Anda di halaman 1dari 14

Modul Perekonomian Indonesia

PERTEMUAN 7:
PERMASALAHAN KEMISKINAN DAN KESENJANGAN
SOSIAL

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perekonomian dan sejarah
perekonomian Indonesia. Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa
mampu:
7.1 Memahami peta kemiskinan di Indonesia
7.2 Memahami konsep kesenjangan sosial

d. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 7.1:
Peta Kemiskinan di Indonesia

Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan


antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat
berpendapatan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada di
bawah garis kemiskinan (poverty line) merupakan dua masalah besar di banyak
negara-negara berkembang (LDCs), tidak terkecuali di Indonesia (Tambunan
2006).
Kemiskinan adalah penyebab utama terjadinya kesenjangan sosial di
masyarakat. Banyak orang menganggap bahwa kemiskinan adalah suatu suratan
takdir atau mereka mereka miskin karena malas, tidak kreatif, dan tidak punya
etos kerja. Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu kepada
garis kemiskinan. Yaitu sebagai berikut :
 Kemiskinan relatif adalah suatu ukuran mengenai kesenjangan di
dalam distribusi pendapatan, biasanya dapat didefinisikan di dalam
kaitannya dengan tingkat rata-rata dari distribusi yang dimaksud.

106
Modul Perekonomian Indonesia

 Kemiskinan absolut adalah derajat kemiskinan di bawah, di mana


kebutuhan-kebutuhan minimum untuk bertahan hidup tidak dapat
terpenuhi.

Faktor penyebab kemiskinan


Tidak sulit mencari faktor-faktor penyebab kemiskinan, tetapi dari faktor-faktor
tersebut sangat sulit memastikan mana yang merupakan penyebab sebenarnya
serta mana yang berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perubahan
kemiskinan. Faktor-faktor penyebab kemiskinan yaitu :
a. Pendidikan yang Terlampau Rendah
Tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan seseorang kurang mempunyai
keterampilan tertentu yang diperlukan dalam kehidupannya. Keterbatasan
pendidikan atau keterampilan yang dimiliki seseorang menyebabkan keterbatasan
kemampuan seseorang untuk masuk dalam dunia kerja.
b. Malas Bekerja
Adanya sikap malas (bersikap pasif atau bersandar pada nasib) menyebabkan
seseorang bersikap acuh tak acuh dan tidak bergairah untuk bekerja.
c. Keterbatasan Sumber Alam
Suatu masyarakat akan dilanda kemiskinan apabila sumber alamnya tidak lagi
memberikan keuntungan bagi kehidupan mereka. Hal ini sering dikatakan
masyarakat itu miskin karena sumberdaya alamnya miskin.
d. Terbatasnya Lapangan Kerja
Keterbatasan lapangan kerja akan membawa konsekuensi kemiskinan bagi
masyarakat. Secara ideal seseorang harus mampu menciptakan lapangan kerja
baru sedangkan secara faktual hal tersebut sangat kecil kemungkinanya bagi
masyarakat miskin karena keterbatasan modal dan keterampilan.
e. Keterbatasan Modal
Seseorang miskin sebab mereka tidak mempunyai modal untuk melengkapi
alat maupun bahan dalam rangka menerapkan keterampilan yang mereka miliki
dengan suatu tujuan untuk memperoleh penghasilan.
f. Beban Keluarga
Seseorang yang mempunyai anggota keluarga banyak apabila tidak diimbangi
dengan usaha peningakatan pendapatan akan menimbulkan kemiskinan karena

107
Modul Perekonomian Indonesia

semakin banyak anggota keluarga akan semakin meningkat tuntutan atau beban
untuk hidup yang harus dipenuhi.

Kemiskinan di Indonesia
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk Indonesia yang masih
hidup di bawah garis kemiskinan hingga September 2015 mencapai 28,51 juta
atau 11,13% dari total penduduk Indonesia. Namun, jika dibanding periode
September 2014 angka terus meningkat. Kepala BPS Suryamin menyebutkan,
pada periode September 2014 jumlah penduduk miskin masih sekitar 27,73 juta
jiwa atau 10,96% dari penduduk Indonesia. Dibanding September 2015, jumlah
penduduk miskin meningkat sekitar 780 ribu jiwa. Menurutnya, cukup tingginya
lonjakan angka kemiskinan dibanding September 2014 lantaran harga komoditas
beras yang naik. Selain itu, pada periode tersebut gejolak perekonomian global
belum terjadi. Harga beras meningkat, sehingga garis kemiskinan masih
meningkat dibanding September 2014, dan gejolak perekonomian global juga
belum terjadi pada September 2014, katanya di Gedung BPS, Jakarta, Senin
(4/1/2015).

