Desain Ipal Rs
Desain Ipal Rs
ABSTRACT: In an effort to improve public health, especially in large cities has increased the establishment of the hospital
(RS). As a result of the effluent quality of hospital waste does not qualify. Hospital waste can pollute the environment
around the hospital and can cause problems of health.The purpose of this research is to create an efficient WWTP planning
in land use as well as having greater power bin and also merencankan WWTP using anaerobic and aerobic system that
produces enfluen in accordance with effluent quality standard by reference to existing debit Dr. DR.Wahidin
Sudirohusodo 389.53 m3/day and also the characteristics of the existing waste water.
ABSTRAK: Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya di kota-kota besar semakin meningkat
pendirian rumah sakit (RS). Sebagai akibat kualitas efluen limbah rumah sakit tidak memenuhi syarat. Limbah rumah sakit
dapat mencemari lingkungan penduduk di sekitar rumah sakit dan dapat menimbulkan masalah kesehatan.Tujuan dari
penelitian ini adalah membuat Perencanaan IPAL yang efisien dalam penggunaan lahan serta memiliki daya
tampungan yang lebih besar dan juga merencankan IPAL dengan menggunakan sistem anaerob dan aerob sehingga
mengahsilkan enfluen yang sesuai dengan baku mutu limbah cair dengan mengacu pada debit eksisting RSUP.
DR.Wahidin Sudirohusodo yaitu 389,53 m3/hari dan juga karakterisitik air limbah yang ada.
2.000 - 3.000 mm, dan jumlah hari hujan rata- Debit (m3/hari) Maks (147 Rata-rata
rata 108 hari pertahun. (m3/hari)
m3/hari) (137 m3/hari)
RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo 170
Tabel 2. Data Kualitas Air Limbah Influen pendahuluan, unit pengolahan primer, dan unit
Parameter Satuan Besaran pengolahan sekunder
Temperatur C 35 Pada pengolahan primer dilakukan
TDS mg/L 447
TSS mg/L 2030 operasi fisik yang bertujuan untuk menyisihkan
pH 3,4 padatan yang terapung maupun terlarut di
Besi (Fe) m mg/L 1,302 dalam air limbah. Pengolahan primer
Fluorida (F) mg/L 12,41
NTK mg/L 28,016 menyiapkan air limbah untuk memasuki
Nitrat, sebagai N mg/L 28,5091 tahapan pengolahan selanjutnya, yaitu
Nitrit, sebagai N mg/L 0,353 pengolahan sekunder. Dalam pengolahan
P- total mg/L 0,1069
BOD mg/L 12008 sekunder digunakan proses biologi atau kimia
COD total mg/L 54090 untuk menyisihkan sebagian besar kandungan
COD terlarut (sCOD) mg/L 35808 organik dalam air limbah
COD tidak terlarut (pCOD) mg/L 18282
Fenol mg/L 0,134 Adapun Standar Baku Mutu Air Limbah
MBAS mg/L 0,471 menurut SK. Gub. Sulsel No. 14 Tahun 2003
Minyak&Lemak mg/L 2113,16 yang dapat dilihat pada tabel 4.
Data kualitas enfluen yang dihasilkan oleh Tabel 4. Baku Mutu Air Limbah
IPAL RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo yang Parameter Satuan Besaran
diperoleh dari hasil tes laboratorium dapat Temperatur C 30
dilihat pada tabel 3. TDS mg/L 2000
TSS mg/L 30
Tabel 3. Data Kualitas Air Limbah Enfluen pH 6-9
Parameter Satuan Besaran Besi (Fe) m mg/L 5
Temperatur C 26 Fluorida (F) mg/L 2
TDS mg/L 330
Amoniak bebas (NH3-N) mg/L 0,1
TSS mg/L 8
pH 7,53 Nitrat, sebagai N mg/L 20
Besi (Fe) m mg/L 0,2714 Nitrit, sebagai N mg/L 1
Fluorida (F) mg/L 0,7343 BOD mg/L 50
Nitrat, sebagai N mg/L 1,705
COD mg/L 30
Nitrit, sebagai N mg/L 0
BOD mg/L 7,53 Fenol mg/L 0,5
COD mg/L 39,12 MBAS mg/L 5
Fenol mg/L 0,3912 Minyak&Lemak mg/L 10
MBAS mg/L 0,3113
Minyak&Lemak mg/L -
Unit pengolahan tingkat pertama : instalasi dapat terhindar dari shock loading.
dissolved air flotation (DAF) Bentuk tangki ekualisasi yang akan digunakan
Unit pengolahan tingkat kedua : upflow adalah segi empat. Selama ekualisasi dilakukan
anaerobic sludge blanket (UASB), pengadukan untuk mencegah pengendapan
sequencing batch activated sludge solid dan timbulnya bau. Oksidasi biologi
akibat adanya pengadukan di dalam tangki,
Adapun Skema dari beberapa tahapan diatas menurut Metcalf&Eddy (2003), dapat
dapat dilihat pada gambar 2. menurunkan konsentrasi total COD sebesar 10-
20%.
Dimensi dari desain tangki ekualisasi
dapat dilihat pada tabel 4 dan gambar desainnya
pada gambar 3.
barscreen
surface
aerator
effluent
pembuangan
minyak
white
influen water
2 Ø 12
2 Ø 12
pompa
pembuangan udara
lumpur
bottom
2 scrapper
Tangki DAF
sludge blunket
Metanogenesis
effluen
hidrofili, yaitu mikroorganisme yang dapat Gambar 10. Desain Sequencing Batch
menyerap air ke dalam tubuhnya. Activated Sludge
Efluen dari UASB metanogenesis akan
i. Bak Kontrol Akhir
memasuki reaktor sequencing batch activated
Bak kontrol akhir berfungsi untuk
sludge untuk diolah secara aerob. Tahapan yang
menampung air limbah yang keluar dari tangki
terjadi di dalam reaktor sequencing batch
SBR sebelum dibuang ke drainase samping
activated sludge terdiri dari tahapan
rumah sakit. Bak kontrol akhir berfungsi juga
pengisisan, aerasi, pengendapan, pengeluaran,
sebagai fasilitas pengecekan performansi IPAL
dan pembuangan lumpur. Tahap pengisian yang
secara keseluruhan.
akan digunakan merupakan aerated fill yang
Jurnal Penelitian Teknik Sipil
Dimensi dari desain tangki ekualisasi bimbingan dan pengarahannya sehingga tugas
dapat dilihat pada tabel 12 dan gambar akhir ini dapat terselesaikan.
desainnya pada gambar 11.