Anda di halaman 1dari 17

Pemanfatan Cangkang Kerang Simping.....

Abdul Rachman dkk

KARAKTERISTIK MINERALOGI MATERIAL BIOKERAMIK JENIS


KALSIUM FOSFAT DARI CANGKANG KERANG SIMPING
(Amusium pleuronectes)
Mineralogy Characteristics of Calcium Phosphate Bioceramics from
Asian Moon Scallop (Amusium pleuronectes) EggShell
Abdul Rachman, Naili Sofiyaningsih,Kristanto Wahyudi
Balai Besar Keramik
Jl. Jend. Ahmad Yani 392 Bandung, Indonesia
Naskah masuk: 5 Juni 2018, Revisi 1: 2 Agustus 2018, Revisi 2: 25 Januari 2019 Diterima:30 Januari 2019

ABSTRAK
C angkang kerang simping (Amusium
pleuronectes) di kab. Brebes telah dimanfaatkan
sebagai bahan baku kerajinan hiasan dinding.
Untuk memberi nilai tambah yang lebih tinggi,
cangkang kerang simping bisa digunakan sebagai prekursor
kapur untuk membentuk material biokeramik jenis kalsium
fosfat dengan metode presipitasi. Proses sintesis dilakukan
dengan metode presipitasi basah dengan pengaturan pH 6-7,
7-8 dan 8-9 serta kalsinasi pada suhu 800oC-900oC. Hasil
mineralogi dengan menggunakan XRD menunjukkan bahwa
suhu kalsinasi tidak memberikan perbedaan bentuk kristal
yang signifikan, baik pada suhu 800oC maupun 900oC, namun
pengaturan pH sangat berpengaruh terhadap pembentukan
fasa mineral. Fasa mineral β-trikalsiumfosfat cenderung
terbentuk pada pH 6-7 dan pH 7-8 sedangkan mineral
hidroksiapatit (HAp) akan terbentuk pada pengaturan pH 8-9.
Hasil analisis gugus fungsi (FTIR) pada pH7-8 menunjukkan
bahwa pita serapan vibrasi gugus OH pada panjang
gelombang 3650-3000 cm-1 tidak terjadi sehingga fasa mineral
yang terbentuk merupakan β-trikalsiumfosfat sedangkan pada
pH 8-9 dan suhu kalsinasi 900ºC menunjukkan adanya
spektrum dengan pita serapan yang khas pada bilangan
gelombang 555,50 dan 609,51 cm-1 serta vibrasi gugus OH
pada panjang gelombang 3650-3000 cm-1 yang menandakan
terjadinya pembentukan fasa mineral hidroksiapatit (HAp).

Kata kunci :biokeramik, kerang simping, presipitasi basah,


hidroksiapatit, β-trikalsiumfosfat

ABSTRACT A sian Moon Scallop (Amusium pleuronectes ) shell


from Brebes have been utilized for wall decoration.
To increase its added value, scallop shell can be
used as a calcium precursor formed calcium phosphate

77
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol. 27 No.2 Desember 2018 : Halaman 77-93

bioceramics material via wet precipitation method. The


bioceramics material synthesis was carried out in variation pH
6 to 7, 7 to 8, 8 to 9 and calcination temperature at 800ºC-
900ºC. The mineralogy and functional groups characteristic
were investigated using X-ray diffraction (XRD) and Fourier
Transform infrared spectroscopy (FTIR). The analysis showed
that the calcination temperature didn’t give a significant
differences in crystal form but affected in mineral phase
formation. β-tricalciumphosphate formed at pH 6 to 7 and pH 7
to 8 while hidroxyapatite formed at pH 8 to 9. FTIR analysis
showed that vibration band absorption of OH groups at 3650-
3000 cm-1 didn’t appear at pH 7 to 8 , the formed mineral
phase is β-tricalciumphosphate .Whereas at pH 8-9 and the
calcination temperature of 900ºC showed the presence of a
spectrum with a specific absorption band at wave numbers
555.50 and 609.51 cm-1 and vibrations of OH groups at
wavelengths of 3650-3000 cm-1 which indicates the occurrence
of hydroxyapatite (HAp).