Gambar 5. Jumlah dan persentase penduduk miskin tahun 2009-2015

108
Modul Perekonomian Indonesia

Suryamin menambahkan, harga bahan bakar minyak (BBM) pada periode


Januari 2014 hingga September 2014 juga belum mengalami kenaikan. Kenaikan
harga BBM baru terjadi pada November 2014, sehingga angka kemiskinan kala
itu belum cukup melonjak. "Setelah kondisi BBM naik, terus ada bantuan sosial
untuk pendidikan, raskin juga masih ada, dan bantuan sosial lainnya. Sehingga
untuk 2015, dari Maret ke September ada penurunan (angka kemiskinan),"
jelasnya. Suryamin menuturkan, jumlah penduduk miskin secara total menurun 80
ribu orang dibanding Maret 2015. Dibanding Maret 2015 terjadi penurunan
(angka kemiskinan) secara total. Menurun 80 ribu orang. Sehingga persentasenya
menurun dari 11,22% jadi 11,13%, ujarnya. Dia mengatakan, penurunan ini
terjadi baik di perkotaan maupun di pedesaan. Di perkotaan, jumlah penduduk
miskin menurun sekitar 30 ribu orang. Pada Maret 2015, penduduk miskin
mencapai 10,65 juta orang dan kini menjadi 10,62 juta orang. Sementara di
pedesaan dari 17,94 juta orang turun menjadi 17,89 juta orang. Kendati menurun,
lanjut Suryamin, namun penurunan angka kemiskinan tersebut sangat tipis sekali.
Oleh sebab itu, harus ada strategi khusus untuk mengurangi angka kemiskinan
tersebut. Karena karakteristik penduduk miskin yang sekarang itu di antaranya
sebagian besar di sektor pertanian sebagai buruh sekitar 54%, imbuhnya. Tak
hanya itu, tipisnya penurunan angka kemiskinan juga disebabkan karena kepala
rumah tangga sebagian besar berada di usia sekitar 50 tahun dengan
pendidikannya mayoritas tidak tamat sekolah dasar. Selain itu, jumlah anggota
rumah tangga yang harus ditanggung cukup banyak, antara empat hingga lima
orang. Jadi karakteristik itu, penurunan kemiskinan itu harus ada strategi khusus.
Usianya 50 tahun, makanya dengan adanya raskin, atau cash yang diberikan, dan
kesehatan gratis itu membantu .

109
Modul Perekonomian Indonesia

Tabel 5. Sepuluh provinsi dengan angka kemiskinan tertinggi di Indonesia.

Tujuan Pembelajaran 7.2:


Kesenjangan Sosial

Kesenjangan sosial adalah sebuah fenomena yang terjadi pada masyarakat


Indonesia dan masyarakat di dunia yang disebabkan oleh perbedaan dalam hal
kualitas hidup yang sangat mencolok. Fenomena ini dapat terjadi pada negara
manapun. Dalam hal kesenjangan sosial sangatlah mencolok dari berbagai aspek
misalnya dalam aspek keadilanpun bisa terjadi. Antara orang kaya dan miskin
sangatlah dibedakan dalam aspek apapun, orang desa yang merantau dikotapun
ikut terkena dampak dari hal ini, memang benar kalau dikatakan bahwa yang kaya
makin kaya yang miskin makin miskin. Secara umum kesenjangan sosial
dikelompokkan menjadi (Gambar 6):
 Kesenjangan ekonomi ( Ketimpangan Pendapatan )
 Kesenjangan non-ekonomi (Kesehatan, Pendidikan, Tempat Tinggal dll)
 Kesenjangan antar wilayah (Indonesia bagian barat dan Timur)

