Anda di halaman 1dari 2

A.

MORALITAS

Secara KBBI Mortalitas adalah angka rata-rata kematian penduduk di suatu daerah atau
wilayah. Menurut Budi Utomo,1985 (dalam Mantra, 2013) kematian adalah hilangnya seluruh
tanda-tanda kehidupan secara permanen yang terjadi sewaktu-waktu setelah terjadinya
kelahiran hidup. Dengan begitu dapat diartikan bahwa adanya proses kematian selalu didahului
oleh proses kelahiran hidup. Sehingga tidak ada kematian jika sebelum proses kehidupan.
Dengan adanya data angka kematian, maka akan memberikan informasi mengenai
tingkat kesejahteraan dan kesehatan masyarakat di daerah tertentu. Dengan kondisi masyarakat
yang sehat maka akan menghasilkan sdm yang berkualitas, sehingga dapat mendorong
produktivitas tenaga kerja menjadi semakin tinggi.

Konsep-konsep terkait pengertian mortalitas adalah:


a. Neo-natal death adalah kematian yang terjadi pada bayi yang belum berumur satu
bulan.
b. Lahir mati (still birth) atau yang sering disebut kematian janin (fetal death) adalah
c. Post neo-natal adalah kematian anak yang berumur antara satu bulan sampai kurang
dari satu tahun.
d. Infant death (kematian bayi) adalah kematian anak sebelum mencapai umur satu tahun.

Faktor Pengaruh dalam Mortalitas


a. Faktor langsung (faktor dari dalam), faktor tersebut antara lain dipengaruhi oleh
beberapa variabel yaitu:
1. Umur,
2. Jenis kelamin,
3. Penyakit,
4. Kecelakaan, kekerasan, bunuh diri.
b. Faktor tidak langsung (faktor dari luar), faktor tersebut antara lain dipengaruhi oleh
beberapa variabel yaitu:
1. Tekanan, baik psikis maupun fisik,
2. Kedudukan dalam perkawinan,
3. Kedudukan sosial-ekonomi,
4. Tingkat pendidikan,
5. Pekerjaan,
6. Beban anak yang dilahirkan,
7. Tempat tinggal dan lingkungan,
8. Tingkat pencemaran lingkungan,
9. Fasilitas kesehatan dan kemampuan mencegah penyakit,
10. Politik dan bencana alam.
11. Indikator Mortalitas

Indikator mortalitas merupakan angka atau indeks, yang di pakai sebagai dasar untuk
menentukan tinggi rendahnya tingkat kematian suatu penduduk. Ada berbagai macam ukuran
kematian, mulai dari yang paling sederhana sampai yang cukup kompleks. Namun demukian
perlu di catat bahwa keadaan kematian suatu penduduk tidaklah dapat diwakili oleh hanya
suatu angka tunggal saja. Biasanya berbagai macam ukuran kematian di pakai sekaligus guna
mencerminkan keadaan kematian penduduk secara keseluruhan.
Hampir semua ukuran kematian merupakan suatu “rate” atau “ratio”. Rate merupakan
suatu ukuran yang menunjukkan terjadinya suatu kejadian (misalnya: kematian, kelahiran,
sakit, dan sebagainya) selama peroide waktu-waktu tertentu.
B. MIGRASI

Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati
batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.
Migrasi terjadi karena keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan. Sehingga
orang akan bermigrasi ke daerah lain yang memiliki sumber daya alam yang lebih. Seorang
migran harus memikirkan beberapa faktor seperti faktor persediaan sumber daya alam, faktor
lingkungan sosial budaya, faktor potensi ekonomi sebelum bermigrasi ke daerah tersebut.

Jenis-jenis Migrasi:
1. Migrasi Internasional, adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya.
2. Imigrasi, adalah masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan
menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran
3. Emigrasi, adalah keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang
melakukan emigrasi disebut emigrant
4. Remigrasi atau repatriasi, adalah kembalinya imigran ke negara asalnya
5. Migrasi Nasional atau Internal, adalah perpindahan penduduk di dalam satu Negara.
6. Urbanisasi, adalah perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap.
7. Transmigrasi, adalah perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau
yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia. Transmigrasi pertama
kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda yang dikenal
dengan nama kolonisasi.
8. Transmigrasi Khusus, adalah transmigrasi yang dilaksanakan degan tujuan tertentu,
seperti penduduk yang terkena bencana alam dan daerah yang terkena pembangunan
proyek
9. Transmigrasi Spontan (swakarsa), adalah transmigrasi yang dilakukan oleh seseorang
atas kemauan dan biaya sendiri
10. Transmigrasi Lokal, adalah transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang lain dalam
propinsi atau pulau yang sama
11. Transmigrasi Umum, adalah transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh
pemerintah
12. Ruralisasi, adalah perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap.
Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi. Selain jenis migrasi yang disebutkan di
atas, terdapat jenis migrasi yang disebut evakuasi. Evakuasi adalah perpindahan
penduduk yang yang terjadi karena adanya ancaman akibat bahaya perang, bencana alam
dan sebagainya. Evakuasi dapat bersifat nasional maupun internasional.

Anda mungkin juga menyukai