Keywords: bioceramic, Amusium pleuronectes, wet


precipitation, hydroxiapatite, β-tricalciumphosphate

I. PENDAHULUAN cangkang kerang simping telah


Sumber daya laut yang diekspor mencapai 2.752 ton dan akan terus
Indonesia selain ikan adalah kerang, bertambah setiap tahunnya[4]. Jumlah
terutama jenis kerang simping limbah padat yang sangat besar ini
(Amusium pleuronectes). Daerah akan menimbulkan efek negatif bagi
penghasil terbesar kerang simping manusia dan lingkungannya. Oleh
adalah wilayah pantai utara Jawa karena itu, perlu dilakukan suatu
utamanya Kabupaten Brebes dengan upaya untuk menanganinya
rata-rata 52,82 ton per tahun[1]. diantaranya adalah sebagai bahan
Pemanfaatan kerang simping dengan baku kerajinan hiasan dinding atau
massa per satuan berkisar 250 gr – disain interior, campuran pakan ternak,
670 gr adalah daging atau otot cookies kaya kalsium[4], tepung
aduktornya saja sedangkan kalsium[5] dan biskuit[6].
cangkangnya massa 53% - 65% [2] Upaya lain yang bisa dilakukan
dengan kandungan kapur (CaO) lebih untuk menambah nilai dari limbah
dari 50%[3] akan dibuang dan menjadi cangkang kerang adalah
limbah padat. Tercatat jumlah limbah memanfaatkannya sebagai material

78
Pemanfatan Cangkang Kerang Simping..... Abdul Rachman dkk

biokeramik jenis kalsium fosfat. murah dan menghasilkan produk Ca/P


Material biokeramik jenis kalsium fosfat dalam berbagai komposisi fasa [8][9].
secara mineralogi bisa berbentuk Oleh karena itu, penelitian ini
hidroksiapatit (HAp)[7], β-tricalcium menggunakan metode presipitasi
phosphate (β-TCP)[7,8], dan biphasic basah untuk membuat material
calcium phosphate (BCP) [9]. Material biokeramik dari cangkang kerang
biokeramik terbentuk dari prekursor simping sebagai prekursor kapur.
kapur dan asam fosfat. Tulang hewan Pengaturan pH dilakukan pada saat
mamalia telah dimanfaatkan sebagai titrasi karena menurut H. R. Le [28]
prekursor kapur untuk membentuk pada pH 7 material yang terbentuk
material biokeramik. Prekursor kapur adalah calcium hidrophosphate(CHP)
lainnya bisa didapatkan dari cangkang dan pada pH 9 material yang terbentuk
kepiting darah dan siput laut [7], adalah HAp [17]. Hasil sintesis akan
cangkang telur [10,11,14,16,26,27], dikalsinasi pada suhu 800oC dan
cangkang keong[12], cangkang kerang 900oC, dimana suhu kalsinasi cukup
hijau[13], cangkang tutut[15], berpengaruh terhadap pembentukan
cangkang tiram[17][19], kerang kowok material biokeramik. HAp mulai
(tiger cowrie)[18], cangkang terbentuk pada suhu 900oC
kepiting[20], limbah kerang[21], [10,11,17,21].
cangkang kerang darah[22], cangkang Karakterisasi hasil penelitian
keong remis[23], dan cangkang tiram dilakukan dengan Xray-Diffraction [9-
mutiara[24]. 22] untuk mengetahui jenis kristal yang
Metode sintesis yang telah terbentuk dan Fourier Transform
dikembangkan adalah metode Infrared Spectroscopy (FTIR) untuk
hidrotermal [15,21], mengetahui absorbsi gugus fungsi
mekanokimia[10,11,14] dan presipitasi dalam pembentukan mineral
basah[7,9,12,13,15-20,22,25]. Metode diantaranya ikatan PO43-, gugus OH
presipitasi basah pertama kali diinisiasi dan gugus karbonat CO32- [17,22].
oleh Rathje[9][12][13] dan memiliki
kelebihan dibanding metode lainnya
antara lain proses sederhana, hasil
yang besar (87%) [9], cocok untuk
produksi skala industri, bahan baku

79
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol. 27 No.2 Desember 2018 : Halaman 77-93

II. METODOLOGI PENELITIAN batch DL 201702065A. Sintetis


dilakukan dengan metode presipitasi
Diagram alir pembuatan material
basah sedangkan variabel yang
biokeramik jenis kalsium fosfat dari
digunakan adalah pH pembentukan
cangkang kerang simping ditunjukkan
dan suhu kalsinasi seperti tercantum
pada Gambar 1.
pada Tabel 1.
Tabel 1. Kode sampel penelitian
Kode pH Suhu
Sampel pembentukan Kalsinasi
I 6-7 800
II 6-7 900
III 7-8 800
IV 7-8 900
V 8-9 800
VI 8-9 900