110
Modul Perekonomian Indonesia

Gambar 6. Pengelompokan kesenjangan sosial

Pemerintah harusnya lebih memperhatikan masalah yang seperti


ini,pembukaan UUD 45 bahkan telah memberi amanat kepada pemerintah untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan bangsa,harusnya orang-orang
yang berada di pemerintahan lebih serius untuk memikirkan kepentingan bangsa
yang memang sudah menjadi tanggung jawab mereka,tapi dari kasus-kasus yang
sekarang ini tentang para anggota pemerintahan yang melakukan korupsi dapat
menunjukan bahwa tidak sedikit dari mereka masih memikirkan kepentingannya
masing-masing, uang dan biaya yang seharusnya untuk kemakmuran masyarakat
dimakan oleh mereka sendiri. Kalaupun pada akhirnya mereka mendapatkan
hukuman itu bukanlah hukuman yang sebenarnya, banyak dari mereka masih tetap
hidup mewah walaupun mereka dalam kurungan penjara yang
seharusnya membuat mereka jera.

Faktor yang mempengaruhi Kesenjangan Sosial


Kesenjangan sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
a) Kemiskinan
Kemiskinan adalah penyebab utama terjadinya kesenjangan sosial di
masyarakat. Banyak orang menganggap bahwa kemiskinan adalah suatu
suratan takdir atau mereka mereka miskin karena malas, tidak kreatif, dan
tidak punya etos kerja. Inti kemiskinan terletak pada kondisi yang disebut
perangkap kemiskinan. Perangkap itu terdiri dari :
 Kemiskinan itu sendiri

111
Modul Perekonomian Indonesia

 Kelemahan fisik
 Keterasingan atau kadar isolasi
 Kerentaan
 Ketidakberdayaan
b) Kurangnya lapangan kerja
Lapangan pekerjaan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam
perekonomian masyarakat, sedangkan perekonomian menjadi faktor
terjadinya kesenjangan sosial. Sempitnya lapangan pekerjaan di Indonesia
menjadikan pengangguran yang sangat besar di Indonesia dan
menyebabkan perekonomian masyarakat bawah semakin rapuh. Salah satu
karakteristik tenaga kerja di Indonesia adalah laju pertumbuhan tenaga
kerja lebih tinggi ketimbang laju pertumbuhan lapangan kerja. Berbeda
dengan negara-negara di Eropa dan Amerika, dimana lapangan pekerjaan
masih berlebih. Faktor-faktor penyebab pengangguran di Indonesia:
 Kurangnya sumber daya manusia pencipta lapangan kerja
 Kelebihan penduduk/pencari kerja
 Kurangnya jalinan komunikasi antara si pencari kerja dengan
pengusaha
 Kurangnya pendidikan untuk pewirausaha

Akibat dari Kesenjangan Sosial


Kesenjangan sosial semakin hari semakin memprihatinkan, khususnya di
lingkungan perkotaan. Memang benar jika dikatakan bahwa yang kaya semakin
kaya dan yang miskin semakin miskin. Hal ini jelas-jelas mencederai rasa
keadilan serta bertolak belakang dengan kebersamaan dan kesetaraan
sosial. Akibat dari semakin meningkatnya kesenjangan sosial adalah:
 Melemahnya wirausaha
Kesenjangan sosial menjadi penghancur minat ingin memulai usaha,
penghancur keinginan untuk terus mempertahankan usaha, bahkan
penghancur semangat untuk mengembangkan usaha untuk lebih maju. Hali
ini dikarenakan seorang wirausaha selalu di anggap remeh.
 Terjadi kriminalitas

112
Modul Perekonomian Indonesia

Banyak rakyat miskin yang terpaksa menghalalkan segala cara untuk


mendapatkan uang, seperti mencopet, mencuri, judi, dll.

