EKOLOGI berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang artinya rumah atau tempat hidup,
dan logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi
antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Ekologi adalah
cabang ilmu biologi yang banyak memanfaatkan informasi dari berbagai ilmu pengetahuan lain,
seperti : kimia, fisika, geologi, dan klimatologi untuk pembahasannya.
Arsitektur ekologi merupakan perancangan arsitektur yang ekologis atau biasa disebut
dengan arsitektur yang berwawasan lingkungan. Proses pendesainan dilakukan dengan
pendekatan dengan alam, alam sebagai dasar dalam desain si arsitek. Proses pendekatan
ini menggabungkan teknologi dengan alam. menggunakan alam sebagai basis design,
strategi konservasi, perbaikan lingkungan, dan bisa diterapkan pada semua tingkatan dan
skala untuk menghasilkan suatu bentuk bangunan, lansekap, permukiman dan kota yang
revolusioner dengan menerapkan teknologi dalam perancangannya. Perwujudan dari
desain ekologi arsitektur adalah bangunan yang berwawasan lingkungan yang sering
disebut dengan green building.
1. Holistik
Dasar eko-arsitektur yang berhubungan dengan sistem keseluruhan, sebagai satu kesatuan
yang lebih penting dari pada sekedar kumpulan bagian.
3. Pembangunan sebagai proses dan bukan sebagai kenyataan tertentu yang statis.
4. Kerja sama antara manusia dengan alam sekitarnya demi keselamatan kedua belah pihak.
Dengan mengetahui dasar-dasar eko-arsitektur di atas jelas sekali bahwa dalam
perencanaan maupun pelaksanaan, eko-arsitektur tidak dapat disamakan dengan
arsitektur masa kini. Perencanaan eko-arsitektur merupakan proses dengan titik
permulaan lebih awal. Dan jika kita merancang tanpa ada perhatian terhadap ekologi
maka sama halnya dengan bunuh diri mengingat besarnya dampak yang terjadi akibat
adanya klimaks secara ekologi itu sendiri. Adapun pola perencanaan eko-arsitektur yang
berorientasi pada alam secara holistik adalah sebagai berikut :
1
d. Penghuni ikut secara aktif dalam perencanaan pembangunan dan pemeliharaan
perumahan.
e. Kedekatan dan kemudahan akses dari dan ke bangunan.
f. Kemungkinan penghuni menghasilkan sendiri kebutuhan sehari-harinya.Seperti
menanam pohon buat bahan memasak
g. Menggunakan teknologi sederhana (intermediate technology), teknologi alternatif
atau teknologi lunak.
Unsur-unsur alam yang dijadikan pedoman oleh masyrakat tradisional antara lain udara,
air, api, tanah (bumi), merupakan unsur-unsur pokok yang sangat erat dengan kehidupan
manusia di bumi. Dalam kehidupan masyarakat modern pun juga harus tetap memperhatikan
unsur-unsur tersebut karena sedikit saja penyalahgunaan unsur alam tersebut besar akibatnya
terhadap keseimbangan ekologis. Adapun unsur-unsur pokok eko-arsitektur dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
1. FLUTUATION
Prinsip fluktuasi menyatakan bahwa bangunan didisain dan dirasakan sebagai tempat
membedakan budaya dan hubungan proses alami. Dalam hal ini bangunan harus dapat
mencerminkan proses alami yang terjadi di lokasi dan tidak menganggap suatu penyajian
berasal dari proses melainkan proses benar-benar dianggap sebagai proses. Fluktuasi juga
bertujuan agar manusia dapat merasakan hubungan atau koneksi dengan kenyataan yang
terjadi pada lokasi tersebut.
2. STRATIFICATION
Stratifikasi bermaksud untuk memunculkan interaksi dari perbedaan bagian-bagian dan
tingkat-tingkat, bermaksud untuk melihat interaksi antara bangunan dan lingkungan
sekitar. Semacam organisasi yang membiarkan kompleksitas untuk diatur secara terpadu.
2
bagian bangunan, saling ketergantungan antara bangunan dan bagian-bagiannya berkelanjutan
sepanjang umur bangunan.