1. Pembiayaan sangat berperan penting dalam mendukung berjalannya suatu pelaksanaan
pembangunan. Suatu pembangunan dapat dilakukan bila ada dana alokasi yang dianggarkan dikarenakan pelaksanaan pebmangunan membutuhkan biaya. Oleh karena itu perlu adanya skema pembiayaan guna menunjang pelaksanaan suatu pembangunan. 2. Pembiayaan dan juga skemanya mempengaruhi suatu rencana pembangunan. Adanya anggaran yang dialokasikan untuk setiap daerah otonom mempengaruhi proses penyusunan program-program rencana kegiatan yang terdapat di RPJM maupun RPJP daerah tersebut. 3. Sumber-sumber pendapatan dalam APBD digolongkan menjadi: - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan yang bersumber dari dalam daerah tersebut dan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan daerah tersebut sebagai perwujudan desentralisasi yang terbagi menajdi hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah - Dana Perimbangan Dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan untuk pendanaan terhadap kebutuhan daerah tersebut yang terdiri atas: a. Dana bagi hasil Alokasi dana berdasarkan persentase kebutuhan daerah b. Dana Alokasi Umum (DAU) Alokasi dana dari pemerintah pusat sebagai dana pembangunan yaitu minimal 26% dari pendapatan dala negeri yang terdapat pada APBN c. Dana Alokasi Khusus (DAK) Alokasi dana untuk kegiatan khusus terkait urusan pemerintahan yang selaras dengan prioritas nasional 4. Adapun Bentuk-bentuk pengeluaran dalam APBD digolongkan menjadi: - Belanja Langsung Segala bentuk kegiatan belanja derah tersebut yang ditujukan dan dianggarkan guna mendukung pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah daerah, yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal - Belanja Tidak Langsung Segala bentuk kegiatan belanja derah tersebut yang dianggarkan dan tidak mempunyai hubungan apapun secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah daerah, yang terdiri dari belanja hibah, belanja sosial, belanja bagi hasil. 5. Menurut saya pemerintah menganggarkan dana otonomi khusus kepada daerah tertentu melihat dari kondisi daerahnya yang dianggap perlu mendapat penanganan anggaran guna menunjang pertumbuhan daerahnya. Dimana dana tersebut diperuntukkan g una mempercepat peningkatan derajat kesejahteraan dan pembangunan ekonomi masyarakat di daerah tersebut. 6. Menurut saya, kondisi yang baik dalam mendukung pembangunan suatu daerah yaitu bila belanja modal lebih besar dibandingka belanja rutin. Hal ini dikarenakan bila dilakukan pengalokasian belanja modal dengan tepat maka diharapkan dapat meingkatkan kesejahteraan masyarakat dan kinerja keuangan pemerintah sehingga mendukung amysarakat dalam pembangunan. Semetara, untuk belanja rutin lebih banyak dikonsentrasikan pada belanja pegawai yang tidak begitu mendukung peningkatan kesejahteraan amsyarakat. 7. Menurut saya, dalam hubungan fiskal antara pemerintah dan daerah masih menyebabkan ketergantungan fiskal. Dimana pemerintah daerah masih memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap kontrol fiskal dari pemeri ntah daerah. Hal ini dapat dilihat dari persentase pendapatan asli daerah yang masih tergolong rendah dibanding dana yang disubsidikan pemerintah pusat sehingga subsidi pemerintah pusat lebih dominal dalam pemenuhan kebutuhan anggaran pemerintah daerah. 8. - Penilaian kinerja keluangan daerah adalah penilaian terhadap tingkat atau persentase pencapaian dari suatu kerja atau program yang dilaksanakan dari pemerintah daerah tersebut dalam bidang yang menyangkut keuangan daerah. - Kinerja pembangunan adalah persentase keberhasilan atau pencapaian suatu pembangunan yang dilakukan dan bagaimana dampaknya dterhadapi penyelesaian masalah atau pemenuhan kebutuhan yang menjadi dasar dari pembanguanan tersebut dilakukan - Efisiensi keuangan daerah dan pembangunan adalah pencapaian input dan outpun yang dihasil dari bagaimana pengalokasian keuangan serta pembangunan di arahkan dengan tepat sasaran guna mencapai tujuan keuangan da pembanguann daerah tersebut. 9. Perlu adanya pelaksanaan pembangunan infrastruktur guna menunjang pertumbuhan suatu daerah, namun dalam proses pembangunannya membutuhkan anggaran yang sangat besar sedangkan anggaran yang dialokasikan dari APBN untuk setiap daerah terbatas dan belum mampu memenuhi anggaran yang dibutuhkan. Sehingga perlu adanya langkah peneylesaian dari amslah tersebut yang slah satunya adalam menggunakan sekma pembiayaan KPBU. 10. Dengan adanya skema pembiayaan KPBU, pemerintah mampu melakukanpembangunan infrastruktur dari suatu daerah dan memungkinkan pemerintah untuk memilih dan memberikan tanggung jawab kepada pihak swasta untuk melakukan pengelolaan terhadap suatu pebmangunan serta pemeliharaan dari infrastruktur tersebut sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat teteap berlanjut