Upaya dan Solusi Penyelesaian Kesenjangan Sosial di Indonesia

Kesenjangan sosial yang terjadi dapat diselesaikan dengan berbagai upaya


seperti
a) Mengutamakan Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu syarat utama untuk bisa
menjadikan negara ini lebih maju dalam segala hal.Dengan tingkat
pendidikan yang tinggi maka kecil kemungkinan terjadinya kesenjangan
sosial.Oleh karenanya pemerintah wajib mengutamakan pendidikan dalam
segala hal sehingga setiap warga negara mempunyai kesempatan yang
sama dalam memperoleh pendidikan.Hal tersebut dapat dilakukan seperti
:pemberian beasiswa,menambah anggaran pendidikan pada APBN.
b) Menciptakan Lapangan Kerja dan Meminimalis Kemiskinan

Pemerintah dapat mengupayakan hal tersebut dengan berbagai cara


berikut antara lain : mengadakan proyek padat karya,mendirikan lebih
banyak ukm-ukm, memberlakukan inpres desa tertinggal.
c) Meminimalis (KKN) dan Memberantas Korupsi Dalam Upaya
Meningkatan Kesejahteraan Masyarakat.
Pemerintah telah membentuk suatu lembaga yang bertugas
memberantas (KKN) di Indonesia. Indonesia telah mulai berbenah diri
namun dalam beberapa kasus soal korupsi KPK dinilai masih tebang pilih
dalam menindak masalah korupsi. Misalnya kasus tentang bank century
belum menemukan titik terang dan seolah-olah mengakiri kasus itu.
Pemerintah harus selalu berbenah diri karena dengan meminimaliskan
(KKN) yang terjadi mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dengan dana yang ada.
d) Meningkatkan System Keadilan di Indonesia serta Melakukan

Pengawasan yang Ketat terhadap Mafia Hukum.


Masih banyak mafia hukum merajarela di Indonesia, semakin
membuat kesenjangan sosial di Indonesia makin mencolok.

113
Modul Perekonomian Indonesia

Inilah upaya - upaya yang dapat dipaparkan dan diharapakan mampu


menyelesaikan masalah
Kerawanan Sosial
Kerawanan social adalah suatu keresahan social yang berkepanjangan, yang
diakibatkan oleh proses konflik yang ditimbulkan dari perbedaan pendapat suatu
masyarakat/kelompok golongan tertentu.Berikut beberapa definisi kerawanan
sosial menurut para ahli,yaitu:
 Environmental Vulnerability Index (EVI) menyebutkan bahwa
kerawanan social adalah struktur social dari suatu komunitas
atau masyarakat terkena shock atau stres yang biasanya disebabkan
oleh perselisihan ekonomi, perubahan lingkungan, kebijakan pemerintah
atau bahkan disebabkan oleh kejadian internal dan kekuatan yang
dihasilkan dari kombinasi beberapa faktor. Struktur sosial yang dimaksud
adalah relasi-relasi sosial yang penting dalam menentukan tingkah laku
manusia, dan jika relasi sosial itu tidak dilakukan dalam suatu masyarakat,
maka masyarakat tersebut tidak terwujud lagi.
 Lain lagi dengan pendapat Ballesteros yang menyebutkan bahwa
kerawanan sosial adalah ketidakmampuan seseorang, kelompok,
organisasi, dan masyarakat dalam menghadapi dampak negatif dari risiko
berbagai tekanan (ekonomi, politik, lingkungan, dan sebagainya). Dampak
negatif ini sebagian diakibatkan oleh karakteristik-karakteristik yang ada
di dalam interaksi sosial, institusi, dan sistem nilai-nilai budaya.
 Kementrian pertahanan Republik Indonesia lebih rinci memberikan
penjelasan tentang kerawanan social, yaitu suatu keresahan sosial
yang berkepanjangan, yang diakibatkan oleh proses konflik yang
ditimbulkan oleh perbedaan pendapat suatu masyarakat/kelompok
golongan tertentu, dengan pemecahan dan penyelesaian masalah yang
tidak memuaskan masyarakat/kelompok golongan tertentu.
Dari beberapa definisi diatas maka penyebab kerawanan social bisa disebabkan
oleh dampak negative berbagai tekanan ekonomi, politik, budaya maupun
lingkungan. Kerawanan social ini menjadi ancaman serius bagi keutuhan bangsa
dan Negara.