Tahap pertama yang dilakukan


adalah kalsinasi cangkang kerang
simping pada suhu 900oC untuk
menghasilkan prekursor kapur berupa
CaO amorf [12,13,16]. Hasil kalsinasi
selanjutnya digiling basah dalam

Gambar 1. Diagram Alir pembuatan potmill porselen dan disaring dengan

material biokeramik jenis kalsium fosfat ayakan ± 100 mesh. Selanjutnya

dari cangkang kerang simping dilarutkan dalam aquades sampai


membentuk Ca(OH)2 (milk lime) dan

Material biokeramik dari cangkang diaduk dengan kecepatan 700 rpm.

kerang simping disintesis dengan Larutan Ca(OH)2 dititrasi dengan asam

bahan baku utama adalah limbah fosfat sedikit demi sedikit dengan

cangkang kerang simping dari metode presipitasi

Kabupaten Brebes Jawa Tengah basah[9][12][13]menurut persamaan

sebagai prekursor kapur dan asam reaksi sebagai berikut :

fosfat teknis food grade dari Sun Plan


[9] (1)
Development Ltd, konsentrasi 85% No
80
Pemanfatan Cangkang Kerang Simping..... Abdul Rachman dkk

Kontrol pH dilakukan pada pH 6-7, 7-8 dan H3PO4 pada perbandingan mol
dan 8-9. Hasil reaksi selanjutnya 1:1, pH pembentukan 6-7 dan suhu
dikeringkan dalam oven pada suhu kalsinasi 800C. Reaksi yang terjadi
90C dan dikalsinasi pada suhu 800C cenderung bersifat asam dan
dan 900C. Hasil kalsinasi yang terbentuk bebasan H3PO4sesuai
terbentuk selanjutnya dianalisis mekanisme reaksi sebagai berikut :
dengan XRD PANalytical - X'Pert 3(Ca(OH)2 + H3PO4)
HighScore radiasi Cu-Kα (=0.154 nm) Ca3(PO4)2+H3PO4+6H2O. (2)

dan FT-IRBuck M500 Scientific untuk Dengan kondisi reaksi demikian, fasa
mengidentifikasi gugus fungsi terutama mineral yang terbentuk mengarah
gugus OH yang spesifik untuk kepada β-TCP dan praktis tidak
hidroksiapatit (HAp). terbentuk mineral fosfat lainnya. Hal ini
diperkuat dengan adanya puncak-
III.HASIL DAN PEMBAHASAN puncak utama pada sudut difraksi 2
30,96; 34,27; 27,73; dan 52,87
Hasil analisis kimia terhadap
yang memperlihatkan terbentuknya
cangkang kerang simping
mineral β-TCP (β-trikalsium fosfat).
menunjukkan bahwa komposisi utama
Gambar 3 menunjukkan sampel
adalah CaO dengan kadar 52,34 %.
yang dikalsinasi pada suhu 900ᵒC
Berdasarkan perhitungan stokiometri,
memperlihatkan pola difraktogram
maka 1 kg cangkang kerang simping
yang sama dengan sampel yang
dapat menghasilkan sekitar 467 gram
dikalsinasi pada suhu 800ᵒC. Namun
HAp.
demikian, intensitas puncak-puncak
3.1. Karakteristik Mineralogi
utamanya meningkat seiring dengan
Karakterisasi mineralogi dilakukan
kenaikan suhu kalsinasi. Hal ini
terhadap 6 (enam) sampel sesuai
menunjukkan adanya peningkatan
dengan kode pada Tabel 1. Gambar 2
derajat kristalinitas mineral kalsium
menunjukkan karakteristik mineral
fosfat yang dihasilkan.
sampel yang disintesis dari Ca(OH)2

81
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol. 27 No.2 Desember 2018 : Halaman 77-93

