kembali secara otomatis dengan bantuan sensor posisi. Lalu setelah
itu clamping silinder 2 akan mendorong produk ke station 2, dan clamping silinder
akan kembali setelah sensor 3 aktif. Selanjutny produk diambil secara manual.
 I/O Table

Input Output
Nama Alamat Nama Alamat
Ls1 0.00 Areset 1.00
Start 0.01 Aset 1.01
Ls2 0.02 Breset 1.02
Ls3 0.03 Bset 1.03
Ls4 0.04 Creset 1.04
Ls5 0.05 Cset 1.05
Ls6 0.06 K1 1.06
Sensor1 0.07 K2 1.07
Sensor2 0.08 E_Coil 1.08
Sensor3 0.09 Reset_Coil 1.09
EMG 0.10 Return 1.12
Reset 0.11

 Time Chart

Silinder
A

Silinder
B

Silinder
C
A+ A- B+ B- C+ C-
a1 a0 b1 b0 c1 c0

K1 K2 K3 K4
 Analisa

Gambar diatas menunjukkan rung untuk mengaktifkan tombol emergensi dan tombol
reset untuk menghentikan penguncian tombol emergensi dan mengembalikan semua
silinder ke posisi reset. Tombol on berfungsi untuk mengaktifkan proses interlocking.
Sensor Ls4 berfungsi untuk mengaktifkan timer 1 selama 5 detik. Sensor 2 sebagai
pemicu aktifnya koil K2.
Saat tombol start ditekan, maka penguncian tombol oleh koil K1 dimulai. Kontaktor
koil K1 dan Sensor1 Mengaktifkan koil silinder Aset. Silinder Aset dimatikan oleh
kontaktor Normally Close K2 dan Sensor3. Koil silinder Areset diaktifkan oleh sensor
Ls4 atau oleh koil Reset. Koil silinder Bset diaktifkan oleh Sensor3 dan dimatikan oleh
Sensor Breset. Koil silinder Breset diaktifkan oleh timer 1 yang aktif karena Ls4 aktif
atau Rest koil. Koil silinder Cset aktif jika sensor Ls3 dan Sensor 3 aktif. Sementara koil
silinder Creset aktif oleh Ls5 atau reset koil.

Gambar diatas menunjukan akhir dari proses interlocking pada mesin stamping.

 Kesimpulan
Saat benda menyentuh sensor 1, benda akan didorong oleh clamper menuju
station 3. Setelah sampai di station 3, benda akan di stamping selama 5 detik. Setelah
distamping 5 detik, benda akan didorong oleh clamper 2 menuju ke station 2. Saat
benda mencapai sensor 2, siklus berhenti sebelum benda kerja diambil secara manual
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan :

Dari praktikum semiggu ini terhitung dari tanggal 21 – 25 Oktoner 2013 saya dapat
menyimpulkan bahwa pengotrolan suatu mesin atau sistem dapat berbasis pemrograman,
dimana program tersebut bisa dibuat sesuai keinginan pengguna, yaitu dengan menggunakan
PLC, dimana keuntungannya banyak sekali diantaranya, tidak perlu menggunakan kabel
terlalu banyak, tidak perlu tempat yang begitu luas dll.

Pada setiap PLC ternyata memiliki softwere yang berbeda-beda

Anda mungkin juga menyukai