Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muh Andi Riyadi

Stb : 172267

Kelas : C

SP-Mikrokontroller

1. Analog to Digital Converter (ADC)


Prinsip kerja ADC
Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang merupakan
rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi. Sebagai contoh, bila tegangan referensi
5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input terhadap referensi adalah 60%. Jadi, jika menggunakan
ADC 8 bit dengan skala maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital sebesar 60% x 255 = 153
(bentuk decimal) atau 10011001 (bentuk biner).

Fungsi ADC
ADC merupakan alat elektronika yang digunakan untuk mengubah informasi yang berbentuk
analog ke informasi digital. Alat ini nanti akan mengubah masukan atau input analog menjadi
sebuah kode-kode digital. Banyak orang yang memanfaatkan ADC sebagai pengontrol dan
pengatur dari sebuah proses industri, rangkaian pengukuran, komunikasi digital, pengujian, dan
lain sebagainya.
Secara umum, ADC memang digunakan sebagai perantara atau jembatan seperti untuk keperluan
cahaya, sensor suhu, tekanan, aliran, berat, dan lain-lain kemudian akan dilakukan pengukuran
dengan menggunakan digital atau komputer. ADC dilengkapi  dengan 2 karakter prinsip, yakni
kecepatan sampling dan juga resolusi.

2. Analog Comparator
Prinsip kerja Analog Comparator
Komparator adalah suatu perangkat elektronik yang sering digunakan dalam rangkaian sistem
kontrol. Komparator memiliki dua cara kerja yaitu inverting (-) dan non-inverting (+).
Komparator memiliki output yaitu low atau high. Cara kerja komparator memiliki ketentuan
sebagai berikut:
1. Inverting : 
V-  > V+  = Low
V-   ≤ V+  = High
2. Non-inverting :  
V+  > V-  = High
V+  ≤ V-  = Low

Pengaturan pin Masukan analog Comparator :

Fungsi Analog Comparator

Komparator memiliki fungsi sebagai membandingkan dua level/nilai tegangan analog, dimana
salah satunya bisa berupa tegangan referensi. Komparator digunakan saat sinyal analog
digunakan untuk memicu suatu kejadian. Beberapa interfacing membutuhkan rangkaian
pendeteksi batas (threshold detector) saat tegangan input telah melewati batas yang ditentukan.

• Dalam Aplikasi :

 Sebagai pemicu alarm (peringatan) dan shutdown (mematikan) system

 Sebagai pemicu proses berikutnya pada sequence process (proses yang berurutan)

3. Timer
Prinsip Kerja Timer
Prinsip kerja timer dengan cara membagi frekuensi (prescaler) pada clock yang terdapat
pada mikrokontroler sehingga timer dapat berjalan sesuai dengan frekuensi yang di
kehendaki.
Pada mikrokontroler ATMEGA 16 memiliki 3 buah timer yaitu timer 0 (8bit), timer1 (16bit),
dan timer 2 (8bit)
TIMER 0 (8 Bit)

Untuk perhitungan timer 0 dapat menggunakan rumus :


Ttimer0 = Tosc*(256-TCNT0)*N     → (8 Bit = 256 ≈ 2^8)
Sebenarnya Timer 0 tidak dapat menghasilkan periode selama 1 detik karena keterbatasan
jumlah bit nya (8 bit = 256). Namun dengan penggunaan rumus dapat dilakukan
pemanipulasian agar timer 0 dapat menghasilkan periode waktu selama 1 detik. Dengan
cara membuat timer selama 0.01 detik lalu dilakukan perulangan sebanyak 100 kali sehingga
akan menghasilkan waktu 1 detik (0.01 detik x 100 kali = 1 detik).

