Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

Nama : Muhammad Rizqan Fadlillah


NPM : 19630804
Kelas : 2G Reguler Malam
Jurusan : Teknik Informatika

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI


BANJARMASIN
Neraca Lajur
1. Pengertian Neraca lajur
Neraca lajur (worksheet) merupakan lembar kerja akuntansi berkolomkolom untuk
merangkum informasi buku besar yang dibutuhkan untuk menyusun laporan keuangan. Neraca
lajur bukanlah merupakan catatan akuntansi permanen, bukan pula merupakan jurnal atau
bagian dari buku besar. Neraca lajur hanyalah instrumen yang dipakai untuk memfasilitasi
penyusunan jurnal penyesuaian dan laporan keuangan. Para akuntan memakai neraca lajur
karena beberapa sebab :
1. Untuk merangkum saldo-saldo rekening buku besar dalam upaya membuktikan bahwa
debitnya sama dengan kreditnya.
2. Untuk merencanakan perubahan yang dibutuhkan terhadap rekeningrekening buku besar
agar saldo-saldo buku besar mutakhir.
3. Memisahkan saldo rekening-rekening buku besar menurut laporan keuangan yang akan
disusun.
4. Menghitung jumlah laba bersih atau rugi bersih untuk periode fiskal.
5. Selain itu, neraca lajur juga membantu dalam mendeteksi secara dini kekeliruan dan
menata data neraca saldo dalam bentuk yang gampang dibaca.
Karena bukan laporan keuangan, neraca lajur merupakan suatu pilihan (option), artinya
perusahaan boleh membuat neraca lajur, dan boleh tidak. Apabila membuat, tidak perlu
diberikan kepada pihak luar. Untuk perusahaan dengan skala kecil dan akun buku besar tidak
begitu banyak maka dalam membuat laporan keuangan bisa dilakukan secara langsung dari
neraca saldo yang telah disesuaikan, akan tetapi untuk perusahaan yang mempunyai akun buku
besar dalam jumlah yang banyak untuk tujuan ketelitian bisa menggunakan alat bantu yaitu
neraca lajur.

2. Bentuk dan Isi Neraca Lajur


Bentuk neraca lajur ada 2 (dua) yaitu neraca lajur 10 kolom dan neraca lajur 12 kolom.
Neraca lajur 12 kolom merupakan neraca lajur yang lengkap. Disebut dua belas kolom karena
neraca lajur ini memiliki 12 kolom debit dan kredit. Yang sebenarnya di neraca ini terdapat
satu kolom lagi berisi nama akun. Ke-12 kolom yang dimaksud meliputi :
1. Kolom 1 dan ke-2 merupakan kolom neraca saldo yang berisi saldosaldo akun yang belum
disesuaikan.
2. Kolom ke-3 dan ke-4 merupakan kolom yang berisi data penyesuaian. Kolom debit dan
kredit dalam data penyesuaian bermanfaat untuk mengkaji ulang neraca lajur tersebut
sekaligus untuk mengidentifikasi ayat jurnal penyesuaian yang perlu dicatat dalam jurnal.
3. Kolom ke-5 dan ke-6 merupakan kolom yang neraca saldo akun setelah disesuaikan.
Kolom ini berasal dari penjumlahan (pengurangan) angka-angka di neraca saldo dengan
angka-angka penyesuaian.
4. Kolom ke-7 dan ke-8 merupakan kolom yang berisi laporan laba rugi. Kolom laba rugi
berisi jumlah-jumlah pendapatan dan beban yang dipindahkan dari neraca saldo setelah
disesuaikan.
5. Kolom 9 dan ke-10 merupakan kolom yang berisi laporan perubahan ekuitas. Dalam kolom
ini saldo akun modal dan penarikan prive dimasukkan untuk menghitung perubahan ekuitas
yang terjadi pada periode tersebut.
6. Kolom ke-11 dan ke-12 merupakan kolom yang berisi neraca. Kolom ini berisi pindahan
jumlah aset dan kewajiban yang berasal dari neraca saldo setelah disesuaikan termasuk
pindahan ekuitas dari kolom laporan perubahan ekuitas.
Neraca lajur juga harus dilengkapi informasi mengenai nama perusahaan, neraca lajur dan
periode pembuatan neraca lajur, yang diletakkan di bagian atas tengah. Gambar akan
dilampirkan pada bagian “Menyiapkan Neraca Lajur”.

3. Menyiapkan Neraca Lajur


Langkah-langkah membuat neraca lajur:
1. Nama perusahaan, neraca lajur dan periode penyusunan ditulis di tengah atas.