Gambar 2. Difraktogram sampel pH pembentukan 6-7 dan suhu kalsinasi 800ᵒC

Gambar 3. Difraktogram sampel pH pembentukan 6-7 dan suhu kalsinasi 900ºC

Gambar 4 dan Gambar 5 dilakukan terhadap sampel yang


merupakan hasil analisis XRD yang diperoleh dari reaksi Ca(OH)2 dan

82
Pemanfatan Cangkang Kerang Simping..... Abdul Rachman dkk

H3PO4 dengan perbandingan mol 2:1. utama β-TCP, sesuai dengan


pH pembentukan dalam reaksi mekanisme reaksi :
tersebut ditetapkan 7-8, suhu kalsinasi 3Ca(OH)2 + 2H3PO4 
800C dan 900C. Hasil menunjukkan
Ca3(PO4)2+ 6 H2O. (3)
bahwa material biokeramik yang
Dengan kondisi pembentukan pH 7-8
dihasilkan adalah murni kristal (-
atau bersifat basa, masih terdapat
TCP) sesuai dengan database PDF 2.
fasa mineral kapur (CaO) bebas.
No. 090169. Hal ini ditandai dengan
Reaksi yang terjadi adalah sebagai
adanya puncak-puncak utama β-
berikut :
trikalsium fosfat (-TCP) yang
4Ca(OH)2 + 2H3PO4 pH : 7-8
ditunjukkan pada sudut difraksi 2
Ca3(PO4)2 + CaO + 7H2O. (4)
yaitu 27,73⁰ ; 30,96; 34,27 52,87.
Puncak-puncak utama pada sudut
Secara teoritis perbandingan mol difraksi 2θ 32,21ᵒ, 37,32ᵒ; dan
Ca(OH)2 terhadap H3PO4, tepatnya 53,93ºmerupakan puncak khas dari
(1,5 : 1) dapat menghasilkan mineral fasa mineral kapur .

Gambar 4. Difraktogram sampel pH pembentukan 7-8 dan suhu kalsinasi 800ºC

83
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol. 27 No.2 Desember 2018 : Halaman 77-93

Gambar 5. Difraktogram sampel pH pembentukan 7-8 dan suhu kalsinasi 900ºC

Gambar 6 menunjukkan hasil sudut difraksi 2 32,21; 37,32;


analisis XRD dari sampel yang 53,93; 64,26 dan 67,49 merupakan
disintesis melaluireaksi Ca(OH)2 dan puncak-puncak khas dari fasa mineral
H3PO4 pada perbandingan mol 6:1, CaO yang terbentuk sebagai
pH pembentukan 8-9 dan suhu kelebihan dari Ca(OH)2 dalam awal
kalsinasi 800C. Pola difraktogram proses sintesis. Dengan peningkatan
tersebut menunjukkan terbentuknya suhu kalsinasi menjadi 900ºC, maka
fasa mineral HAp sesuai dengan derajat kristalinitas mineral HAp juga
database XRX, PDF 2. 841998 dan semakin meningkat. Hal ini ditandai
fasa mineral kalsium oksida (CaO) dengan intensitas puncak-puncak
sesuai dengan database, PDF utama mineral hidroksiapaptit (HAp)
2.821690 sebagai fasa mineral yang dalam pola difraktogram menjadi lebih
dominan. Keberadaan mineral HAp tinggi seperti terlihat pada Gambar 6.
ditandai dengan adanya puncak- Kondisi pH pembentukan sebesar 8-9
puncak utama pada sudut difraksi 2 merupakan kondisi yang terlalu basa
31,78; 32,21; 32,89; dan 34,08. untuk pembentukan HAp sehingga
Selain itu, adanya puncak utama pada fasa mineral cenderung didominasi

84
Pemanfatan Cangkang Kerang Simping..... Abdul Rachman dkk

oleh bebasan kapur (CaO) seperti sehingga HAp yang terbentuk


yang terlihat pada reaksi berikut : termasuk tipe Ca5(PO4)3HPO4) atau

3(6Ca(OH)2 + H3PO4)  (Ca10(PO4)6HPO4). Fasa mineral yang


terbentuk pada berbagai variasi pH
13CaO + Ca5(PO4)3OH + 22H2O. (5)
pembentukan dan suhu kalsinasi
Walaupun secara umum kondisi
ditunjukkan pada Tabel 2.
pembentukan HAp ini ditetapkan pada
pH=8-9, yang perlu disubstitusi oleh 1
mol H3PO4 lagi menjadi pH = 7-8,

Gambar 6. Difraktogram sampel pH pembentukan 8-9 dan suhu kalsinasi 800ºC

Tabel 2. Fasa Mineral berdasarkan pH pembentukan dan suhu pembakaran


Kode pH Suhu Jenis
Sampel pembentukan Kalsinasi Mineral
I 6-7 800 β-trikalsiumfosfat
kalsium oksida
II 6-7 900 β-trikalsiumfosfat
kalsium oksida
III 7-8 800 β-trikalsiumfosfat
kalsium oksida
IV 7-8 900 β-trikalsiumfosfat
kalsium Oksida
V 8-9 800 HAp
kalsium oksida
VI 8-9 900 HAp
kalsium oksida

85
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol. 27 No.2 Desember 2018 : Halaman 77-93