Contoh penggunaan untuk timer 0  dengan crystal 12 MHz dan menggunakan skala clock
1024 maka akan menghasilkan :
Tosc = 1/Fosc = 1/12 = 0,083
0.01 = 0.083*(256-TCNT0)*1024
TCNT = 128= 8A (Hexadesimal)

Berdasarkan perhitungan tersebut di dapatkan 8A, maka nilai tersebut harus di inputkan ke
register TCNT0 agar timer 0 bernilai 1 detik. Berikut ini contoh penggunaan nya pada
Codevision AVR :

Fungsi Timer
Timer merupakan fitur yang telah tertanam di mikrokontroler AVR yang memiliki fungsi
terhadap waktu. Fungsi pewaktu yang dimaksud disini adalah penentuan kapan program
tersebut dijalankan, tidak hanya itu saja fungsi timer yang lainnya adalah PWM, ADC, dan
Oscillator. Timer merupakan fungsi waktu yang sumber clocknya berasal dari clock internal.
Salah satu contoh penggunaan fungsi timer yaitu pada jam digital yang sumber clocknya bisa
menggunakan crystal oscillator

4. Counter
Prinsip Kerja Counter
Counter merupakan fitur yang telah tertanam di mikrokontroler AVR yang memiliki fungsi
terhadap waktu. Fungsi pewaktu yang dimaksud disini adalah penentuan kapan program
tersebut dijalankan.

Counter 0 & 1
Untuk penggunaan fungsi counter pada mikrokontroler lebih mudah jika dibandingkan
dengan fungsi timer, karena tidak memerlukan perhitungan untuk penginputan nilai ke
register TCNT. Register TCNT akan secara otomatis akan mencacah jika ada input yang
masuk, input yang masuk contohnya dapat berupa push button.

Pada Counter 0, input berasal dari T0 atau PORT B 0 yang mampu mencacah input hingga
256 (8 Bit). Berikut ini konfigurasi Counter 0 pada Codevision AVR :

Pada Counter 1, input berasal dari T1 atau PORT B 1 yang mampu mencacah hingga 65536
(16 Bit).
Untuk konfigurasi counter 0 & 1 pada Codevision AVR sama seperti konfigurasi Timer 0 dan
1.

Fungsi Counter
Counter merupakan fungsi perhitungan yang sumber clocknya berasal dari external
mikrokontroler. Salah satu contoh penggunaan fungsi counter pada penghitung barang pada
konveyor yang sumber clocknya berasal dari sensor yang mendeteksi barang tersebut.

5. Komunikasi
Prinsip Kerja Komunikasi
Komunikasi/transmisi data dapat dilakukan dengan dua cara :
1. Paralel
2. Serial, terdiri dari :
a) Sinkron (serempak)
b) Asinkron (tidak serempak)

ATmega328 menyediakan 3 modul komunikasi :


1. SPI (= Serial Peripheral Interface)
- Mode komunikasi synchronous serial (seri sinkron)
- Full duplex sinkron
- Pengiriman data bisa dimulai dari LSB atau MSB
- Terdapat flag interupsi penanda data telah dikirim/diterima
- Terdapat flag pendeteksi terjadinya tabrakan penulisan data

2. TWI (= Two-Wire Serial Interface)


-Merupakan komunikasi serial alternatif.
-Hanya membutuhkan dua jalur transmisi :
1. Jalur SDA untuk Data, (PC4)
2. Jalur SCL untuk Clock, (PC5)
-Termasuk jenis SINKRON → menggunakan satu sumber clock untuk semua peripheral.
-Dapat menghubungkan peripheral eksternal sampai 128 buah.
-Kompatibel dengan format data I2C → standar komunikasi serial keluaran Philips yang
sekarang banyak digunakan.

3. USART (= Universal Synchronous and Asynchronous Serial Receiver and Transmitter)


- Dapat digunakan untuk transfer data antar mikrokontroler atau mikrokontroler dengan
peripheral lain (PC) yang memiliki fitur USART.
- Full Duplex Operation.
- Noise Filtering
- Bisa mendukung frame data dengan panjang 5, 6, 7, 8 atau 9 bit dan 1 atau 2 Stop Bits
- Dilengkapi dengan odd dan even parity check.
- Terdapat 3 interrupt : TX Complete, TX Data Register Empty dan RX Complete.

Fungsi Komunikasi
Digunakan sebagai sarana komunikasi antara sesama mikrokontroler

Anda mungkin juga menyukai