114
Modul Perekonomian Indonesia

Keberpihakan Pemerintah terhadap Rakyat Miskin


Keberpihakn pemerintah terhadap rakyat miskin mulai muncul sebagai
salah satu kebijakan yang sangat penting dari lembaga-lembaga dunia, seperti
Bank Dunia, ADB,ILO, UNDP, dan lain sebagainya.
Tahun 1990, Bank Dunia lewat laporannya World Developent Report on Proverty
mendeklarasikan bahwa suatu peperangan yang berhasil melawan kemiskinan
perlu dilakukan secara serentak pada tiga front :
I. Pertumbuhan ekonomi yang luas dan padat karya yang menciptakan
kesempatan kerja danpendapatan bagi kelompok miskin.
II. Pengembangan SDM (pendidikan, kesehatan, dan gizi), yang memberi
mereka kemampuan yang lebih baik untuk memanfaatkan kesempatan-
kesempatan yang diciptakan oleh pertumbuhan ekonomi.
III. Membuat suatu jaringan pengaman sosial untuk mereka yang diantara
penduduk miskin yang sama sekali tidak mamu untuk mendapatkan
keuntungan-keuntungan dari pertumbuhan ekonomi dan perkembangan
SDM akibat ketidakmampuan fisik dan mental, bencana alam, konflik
sosial, dan terisolasi secara fisik.

Untuk mendukung strategi yang tepat dalam memerangi kemiskinan


diperlukan intervensi-intervensi pemerintah yang sesuai dengan sasaran atau
tujuan perantaranya dapat dibagi menjadi sebagai berikut :
 Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok.
Program ini bertujuan menjamin daya beli masyarakat miskin atau keluarga
miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan kebutuhan pokok
utama selain beras.
Program yang berkaitan dengan fokus ini seperti :
 Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton
 Stabilisasi/kepastian harga komoditas primer
 Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin.

115
Modul Perekonomian Indonesia

Program ini bertujuan mendorong terciptanya dan terfasilitasinya


kesempatan berusaha yang lebih luas dan berkualitas bagi masyarakat atau
keluarga miskin. Beberapa program yang berkenaan dengan fokus ini antara lain:
 Penyediaan dana bergulir untuk kegiatan produktif skala usaha mikro
dengan pola bagi hasil/syariah dan konvensional.
 Bimbingan teknis/pendampingan dan pelatihan pengelola Lembaga
Keuangan Mikro (LKM)/Koperasi Simpan Pinjam (KSP).
 Pelatihan budaya, motivasi usaha dan teknis manajeman usaha mikro.
 Pembinaan sentra-sentra produksi di daerah terisolir dan tertinggal
 Fasilitasi sarana dan prasarana usaha mikro
 Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
 Pengembangan usaha perikanan tangkap skala kecil
 Peningkatan akses informasi dan pelayanan pendampingan pemberdayaan
dan ketahanan keluarga
 Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah
 Peningkatan koordinasi penanggulangan kemiskinan berbasis kesempatan
berusaha bagi masyarakat miskin.
 Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis
masyarakat.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi
pemberdayaan masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta
memperkuat penyediaan dukungan pengembangan kesempatan berusaha
bagi penduduk miskin.
Program yang berkaitan dengan fokus ketiga ini antara lain :
 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di daerah
perdesaan dan perkotaan
 Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
 Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus
 Penyempurnaan dan pemantapan program pembangunan berbasis
masyarakat.
 Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar.

116
Modul Perekonomian Indonesia

Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk miskin


memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar.
Beberapa program yang berkaitan dengan fokus ini antara lain:
 Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan
dasar di Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah
Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs);
 Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA);
 Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa berprestasi;
 Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma
di kelas III rumah sakit.
 Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi
masyarakat miskin.
Program ini bertujuan melindungi penduduk miskin dari kemungkinan
ketidakmampuan menghadapi guncangan sosial dan ekonomi. Program teknis
yang di buat oleh pemerintah seperti :
 Peningkatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG)
dan anak (PUA)
 Pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, komunitas adat terpencil,
dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya.
 Bantuan sosial untuk masyarakat rentan, korban bencana alam, dan
korban bencana sosial.
 Penyediaan bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin (RTSM)
yang memenuhi persyaratan (pemeriksaan kehamilan ibu, imunisasi
dan pemeriksaan rutin BALITA, menjamin keberadaan anak usia
sekolah di SD/MI dan SMP/MTs; dan penyempurnaan pelaksanaan
pemberian bantuan sosial kepada keluarga miskin/RTSM) melalui
perluasan Program Keluarga Harapan (PKH).
 Pendataan pelaksanaan PKH (bantuan tunai bagi RTSM yang
memenuhi persyaratan).
Ada beberapa program yang perlu dilakukan agar kemiskinan di Indonesia
bisa dikurangi.