3.2. Karakteristik FTIR 555,50 dan 609,51 cm-1 merupakan


Untuk mengidentifikasi gugus dua pita serapan khas HAp untuk
fungsi fasa mineral yang terbentuk mode vibrasi lenturan 4 dari ikatan O-
dan memperkuat hasil analisis XRD P-O yang menunjukkan terjadinya
maka dilakukan uji FTIR. Uji FTIR kristal HAp[21]. Pita serapan pada
dilakukan pada sampel IV dan sampel bilangan gelombang 941,26 cm-1
VI yang masin-masing mewakili merupakan mode vibrasi regangan
senyawa β-trikalsiumfosfat dan HAp. simetris 1 dari ikatan P-O. Pita
Hasil analisis FTIR sampel IV, pH serapan yang lebar pada bilangan
pembentukan 7-8 dan suhu kalsinasi gelombang 1041,56 cm-1 merupakan
900ºC ditunjukkan pada Gambar 7. mode vibrasi 3 dari ikatan O-P. Pita
Hasil analisis tersebut memperlihatkan serapan pada bilangan gelombang
spektrum dengan pita serapan pada 1445,44 cm-1 merupakan adanya
bilangan gelombang 300-4000 cm-1. mode vibrasi dari ikatan CO32-. Mode
Pita serapan pada bilangan vibrasi lenturan dari gugus –OH dari
gelombang 462,92 cm-1 menunjukkan molekul H2O tidak muncul pada pita
mode vibrasi lenturan 2 dari ikatan serapan bilangan gelombang 3650-
O-P-O. Sedangkan pita serapan 3000cm-1 yang menunjukkan bahwa
kembar pada bilangan gelombang material masih dalam bentuk β-TCP.

Gambar 7. Hasil analisis FT-IR terhadap sampel pH=7-8, suhu kalsinasi 900 C

Hasil analisis FTIR terhadap spektrum CaO yang khas dengan pita
sampel pembentukan pada pH=8-9, serapan pada bilangan gelombang
suhu kalsinasi 900ºC ditunjukkan 408,91; 887,26; 1435,04; dan 3641,60
pada Gambar 8, menunjukkan cm-1 [40,41,42].Pita serapan dengan

86
Pemanfatan Cangkang Kerang Simping..... Abdul Rachman dkk

intensitas tajam dan kuat pada mineral HAp. Pita serapan pada
bilangan gelombang 408,91 cm-1 bilangan gelombang 964,41 cm-1
kemungkinan dihasilkan dari vibrasi menunjukkan mode vibrasi regangan
regangan ikatan logam oksigen Ca-O. simetris 1 dari ikatan P-O pada
Pita serapan pada bilangan mineral HAp. Pita serapan yang lebar
gelombang 887,26 cm-1 merupakan pada bilangan gelombang 1041,58
mode vibrasi khas dari CaO [42]. dan 1095,57 cm-1 merupakan mode
Sedangkan pita serapan pada vibrasi 3 dari ikatan O-P pada mineral
bilangan gelombang 3641,60 cm-1 HAp [29,30,35]. Mode vibrasi lenturan
terdeteksi dari sisa basa -OH yang dari gugus –OH dari molekul H2O
terikat pada atom Ca [40,41]. Adapun muncul pada pita serapan bilangan
bilangan gelombang sekitar 455,17 gelombang 3650-3000cm-1 yang
cm-1 dan 486,21 cm-1 merupakan menunjukkan bahwa material tersebut
mode lenturan 2 dari ikatan O-P-O adalah HAp. Perbandingan antara
dari mineral HAp. Sedangkan pita bilangan gelombang serapan antara
serapan pada bilangan gelombang teoritis dan hasil sintesis pada
sekitar 524,64, 570,93 dan 600 cm- masing-masing senyawa β-trikalsium
1teridentifikasi sebagai mode vibrasi fosfat dan HAp ditunjukkan pada
lenturan 4 dari ikatan O-P-O pada Tabel 3.

Gambar 8. Hasil analisis FT-IR terhadap sampel pH 8-9 suhu kalsinasi 900 C

87
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol. 27 No.2 Desember 2018 : Halaman 77-93

Tabel 3. Perbandingan panjang gelombang pita serapan β-TCP dan HAp hasil
sintesis dan teoritis
Panjang Gelombang (cm-1)
Gugus Hasil Sintesis Hasil Sintesis
Teoritis HAp[22]
(β-TCP) (HAp)
V1 941,26 964,41 970-962
V2 462,92 486,21 472-466
PO43- V3 1041,56 1041,58; 1095,57 1093-1041
524,64 ; 570,93,
V4 555,50 ; 609,51 603 ; 570
600
OH- - 3641,60 3650-3000
CO32- 1445,44 1435,04 1440-1456