2. Mengisi kolom keterangan untuk nama akun-akun.

3. Menyiapkan neraca saldo pada kertas kerja dengan memasukkan angka-angka dari
setiap saldo akun yang ada di buku besar dan dijumlahkan dari akun pada neraca saldo
ke kolom 1 sebelah debit dan ke-2 sebelah kredit.

4. Menyiapkan penyesuaian dalam kolom penyesuaian dengan memasukkan angka-angka


dari jurnal penyesuaian pada kolom penyesuaian. Kolom ke-3 sebelah debit, ke-4
sebelah kredit dan setiap kolom dijumlahkan. Kita perlu mengingat bahwa penyesuaian
tidaklah dijurnal hingga kertas kerja selesai diselesaikan dan laporan keuangan telah
disiapkan.

5. Memasukkan saldo-saldo yang telah disesuaikan dalam kolom neraca saldo setelah
penyesuaian dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan kolom neraca saldo dan
kolom penyesuaian (penjumlahan atau pengurangan dari kolom 1, 2, 3 dan 4) dari
masing-masing akun dan hasilnya dimasukkan ke kolom 5 dan ke-6 (neraca saldo
setelah disesuaikan) kolom ke-5 harus dijumlah begitu juga kolom ke-6.

6. Berdasarkan angka dari neraca saldo setelah disesuaikan (kolom 5 dan 6) dipilih akun
pendapatan dan beban dan dimasukkan ke kolom laporan laba rugi yaitu kolom ke 7
debit dan kolom 8 kredit. Kolom ke 7 dijumlah dan juga kolom 8, jika kolom 8 lebih
besar dari pada kolom 7 maka laba, angka selisih dimasukkan pada kolom 7 dan
sebaliknya.

7. Masih berdasarkan angka dari kolom neraca saldo setelah disesuaikan, maka dipilih
akun modal, laba (kolom ke 7) atau rugi (kolom 8) dan prive dimasukkan ke kolom
perubahan modal yaitu kolom 9 debit dan kolom 10 kredit. Pada perusahaan yang
mengalami laba, maka angka laba dari kolom 7 dimasukkan ke kolom 10, jika rugi dari
angka kolom 8 dimasukkan ke kolom 9. Kolom 8 dijumlahkan dan juga kolom 9, selisih
yang terjadi merupakan modal akhir yang dimasukkan ke kolom 9.
Berdasarkan angka dari neraca saldo setelah disesuaikan, maka akun tersisa dipindahkan
ke kolom neraca yaitu kolom 11 sebelah debit dan kolom 12 di kredit. Kolom ini berisi
aset, utang dan modal akhir (angka dari kolom 9) dimasukkan ke kolom 12. kolom 11
dijumlahkan dan juga kolom 12.
Contoh Neraca Lajur Kolom 12
Contoh Neraca Lajur Kolom 10
4. Neraca Saldo Sebelum dan Sesudah Penyesuaian
Neraca saldo adalah ringkasan dari saldo-saldo yang ada dalam buku besar. Apabila suatu
akun tidak dibuat dalam bentuk neraca saldo, hal tersebut akan mempersulit dalam proses
pemantauan. Pemantauan jalannya akun, sangat penting sebab besar kemungkinan terjadi salah
catat atau posting yang perlu untuk diperbaiki.
Dalam siklus akuntansi, neraca saldo muncul dalam tiga tahapan, yaitu :
1. Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian, merupakan saldo-saldo buku besar sebelum
disesuakan dengan keadaan akhir tahun atau keadaan saat menyusun laporan keuangan.
yang disesuaikan adalah nilai saldo tersebut saat dibukukan dalam laporan keuangan,
Apa yang dinilai dan bagaimana cara menyesuaikan diatur dalam kaidah akuntansi.

2. Neraca Saldo Sesudah Penyesuaian, merupakan saldo-saldo buku besar setelah


disesuaikan dengan keadaan akhir tahun atau keadaan saat menyusun laporan
keuangan. Yang disesuaikan adalah nilai saldo-saldo tertentu dalam neraca saldo. Apa
yang dinilai dan bagaimana cara menyesuaikan diatur dalam kaidah akuntansi.
Penyesuaian saldo-saldo pada akhir tahun atas sebagian saldo rekening yang ada dalam
neraca saldo tahun tersebut dilaksanakan dengan jurnal penyesuaian.