117
Modul Perekonomian Indonesia

 Meningkatkan pendidikan rakyat. Sebisa mungkin pendidikan harus


terjangkau oleh seluruh rakyat Indonesia. Banyaknya sekolah yang
rusak menunjukkan kurangnya pendidikan di Indonesia. Tentu bukan
hanya fisik, bisa jadi gurunya pun kekurangan gaji dan tidak mengajar
lagi.
 Pembagian tanah/lahan pertanian untuk petani. Paling tidak separuh
rakyat (sekitar 100 juta penduduk) Indonesia masih hidup di bidang
pertanian. Menurut Bank Dunia, mayoritas petani Indonesia memiliki
lahan kurang dari 0,4 hektar. Bahkan ada yang tidak punya tanah dan
sekedar jadi buruh tani.
 Tutup bisnis pangan kebutuhan utama rakyat dari para pengusaha
besar. Para petani/pekebun kecil sulit untuk mengekspor produk
mereka. Sebaliknya para pengusaha besar dengan mudah mengekspor
produk mereka (para pengusaha bisa menekan/melobi pemerintah)
sehingga rakyat justru bisa kekurangan makanan atau harus
membayar tinggi sama dengan harga Internasional. Ini sudah terbukti
dengan melonjaknya harga minyak kelapa hingga 2 kali lipat lebih
dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan akibat kenaikan harga
Internasional. Pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa.
 Lakukan efisiensi di bidang pertanian. Perlu dikaji apakah pertanian
kita efisien atau tidak. Jika pestisida kimia mahal dan berbahaya bagi
kesehatan, pertimbangkan predator alami seperti burung hantu untuk
memakan tikus, dsb. Begitu pula jika pupuk kimia mahal dan
berbahaya, coba pupuk organik seperti pupuk hijau/kompos. Semakin
murah biaya pestisida dan pupuk, para petani akan semakin terbantu
karena ongkos tani semakin rendah.
 Data produk-produk yang masih kita impor. Kemudian teliti produk
mana yang bisa dikembangkan di dalam negeri sehingga kita tidak
tergantung dengan impor sekaligus membuka lapangan kerja. Sebagai
contoh jika mobil bisa kita produksi sendiri, maka itu akan sangat
menghemat devisa dan membuka lapangan kerja. Ada 1 juta mobil
dan 6,2 juta sepeda motor terjual di Indonesia dengan nilai lebih dari

118
Modul Perekonomian Indonesia

Rp 200 trilyun/tahun. Jika pemerintah menyisihkan 1% saja dari


APBN yang Rp 1.000 trilyun/tahun untuk membuat/mendukung
BUMN yang menciptakan kendaraan nasional, maka akan terbuka
lapangan kerja dan penghematan devisa milyaran dollar setiap
tahunnya.
 Stop eksploitasi atau pengurasan kekayaan alam oleh perusahaan
asing. Kelola sendiri. Banyak kekayaan alam kita yang dikelola oleh
asing dengan alasan kita tidak mampu dan sedang transfer teknologi.
Kenyataannya dari tahun 1900 hingga saat ini ketika minyak hampir
habis kita masih transfer teknologi.

B. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan penyebab permasalahan kemiskinan dan kesenjangan sosial di
Indonesia!
2. Sebutkan dan jelaskan 10 provinsi dengan angka kemiskinan tertinggi di
Indonesia!
3. Jelaskan akibat dan solusi dari kesenjangan sosial di Indonesia!
D. DAFTAR PUSTAKA
http://priennovita.blogspot.co.id/2015/05/kemiskinan-dan-kesenjangan-
perekonomian.html
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/06/25/moxuo4-pengamat-
blsm-bukti-keberpihakan-pemerintah-kepada-rakyat
http://www.neraca.co.id/article/46955/bbm-naik-bukti-keberpihakan-pemerintah-
kepada-rakyat-subsidi-dialihkan#!/auth.
Tambunan, T. 2006. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Ghalia Indonesia

119

Anda mungkin juga menyukai