IV. KESIMPULAN sedangkan pada pH 8-9 dan suhu


Berdasarkan karakteristik kalsinasi 900ºC menunjukkan adanya
mineralogi dan ikatan gugus fungsi spektrum dengan pita serapan yang
maka dapat diperoleh kesimpulan khas pembentukan fasa mineral HAp.
bahwa pembentukan material
biokeramik dari kerang simping Ucapan Terima Kasih
(Amusium pleuronectes) dengan Pada kesempatan ini, penulis
metoda presipitasi basah tergantung tidak lupa menyampaikan rasa terima
pada kontrol pH. Pada pH 6-7 fasa kasih kepada Peneliti Utama Balai
mineral yang terbentuk mengarah Besar Keramik Bapak Suhanda yang
pada β-TCP, pada pH 7-8 cenderung telah berkenan menjadi narasumber di
terbentukβ-TCP, dan pada pH basa 8- dalam penelitian ini.
9 cenderung terbentuk fasa mineral
HAp dan CaO sebagai fasa mineral DAFTAR PUSTAKA

yang dominan. Kedua fasa mineral 1. Johan Danu Prasetya, Jusup


tersebut dapat diperoleh pada suhu Suprijanto dan Johannes
kalsinasi 800ºC-900ºC. Hasil analisis Hutabarat, “Potensi Kerang
gugus fungsi (FTIR) pada pH 7-8 Simping (Amusium pleuronectes)
menunjukkan bahwa pita serapan Di Kabupaten Brebes Jawa
vibrasi gugus OH tidak terjadi Tengah”, Conference paper:
sehingga fasa mineral yang terbentuk Seminar Nasional Tahunan VII
merupakan β-trikalsiumfosfat Hasil Penelitian Perikanan dan

88
Pemanfatan Cangkang Kerang Simping..... Abdul Rachman dkk

Kelautan, Universitas Gadjah Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) XV


Mada, At Jogjakarta Indonesia, (2): 88-103 ISSN: 0853-6384.
2010. 6. R. Marwita Sari Putri, Hermiza
2. Tri W, Agustini, “Utilization of Asian Madesci, “Uji Hedonik Biskuit
Moon Scallop (Amusim Cangkang Kerang Simping Dari
pleurinectes) Shell for Calcium Perairan Indragiri Hilir”, Jurnal
Resource Formulation (In vivo) and Teknologi Pertanian, Vol. 7, No. 2
its Application on Fish-based Tahun 2018.
Product”. OMICS Publishing 7. Anchana devi.C & Priya Perumal,
Group, 2014. “Synthesis & Application of
3. Habibah Abidin , Y.S. Darmanto, Hydroxyapatite Bioceramics
Romadhon,” Fortifikasi Berbagai fromDifferent Marine Sources”,
Jenis Tepung Cangkang Kerang Journal of Research in
Pada Proses Pembuatan Roti Environmental and Earth Science,
Tawar”, Jurnal Pengolahan Dan Volume 2, Issue 11 pp: 07-
Bioteknologi Hasil Perikanan, Vol. 15(2016)
5 No. 2 (2016). 8. Ola Saleh Mahdi, “Preparation of
4. Tri Winarni Agustini, A.Suhaeli Hydroxyapatite from Natural
Fahmi, Ita Widowati, Agus Resources”, Journal Material
Sarwono, “Pemanfaatan Limbah Science, Vol 5, Issue 2, October
Cangkang Kerang Simping 2018.
(Amusium pleuronectes) Dalam 9. Kristine Salma, Liga Berzina-
Pembuatan Cookies Kaya Cimdina, Natalija Borodajenko,
Kalsium”, Jurnal Pengolahan Hasil “Calcium phosphate bioceramics
Perikanan Indonesia, Volume XIV prepared from wet chemically
Nomor 81, Hal 8-13,2011 precipitated powders”, Processing
5. Susana E. Ratnawati, Tri W. and Application of Ceramics 4 [1]
Agustini, Johannes Hutabarat, 45–51(2010).
“Penilaian Hedonik dan Perilaku 10. Gre´ta Gergely, Ferenc We´ber,
Konsumen Terhadap Snack Yang Istva´n Luka´cs, Attila L. To´th,
Difortifikasi Tepung Cangkang Zsolt E. Horva´th, Judit Mihap´ly,
Kerang Simping (Amusim sp)”, Csaba Bala´zsi, Preparation and
characterization of hydroxyapatite