3. Neraca Saldo Setelah Penutupan, merupakan bagian akhir dengan membuat kembali
neraca saldo setelah dilakukan penutupan atas akun nominal (pendapatan dan beban).
Kegiatan ini dilakukan, apabila telah diperoleh laporan keuangan yang lengkap. Akun-
akun nominal ditutup sebab sudah terwakilkan oleh adanya laporan rugi laba, kondisi
tersebut mengakibatkan neraca saldo tampil hanya sebagian akun saja. Akun yang
bersaldo adalah harta utang dan modal. Untuk pendapatan dan beban akan bersaldo nol.
Contoh Neraca Saldo

5. Pengklasifikasian Rekening Yang Ada Dalam Kolom Rugi Laba


1. Memindahkan jumlah – jumlah dari neraca saldo disesuaikan ke kolom – kolom laporan
keuangan.
a. Kolom – kolom laporan keuangan terdiri dari kolom laporan laba rugi dan kolom
neraca. Kolom –kolom laporan keuangan ini dipakai untuk mengorganisasikan angka
– angka yang dibutuhkan untuk penyusunan laporan keuangan. Angka – angka neraca
saldo disesuaikan dipindahkan ke kolom – kolom laporan lugi raba dan kolom neraca.
Rekening – rekening laba rugi seperti penghasilan jasa dan beban. Beban diteruskan
ke kolom rekening laporan laba rugi. Sedangkan rekening – rekening neraca berisi
aktiva seperti kas, piutang dagang dan deposito diteruskan ke kolom rekening neraca.

b. Saldo modal pemilik dipindahkan dipindahkan ke kolom kredit neraca. Selain itu,
saldo prive pemilik dipindahkan ke kolom debit neraca karena merupakan rekening
ekuitas pemilik dengan saldo debit.

c. Apabila jumlah kredit lebih besar daripada jumlah debet, maka selisihnya adalah laba
bersih. Sebaliknya apabila jumlah debet lebih besar daripada jumlah kredit, maka
selisihnya adalah rugi bersih.
2. Menjumlahkan kolom – kolom laporan keuangan, menghitung laba (rugi) bersih dan
menyelesaikan neraca lajur.
Setiap kolom laporan keuangan harus dijumlah. Laba atau rugi bersih untuk periode
berjalan dicari dengan menghitung perbedaan Antara jumlah kedua kolom laporan laba
rugi. Setelah laba atau rugi bersih dimasukkan, lantas dihitung jumlah kolom baru. Jumlah
pada kolom debit laporan laba rugi haruslah sama dengan jumlah pada kolom kreditnya.
Jumlah pada kolom debit neraca juga mesti sama dengan kolom kreditnya.

6. Perbedaan Saldo Laba dan Saldo Rugi pada Kolom Laba Rugi dan Kolom Neraca
1. Kolom Laba rugi
Laporan laba/ rugi menggambarkan sumber-sumber penghasilan yang diperoleh
perusahaan dalam menjalankan usahanya, dan jenis-jenis beban yang harus ditanggung
perusahaan. Jadi, laporan laba/rugi adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan
beban pada akhir periode akuntansi. Pada kolom Laba Rugi maka akun-akunnya adalah
pendapatan dan beban.

Besarnya laba bersih (net income) atau rugi bersih (net loss) ditentukan dengan cara
membandingkan antara total saldo debet dengan total saldo kredit yang ada pada kolom
laba rugi. Jika total saldo kredit untuk kolom laba rugi melebihi total saldo debet untuk
kolom laba rugi, maka akan menghasilkan laba bersih, dan sebaliknya jika total saldo debet
untuk kolom laba rugi melebihi saldo kredit untuk kolom laba rugi, maka akan
menghasilkan rugi bersih.

Kolom rugi laba diisi dengan jumlah semua rekening nominal yang berasal dari neraca
saldo disesuaikan. Selisih antara jumlah debet dan kredit merupakan laba atau rugi untuk
periode yang bersangkutan. Apabila jumlah kredit lebih besar daripada jumlah debet, maka
selisihnya adalah laba bersih. Sebaliknya apabila jumlah debet lebih besar daripada jumlah
kredit, maka selisihnya adalah rugi bersih. Laba atau rugi bersih dapat dicari dengan
mengurangkan jumlah debit pada jumlah kredit kolom laporan laba rugi.

2. Kolom Neraca
Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode,
besarnya harta, utang, dan modal perusahaan. Data-data dalam menyusun laporan necara
pada perusahaan dagang bersumber dari kolom neraca pada kertas kerja dan modal akhir
dalam laporan perubahan modal. Pada kolom Neraca didalamnya yaitu, berisi akun-
akunnya adalah aktiva, kewajiban, dan modal.
Kolom neraca berisi semua jumlah rekening riil yang berasal dari neraca saldo
disesuaikan. Selisih jumlah debet dan kredit harus sama dengan selisih dalam kolom rugi
laba. Apabila perusahaan mengalami kerugian, maka jumlah rugi bersih yang dihitung
dengan cara seperti tadi, lalu akan dimasukan ke sisi sebelah kredit kolom “laporan Laba
rugi” dan sisi sebelah debit sebelah debit kolom “neraca”.

Anda mungkin juga menyukai