89
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol. 27 No.2 Desember 2018 : Halaman 77-93

from eggshell, Ceramics Pascasarjana, Institut Pertanian


International 36, 803–806, (2010) Bogor, 2014.
11. Gre´ta Gergely, et al, “Preparation 16. P. Kamalanathana, et al,
and characterization of “Synthesis and sintering of
hydroxyapatite from eggshell and hydroxyapatite derived from
seashell”, Materials Science eggshellsas a calcium precursor”r,
Forum, 2010. Ceramics International 40 pp
12. M.Dasgupta Adak, and K. M. 16349–16359(2014).
Purohit, “Synthesis of Nano- 17. Sawittree Rujitanapanich, Pitoon
crystalline Hydroxyapatite from Kumpapan, Panthong Wanjanoi,
Dead Snail Shellsfor Biological “Synthesis of Hydroxyapatite from
Implantation”, Trends Biomater. Oyster Shell via Precipitation”,
Artif. Organs, 25(3), 101-106 Energy Procedia 56 pp 112 – 117
(2011). (2014 ).
13. S. Santosh and S. Balasivanandha 18. Y. M. “Sahin,et al, “Nano-
Parbu, “Characterization Of Nano- Bioceramic Synthesis from
Hydroxyapatite Synthesized From Tropical Sea Snail Shells(Tiger
Sea Shells Throught Wet Chemical Cowrie - Cypraea Tigris)
Method”, International Journal of withSimple Chemical Treatment”,
Nanoscience, Vol. 11, No. 5 Acta Physica Polonica, No 4 Vol.
(2012). 127 (2015)
14. Sang-Woon Lee, et al, 19. Sota Terasaka, Masanobu
“Comparative Study of Kamitakahara, Taishi Yokoi and
Hydroxyapatite Prepared from Hideaki Matsubara, “Ability of
Seashells and Egg shells as a Hydroxyapatite Synthesized from
Bone Graft Material”, Tissue Waste Oyster Shellsto Remove
Engineering and Regenerative Fluoride Ions, ”Materials
Medicine, Vol. 11, No. 2, pp 113- Transactions, Vol. 56, No. 9 pp.
120 (2014). 1509 to 1512(2015)
15. Lenita Herawaty, “Sintesis Nano 20. Indah Raya, dkk, “Synthesis and
Hidroksiapatit dari cangkang Tutut Characterizations of Calcium
(Bellamya javanica) dengan Hydroxyapatite Derived from Crabs
Metode Presipitasi dan Shells (Portunus pelagicus) and Its
Hidrotermal”, Tesis, Sekolah Potencyin Safeguard against to

90
Pemanfatan Cangkang Kerang Simping..... Abdul Rachman dkk

Dental Demineralizations”, bioengineering applications”,


International Journal of International Journal of Research
Biomaterials, 2015 in Medical Sciences,
21. Ahmad Fadli, Silvia Reni Yenti, Jun;5(6):2454-2461 (2017)
Zultiniar Zultiniar, Rahma Fifiyana, 25. S. E Cahyaningrum, N.
“Hydroxyapatite from Sea Shells Herdyastuty, B. Devina and D.
Synthesized byLow Temperature Supangat, “Synthesis and
Hydrothermal Method”, Characterization of Hydroxyapatite
International Conference on Powderby Wet Precipitation
Technology, Innovation, and Method”, International Conference
Society (ICTIS 2015) on Chemistry and Material Science
22. Bulkis Musa, Indah Raya and (IC2MS) 2017.
Hasnah Natsir, “Synthesis and 26. Sandra Sánchez-Salcedo et al,
Characterizations of “Synthesis of bioceramic foams
Hydroxyapatite Derived Blood from natural products”, J. So-Gel
Clam Shells (Anadara granosa) Science and Technology, 2016.
and Its Potency to Dental 27. S.M. Naga, H.F. El-Maghraby,
Remineralizations”, International M.Sayed, E.A. Saad, “Highly
Journal of Applied Chemistry.ISSN Porous Scaffolds Made of
0973-1792 Volume 12, Number 4 Nanosized Hydroxyapatite Powder
pp. 527-538(2016) Synthesized from Eggshells”, J.
23. Florin Miculescu, et al, “Facile Ceramic Science and Technology,
synthesis and characterization of 06[03]237-244 (2015)
hydroxyapatite particles for high 28. H. R. Lea, K. Y. Chen, C. A. Wang,
value nanocomposites and “Effect of pH and Temperature on
biomaterials”, J. Vacuum, Volume the Morphology and Phases of Co-
146, December 2017. precipitatedHydroxyapatite”,
24. Ravi Krishna Brundavanam, Derek Journal Of Sol-Gel Science And
Fawcett, Gérrard Eddy Jai Poinern, Technology, 2012.
“Synthesis of a bone like 29. C. Qi, Y-J. Zhu, F. Chen, dan J.
composite material derived from Wu, “Porous microspheres of
waste pearl oyster shells for magnesium whitlockite and
potential bone tissue amorphous calcium magnesium

91
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol. 27 No.2 Desember 2018 : Halaman 77-93

phosphate: microwave-assisted of Nanomaterials, (2014)


rapid synthesis using creatine http://dx.doi.org/10.1155/2014/840
phosphate, and application in drug 102.
delivery”, J. Mater. Chem. B, Vol. 35. A. Paz, D. Guadarrama, M. López,
[3], 7775-7786, (2015). J.E. González, N. Brizuela, dan J.
30. M. Hafezia, M. Abbasi-shahnib, A. Aragón, “A comparative study of
Zamaniana dan S. Hesarakia, hydroxyapatite nanoparticles
“Preparation and characterization synthesized by different routes”,
of whitlockite-merwinite Quim. Nova, Vol. [35], 9, 1724-
nanocomposite”, Journal of 1727, (2012).
Ceramic Processing Research, 36. Y. Azis, N. Jamarun, S. Arief, dan
Vol. [14], No. 1, 96~99 (2013). H. Nur, “Facile synthesis of
31. F. Tamimi, Z. Sheikh, dan J. hydroxyapatite particles from
Barralet, “Dicalcium phosphate cockle shells (Anadaragranosa) by
cements: Brushite and monetite”, hydrothermal method”, Oriental
Acta Biomaterialia, Vol. [8], 2, 474- Journal of Chemistry, Vol. [31], 2,
487, (2012). 1099-1105, (2015).
32. R. G. Carrodeguas dan S. De Aza, 37. D. Zhou, C. Qi, Y-X. Chen, Y-J.
“α-Tricalcium phosphate: Zhu, T-W. Sun, F. Chen, and C-Q.
Synthesis, properties and Zhang, “Comparative study of
biomedical applications”, Acta porous hydroxyapatite/chitosan
Biomaterialia, Vol. [7], 10, 3536- and whitlockite/chitosan scaffolds
3546, (2011). for bone regeneration in calvarial
33. C. Moseke dan U. Gbureck, defects”, International Journal of
“Tetracalcium phosphate: Nanomedicine, Vol. [12], 2673–
Synthesis, properties and 2687, (2017).
biomedical applications”, Acta 38. M. E. Fleeta dan X. Liua, “Local
Biomaterialia, Vol. [6], 10, 3815- structure of channel ions in
3823, (2010). carbonate apatite”, Biomaterials,
34. J. Liao, X. Duan, Y. Li, C. Zheng, Vol. [26], 7548–7554, (2005).
Z. Yang, A. Zhou, dan D.Zou, 39. J. da Silva Rabelo Neto, T. B.
“Synthesis and Mechanism of Knopf, M. C. Fredel, S. Olate, dan
Tetracalcium Phosphate from P. H. de Moraes, “Synthesis and
Nanocrystalline Precursor”, Journal Characterization of Calcium

92
Pemanfatan Cangkang Kerang Simping..... Abdul Rachman dkk

Phosphate Compounds with Carbonate, Calcium Oxide, and


Strontium and Magnesium Ionic Calcium Hydroxide as Starting
Substitutions”, Int. J. Morphol., Vol. Point to the Improvement of Lime
[33], 3, 1189-1193, (2015). for Their Use in Construction”, J.
40. Y. Y. Margaretha, H. S. Prastyo, A. Mater. Civ. Eng., Vol. [21], 694-
Ayucitra, dan S. Ismadji, “Calcium 698, (2009).
oxide from Pomacea sp. shell as a 42. A. Lesbani, S. O. C. Sitompul, R.
catalyst for biodiesel production”, Mohadi, dan Nurlisa Hidayati,
International Journal of Energy and “Characterization and Utilization of
Environmental Engineering, Vol. Calcium Oxide (CaO) Thermally
[3], 33, 1-9,( 2012). Decomposed from Fish Bones as a
41. M. Galván-Ruiz, J. Hernández, L. Catalyst in the Production of
Baños, J. Noriega-Montes, dan M. Biodiesel from Waste Cooking Oil”,
E. Rodríguez-García, Makara J. Technol., Vol. [20], 3,
“Characterization of Calcium 121-126, (2016)

93

Anda mungkin juga menyukai